Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

Implementasi Model Problem Based Learning dan Discovery Learning Terhadap Prestasi Belajar Matematika Siswa Aszhar Annas Dhanieargo; Agung Handayanto; Aurora Nur Aini
Imajiner: Jurnal Matematika dan Pendidikan Matematika Vol 3, No 3 (2021): Imajiner: Jurnal Matematika dan Pendidikan Matematika
Publisher : Universitas PGRI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26877/imajiner.v3i3.7639

Abstract

Penelitian ini didasarkan pada rendahnya prestasi belajar matematis siswa. Hal ini dikarenakan proses pembelajaran di kelas menggunakan pembelajaran langsung yang didominasi oleh guru dan siswa cenderung tidak aktif dalam kegiatan pembelajaran, sehingga mengakibatkan prestasi belajar matematika siswa masih rendah. Problem Based Learning (PBL) dan Discovery Learning (DL) merupakan model pembelajaran yang dapat membuat siswa aktif serta meningkatkan prestasi belajar siswa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) apakah terdapat perbedaan antara prestasi belajar siswa menggunakan model PBL, dengan menggunakan model DL, dan juga dengan menggunakan pembelajaran langsung; dan (2) mana yang lebih baik antara model PBL, DL, dan pembelajaran langsung terhadap prestasi belajar matematika siswa pada materi sistem persamaan linear dua variabel. Penelitian ini menggunakan metode penelitian quasi eksperimen. Data dikumpulkan melalui tes kemampuan prestasi belajar siswa. Beberapa uji yang dilakukan pada tingkat signifikansi 5% dalam penelitian ini yaitu: (1) Uji anava satu jalan yang didapatkan kesimpulan bahwa terdapat perbedaan antara prestasi belajar matematika siswa menggunakan model PBL, dengan menggunakan model DL, dan juga dengan menggunakan pembelajaran langsung; dan (2) Uji Scheffe’ didapatkan kesimpulan bahwa prestasi belajar siswa menggunakan model PBL dan menggunakan model DL lebih baik dibandingkan dengan menggunakan pembelajaran langsung, serta didapatkan kesimpulan bahwa tidak ada perbedaan prestasi belajar siswa yang menggunakan model PBL dan menggunkan model DL.
PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS ANDROID MENGGUNAKAN AUGMENTED REALITY PADA MATERI BANGUN RUANG SISI DATAR Krishna Huda Bagus Pambudi; Achmad Buchori; Aurora Nur Aini
Jurnal Pendidikan Matematika dan Sains Vol 6, No 1 (2018): June 2018
Publisher : Faculty of Mathematics and Natural Sciences, Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (499.677 KB)

Abstract

Jenis penelitian ini merupakan penelitian pengembangan yang bertujuan untuk menghasilkan media pembelajaran berbasis android menggunakan AR pada materi bangun ruang sisi datar yang layak digunakan dan mengetahui hasil belajar siswa. Metode yang digunakan yaitu metode ADDIE. Yang terdiri dari 5 tahap yaitu Analysis (Analisis), Design (Perancangan), Development (Pengembangan), Implementation (Implementasi) dan Evaluation (Evaluasi). Analisis data dilakukan dengan uji normalitas, homogenitas, uji t, dan uji ketuntasan belajar. Hasil dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa (1) hasil presentase validasi ahli media sebesar 89,2%, ahli materi 86,1% dan ahli desain pembelajaran 87,5% dengan kriteria masing-masing sangat baik. (2)  hasil uji kepraktisan berdasarkan respon siswa diperoleh presentase sebesar 88,9% dengan kriteria sangat baik. (3) data dari lapangan menunjukkan bahwa hasil belajar siswa yang memperoleh media pembelajaran berbasis android menggunakan AR lebih baik dibandingkan dengan siswa yang menggunakan pembelajaran dengan metode ceramah (pembelajaran konvensional). Kata Kunci: Pengembangan, Android, Augmented Reality (AR), Hasil Belajar. DEVELOPMENT of ANDROID-BASED LEARNING MEDIA WITH AUGMENTED REALITY IN GEOMETRYAbstractThis study aims to produce android based learning media using AR on the material of a flat sidewalk that is feasible to use and to know the learning outcomes of the learners. This research is a development research with ADDIE model consisting of 5 stages, namely Analysis, Design, Development, Implementation and Evaluation. There are three data analyzed in this study, which are related to validity, practicality, and effectiveness. The effectiveness-related data were analyzed using normality test, homogeneity, t-test, and learning completeness test. The result of this research shows that: (1) the percentage of media experts validation percentage is 89.2%, material experts 86.1% and learning design expert 87.5% with their respective criteria are excellent; (2) the result of practicality test based on student response obtained percentage equal to 88,9% with very good criteria; and (3) the learning outcomes of learners who get the android-based learning media using AR better than the learners who use learning with lecture methods (conventional learning).Keywords: Development, Android, Augmented Reality (AR), Learning Outcomes
Aplikasi Metode Lowest Supply Lowest Cost (Lslc) Pada Masalah Transportasi Tidak Seimbang (Studi Kasus Pada Distribusi Garam Ud. Aditya Mandiri) Aurora Nur Aini; Guvita Sari; Ali Shodiqin
Jurnal Ilmiah Teknosains Vol 5, No 1 (2019): JiTek
Publisher : Universitas PGRI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (295.171 KB) | DOI: 10.26877/jitek.v5i1.3763

Abstract

Pendistribusian barang merupakan hal yang sangat penting bagi suatu perusahaan. Untuk mendapatkan keuntungan yang lebih besar, perusahaan berusaha mengirimkan barang dengan cara yang seefektif mungkin. Jika terdapat beberapa lokasi produksi dan beberapa lokasi tujuan, dengan biaya pengiriman yang berbeda-beda, maka masalah distribusi tersebut dapat diselesaikan dengan menggunakan metode transportasi. Ada banyak metode yang dapat digunakan untuk menentukan solusi optimal masalah transportasi. Pada penelitian ini digunakan metode Lowest Supply Lowest Cost (LSLC) untuk menentukan solusi optimal distribusi garam pada UD. Aditya Mandiri. Masalah distribusi di UD. Aditya Mandiri merupakan masalah transportasi tidak setimbang, karena jumlah persediaan barang lebih besar dibandingkan jumlah permintaan
Perbanding Dua Metode Regresi Robust yakni Metode Least Trimmed Squares (LTS) dengan metode Estimator-MM (Estmasi-MM) (Studi Kasus Data Ujian Tulis Masuk Terhadap Hasil IPK Mahasiswa UPGRIS) Ali Shodiqin; Aurora Nur Aini; Maya Rini Rubowo
Jurnal Ilmiah Teknosains Vol 4, No 1 (2018): JiTek
Publisher : Universitas PGRI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (518.606 KB) | DOI: 10.26877/jitek.v4i1.2403

Abstract

Regresi linear ganda merupakan salah satu metode statistik yang dugunakan untuk memodelkan dan menyelidiki hubungan antar satu variabel dependen dengan dua atau lebih variabel inedependen. Ordinary Least Squares (OLS) merupakan metode yang sering digunakan untuk mengestimasi   parameter   model   regresi.   Namun   metode   ini   mempunyai kelemahan ketika outlier hadir dalam data. Estimator OLS bukan merupakan prosedur  regresi  yang robust  terhadap  adanya  outlier,  sehingga  estimasinya menjadi tidak sesuai meskipun hanya satu kehadiran outlier. Regresi robust merupakan alat yang penting untuk menganalisis data yang terdeteksi sebagai data outlier. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui Pencilan (outlier) mengganggu persamaan regresi linier, mengetahui hasil penaksir  regresi  robust  dengaan metode penaksir LTS (Least Trimmed Squares), mengetahui hasil penaksir  regresi  robust  dengaan metode penaksir MM (MM–Estimator), serta mengetahui perbandingan  antara  dua  penaksir  regresi  robust tersebut dengan melihat nilai  dan residual masing-masing metode. Data yang digunakan dalam penelitian ini dari nilai ujian penerimaan mahasiswa baru dari Prodi Pendidikan Matematika di Universitas PGRI Semarang. Data ini terdiri  merupakan data diskrit yang meliputi 3 (tiga) variabel yaitu nilai Tes (X1), Tes Psikologi (X2)  sebagai variabel independen dan IPK (Y) sebagai variabel dependent. Sebelum dilakukan analisis dengan regresi robust, dilakukan pendeteksian outlier untuk mengindetifikasi adanya oulier atau tidak. Metode pendeteksian oulier dilakukan dengan beberapa, antara lain metode boxplot, Cook’s Distance, dan metode DfFIT (Difference In fit Standardized). Pada metode yang pertama dalam regresi robust Least Trimmed square (LTS) dihasilkan model regresi  dan 0,127. Untuk persamaan regresi rebust dengan metode MM-Estimation diperoleh persamaan, yaitu  dan =0,89304. Regresi robust merupakan metode yang sesuai untuk pendugaan parameter Penduga Least Trimmed Square (LTS) lebih efisien daripada metode MM-estimation. Hal ini didasarkan pada kriteria nilai  dan residualnya, hal ini disebabakan adanya pemangkasan (trimmed) terhadap data yang mempunyai residual besar.
Analisis Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Siswa SMP Berdasarkan Langkah IDEAL Problem Solving Ditinjau dari Gaya Belajar Siswa Ni'mah Nur Faidah Ad Dien; Rasiman Rasiman; Aurora Nur Aini
Imajiner: Jurnal Matematika dan Pendidikan Matematika Vol 3, No 4 (2021): Imajiner: Jurnal Matematika dan Pendidikan Matematika
Publisher : Universitas PGRI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26877/imajiner.v3i4.7667

Abstract

Setiap siswa memiliki kemampuan pemecahan masalah yang berbeda beda. Perbedaan itu disebabkan oleh banyak faktor dan variabel salah satunya adalah gaya belajar siswa. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa untuk setiap gaya belajar berdasarkan langkah IDEAL Problem Solving, mengetahui klasifikasi dari gaya belajar siswa di kelas VIII SMP Islam Hidayatullah. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Subjek pada penelitian ini yaitu seluruh siswa kelas VIII SMP Islam Hidayatullah, dengan menggunakan purposive sampling terpilih tiga subjek peneltian yang terdiri dari 1 siswa dengan gaya belajar visual, 1 siswa dengan gaya belajar auditori, 1 siswa dengan gaya belajar kinestetik. Dalam penelitian ini data yang diperoleh melalui hasil angket, tes tertulis, wawancara dan dokumentasi. Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini berdasarkan analisis data yaitu subjek dengan gaya belajar visual dan auditori mampu memecahkan masalah dengan menggunakan lima langkah IDEAL Problem Solving dengan baik dan benar. Sedangkan pada subjek dengan gaya belajar kinestetik, dapat memecahkan masalah dengan menggunakan lima langkah IDEAL Problem Solving dengan baik, namun hasil yang diperoleh oleh subjek kurang tepat. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa siswa dengan gaya belajar visual, auditori, dan kinestetik dapat memecahkan masalah dengan menggunakan lima langkah IDEAL Problem Solving, namun siswa pada gaya belajar kinestetik belum memperoleh hasil yang tepat.
PENERAPAN HIERARCHICAL LINEAR MODELING UNTUK MENGANALISIS DATA MULTILEVEL Dewi Wulandari; Ali Shodiqin; Aurora Nur Aini
Unisda Journal of Mathematics and Computer Science (UJMC) Vol 2 No 1 (2016): Unisda Journal of Mathematics and Computer Science
Publisher : Mathematics Department of Mathematics and Natural Sciences Unisda Lamongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (757.922 KB) | DOI: 10.52166/ujmc.v2i1.444

Abstract

Multilevel data are data that are nested within the other data which are in the higher level. As an example is students are nested in the classes. The student is the level-1 variable and the class is the level-2 variable. Multilevel data are not restricted only level-2 but also more than it. As an example we have taken, school is the level-3 variable, region is the level-4 variable etc. Students in one class will be different from another class, classes in one school will be dierent from another school, etc. Because of this variation then we need Hierarchical Linear Modeling (HLM) toanalyze it. This method is a complex form of OLS (Ordinary Least Square) regression. In estimating the parameters we use GLS (Generalized Least Square). In this research, we use mathematics score of Nasima junior high school student Semarang. From the analysis result which are got by using software HLM student version we can conclude that there's no signicant variation within groups or classes, then it's enough using OLS regression to analyze the factors affecting mathematics score. Hypothesis of the reason of this is the amount of unit in level-2 variables are not enough, they are only 4 units. To prove this hypothesis, we need another research.
Analysis of Students' Critical Thinking Ability in Solving HOTS Type Problems in terms of Problem Solving Aulia Putri Faradisa; Rizky Esti Utami; Aurora Nur Aini
Jurnal Pendidikan Matematika Raflesia Vol 7 No 2 (2022)
Publisher : UNIB Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan berpikir kritis siswa dalam menyelesaikan soal tipe Higher Order Thinking Skills (HOTS) pada materi trigonometri. Penelitian ini merupakan penelitian deskripsi kualitatif. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas XI MIPA 2 SMA Negeri 1 Kandangserang. Pemilihan subjek berdasarkan hasil tes kemampuan pemecahan masalah pada materi trigonometri. Teknik pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini yaitu tes, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan pada penelitian ini yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Teknik pemeriksaan  keabsahan data dengan menggunakan triangulasi metode. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa siswa dengan kemampuan pemecahan masalah tinggi dapat memenuhi keenam indikator kemampuan berpikir kritis diantaranya; interpretation, analysis, inference, evaluation, explanation dan selfregulation. Siswa dengan kemampuan pemecahan masalah sedang dapat memenuhi lima indikator interpretation, analysis, inference, evaluation, dan explanation. Sedangkan, siswa dengan kemampuan pemecahan masalah rendah memenuhi tiga indikator berpikir kritis yaitu interpretation, analysis dan selfregulation. Kata kunci: Berpikir kritis, HOTS, Pemecahan masalah Abstract This study aims to determine students' critical thinking skills in solving Higher Order Thinking Skills (HOTS) types on trigonometry material. This research is qualitative descriptive research. The subjects of this study were students of class XI MIPA 2 SMA Negeri 1 Kandangserang. Subject selection was based on the results of the problem-solving ability test on trigonometry material. Data collection techniques used in this study are tests, interviews, and documentation. Data analysis techniques used in this study are data reduction, data presentation, and drawing conclusions. The technique of checking the validity of the data is by using the triangulation method. The results of this study indicate that students with high problem-solving abilities can meet the six indicators of critical thinking skills including; interpretation, analysis, inference, evaluation, explanation and self-regulation. Students with moderate problem-solving skills can fulfil the five indicators of interpretation, analysis, inference, evaluation, and explanation. Meanwhile, students with low problem-solving abilities fulfil three critical thinking indicators, namely interpretation, analysis and self-regulation.
Learning Design of Set Material in 7th Grade using Demak Bintoro Traditional Market Context Cholidah Hanum; Farida Nursyahidah; Aurora Nur Aini
Jurnal Pendidikan Matematika IKIP Veteran Semarang Vol 6 No 1 (2022): Journal of Medives : Journal of Mathematics Education IKIP Veteran Semarang
Publisher : Urogram Studi Pendidikan Matematika, Universitas IVET

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (290.236 KB) | DOI: 10.31331/medivesveteran.v6i1.1758

Abstract

The set is one of the important materials for students. However, in reality, many students still experience some difficulties in learning the set material, especially on the concept of set operations. So we need the right media and context in learning mathematics on set material. Therefore, this study aims to develop a learning trajectory using the traditional market of Demak Bintoro as a context in the learning process using the Indonesian Realistic Mathematics Education (IRME) approach. The research method used is design research, which consists of three stages: preliminary design, experimental design, and retrospective analysis. The result of this research is the design of the learning trajectory of the set material using the traditional market of Demak Bintoro. This learning path consists of 4 activities, namely observing the interactive video of the Demak Bintoro traditional market to explain the meaning of sets, explaining subset universes and describing Venn diagrams, explaining set operations on (slice and union), and solving contextual problems related to set operations. The results of this study indicate that the use of the context of the Demak Bintoro traditional market can stimulate students' conceptual understanding of the set material. Furthermore, the results of this study are expected to be used as inspiration for exploring other local wisdom that can be used as a context in learning mathematics. Keywords: design research, set operation, learning trajectory, Demak Bintoro traditional market, IRME.
Profil Berpikir Probabilistik dalam Pemecahan Materi Peluang Kejadian Berdasarkan Self-efficacy Ali Shodiqin; Aurora Nuraini; Dewi Wulandari
JNPM (Jurnal Nasional Pendidikan Matematika) Vol 6, No 2 (2022)
Publisher : Universitas Swadaya Gunung Djati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (834.9 KB) | DOI: 10.33603/jnpm.v6i2.5550

Abstract

Di era modern ini diperlukan kemampuan berpikir. Seseorang yang menghadapai masalah ketidakpastian dalam berpikir probabilisik memerlukan banyak pertimbangan untuk memutuskan keputusan. Pemecahan masalahan probabilistik merupakan bagian berpikir tingkat tinggi, karena diperlukan banyak pertimbangan. Tujuan penelitin adalah untuk mendeskripsikan kemampuan berpikir probabilistik calon guru matematika dalam pemecahan masalah probabilistik berdasarkan perspektif self-efficacy. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif diskriptif dengan subjeknya dari mahasiswa matematika berdasarkan kemampuan self-efficacy tinggi, sedang dan rendah, dengan instrument penelitian berupa angket self-efficacy, tes tulis dan pedoman wawancara. Teknik analisis data dari hasil tes tertulis dan hasil wawancara ditarik kesimpulan dengan mengikuti proses: (1) reduksi data, (2) sajian data; dan (3) penarikan kesimpulan dan verifikasi. Berdasarkan hasil analisis berpikir probabilistik didapatkan subjek self-efficacy tinggi untuk materi ruang sampel di level numerik, dan materi kejadian dan probabilistik di level kuantitatif informal cenderung ke level  numerik. Subjek self-efficacy tengah untuk materi ruang sampel di level numerik, dan materi kejadian dan probabilistik di level subjektif. Subjek self-efficacy rendah untuk materi ruang sampel berada level subjektif, dan materi kejadian dan probabilistik di level subjektif cenderung ke level transional.Kata Kunci: berpikir probabilistik, pemecahan masalah, self-efficacy
IbM MGMP Matematika Kabupaten Batang Nizaruddin Nizaruddin; Heni Purwati; Muhammad Prayito; Yanuar Hery Murtianto; Aurora Nur Aini
Pelita: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 1 No. 1 (2021): Pelita: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat
Publisher : Perkumpulan Kualitama Edukatika Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (185.698 KB)

Abstract

Regulation of the Minister of State for the Utilization of State Apparatus and Bureaucratic Reform (Permen PAN & RB) Number 16 of 2009 concerning the Functional Position of Teachers, who wish to advance to rank III-b and above, are obliged to write papers. This regulation is imposed on teachers for promotion as evidence of professionalism in their duties and has an impact on mathematics teachers in Batang District. Batang District has 646 teachers who teach at SMK and 399 teachers who teach in SMA (BPS, 2014). The problems faced by partners are that teachers do not have the same perception about the standard of writing scientific papers in the form of Classroom Action Research, teachers are not active in classroom action research and teachers still have difficulty making articles and publishing them in relevant seminars or journals. The methods of implementing the activities of the IbM PTK Guru District of Batang are: lectures, group discussions and mentoring. The final output that is the target of this IbM is the PTK outline produced by the teacher participating in the activity. The CAR training activities for teachers at SMK Batang Regency were carried out well. Participants are happy with the CAR training that has been implemented. Most of these CAR training activities have two obstacles, namely in the form of extracting ideas and reviewing relevant research that can be overcome with mentoring. Constraints in the form of extracting ideas that are difficult to overcome can be overcome by recalling the various interesting cooperative learning models such as jigsaw, TGT, NHT and others. While the obstacle in the form of relevant research studies is overcome by introducing journals that have been published at PGRI University in Semarang as one of the references. Then the participants look for the appropriate articles so they can be cited.