p-Index From 2020 - 2025
8.355
P-Index
Claim Missing Document
Check
Articles

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN PUZZLE CARD UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA Hartadiyati W.H, Eny; Utami, Rizky Esti; Rubowo, Maya Rini
Prosiding SNPS (Seminar Nasional Pendidikan Sains) 2015: Prosiding SNPS (Seminar Nasional Pendidikan Sains)
Publisher : Universitas Sebelas Maret Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (33.496 KB)

Abstract

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang begitu pesat menekankan pada seseorang untuk mampu meningkatkan kualitas diri. Salah satu aspek yang menjadi perhatian adalah aspek kemampuan berpikir kreatif. Bermain puzzle menuntut siswa untuk memikirkan secara kreatif bagaimana menyusun potongan menjadi bentuk yang utuh.Tujuan penelitian adalah untuk menghasilkan media pembelajaran puzzle cardyang validuntuk meningkatkan kemampuan berpikir kreatif siswa Sekolah Dasar. Desain penelitian menggunakan Research and Development. Pengembangan media pembelajaran puzzle card dilakukan secara bertahap yaitu: tahap pendefinisian, perancangan, dan pengembangan melalui validasi ahli. Hasil penelitian berupa media pembelajaran puzzle card yang valid untuk meningkatkan kemampuan berpikir kreatif siswa sekolah dasar.
EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) DAN JIGSAW TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA PADA MATERI POKOK SEGIEMPAT DITINJAU DARI GAYA BELAJAR PESERTA DIDIK SMP NEGERI KABUPATEN BLORA Utami, Rizky Esti Utami
AKSIOMA Vol 4, No 2/September (2013): AKSIOMA
Publisher : IKIP PGRI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1) manakah pembelajaran yang memberikan prestasi belajar lebih baik antara model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw, STAD, atau Konvensional. 2) manakah yang mempunyai prestasi belajar yang lebih baik, peserta didik yang memiliki gaya belajar visual, auditorial, atau kinestetik. 3) pada masing-masing kategori gaya belajar, manakah yang memberikan prestasi belajar yang lebih baik antara model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw, STAD atau konvensional. 4) pada masing-masing jenis model pembelajaran, manakah yang mempunyai prestasi belajar lebih baik, peserta didik yang memiliki gaya belajar visual, auditorial atau kinestetik. Penelitian ini termasuk eksperimental semu dengan desain faktorial 3×3 yang dilakukan di Kelas VII SMP di Kabupaten Blora semester II Tahun Pelajaran 2011/2012. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP di Kabupaten Blora tahun Pelajaran 2011/2012. Teknik pengambilan sampel menggunakan stratified cluster random sampling. Pengumpulan datanya dilakukan melalui tes pilihan ganda dan angket gaya belajar siswa. Teknik analisis datanya menggunakan analisis variansi dua jalan dengan sel tak sama. Kesimpulan dari penelitian ini adalah, 1) pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw memberikan prestasi belajar yang sama baik dengan pembelajaran kooperatif tipe STAD, pembelajaran kooperatif Tipe Jigsaw dan STAD memberikan prestasi belajar yang lebih baik daripada pembelajaran konvensional 2) prestasi belajar peserta didik yang mempunyai gaya belajar visual lebih baik daripada prestasi belajar peserta didik yang mempunyai gaya belajar auditorial maupun kinestetik dan prestasi belajar peserta didik yang mempunyai gaya belajar auditorial sama baik dengan prestasi belajar peserta didik yang mempunyai gaya belajar kinestetik. 3) pada gaya belajar  visual, pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw memberikan prestasi belajar yang sama baik dengan pembelajaran kooperatif tipe STAD, pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw maupun STAD memberikan prestasi belajar yang lebih baik daripada pembelajaran konvensional. 4) pada gaya belajar  auditorial, pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw memberikan prestasi belajar yang sama baik dengan pembelajaran kooperatif tipe STAD, pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw maupun STAD memberikan prestasi belajar yang lebih baik daripada pembelajaran konvensional 5) pada gaya belajar  kinestetik, pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw memberikan prestasi belajar yang sama baik dengan pembelajaran kooperatif tipe STAD, pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw maupun STAD memberikan prestasi belajar yang lebih baik daripada pembelajaran konvensional 6) pada model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw, prestasi belajar peserta didik yang memiliki gaya belajar visual lebih baik dibandingkan dengan prestasi belajar peserta didik yang memiliki gaya belajar auditorial maupun kinestetik, dan prestasi belajar  peserta didik yang mempunyai gaya belajar auditorial sama baik dengan prestasi belajar  peserta didik yang mempunyai gaya belajar kinestetik. 7) ) pada model pembelajaran kooperatif tipe STAD, prestasi belajar peserta didik yang memiliki gaya belajar visual lebih baik dibandingkan dengan prestasi belajar peserta didik yang memiliki gaya belajar auditorial maupun kinestetik, dan prestasi belajar  peserta didik yang mempunyai gaya belajar auditorial sama baik dengan prestasi belajar  peserta didik yang mempunyai gaya belajar kinestetik. 8)  pada model pembelajaran konvensional, prestasi belajar peserta didik yang memiliki gaya belajar visual lebih baik dibandingkan dengan prestasi belajar peserta didik yang memiliki gaya belajar auditorial maupun kinestetik, dan prestasi belajar  peserta didik yang mempunyai gaya belajar auditorial sama baik dengan prestasi belajar  peserta didik yang mempunyai gaya belajar kinestetik Kata Kunci : Gaya Belajar, Prestasi Belajar, Pembelajaran Kooperatif, Jigsaw, STAD, Konvensional.
PROFIL METAKOGNISI MAHASISWA PEREMPUAN DALAM MENYELESAIKAN MASALAH BANGUN DATAR DITINJAU DARI GAYA KOGNITIF REFLEKTIF DAN IMPULSIF Sugiyanti Sugiyanti; Rizky Esti Utami; Kristi Indriana
Jurnal Pendidikan Edutama Vol 5, No 1 (2018): January
Publisher : IKIP PGRI Bojonegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30734/jpe.v5i1.144

Abstract

Abstract: This qualitative study described the metacognition of female students with reflective and impulsive cognitive style in solving the problems of plane. The subjects of the study were female students of the fourth semester in Universitas PGRI Semarang period 2016/2017 whom was given the problems of plane. Data collection applies think aloud method. The analysis of data focused on students' metacognitive ability in three steps, i.e. planning, monitoring, and evaluating.This research showed that: 1) metacognitive ability of female mathematics students with impulsive cognitive style in solving the problem was not able to realize the thinking process, causing student has not been able to answer all the given problems with the correct results; and 2) metacognitive ability of female mathematics students with reflective cognitive style in solving the problem was able to realize the thinking process well in the planning, monitoring and evaluating stages, causing subject is able to answer all the given problems with the correct result.Keywords: Profile; Metacognition; Reflective; ImpulsiveAbstrak: Penelitian kualitatif ini mendeskripsikan metakognisi mahasiswa perempuan dengan gaya kognitif reflektif dan impulsif dalam menyelesaikan masalah bangun datar. Subjek penelitian adalah mahasiswa perempuan semester IV Universitas PGRI Semarang periode 2016/2017 yang diberikan soal pemecahan masalah bangun datar. Teknik pengumpulan data menggunakan metode Think Aloud Method. Analisis data difokuskan pada kemampuan metakognitif mahasiswa dalam tiga tahap yaitu perencanaan, pemantauan, dan pengevaluasian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) kemampuan metakognitif mahasiswa matematika berjenis kelamin perempuan dengan gaya kognitif impulsif dalam pemecahan masalah belum mampu menyadari proses berpikirnya dengan baik, menyebabkan subjek belum mampu menjawab semua permasalahan yang diberikan dengan hasil akhir yang benar; dan 2) kemampuan metakognitif mahasiswa matematika berjenis kelamin perempuan dengan gaya kognitif reflektif dalam pemecahan masalah mampu menyadari proses berpikirnya dengan baik pada tiga tahap metakognitif menyebabkan subjek mampu menjawab semua permasalahan yang diberikan dengan hasil akhir yang benar.Kata kunci: Profil; Metakognisi; Reflektif; Impulsif 
PENINGKATAN KEMAMPUAN TPACK CALON GURU: ANALISIS KEMUNGKINAN KESALAHAN PEMAHAMAN KONSEP ALJABAR SERTA STRATEGI PENCEGAHANNYA Ida Dwijayanti; Rizky Esti Utami; Aryo Andri Nugroho
AKSIOMA: Jurnal Program Studi Pendidikan Matematika Vol 10, No 4 (2021)
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH METRO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (492.486 KB) | DOI: 10.24127/ajpm.v10i4.4119

Abstract

Abstrak Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis berbagai kemungkinan kesalahan yang dapat dialami mahasiswa calon guru ketika mempelajari konsep aljabar serta memberikan pengetahuan terkait strategi pencegahannya bagi calon guru matematika. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif. Instrumen yang digunakan adalah wawancara yang melibatkan 16 responden calon guru matematika. Uji keabsahan data menggunakan triangulasi teknik dengan cara membandingkan jawaban berdasarkan hasil tes dan hasil wawancara. Hasil penelitian menunjukkan data bahwa kesalahan konsep yang dilakukan mahasiswa dalam mempelajari konsep variabel diantaranya ialah kesalahan dalam mengidentifikasi x0 merupakan sebuah variabel, kegagalan dalam memahami konsep variabel (dalam kasus ini x diartikan sebagai kotak pensil ataupun pensil, sedangkan yang diharapkan adalah jumlah pensil dalam kotak), serta kegagalan dalam mengembangkan pemahaman konsep yang dimiliki (dalam hal ini tidak mampu membuat situasi yang sesuai dengan model matematika , sedangkan seharusnya bisa menggunakan situasi luas suatu bidang segi empat dengan panjang (x+3) dan lebar (x-2). Strategi pencegahan dengan meningkatkan kemampuan TPACK calon guru yaitu dengan memberikan soal berjenjang mulai dari tingkatan mengetahui, memahami konsep hingga mengembangkan pengetahuan konsep yang dimiliki.Kata kunci: Aljabar, Kesalahan konsep, TPACK  Abstract The purpose of this study is to analyze the various possible errors that can be experienced by students when learning algebraic concepts and provide knowledge regarding prevention strategies for prospective mathematics teachers. The method used in this study is a qualitative descriptive method. The instrument used was an interview involving 16 prospective mathematics teacher respondents. Test the validity of the data using triangulation techniques by comparing answers based on test results and interview results. The results showed that the data that the students had conceptualized errors in studying the concept of variables included errors in identifying x0 as a variable, failure in understanding the concept of variables (in this case x is defined as a pencil or pencil box, while what is expected is the number of pencils in a box). , as well as the failure to develop an understanding of the concepts they have (in this case unable to make a situation that is in accordance with the mathematical model x^2+x-6, while it should be able to use the situation of the area of a rectangular area with length (x+3) and width ( x-2) The strategy for prevention is to increase the teacher's TPACK ability, namely by providing tiered questions starting from the level of knowing, understanding concepts to developing conceptual knowledge. Keywords: Algebra, Misconception, TPACK. 
KEEFEKTIFAN MODEL ELICITING ACTIVITIES (MEAs) BERBANTU MACROMEDIA FLASH TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH Rina Dwi S; Rizky Esti U; Nurfitriana Rachman
JIPMat Vol 2, No 2 (2017)
Publisher : Universitas PGRI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26877/jipmat.v2i2.1981

Abstract

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui apakah hasil belajar antara Eliciting Acitivities lebih baik dari pada pembelajaran konvensional, prosentase ketuntasan belajar, dan untuk mengetahui pengaruh keaktifan  terhadap kemampuan pemecahan masalah siswa. Berdasarkan  analisis dari perhitungan Anava diperoleh hasil ada perbedaan  hasil  belajar  siswa yang  menggunakan  MEAs dengan bantuan Macromedia Flash dengan  rata-rata 74,5 dan  konvensional dengan  rata-rata 56,7. Dari perhitungan  uji Post Hoc diperoleh hasil belajar siswa MEAs  dengan  bantuan  Macromedia Flash  lebih baik dari pembelajaran konvensional. Dari perhitungan uji regresi diperoleh  hubungan positif dan  signifikan dengan . Persentase  ketuntasan  belajar  klasikal kelas eksperimen  II  sebesar  89,29% dan presentase ketuntasan belajar kelas konvensional sebesar 14,71%. Kesimpulan  dari  penelitian  ini  adalah  model  pembelajaran Problem Based Learning dan Eliciting Activities  lebih efektif  diterapkan  dalam  pembelajaran  di dalam  kelas  dibanding  dengan penggunaan model pembelajaran  konvensional.
PROFIL KEMAMPUAN BERPIKIR ALJABAR DALAM MEMECAHKAN MASALAH MATEMATIKA DITINJAU DARI GAYA KOGNITIF REFLEKTIF SISWA SMP Rizky Esti Utami; Cici Ekawati; Agung Handayanto
JIPMat Vol 5, No 1 (2020)
Publisher : Universitas PGRI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26877/jipmat.v5i1.5502

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan profil kemampuan berpikir aljabar dalam memecahkan masalah matematika ditinjau dari gaya kognitif reflektif. Penelitian ini dilaksanakan di SMPN 6 Jepara. Jenis penelitian ini merupakan deskripstif kualitatif. Subjek penelitian yang diambil adalah siswa kelas VIII A SMPN 1 Tayu tahun ajaran 2019/2020 yang berjumlah 1 siswa dengan gaya kognitif reflektif. Pengumpulan data yang dilakukan yaitu metode angket gaya kognitif, tes tertulis, dan wawancara.  Teknik analisis data dilakukan dengan tiga tahapan, yaitu tahap reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan atau verifikasi data. Keabsahan data menggunakan triangulasi metode yaitu dilakukan dengan cara mengecek data dari tes tertulis dan wawancara. Hasil penelitian ini adalah sebagai berikut : profil kemampuan berpikir aljabar dalam memecahkan masalah matematika subjek dengan gaya kognitif reflektif memenuhi 5 indikator, yaitu, generalisasi, abstraksi pemodelan, berpikir analitik, dan berpikir dinamik.
EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MAHASISWA PADA MATA KULIAH ANALISIS RIIL Rizky Esti Utami
JIPMat Vol 2, No 1 (2017)
Publisher : Universitas PGRI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26877/jipmat.v2i1.1484

Abstract

Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen yang bertujuan untuk mengetahui  efektivitas model pembelajaran kooperatif tipe group investigation terhadap peningkatan kemampuan berpikir kritis mahasiswa pada mata kuliah analisis riil. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa program studi pendidikan matematika semester 6 IKIP PGRI Semarang. Pengambilan sampel dilakukan dengan Cluster Random Sampling yaitu pengambilan unit mahasiswa sebanyak dua kelas dari beberapa kelas yang ada. Dalam hal ini pengambilan 2 kelas dari  9 kelas yang ada. Dari 2 kelas tersebut diundi secara acak untuk mendapatkan kelas eksperimen dan kelas kontrol. Teknik pengumpulan datanya dilakukan melalui metode dokumentasi, observasi, dan tes.  Teknik analisis datanya menggunakan analisis statistik data kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan berpikir kritis mahasiswa yang menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe group investigation  lebih baik dari kemampuan berpikir kritis mahasiswa yang menerapkan pembelajaran konvensional.
PROFIL BERPIKIR ALJABAR SISWA SMP DALAM PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS DITINJAU DARI GAYA KOGNITIF DAN GENDER Widya Kusumaningsih; Pran Yudi Setiawan; Rizky Esti Utami
JIPMat Vol 5, No 1 (2020)
Publisher : Universitas PGRI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26877/jipmat.v5i1.5574

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan berpikir aljabar dalam pemecahan masalah matematis siswa SMP berdasarkan gaya kognitif dan gender pada materi SPLDV. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Pengambilan data dilakukan pada siswa SMP kelas VIII bergaya kognitif reflektif laki-laki dan perempuan serta siswa bergaya kognitif impulsif laki-laki dan perempuan. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu tes, wawancara serta dilengkapi dengan dokumentasi untuk mengabadikan semua hal-hal penting yang dilakukan saat penelitian sehingga semua kegiatan dapat terekam dengan baik. Teknik analisis data dalam penelitian ini yaitu data reduction, data display dan conclusion drawing/verification. Validitas data menggunakan triangulasi metode. Hasil penelitian menunjukkan bahwa antara siswa bergaya kognitif reflektif laki-laki dan perempuan terlihat lebih baik siswa bergaya kognitif reflektif perempuan dikarenakan siswa bergaya kognitif reflektif perempuang sangat teliti dalam menjawab setiap pertanyaan. Sedangkan antara siswa bergaya kognitif impulsif laki-laki dan perempuan terlihat lebih baik siswa bergaya kognitif impulsif perempuan karena memilik tingkat kepercayaan diri yang tinggi. Berdasarkan analisis data dapat disimpulkan bahwa antara keempat siswa tersebut, terlihat bahwa kemampuan pemahaman konsep lebih baik siswa bergaya kognitif reflektif perempuan.
EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) DAN JIGSAW TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA PADA MATERI POKOK SEGIEMPAT DITINJAU DARI GAYA BELAJAR PESERTA DIDIK SMP NEGERI KABUPATEN BLORA Rizky Esti Utami Utami
AKSIOMA : Jurnal Matematika dan Pendidikan Matematika Vol 4, No 2/Septembe (2013): AKSIOMA
Publisher : Universitas PGRI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26877/aks.v4i2/Septembe.550

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1) manakah pembelajaran yang memberikan prestasi belajar lebih baik antara model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw, STAD, atau Konvensional. 2) manakah yang mempunyai prestasi belajar yang lebih baik, peserta didik yang memiliki gaya belajar visual, auditorial, atau kinestetik. 3) pada masing-masing kategori gaya belajar, manakah yang memberikan prestasi belajar yang lebih baik antara model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw, STAD atau konvensional. 4) pada masing-masing jenis model pembelajaran, manakah yang mempunyai prestasi belajar lebih baik, peserta didik yang memiliki gaya belajar visual, auditorial atau kinestetik. Penelitian ini termasuk eksperimental semu dengan desain faktorial 3?âÔÇö3 yang dilakukan di Kelas VII SMP di Kabupaten Blora semester II Tahun Pelajaran 2011/2012. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP di Kabupaten Blora tahun Pelajaran 2011/2012. Teknik pengambilan sampel menggunakan stratified cluster random sampling. Pengumpulan datanya dilakukan melalui tes pilihan ganda dan angket gaya belajar siswa. Teknik analisis datanya menggunakan analisis variansi dua jalan dengan sel tak sama. Kesimpulan dari penelitian ini adalah, 1) pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw memberikan prestasi belajar yang sama baik dengan pembelajaran kooperatif tipe STAD, pembelajaran kooperatif Tipe Jigsaw dan STAD memberikan prestasi belajar yang lebih baik daripada pembelajaran konvensional 2) prestasi belajar peserta didik yang mempunyai gaya belajar visual lebih baik daripada prestasi belajar peserta didik yang mempunyai gaya belajar auditorial maupun kinestetik dan prestasi belajar peserta didik yang mempunyai gaya belajar auditorial sama baik dengan prestasi belajar peserta didik yang mempunyai gaya belajar kinestetik. 3) pada gaya belajar?é?á visual, pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw memberikan prestasi belajar yang sama baik dengan pembelajaran kooperatif tipe STAD, pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw maupun STAD memberikan prestasi belajar yang lebih baik daripada pembelajaran konvensional. 4) pada gaya belajar?é?á auditorial, pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw memberikan prestasi belajar yang sama baik dengan pembelajaran kooperatif tipe STAD, pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw maupun STAD memberikan prestasi belajar yang lebih baik daripada pembelajaran konvensional 5) pada gaya belajar?é?á kinestetik, pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw memberikan prestasi belajar yang sama baik dengan pembelajaran kooperatif tipe STAD, pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw maupun STAD memberikan prestasi belajar yang lebih baik daripada pembelajaran konvensional 6) pada model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw, prestasi belajar peserta didik yang memiliki gaya belajar visual lebih baik dibandingkan dengan prestasi belajar peserta didik yang memiliki gaya belajar auditorial maupun kinestetik, dan prestasi belajar?é?á peserta didik yang mempunyai gaya belajar auditorial sama baik dengan prestasi belajar?é?á peserta didik yang mempunyai gaya belajar kinestetik. 7) ) pada model pembelajaran kooperatif tipe STAD, prestasi belajar peserta didik yang memiliki gaya belajar visual lebih baik dibandingkan dengan prestasi belajar peserta didik yang memiliki gaya belajar auditorial maupun kinestetik, dan prestasi belajar?é?á peserta didik yang mempunyai gaya belajar auditorial sama baik dengan prestasi belajar?é?á peserta didik yang mempunyai gaya belajar kinestetik. 8)?é?á pada model pembelajaran konvensional, prestasi belajar peserta didik yang memiliki gaya belajar visual lebih baik dibandingkan dengan prestasi belajar peserta didik yang memiliki gaya belajar auditorial maupun kinestetik, dan prestasi belajar?é?á peserta didik yang mempunyai gaya belajar auditorial sama baik dengan prestasi belajar?é?á peserta didik yang mempunyai gaya belajar kinestetik Kata Kunci : Gaya Belajar, Prestasi Belajar, Pembelajaran Kooperatif, Jigsaw, STAD, Konvensional.
EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) DAN JIGSAW TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA PADA MATERI POKOK SEGIEMPATDITINJAU DARI GAYA BELAJAR PESERA DIDIK SMP NEGERI KABUPATEN BLORA Rizky Esti Utami
AKSIOMA : Jurnal Matematika dan Pendidikan Matematika Vol 3, No 2 (2012): AKSIOMA
Publisher : Universitas PGRI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26877/aks.v3i2.2089

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1) manakah pembelajaran yang menberikan prestasi belajar lebih baik antara model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw, STAD, atau Konvensional. 2) manakah yang mempunyai prestasi belajar yang lebih baik, peserta didik yang memiliki gaya belajar visual, auditorial, atau kinestetik. 3) pada masing-masing katagori gaya belajar, manakah yang memberikan prestasi belajar yang lebih baik antara model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw, STAD atau konvensional. 4) pada masing-masing jenis model pembelajaran, manakah yang mempunyai prestasi belajar lebih baik, peserta didik yang memiliki gaya belajar visual, auditorial atau kinestatik.Kesimpulan dari penelitian ini adalah, 1) pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw  memberikan prestasi belajar sama baik dengan pembelajaran kooperatif tipe STAD. Pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dan STAD memberikan prestasi belajar yang lebih baik daripada pembelajaran konvensional. 2) prestasi belajar peserta didik yang mempunyai gaya belajar visual lebih baik daripada prestasi belajar peserta didik yang mempunyai gaya belajar auditorial maupun kinestetik, dan prestasi belajar peserta didik yang mempunyai gaya  belajar auditorial sama baik dengan prestasi belajar peserta didik yang mempunyai gaya belajar kinestetik. Kata kunci : Gaya Belajar, Prestasi Belajar, Pembelajaran Kooperatif, Jigsaw, STAD, Konvensional.
Co-Authors Achmad Buchori Afinda Azimatul Khusna Afrokhi Hasan Agnita Siska Pramasdyahsari, Agnita Siska Agung Handayanto Agung Handayanto Agustini, Ferina Ahsani, Farah Aulia Amahsyah, Inaroh Ghoisani Amelia Okta Viyani Ami Ariyani Ami aryani Anton Sukarno, Anton Anton Sukarno,, Anton Arfilia Wijayanti Aries Tika Damayani Aries Tika Damayani Aries Tika Damayani, Aries Tika Arisul Ulumuddin Arisul Ulumuddin Arum Diyastanti Aryo Andri Nugroho Aulia Putri Faradisa Aurora Nur Aini Aurora Nur Aini Ayuningsih, Ranti Azizah, Annis Nur Azkiyah, Aulia Christina Purwaningsih Christina Yulia Susilo Cici Ekawati Cindarwati, Ruri Deviansyah, Putri Dewi. S, Anita Chandra Diana Rachmawati Dina Prasetyowati Dinar Ibrahima Djoko Purnomo Dwijyanti, Ida Ellyana, Rohmah Endang Wuryandini Eny Hartadiyati W.H, Eny ENY HARYANTI Ervina Eka Subekti F.X. Didik Purwosetiyono Farida Nursyahidah Fine Reffiane Fitri Novitasari Frida Laksmita Dewi Ganis Suprihatini Gunarti Krisnaningsih Harjati, Yohanes Maria Vianey Trisunu Hellen Dita Natassya Heni Purwati Heni Purwati Ida Dwijayanti Ida Nurjannah Intan Indiati Irkham Ulil Albab Ismatul Khasanah Isna Sa'adati Isworo, Diantri Nurjati JOKO SUSANTO Kanti Kartika Sari Khasanah, Maratus Khoirun Nisak, Elifatul Asif Kresni Winanti Kristi Indriana Lestari, Titis Anggraeni Lilik Ariyanto Lukman Harun Maria Goretty Maya Rini Rubowo Meisy Rahma Putri Budiyanti Muhammad Rico Aulya Muhtarom Mulyaningsih, Dwi Munna, Nailul Nagari, Nindhita Puspa Nizaruddin Nizaruddin Noor Miyono NORA WIDYASTUTI Nurfitriana Rachman Nurina Happy NURLAELA ANGGRAENI NURUL HIDAYAH Nurusyifa, Annisa Itsnain Oktaviani, Ika Ayu Padmi Susilawati Pran Yudi Setiawan Prasetyawati, Dina Putri, Fara Prissilia Putri, Ganenia Tristina Ulia Putriana, Difa Rachmawati, Diajeng Fitria Rasiman Rasiman Rasiman Riannisa Arumasharroh Rina Dwi S Rinowati, Awaliyah Risma Alfiyanti Khusna Rohman, Muhammad Abdul Safitri, Sekar Ayuning Saiful Hidayat Saputro, Muhammad Boy Sari, Eva Martia Sari, Indah Atika Setyowati, Khoirunisak Setyowati, Rina Dwi Sholekhah, Zakiyatus Siti Badriyah Sri Mariyatun Sugiyanti Sugiyanti Sunandar Sunandar Supandi Suprihatin Suprihatin Suprihatin Suwarti Suwarti Suyoto Suyoto Ulfi, Ulfiatul Inka Aprilia Ulul Hidayah Uswatun Khasanah Wibowo, Yohanes Maria Vianey Trisunu Harjati Wicaksono, Febri Eko Widiyatmoko, Fajar Ari Widya Kusumaningsih Widyastuti , Nora Wijayanti , Arfilia Wulandari, Rakasiwi Ayu Wulansari, Monica Dewi Yenny Rachmawati Yenny Rachmawati Yunita, Defri Yana