This Author published in this journals
All Journal STUDIA ISLAMIKA Teosofi: Jurnal Tasawuf dan Pemikiran Islam ADDIN Jurnal Mudarrisuna: Media Kajian Pendidikan Agama Islam Kompetensi JURNAL KOLABORASI Info-Teknik Jurnal Ilmiah Peuradeun Jurnal EMT KITA Jurnal Ilmiah Didaktika : Media Ilmiah Pendidikan dan Pengajaran SAMARAH: Jurnal Hukum Keluarga dan Hukum Islam TARBIYA ISLAMIA : Jurnal Pendidikan dan Keislaman Anterior Jurnal Jurnal Pendidikan Sejarah dan Riset Sosial Humaniora (KAGANGA) Ulumul Syar\'i : Jurnal Ilmu-Ilmu Hukum dan Syariah Al-Banjari : Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Keislaman Khazanah: Jurnal Studi Islam dan Humaniora JISIP: Jurnal Ilmu Sosial dan Pendidikan JURNAL CRANKSHAFT Jurnal Paedagogy Riwayah : Jurnal Studi Hadis ADDIN Realita : Jurnal Bimbingan dan Konseling Jurnal Teknologi Pendidikan : Jurnal Penelitian dan Pengembangan Pembelajaran Jurnal hukum IUS PUBLICUM Jurnal Ahsana Media : Jurnal Pemikiran, Pendidikan dan Penelitian ke-Islaman Proceedings of International Conference on Multidiciplinary Research Empiricism Journal Jurnal Puan Indonesia Andalas International Journal of Socio-Humanities (AIJOSH) Tadbiruna: Jurnal Manajemen Pendidikan Islam Jurnal Rumpun Ilmu Kesehatan Jurnal Dedikasi Madani : Jurnal Hasil Pengabdian Kepada Masyarakat Transformasi : Jurnal Penelitian dan Pengembangan Pendidikan Non Formal Informal Diagnosa: Jurnal Ilmu Kesehatan dan Keperawatan IJMI Jurnal Malikussaleh Mengabdi INTAN CENDEKIA: JURNAL PENGABDIAN MASYARAKAT Jurnal Solusi Masyarakat (JSM) Ta'bir Al-'Arabiyyah Jurnal Wicara Desa Studia Islamika Pena Anda
Claim Missing Document
Check
Articles

Kontribusi Guru PAI Dalam Pembinaan Etika Berpakaian Islami Siswa SMAN Kota Sabang Mujiburrahman, Mujiburrahman
Jurnal Mudarrisuna: Media Kajian Pendidikan Agama Islam Vol 5, No 1 (2015)
Publisher : Prodi PAI FITK UIN Ar-Raniry Banda Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This thesis titled contribution PAI teacherin coaching students of Islamic dress code. This research was conductedat SMAN Sabang, which is considered representative for thestudy, because students and teachers are very homogeneous, tribes, nation sand religions. Coaching Islamic dressis one of the tasks that must be implemented PAI teachers, both in school and out of school. Contribution PAI teachers are expected to have relevance to therole of educators in Islam, so that the teachers role info stering ethical PAI Islamic dress can give a good change to students. There are indication some male/female students of Senior High School in Sabang have not beenable to show the Islamic dress code, for example; there are stillhigh school students who do not coverthe genitals asprescribed. Female students appeared their armina public place when mingling with other males, some stillless appropriate towear aveil, even some who wear tights, leotards, transparent, do notwear aveilwhen they are in out of the school environment. It is interesting and needed to further investigation to determine the contribution of PAI teacher in coaching students’ Islamic dress code. The problems of this research are: (1) How the dress code set by the school; (2) What is the contribution of PAI teachers in coaching Islamic dress code for students in Sabang; (3) what are the factors supporting and inhibiting PAI teachers in the coaching of the Islamic dress code. This research is amixing method with method of collecting data through interviews, observation and document study. While the procedure of data processing is by checking, editing, and reducing data then it was classified. The data analysis was descriptive analysis to analyze the data in a way to describe or depictthe data that has been collected as it is. After doing some research, the researcher found that; 1) Ethicsdress that is set the school has met the criteria of Islamic dress code; but students’ practicing islamic dress both in school and out of school is less than perfect. 2) the contribution of PAI teachers in coaching dress codeis good. 3) In coaching, PAI teachers have enabling and inhibiting factors, so that there are students who still dressout of school environment do not meet the criteria of Islamic dress. Tulisan ini berjudul kontribusi guru PAI dalam pembinaan etika berpakaian islami siswa. Penelitian ini dilakukan di SMAN kota Sabang, yang dianggap representatif untuk diteliti, karena siswa dan guru sangat homogen, baik suku, bangsa dan agama. Pembinaan berpakaian islami merupakan salah satu tugas guru PAI yang harus dilaksanakan, baik di sekolah maupun di luar sekolah. Kontribusi guru PAI di sekolah diharapkan mempunyai relevansi dengan peran pendidik dalam Islam, sehingga peran guru PAI dalam pembinaan etika berpakaian islami dapat memberi perubahan yang baik kepada siswa. Ada indikasi sebahagian siswa/i SMAN di kota Sabang belum mampu menunjukkan etika berpakaian islami,misalnya; masih ada siswa SMAN yang tidak menutup aurat sebagai-mana yang disyariatkan.Siswi menampakkan lengan di tempat umum ketika berbaur dengan laki-laki ajnabi, masih kurang tepat dalam memakai jilbab, bahkan ada juga yang memakai celana ketat, baju ketat, transparan, tidak memakai jilbab ketika berada di tempat-tempat selain lingkungan sekolah.Hal ini menarik dan perlu diteliti lebih lanjut untuk mengetahui kontribusi guru PAI dalam pembinaan etika berpakaian islami siswa. Adapun yang menjadi masalah dalam penelitian ini yaitu: (1) Bagaimana etika berpakaian yang diatur oleh sekolah; (2) Apa kontribusi guru PAI dalam pembinaan etika berpakaian islami siswa kota Sabang; (3) Faktor-faktor apa saja pendukung dan penghambat yang dihadapi oleh guru PAI dalam pembinaan etika berpakaian islami. Penelitian ini adalah mixing method, di mana data yang didapatkan penulis di lapangan adalah melalui observasi, wawancara, angket dan studi dokumentasi. Sedangkan prosedur pengolahan data dilakukan dengan checking data, editing data, danreduksi data kemudian diklasifikasikan. Adapun analisis data dilakukan dengan deskriptif analisis untuk menganalisis data dengan cara men-deskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya. Setelah melakukan penelitian, penulis mendapatkan bahwa; 1) Etika berpakaian yang diatur sekolah sudah memenuhi kriteria pakaian islami, hanya saja praktek berpakaian islami siswa di sekolah dan luar sekolah masih kurang sempurna. 2) kontribusi guru PAI dalam pembinaan etika berpakaian sudah baik. 3) Dalam pembinaan, guru PAI mempunyai faktor pendukung dan penghambat, sehingga masih ada siswa yang berpakaian di luar lingkungan sekolah yang tidak memenuhi kriteria pakaian islami. Kata Kunci: Kontribusi, Guru PAI, Pakaian Islami
ISLAM MULTIKULTURAL: Hikmah, Tujuan, dan Keanekaragaman dalam Islam Mujiburrahman, Mujiburrahman
ADDIN Vol 7, No 1 (2013): ADDIN
Publisher : LPPM IAIN Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21043/addin.v7i1.570

Abstract

MULTICULTURAL ISLAM: LESSONS, OBJECTIVES, AND DIVERSITY IN ISLAM. Multiculturalism is a major challenge faced by religions in todays world, given any real religion emerged from the religious and cultural plurality. Indonesia has one of the worlds most multicultural prularis and even for the country consists of distinct ethnic, linguistic, religious, cultural, culture, and so forth. The diversity of culture is encapsulated in the motto Unity in Diversity, which means even different but still one. In the socio-historical, the presence of Islam in Indonesia can not be separated from a multicultural context as can be read in the history of Islam in the archipelago brought by Walisongo. Furthermore, making Islam multicultural topics or discourse is interesting and needs to be widely disseminated. This is at least three reasons. First, the circumstances of conflict. In the midst of circumstances that often conflict, multicultural Islam requires the establishment of the Islamic community who love peace, harmony and tolerance. Therefore, the goal to create and promote the establishment of the situation and the conditions of peace, order and harmony became an important agenda for the people of the world, including Indonesia. Second, the reality that diversity. The religions diversity, ethnic, ethnicity, and language becomes imperative to be addressed by all parties, especially the Muslim community in Indonesia. Therefore, social responsibility is not only on the government but also religious. In other words, peace-conflict societies also rely on contributions creation of a peaceful religious people, including the Muslims in this country. Robert N. Bellah, a sociologist of religion from the United States, said that through the Prophet Muhammad in Arabia, Islam has become a huge multicultural civilization, mighty and awesome to sur pass the greatness of the country the birth of Islam, the Arabian Peninsula. In this context, tolerance and mutual respect for religious differences, as revealed Wilfred Cantwell Smith, needs to be maintained and cultivated. Third, religious norms. As a noble teachings of religion would be a strong foundation for the clergy in general to create conditions so that no profanity. In this case, religious inter pretations is not expected based solely on the text, but also the context of that text can be captured according mean age meaning. The debate between the flow taaqquli are based on the power ratio/reason and the flow of taabbudi which relies on aspects of the text has been represented by two streams, namely Mutazilah and Ashariyah, the lessons of the past can be very interesting.
ULAMA BANJAR KHARISMATIK MASA KINI DI KALIMANTAN SELATAN: Studi Terhadap Figur Guru Bachiet, Guru Danau, dan Guru Zuhdi Mujiburrahman, Mujiburrahman; Abidin, Muhammad Zainal
Al-Banjari : Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Keislaman Vol 11, No 2 (2012)
Publisher : Pascasarjana UIN ANTASARI Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (292.85 KB) | DOI: 10.18592/al-banjari.v11i2.421

Abstract

Artikel ini meneliti tiga figur ulama kharismatik masa kini yang ada di Kalimantan Selatan. Figur yang diangkat dalam tulisan ini, yaitu K. H. Muhammad Bachieth (Guru Bachieth); K. H. Asmuni (Guru Danau) dan K. H. Ahmad Zuhdiannor (Guru Zuhdi). Ketiga ulama Banjar yang dibahas menunjukkan ciri-ciri seorang tokoh kharismatik berdasarkan teori kharisma dalam sosiologi. Mereka adalah tokoh-tokoh yang memiliki keistimewaan, dan tampil di saat krisis, baik krisis sosial yang tengah terjadi, ataupun krisis kepemimpinan ulama. Masing-masing tokoh memiliki pesona, yang mampu memukau ribuan khalayak yang setia mendengarkan ceramah-ceramahnya. Ia seolah memiliki kekuatan magnetik, yang menyerap orang-orang di sekelilingnya untuk medekat. Meskipun sama-sama memiliki kharisma, masing-masing tokoh memiliki keunikannya sendiri-sendiri. Latarbelakang sejarah intelektual mereka memang tidak sama, meskipun secara garis besar masih berada dalam jalur keulamaan tradisional. Mereka juga menjadi tokoh di wilayah yang berbeda, dengan jemaah yang berbeda pula
Pengendalian Persediaan Bahan Baku menggunakan Metode Min-Max Stock pada Perusahaan Konveksi Gober Indo Salam, Abdus; Mujiburrahman, Mujiburrahman
Jurnal EMT KITA Vol 2, No 1 (2018): Journal EMT KITA
Publisher : Lembaga KITA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (256.423 KB) | DOI: 10.35870/emt.v2i1.69

Abstract

Abstrak. Persediaan bahan baku merupakan aktiva lancar perusahaan yang digunakan untuk kegiatan produksi pada perusahaan secara terus menerus. Perusahaan konveksi perlu melakukan pengendalian persediaan karena berpengaruh terhadap kelancaran proses produksi. Kekurangan persediaan dapat mengakibatkan terganggunya proses produksi. Sedangkan kelebihan persediaan dapat menimbulkan pemborosan karena perusahaan perlu mengeluarkan modal lebih besar untuk biaya persediaan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui apakah CV. Gober Indo Group telah melakukan pengendalian persediaan bahan baku dengan tepat. Metode pengendalian persediaan bahan baku yang digunakan pada penelitian ini adalah metode min-max. Metode ini menentukan berapa jumlah persediaan pengaman, persediaan minimum, persediaan maksimum, dan kuantitas pemesanan. Setelah melakukan penelitian, CV. Gober Indo Group mengalami kelebihan persediaan bahan baku. Jumlah persediaan yang dikendalikan dengan menggunakan metode min-max stock menghasilkan hasil yang lebih efisien jika dibandingkan dengan jumlah persediaan akhir perusahaan.Kata kunci: Pengendalian persediaan, bahan baku, persediaan minimum maksimum, kelebihan persediaan. Abstract. Inventory of raw materials is the company's current assets that are used for production activities on the company continuously. Convection companies need to control inventory because it influences the smooth production process. Lack of inventory can result in disruption of the production process. While excess inventory can cause waste because companies need to spend more capital on inventory costs. The purpose of this study is to find out whether CV. Gober Indo Group has properly controlled the inventory of raw materials. The raw material inventory control method used in this study is the min-max stock method. This method determines how many safety supplies, minimum inventory, maximum inventory, and order quantity. After doing research, CV. Gober Indo Group has excess inventory of raw materials. The amount of inventory controlled by using the min-max stock method produces results that are more efficient when compared to the amount of the company's final inventory. Keywords: Inventory control, raw materials, maximum minimum inventory, excess inventory.
Dari IAIN ke UIN Pangeran Antasari: Tantangan dan Peluang di Tengah Arus Perubahan Sosial dan Budaya Mujiburrahman, Mujiburrahman
Khazanah: Jurnal Studi Islam dan Humaniora Vol 12, No 1 (2014)
Publisher : UIN Antasari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (181.072 KB) | DOI: 10.18592/khazanah.v12i1.302

Abstract

Abstract This paper discusses the reasons behind the need for the transformation of the Institute for Islamic Studies (IAIN) Antasari into a State Islamic University (UIN). By analyzing the history of education in Indonesia in terms of tensions between Western (general) education and Islamic education, the paper argues that the transformation is a historical necessity. The transformation should be directed (1) to integrate general knowledge and Islamic knowledge in the university education system; (2) to respond to the social changes in contemporary society, especially the high variety of job markets, which demand professionalism; (3) to be the source of moral and spiritual guidance for society, and (4) to open much more opportunity for people, especially those of the lower class, to have a tertiary education. Abstak  Makalah ini mendiskusikan alasan-alasan di balik kebutuhan tranformasi IAIN Antasari menjadi UIN. Dengan melakukan analisis sejarah tentang ketegangan antara sistem pendidikan Barat (umum) dan pendidikan Islam, makalah ini menunjukkan bahwa transformasi tersebut adalah suatu keharusan sejarah. Transformasi itu harus diarahkan untuk (1) mengintegrasikan pengetahuan umum dengan pengetahuan Islam dalam sistem pendidikan di universitas; (2) menanggapi perubahan-perubahan sosial dalam masyarakat kekinian, khususnya tingginya keragaman lapangan kerja, yang menuntut profesionalisme; (3) menjadi sumber bimbingan moral dan spiritual masyarakat; dan (4) membuka kesempatan yang lebih luas bagi masyarakat, khususnya mereka yang dari kelas bawah, untuk mendapatkan pendidikan di perguruan tinggi.
URGENSI MEMAHAMI BANUA MELALUI KAJIAN SOSIOLOGI AGAMA Mujiburrahman, Mujiburrahman
Khazanah: Jurnal Studi Islam dan Humaniora Vol 15, No 1 (2017)
Publisher : UIN Antasari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (778.506 KB) | DOI: 10.18592/khazanah.v15i1.1483

Abstract

South Kalimantan, the original home of the Banjarese, is one of the most exclusively Muslim provinces in Indonesia. Therefore, in order to understand this region one should not only study the doctrines and rituals of Islam but also the manifestation of Islam in socio-cultural and political realities.The study of Islam in its social dimensions would provide us the ability to explain, predict and even to some extent control the religious tendencies in society. Based on current statistics and contemporary media reports, this paper presents a number of social issues related to religion that should be scientifically studied such as the historical development of Islam in the region, the role of the ulama, Islam and local culture, local politics and public rituals, drug abuses and the influences of the new media. These contemporary socio-religious issues are very important but still scarcely researched.  
Mengimpikan Keadilan Dalam Perbedaan Mujiburrahman, Mujiburrahman
Ulumul Syar'i Vol 7 No 2 (2018): Ulumul Syar'i
Publisher : Lembaga Penelitian & Pengabdian Masyarakat (LPPM) STIS Hidayatullah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Manusia itu sama sekaligus berbeda. Persamaan penting karena ia menjadi landasan bagi titik temu, persaudaraan, kerjasama dan saling memahami. Ilmu pengetahuan tentang manusia dapat berkembang karena adanya kesamaan manusia. Perbedaan memberikan manusia identitas, suatu ciri khas yang mendudukkannya sebagai pribadi atau kelompok yang unik. Perbedaan juga berfungsi sebagai ujian dan cobaan bagi umat manusia, apakah mereka bekerjasama atau bertengkar, bersekutu atau berseteru, saling menyombongkan diri atau saling menghormati. Karena masing-masing pihak merasa unik berkat perbedaan itu, maka Alqur?an menyarankan agar manusia ?berlomba-lomba dalam berbuat kebaikan?. Perintah ini mengingatkan bahwa titik temu antar perbedaan itu adalah perbuatan baik, dan perlombaan dalam berbuat kebaikan tidak akan menimbulkan permusuhan, bahkan mempererat persaudaraan.
Perjumpaan Psikologi dan Tasawuf Menuju Integrasi Dinamis Mujiburrahman, Mujiburrahman
TEOSOFI: Jurnal Tasawuf dan Pemikiran Islam Vol. 7 No. 2 (2017): December
Publisher : Program Studi Filsafat Agama Fakultas Ushuluddin dan Filsafat UIN Sunan Ampel Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (320.81 KB) | DOI: 10.15642/teosofi.2017.7.2.261-282

Abstract

The problematic relations between religion and science do not only occur in Western societies but also in Muslim societies. While early modern Muslim reformists strongly encouraged Muslims to adopt modern sciences, later reformists argued that modern sciences should be Islamized. The idea of Islamization of knowledge has been widely discussed and contested. Another alternative to the idea of Islamization is integration. The integration should be dynamic in the sense that they interact in a mutually illuminating, enriching and renewing mode. This paper presents the possibility of the dynamic integration between Psychology and Sufism. Some modern psychologists argue that Sufism is not scientific because it is not based on empirical observation, while some others say that modern psychology?s denial of metaphysical realities is in fact not based on strong evidence but assumptions. In the light of integration, instead of opposing the two disciplines to one another, one actually can draw the lines where modern psychology and Sufism meet and separate. The rational and empirical basis of modern psychology can be enriched, renewed and illuminated by the metaphysical and spiritual basis of Sufism, and vise-versa.
Religion and Dialogue in Indonesia: From the Soeharto Period to the Present Mujiburrahman, Mujiburrahman
Studia Islamika Vol 17, No 3 (2010): Studia Islamika
Publisher : Center for Study of Islam and Society (PPIM) Syarif Hidayatullah State Islamic University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (837.03 KB) | DOI: 10.15408/sdi.v17i3.455

Abstract

The fact that Indonesia is a multi-religious country may lead us to question if there have been initiatives among di?erent religions to dialogue, and if so, who have been the main advocates of this dialogue, what were the issues being discussed and what are the results of the dialogue? This paper tries to answer these questions by analyzing the development of religious dialogue from the Soeharto period to the present. The historical overview will hopefully give us some lessons to learn for the future of dialogue in Indonesia and perhaps also in the neighboring countries.DOI: 10.15408/sdi.v17i3.455 
ULAMA BANJAR KHARISMATIK MASA KINI DI KALIMANTAN SELATAN: STUDI TERHADAP FIGUR GURU BACHIET, GURU DANAU, DAN GURU ZUHDI Mujiburrahman, Mujiburrahman; Abidin, Muhammad Zainal
Al-Banjari : Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Keislaman Vol 11, No 2 (2012)
Publisher : Pascasarjana UIN ANTASARI Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (292.85 KB) | DOI: 10.18592/al-banjari.v11i2.421

Abstract

Artikel ini meneliti tiga figur ulama kharismatik masa kini yang ada di Kalimantan Selatan. Figur yang diangkat dalam tulisan ini, yaitu K. H. Muhammad Bachieth (Guru Bachieth); K. H. Asmuni (Guru Danau) dan K. H. Ahmad Zuhdiannor (Guru Zuhdi). Ketiga ulama Banjar yang dibahas menunjukkan ciri-ciri seorang tokoh kharismatik berdasarkan teori kharisma dalam sosiologi. Mereka adalah tokoh-tokoh yang memiliki keistimewaan, dan tampil di saat krisis, baik krisis sosial yang tengah terjadi, ataupun krisis kepemimpinan ulama. Masing-masing tokoh memiliki pesona, yang mampu memukau ribuan khalayak yang setia mendengarkan ceramah-ceramahnya. Ia seolah memiliki kekuatan magnetik, yang menyerap orang-orang di sekelilingnya untuk medekat. Meskipun sama-sama memiliki kharisma, masing-masing tokoh memiliki keunikannya sendiri-sendiri. Latarbelakang sejarah intelektual mereka memang tidak sama, meskipun secara garis besar masih berada dalam jalur keulamaan tradisional. Mereka juga menjadi tokoh di wilayah yang berbeda, dengan jemaah yang berbeda pula
Co-Authors Abdus Salam, Abdus Abubakar, Bahrun Ade Ikhsan Kamil Aflia Riski Agam Muarif Agustin, Rizki Dwi Ahmad Muzanni, Ahmad Ahmad, Shukri Ahzan, Moh Zainul Akbar, Djalaludin M. Akmal, Rifqi Al Usrah, Cut Rizka Ali, Ibnu Ariani, Asriani Asmawati Asmawati Aspini, Aspini Baiq Sarlita Kartiani, Baiq Sarlita Kartiani Bastika, Ayu Chalid, Ibrahim Dedi Fariadi Dewi Kumala Sari Erika Erika Fatmasari, Desy Fery, Muammad Fitri, Dwi Garnika, Eneng Habiburrahim Habiburrahim Hadi, M. Samsul Hanangga, Lalu Danal Hartati, Aluh Hasnul Arifin Melayu I Dewa Ayu Made Budhyani I Gede Ratnaya I Gst Lanang Agung Parwata Ida Bagus Made Astawa Ilham, Iromi Indah Nurhidayati, Indah Inka, Novina Insyiroh, Salsabila Irawan, Heri Irfan, Ahmad Zainul Jasafat Jaswandi, Lalu Junaidi Junaidi Kamil, Ade Ihsan Kardiati, Depita KETUT SUKARMA . Khaerul Anam KHAIRUL HUDA, KHAIRUL Khoirudin Lubis, Bahtera Kurniawati Kurniawati Lalu Parhanuddin Lana Safitri, Lana Safitri laxmi zahara M. Zainal Mustamiin Mahsup, Mahsup Mainisa, Mainisa Maisyura, Maisyura Mamat, Masajidi Ma’arif , Syamsul Md Ghazali, Nor Hasnida Meliza, Richa Mochammad Imron Awalludin Muhammad Fazil, Muhammad Muhammad Firman Muhammad Habibi Muhammad Rusydi Muhammad Zainal Abidin Muliari Muliari Muryali, Muryali Muslem Muslem, Muslem Mustakim Mustakim Muzakkir Muzakkir N. Nazaruddin Najamuddin, M Najamuddin, M. Ni'mah, Mamluatun Nizar, Raudatun Nur Hafni Nuraeni Nuraeni Nuraiza, Nuraiza Nurhidayanti, Nurhidayanti Nurhidayati , Vivi Nurul Azmi, Nurul Pujiastuti, Nur Apriliani Rahmatika, Assyfa Rangkuty, Rakhmadsyah Putra Razali Razali Rendi Rendi, Rendi Rizki, Dini RR. Ella Evrita Hestiandari Rudi Hariawan Samsul Hadi Sanusi Sanusi Septiana, Dini Silahuddin Silahuddin Sofyandi, Arif Sri Hartati Sudarwo, Raden Suja, Wayan Suparmanto Suriana Suriana Sutajaya, Made Sutarto Sutarto Syibran Mulasi Tengku Riza Zarzani N Teuku Zulfikar Usman Usman Wardani, Vera Winata, Aliahardi Yeniningsih, Taat Kurnita Yuli Santri Isma Yulia, Ruka Yulianto, Dian Dwi