Claim Missing Document
Check
Articles

FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU BUANG AIR BESAR SEMBARANGAN (Studi di Wilayah Kerja Puskesmas Pujer Kabupaten Bondowoso) Fajriah, Faikoh Kurratun; Setiawan, Setiawan; Sari, Ernita
(Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kesehatan Masyarakat) Vol 6, No 3 (2021): JIMKesmas (Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kesehatan Masyarakat)
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37887/jimkesmas.v6i3.20442

Abstract

AbstrakSanitasi memiliki fungsi untuk menunjang kesehatan, salah satunya penyediaan sarana pembuangan limbah kotoran manusia. Perilaku penduduk yang menjadi kebiasaan buang air besar sembarangan masih menjadi tantangan sanitasi di Indonesia. Di wilayah kerja Puskesmas Pujer sebanyak 9.764 KK (65,22%) masih memiliki perilaku Buang Air Besar Sembarangan (BABS). Menurut Snehandu B. Karr faktor perilaku dapat dipengaruhi oleh adanya niat bertindak, dukungan sosial, terjangkaunya informasi, otonomi pribadi, situasi dan kondisi yang memungkinkan. Penelitian ini memiliki tujuan untuk menganalisis faktor yang berhubungan dengan perilaku BABS di wilayah kerja Puskesmas Pujer. Penelitian ini merupakan penelitian analitik observasional dengan pendekatan cross sectional, sampel sebesar 87 responden diambil dengan teknik simple random sampling. Pengumpulan data diperoleh dengan melakukan wawancara dan observasi menggunakan kuesioner terhadap responden yaitu kepala keluarga atau istri yang tinggal di Kecamatan Pujer. Data yang telah terkumpul dianalisis dengan uji Chi Square. Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan antara niat bertindak (p=0,000), dukungan tenaga kesehatan (p=0,000), dukungan aparat desa (p=0,001), terjangkaunya informasi (p=0,000), otonomi pribadi (p=0,000), kepemilikan jamban (p=0,000), keadaan geografis (p=0,000) dengan perilaku BABS. Puskesmas Pujer diharapkan memberikan dukungan kepada masyarakat berupa dukungan informatif dalam bentuk penyuluhan dan meningkatkan pendataan survei tentang akses jamban di wilayah kerja Puskesmas Pujer. Kata Kunci : Perilaku, Buang Air Besar Sembarangan, Faktor Perilaku 
Influence of Sunlight on Drinking Water in Packaging in Plastic Type of Polyethylene Terephtalate Related to Antimon Content Jesica Gabriella Tapiory; Darjati Darjati; Ernita Sari; Narwati Narwati; Ambarwati Ambarwati
Jurnal Penelitian Kesehatan SUARA FORIKES Vol 10, No 1 (2019): Januari 2019
Publisher : FORIKES

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33846/sf.v10i1.291

Abstract

Water is an important substance in life. Increased population causes increased demand for quality drinking water. Existence of safe drinking water is urgently needed. The acquisition of sun exposure data on botteld water can cause the release of chemicals that are toxic to the water that one of them is very interesting antimony to be studied. Antimony is a contaminant of drinking water that can cause acute effects and chronic effects. The purpose of this study was to determine the amount of antimony that migrated into bottled water after exposure to sunlight after 8 hours of exposure. The study included "Pre-Post Test Control Group Design". The sampling metode was simple random sampling. The data obtained were tested using anova test. Anova test results showed a significant difference after treatment. The antimony level increased 2.17 times after treatment in the sample group and 1.41 times in the control group. This is indicated that exposure to sunlight had more antimony levels contained in drinking water that’s why storage of bottled drinking water at high temperatures is not recommended. The test results also show that there is a significant difference in storage time. Keywords: bottled drinking water, antimon, polyethylene terephthalate
Efektivitas Penurunan Kadar Besi (Fe) pada Air Sumur dengan Filtrasi Serbuk Cangkang Kerang Variasi Diameter Serbuk Intan Noer Auliah; Khambali Khambali; Ernita Sari
Jurnal Penelitian Kesehatan SUARA FORIKES Vol 10, No 1 (2019): Januari 2019
Publisher : FORIKES

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (505.98 KB) | DOI: 10.33846/sf.v10i1.287

Abstract

Iron levels (Fe) in water that exceed the quality standard may cause physical changes in water and induce diseases in humans. One method of reducing iron content (Fe) is by using filtration with powdered seashells as adsorbent. The purpose of this study is to understand the decrease in iron content (Fe) in well water after filtration with powdered seashells 10 mesh, 40 mesh, and 100 mesh. This was an experimental study using Pretest-Posttest Control design. Data were analyzed with One Way ANOVA test. The average results of iron (Fe) before treatment with shell powder fillings of 10 mesh, 40 mesh and 100 mesh were 2.01 mg / L and the average concentration after treatment with shell powder filming of 10 mesh, 40 mesh and 100 mesh the result were 1.64 mg / L, 1.11 mg / L, and 0.49 mg / Lmost effective reduction iron content (Fe) occurred at treatment using filtration of shell powder of shell size 100 mesh that with an average equals to 75.37%. One Way ANOVA test showed resulted in p-value
Efektivitas Penggunaan Anaerob-Aerob Biofilter Dalam Menurunkan Kadar Fosfat Dias Puspita Cahyaningrum; Iva Rustanti Ery W.; Ernita Sari
Jurnal Penelitian Kesehatan SUARA FORIKES Vol 11 (2020): Nomor Khusus Mei-Juni 2020
Publisher : FORIKES

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33846/sf11nk316

Abstract

Regional General Hospital Dr. Wahidin Sudiro Husodo Mojokerto is a type B hospital that has a wastewater treatment plant using the anaerobic-aerobic biofilter method.After treatment, wastewater quality is measured according to the parameters of BOD, TSS, Free Ammonia, Phosphate and Total Coliform. Unstable phosphate levels cause the addition of microorganisms every day in equalization tanks. The purpose of the study was to analyze the wastewater treatment plant of Dr. Wahidin Sudiro Husodo Mojokerto in reducing phosphate levels. The research was descriptive in which the researcher observed the hospital wastewater treatment plan of Dr. Wahidin Sudiro Husodo Mojokerto to see the results of the existing phosphate levels from laboratory tests that had gone through the anaerobic-aerobic biofilter system. The results of the study showed that after going through the Anaerobic-Aerobic Biofilter process, the phosphate levels decreased and met the requirements (1.68 mg /L, 1.90 mg / L and 1.40 mg /L ). The effectiveness of the reduction was equal to 34.44%. The researcher suggested the hospital reduce the use of microorganisms that were put into the equalization tank and monitor and implement the Standard Operating Procedure for wastewater treatment plant according to the Treatment Process of the Wastewater Treatment Plant with anaerobic-aerobic biofilter system. Keywords: anaerobic-aerobic biofilter; phosphate; wastewater treatment ABSTRAK Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Wahidin Sudiro Husodo Mojokerto merupakan rumah sakit tipe B yang telah memiliki instalasi pengolahan air limbah dengan metode anaerob-aerob biofilter. Setelah dilakukan pengolahan, kualitas air limbah diukur sesuai dengan parameter BOD, TSS, Amonia Bebas, fosfat dan Total Coliform. Kadar fosfat yang tidak stabil menyebabkan harus dilakukan penambahan mikroorganisme setiap hari di bak equalisasi. Tujuan penelitian adalah menganalisis instalasi pengolahan air limbah Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Wahidin Sudiro Husodo Mojokerto dalam menurunkan kadar fosfat. Metode penelitian adalah deskriptif, dengan melakukan pengamatan pada instalasi pengolahan air limbah rumah sakit Dr. Wahidin Sudiro Husodo Mojokerto untuk melihat hasil kadar fosfat yang ada dari pemeriksaan laboratorium yang telah melalui IPAL sistem anaerob-aerob biofilter. Hasil penelitian kadar fosfat sesudah melalui proses Anaerob-Aerob Biofilter telah mengalami penurunan kadar dan memenuhi syarat (1,68 mg/L, 1,90 mg/L dan 1,40 mg/L). Efektivitas penurunan yaitu sebesar 34,44 %. Saran peneliti untuk rumah sakit yaitu mengurangi peggunaan mikroorganisme yang dimasukkan kedalam bak equalisasi serta memantau dan melaksanakan Standar Operasinal Prosedur IPAL sesuai dengan Proses Pengolahan pada Instalasi Pengolahan Air Limbah dengan sistem anaerob-aerob biofilter. Kata kunci: anaerob-aerob biofilter; fosfat; pengolahan air limbah
Analisis SWOT Pengolahan Makanan Pada Katering di Kecamatan Simokerto Surabaya Tahun 2019 Sharen Liestya Santosa; Narwati .; Ernita Sari
GEMA LINGKUNGAN KESEHATAN Vol 18, No 2 (2020): GEMA Lingkungan Kesehatan
Publisher : Poltekkes Kemenkes Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36568/kesling.v18i2.1093

Abstract

        Jasaboga in producing food must pay attention to the quality of food to improve food quality need to process food that is in accordance with the requirements of food sanitation hygiene. So the purpose of this study is to assess the application of food processing to catering in Simokerto Subdistrict where the components of food processing such as food processing, food processing, food equipment, and food handlers are then analyzed using SWOT Analysis (Strength, Weakness, Opportunity, and Threats). The results of the SWOT analysis will produce a Food Processing Development Strategy for Catering.          This research is descriptive with research design using evaluation design with the aim of the results of this study used for improvement or improvement of activities / programs in catering. The location of the study was carried out in 3 catering in Surabaya Simokerto sub-district, using sampling techniques Total Sampling Technique. The research activity used an observation sheet to obtain data on the application of food processing at the catering district of Simokerto Surabaya.          Based on the results of the study, Food Processing catering in Simokerto Surabaya District in general is good and according to existing regulations such as Food Processing Places has a Good category of 78%, Food Processing has a Good category of 67%, Food Handlers have a Good category of 72% while Cookware has a sufficient category of 64% so that repairs need to be done. In improving catering food processing can be done by utilizing the strengths and opportunities that exist among them by conducting routine monitoring of the health center, counseling on food safety and food processing methods that are good and right, and for catering in Simokerto sub-district can implement the recommended development strategy to innovate on a variety of menus to increase consumer purchasing power, take advantage of technological advance as a media for promotion and register catering to health services to obtain Jasaboga sanitary hygiene certificates.Keywords: Food processing, SWOT Analysis and Food Processing development strategy
PEMANFAATAN TANAMAN LIDAH MERTUA (SANSEVIERA SP) UNTUK MENURUNKAN GAS NOx DI DALAM RUANGAN rangga dian ramadhan; Khambali -; ernita - sari
GEMA LINGKUNGAN KESEHATAN Vol 19, No 1 (2021): GEMA Lingkungan Kesehatan
Publisher : Poltekkes Kemenkes Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36568/kesling.v19i1.1362

Abstract

Nitrogen oksida (NOx) adalah gas yang di hasilkan oleh kendaraan bermotor yang menjadi salah satu penyebab polusi udara. Berdasarkan data dari DLH Kota Surabaya kadar NOx dari tahun 2017 ke tahun 2018 meningkat dari 10,68 µg/m3 hingga 15,10 µg/m3. Gas NOx yang terhirup melalui pernafasan menyebabkan asma hingga bronchitis. Tanaman yang memiliki kemampuan meyerap polutan pencemaran udara adalah Lidah mertua (Sanseviera Sp). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh tanaman lidah mertua terhadap penurunan kadar gas NOx di dalam ruangan.Jenis penelitian ini adalah Pre-experimental design dengan desain penelitian One group pretest-postest design. Variabel terikat pada penelitian ini adalah NOx dengan variabel bebas tanaman lidah mertua yang berjumlah 16 helai dan 16 kali replikasi. Analisis data yang di gunakan dalam penelitian ini menggunakan uji normalitas Shapiro-wilk dan kemudian di uji menggunakan Paired T-test yang berfungsi untuk mengetahui perbedaan sebelum dan sesudah dilakukan perlakuan pada sampel.Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata gas NOx sebelum dilakukan perlakuan sebesar 23,56ppm, dan setelah perlakuan sebesar 14ppm dengan presentase penurunan 40,58%. Hasil uji statistik mendapatkan nilai P0,05 yang berarti ada penurunan yang signifikan terhadap gas NOx pada udara ruangan dengan tanaman lidah mertua.Tanaman lidah mertua dapat  menurunkan kadar NOx pada emisi gas buang kendaraan bermotor. Bagi peneliti lain dapat menambahkan waktu kontak yang bervariasi agar hasil penyerapan dapat ditentukan yang paling efektif. Disarankan kepada masyarakat untuk melakukan pengurangan pencemaran udara dapat memanfaatkan tanaman lidah mertua untuk menyerap gas NOx.
KUALITAS UDARA RUANG PERAWATAN PENYAKIT MENULAR DI RUMAH SAKIT PARU SURABAYA TAHUN 2016 Imro’atul Mufidah; Erna Triastuti; Ernita Sari
GEMA LINGKUNGAN KESEHATAN Vol 14, No 3 (2016): Gema Kesehatan Lingkungan
Publisher : Poltekkes Kemenkes Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36568/kesling.v14i3.255

Abstract

Infectious disease treatment rooms are places with a high risk of the transmission of diseases and nosocomial infections. Therefore, there is a need for good environmental quality, either in terms of air quality, and room construction condition, cleaning process and number of occupant density.  The study was a descriptive study aimed at describing the air quality of infectious disease treatment rooms in Lung Hospital Surabaya in 2016. Data were collected by means of observations, interviews, measurements and calculation of the airborne bacterial index.  CFU/m3Results showed that the airborne bacterial index of inpatient rooms was 1030 CFU/m and 2628 CFU/m3 for Dahlia Room 1, Dahlia Room 2 and Pear Room, respectively. Room temperature was 29.8°C, 30.5°C and 30.9C for Dahlia Room 1, Dahlia Room 2 and Pear Room, respectively. Room humidity was 69%, 65% and 65% for Dahlia Room 1, Dahlia Room 2 and Pear Room, respectively. Room air velocity was eligible for Dahlia Room 1 and Dahlia Room 2 at 0.49 m/s and 2 0.18 m/s respectively, but It was not so for Pear Room at 0.89 m/s. Room lighting was 62 lux, 26 lux and 81 lux for Dahlia Room 1, Dahlia Room 2 and Pear Room, respectively. In conclusion, the airborne bacterial index, temperature, humidity and lighting in Lung Hospital Surabaya in 2016 did not meet the requirements as defined in Decree of the Minister of Health No. 1204/Menkes/SK/X/2004 on Hospital Environmental Health Requirements.  It iis recommended to improve the cleaning and maintenance process of those rooms in accordance with health procedures and to improve construction of the rooms which do not meet the requirements.  Keywords : Room air quality, Hospital
DAYA PREDASI IKAN CUPANG (Betta splendens) DAN IKAN PLATI PEDANG (Xyphophorus Helleri) TERHADAP LARVA NYAMUK Aedes aegypti Fathul Alim; Winarko .; Ernita Sari
GEMA LINGKUNGAN KESEHATAN Vol 18, No 1 (2020): GEMA Lingkungan Kesehatan
Publisher : Poltekkes Kemenkes Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36568/kesling.v18i1.1123

Abstract

Ikan cupang sudah terbukti sebagai pemangsa jentik aedes aegypti atau ikan bersifat karnivora yang memakan hampir semua binatang kecil yang hidup di air. Sedangkan di tempat-tempat budidaya, beberapa pakan alami yang umumnya diberikan yaitu daphnia, moina dan cacing Tubifek. Ikan cupang juga diketahui merupakan salah satu ikan predator jentik nyamuk. Ikan plati pedang termasuk ikan omnivora, tetapi lebih cenderung menyukai makanan dari tumbuh-tumbuhan. Makanan harus tersedia sejak fase larva, oleh karena itu kebanyakan pembudidaya ikan terlebih dahulu telah menyediakan atau melakukan kultur pakan alami sebelum memijahkan ikan. Menurut penelitian terdahulu ikan Xyphophorus Helleri (ikan plati pedang) dengan ukuran kira-kira 2 cm dalam waktu 1 hari dapat memangsa larva atau jentik nyamuk mencapai 116 ekor. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan  daya predasi  ikan cupang (Betta sp.) dan ikan plati pedang (xyphophorus Helleri) terhadap larva nyamuk Aedes aegypti.Jenis penelitian ini adalah  eksperimen murni yang dilaksanakan di lab. entomologi dengan desain one shoot chase study. Subyek penelitian adalah larva nyamuk Aedes aegypti instar III, ikan cupang dan plati pedang masing-masing replikasi sebanyak 16 kali. Setiap waktu pengamatan  menggunakan larva instar III sebanyak 25 ekor. Pengamatan dilakukan selama 1 jam. Analisis data menggunakan independent samples test. Kriteria uji Independent Samples Test : jika nilai p value 0.000, membuktikan adanya perbedaan yang bermakna antara daya predator ikan cupang (Betta sp.) dengan ikan plati pedang (xyphophorus Helleri) terhadap larva nyamuk Aedes aegypti dan sebaliknya.Hasil penelitian menunjukan bahwa daya predasi ikan cupang dan plati pedang dalam waktu 1 jam sudah habis memangsa semua larva jentik dengan persentase 100%, sehingga dapat disimpulkan bahwa ikan Cupang dan ikan Plati Pedang selama kurun waktu 1 jam mampu memangsa larva Aedes aegypti 100%Disarankan kepada Dinas Kesehatan dan masyarakat menggunakan ikan Plati Pedang sebagai pemberantasan Vektor Aedes aegypti secara biologis melalui larvanya dan bagi penelitian lain perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk mengetahu kecepatan daya predasi. Kata Kunci: daya predasi ikan cupang (Betta sp.), ikan plati pedang (xyphophorus Helleri), larva nyamuk Aedes aegypti.  
Penerapan Pelayanan Kesehatan dan Keselamatan Kerja pada Perawat IGD Rumah Sakit Umum Dr. Wahidin Sudiro Husodo Mojokerto tahun 2017 Widiwati Rinjani; AT Diana Nerawati; Ernita Sari
GEMA LINGKUNGAN KESEHATAN Vol 16, No 1 (2018): Gema Kesehatan Lingkungan
Publisher : Poltekkes Kemenkes Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36568/kesling.v16i1.822

Abstract

Hospital is a health service unit for community, has potential hazards such caused by physical, chemical, biological and ergonomic and psychosocial factor thus a hospital is demanded to conduct integrated OHS so then Occupational Disease and Occupational Accidents risk can be avoided. Based on preliminary survey in Dr. Wahidin Sudiro Husodo Regional General Hospital of Mojokerto in last a year had occurred 1 (one) occupational accident in Emergency Department that was accidentally punctured by patient’s needle stick. The aim of this study is to determine the implementation of occupational health and safety service in Emergency Department.This study used descriptive research type with the number of sample was 18 Emergency nurses. The data collection was done by interview and observation.The results of study showed the implementation of occupational health was 30% had met the requirements, enough to meet the requirements was 40% on variables of regular medical check up, ill employees medication and treatment, occupational environment also ergonomic and registration report evaluation to hospital Director. Less to meet the requirements was 30% on variables of pre working medical check up, particular medical check up and surveillance activity. While in occupational safety service was 80% had met the requirements, enough to meet the requirements was 10% on and regostration report evaluation to hospital Director variable and 10% less met the requirements on the proper of hospital occupational equipments variable.The conclusion of occupational health service implementation was 30% had met the requirements while occupational safety service implementation was 80% had met the requirements. It is advised to improve the implementation of occupational health and occupational safety service such as reporting and registration of occupational health and accidents. Keywords      : Occupational Health and Safety Service
PENGARUH BERBAGAI JENIS UMPAN TERHADAP TRAP SUCCESS DALAM PENGENDALIAN PES (Studi di Dusun Surorowo, Desa Kayukebek, Kecamatan Tutur, Kabupaten Pasuruan Tahun 2017) Maria Ajeng Kinanti; Sri Mardoyo; Ernita Sari
GEMA LINGKUNGAN KESEHATAN Vol 15, No 2 (2017): Gema Kesehatan Lingkungan
Publisher : Poltekkes Kemenkes Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36568/kesling.v15i2.678

Abstract

 Dusun Surorowo merupakan daerah fokus penyakit Pes di Pasuruan yang masih perlu dilakukan pengawasan. Kepadatan pinjal dan tikus dapat berpengaruh terhadap penularan penyakit pes karena pinjal berperan sebagai vektor penyakit pes sedangkan tikus sebagai reservoir penyakit ini. Selain itu, masih adanya tersangka penyakit Pes di daerah tersebut perlu dilakukan upaya kewaspadaan dini seperti pengendalian populasi tikus, salah satunya yaitu dengan melakukan pemasangan perangkap. Faktor utama yang menentukan keberhasilan penangkapan tikus atau trap success yaitu jenis umpan yang digunakan. Tujuan penelitian ini adalah agar mengetahui pengaruh dari berbagai jenis umpan terhadap angka keberhasilan penangkapan tikus dalam pengendalian pes.       Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen semu (quasi eksperimental research), dengan rancangan penelitian yang digunakan yaitu Posttest Only Design karena peneliti mengukur pengaruh perlakuan atau (intervensi) pada kelompok eksperimen dan dalam penelitian tidak dilakukan pretest. Selain itu, dalam penelitian ini tidak ada kontrol. Penelitian dilakukan di Dusun Surorowo, Desa Kayukebek, Kecamatan Tutur, Kabupaten Pasuruan pada bulan Maret sampai Juli Tahun 2017.Hasil penelitian adalah umpan yang paling berpengaruh terhadap trap success adalah umpan jagung manis dimana terdapat 106 ekor tikus tertangkap dengan prosentase tikus yang tertangkap sebesar 10,9%. Trap success paling tinggi yaitu umpan jagung manis dengan nilai trap success rata – rata 16,67 % dalam rumah, 6,67 % di kebun, 9,6 % di hutan. Jenis tikus yang tertangkap yaitu Rattus tanezumi, Rattus exulans, Rattus tiomanicus, dan Hylomys suillus. Angka kepadatan pinjal atau indeks pinjal umum dalam rumah sebesar 3,16 sedangkan indeks pinjal khusus 2,69. Indeks pinjal umum di kebun sebesar 0,61 sedangkan indeks pinjal khusus 0,22. Indeks pinjal umum di hutan sebesar 1,13 sedangkan indeks pinjal khusus 0,4 dengan jenis pinjal yang teridentifikasi yaitu Xenopsylla cheopis dan Stivalius cognatus. Dari hasil penelitian yang dilakukan, disarankan umpan yang digunakan dalam penangkapan tikus adalah jagung manis. Kata Kunci : Umpan, Trap Success, Pes
Co-Authors Abjasiqo, Mahesi Yustika Adinda Mega Putri Ainul Fitroh Ambarwati Ambarwati Anggit Prameitya Aripa, Lusyana AT Diana Nerawati Aulia, Iga Putri Camelia Rizki Agrina Cecep Dani Sucipto Chairudina, Erin Darjati . Darjati Darjati Deddy Adam Demes Nurmayanti Devy, Ayu Puspita Dias Puspita Cahyaningrum Dito Anurogo, Dito Eka Resti Efrata Ekawati, Fifi Afidah Eko Prastyo Endah Kusumastuti Erna Triastuti Faizatul Ummah Fajriah, Faikoh Kurratun Fani Rida Wanti Fathul Alim Febrianna, Fatima Intan Ferdian Akhmad Ferizqo Ferdiansyah, Fariztyo Yusuf Ferry Kriswandana Ferry Kriswandana Fitri Rokhmalia, Fitri Fitria Ade Alfira Frisakti Iftita, Maura Vionabella Friska Octavia Rosa, Friska Octavia Hadi Suryono Herlambang Prehananto Herlambang Prehananto, Herlambang Hermiyanti, Pratiwi Ikhris Syafira rengganis Imam Thohari Imami, Ahmad Daudsyah Imro’atul Mufidah inayatulillah inayatulillah inayatulillah, inayatulillah Intan Noer Auliah Iva Rustanti Eri Wardojo Jesica Gabriella Tapiory Khambali, Khambali Lufia Prabawati Mardhatillah Intan Shafarina Maria Ajeng Kinanti Maria Ajeng Kinanti Marlik Maryuning, Maryuning Mudinillah, Adam Multia Ranum Sari Nadira, Rahma Nanda Putri Sapphira Narwati Narwati Narwati Narwati Ngadino, Ngadino Nikmatus Sa’adah Ningrum, Astika Gita Nur Dianawati Nurhaedah Nurhaedah Putri Sapphira, Nanda Rachmaniyah Rahmadani, Nadiva Putri rangga dian ramadhan Reksa Nirmala Sandy Risa Etika, Risa Risma Putri Vandini riswanto riswanto Rudi Irawan Rusmiati Rusmiati Rusmiati Sari Cahayaningtyas, Afifah Kartika Sawitri Dwi Indah Pertami Setiawan Setiawan Setiawan Sharen Liestya Santosa Sri Mardoyo Sulistio, Irwan Thohari, Imam Vionabella, Maura Wee, Ts. Seow Ta Widiwati Rinjani Winarko, Winarko winarko, winarko