Claim Missing Document
Check
Articles

Analisis Profil Guru SMA Negeri 5 Padang dan Respon Terhadap Ceramah Motivasi “Inspiring Teacher: Menjadi Guru Melahirkan Bintang” Hasmiwati Hasmiwati; Henmaidi Henmaidi; Henny Herwina; Muhammad Nazri Janra; Dahelmi Dahelmi
Jurnal Pembangunan Nagari Vol 6 No 1 (2021)
Publisher : Badan Penelitian and Pengembangan (Balitbang), Padang, West Sumatra, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30559/jpn.v16i01.245

Abstract

Proses belajar mengajar yang dilakukan pada sekolah lanjutan tingkat atas memerlukan guru dan tenaga kependidikan yang kompeten dan termotivasi dalam melakukan tugasnya. Salah satu cara dalam memotivasi adalah dengan melakukan pemberian ceramah motivasi secara berkala. Penelitian ini bertujuan melakukan survei kuantitatif terhadap tenaga pendidik di SMA Negeri 5 Padang untuk mengetahui profil mereka berikut dengan responsnya terhadap pelaksanaan kegiatan pemberian motivasi tersebut. Kegiatan ini dilaksanakan dalam bentuk pengabdian masyarakat bertema ‘Inspiring Teacher: Menjadi Guru Melahirkan Bintang’ dan dilakukan di SMA Negeri 5 Padang pada tanggal 24 Agustus 2019. Profil dan respons tenaga pendidik disurvei secara terstruktur menggunakan kuesioner. Profil para guru dideskripsikan, berikut dengan dinamika kegiatan pembelajaran yang dialami beserta respons terhadap pelaksanaan ceramah motivasi. Secara garis besar, hampir semua tenaga pendidik di SMA Negeri 5 menyatakan kesesuaian bidang ajar dengan latar belakang pendidikan yang dimiliki. Sedangkan dalam dinamika proses belajar mengajar kebanyakan masalah terjadi dengan murid dan wali murid. Tenaga kependidikan memandang bahwa ceramah motivasi dan kegiatan sejenisnya penting untuk dilakukan sebagai bagian dari proses pendidikan yang dilakukan di sekolah. Hal ini selanjutnya dapat digunakan sebagai bahan untuk mengakomodasikan kegiatan-kegiatan serupa di masa yang akan datang.
Status Kerentanan Aedes Aegypti Vektor Demam Berdarah Dengue di Kota Padang Kharisma Putra D; Hasmiwati Hasmiwati; Arni Amir
Jurnal Kesehatan Andalas Vol 6, No 2 (2017)
Publisher : Fakultas Kedokteran, Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jka.v6i2.718

Abstract

Salah satu upaya untuk mengurangi kasus DBD adalah dengan pengendalian vektor DBD dengan larvisida. Temephos merupakan salah satu insektisida yang telah digunakan lebih dari 30 tahun dan berfungsi mengendalikan larva vektor. Penggunaan temephos yang tidak sesuai aturan dapat menyebabkan penurunan kerentanan pada vektor DBD.  Tujuan penelitian ini  adalah untuk  menilai  status  kerentanan larva Aedes aegypti di tiga kecamatan di Kota Padang. Penelitian ini menggunakan post  test  only  with  control  group design. Telur diambil dan dipelihara di laboratorium hingga mencapai larva instar III/IV. Uji kerentanan untuk temephos dilakukan berdasarkan standar WHO. Hasil penelitian menunjukkan pada Kecamatan Kuranji, kematian larva pada konsentrasi 0,005 mg/L sebesar 10%, 0,01 mg/L sebesar 45%, 0,02 mg/L sebesar 86%, dan pada konsentrasi 0,03 mg/L sebesar 100%. Pada Kecamatan Koto Tangah, kematian larva pada konsentrasi 0,005 mg/L sebesar 24%, 0,01 mg/L sebesar 48%, 0,02 mg/L sebesar 99%, dan pada konsentrasi 0,03 mg/L sebesar 100%. Pada Kecamatan Padang Timur pada konsentrasi 0,005 mg/L didapatkan kematian larva sebesar 12%, pada 0,01 mg/L sebesar 43%, pada 0,02 mg/L sebesar 99%, dan pada 0,03 mg/L sebesar 100%. Hasil uji One way-Anova adalah bermakna dengan nilai p<0,05 pada ketiga kecamatan dan LC99 sedikit diatas 0,02 mg/L. Simpulan penelitian ini adalah status kerentanan Aedes aegypti terhadap temephos di tiga kecamatan berkisar antara rentan dan toleran, belum mencapai resisten sehingga temephos masih dapat digunakan dalam pengendalian vektor DBD.
Hubungan Tingkat Pengetahuan dan Sikap dengan Tindakan Masyarakat Terhadap Pencegahan Penyakit Chikungunya dan Vektornya di Nagari Saniang Baka, Kabupaten Solok Taufik Ramadhani; Hasmiwati Hasmiwati; Yenita Yenita
Jurnal Kesehatan Andalas Vol 6, No 2 (2017)
Publisher : Fakultas Kedokteran, Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jka.v6i2.686

Abstract

Chikungunya adalah penyakit yang disebabkan oleh virus Chikungunya yang ditularkan ke manusia melalui gigitan nyamuk. Di Sumatera Barat terdapat peningkatan kasus Chikungunya yang signifikan yaitu dari 11 kasus pada tahun 2011 menjadi 1607 kasus di tahun 2012. Peningkatan kasus tertinggi terjadi di kabupaten Solok, yaitu sebanyak 1400 kasus, selanjutnya kota Padang 168 kasus, kota Bukittinggi 34 kasus dan kota Pariaman sebanyak 5 kasus. Tujuan penelitian ini adalah menentukan tingkat pengetahuan, sikap dan tindakan masyarakat mengenai pencegahan penyakit Chikungunya dan vektornya. Penelitian dilakukan pada bulan November 2012 - bulan Oktober 2013 di nagari Saning Bakar kabupaten Solok. Jenis penelitian yang digunakan adalah analitik dengan desain cross sectional, dengan jumlah sampel sebanyak 127 orang diambil secara simple random sampling dan dianalisis menggunakan uji chi-square,hasil analisis dikatakan bermaknajika p<0,05. Hasil penelitian menunjukkan, sebanyak 106 orang (83,5%) memiliki tingkat pengetahuan yang rendah, sebanyak 125 orang (98,43%) memiliki sikap yang positif, serta sebanyak 88 orang (69,3%) memiliki tindakan yang kurang baik terhadap pencegahan penyakit Chikungunya dan vektornya. Disimpulkan bahwa antara tingkat pengetahuan dengan tindakan masyarakat dalam pencegahan  penyakit Chikungunya dan vektornya didapatkan hubungan yang tidak bermakna, tetapi antara sikap dengan tindakan pencegahan penyakit Chikungunya didapatkan cenderung ada hubungan.
Perbandingan Efektivitas Berbagai Media Ovitrap terhadap Jumlah Telur Aedes Spp yang Terperangkap di Kelurahan Jati Kota Padang Gusti Rati; Hasmiwati Hasmiwati; Erlina Rustam
Jurnal Kesehatan Andalas Vol 5, No 2 (2016)
Publisher : Fakultas Kedokteran, Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jka.v5i2.527

Abstract

AbstrakAedes spp adalah vektor pembawa virus dengue yang dapat menimbulkan penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD). DBD merupakan penyakit menular yang cenderung mengalami peningkatan dan penyebarannya semakin luas. Cara mengurangi penyebaran penyakit DBD dengan mengendalikan vektor, salah satunya dengan memutus siklus hidup vektor dengan  menggunakan perangkap telur/pemasangan ovitrap. Tujuan penelitian ini adalah untuk membandingkan efektivitas berbagai media ovitrap terhadap jumlah telur Aedes spp yang terperangkap. Jenis penelitian ini adalah eksperimental quasi dengan rancangan post test only design. Populasi dalam penelitian ini adalah semua telur Aedes spp yang terperangkap pada ovitrap, sampel diambil dari sepuluh rumah dengan ulangan enam kali. Lokasi penelitian adalah RW I, III, V, VII, IX Kelurahan Jati. Variabel bebas adalah berbagai media (air sumur, air jerami, air kolam, air mineral) ovitrap. Variabel terikat adalah jumlah telur Aedes spp yang terperangkap. Uji normalitas data menggunakan uji kolmogorov smirnov, data terdistribusi normal (p>0,05) dan uji varian data tidak homogen (p<0,05), maka dgunakan uji Kruskal Walls dan Mann Withney. Hasil penelitian diperoleh telur nyamuk Aedes spp yang terperangkap selama penelitian adalah 3.090 butir dengan sebaran 1.563 butir di luar rumah dan 1.527 butir di dalam rumah. Berdasarkan media ovitrap, telur yg terperangkap pada media air jerami 1.758 butir, air mineral 576 butir, air kolam 523 butir, air sumur 233 butir. Uji statistik mendapatkan p = 0,000. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan jumlah telur Aedes spp yang terdapat pada masing-masing media ovitrap.  Disimpulkan bahwa air jerami lebih efektif sebagai media ovitrap daripada  air mineral air kolam, air sumur.    Kata kunci: telur Aedes spp, ovitrap, media ovitrap AbstractAedes spp are vectors of dengue viruses that can cause Dengue Hemorrhagic Fever (DHF). Dengue is one of the infectious diseases that the number of sufferers tend to increase and has wider dissemination.The solution to decrease the spread of dengue is by control the vector by using Ovitrap.The objective of this study was to compare the effectiveness of various media ovitrap on the number of Aedes spp eggs trapped.This research was a quasi experimental with post test only design. Population were all Aedes spp eggs trapped in ovitrap , samples were taken from 10 homes with  6 times repeatation. Location of the study were RW I,III,V,VII,IX in Jati .The independent variable is the type of media (wells water, straw water , pool water , mineral water) ovitrap .The dependent variable is the number of Aedes spp eggs trapped. The result of Kolmogorov Smirnov test were normally distributed (p >0.05) , a variant of the test data is not homogeneous (p< 0.05), so analyzed using the Mann Whitney and Kruskal Walls.The  Aedes spp mosquitoes that trapped during the study were 3,090 eggs. The distribution of 1,563 eggs outside the home and 1,527 eggs in the house. According to media ovitra; straw water had 1758 eggs, mineral water had 576 eggs, pools water had 523 eggs, well water  had 233 eggs (p = 0.000). There is a diference from the four ovitrap media on the eggs Aedes spp.The conclution is the straw water media is more effective than water of mineral, pools and well.Keywords: eggs of Aedes spp , ovitrap , ovitrap media
Penentuan Spesies dan Uji Efektivitas Bacillus Thuringiensis Israelensis H-14 Terhadap Larva Nyamuk Anopheles spp Sebagai Vektor Malaria di Kecamatan Sikakap Kabupaten Kepulauan Mentawai Yoseph De Nachs; Hasmiwati Hasmiwati; Selfi Renita Rusdji
Jurnal Kesehatan Andalas Vol 8, No 2S (2019): Suplemen 2
Publisher : Fakultas Kedokteran, Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jka.v8i2S.953

Abstract

Nyamuk Anopheles spp adalah vektor utama penyebab penyakit malaria. Pengendalian vektor malaria dapat dilakukan dengan bioinsektisida salah satunya menggunakan Bacillus thuringiensis israelensis H-14. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi spesies Anopheles dan mengetahui efektivitas Bacillus thuringiensis israelensis H-14 terhadap larva nyamuk Anopheles di Kecamatan Sikakap Kabupaten Kepulauan Mentawai. Penelitian ini bersifat deskriptif dan eksperimental yang dilaksanakan pada Juli 2017 – Maret 2018. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah konsekutif sampling berupa larva instar III dari Kecamatan Sikakap Kabupaten Kepulauan Mentawai. Larva yang didapatkan dilapangan diidentifikasi untuk menentukan spesies dan selanjutnya dilakukan uji efektivitas dengan 5 konsentrasi yaitu 0.0025, 0.005, 0.01, 0.02 dan 0.04 % serta ditambah dengan kontrol. Hasil penelitian didapatkan spesies Anopheles yang terbanyak di Kecamatan Sikakap Kabupaten Kepulauan Mentawai adalah Anopheles subpictus. Nilai LC50 didapatkan pada konsentasi 0.005 % dan LC90 terdapat pada konsentrasi 0.015 % setelah 48 jam perlakuan. Penghitungan dengan konsentrasi 0.04 % didapatkan kematian larva LT50 dicapai pada menit ke 1123.30 dan LT90 pada menit ke 1682.25. Kesimpulannya adalah spesies Anopheles yang terbanyak di Kecamatan Sikakap Kabupaten Kepulauan Mentawai adalah Anopheles subpictus dan Bacillus thuringiensis israelensis H-14 efektif menyebabkan kematian larva instar III nyamuk Anopheles dengan konsentrasi yang rendah.
Status Kerentanan Aedes Aegypti Vektor Demam Berdarah Dengue di Kota Padang Kharisma Putra; Hasmiwati Hasmiwati; Arni Amir
Jurnal Kesehatan Andalas Vol 6, No 1 (2017)
Publisher : Fakultas Kedokteran, Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jka.v6i1.638

Abstract

Salah satu upaya mengurangi kasus DBD adalah pengendalian vektor Demam Berdarah Dengue (DBD) dengan larvisida temephos. Penggunaan temephos yang tidak sesuai aturan dapat menyebabkan penurunan kerentanan pada vektor DBD. Tujuan penelitian ini adalah menilai status kerentanan larva Aedes aegypti di tiga kecamatan di Kota Padang. Penelitian ini menggunakan post test only with control group design. Telur diambil dan dipelihara di laboratorium hingga mencapai larva instar III/IV. Uji kerentanan untuk temephos dilakukan berdasarkan standar WHO. Hasil penelitian menunjukkan pada Kecamatan Kuranji, kematian larva pada konsentrasi 0,005 mg/L sebesar 10%, 0,01 mg/L sebesar 45%, 0,02 mg/L sebesar 86% dan konsentrasi 0,03 mg/L sebesar 100%. Pada Kecamatan Koto Tangah, kematian larva pada konsentrasi 0,005 mg/L sebesar 24%, 0,01 mg/L sebesar 48%, 0,02 mg/L sebesar 99%, dan konsentrasi 0,03 mg/L sebesar 100%. Pada Kecamatan Padang Timur pada konsentrasi 0,005 mg/L didapatkan kematian larva sebesar 12%, pada 0,01 mg/L sebesar 43%, pada 0,02 mg/L sebesar 99% dan konsentrasi 0,03 mg/L sebesar 100%. Hasil uji One way-Anova adalah bermakna dengan nilai p<0,05 pada ketiga kecamatan dan LC99 sedikit diatas 0,02 mg/L. Simpulan penelitian ini adalah status kerentanan Aedes aegypti terhadap temephos di tiga kecamatan berkisar antara rentan dan toleran, belum mencapai resisten sehingga temephos masih dapat digunakan dalam pengendalian vektor DBD, namun perlu dilakukan pemantauan secara terus menerus, sehingga resistensi vektor tidak terjadi.
Survei Entomologi, Maya Indeks, dan Status Kerentanan Larva Nyamuk Aedes aegypti terhadap Temephos Tiya Taslisia; Selfi Renita Rusdji; Hasmiwati Hasmiwati
Jurnal Kesehatan Andalas Vol 7, No 1 (2018)
Publisher : Fakultas Kedokteran, Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jka.v7i1.777

Abstract

Demam berdarah dengue (DBD) adalah salah satu penyakit menular yang merupakan masalah kesehatan dan sudah menjadi perhatian di dunia. Data selama 50 tahun terakhir, kasus DBD meningkat hingga 30 kali lipat. Peningkatan kasus DBD berhubungan dengan kepadatan nyamuk, maya indeks, dan status kerentanan disuatudaerah. Tujuan penelitian ini adalah menentukan kepadatan nyamuk (HI,CI,BI), maya indeks dan status kerentanan larva Aedes aegypti terhadap Temephos 0.012 mg/L. Penelitian telah dilakukan di Desa Salido Kecamatan IV Jurai Kabupaten Pesisir Selatan pada bulan Desember 2017- Februari 2018 dengan 100 rumah menjadi sampel yang dibagi secara proporsional berdasarkan banyak rumah di kelompok tertentu. Pengamatan dan pencatatan dilakukan pada tempat penampungan air yang berada di dalam dan di luar rumah dan mengambil semua larva yang ditemukan. Larva yang didapatkan diuji di Laboratorium Parasitologi Fakultas Kedokteran Universitas Andalas. Hasil penelitian didapatkan nilai HI 57%, CI 22.04%, BI 123% dengan nilai rerata DF 7 artinya kepadatan tinggi. Nilai CS 77.42% didapatkan lebih tinggi dari DS 22.58% dengan total kontainer berjumlah 558 buah. Maya indeks didapatkan 93 rumah dengan risiko rendah dan 7 dengan risiko sedang. Uji kerentanan dengan Temephos 0.012 didapatkan sudah terjadiresistensi.
PENGGUNAAN “ OVITRAP ” DI DAERAH ENDEMIK DEMAM BERDARAH DI KOTA PADANG, SUMATERA BARAT Resti Rahayu; Hasmiwati Hasmiwati; Mairawita Mairawita
Jurnal Hilirisasi IPTEKS Vol 2 No 2 (2019)
Publisher : LPPM Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jhi.v2i2.248

Abstract

Kota Padang salah satu daerah endemis Demam Berdarah (DB), dimana tidak ada satu kecamatanpun bebas dari demam berdarah. Pada tahun 2014, di Kota Padang terjadi 660 kasus demam berdarah dengan 6 kasus kematian. Satu tahun berikutnya, 2015 terjadi peningkatan kasus DB hampir dua kali lipat dari tahun sebelumnya. Penyakit ini disebarkan oleh nyamuk dari jenis Aedes aegypti dan Aedes albopictus yang aktif pada pagi dan siang hari menjelang sore. Jadi kedua nyamuk ini dikenal sebagai vektor penyakit DBD. Terkait dengan hal itu semua, perlu diterapkan pendekatan terpadu terhadap pengendalian nyamuk vektor ini. Salah satunya adalah dengan metoda “Ovitrap”. “OVITRAP” berarti perangkap telur, merupakan metoda sederhana namun standar WHO yang digunakan dalam memantau kepadatan populasi nyamuk. Metoda ini sudah umum digunakan dalam penelitian-penelitian baik nasional maupun internasional. Prinsip metoda ini adalah membuat perangkap agar nyamuk bertelur pada perangkap tersebut, kemudian secara berkala seminggu sekali keberadaan jentik nyamuk kita cek keberadaanya. Supaya telur atau larva nyamuk yang sudah terperangkap tidak menjadi dewasa. Apabila metoda ini dilakukan maka akan mampu menekan populasi nyamuk dan akan berkorelasi dengan resiko penyebaran penyakin demam berdarah.
SKRINING PENYAKIT KECACINGAN DAN GANGGUAN VISUS PADA SISWA SD DI KELURAHAN SUNGAI PISANG KECAMATAN BUNGUS TELUK KABUNG KOTA PADANG Cimi Ilmiawati; Siti Nurhajjah; Nur Afrainin Syah; Mohamad Reza; Efrida Efrida; Eka Nofita; Hasmiwati Hasmiwati; Selfi Renita Rusjdi; Nuzulia Irawati; Sukri Rahman; Elmatris Elmatris; Desmawati Desmawati; Nur Indrawaty Lipoeto; Afriwardi Afriwardi
BULETIN ILMIAH NAGARI MEMBANGUN Vol 2 No 4 (2019)
Publisher : LPPM (Institute for Research and Community Services) Universitas Andalas Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (308.025 KB) | DOI: 10.25077/bina.v2i4.114

Abstract

Sungai Pisang Village is a village that has only been accessible by smooth road roads in the past year in Padang City. Previously this village was only accessible by sea and by lousy road. This condition causes the Pisang River community to lag in socio-economic and health aspects. This activity aims to screen for worms in elementary school students in Sungai Pisang village because worms are closely related to environmental health and affect the quality of human resources experiencing growth and development. Screening for worms is carried out by examining fecal preparations. This activity also aims to check visual acuity in elementary students and make references for sharp vision correction to learn well. Visual acuity checks were carried out using a Snellen card. The results of the examination showed that 3/143 students had worms and 3/273 students had visual disturbances. Students with worms are recommended to go to the Puskesmas to be given deworming medicine, and students with visual impairments are facilitated for examination by an ophthalmologist and given glasses if needed.
UJI RELIABILITAS DIAGNOSIS MIKROSKOPIS MALARIA TENAGA LABORATORIUM PUSKESMAS DI DAERAH ENDEMIK KOTA SAWAHLUNTO SUMATERA BARAT Nurhayati Nurhayati; Hasmiwati Hasmiwati; Selfi Renita Rusjdi
Majalah Kedokteran Andalas Vol 37, No 1 (2014): Published in May 2014
Publisher : Faculty of Medicine, Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (286.562 KB) | DOI: 10.22338/mka.v37.i1.p19-25.2014

Abstract

AbstrakPemeriksaan mikroskopis masih merupakan diagnosis pilihan untuk malaria karena mudahdan murah, tetapi kesalahan diagnosis mikroskopik sangat sering terjadi karena kurangketerampilan dan pengalaman pemeriksa. Penelitian ini bertujuan untuk menilai reliabilitas hasilpemeriksaan mikroskopis malaria yang dilakukan oleh tenaga laboratorium pada tiga puskesmasdi daerah Sawahlunto; Sei Durian (SDR), Silungkang (SLK) dan Talawi (TLW). Desainpenelitian adalah cross sectional study. Populasi adalah mikroskopis yang terdapat pada ketigapuskesmas tersebut. Reliabilitas dinilai dengan nilai Kappa yang ditetapkan dengan ujikesepakatan hasil pemeriksaan dari 3 mikroskopis puskesmas dan satu mikroskopis standar.Nilai Kappa yang diterima adalah 0,61-1. Reliabilitas diagnosis malaria vivax mikroskopis SDRdan SLK tidak bisa dinilai karena jumlah malaria vivax sedikit, sedangkan reliabilitas diagnosismikroskopis TLW bernilai kurang (Kappa=0,253). Reliabilitas diagnosis falciparum mikroskopisPuskesmas SDR, SLK, TLW berturut-turut adalah jelek, jelek dan kurang (Kappa 0,022;0,006 dan 0,200). Sedangkan reliabilitas diagnosis mikroskopis malaria positif dan negatifSDR, SLK dan TLW adalah berturut-turut jelek, jelek dan sedang (Kappa 0,024; 0,008 dan0,442). Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa kompetensi ketiga mikroskopis tersebutmasih diragukan.AbstractMicroscopic test is still the best option for malaria diagnostic because of simple andless expensive. However, fault in diagnosis frequently happen because of lack of skills andexperience. This study determined reliability of microscopic tests conducted by microscopistsin three public health centres in Sawahlunto; SDR, SLK, and TLW. This was a cross sectionalstudy. The reliability is determined by Kappa value which is stated by agreement test of 3microscopists of the three public health centres and 1 standardized microscopist. The Kappavalue was 0,61-1. The reliability of malaria vivax microscopic tests of SDR and SLK couldnot be determined because of small number of cases, and the reliability of TLW was fair. Thereliability of malaria falciparum microscopic tests of SDR, SLK and TLW were poor, poor andfair (Kappa value 0,022; 0,006 and 0,200). The reliability based on positivity and negativity ofparasite existence were poor, poor and moderate (Kappa value 0,024; 0,008 and 0,442). Thisstudy concluded that the competencies of microscopists in these three area were questionable.
Co-Authors Abdiana Abdiana, Abdiana Adrial Adrial Adrial Adrial Afriwardi Afriwardi Afrizal Afrizal Aisha, Fahra Audina Alioes , Yustini Almurdi Almurdi Almurdi Almurdi Amir, Arni Ariadi, Ariadi Arina Widya Murni Arni Amir Arni Amir Aswiyanti Asri Aswiyanti Asri Beni Indra, Beni Bobby Indra Utama Bobby Indra Utama Burhan, Ida Rahmah Daan Khambri Dahelmi Dahelmi Delmi Sulastri Desmawati Desmawati Desmiwarti Dessy Arisanti Dessy Arisanti Dewi Asmawati Dian Pertiwi Dian Pertiwi Diandra K., Puti Reno Effy Huriyati Efrida Efrida Efrida Efrida, Efrida Eka Nofita Eka Novita Eka Putra , Andani Ellyza Nasrul Elmatris Elmatris Elmatris Sy Endrinaldi Endrinaldi Endrinaldi Erizal Zaini Erlina Rustam Erlina Rustam Eryati Darwin Fadrian, Fadrian Faisaelia, Rezka Nanda Fatma Sri Wahyuni Fikri Alhafizd Marwin Firdawati Firdawati Fortuna, Fory Gestina Aliska Ginting, Desi Scorpinasari Gusti Rati Hardisman Hendriati, Hendriati Henmaidi Henmaidi Henny Herwina Herman, Deddy Hirowati Ali Hirowati Ali, Hirowati Husna Yetti Husnil Wardiyah Huvaid, Sevilla Ukhtil Ilmiawati, Ilmiawati Intan, Shinta Ayu Julizar Julizar Julizar Nazar Karmia, Hudila Rifa Kevin Bryan Alghifari Kharisma Putra Kharisma Putra D Lestari, Rahmi Linosefa Linosefa Luois Joseph Joseph Mairawita, Mairawita Malinda Meinapuri Maria Dona Octavia Masnadi, Nice Rachmawati Mohamad Reza Mohamad Reza Muhamad Diva Caesar Muhammad Nazri Janra Nabila Priscilla Putri Nesa Pratiwi Nice Rachmawati Masnadi Noverika Windasari Noza Hilbertina, Noza Nur Afrainin Syah Nur Indrawaty Lipoeto Nurhalimah Juneldi Nurhayati Nurhayati Nurhayati Nurhayati Nurhayati, Nurhayati Nursyirwan Effendi, Nursyirwan Nurul Badriyah Nuzulia Irawati Oktavia, Sri Puti Reno Diandra K. Putra, Fachri Putri, Nabila Priscilla Putri, Salsa Utami Rahmatini . Ramadhan, Mario Arya Ratu Fawwaz Efendi Rauza Sukma Rita Resti Rahayu Restu Susanti Revila, Gusti Rifa, Farras Zahra Rika Susanti Rizanda Machmud Rizka Karima Husfa Rony Rustam Rosfita Rasyid Roslaili Rasyid Rozi Sastra Purna Selfi Renita Rusdji Selfi Renita Rusjdi Siti Nurhajjah Sri Oktavia Suharti , Netti Sukri Rahman Syamel Muhammad Taufik Ramadhani Tiya Taslisia Tofrizal Tofrizal Tofrizal Trisuliandre, Muhammad Rizki Vaulline Basyir Vilza Maharani Syahnel Wirsma Arif Harahap Wirsma Arif Harahap Yenita Yenita Yoseph De Nachs Yulia Kurniawati Yulistini, Yulistini Yuniar Lestari Zelly Dia Rofinda Zelly Dia Rofinda