Claim Missing Document
Check
Articles

Description of Sanitation Clinic Implementation in Primary Health Care Services in Bukittinggi Vini Jamarin; Rosfita Rasyid; Selfi Renita Rusjdi
Jurnal Kesehatan Andalas Vol 5, No 1 (2016)
Publisher : Fakultas Kedokteran, Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jka.v5i1.461

Abstract

AbstrakSanitasi yang buruk dapat menjadi media transmisi agen penyakit berbasis lingkungan. Salah satu program puskesmas yang menelaah penyakit berbasis lingkungan adalah klinik sanitasi. Bukittinggi sudah menjalankan klinik sanitasi sejak tahun 2009. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran pelaksanaan program klinik sanitasi puskesmas di Kota Bukittinggi. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif. Sampel diambil seluruhnya (total sampling), yaitu tujuh puskesmas di Bukittinggi dari September sampai Oktober 2013. Berdasarkan hasil kuesioner, dari tujuh puskesmas, seluruh petugas telah memiliki pendidikan yang baik, dua petugas telah mendapatkan pelatihan klinik sanitasi, satu puskesmas memiliki ruangan khusus klinik sanitasi, enam puskesmas memiliki poster dan leaflet, tiga puskesmas memiliki dana khusus, dan enam puskesmas memiliki seluruh buku pedoman. Berdasarkan data sekunder, jumlah penyakit berbasis lingkungan bervariasi dan fluktuatif dan jumlah klien yang datang masih sedikit dan jauh dari harapan. Penelitian ini menilai empat kegiatan klinik sanitasi, yaitu kunjungan ke rumah warga, kerjasama lintas program, kerjasama lintas sektor, dan evaluasi. Jumlah kunjungan ke rumah warga masih kurang dari harapan, kerjasama lintas program klinik sanitasi sudah berjalan di seluruh puskesmas, kerjasama lintas sektor sudah berjalan hampir di seluruh puskesmas, dan evaluasi sudah berjalan dengan jangka waktu yang bervariasi. Seluruh klinik sanitasi puskesmas kota Bukittinggi dinilai baik dengan nilai bervariasi antara 50-100%.Kata kunci: klinik sanitasi, puskesmas AbstractPoor sanitation could be the transmission media for environment-based diseases’ agents. The program of Primary Health Care Service (PHCS) which deals with environment-based disease is sanitation clinic. This program has been running in Bukittinggi since 2009. The objective of this study was to see how this program has been going on in PHCS in Bukittinggi. This descriptive study used total sampling, in which all seven PHCS in Bukittinggi are included. This research was done from September to October 2013. Based on quedionaire result, all sanitarians are well-educated, but only two of them had sanitation clinic training. Only one PHCS has a special room, six has posters and leaflets, two allocates special budget for sanitation clinic, and six has all kind of manual books. Based on secondary data, the accumulation of environment-based disease’s cases in all PHCS is variative and fluctuative and the accumulation of clients come to sanitation clinic is still below the expectation. House-visitting activity has not met the expectation yet, while trans-program activity has been running well, trans-sector activity has been running well in almost all PHCS, and evaluation has been running in a variative frequency. All sanitation clinic graded good in implementing sanitation clinic, within the range of 50-100%.Keywords: sanitation clinic, primary health care service
Hubungan Personal Hygiene dengan Kejadian Enterobiasis pada Anak Panti Asuhan di Wilayah Kerja Puskesmas Rawang Sri Shinta Agustin; Selfi Renita Rusjdi; Desmawati Desmawati
Jurnal Kesehatan Andalas Vol 6, No 3 (2017)
Publisher : Fakultas Kedokteran, Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jka.v6i3.755

Abstract

Enterobiasis merupakan penyakit akibat infeksi cacing Enterobius vermicularis. Enterobiasis dapat terjadi pada orang-orang yang memiliki personal hygiene buruk dan kelompok orang yang hidup dalam lingkungan yang sama, seperti panti asuhan. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui hubungan personal hygiene dengan kejadian enterobiasis pada anak panti asuhan di wilayah kerja Puskesmas Rawang. Jenis penelitian ini adalah analitik dengan desain cross sectional yang dilaksanakan pada bulan April 2016 - Maret 2017. Penelitian dilakukan di Panti Asuhan Wira Lisna dan Panti Asuhan Ridho Rahmat. Teknik pengambilan sampel dengan metode total sampling. Personal hygiene dinilai dengan menggunakan kuesioner dan kejadian enterobiasis dinilai dengan pemeriksaan parasitologi di laboratorium. Data dianalisis dengan uji chi-square. Hasil penelitian ini menunjukkan kejadian enterobiasis sebesar 6% dan yang memiliki personal hygiene baik sebanyak 70,1%. Uji statistik mendapatkan hubungan yang tidak bermakna antara personal hygiene dengan kejadian enterobiasis (p=0,076). Simpulan penelitian ini adalah tidak terdapat hubungan yang bermakna antara personal hygiene dengan kejadian enterobiasis.
Perbedaan Paparan Tungau Debu Rumah dengan Status Rhinitis Alergi Berdasarkan Kriteria ISAAC pada Anak di Dua Panti Asuhan Kecamatan Koto Tangah Dwi Fitria Nova; Selfi Renita Rusjdi; Fachzi Fitri
Jurnal Kesehatan Andalas Vol 7, No 2 (2018)
Publisher : Fakultas Kedokteran, Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jka.v7i2.810

Abstract

Tungau Debu Rumah (TDR) merupakan tungau yang berasal dari famili Pyroglyphidae yang hidup bersama debu rumah. TDR memiliki feses yang dapat menimbulkan penyakit alergi yang salah satunya rhinitis alergi. Rhinitis alergi muncul sekitar 15% anak usia 6-7 tahun dan 40% pada 13-14 tahun. International Study of Asthma and Allergies of Childhood (ISAAC) merupakan organisasi dunia yang melakukan studi prevalensi rhinitis alergi dengan menggunakan kuesioner yang telah distandarisasi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan paparan tungau debu rumah dengan status rhinitis alergi berdasarkan kuesioner ISAAC pada anak. Penelitian ini merupakan cross sectional study yang dilakukan di Panti asuhan Kecamatan Koto Tangah dari November 2017 sampai Januari 2018. Teknik pengambilan sampel secara total sampling. Debu tempat tidur diambil dengan vacum cleaner dan dilakukan wawancara dengan menggunakan kuesioner ISAAC. Debu diperiksa di laboratorium Parasitologi Fk Unand. Dari penelitian didapatkan 41 sampel. Famili terbanyak adalah Famili Pyrogliphydae yaitu 34,6% (81 tungau). Individu dengan rhinitis alergi berdasarkan kuesioner ISAAC berjumlah 17 orang (41,5%). Kepadatan TDR pada penderita rhintis alergi yaitu 6.29 tungau dan non rhinitis alergi sebanyak 6.33 tungau. Simpulan adalah tidak terdapat perbedaan bermakna antarapaparan tungau debu rumah dengan status rhinitis alergi pada anak.
Hubungan Infeksi Protozoa Intestinal dengan Status Gizi Murid Sekolah Dasar di Kecamatan Ulakan Tapakis Kabupaten Padang Pariaman Fitri Julianti; Selfi Renita Rusjdi; Abdiana Abdiana
Jurnal Kesehatan Andalas Vol 6, No 1 (2017)
Publisher : Fakultas Kedokteran, Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jka.v6i1.637

Abstract

Infeksi protozoa intestinal merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat di beberapa negara di dunia, terutama di daerah tropik dan subtropik termasuk Indonesia. Infeksi protozoa usus dapat menyebabkan gangguan dalam penyerapan zat gizi sehingga dapat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak. Tujuan penelitian ini adalah menentukan hubungan infeksi protozoa intestinal dengan status gizi. Desain penelitian ini adalah cross sectional study. Telah dilakukan penelitian terhadap 83 murid di SDN 02 dan 012 di Kecamatan Ulakan Tapakis, Kabupaten Padang Pariaman pada Desember 2014 sampai Februari 2015. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa frekuensi infeksi protozoa intestinal adalah sebesar 16,9%. Berdasarkan indeks BB/U, anak yang tergolong gizi kurang yaitu sebesar 44,6%, sedangkan menurut indeks TB/U, anak yang tergolong pendek sebesar 45,8%. Anak yang kurus berdasarkan indeks BB/TB didapatkan sebesar 15,7%. Hasil uji statistik, didapatkan bahwa tidak ada hubungan yang bermakna antara kejadian infeksi protozoa intestinal dengan status gizi berdasarkan indeks BB/U (p = 0,622), TB/U (p = 0,958) dan BB/TB (p = 0,620). Disimpulkan bahwa prevalensi gizi kurang masih tergolong tinggi pada murid SD di Kecamatan Ulakan Tapakis. Tidak terdapat hubungan antara infeksi protozoa usus dengan status gizi murid SD di Kecamatan Ulakan Tapakis.
Hubungan Daerah Tempat Tinggal dengan Gambaran Histopatologi Karsinoma Tiroid pada Masyarakat Sumatera Barat Eka Putri; Daan Khambri; Selfi Renita Rusjdi
Jurnal Kesehatan Andalas Vol 6, No 1 (2017)
Publisher : Fakultas Kedokteran, Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jka.v6i1.665

Abstract

Karsinoma tiroid dapat dibagi berdasarkan gambaran histopatologi menjadi tipe papiler, folikuler, meduler dan anaplastik. Salah satu faktor yang mempengaruhi gambaran histopatologi karsinoma tiroid adalah keadaan geografis, dimana karsinoma tipe folikuler dan anaplastik akan lebih sering ditemukan pada daerah beresiko defisiensi yodium dibandingkan daerah tidak beresiko defisiensi yodium. Tujuan penelitian ini adalah menentukan hubungan antara daerah tempat tinggal dan gambaran histopatologi karsinoma tiroid. Penelitian ini menggunakan desain analitik observasional dengan mengumpulkan data sekunder di Laboratorium Patologi Anatomi FK Unand dan rekam medik RSUP M. Djamil periode Januari 2010 sampai Desember 2011. Hasil penelitian ini ditemukan 102 kasus karsinoma tiroid, dimana 32 kasus bertempat tinggal di daerah beresiko defisiensi yodium dan 70 kasus bertempat tinggal di daerah tidak beresiko defisiensi yodium. Pada daerah beresiko defisiensi yodium, 34,4% merupakan karsinoma folikuler dan anaplastik, dan 65,5% merupakan karsinoma selain folikuler dan anaplastik. Pada daerah tidak beresiko defisiensi yodium, 22,9% merupakan karsinoma folikuler dan anaplastik, dan 77,1% merupakan karsinoma selain folikuler dan anaplastik. Analisis statistik hubungan antara daerah beresiko defisiensi yodium dan kejadian karsinoma folikuler dan anaplastik berdasarkan uji chi-square didapatkan nilai p =0,33. Simpulan penelitian ini ialah tidak terdapat hubungan bermakna antara daerah tempat tinggal dengan gambaran histopatologi karsinoma tiroid pada masyarakat Sumatera Barat pada periode Januari 2010 sampai Desember 2011.
Survei Larva Nyamuk Aedes Vektor Demam Berdarah Dengue di Kelurahan Kuranji Kecamatan Kuranji Kotamadya Padang Provinsi Sumatera Barat Muhammad Arifudin; Adrial Adrial; Selfi Renita Rusjdi
Jurnal Kesehatan Andalas Vol 5, No 1 (2016)
Publisher : Fakultas Kedokteran, Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jka.v5i1.445

Abstract

AbstrakDemam berdarah dengue merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat yang masih ditemukan di Indonesia. Penyakit ini disebabkan oleh virus Dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes. Kelurahan Kuranji merupakan kelurahan dengan kasus demam berdarah dengue terbanyak di Kota Padang. Tujuan penelitian ini adalah menentukan density figure (kepadatan) larva nyamuk Aedes di Kelurahan Kuranji Padang. Penelitian dilaksanakan di Kelurahan Kuranji pada bulan April 2014. Desain penelitian adalah survei deskriptif dengan jumlah sampel 50 buah rumah yang diambil dengan cara multistage sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aedes aegypti ditemukan lebih banyak dibandingkan aedes albopictus, yaitu  97,74%. house index yaitu 52,50%, container index yaitu 34,72%,  breteau index yaitu 66,50% dan density figure yaitu 7.  Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa aedes aegypti lebih banyak ditemukan di dalam rumah dan aedes albopictus hanya ditemukan di luar rumah. Bak mandi dari semen merupakan kontainer yang paling banyak ditemukan larva Aedes dibandingkan jenis kontainer lain.Kata kunci: dengue, aedes, density figure AbstractDengue haemorraghic fever is one of  important public health problem in Indonesia. This disease is caused by the dengue virus which is transmitted by  Aedes bytes. Kuranji is the most prevalent dengue haemorraghic fever in Padang.The objective of this study was to determine density figure in Kuranji district. This research had been held in Kuranji district in April 2014. The design was descriptive survey research method. The number of sampel was 50 that was taken by multi stage sampling method. The result showed that aedes aegypti found more than aedes albopictus, about 97.74%. house index 52.50%, container index 34.72%,  breteau index 66.50% and density figure 7. The research showed that Aedes aegypti is mostly found at house and aedes albopictus only found outdoor. The bath tank which are made from cement is the most comfortable breeding place for Aedes Aegypti rather than other containers.Keywords: dengue, aedes, density figure
Respon Imun Terhadap Infeksi Toxoplasma Gondii Selfi Renita Rusjdi
Jurnal Kesehatan Andalas Vol 9, No 1 (2020): Online March 2020
Publisher : Fakultas Kedokteran, Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jka.v9i1.1203

Abstract

Toxoplasma gondii merupakan parasit golongan protozoa intraseluler yang menyebabkan penyakit zoonosis yaitu toksoplasmosis. Gejala toksoplasmosis dapat berlangsung tanpa gejala hingga menimbulkan gangguan neurologis berat bahkan kematian pada individu immunocompromised. Infeksi Toxoplasma gondii  (T.gondii) dapat terjadi secara kongenital maupun didapat. Respon imun host terhadap infeksi T. gondii dimulai saat parasit masuk ke dalam tubuh dan melakukan invasi intraseluler. Respon imun alamiah ini akan menghasilkan IFN-γ dan menginduksi mediator inflamasi yang dapat menghambat multiplikasi T.gondii serta menstimulus terbentuknya respon imun adaptif.Kata kunci: infeksi, respon imun,Toxoplasma gondii
Efektivitas Kombinasi Ekstrak Kunyit (Curcuma Domestica Val) dan Madu Terhadap Ulkus Lambung Mencit BALB/c Akibat Pemberian Aspirin Secara Mikroskopis Sarianti Br Simbolon; Yusticia Katar; Selfi Renita Rusjdi
Jurnal Kesehatan Andalas Vol 7, No 1 (2018)
Publisher : Fakultas Kedokteran, Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jka.v7i1.776

Abstract

Aspirin adalah golongan OAINS dengan efek samping yang paling sering adalah ulkus lambung. Kunyit (Curcuma Domestica val) dan madu memilki aktivitas dalam mencegah ulkus lambung. Tujuan penelitian ini adalah menentukan apakah kombinasi ekstrak kunyit dan madu mempunyai efektivitas yang lebih baik dalam mengurangiulkus lambung akibat pemberian aspirin dibandingkan ekstrak kunyit atau madu saja pada mencit BALB/c secara mikroskopis. Penelitian eksperimental post test only control group design telah dilakukan dari Januari 2016 sampai Januari 2017 menggunakan 30 ekor mencit yang semua diberikan aspirin 5.2 mg/gBB untuk menyebabkan ulkus pada lambung, kemudian dibagi menjadi kelompok kontrol (K) hanya diberi aspirin, perlakuan 1 (P1) diberikan larutan ekstrak kunyit dosis 10 mg/gBB, (P2) madu 0.04 ml/gBB, (P3) kunyit 10 mg/gBB + madu 0.04 ml/gBB, (P4) Kunyit 30 mg/gBB + madu 0.12 ml/gBB, diberikan selama 3 hari per oral. Hari ke-4 mencit di eutanasia menggunakan eter, kemudian diperiksa secara mikroskopis. Hasil pada kelompok P1, P2, P3 dan P4 dibandingkan dengan K dan begitu juga P4 dibandingkan dengan P3, P2, P1 menunjukkan hasil yang signifikan (p<0.05), sedangkan P3 dibandingkan dengan P2 dan P1 menunjukkan hasil tidak signifikan (p>0.05). Simpulan studi ini adalah kelompok P4 memilikiefektivitas lebih baik dalam mengurangi ulkus lambung mencit dibandingkan dengan P3, P2 dan P1.
Hubungan antara infeksi Soil Transmitted Helminth dengan kejadian atopi pada anak sekolah dasar di wilayah kerja Puskesmas Lubuk Buaya Kota Padang Fajria Khalida; Selfi Renita Rusjdi; Yusrawati Yusrawati
Jurnal Kesehatan Andalas Vol 9, No 1S (2020): Online January 2020
Publisher : Fakultas Kedokteran, Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jka.v9i1S.1155

Abstract

Infeksi Soil Transmitted Helminth dan atopi merupakan penyakit yang sering terjadi pada anak sekolah dasar. Penyakit cacingan lebih sering terjadi di negara berkembang dan daerah pedesaan dengan higiene dan sanitasi yang buruk, sedangkan penyakit atopi meningkat di negara maju dan daerah perkotaan dengan higiene dan sanitasi yang baik. Beberapa penelitian menunjukkan hasil bahwa adanya proteksi dari penyakit kecacingan terhadap atopi. Tujuan: Mengidentifikasi hubungan antara infeksi STH dan kejadian atopi pada anak SD di wilayah kerja Puskesmas Lubuk Buaya Kota Padang. Metode: Penelitian ini mengunakan desain cross sectional yang dilakukan pada bulan Februari sampai Maret 2019. Subjek penelitian merupakan siswa kelas 1,2, dan 3 SD Negeri 06 Pasir Jambak, SD Negeri 31 Pasir Kandang, dan SD Negeri 23 Pasir Sebelah. Sampel berjumlah 61 siswa yang dipilih secara Stratified Random Sampling. Subjek penelitian mengumpulkan sampel feses dan orang tua subjek penelitian mengisi kuesioner ISAAC secara terbimbing. Infeksi STH dinilai secara mikroskopik dengan melakukan pemeriksaan feses menggunakan metode Kato Katz untuk melihat telur cacing, dan kejadian atopi dilihat dari kuesioner ISAAC yang diisi oleh orang tua. Data dianalisis menggunakan uji Chi-square. Hasil: Menunjukkan 24,6% subjek penelitian terinfeksi cacing dan 18% subjek penelitian mempunyai penyakit alergi. Infeksi yang terjadi paling banyak merupakan infeksi campuran Ascaris lumbricoides disertai Trichuris trichiura dengan intensitas ringan-sedang. Simpulan: Tidak terdapat hubungan yang bermakna antara infeksi STH dengan kejadian atopi (p=0,712).
Hubungan Status Gizi Bayi dengan Pemberian ASI Ekslusif, Tingkat Pendidikan Ibu dan Status Ekonomi Keluarga di Wilayah Kerja Puskesmas Padang Pasir Aisyah Nilakesuma; Yusri Dianne Jurnalis; Selfi Renita Rusjdi
Jurnal Kesehatan Andalas Vol 4, No 1 (2015)
Publisher : Fakultas Kedokteran, Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jka.v4i1.184

Abstract

AbstrakStatus gizi merupakan salah satu tolak ukur untuk menilai perkembangan kesehatan bayi. Banyak faktor yang dapat mempengaruhi status gizi seorang bayi, diantaranya pemberian ASI ekslusif, tingkat pendidikan ibu dan status ekonomi keluarga. Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat hubungan antara status gizi bayi dengan pemberian ASI ekslusif, tingkat pendidikan ibu dan status ekonomi keluarga. Telah dilakukan penelitian Cross Sectional Analytic di wilayah kerja Puskesmas Padang Pasir. Data diambil melalui pengukuran langsung berat badan/tinggi badan dan wawancara dengan kuesioner terhadap 107 responden, kemudian dianalisis dengan uji chi square. Hasil penelitian terhadap 107 bayi didapatkan sebanyak 82,2% bayi berstatus gizi normal dan hanya 18,7% bayi yang diberi ASI ekslusif, sedangkan terhadap ibu diperoleh data: 76,6% berpendidikan tinggi dan 80,4% merupakan keluarga tidak miskin. Bayi yang mendapat ASI ekslusif 80% berstatus gizi normal. Menurut tingkat pendidikan ibu, didapatkan 82,9% bayi berstatus gizi normal memiliki ibu berpendidikan tinggi. Sedangkan menurut status ekonomi keluarga, bayi yang berada pada keluarga tidak miskin sebanyak 83,7% berstatus gizi normal.Kata kunci: status gizi, ASI ekslusif, tingkat pendidikan ibu, status ekonomi keluargaAbstractNutritional status is one yardstick for assessing health an infant development. There are many factors that can influence the nutritional status of infant, which are exclusive breastfeeding, mother educational status, and economic status of family. This research aimed to determine the relationship between infant nutritional status exclusive breastfeeding, mother educational status, and economic status of family. The research has been conducted about the relationship between infant nutritional status with exclusive breastfeeding, mother educational status, and economic status of family in working area of Padang Pasir Health Care. Data were taken by measurement directly for weight/height and interviewed with questionnaire to 107 respondents. Data were analyzed by using chi square. The result showed that 82,2% infant have normal status of nutrition and only 18,7% of infants who were given exclusive breastfeeding. While the result of research on the mother of respondents, then obtained a total of 76,6% highly educated and 80,4% constituting the family not be poor. Nutritional status of an infant who gets exclusive breastfeeding, 80% has normal nutrition status. According to the level of education mother, infant who possess the mother with the level of higher education, 82,9% the status is normal nutrition. And according to the economy of a family, an infant from familiy that were not poor 83,7% the status is normal nutrition.Keywords: nutritional status, exclusive breastfeeding, mother educational status, economic status of family
Co-Authors Abdiana Abdiana Abdiana Abdiana Adrial Adrial Adrial Adrial Adrial Adrial, Adrial Afriwardi Afriwardi Ahmad Raffi Yustian Ahmad Raffi Yustian Aisyah Nilakesuma Aiwi Japanesa Alvarino Alvarino Ananda, Gita Putri Asril Zahari Atikah Mardhika Ihsan Avit Suchitra Beni Indra, Beni Burhan, Ida Rahmah Daan Khambri Deddy Saputra Defrin, Defrin Desmawati Desmawati Dharma, Fitri Yeni Diandra K., Puti Reno Dwi Fitria Nova Efrida Efrida Egi Defiska Mulya Eka Nofita Eka Putri Eliza Anas Elmatris Elmatris Fachzi Fitri Fadhilah, Maisarah Fadhilati Sabrina Fadrian, Fadrian Fajria Khalida Fathiyyatul Khaira Fathoni Akbar Firdawati Firdawati Fitri Julianti gabriel septian hendra gabriel septian hendra Hafni Bachtiar Hanum, Fathiya Juwita Harminarti, dr Nora Harun Harnavi Hasmiwati Hendra, Gabriel Septian Henny Mulyani Husna Yetti Husnil Wardiyah Ida Rahma Burhan Ilmiawati, Ilmiawati Intan, Shinta Ayu Irena Fathin Amelia Irvan Medison Izzati, Ruhilda Kaltsum, Nilam Fa'izah Lestari, Rahmi Linosefa Linosefa Maisarah Fadhilah Maisarah Fadhilah Malinda Meinapuri Masnadi, Nice Rachmawati Meska Amelia Putri Miftah Irramah Mohamad Reza Mufiidah, Muthia Muhammad Arifudin Muhammad Nur Alif Johar Muhammad Nur Alif Johar Murizal, Thanya Amoret Alya Mutia Utami Mutia Utami Netti Suharti, Netti Nice Rachmawati Masnadi Nilam Faizah Kaltsum Nilam Faizah Kaltsum Nisrina Harmi Sari Nora Harminarti Noverika Windasari Noza Hilbertina, Noza Nur Afrainin Syah Nur Indrawaty Lipoeto Nurhayati Nurhayati Nurhayati Nurhayati Nuzulia Irawati Puti Reno Diandra K. Putri, Salsa Utami Rahmaddiansyah, Refa Rahmadian, Rizki Rahmatini . Refa Rahmaddiansyah Refa Rahmaddiansyah Restu Susanti Rifa, Farras Zahra Rikarni Rikarni Rizki Rahmadian Rosfita Rasyid Rustam, Rony Sarianti Br Simbolon Satiya, Selin Faysa Selin Faysa Satiya Selin Faysa Satiya Siti Aisyah Siti Aisyah Siti Aisyah Siti Nurhajjah Sri Shinta Agustin Sukri Rahman Syamel Muhammad Taufik Rachman Utami Mayfa Rahmania Utami, Mutia Vini Jamarin Wirsma Arif Harahap Wirsma Arif Harahap Wulan Prisilla Prisilla Wulandari Wulandari Wulandari Wulandari Wulandari Wulandari Yanwirasti Yanwirasti Yuniar Lestari Yuniar Lestari Yusrawati Yusrawati Yusri Dianne Jurnalis Yustian, Ahmad Raffi Yusticia Katar Yustini Alioes Zakiya Ifana Putri Ziqri, Muhammad Fathi Naufal