Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

Hubungan Tindakan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dengan Keberadaan Jentik Vektor Chikungunya di Kampung Taratak Paneh Kota Padang Mutia Dwi Putri; Adrial Adrial; Lili Irawati
Jurnal Kesehatan Andalas Vol 5, No 3 (2016)
Publisher : Fakultas Kedokteran, Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jka.v5i3.563

Abstract

AbstrakKampung Taratak Paneh merupakan daerah yang paling banyak terjadi kasus Chikungunya pada tahun 2012 (45 kasus). Penyebaran Chikungunya dipengaruhi faktor lingkungan dan tindakan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN). Tujuan penelitian ini adalah melihat hubungan PSN terhadap keberadaan larva vektor Chikungunya. Penelitian ini adalah analitik dengan desain cross sectional study. Penelitian dilaksanakan di Kampung Taratak Paneh dengan jumlah subjek sebanyak 87 orang. Subjek diambil dengan metode proporsional simple random sampling.  Data disajikan dalam bentuk tabel distribusi dan dianalisis dengan uji chi square. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada hubungan antara tindakan PSN dengan keberadaan jentik (p=0,000). Terdapat hubungan yang bermakna antara menguras TPA untuk keperluan mandi (p=0,029) dan keperluan rumah tangga (p=0,038),  menutup TPA setiap kali digunakan (p=0,013),  mengubur barang bekas (p=0,034), menabur bubuk abate (p=0,001), dan membersihkan talang air (p=0,000)  terhadap keberadaan jentik vektor Chikungunya. Tidak terdapat hubungan antara tindakan memelihara ikan pemakan jentik (p=0,760), pencahayaan dan ventilasi yang cukup (p=0,053), menggantung pakaian di dalam kamar (p=0,068), memasang kawat kasa (p=0,274), membersihkan pot/vas bunga berisi air/tempat minum burung (p=0,915), menggunakan kelambu (p=0,619), menggunakan obat anti nyamuk (p=0,209) dan menutup lubang  pohon (p=0,123) terhadap keberadaan jentik vektor Chikungunya.Kata kunci: PSN, jentik, vektor chikungunya AbstractTaratak Paneh is the most common area of Chikungunya cases in 2012 (45 cases).The spreading of Chikungunya is influenced by environmental factor and practice of breading place eradication. The objective of this study was to discover the relationship between breading place eradication practice and the presence of larvae Chikungunya vektor.This was an analytic research with cross-sectional study design. The research was held in Taratak Paneh on 87 samples.The samples were taken by proportional simple random sampling methods. Data were presented in distribution table and analyzed statistically with chi-square test. This study showed that there was relationship between breading place eradication practice and the presence of larvae Chikungunya vektor (p= 0,000). There is relationship between draining landfill (p=0.029), covering landfill (p=0,013),  burying the junk (p=0,034), sowing abate powder (p=0.001), cleaning the gutter (p=0,000) to the presence of larvae Chikungunya vektor. There is no relationship between maintain a larva-eating fish (p=0,760), lighting and ventilation (p=0.053) , hang clothes in the room (p=0.068) , install wire gauze (p=0.274), clean the pot/birdbath (p=0.915), use of mosquito nets (p=0.619) , use of anti-mosquito drugs (p=0.209) and cover the holes of trees (p=0.123) to the presence of larvae Chikungunya vector.Keywords: breading place eradication practice, larvae, chikungunya vector
Profil Tumor Ganas Ovarium di Laboratorium Patologi Anatomi Fakultas Kedokteran Universitas Andalas Periode Januari 2011 Sampai Desember 2012 Iwani Rahmah Rambe; Aswiyanti Asri; Adrial Adrial
Jurnal Kesehatan Andalas Vol 3, No 1 (2014)
Publisher : Fakultas Kedokteran, Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jka.v3i1.26

Abstract

AbstrakTumor ganas ovarium menempati urutan ketiga setelah tumor ganas serviks dan tumor ganas payudara yang menyebabkan kematian di Indonesia. Penelitian ini didapatkan 143 kasus tumor ganas ovarium. Distribusi profil tumor ganas ovarium berdasarkan umur terbanyak pada kelompok umur 31-40 tahun sebanyak 45 kasus (31,46%), berdasarkan jumlah paritas yang terbanyak adalah pada kelompok paritas 1-3 sebanyak 77 kasus (66,37%), berdasarkan status perkawinan yang terbanyak ditemukan pada perempuan yang sudah menikah sebanyak 116 kasus (81,11%), berdasarkan sel asal tumor terbanyak ditemukan dari sel epitel sebanyak 137 kasus (95,80%), dan berdasarkan subtipe histopatologi yang terbanyak adalah kistadenokarsinoma ovarii serosum sebanyak 72 kasus (50,35%).Kata kunci: tumor ganas ovarium, paritas, sel asal tumorAbstractMalignant ovarian tumour is third rank after malignant cervic tumour and malignant breast tumour that cause death in Indonesia. The research found 143 cases of malignant ovarian tumours. Distribution profile of malignant ovarian tumours by the age of majority in the age group 31-40 years were 45 cases (31,46%), based on the highest number of parity is the parity group 1-3 were 77 cases (66,37%), based on marital status which is mostly found in women who are married as many as 116 cases (81,11%), based on the origin of the tumour cells were observed on the epithelial cells by 137 cases (95,80%), and based on the histopathological subtype is most serosum ovarian cystadenocarcinoma were 72 cases (50,35%).Keywords: malignant ovarian tumours, parity, origin of the tumor
Profil Hematologik Berdasarkan Jenis Plasmodium pada Pasien Malaria di Beberapa Rumah Sakit di Kota Padang Siti Umi Kustiah; Adrial Adrial; Mohamad Reza
Jurnal Kesehatan Andalas Vol 9, No 1S (2020): Online January 2020
Publisher : Fakultas Kedokteran, Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jka.v9i1S.1167

Abstract

Spesies Plasmodium (P) yang banyak dijumpai di Sumatera Barat adalah P. falciparum dan P. vivax. Komplikasi yang paling umum terjadi pada infeksi malaria adalah perubahan hematologi. Infeksi P. falciparum lebih sering menimbulkan komplikasi tersebut dibandingkan infeksi P. vivax. Tujuan: Mengetahui perbedaan gambaran hematologik terutama hemoglobin, leukosit, dan trombosit pada pasien malaria berdasarkan jenis Plasmodium. Metode: Penelitian ini merupakan studi analitik dengan metode cross sectional. Data berasal dari rekam medik pasien malaria rawat inap di RSUP Dr. M. Djamil dan RSUD Dr. Rasidin Padang yang dilakukan pada bulan Desember 2017 sampai Januari 2018. Pengambilan sampel menggunakan teknik total sampling. Data dianalisis secara univariat dan bivariat menggunakan uji Independent t-test. Hasil: Dari 60 subjek penelitian, 51 orang (85%) terinfeksi P. vivax, 8 orang (13,3%) terinfeksi P. falciparum, dan 1 orang (1,7%) mengalami infeksi campuran. Berdasarkan distribusi data demografi, frekuensi tertinggi pada laki-laki (53,3%), dan sebagian besar berumur 15-35 tahun. Hasil uji-t terhadap nilai hemoglobin (p=0,000) menunjukan terdapat perbedaan yang signifikan antara kedua jenis spesies Plasmodium. Berdasarkan jumlah leukosit (p=0,198) dan trombosit (p=0,242). Simpulan: Tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara kedua jenis spesies Plasmodium.
Hubungan Tindakan Pemberantasan Sarang Nyamuk dengan Keberadaan Larva Vektor DBD di Kelurahan Lubuk Buaya Ayu Azlina; Adrial Adrial; Eliza Anas
Jurnal Kesehatan Andalas Vol 5, No 1 (2016)
Publisher : Fakultas Kedokteran, Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jka.v5i1.472

Abstract

AbstrakKelurahan Lubuk Buaya merupakan daerah endemik Demam Berdarah Dengue (DBD) dengan korban meninggal terbanyak pada tahun 2012. Penyebaran DBD dipengaruhi oleh faktor lingkungan dan tindakan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN). Tujuan penelitian ini adalah menentukan hubungan tindakan pemberantasan sarang nyamuk dan keberadaan larva vektor DBD di Kelurahan Lubuk Buaya Kecamatan Koto Tangah Kota Padang. Jenis penelitian adalah analitik observasional dengan rancangan cross sectional. Penelitian dilaksanakan di Kelurahan Lubuk Buaya dengan 110 sampel pada bulan Desember 2014. Sampel diambil dengan metode Multistage Random Sampling. Pengambilan data menggunakan kuesioner dan survei larva terhadap kontainer yang berada di dalam dan di luar rumah responden. Data disajikan dalam bentuk tabel ditribusi dan dianalisis statistik dengan uji chi-square. Hasil penelitian menunjukkan lebih dari separuh responden melakukan tindakan PSN yang baik. Keberadaan larva vektor DBD tergolong tinggi dengan HI 35,45%, CI 13,41%, BI 50% dan Density figure/Df= 5. Terdapat hubungan yang bermakna antara tindakan pemberantasan sarang nyamuk dengan keberadaan larva vektor DBD di kelurahan Lubuk Buaya (p=0,001). Pelaksanaan PSN di Kelurahan Lubuk Buaya secara umum belum terlaksana secara optimal.Kata kunci: PSN, larva, vektor DBD AbstractKelurahan Lubuk Buaya is a Dengue Hemorhagic Fever (DHF) endemic area with the highest death case in 2012. The spreading of DHF influenced by environmental factor and practice of mosquito breading place eradication. The objective of this study was to determine the relationship between mosquito breading place eradication practice and the presence of larvae DHF’s vector. The research was an analitic observational with cross-sectional study design. The research was held in Lubuk Buaya with 110 samples in December 2014. The samples were taken with the Multistage Random Sampling methods. Data’s were collected by using a questionnare and survey of the larvae. Data were presented in distribution table and analyzed statistically with Chi Square method. The result showed more than half of the respondents have a good mosquito breading place eradication practice and the presence of larvae DHF’s vector in lubuk buaya is high with HI 35.45%, CI 13.41%, BI 50%, and density figure 5. There is a relationship between breading place eradication practice and the presence of larvae DHF’s vector (p=0.001). The implementation of breading place eradication practice in Lubuk Buaya isn’t implemented optimally.Keywords: breading place eradication, larvae, dengue hemorhagic fever vektor
Perbedaan Kadar Formalin pada Tahu yang Dijual di Pasar Pusat Kota dengan Pinggiran Kota Padang Siti Ardina Sari; Asterina Asterina; Adrial Adrial
Jurnal Kesehatan Andalas Vol 3, No 3 (2014)
Publisher : Fakultas Kedokteran, Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jka.v3i3.178

Abstract

AbstrakTahu merupakan makanan yang digemari oleh masyarakat.Tahu mempunyai daya tahan sekitar 1 - 2 hari sehingga pedagang sering menambahkan formalin sebagai pengawet. Formalin merupakan bahan pengawet yang dilarang oleh pemerintah yang penggunaannya masih terdapat secara luas di masyarakat dan bila dilihat dari tekstur tahu yang dijual di pasar kota Padang, dicurigai tahu memiliki kandungan formalin.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan kadar formalin pada tahu yang dijual di pasar pusat kota dengan pinggiran kota Padang. Penelitian ini dilakukan di laboratorium Balai Riset dan Standardisasi Industri Padang.Jenis penelitian ini adalah analitik yang telah dilaksanakan pada bulan Juni-September 2013. Jumlah sampel adalah sebanyak 36 buah yang terdiri dari 18 sampel tahu yang berasal dari pasar pusat kota dan 18 sampel tahu yang berasal dari pasar pinggiran kota Padang. Uji kualitatif formalin pada tahu dilakukan dengan metode asam kromatropat dan uji kuantitatif formalin menggunakan metode titrasi asam basa. Analisis data dilakukan secara bivariat dengan menggunakan uji t. Hasil penelitian didapatkan kadar formalin pada tahu di pasar pusat kota Padang dari 18 sampel yang diperiksa terdapat 17 sampel yang positif formalin dengan kadar paling tinggi adalah 3.65%. Kadar formalin pada tahu di pasar pinggiran kota Padang dari 18 sampel yang diperiksa terdapat 17 sampel yang positif formalin dengan kadar paling tinggi adalah 2.73%. Rata-rata kadar formalin pada pasar pusat kota adalah 1.08% dan pasar pinggiran kota adalah 0.67%.Kata Kunci: kadar formalin, tahu, pasar pusat kota Padang, pasar pinggiran kota PadangAbstractTofu is a favorite food among the community. Tofu has resistance 1 - 2 days so that merchant often add formalin as a preservative. Formalin is a preservative which is banned by the government that there is still widespread use in the community and the texture of tofu sold in the market is suspected for having formaldehyde content. The purpose of this study was to difference the levels of formaldehyde in tofu sold in downtown market and suburban market of Padang. This research was conducted in the laboratory Industry Research and Standardization Padang. This research is an analytic that has been conducted in June-September 2013. The number of samples of this study are 36 units consisting of 18 pieces of tofu samples derived from downtown market and 18 pieces of tofu samples derived from suburban market of Padang. Qualitative test performed with chromotropic acid method and quantitative formalin test using acid-base titration method. Bivariate data were analyzed using t test. The results showed that the levels of formaldehyde found in tofu sold in downtown market of Padang is from 18 samples tested there were 17 positive samples with the highest levels of formaldehyde was 3.65%. Levels of formaldehyde found in tofu sold in suburban market of Padang is from 18 samples tested there were 17 positive samples with the highest levels of formaldehyde was 2.73%. Average levels of formaldehyde in downtown market is 1.08% and suburban market is 0.67%. Keywords: formaldehyde level, tofu, downtown market of Padang, suburban market of Padang
Survei Larva Nyamuk Aedes Vektor Demam Berdarah Dengue di Kelurahan Kuranji Kecamatan Kuranji Kotamadya Padang Provinsi Sumatera Barat Muhammad Arifudin; Adrial Adrial; Selfi Renita Rusjdi
Jurnal Kesehatan Andalas Vol 5, No 1 (2016)
Publisher : Fakultas Kedokteran, Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jka.v5i1.445

Abstract

AbstrakDemam berdarah dengue merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat yang masih ditemukan di Indonesia. Penyakit ini disebabkan oleh virus Dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes. Kelurahan Kuranji merupakan kelurahan dengan kasus demam berdarah dengue terbanyak di Kota Padang. Tujuan penelitian ini adalah menentukan density figure (kepadatan) larva nyamuk Aedes di Kelurahan Kuranji Padang. Penelitian dilaksanakan di Kelurahan Kuranji pada bulan April 2014. Desain penelitian adalah survei deskriptif dengan jumlah sampel 50 buah rumah yang diambil dengan cara multistage sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aedes aegypti ditemukan lebih banyak dibandingkan aedes albopictus, yaitu  97,74%. house index yaitu 52,50%, container index yaitu 34,72%,  breteau index yaitu 66,50% dan density figure yaitu 7.  Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa aedes aegypti lebih banyak ditemukan di dalam rumah dan aedes albopictus hanya ditemukan di luar rumah. Bak mandi dari semen merupakan kontainer yang paling banyak ditemukan larva Aedes dibandingkan jenis kontainer lain.Kata kunci: dengue, aedes, density figure AbstractDengue haemorraghic fever is one of  important public health problem in Indonesia. This disease is caused by the dengue virus which is transmitted by  Aedes bytes. Kuranji is the most prevalent dengue haemorraghic fever in Padang.The objective of this study was to determine density figure in Kuranji district. This research had been held in Kuranji district in April 2014. The design was descriptive survey research method. The number of sampel was 50 that was taken by multi stage sampling method. The result showed that aedes aegypti found more than aedes albopictus, about 97.74%. house index 52.50%, container index 34.72%,  breteau index 66.50% and density figure 7. The research showed that Aedes aegypti is mostly found at house and aedes albopictus only found outdoor. The bath tank which are made from cement is the most comfortable breeding place for Aedes Aegypti rather than other containers.Keywords: dengue, aedes, density figure
Hubungan Asupan Energi Sarapan terhadap Tingkat Konsentrasi pada Siswa-Siswi Kelas XII SMA Negeri 1 Padang Tahun Ajaran 2013/2014 Kurnia Maidarmi Handayani; Masrul Masrul; Adrial Adrial
Jurnal Kesehatan Andalas Vol 3, No 3 (2014)
Publisher : Fakultas Kedokteran, Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jka.v3i3.156

Abstract

AbstrakIndonesia menduduki peringkat terakhir dalam cognitive skills dan pencapaian pendidikan menurut penelitian yang dilakukan oleh Economist Intelligence Unit. Cognitive skills memerlukan fungsi otak yang adekuat yang dipertahankan oleh nutrisi berupa konsumsi pangan yang baik dan beragam, terutama sarapan. Penelitian di Amerika Serikat pada anak usia sekolah remaja (15-18 tahun) menunjukkan bahwa sebesar 30% remaja tidak biasa sarapan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara asupan energi sarapan dan tingkat konsentrasi pada siswa SMAN 1 Padang. Studi dilakukan di SMAN 1 Padang pada bulan November 2013 terhadap 116 siswa kelas XII. Desain penelitian bersifat analitik dengan desain cross sectional. Pengolahan data dilakukan dengan uji chi-square menggunakan sistem komputerisasi. Hasil penelitian menunjukkan terdapat perbedaan tingkat konsentrasi menggunakan digit symbol test antara siswa dengan asupan energi sarapan baik, kurang, dan sangat kurang (p=0,001) dan tidak terdapat perbedaan tingkat konsentrasi menggunakan digit span test antara siswa dengan asupan energi sarapan baik, kurang, dan sangat kurang (p=0,345). Terdapat hubungan yang bermakna antara asupan energi sarapan dengan tingkat konsentrasi menggunakan digit symbol test (p<0,05).Kata kunci: sarapan, asupan energi, konsentrasi, digit symbol test, digit span testAbstractIndonesia was ranked last in the cognitive skills and educational attainment according to research conducted by the Economist Intelligence Unit.Cognitive skills require brain function is maintained by adequate intake of nutrients such as good and varied food, especially breakfast. Research in the United States in children of school age youth (15-18 years) showed that 30% of teenagers are not usually did breakfast.This study aimed to determine the relationship between energy intake at breakfast and the level of concentration of students of SMAN 1 Padang. The study was conducted at SMAN 1 Padang in November 2013 to 116 students of class XII. The research was an analytical study with cross-sectional design.Data processing is performed by the chi-square test using a computerized system. The results showed there were differences in the level of concentration using the digit symbol test between students with a good breakfast energy intake,less,and much less (p = 0.001) and there was no difference in the level of concentration using the digit span test between students with a good breakfast energy intake, less, and very less (p = 0.345). There is a significant relationship between breakfast energy intake with the level of concentration using digit symbol test (p < 0.05).Keywords: breakfast, energy intake, concentration, digit symbol test, digit span test
Identifikasi Nyamuk Anopheles Sebagai Vektor Malaria dari Survei Larva di Kenagarian Sungai Pinang Kecamatan Koto XI Tarusan Kabupaten Pesisir Selatan Suci Lestari; Adrial Adrial; Rosfita Rasyid
Jurnal Kesehatan Andalas Vol 5, No 3 (2016)
Publisher : Fakultas Kedokteran, Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jka.v5i3.594

Abstract

AbstrakMalaria merupakan salah satu masalah kesehatan global  yang menimbulkan angka kesakitan tinggi dan kematian terutama pada daerah beriklim tropis dan subtropis. Kenagarian Sungai Pinang merupakan salah satu daerah endemik malaria yang didukung oleh topografinya yang terdiri dari daerah pantai, rawa, sungai, daerah pertanian dan area pemukiman. Jenis rancangan penelitian adalah survei deskriptif dengan populasi semua larva nyamuk yang ditemukan di beberapa tempat perindukan. Sampel adalah semua larva nyamuk Anopheles yang tertangkap melalui proses cidukan. Identifikasi nyamuk anopheles dengan memakai buku acuan Stroker dan Koesoemawinangoen. Data dianalisis secara manual dan disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi. Penelitian dilakukan di Kenagarian Sungai Pinang dari Oktober 2011 sampai Maret 2012. Hasil penelitian adalah 5 spesies nyamuk anopheles yaitu An. aconitus, An. barbirostris, An. kochi, An. subpictus dan An. Sundaicus. Tempat perindukan yaitu kolam bekas kurungan ikan, lagoon, rawa-rawa, kubangan kerbau, tambak sawah dan sungai. Kesimpulan penelitian ini ialah rata-rata kepadatan larva anopheles tertinggi adalah An. subpictus yaitu 4,95 ekor/cidukan  dengan tempat perindukan yang memiliki rata rata kepadatan larva Anopheles tertinggi yaitu kolam bekas kurungan ikan dengan 27,93 ekor/cidukan.Kata kunci: nyamuk anopheles, larva anopheles, tempat perindukan, kepadatan larva AbstractMalaria is a global health problem that causes high morbidity and mortality, especially in the tropics and subtropics areas. Kenagarian Sungai Pinang  is one of endemic areas which supported by the topography of the area, consists of beaches, marshes, rivers, agricultural area and a residential area. Research conducted in Kenagarian Sungai Pinang from October 2011 to March 2012. Design of this study was a descriptive survey with a population was any mosquito larvae were found  in some breeding places. The samples were all  Anopheles larvae that caught through detention. Identification of the Anopheles mosquito using  Stroker and Koesoemawinangoen (1950) reference books. The data were analyzed manually and presented in the form of a frequency distribution table. The results were five species of Anopheles mosquito; An. aconitus, An. barbirostris, An. kochi, An. subpictus dan An. Sundaicus. Seven breeding place were ex-fish cages ponds, lagoon, marsh, buffalo wallow, embankment, rice fields and rivers. The conclusion of this research are the highest larva density is An. subpictus with 4,95 larvae/detention and breeding place that has highest density of Anopheles larvae is ex-fish cage ponds with 27,93 larvae/detention.Keywords: anopheles mosquito, larvae anopheles, breeding places,  larvae density
PERAN SERTA KADER DALAM PENDETEKSIAN DAN PENCEGAHAN INFEKSI CACING USUS DI KELURAHAN KORONG GADANG, KECAMATAN KURANJI, PADANG Nora Harminarti; Nuzulia Irawati Hasmiwati; Adrial Adrial; Nurhayati Nurhayati; Selfi Renita Rusjdi; Eka Nofita; Yuniar Lestari; Rosfita Rasyid; Firdawati Firdawati; Ida Rahma Burhan; Abdiana Abdiana; Husna Yetti
Jurnal Hilirisasi IPTEKS Vol 2 No 4.a (2019)
Publisher : LPPM Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (223.774 KB) | DOI: 10.25077/jhi.v2i4.a.305

Abstract

Penyakit kecacingan masih menjadi masalah kesehatan dengan prevalensi yang tinggi ditemukan terutama di negara-negara non industri (negara yang sedang berkembang), seperti Indonesia. Prevalensi dan intensitas tertinggi didapatkan di kalangan anak usia sekolah dasar. Anak-anak merupakan sumber daya manusia yang sangat penting untuk pembangunan bangsa Indonesia di masa yang akan datang. Kelurahan Korong Gadang sebagai pemenang desa Kelurahan Berprestasi Peringkat II dipilih untuk melihat masih ter dapatkah infeksi cacing usus pada anak dengan kriteria daerah seperti ini. Penelitian ini menggunakan metode cross sectional study terhadap semua kader yang berada di wilayah Kelurahan Korong Gadang berupa pengumpulan tinja anak usia sekolah dasar oleh kader, pemeriksaan cacing usus terhadap tinja yang dikumpulkan di bagian Laboratorium Parasitologi Fakultas Kedokteran Universitas andalas Padang. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa kader berperan aktif dalam program pengendalian infeksi cacing usus. Pemeriksaan semua tinja yang dikumpulkan adalah tidak ditemukan adanya cacing usus. Kesimpulan pengabdian ini berupa hasil penilaian terhadap peran dari kader dalam masalah pencegahan penyakit cacing usus adalah baik. Semua kader yang dipilih melakukan pengumpulan tinja dan melakukan proses pre analitik dengan baik.
Edukasi dan Skrining Penyakit Cacingan pada Siswa SDN 10 Kelurahan Lambung Bukit Eka Nofita; Hasmiwati Hasmiwati; Adrial Adrial; Nurhayati Nurhayati; Selfi Renita Rusjdi; Husnil Wardiyah; Nuzulia Irawati
Warta Pengabdian Andalas Vol 29 No 2 (2022)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jwa.29.2.81-86.2022

Abstract

One of the primary health problems still found in Lambung Bukit Village is the high stunting rate. The incidence of stunting is influenced by many factors, one of which is intestinal worm infection (Helminthiasis). Worms that live in the intestine will interfere with the absorption of food and suck the blood of their host, causing malabsorption, malnutrition and growth disorders, which can cause stunting. Therefore, genuine efforts are needed to eradicate this helminthic disease. Department Parasitology of Medical Faculty, the Andalas University, conducted community service activities at SDN 10 Lambung Bukit to reduce intestinal worm infections in children by providing counselling, detection and treatment, and follow-up on treatment success. The counselling activity was attended by 88 students and eight teachers, with 59 samples of faeces collected. From the stool examination results, none of the worm eggs was found, but four students were positive for intestinal protozoa. Furthermore, treatment was given to these four students. Through this activity, it was expected to increase students' awareness of maintaining personal hygiene so that to reduce the incidence of helminthiasis, and help to reduce stunting rates.