Etika Ratna Noer
Department Of Nutrition Science, Faculty Of Medicine, Universitas Diponegoro, Semarang, Indonesia; Center Of Nutrition Research (CENURE), Faculty Of Medicine, Universitas Diponegoro, Semarang, Indonesia

Published : 64 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

PENINGKATAN ANGKA KEJADIAN OBESITAS DAN HIPERTENSI PADA PEKERJA SHIFT NOER, ETIKA RATNA; LAKSMI, KIRANA
JNH (Journal of Nutrition and Health) Vol 2, No 1 (2014): JOURNAL OF NUTRITION AND HEALTH
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (209.306 KB) | DOI: 10.14710/jnh.2.1.2014.%p

Abstract

Abstrak Latar Belakang : Pekerja shift berkaitan erat dengan kejadian obesitas dan hipertensi. Peningkatan berat badan dan tekanan darah pada pekerja shift disebabkan oleh gangguan irama sirkadian. Gangguan irama sirkadian seseorang terjadi jika terdapat perubahan jadwal kegiatan seperti kurangnya waktu tidur. Waktu tidur yang kurang berdampak terhadap peningkatan kadar ghrelin dan penurunan kadar leptin yang dapat meningkatkan nafsu makan. Peningkatan angka kejadian hipertensi dan obesitas berpengaruh terhadap penurunan produktivitas kerja yang berdampak pada perusahaan Tujuan : Menganalisis perbedaan status obesitas dan hipertensi antara pekerja shift dan non-shift. Metode : Desain penelitian cross-sectional dengan 32 subjek penelitian untuk setiap kelompok yang dipilih secara simple random sampling. Data yang diambil tekanan darah, status gizi, dan asupan zat gizi. Analisis bivariat dengan uji independent T-Test, Uji mann-whitney, dan chi-squared. Hasil : Proporsi obesitas pada pekerja shift  (53.1%) lebih tinggi dibandingkan pada pekerja non-shift (46.9%). Kejadian hipertensi pada pekerja shift juga lebih tinggi (59.4%) dibandingkan pada pekerja non-shift (47.9%). Sebagian besar pada pekerja shift (71.8%) mengkonsumsi energi >100% dari angka kecukupan gizi indvidu. Pada pekerja shift dan non-shift memiliki kebiasaan merokok dan  mengkonsumsi kafein. Simpulan : Pekerja shift memiliki peluang hipertensi dan obesitas yang lebih besar dibanding pekerja non-shift. Kata Kunci : kerja shift, obesitas, hipertensi
PERAN ORANGTUA TERHADAP KEJADIAN OBESITAS ANAK NOER, ETIKA RATNA
JNH (Journal of Nutrition and Health) Vol 2, No 3 (2014): JOURNAL OF NUTRITION AND HEALTH
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jnh.2.3.2014.%p

Abstract

PERAN ORANGTUA TERHADAP KEJADIAN OBESITAS ANAK
AKTIVITAS FISIK DAN OBESITAS REMAJA Noer, Etika Ratna
JNH (Journal of Nutrition and Health) Vol 4, No 1 (2016): JOURNAL OF NUTRITION AND HEALTH
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jnh.4.1.2016.%p

Abstract

ABSTRAKAKTIVITAS FISIK DAN OBESITAS REMAJA
Perilaku gizi dan faktor psikososial remaja obes Noer, Etika Ratna; Kustanti, Erin Ratna; Fitriyanti, Addina Rizky
Jurnal Gizi Indonesia (The Indonesian Journal of Nutrition) Vol 6, No 2 (2018)
Publisher : Department of Nutrition Science, Faculty of Medicine, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (382.882 KB) | DOI: 10.14710/jgi.6.2.109-113

Abstract

Background: Adolescent obesity is a complex condition involving medical, psychology and cultural issue. Changing dietary practices and an increasingly sedentary lifestyle predispose to obesity related nutritional behavior. Obese adolescents have impact on psychological problem, including stress, social discrimination, reduced self-esteem, self-dissatisfaction and resulting in lower quality of life.Objectives: This study describes nutritional behavior and psychosocial factors in overweight and obese adolescent. Methods: A qualitative study was conducted in the Public Senior High School (SMA 2) on July to August 2015, in Semarang City. In-depth-interview and Focus Group Discussion (FGD) were carried out with 20 of obese adolescent aged 15 to 17 years, 2 parents, 2 teacher and 2 friends. Thematic analysis is used to identify themes in a data.Results: The majority participants considered the timing of obese are when they reach puberty. The pattern of food habits of obese adolescents become unhealthy. Obese adolescents also feel the bullying or ridicule from friends, so that they psychologically disturbing. Environmental factors play a role in the incidence of obese adolescents, namely lack of control by parents. The parents say that obese adolescents are still in a reasonable level because the adolescent has not shown any serious health problems, but a sense of fear still owned by the parents of obese adolescents.Conclusion: The findings show obesity in adolescent has not been considered as health problem. Unhealthy diet, bullying, poor motivation and lack of peer supports are contributing factors in obese adolescent. 
Praktik Inisiasi Menyusu Dini Murbawani, Etisa Adi; Noer, Etika Ratna
Jurnal Promosi Kesehatan Indonesia Volume 6, No. 1, Januari 2011
Publisher : Master Program of Health Promotion Faculty of Public Health Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (36.747 KB) | DOI: 10.14710/jpki.6.1.31-38

Abstract

Early initiation of breastfeeding (EIB) and exclusive breastfeeding (EB) up to six months are two important breastfeeding practices for child’s survival. EIB plays an important role in reducing infant mortality and improve the success of exclusive breastfeeding. This study aimed to investigate determinant factors in EIB. The subjects were mothers who gave birth in 2 health centers in the Semarang city. This study used a qualitative approach. Data were collected through intensive observations, non-intervention and in-depth interviews. Data analyzed by content analysis include data collection, data reduction, data presentation, and conclusions. All the mothers (12 subjects) successful in the EIB with the help of professional midwife (reinforcing factors). The influence of enabling factors (health policy ) and reinforcing factors (midwife)  ensure practice of EIB.
PERBEDAAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU IBU SEBELUM DAN SETELAH KONSELING GIZI PADA BALITA GIZI BURUK Sofiyana, Desi; Noer, Etika Ratna
Journal of Nutrition College Vol 2, No 1 (2013): Januari 2013
Publisher : Departemen Ilmu Gizi, Fakultas Kedokteran, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (306.83 KB) | DOI: 10.14710/jnc.v2i1.2109

Abstract

Latar belakang: Gizi buruk merupakan kondisi seseorang di mana status gizi berada di bawah standar, yaitu BB/U <-3SD WHO-2005. Faktor penyebab gizi buruk pada balita, antara lain konsumsi makanan, penyakit infeksi, pengetahuan dan sikap ibu tentang gizi serta perilaku ibu dalam pemberian makan. Salah satu cara menangani gizi buruk dengan meningkatkan pengetahuan, sikap dan perilaku ibu melalui program konseling gizi. Penelitian ini bertujuan menganalisis perbedaan pengetahuan, sikap dan perilaku ibu balita gizi buruk sebelum dan setelah konseling gizi. Metoda: Penelitian ini merupakan Quasi Experimen dengan desain One Group Pre Post Test. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik wawancara secara mendalam dengan kuesioner dan pengamatan saat konseling belangsung. Jumlah subyek sebanyak 26 orang yang dipilih dengan total sampling dari total populasi ibu dari balita yang mengikuti program penanggulangan gizi buruk. Konseling gizi dilakukan sebanyak 4 kali. Analisis bivariat sebelum dan setelah konseling gizi untuk pengetahuan dan sikap menggunakan uji Wilcoxon. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan setelah konseling gizi pengetahuan ibu meningkat sebesar 34,6%, sedangkan sikap ibu meningkat sebesar 57,7%. Peningkatan perilaku ibu setelah konseling  gizi menjadi baik ditunjukkan sebagian besar  ibu menerapkan anjuran yang diberikan oleh konselor. Terdapat perbedaan antara pengetahuan dan sikap dan perilaku  ibu sebelum dan setelah konseling gizi. Simpulan: Konseling gizi mempengaruhi peningkatan pengetahuan, sikap dan perilaku pada ibu balita gizi buruk.
HUBUNGAN JUMLAH FRAKSI RADIOTERAPI DENGAN KADAR HEMOGLOBIN PASIEN KANKER SERVIKS DI RSUP DR KARIADI Nurjanah, Ayu; Noer, Etika Ratna; Puruhita, Niken; Syauqy, Ahmad
Journal of Nutrition College Vol 5, No 1 (2016): Januari
Publisher : Departemen Ilmu Gizi, Fakultas Kedokteran, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (279.752 KB) | DOI: 10.14710/jnc.v5i1.16347

Abstract

Latar belakang: Radioterapi pada pasien kanker serviks dapat meningkatkan risiko malnutrisi. Malnutrisi pada pasien kanker dapat menurunkan respon dan toleransi terhadap pengobatan. Anemia berhubungan dengan parameter malnutrisi. Hipoksia tumor dan resisten terhadap radiasi pada pasien kanker disebabkan oleh anemia.Tujuan: Menganalisis hubungan antara jumlah fraksi radioterapi dengan kadar Hb pada pasien kanker serviks.Metode: Penelitian crossectional yang dilakukan pada 42 pasien kanker serviks yang menerima radioterapi di RSUP dr Kariadi. Data kadar Hb, jumlah fraksi, dan variabel perancu meliputi stadium kanker, kejadian perdarahan dan kejadian penyakit kronis lainnya didapatkan melaluui rekam medis. Asupan makanan subjek yang juga merupakan variabel perancu (protein, zat besi, seng, tembaga, vitamin B6, asam folat, vitamin B1, vitamin C dan Vitamin A) didapatkan dengan semi quantitative food frequency questioner.Hasil: Berdasarkan hasil uji Rank Spearman, tidak terdapat hubungan antara jumlah fraksi radioterapi, stadium kanker, kejadian penyakit kronis lainnya, asupan makanan (protein, besi, seng, tembaga, vitamin B6, asam folat, vitamin B12, vitamin C, dan vitamin A) dengan kadar Hb (p>0.05). Namun, terdapat korelasi negatif dan signifikan antara kejadian perdarahan dengan kadar Hb (p<0.05).Simpulan: Tidak terdapat hubungan antara jumlah fraksi radioterapi dengan kadar Hb pada pasien kanker serviks dengan radioterapi.
PENGARUH KONSELING GIZI TERHADAP PENGETAHUAN, SIKAP, PRAKTIK IBU DALAM PEMBERIAN MAKAN ANAK, DAN ASUPAN ZAT GIZI ANAK STUNTING USIA 1-2 TAHUN DI KECAMATAN SEMARANG TIMUR Hestuningtyas, Tiara Rosania; Noer, Etika Ratna
Journal of Nutrition College Vol 3, No 1 (2014): Januari 2014
Publisher : Departemen Ilmu Gizi, Fakultas Kedokteran, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (474.412 KB) | DOI: 10.14710/jnc.v3i1.4520

Abstract

Latar Belakang: Stunting adalah postur tubuh pendek yang timbul karena malnutrisi kronis. Asupan zat gizi adalah salah satu faktor yang berpengaruh langsung terhadap stunting. Asupan zat gizi dipengaruhi oleh perilaku ibu. Konseling gizi merupakan salah satu cara memperbaiki perilaku ibu, meliputi pengetahuan, sikap, dan praktik ibu sehingga asupan zat gizi dapat diperbaiki.Tujuan: Menganalisis pengaruh konseling gizi terhadap pengetahuan, sikap, praktik ibu dalam pemberian makan anak, dan asupan zat gizi anak stunting usia 1-2 tahun.Metode: Penelitian eksperimen dengan quasi experiment nonequivalent control group design pada anak stunting usia 1-2 tahun di Kecamatan Semarang Timur. Jumlah sampel adalah 20 ibu pada kelompok kontrol dan 20 ibu pada kelompok perlakuan. Kelompok kontrol adalah ibu dari anak stunting yang tidak diberi konseling gizi. Kelompok perlakuan adalah ibu dari anak stunting yang diberi konseling gizi. Konseling dilakukan 1 kali tiap minggu selama 6 minggu. Subjek penelitian adalah ibu yang mempunyai anak stunting. Analisis data menggunakan uji beda, yaitu dependent t test atau independent t test untuk data yang berdistribusi normal, dan wilcoxon atau mann-whitney untuk data yang tidak berdistribusi normal.Hasil: Sebanyak 65% subjek adalah perempuan, dan 85% subjek tidak mendapatkan ASI eksklusif. Pendidikan responden 60% adalah SMA, 57,5% responden merupakan ibu rumah tangga, dan pendapatan rumah tangga responden 60% <Upah Minimum Kota Semarang. Pada kelompok kontrol, tidak terdapat peningkatan skor sikap, praktik ibu, dan asupan zat gizi anak secara signifikan, tetapi skor pengetahuan meningkat signifikan (p=0,022). Pada kelompok perlakuan terdapat peningkatan skor pengetahuan, sikap, praktik ibu, dan asupan zat gizi anak secara signifikan (p=0,000). Terdapat perbedaan perubahan pengetahuan sikap, praktik ibu, dan asupan zat gizi anak secara signifikan (0,000) antara kelompok perlakuan dan kelompok kontrol.Simpulan: Konseling gizi dapat meningkatkan pengetahuan, sikap, praktik ibu dalam pemberian makan anak, dan asupan zat gizi anak secara signifikan. Latar Belakang: Stunting adalah postur tubuh pendek yang timbul karena malnutrisi kronis. Asupan zat gizi adalah salah satu faktor yang berpengaruh langsung terhadap stunting. Asupan zat gizi dipengaruhi oleh perilaku ibu. Konseling gizi merupakan salah satu cara memperbaiki perilaku ibu, meliputi pengetahuan, sikap, dan praktik ibu sehingga asupan zat gizi dapat diperbaiki.Tujuan: Menganalisis pengaruh konseling gizi terhadap pengetahuan, sikap, praktik ibu dalam pemberian makan anak, dan asupan zat gizi anak stunting usia 1-2 tahun.Metode: Penelitian eksperimen dengan quasi experiment nonequivalent control group design pada anak stunting usia 1-2 tahun di Kecamatan Semarang Timur. Jumlah sampel adalah 20 ibu pada kelompok kontrol dan 20 ibu pada kelompok perlakuan. Kelompok kontrol adalah ibu dari anak stunting yang tidak diberi konseling gizi. Kelompok perlakuan adalah ibu dari anak stunting yang diberi konseling gizi. Konseling dilakukan 1 kali tiap minggu selama 6 minggu. Subjek penelitian adalah ibu yang mempunyai anak stunting. Analisis data menggunakan uji beda, yaitu dependent t test atau independent t test untuk data yang berdistribusi normal, dan wilcoxon atau mann-whitney untuk data yang tidak berdistribusi normal. *)Penulis Penanggungjawab Hasil: Sebanyak 65% subjek adalah perempuan, dan 85% subjek tidak mendapatkan ASI eksklusif. Pendidikan responden 60% adalah SMA, 57,5% responden merupakan ibu rumah tangga, dan pendapatan rumah tangga responden 60% <Upah Minimum Kota Semarang. Pada kelompok kontrol, tidak terdapat peningkatan skor sikap, praktik ibu, dan asupan zat gizi anak secara signifikan, tetapi skor pengetahuan meningkat signifikan (p=0,022). Pada kelompok perlakuan terdapat peningkatan skor pengetahuan, sikap, praktik ibu, dan asupan zat gizi anak secara signifikan (p=0,000). Terdapat perbedaan perubahan pengetahuan sikap, praktik ibu, dan asupan zat gizi anak secara signifikan (0,000) antara kelompok perlakuan dan kelompok kontrol. Simpulan: Konseling gizi dapat meningkatkan pengetahuan, sikap, praktik ibu dalam pemberian makan anak, dan asupan zat gizi anak secara signifikan.
PENGARUH PEMBERIAN JUS BUAH NAGA MERAH (Hylocereus polyrhizus) TERHADAP KADAR HDL PRIA DISLIPIDEMIA Pertiwi, Winda Amalia; Noer, Etika Ratna
Journal of Nutrition College Vol 3, No 4 (2014): Oktober 2014
Publisher : Departemen Ilmu Gizi, Fakultas Kedokteran, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (436.368 KB) | DOI: 10.14710/jnc.v3i4.6878

Abstract

Latar Belakang: Dislipidemia merupakan salah satu faktor risiko terjadinya penyakit jantung dan pembuluh darah. Risiko penyakit jantung dapat kurangi dengan pengendalian kadar HDL salahsatunya dengan cara meningkatkan konsumsi buah kaya serat seperti buah naga merah. Buah naga merah memiliki kandungan niasin, vitamin C dan asam palmitat yang dapat meningkatkan kadar HDL. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian jus buah naga merah dengan dosis 2.86 g/ kg BB/hari terhadap kadar HDL pria dislipidemia. Metode: Jenis penelitian adalah kuasi eksperimental dengan rancangan pre-post control group design. Subyek adalah pria dislipidemia dengan kadar HDL < 40mg/dl, dibagi menjadi 2 kelompok, yaitu kelompok kontrol yang diberi plasebo dan kelompok perlakuan yang diberi jus buah naga merah dengan dosis 2.86 gr/kg BB/hari. Intervensi dilakuan selama 21 hari. Metode phosphotungstic precipitation digunakan untuk menganalisis kadar kolestrol HDL. Darah diambil sehari sebelum intervensi dan pada hari ke-22 setelah subyek berpuasa selama 10 jam saat . Uji normalitas menggunakan Shapiro-Wilk. Analisis statistik menggunakan dependent t-test, Wilcoxon, independent t-test dan Mann-Whitney.Hasil: Rerata kadar HDL sebelum intervensi  kelompok perlakuan meningkat dari 28.71±5.27 mg/dl menjadi 32.21±5.75 mg/dl dengan rerata kenaikan sebesar 3.50±3.94 mg/dl. Rerata kadar HDL sebelum intervensi pada kelompok kontrol menurun dari 33.86±3.76 mg/dl menjadi 28.50±6.76 mg/dl dengan rerata penurunan sebesar -5.36±6.01 mg/dl. Terdapat perubahan kadar HDL yang bermakna pada kelompok perlakuan setelah intervensi (p<0.05). Terdapat perbedaan kadar HDL yang bermakna antara kelompok perlakuan dan kontrol setelah intervensi (p<0.05). Kesimpulan: Pemberian jus buah naga merah berpengaruh terhadap peningkatan kadar HDL pria dislipidemia pada kelompok perlakuan. Terdapat perbedaan kadar kolesterol HDL antara kelompok kontrol dan perlakuan setelah intervensi.
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERHASILAN RELAKTASI (STUDI KUALITATIF DI RUMAH SAKIT ST. ELISABETH SEMARANG) Sartika, Reny; Noer, Etika Ratna
Journal of Nutrition College Vol 2, No 1 (2013): Januari 2013
Publisher : Departemen Ilmu Gizi, Fakultas Kedokteran, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (475.736 KB) | DOI: 10.14710/jnc.v2i1.2101

Abstract

Latar Belakang : Pemberian ASI Eksklusif di kota Semarang masih tergolong rendah. Salah satu upaya untuk menanggulangi kegagalan ASI Eksklusif adalah melalui program Relaktasi. Relaktasi merupakan suatu metode untuk memulai kembali pemberian ASI yang sempat terhenti setelah beberapa hari, beberapa minggu, bahkan beberapa bulan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan Relaktasi. Metode : Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan metode kualitatif. Penelitian dilakukan di Rumah Sakit ST. Elisabeth Semarang. Subjek dipilih secara purposive sampling. Data kualitatif diperoleh dengan wawancara dan observasi. Hasil : Lama keberhasilan Relaktasi pada masing-masing subjek (10 subjek) berbeda-beda tergantung dari lamanya ASI berhenti dan seringnya stimulasi bayi yang ibu lakukan. Faktor pendorong dalam keberhasilan Relaktasi adalah pengetahuan ibu Relaktasi (pengertian, manfaat, teknik) dan motivasi ibu (keinginan kuat, alasan). Faktor pemungkin keberhasilan Relaktasi adalah stimulasi bayi (frekuensi, posisi mulut bayi). Faktor penguat dalam keberhasilan Relaktasi adalah dukungan tenaga kesehatan (materi, motivasi, penanganan masalah, teknik, tinjauan langsung) dukungan keluarga (keikutsertaan, motivasi, praktik dukungan) dan dukungan teman sejawat (nasehat). Simpulan: Motivasi ibu dan stimulasi bayi merupakan faktor yang paling berpengaruh dalam keberhasilan Relaktasi
Co-Authors ,Adriyan Pramono Adhimah, Ayu Fauziyyah Adriyan Pramono Ahmad Syauqy Amalia Nita Widyastuti, Amalia Nita Ameliora Dwi Astani Amirullah, M Fadil Anggia Berlian Buntarlan Anggit Wicaksono Anggriany, Nissa Ani - Margawati Ani Margawati Anjani, Gemala Apoina Kartini Argan Caesar Budiatmaja Arviyani, Tiffany Nisa Arwinda Nugraheni Aryu Candra Astrine Permata Leoni Ayu Rahadiyanti Befi Sundari Binar Panunggal BR Purba, Martalena Candra, Adiska Rani Ditya Choirun Nissa Choirun Nissa Danarsi, Chorina Swasti Denny Nugroho Sugianto Deny Yudi Fitranti Deny Yudy Fitranti Desi Sofiyana destiana - florencia Dewanti Dewanti Dewi Kurnia Sandi Dewi Marfu’ah Kurniawati Dewi, Luthfia Dian Ratna Sawitri Diana Nur Afifah, Diana Nur Djuara P Lubis Elvizahro Leiyla Endang Mahati Endang Mahati Endrinikapoulos, Ariana Enny Probosari Erin Ratna Kustanti Etisa Adi Murbawani Faizah Fulyani Fajrani, Alifia Mukti Fajrani, alifiaA muktiM Farid Agung Rahmadi, Farid Agung Fatih Az Zahra Febriani, Brilliantika Resy Fidiasari, Intan Sepna Fillah Fithra Dieny Fillah Fitra Dieny Fitriyanti, Addina Rizky Fitriyono Ayustaningwarno Fronthea Swastawati Gunawan, Sekar Ayu Putri Gustiana Mega Anggita Hardhono Susanto Hartanti Sandi Wijayanti Hastuti, Vivilia Niken Henny, Via Anugrah Hersanti Sulistyaningrum Hidayati Hidayati Ihat Hatimah Ilmiati, Fatia Ira Roza Milinda Jamhari Jamhari Jauharany, Firdananda Fikri Khikmaturrohman, Sya’bani Isnaen KIRANA LAKSMI Kusmiyati Tjahjono Kusuma, Donny Wira Yudha Leo Nacion Santillana Lingga Edytias Pratiwi Lora Sri Nofi Maria Martiani Maria Mexitalia Maria Mexitalia Maria Pangkrasia Kirimunun Marsa, Firdaus Shadiqa Martalena Br Purba MARTHA ARDIARIA Martha Irene Kartasurya Mayang Januarti Permatasari Mita Arini Mohammad Arif Ali, Mohammad Arif Mohammad Sulchan Mohammad Zen Rahfiludin Muflihatul Muniroh Muniroh, Muflihatul Nani Maharani Niken Puruhita Ninik Rustanti Novitasari, Anggi Nurahmatika, Prisma Nurdin, Nurhanifah Muthmainnah Nurjanah, Ayu Nurmasari Widyastuti Nuryanto Nuryanto Nyoman Suci Widyastiti Perdanawati, Mia Pramita Ariawati Putri Purwita Wijaya Laksmi Rachma Purwanti Rahardiyanti, Ayu Rahma, Devi Elvina Reny Sartika Ria Purnawian Sulistiani Ria Purnawian Sulistiani, Ria Purnawian Robi Andoyo Roni Aruben Rosmalinda, Yusie Said Junaidi Siti Baitul Mukarromah Siti Fatimah Muis Siti Fatimah Muis Sophia Rose Sri Achadi Nugraheni Sugiarto Sugiarto Suroto Tiara Rosania Hestuningtyas Tiffany Nisa Arviyani Titis Rakhma Imtihani Tjahjono, Kusmiyati DK Usydatul Falasifah Vanessa Yudha Azizul Ilmi Widya Destikasari Widyastuti, Trioni Winda Amalia Pertiwi Wita Rizki Amelia Yenni, Fitri Yuswo Supatmo Zainab Sholihah Zainudin Amali Zelyn Damayanti Zetta, Adelia Paradya