Claim Missing Document
Check
Articles

Found 17 Documents
Search

ANALISIS BEBAN KERJA TERHADAP KEBUTUHAN PEGAWAI ADMINISTRASI DALAM MENJAMIN OPTIMALISASI OPERASIONAL AKADEMIK Yusuf, Yusuf; Anfas, Anfas; Sudarwo, Raden
Jurnal Organisasi Dan Manajemen Vol 13 No 1 (2017)
Publisher : LPPM Universitas Terbuka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (382.416 KB)

Abstract

The number of employees needs to be based on the workload of administrative staff UPBJJ-UT Ternate. To calculate the activity time employees who used to work and time are not, researchers using work sampling table. Methods of calculating labor requirements are based on the calculation of the workload with the approach per duties of office according MenPAN No. KEP/75/M.PAN/7/2004 on Guidelines for Employee Needs Calculation based Workload in the framework of preparation of formation of civil servants. Samples were UPBJJ-UT Ternate employee status with the principal administrative officer jobs based Target Achievement Quality Employees (CSKP). Calculation and data processing using Microsoft Excel. The study concluded that there is a significant result in the use of working time and to have the results of the number of employees needed for the actual number of employees, it is known that there are 7 functions of employees, unit administrative KTU has an excess number of employees as much as 1 employee and BPP has a shortage of employees as many as 1 employee. For registration and testing PDA unit has a shortage of the number of employees as much as 1 employee.   Jumlah kebutuhan pegawai harus didasarkan kepada beban kerja pegawai administrasi UPBJJ-UT Ternate. Untuk menghitung waktu aktifitas pegawai yang digunakan untuk bekerja dan waktu yang tidak, peneliti menggunakan tabel work sampling. Metode perhitungan kebutuhan tenaga kerja didasarkan pada perhitungan beban kerja dengan pendekatan per tugas jabatan sesuai Keputusan MenPAN Nomor: KEP/75/M.PAN/7/2004 tentang Pedoman Perhitungan Kebutuhan Pegawai berdasarkan Beban Kerja dalam rangka Penyusunan Formasi PNS. Sampel penelitian adalah pegawai UPBJJ-UT Ternate berstatus pegawai administrasi dengan pokok pekerjaan didasarkan Capaian Sasaran Kualitas Pegawai (CSKP). Perhitungan dan pengolahan data menggunakan Microsoft Excel. Penelitian ini menyimpulkan bahwa terdapat hasil yang signifikan pada penggunaan waktu kerja dan memiliki hasil jumlah karyawan yang dibutuhkan terhadap jumlah aktual karyawan, dapat diketahui bahwa terdapat 7 fungsi karyawan, unit tata usaha KTU memiliki kelebihan jumlah karyawan sebanyak 1 orang karyawan dan BPP memiliki kekurangan jumlah karyawan sebanyak 1 orang karyawan. Untuk unit registrasi dan pengujian PDA memiliki kekurangan jumlah karyawan sebanyak 1 orang karyawan.
PEDAMPINGAN MAHASISWA PROGRAM PENGENALAN LAPANGAN PERSEKOLAHAN 1 (PLP 1) DI SEKOLAH DASAR Khosiah, Khosiah; Setiawan, Irma; Sudarwo, Raden; Anam, Khaerul
JCES (Journal of Character Education Society) Vol 7, No 2 (2024): April
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jces.v7i2.22423

Abstract

Abstrak: Pengenalan Lapangan Persekolahan satu (PLP 1) adalah proses pengamatan atau observasi yang dilakukan mahasiswa. Program Sarjana Pendidikan untuk mempelajari aspek pembelajaran dan pengelolaan pendidikan di satuan pendidikan. Kegiatan ini mencakup observasi struktur organisasi dan tata kerja di sekolah, kultur sekolah, dan pelibatan aktivitas pendidikan di sekolah. Kegiatan ini diharapkan mampu membentuk empat kompetensi yang dipersyaratkan bagi calon guru profesional, yaitu: kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, kompetensi pedagogik, dan kompetensi profesional. Pedampingan ini bertujuan menganalisis hasil refleksi pengalaman mahasiswa peserta PLP 1 untuk mengetahui penguasaan capaian pembelajaran yang telah ditetapkan, pengalaman-pengalaman positif yang diperoleh dan tantangan yang dihadapi mahasiswa, sikap atau nilai-nilai yang berkembang dalam diri mahasiswa. Hasil pedampingan menunjukkan bahwa mahasiswa dapat menguasai capaian pembelajaran dengan baik, mahasiswa memperoleh berbagai pengalaman positif dan pengalaman mengatasi tantangan yang muncul ketika melaksanakan kegiatan, ada sikap atau nilai-nilai baik yang berkembang dalam diri mahasiswa.Abstract:  Introduction to School Field One (PLP 1) is a process of observation or observation carried out by students. Bachelor of Education program to study aspects of learning and educational management in educational units. This activity includes observing the organizational structure and work procedures in schools, school culture, and involvement in educational activities in schools. This activity is expected to be able to form the four competencies required for prospective professional teachers, namely: personality competence, social competence, pedagogical competence and professional competence. This assistance aims to analyze the results of reflections on the experiences of students participating in PLP 1 to determine mastery of predetermined learning outcomes, positive experiences gained and challenges faced by students, attitudes or values that develop within students. The results of mentoring show that students can master learning outcomes well, students gain various positive experiences and experience in overcoming challenges that arise when carrying out activities, there are good attitudes or values that develop within students.
Pendidikan Anak Usia Dini di Pedesaan: Menelusuri Faktor-Faktor Penentu Orang Tua dalam Menyekolahkan di PAUD Darojah, Rani; Wijayanti, Urip Tri; Sudarwo, Raden
Jurnal CARE (Children Advisory Research and Education) Vol. 11 No. 2 (2024): Januari
Publisher : Universitas PGRI Madiun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25273/jcare.v11i2.19494

Abstract

Pendidikan anak usia dini belum sesuai dengan yang diharapkan. Angka partisipasi dan kualitas layanan PAUD di Provinsi Jawa Tengah tergolong menengah. Angka partisipasi PAUD di pedesaan lebih rendah jika dibandingkan di perkotaan. Penelitian ini bertujuan mengetahui factor-faktor penentu yang berhubungan dengan orang tua menyekolahkan anaknya di PAUD khususnya di wilayah pedesaan. Jenis penelitiannya kuantitatif dengan menggunakan desain belah lintang. Data yang digunakan merupakan data survei atas evaluasi program BKKBN Provinsi Jawa Tengah yakni SKAP tahun 2019. Sampel responden keluarga adalah semua keluarga yang terdapat pada daftar anggota rumah tangga terpilih. Selanjutnya dilakukan seleksi data dengan kriteria yakni keluarga (ayah atau ibu) memiliki anak usia pra sekolah < 6 tahun di wilayah perdesaan. Berdasarkan hasil seleksi didapatkan sampel sebanyak 859 responden yang berlokasi di 35 kab/kota provinsi Jawa Tengah.  Analisis dilakukan secara univariat dan bivariate menggunakan uji statistik chi square dengan tingkat signifikansi 5%. Hasil penelitian menunjukkan mereka yang berpendidikan rendah justru lebih banyak menyekolahkan anaknya di PAUD dibandingkan berpendidikan tinggi. Variabel yang berpengaruh yakni jumlah anak usia pra sekolah dalam keluarga. Perlu adanya sosialisasi tentang pentingnya PAUD pada keluarga dengan pendidikan tinggi.
Faktor Motivasi Eksternal Yang Menentukan Prestasi Belajar Mahasiswa Pada Sistem Pendidikan Jarak Jauh Anfas, Anfas; Sudarwo, Raden; Arfa, Umikalsum
JISIP: Jurnal Ilmu Sosial dan Pendidikan Vol 4, No 2 (2020): JISIP (Jurnal Ilmu Sosial dan Pendidikan)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pendidikan (LPP) Mandala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58258/jisip.v4i2.1080

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor motivasi eksternal yang berpengaruh pada prestasi belajar mahasiswa, yakni peran orang tua, peran tutor dan peran teman sekelas dalam memberikan motivasi terhadap prestasi belajar mahasiswa. Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa penerima beasiswa bidikmisi dan CSR di UPBJJ-UT Ternate sebanyak 44 mahasiswa. Uji hipotesis penelitian menggunakan analisis regresi berganda. Hasilnya menunjukkan bahwa : 1) Peran orang tua sebagai faktor motivasi ekternal, tidak berpengaruh signifikan terhadap prestasi belajar mahasiswa penerima beasiswa bidikmisi dan CSR di UPBJJ-UT Ternate; 2) Peran tutor sebagai faktor motivasi ekternal, berpengaruh positif dan  signifikan terhadap prestasi belajar mahasiswa penerima beasiswa bidikmisi dan CSR di UPBJJ-UT Ternate; 3) Peran teman sekelas sebagai faktor motivasi ekternal, berpengaruh negatif dan signifikan terhadap prestasi belajar mahasiswa penerima beasiswa bidikmisi dan CSR di UPBJJ-UT Ternate.
STUDENTS’ SATISFACTION OF DISTANCE EDUCATION SERVICES IN THE ISLAND AREAS (A CASE STUDY AT UPBJJ-UT TERNATE) Anfas; Sudarwo, Raden; Umasugi, Mohbir; Hafel, Muhlis; Simabur, Lisda Ariani
Terbuka Journal of Economics and Business Vol. 1 No. 1 (2020)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarkat-Universitas Terbuka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (365.536 KB) | DOI: 10.33830/tjeb.v1i1.758

Abstract

This study aims to determine the level of student satisfaction in the islands regarding distance education services. The population in this study are all UT’’s students spreaded across various regions in the province of North Maluku. The sampling method uses simple random sampling, as many as 74 students. Data collection is carried out through interviews with respondents with questionnaire aids whose questions relate to UT's level of expectation and service quality. The results show that: (1) of all aspects of distance education services organized by UPBJJ-UT Ternate, all of them had been categorized as very satisfying, where the highest level of satisfaction was that of general information services by 101.28% or in other words had exceeded student expectations. While teaching material services, although still in the category of very satisfying for students, the percentage of satisfaction level is lower than other service aspects which is 95.76%. (2) From all aspects of distance education services organized by UPBJJ-UT Ternate, teaching material services still have a level of gap between expectations and valuations conducted by students.
Pendidikan Karakter Berbasis Kearifan Lokal Etnis Sasak (Studi Kasus Kehidupan Komunitas Suku Sasak di Desa Mengkulu Kecamatan Sakra Barat, Kabupaten Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat) Sudarwo, Raden; Parhanuddin, Lalu; Mujiburrahman, Mujiburrahman; Anam, Khaerul
Kaganga:Jurnal Pendidikan Sejarah dan Riset Sosial Humaniora Vol 6 No 2 (2023): Kaganga:Jurnal Pendidikan Sejarah dan Riset Sosial Humaniora
Publisher : Institut Penelitian Matematika, Komputer, Keperawatan, Pendidikan dan Ekonomi (IPM2KPE)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31539/kaganga.v6i2.7478

Abstract

Manusia adalah makhluk sosial yang karakternya sangat dipengaruhi oleh lingkungan yang disebut budaya. Namun Budaya sebagai payung nilai-nilai kearifan lokal eksisnya terancam oleh budaya luar sebagai dampak perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan strategi pendidikan karakter berbasis nilai-nilai kearifan lokal Suku Sasak. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus. Adapun partisipan penelitian yaitu (1) aktor yang terlibat secara langsung dalam berbagai aktivitas yang berhubungan dengan fokus penelitian, dan (2) orang yang mampu merepresentasikan kalangan tertentu sehingga penelitian ini kredibel, selain itu juga memperhatikan kompetensi dalam penentuan partisipan. Oleh sebab itu, partisipan dalam penelitian ini antara lain: (1) Tuan Guru Haji Abdul aziz sebagai figur sentral masyarakat (Pendiri/Pembina pondok Pesantren Daarul Furqon); (2) Kepala Madrasah Ibtidaiyah; (3) Kepala Sekolah Dasar Negeri dilingkungan Sakra dan Sakra Barat yang dianggap merperesentasikan pokus pentilitan; (4). Komite sekolah/madrasah. (5). Guru-guru madrasah. (6). Wali murid. (7). Tokoh adat, (8) Tokoh masyarakat, (9) Warga masyarakat, lingkungan Sakra Barat khususnya Desa Mengkuru Kacamatan Sakra Barat.Sedangkan analisis data dilakukan dengan (1) dilakukan secara simultan melalui proses pengumpulan daya dan penulisan naratif lainnya, (2) memastikan bahwa proses analisis data kualitatif yang telah dilakukan berdasarkan proses reduksi data dan interpretasi, (3) mengubah data hasil reduksi dalam bentuk matriks, (4) mengidentifikasi prosedur coding yang digunakan dalam mereduksi berbagai data ke dalam tema-tema atau kategori, dan (5) merubah hasil analisis data dari hasil reduksi menjadi matriks yang di coding dan selanjutnya dulakukan penyesuaian sesuai dengan model kualitatif yang dipilih. Hasil penelitian mengungkap bahwa kearifan lokal Suku Sasak di Desa Mengkuru Kecamatan Sakra Barat Kabupaten Lombok Timur memiliki filosofi hidup yang ditunjang oleh agama dan adat yang teraktualisasi dalam proses pewarisan nilai melalui berbagai tradisi baik lisan maupun tulisan serta berbagai ritual adat daur hidup. Adapun nilai-nilai yang dapat diinternalisasikan menjadi pendidikan karakter berbasis kearifan lokal bermula dari tindih sebagai nilai utama, maliq, dan merang. Ketiga konsep tersebut memunculkan nilai-nilai kualitatif, tindih antara lain saleh, solah, pacu, onyaq, lomboq, rema, kupu’, patuh, soloh, patut, dan paut. Sementara pada maliq dan merang terdapat karakter patuh terhadap perintah agama, patuh pada adat, tidak hinaq dengan, tidak nyakitan dengan, dan besematon dengan orang lain. Dengan demikian, strategi yangdapat digunakan dalam pengimplementasian pendidikan karakter berbasis kearifan lokal Suku Sasak dapat dilakukan dengan cara “hybrid”, di mana pemerintah setempat memberlakukan kebijakan (top-down) kepada sekolah untuk “infusi” nilai-nilai kearifan melalui seluruh mata pelajaran dan kegiatan sekolah. Selain itu, kebijakan yang diambil juga harus selaras dengan kebutuhan masyarakat (pengaduan) perihal pentingnya nilai-nilai kearifan lokal Suku Sasak yang harus diinternalisasikan (bottom-up). Oleh sebab itu, bersama-sama antara orang tua, sekolah, dan pemerintah harus mengidentifikasi dan merevitalisasi nilai-nilai kearifan lokal Suku Sasak yang akan diinfuskan dalam budaya sekolah. Kata kunci: pendidikan karakter, kearifan lokal, Suku Sasak
Menggali Makna Kehidupan Melalui Puisi: Refleksi Diri, Empati, dan Ketahanan dalam Pendidikan Sudarwo, Raden
Metafora: Jurnal Pembelajaran Bahasa Dan Sastra Vol 11, No 1 (2024): April
Publisher : Lembaga Publikasi Ilmiah dan Penerbitan (LPIP)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30595/mtf.v11i1.23122

Abstract

Penelitian ini mengeksplorasi nilai-nilai pendidikan dalam puisi-puisi karya Abimardha Kurniawan yang terpublikasi secara online di laman Borobudur Writers, mengingat kurangnya perhatian terhadap aspek emosional dan karakter dalam kurikulum pendidikan formal. Pendekatan kualitatif dengan metode analisis teks digunakan untuk memahami makna dan pesan yang terkandung dalam puisi-puisi ini. Sumber data utama adalah puisi "Waisaka," "Sunya Sagara Nirmala Sasi," "Kaya Bumi Sasi Iku," "Partikel," Dan "Kala." Hasil penelitian menunjukkan bahwa puisi-puisi tersebut mengandung nilai-nilai pendidikan penting seperti refleksi diri, empati, ketahanan, keindahan alam, spiritualitas, dan pencarian jati diri. Temuan ini menunjukkan bahwa puisi dapat menjadi alat yang efektif dalam pengembangan pendidikan karakter, jika diintegrasikan dengan metode pengajaran kreatif dan pendekatan interdisipliner. Implikasi penelitian ini menyarankan pengembangan kurikulum yang lebih komprehensif, yang tidak hanya fokus pada aspek akademis tetapi juga pada pengembangan karakter dan kecerdasan emosional siswa.
Implementasi Model Project Based Learning Berbasis Qr Code Question Untuk Meningkatkan Kemampuan Dasar Matematika Hidayah, Nurul; Khosiah, Khosiah; Karmajaya, I Wayan Agus; Mahtukah, Mahtukah; Sudarwo, Raden
Jurnal DIDIKA: Wahana Ilmiah Pendidikan Dasar Vol. 10 No. 1 (2024): JURNAL DIDIKA : WAHANA ILMIAH PENDIDIKAN DASAR
Publisher : Universitas Hamzanwadi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29408/didika.v10i1.24558

Abstract

Penelitian ini dilatar belakangi oleh rendahnya kemampuan dasar matematika siswa. Kemampuan dasar matematika adalah kemampuan atau capaian yang harus dimiliki siswa dalam proses pembelajaran matematika. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan kemampuan dasar siswa pada mata pelajaran matematika materi operasi hitung penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat menggunakan model project based learning (PjBL) berbasis qr code question pada siswa kelas VI SDN 1 Kembang Kuning Tahun Pelajaran 2023/2024. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dilaksanakan sebanyak dua siklus. Sedangkan metode pengumpulan data yang diperoleh dengan menggunakan observasi, tes, dan wawancara. Temuan dalam penelitian ini menunjukkan bahwa penerapan model project based learning (PjBL) berbasis qr code question membantu peningkatan kemampuan dasar matematika siswa kelas VI SDN 1 Kembang Kuning. Hal ini dibuktikan dengan nilai rata-rata tes asesmen sumatif setiap siklus mengalami peningkatan yaitu pada siklus I diperoleh nilai rata-rata sebesar 71,36 dengan persentase ketuntasan klasikal 54,5% dan mengalami peningkatan pada siklus II dengan nilai rata-rata 83,18 dengan persentase ketuntasan klasikal 86,3 %. Siswa juga memberikan respon yang sangat positif terhadap penerapan model project based learning (PjBL). Berdasarkan hasil penelitian tersebut disimpulkan bahwa guru dapat mengintegrasikan project based learning (PjBL) berbasis qr code question dalam proses pembelajaran matematika di kelas.      
PENDAMPINGAN DIGITAL MARKETING PADA PENGRAJIN ROTAN DI DUSUN JERUA DESA MONTONG BETER, KECAMATAN SAKRA BARAT, KABUPATEN LOMBOK TIMUR Prihandoyo, Windi Baskoro; Suryani, Nining; Sudarwo, Raden
JCES (Journal of Character Education Society) Vol 7, No 4 (2024): Oktober
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jces.v7i4.25861

Abstract

Abstrak: Dusun Jerua memiliki ciri khas tersendiri yang membedakan dari dusun-dusun lainnya di Desa Montong Beter, yaitu adanya produktivitas usaha masyarakat. Salah satu produktivitas usaha yang dikembangkan di Dusun Jerua adalah industri kerajinan rotan berupa pembuatan tas dari anyaman rotan yang bernama ”ketak” yang dikelola masyarakat dalam bentuk Home Industry. Permasalahan yang dihadapi adalah masih minimnya pengetahuan dan keterampilan dalam hal pemasaran. Pemberian pelatihan dan pendampingan merupakan salah satu bentuk kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan di bidang pemasaran produk. Kegiatan PkM ini diawali dengan identifikasi permasalahan yang dihadapi oleh mitra yang kemudian dilanjutkan dengan kegiatan pelatihan digital marketing serta evaluasi kegiatan. Setelah dilaksanakannya kegiatan PkM ini diketahui bahwa tumbuhnya kesadaran, peningkatan pengetahuan dan keterampilan mitra tentang digital marketing dalam upayanya meningkatkan penjualan produk kerajinan rotan.Abstract: Jerua Hamlet has unique traits that set it apart from the other hamlets in Montong Beter Village, including the productivity of community businesses. One of the business productivity created in Jerua Hamlet is the rattan craft industry, which makes bags from woven rattan called "ketak" and is administered by the community as Home Industry. The problem is a lack of information and abilities in marketing. Providing training and mentoring is a type of Community Service (PkM) activity that attempts to improve knowledge and abilities in product marketing. This PkM activity begins by identifying the difficulties that partners experience, followed by digital marketing training and evaluation activities. Following the deployment of this PkM.
Exploration of The Causes of Bullying in the Alpha Generation: "Bumi Nyiur Melambai" Darojah, Rani; Sudarwo, Raden; Wijayanti, Urip Tri; Sugiharti, Sri; Furyanto, Faoyan Agus
Jurnal Pamator : Jurnal Ilmiah Universitas Trunojoyo Vol 17, No 3: July - September 2024
Publisher : LPPM Universitas Trunojoyo Madura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21107/pamator.v17i3.28318

Abstract

Bullying occurs frequently in educational and school environments, workplaces, homes, and playgrounds. North Sulawesi Province has a higher bullying rate than the national average, at 27.83 percent versus 26.80 percent. Bullying occurs more frequently among Grade 5 elementary school students than in middle and high school. The study seeks to identify the factors that contribute to bullying among the alpha generation in Manado, North Sulawesi Province. The qualitative research technique focuses on two elementary schools in Manado: Advent Tikala Elementary School for private elementary schools and SDN 06 state elementary schools. Data collection began with focus group discussions with children and their parents, followed by interviews with stakeholders such as teachers, school principals, childcare NGOs, universities, regional government (province, Manado city), and the media. Observations on behaviours that lead to bullying. Data about bullying in school has been documented. The data were analysed descriptively. Research on the variables that produce bullying, beginning with the family, has revealed parenting patterns, a lack of parental attention, verbal and nonverbal pressure, and kid copying. Both peers and children choose the wrong friends, engage in harmful behaviour, and establish gangs. Third, media (inappropriate use of gadgets, premature introduction of gadgets, and lack of parental control). The fourth culture involves calling their parents' names. The five schools have not implemented character education optimally, and educators have not improved their bullying prevention practices. The six internal/character characteristics are as follows: children with temperamental, envious, jealous, and spiteful personalities are more likely to be perpetrators, while quiet youngsters dislike socializing, and less bright children are the victims. Recommendations necessitate efforts with parents.