Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN INFORMASI SOSIAL PETUGAS KEPADA PASIEN DENGAN KEPUASAN PASIEN RAWAT INAP DI RSUD BIAK NUMFOR Jumu, La
JURNAL EKOLOGI BIROKRASI Vol 1, No 2 (2015): Jurnal Ekologi Birokrasi
Publisher : Universitas Cenderawasih

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The tittle of research: the relationship of social information supporting by employee to the satisfaction of staying patient in RSUD in Biak Numfor (Public Hospital of Biak Regency). Objective; to analyze the positive or the significant relationship of free variable (x) from the employee to support the social information for the bound variable (y) as the variable for the satisfaction of staying patient in RSUD in Biak Numfor (Public Hospital of Biak Regency). Hypothesis of working: (H1 or Ha) based on the result, significant test by using the test result of r accounting / r empirical ≥ r table or r theory as the following calculation r accounting = 0.275 ≥ r table = 0,245, with α = 0,05, then the r accounting is significant, where the conclusion of hypothesis (H1, or Ha) is : there is a significant or benefit relationship between the social information supporting from the employee for the satisfaction of staying patient in RSUD in Biak Numfor in 2015 (Public Hospital of Biak Regency). Research Methodology : by using the approach of explanative survey, the paradigm of quantitative descriptive, the method of research survey and the method of cross sectional as the way of collecting the data, the number of research sample is 66 responders with the statistic test where the simple coefficient. key words: the social information supporting, the health employee; the completeness of information, the service, and patient’s satisfaction.
BEDA TINGKAT PENGETAHUAN SISWA KELAS XI SMA YAPIS BIAK SEBELUM DAN SETELAH EDUKASI KOMPLIKASI PENYAKIT SOSIAL TERHADAP KEJADIAN HIV/AIDS DI BIAK NUMFOR La Jumu
JURNAL KEPERAWATAN TROPIS PAPUA Vol 3, No 2 (2020)
Publisher : Poltekkes Kemenkes Jayapura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47539/jktp.v3i2.106

Abstract

Edukasi komplikasi penyakit sosial terhadap kejadian HIV ADIS melalui siswa SMTA adalah merupakan upaya pencegahan dan pemberantasan penyakit sosial dan juga komplikasinya terhadap kejadaian HIV AIDS, agar generasi muda siswa SMTA mengetahui secara dini, cara pencegahan kedua penyakit tersebut karena kondisinya, telah meresahkan masyarakat dengan bentuk kejadian berupa kesakitan dan kematian, makin hari, makin tahun semakin bertambah dan menimpah seluruh lapisan masyarakat dari bayi balita sampai kakek nenek. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perbedaan sebelum dan setelah edukasi penyakit sosial terhadap kejadian HIV AIDS dengan, 36 responden., dianalisis berdasarkan tingkat pengetahuan dengan cara mengisi soal pretest dan post test. Penelitian menggunakan metode analitik kuantitatif dengan pendekatan cross sectional, pengambilan sampel secara Propotive sampling pada populasi 50 siswa dan teknik penetapan responden secara acak , didapat 36 responden, dengan jenis uji statistik Wilcoxon. Nilai Wilcoxon Signed Ranks Test di Asymp Sig. (2-tailed) adalah (Z hitung P = 0,000) kurang dari (Z tabel P value < 0,05). Hasil penelitian menunjukkan terdapat perbedaan yang signifikan (Z hitung P = 0,000) sebelum dan setelah edukasi komplikasi penyakit sosial terhadap kejadian HIV AIDS pada siswa SMTA, jadi saran edukasi komplikasi penyakit sosial dengan komplikasi HIV AIDS dapat dikembangkan terus dengan harapan remaja dapat mengetahui secara dini cara mencegah diri dari penyakit sosial dan komplikasinya terhadap HIV AIDS.
THE INTEGRATION OF HEALTH STUDENT FIELD PRACTICE IN ANTHROPOMETRY MEASUREMENT OF STUNTING CASES IN PAPUA: A CASE STUDY Isak Jurun Hans Tukayo; La Jumu; Yoel Halitopo; Sukatemin; Edison Kabak; Syaifoel Hardy
International Journal of Social Science Vol. 2 No. 1: Juni 2022
Publisher : Bajang Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53625/ijss.v2i1.2313

Abstract

Five regions in Papua province, namely Jayawijaya, Tolikara, Lanny Jaya, Nduga, and Dogiyai, have a high prevalence of stunting above the national figure. As part of the national strategy, empowering health students to reduce the prevalence of stunting through anthropometric measurements is very important. The purpose of this study was to identify the practical steps of students in anthropometric activities as part of handling stunting cases in Papua. This research used a case study method with a descriptive design. The sample was stunting cases in various regions in Papua province. The method used in case identification was the Blueprint Test of case management assessment with a standard nursing process of Orlando. The data was obtained from scientific journals at Google Scholar that has a DOI (Digital Object Identifier) ​​or published in reputable journals (national or international) which were analyzed using the PICOT model. The results of the PICOT analysis showed three main problems that need to be prioritized in the involvement of practical students related to anthropometric measurements. Those problems include debriefing through training, cross-sectoral collaboration driven by the campus, and program realization. This study recommended an anthropometric measurement program for stunting cases in the form of curriculum evaluation in local content, cross-sectoral collaboration, and program implementation by considering local wisdom.
Ex-Migrant Nurses Empowerment after Recovery from Covid-19 Pandemic: An Analysis of Reflective Cycle Gibbs Model La Jumu; Syaifoel Hardy; Sugeng Riyadi; Dharmawan Arief; Ridha Afzal; Sukatemin Sukatemin
JURNAL INFO KESEHATAN Vol 20 No 2 (2022): JURNAL INFO KESEHATAN
Publisher : Research and Community Service Unit, Poltekkes Kemenkes Kupang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31965/infokes.Vol20.Iss2.813

Abstract

During the Covid-19 outbreak, many ex-migrant nurses who had resigned and were living in Indonesia were unable to return to work. The objective of this study is to develop strategies for empowering ex-migrant nurses in the sustainable healthcare sector following the recovery from the Covid-19 pandemic. The Reflective Cycle Gibbs (RCB) model was employed during the research, which comprised six stages that began with a document review and PRISMA analysis. The PRISMA Analysis utilized Google search engines to filter documents from Google Scholar, Research Gate, and other sources. The RCB model examined 10 eligible journals and discovered records of nurses who returned to their home country due to inadequate pay, career development, workforce protection policy, and empowerment facilities. We concluded 4 problems encountered by returnee nurses i.e. lack of protection policy, poor wages, less career development, and lack of empowerment facilities.
Maintaining The Sustainable Engagement of Adolescent in Family Team of Stunting Prevention Program Jumu, La; Tukayo, Isak Jurun Hans; Sukatemin, Sukatemin; Hardy, Syaifoel
Jurnal Aisyah : Jurnal Ilmu Kesehatan Vol 7, No S1 (2022): Suplement 1
Publisher : Universitas Aisyah Pringsewu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (651.686 KB) | DOI: 10.30604/jika.v7iS1.1296

Abstract

Maintaining the sustainable engagement of youth as part of the Family Assistance Team (TPK) in the Family Planning (KB) program is needed. The objective is to provide a structured framework on how to recruit youth to the Family Assistance Team (TPK). This study used a qualitative method with a descriptive design. The instrument used was a list of semi-structured questions. The participants were 3 nurses, a midwife, and one family planning instructor (PKB). Data were collected through in-depth interviews and analyzed using thematic analysis techniques. The supporting tool was Appreciative Inquiry (AI). The results were based on the AI analysis it was found there were five important components considered as determining aspects in maintaining the sustainability of youth in stunting prevention program (i.e recruitment requirements, training programs, parental permission, willingness of youth, and incentives). We recommended that knowledge; skills, parents’ permission, motivation, and those currently studying health majors should be considered as they have the potential to maintain the sustainability of their engagement in the stunting reduction program. Abstrack: Mempertahankan keterlibatan pemuda yang berkelanjutan sebagai bagian dari Tim Pendamping Keluarga (TPK) dalam program Keluarga Berencana (KB) sangat diperlukan. Tujuannya adalah untuk memberikan kerangka terstruktur tentang cara merekrut pemuda ke dalam Tim Pendamping Keluarga (TPK). Metode Penelitian ini kualitatif dengan desain deskriptif. Instrumen yang digunakan adalah daftar pertanyaan semi terstruktur. Peserta terdiri dari 3 orang perawat, seorang bidan, dan satu orang penyuluh Keluarga Berencana (PKB). Data dikumpulkan melalui proses wawancara mendalam dan dianalisis menggunakan teknik analisis tematik. Alat pendukungnya adalah Appreciative Inquiry (AI). Berdasarkan analisis AI ditemukan ada lima komponen penting yang dianggap sebagai aspek penentu dalam menjaga keberlanjutan remaja dalam TPK guna pencegahan stunting (yakni persyaratan, program pelatihan, izin orang tua, kemauan remaja, dan insentif). Kesimpulannya kami merekomendasikan pengetahuan; keterampilan, izin orang tua, motivasi, dan mereka yang sedang menempuh pendidikan di jurusan kesehatan perlu dipertimbangkan karena berpotensi mampu mempertahankan berlangsungnya keterlibatannya mereka dalam program pencegahan stunting. 
EFEKTIVITAS PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA BAYI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KOREM BIAK UTARA KABUPATEN BIAK NUMFOR la Jumu; Miranti Miranti
GEMA KESEHATAN Vol. 11 No. 1 (2019): Juni 2019
Publisher : POLTEKKES KEMENKES JAYAPURA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47539/gk.v11i1.87

Abstract

ASI merupakan salah satu sumber makanan terbaik bagi bayi karena memiliki begitu banyak zat penting yang baik, guna meningkatkan kekebalan tubuh. Banyak faktor yang mempengaruhi seorang ibu dalam menyusui secara eksklusif kepada bayinya, berdasarkan beberapa penelitian yang telah dilakukan didaerah perkotaan maupun perdesaan di Indonesia dan Negara berkembang lainnya, menunjukan bahwa faktor sistem dukungan, pengetahuan ibu terhadap pemberian ASI secara eksklusif, promosi susu formula dan makanan tambahan mempunyai pengaruh terhadap praktik pernberian ASI eksklusif itu sendiri. Berdasarkan Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2006-2007 pemberian ASI eksklusif di Indonesia hanya mencakup 67% dari total bayi yang ada. Jenis penelitian ini adalah survey dengan rancangan cross Sectional, pada variabel independen yakni pengetahuan, mitos menyusui, sikap ibu, dukungan sosial suami, serta variabel dependen pemberian ASI eksklusif. Populasi berjulmah 52 orang dan sampel berjumlah 45 respon, teknik pengambilan sampel secaa accidental sampling. Instrumen pengumpulan data menggunakan kuesioner. Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan program SPSS, uji statistik yang digunakan adalah Corelation Spearman Rho, pada., ρ < 0,05 dan r > 0,400. Hasil penelitian didapatkan tingkat pengetahuan., ρ = 0,000, r = 0,830, berkorelasi tinggi dan signifikan, tingkat persepsi mitos; ρ = 551, r = 0,091, tidak berkorelasi dan tidak signifikan, tingkat kondisi sikap ibu., ρ = 0,000, r = 0,630, berkorelasi sedang dan signifikan serta tingkat dukungan suami, ρ = 0,054., r = 0,289., berkorelasi rendah dan tidak signifikan terhadap pemberian Asi Ekslusif di wilayah kerja puskesmas Korem Biak Utara.
Profil Kandungan Nutrisi dalam Buah Nanas Kota Kotamobagu Sulawesi Utara: Kajian Komprehensif untuk Potensi Kesehatan La Jumu; Nouvy Helda Warouw; Paula Krisanty; Febry Istyanto
Jurnal Kesmas (Kesehatan Masyarakat) Khatulistiwa Vol 10, No 2 (2023): JURNAL KESMAS (KESEHATAN MASYARAKAT) KHATULISTIWA
Publisher : Universitas Muhammadiyah Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29406/jkmk.v10i2.5438

Abstract

ABSTRAKPendahuluan, Nanas adalah buah tropis yang memiliki aspek botani yang menarik, kaya akan nutrisi, memiliki manfaat kesehatan potensial, serta memiliki potensi ekonomi yang signifikan. Salah satu kota penghasil nanas terbaik adalah Kotamobagu yang berada di Sulawesi Utara. Alasan dilakukanya kajian ini adalah untuk mengetahui kandungan nutrisi dalam buah nanas Kotamobagu. Bahan dan Metode, Pemeriksaan kandungan dengan menggunakan nanas segar asal Kotamobagu yang selanjutnya pemeriksaan kimia berbasis laboratorium. Tujuan Penelitian, Untuk mengetahui gambaran profil kandungan nutrisi buah nanas Kotamobagu. Hasil, berdasarkan hasil pemeriksaan laboratorium berbasis spektrofotometri didapatkan 29 zat gizi yang baik untuk kesehatan mulai dai multivitamin dan mineral. Kesimpulan, buah nanas Kotamobagu kaya akan nutrisi mulai dari vitamin dan mineral yang baik untuk menunjang kesehatan. Kata kunci: Nanas, kotamobagu, nutrisi, multivitamin, mineral
DETERMINAN KEJADIAN DIABETES MELLITUS DI PUSKESMAS SUMBERKER KABUPATEN BIAK NUMFOR Febry Istyanto; Sophian Aswar; La Jumu
PREPOTIF : JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT Vol. 8 No. 2 (2024): AGUSTUS 2024
Publisher : Universitas Pahlawan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/prepotif.v8i2.32450

Abstract

Diabetes mellitus (DM) masih menjadi masalah penyakit tidak menular (PTM) secara global tidak terkecuali di Indonesia. Hal ini juga terjadi di daerah Papua seperti di Kabupaten Biak Numfor khusunya di wilayah kerja Puskesmas Sumberker. Faktor risiko yang sering terjadi seperti kecemasan, kualitas tidur dan aktifitas fisik secara ilmiah memiliki peran untuk menjadi faktor kejadian DM. Penelitian ini merupakan jenis observasi analitik kuantitatif dengan desain epidemiologi kasus kontrol. Populasi pada penelitian ini adalah masyarakat yang bertempat tinggal di wilayah kerja Puskesmas Sumberker Kabupaten Biak Numfor. Jumlah sampel diambil sebanyak 70 responden dengan Teknik pengambilan model Fix Disease Sampling (FDS) dengan perbandingan yang seimbang antara kasus dan kontrol sebesar 1:1 dimana jumlah responden dengan status DM dan responden dengan status kontrol masing-masing sebanyak 35 responden. Hasil penelitian di analisis multivariat pendekatan Generalized Linier Models (GLM) jenis Gaussian. Variabel terikat pada penelitian ini adalah DM dan variabel bebas adalah kecemasan, kualitas tidur dan aktifitas fisik. Hasil analisis menunjukan bahwa nilai Kecemasan sebesar 5,19 (CI=3,56-6,84; P value <0,001); Kualitas Tidur sebesar 2,55(CI=1,11-3,99; P Value=0,001); dan Aktifitas Fisik sebesar -0,15 (CI= (-0,82) - (-0,029); P Value = 0,015).  Kesimpulan dari penelitian ini adalah kecemasan, kualitas tidur, dan aktifitas fisik berpengaruh terhadap kejadian DM dan secara statistik signifikan.
PERBANDINGAN TINGKAT PENGETAHUAN SISWA KELAS XI SMA SEBELUM DAN SETELAH EDUKASI KOMPLIKASI PENYAKIT SOSIAL TERHADAP KEJADIAN HIV/AIDS DI BIAK NUMFOR TAHUN 2021 JUMU, LA
HEALTHY : Jurnal Inovasi Riset Ilmu Kesehatan Vol. 3 No. 1 (2024)
Publisher : Pusat Pengembangan Pendidikan dan Penelitian Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51878/healthy.v3i1.2673

Abstract

Social disease is all behavior of a number of community members that is not in accordance with social values and norms that influence the lives of community members. Education about the complications of social diseases in the incidence of HIV ADIS through high school students is an effort to prevent and eradicate social diseases and also their complications in the incidence of HIV AIDS. The hope is that the younger generation of high school students will know early on how to prevent these two diseases because their condition has disturbed the community with incidents in the form of morbidity and mortality, increasing day by day, increasing over the years and affecting all levels of society from toddlers to grandparents. Objective; Analyzing the comparison before and after social disease education on the incidence of HIV AIDS with 36 respondents, analyzed based on level of knowledge by filling in pretest and posttest questions. This research method is quantitative analytical with a cross sectional approach, proportional sampling in a population of 50 students and a random respondent technique, obtaining 36 respondents, carried out at Khatolik Yos Sudarso Biak High School, Papua Province on March 20 2021, with a statistical test type. Wilcoxon. Wilcoxon Signed Ranks Test value in Asymp Sig. (2-tailed) is (Z calculated P = 0.000) less than (Z table P value < 0.05). The results of this study contained significant comparisons or differences (Z calculated P = 0.000) before and after education on the complications of social diseases on the incidence of HIV AIDS in high school students, so suggestions for education on the complications of social diseases with complications of HIV AIDS can be developed continuously in the hope that teenagers can find out more early way to prevent yourself from social diseases and their complications of HIV AIDS. ABSTRAKPenyakit sosial adalah semua perilaku sejumlah warga masyarakat yang tidak sesuai dengan nilai dan norma sosial yang berpengaruh terhadap kehidupan warga masyarakat. Edukasi komplikasi penyakit sosial terhadap kejadian HIV ADIS melalui siswa SMTA adalah merupakan upaya pencegahan dan pemberantasan penyakit sosial dan juga komplikasinya terhadap kejadaian HIV AIDS. Harapan agar generasi muda siswa SMTA mengetahui secara dini, cara pencegahan kedua penyakit tersebut karena kondisinya, telah meresahkan masyarakat dengan bentuk kejadian berupa morbiditas dan mortalitas, makin hari, makin tahun semakin bertambah dan menimpah seluruh lapisan masyarakat dari bayi balita sampai kakek nenek. Tujuan; Menganalisis perbandingan sebelum dan setelah edukasi penyakit sosial terhadap kejadian HIV AIDS dengan, 36 responden., dianalisis berdasarkan tingkat pengetahuan dengan cara mengisi soal pretest dan post test. Metode Penelitian ini adalah analitik kuantitatif dengan pendekatan cross sectional, pengambilan sampel secara Propotive sampling pada populasi 50 siswa dan teknik penetapan responden secara acak , didapat 36 responden, dilakukan di SMA Khatolik Yos Sudarso Biak Provisni Papua pada tanggal 20 Maret 2021, dengan jenis uji statistik Wilcoxon. Nilai Wilcoxon Signed Ranks Test di Asymp Sig. (2-tailed) adalah (Z hitung P = 0,000) kurang dari (Z tabel P value < 0,05). Hasil penelitian ini terdapat perbandingan atau berbedaan yang signifikan (Z hitung P = 0,000) sebelum dan setelah edukasi komplikasi penyakit sosial terhadap kejadian HIV AIDS pada siswa SMTA, jadi saran edukasi komplikasi penyakit sosial dengan komplikasi HIV AIDS dapat dikembangkan terus dengan harapan remaja dapat mengetahui secara dini cara mencegah diri dari penyakit sosial dan komplikasinya terhadap HIV AIDS.
Analisis Faktor Risiko dan Protektif Terhadap Kejadian Diabetes Mellitus Berbasis Regresi Linier Berganda dan GSEM Gaussian Identity Febry Istyanto; Sophian Aswar; La Jumu
Syntax Idea 4009-4014
Publisher : Ridwan Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46799/syntax-idea.v6i9.4436

Abstract

Diabetes Mellitus (DM) merupakan penyakit metabolik yang ditandai dengan tingginya kadar gula darah dan dapat menimbulkan berbagai komplikasi serius. Sampai saat ini DM masih menjadi salah satu penyakit tidak menular (PTM) tertinggi di Indonesia tidak terkecuali di Papua Khususnya di Kabupaten Biak Numfor Kecamatan Sumberker. Identifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi kejadian DM penting untuk pencegahan serta pengelolaan penyakit ini. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor risiko dan protektif yang mempengaruhi kejadian DM dengan menggunakan model analisis regresi linier berganda. Dalam penelitian ini, data dikumpulkan dari populasi pasien yang didiagnosis DM dan populasi kontrol yang sehat di wilayah Kecamatan Sumberker. Dari setiap populasi diambil masing-masing sebanyak 35 kasus dan 35 kontrol. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah DM sedangkan variabel independen terdiri dari 2 faktor risiko (tingkat stress; minuman kemasan) dan 2 faktor protektif (konsumsi sayur; konsumsi buah). Analisis Regresi Linier Berganda dan GSEM Gaussian Identity digunakan untuk menentukan faktor-faktor yang berkontribusi terhadap kejadian DM, baik sebagai faktor risiko maupun protektif dalam satuan unit. Hasil penelitian didapatkan tingkat stress 1,99 unit (P Value= 0,025); minuman kemasan 7,47 unit (P Value =0,000); konsumsi sayur -5,71 unit (P Value= 0,03); -4,90 unit (P Value=0,004). Kesimpulan didapatkan bahwa tingkat stress dan minuman kemasan menjadi faktor risiko kejadian DM dan secara statistik signifikan; didapatkan konsumsi sayur dan buah secara teratur berpotensi menjadi faktor protektif terhadap kejadian DM dan secara statistik signifikan.