Abstrak. Penelitian ini menangani Tindakan Mengancam Wajah oleh penutur etnis yang berbeda dalam hal komunikatif konteks sekolah. Tujuan dari penelitian ini adalah (1) mendeskripsikan tindakan mengancam wajah biasanya dilakukan oleh penutur etnis yang berbeda dalam hal-hal komunikatif pada konteks sekolah. (2) untuk menggambarkan tindakan mengancam wajah biasanya dilakukan oleh penutur etnis yang berbeda dalam hal-hal komunikatif pada konteks sekolah. (3) untuk menjelaskan alasan mengapa hal itu terjadi. Sumber data penelitian ini adalah ujaran penutur bahasa Batak dan Jawa. Data dikumpulkan melalui teknik dokumenter dan instrumennya adalah lembar dokumenter. Teknik analisis data bersifat deskriptif. Temuan dari studi tersebut mengungkapkan bahwa: (1) Ada 2 jenis tindakan yang mengancam wajah, wajah negatif dan wajah positif. Jenis tindakan mengancam wajah yang paling banyak dilakukan oleh penutur etnis yang berbeda adalah Wajah Positif dalam 46 kali dari 81 ujaran yang terdiri dari kalimat-kalimat adalah ketidaksepakatan, kontradiksi, kesepakatan, dan permintaan maaf dalam percakapan mereka. (2) Cara menghadapi tindakan yang mengancam didasarkan pada interaksi guru, karyawan, dan siswa dalam percakapan tertentu di lingkungan sekolah. Jenis FTA dominan dalam wajah negatif adalah ekspresi terima kasih, penerimaan pujian, dan penerimaan ucapan terima kasih, tawaran dan pujian. Dan tipe dominan di wajah positif adalah meminta maaf. Hal ini ditunjukkan dalam kebutuhan untuk hubungan timbal balik, untuk diterima sebagai anggota dari tujuan yang sama yang memiliki kebebasan bertindak dan tidak terbebani pada solidaritas dan tingkat kesetaraan meskipun antara orang Batak dan orang Jawa memiliki cara mereka sendiri untuk berbicara dengan pasangan mereka dalam penelitian ini. (3) Antara guru, karyawan dan siswa, ada alasan menggunakan Tindakan Mengancam Wajah: permintaan, saran, peringatan, ketidaksepakatan dan permintaan maaf. Alasan ini menjelaskan mengapa FTA melakukannya. Semua alasan yang sebagian besar dipengaruhi tindakan menghadapi ancaman adalah konteks situasi (hubungan antara pembicara etnis yang berbeda).Kata Kunci: Tindakan mengancam wajah, pembicara etnis yang berbeda, hal-hal komunikatif pada konteks sekolah, wajah negatif, wajah positif Abstract. This research dealt with Face Threatening Act by the different ethnic speakers in communicative event of school context. The aims of this study were (1) to describe the face threatening acts are commonly performed by the different ethnic speakers in communicative events of school context. (2) to describe the face threatening acts are commonly performed by the different ethnic speakers in communicative events of school context. (3) to describe the reasons why the way it does. The source of data of this study were utterances of Bataknese and Javanese speakers. The data were collected through documentary technique and the instrument was the documentary sheet. The technique of data analysis was descriptive. The findings of thus study revealed that: (1) There were 2 types of face threatening act, they are negative face and positive face. The most types of face threatening acts are performed by the different ethnic speakers is Positive Face within 46 times from 81 utterances consist of sentences were disagreement, contradiction, agreement, and apology in their conversations. (2) The ways of face threatening act was based on the interactions of the teachers, employees, and students in a certain conversations in school environment. The dominant type of FTA in negative face were expression of thanks, acceptance of compliments, and acceptance of thanks, offers and compliments. And the dominant type in positive face was apologize. It is indicated in the need for mutual relationships, to be accepted as members of the same purpose who has freedom of actions and unencumbered on solidarity and level of equality despite between Bataknese and Javanese have their own way to talk to their partners in this research. (3) Between the teachers, employees and the students, there are reasons of using Face Threatening Act: request, suggestion, warning, disagreement and apology. These reasons explain why the FTA does. All the reasons mostly influenced of face threatening act were the context of the situations (relationship between the different ethnic speaker).Keywords: Face threatening act, different ethnis speakers, communicative events of school context, negative face, positive face.