Claim Missing Document
Check
Articles

Pengajaran Remedial Sebuah Upaya Peningkatan Pendidikan Non Formal Abdillah, Nanang
Fikroh: Jurnal Pemikiran dan Pendidikan Islam Vol 4 No 1 (2010)
Publisher : LPPM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pengajaran remedial merupakan suatu kegiatan pendidikan yang bertujuan membantu anak didik untuk mengusai materi pembelajaran yang dirasakan belum cukup dikuasai. Kebutuhan akan pengajaran remedial ini, bukan hanya bagi calon peserta tes masuk perguruan tinggi saja, melainkan juga para siswa, mahasiswa, bukan para sarjana yang “belum siap pakai”. Mengingat para jasa pengajaran remedial cukup luas, tulisan ini mencoba memaparkan ruang gerak pengajaran remedial, langkah-langkah pengembangan serta fungsi-fungsinya dalam dunia pendidikan Kata kunci: Bimbingan tes, teknik bimbingan, pengajaran remedial
Al-Tsabit Wa Al-Mutahawwil, Adonis Dan Kritik Terhadap Kejumudan Budaya Arab Islam Abdillah, Nanang
Fikroh: Jurnal Pemikiran dan Pendidikan Islam Vol 4 No 2 (2011)
Publisher : LPPM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This article seeks to provide a theoretical concept of how to understand Adonis thought. Historical analysis, combine with literary overview, is deployed to trace the empirical passage of Adonis thought al-Tsabit wa al-Mutahawwil concept. This article argues that al-Tsabit wa al-Mutahawwil is the new concept for Arabs cultural studies. Following this process, the concept of al-Tsabit wa al-Mutahawwil have been found the two mindstream in the Arab world, aql (rational) and naql (text). Keywords: Sastra Arab, kebudayaan, al-Tsabit wa al-Mutahawwil
Madzhab Dan Faktor Penyebab Terjadinya Perbedaan Abdillah, Nanang
Fikroh: Jurnal Pemikiran dan Pendidikan Islam Vol 8 No 1 (2014)
Publisher : LPPM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Mazhab adalah pokok pikiran atau dasar yang digunakan oleh Imam mujtahid dalam memecahkan masalah; atau mengistinbathkan hukum Islam. Munculnya mazhab, sebagai bagian dari proses sejarah penetapan hukum islam tertata rapi dari generasi sahabat, tabi’in, hingga mencapai masa keemasaan pada khilafah Abbasiyah, akan tetapi harus diakui madzhab telah memberikan sumbangsih pemikiran besar dalam penetapan hukum fiqh Islam.Sebab-sebab terjadinya perbedaan pendapat/mazhab dikarenakan perbedaan persepsi dalam ushul fiqh dan fiqh serta perbedaan interpretasi atau penafsiran mujtahid.Menganut paham untuk bermahzab, dikarenakan faktor “ketidakmampuan” kita untuk menggali hukum syariat sendiri secara langsung dari sumber-sumbernya (Al-Quran dan as-Sunnah). Bermadzhab secara benar dapat ditempuh dengan cara memahami bahwa sungguhnya pemahaman kita terhadap perbedaan pendapat di kalangan mazhab-mazhab adalah sesuatu yang sehat dan alamiah, bukan sesuatu yang janggal atau menyimpang dari Islam. Kata Kunci : Madzhab dan Perbedaan
Grand Design Pendidikan Karakter Menuju Kecerdasan Emosional Spiritual Abdillah, Nanang
Fikroh: Jurnal Pemikiran dan Pendidikan Islam Vol 12 No 1 (2019)
Publisher : LPPM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Diantara agenda utama bangsa Indonesia dalam dunia pendidikan adalah melakukan perbaikan peradaban bangsa melalui pendidikan karakter. Tuntutan urgensi untuk sebuah implementasi pendidikan karakter tersebut mengharuskan adanya pemikiran tentang bagaimana design pendidikan karakter di Indonesia yang diharapkan mampu membawa anak didik pada kecerdasan emosional spiritual. Konfigurasi karakter dalam konteks totalitas proses psikologis dan sosial-kultural untuk membentuk grand design tersebut dikelompokkan dalam: Olah Hati (Spiritual and emotional development), Olah Pikir (intellectual development), Olah Raga dan Kinestetik (Physical and kinestetic development), dan Olah Rasa dan Karsa (Affective and Creativity development). Pengembangan dan implementasi pendidikan karakter perlu dilakukan dengan mengacu pada grand design tersebut.
Sms Berhadiah Perspektif Fikih ( Komparasi Metode Istinbath Hukum MUI Dan NU) Abdillah, Nanang
Fikroh: Jurnal Pemikiran dan Pendidikan Islam Vol 9 No 1 (2016)
Publisher : LPPM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Metode istinbat} adalah cara yang teratur dan berfikir baik-baik untuk mengeluarkan (menetapkan) kesimpulan hukum dalil-dalil (nas}) dengan sungguh-sungguh. Dalam menetapkan hukum-hukum MUI dan NU bertujuan untuk kemaslahatan umat Islam khususnya anggota-anggotanya dan para simpatisan. Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan Nahdlatul Ulama (NU) berbeda pendapat dalam istinbat} hukum pada masalah-masalah yang sama disebabkan adanya metode yang dipakai itu berbeda, yang demikian itu akan menimbulkan perbedaaan. Dalam konteks kuis SMS berhadiah, fatwa MUI dan NU sama yaitu kuis SMS hukumnya haram, namun dilihat dari aspek metodelogi, tanpaknya berbeda. MUI dalam mengistinbat}kan hukum kuis SMS berhadiah menggunakan metode qiya>s, kuis SMS berhadiah diqiya>skan dengan judi (maysir) karena illat-nya sama yaitu ada unsur untung-untungan dan spekulasi. NU dalam mengistinbat}kan hukum kuis SMS berhadiah menggunakan metode qaul ulama , bukan diqiya>skan secara illat karena secara definitif kuis SMS berhadiah sudah termasuik maysir karena dari permainan itu semua orang mengharapkan dirinya yang keluar sebagai pemenang untuk mendapatkan uang oprang lain dengan cara tidak benar. Dan hal tersebut diterangkan dalam al-Qur’a>n, Hadi>s| dan kitab-kitab kuning. Persamaanya adalah MUI dan NU dasar hukum yang digunakan untuk mengistimbat}kan hukum kuis SMS berhadiah sama yaitu menggunakan surat al-Maidah ayat 90-91. Sedangkan perbedaanya adalah MUI dalam mengistimbat}kan hukum kuis SMS berhadiah, pertama yang dikaji al-Qur’a>n dan hadi>s| terlebih dahulu baru kemudian pendapat para ulama. Sedangkan NU dalam mengistimbat}kan hukum kuis SMS berhadiah, pertama yang dikaji adalah pendapat para ulama terdahulu dalam kitab-kitab kuning baru kemudian diperkuat oleh al-Qur’a>n dan hadi>s|.
Multi Level Marketing Dalam Islam Abdillah, Nanang
AL IQTISHOD: Jurnal Pemikiran dan Penelitian Ekonomi Islam Vol 8 No 1 (2020): Januari 2020
Publisher : Prodi Ekonomi Syariah STAI Al-Azhar Menganti Gresik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Akhir-akhir ini di tengah-tengah masyarakat Indonesia muncul sistem perdagangan baru yang dikenal dengan istilah Multi Level Marketing yang disingkat MLM. Sistem perdagangan ini dipraktekkan oleh berbagai perusahaan, baik yang berskala lokal, nasional, regional maupun internasional. Di antaranya adalah Amway, Uni Beauty Shop International (UBSI) dan DNX Indonesia. Sistem perdagangan semacam ini sangat menggiurkan sebagian anggota masyarakat karena menjanjikan keuntungan besar dalam waktu yang relatif singkat. MLM adalah suatu inovasi marketing yang sangat pesat perkembangannya. Untuk mudahnya kita batasi pembahasan pada dua jenis komoditas MLM, (1) bidang keuangan dan (2) bidang consumer goods (sejenis obat obatan, kosmetik dan kebutuhan sehari hari). Pada beberapa tingkat, setiap orang yang berpartisipasi dalam MLM dimana sedikit penjualan terjadi secara tidak sadar menipu dirinya sendiri. Banyak yang duduk dipuncak organisasi ini berbohong kepada semua orang. Penipuan terselubung ada dalam sistem meresapi pemasarannya.
Problematika Pendidikan Moral Di Sekolah Dan Upaya Pemecahannya Abdillah, Nanang
ZAHRA: Research and Tought Elementary School of Islam Journal Vol 1 No 1 (2020): ZAHRA: Research And Tought Elmentary School Of Islam Journal
Publisher : Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37812/zahra.v1i1.68

Abstract

ABSTRACT School is an institution that tries to process input in the form of students into outputs that not only master knowledge from one domain, but from the three domains, namely cognitive, effective and psychomotor comprehensively including moral education. But in reality, it is often found deviations of student behavior, which in turn emerge moral degradation in students. Schools will have more meaning if they have implemented moral education in students in totality.
Sistem Pendidikan Islam Dan Perannya dalam Arena Global Perspektif Filsafat, Teori Dan Kurikulum Abdillah, Nanang
FATAWA: Jurnal Pendidikan Agama Islam Vol 1 No 1 (2020)
Publisher : Program Studi Pendidikan Agama Islam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Where should the future direction of Islamic education be taken? A classic question that often arises but is also challenging for the academic community to always provide answers. I don't know who is wrong, until now, the general public still has a less favorable perception of Islamic education. In fact, there are still many choices of parents to enter their children into Islamic education as the second choice after the first choice to general education institutions. There is a problem for the academic community of Islamic education to continue their identity so that it is more accessible to the wider community. Because of that, Islamic education must always provide resources to its education so that it is relevant to the development of its community. So that the direction of Islamic education in the future does not just follow the current changes that have occurred, Islamic education needs to rethink its philosophy, theory, and educational curriculum. Thus Islamic education will not lose its identity, but what happens is that Islamic education will not play an active role in the current global social flow
Hukum dan Etika Berinteraksi Melalui Media Sosial Menurut Islam Abdillah, Nanang
FATAWA: Jurnal Pendidikan Agama Islam Vol 1 No 2 (2021)
Publisher : Program Studi Pendidikan Agama Islam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Social media is an electronic media, which is used to participate, share, and create content in the form of blogs, social networks, forums, virtual worlds, and other forms. On social media people are free to interact and interact. For those who care about the limits of the Shari'a, they will obey the Shari'a rules. For those who do not, then the rules of the Shari'a will be hit. Lately, social media has become increasingly out of control, even at the stage of being biased into plunging a person into the devil's strong trap. Why not, social media (social media) which should be used as a vehicle to strengthen ties of friendship, share experiences and news that is enlightening and soothing, is actually being used massively to spread false news to launch attacks on other parties. From the point of view of religious law, every Muslim who interacts through social media is prohibited or prohibited from producing, distributing and making accessible content/information that is not true to the public, hoaxes, backbiting, slander, namimah, disgrace, bullying, hate speech, and other things. other similar matters relating personally to other people and the general public. Meanwhile, from the point of view of Islamic ethics, social media can be used as a means to establish friendship, disseminate information, da'wah, education, recreation, and for positive activities in the fields of religion, politics, economy, and social and culture. Therefore Islam also teaches ethics in social media. Interacting through social media must be done without violating religious provisions and statutory provisions.
Pengajaran Remedial Sebuah Upaya Peningkatan Pendidikan Non Formal Abdillah, Nanang
Fikroh: Jurnal Pemikiran dan Pendidikan Islam Vol 4 No 1 (2010): Fikroh: Jurnal Pemikiran dan Pendidikan Islam
Publisher : LPPM Sekolah Tinggi Agama Islam Al Azhar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37812/fikroh.v4i1.11

Abstract

Pengajaran remedial merupakan suatu kegiatan pendidikan yang bertujuan membantu anak didik untuk mengusai materi pembelajaran yang dirasakan belum cukup dikuasai. Kebutuhan akan pengajaran remedial ini, bukan hanya bagi calon peserta tes masuk perguruan tinggi saja, melainkan juga para siswa, mahasiswa, bukan para sarjana yang “belum siap pakai”. Mengingat para jasa pengajaran remedial cukup luas, tulisan ini mencoba memaparkan ruang gerak pengajaran remedial, langkah-langkah pengembangan serta fungsi-fungsinya dalam dunia pendidikan Kata kunci: Bimbingan tes, teknik bimbingan, pengajaran remedial