Claim Missing Document
Check
Articles

Found 35 Documents
Search

BURNOUT AKADEMIK GURU PESERTA PENDIDIKAN PROFESI Rahman, Diniy Hidayatur; Simon, Irene Maya; Multisari, Widya
JURKAM: Jurnal Konseling Andi Matappa Volume 4 Nomor 1 Februari 2020
Publisher : STKIP Andi Matappa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (263.29 KB) | DOI: 10.31100/jurkam.v4i1.520

Abstract

The study aims to determine the academic burnout of teachers taking Professional Teacher Education (Pendidikan Profesi Guru) at Universitas Negeri Malang (UM) based on their gender, marital status, and employment status. This is the first study mapping the academic burnout of teachers participating in professional education with various demographic variables. The study applied comparative design. 360 teachers who took their professional education at UM in the even semester 2019 participated in the study. Research data was collected using a demographic questionnaire and School Burnout Inventory that was adapted into Bahasa Indonesia and professional education context. The exploratory factor analysis and Cronbach's Alpha were applied to test the validity and reliability of the instrument. the Mann-Withey U Test and Kruskal Wallis were also used to analyze the data. The results showed that there are no differences in the academic burnout of the subjects in term of gender, marital status, and employment status.
RETRACTED: Makna Identitas Profesi pada Konselor SMP Negeri Kota Malang Arbin Janu Setiyowati; Irene Maya Simon; Nugraheni Warih Utami
Ilmu Pendidikan: Jurnal Kajian Teori dan Praktik Kependidikan Vol 1, No 2 (2016): December 2016
Publisher : Faculty of Education Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

RETRACTED: 
Social Intelligence, Love, Self-Regulation Pada Remaja yang Adiksi Game Online Jenis Agresif dan Non-Agresif Rizka Apriani; Devy Probowati; Henny Indreswari; Irene Maya Simon
Ilmu Pendidikan: Jurnal Kajian Teori dan Praktik Kependidikan Vol 5, No 1 (2020): June 2020
Publisher : Faculty of Education Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17977/um027v5i12020p035

Abstract

Abstract: The internet of things, which was known in the era of the industrial revolution 4.0, can make it easier for teenagers to get information and access the internet everywhere. Excessive use of the internet and always sacrificing important activities by teenagers can be called information technology addiction. Examples of information technology addictions that have a negative impact are aggressive and non-aggressive online game addiction. The negative impact of online game addiction for adolescents is the disruption of social development, social interaction, self-esteem, sympathy, affection for others, and the inability to control themselves. The study aimed to examine the description of social intelligence, love, and self-regulation in adolescents with aggressive and non-aggressive online game addiction. The research population of adolescents from junior high and high school education levels in Malang City. This research uses a quantitative approach with a survey design. The instruments used were an online game addiction questionnaire, a social intelligence questionnaire, a love questionnaire, and a self-regulation questionnaire which was tested for validity and reliability using the Rasch Model. The results showed 1) the majority of adolescents experienced the more aggressive type of online game addiction than non-aggressive online games; 2) the majority of adolescents experiencing aggressive and non-aggressive types of online game addiction have low social intelligence, love, and self-regulation. Abstrak: Internet of things yang dikenal pada era revolusi industri 4.0 dapat mempermudah generasi remaja untuk mendapatkan informasi dan mengakses internet dimana-mana.Penggunaan internet yang berlebihan dan selalu mengorbankan kegiatan penting oleh remaja dapat disebut dengan adiksi teknologi informasi. Contoh adiksi teknologi informasi yang berdampak negatif yaitu adiksi game online jenis agresif dan non agresif. Dampak negatif dari adiksi game online bagi remaja adalah terganggunya pengembangan sosial, interaksi sosial, harga diri, simpati, kasih sayang kepada orang lain, dan tidak mampu mengontrol dirinya. Tujuam penelitian adalah untuk menelaah gambaran social intelligence, love, dan self-regulation pada remaja yang adiksi game online jenis agresif dan non agresif. Populasi penelitian remaja yang dari jenjang pendidikan SMP dan SMA di Kota Malang. Penelitian menggunakan pendekatan kuanititif dengan desain survei. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner adiksi game online, kuesioner social intelligence, kuesioner love, dan kuesioner self-regulation yang di uji valid dan realibitas menggunakan Rasch Model. Hasil penelitian menunjukkan 1) sebagian besar remaja lebih banyak mengalami adiksi game online jenis agresif dibandingkan game online jenis non agresif; 2) sebagian besar remaja mengalami adiksi game online jenis agresif dan non agresif memiliki social intellogence, love, dan self-regulation rendah
Prevalence of academic resilience of social science students in facing the industry 5.0 era Indriyana Rachmawati; Widya Multisari; T. Triyono; Irene Maya Simon; Augusto da Costa
International Journal of Evaluation and Research in Education (IJERE) Vol 10, No 2: June 2021
Publisher : Institute of Advanced Engineering and Science

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.11591/ijere.v10i2.21175

Abstract

Academic resilience is an individual's academic resilience in facing academic pressure. In fact, in the industry 5.0 era resilience is needed by individuals to face various challenges in the future. This study determined the prevalence of academic resilience of Social Science students in facing the industry 5.0 era. This research employed survey design. The sample was 116 students of Social Sciences who were selected using proportional stratified random sampling technique. The data collection used academic resilience questionnaire. It was tested for validity and reliability with a KMO and Bartlett's Test value of 0.741. The data was analyzed descriptively. Students' academic resilience was shown by having competence, self-confidence, character, commitment, interest, and self-control to overcome difficult situations at hand. Commitment is an important aspect for individuals to be tough in academic situations.
Bentuk-Bentuk Reinforcement dan Punishment untuk Pembentukan Perilaku Siswa di Kabupaten Malang Carolina Ligya Radjah; Nugraheni Warih Utami; Irene Maya Simon; Indriyana Rachmawati
Jurnal KARINOV Vol 4, No 2 (2021): Mei
Publisher : Institute for Research and Community Service (LP2M), Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17977/um045v4i2p%p

Abstract

Pemberian reinforcement dan punishment dalam bidang pendidikan sudah menjadi hal yang lazim dilakukan oleh guru maupun konselor sekolah. Kedua hal tersebut berguna untuk pembentukan perilaku siswa atau untuk mengatasi perilaku malasuai yang dilakukan oleh siswa. Tujuan kegiatan pelatihan ini untuk mengetahui bentuk reinforcement dan punishment yang diberikan oleh guru BK di Kabupatern Malang. Kegiatan pelatihan dilaksanakan pada guru-guru SMP yang tergabung dalam MGBK Kabupaten Malang. Keberhasilan pelatihan ini ditunjukkan dengan kemampuan guru dalam menjelaskan bentuk reinforcement dan punishment yang diberikan pada siswa. Hasil pelatihan menunjukkan bahwa guru atau konselor sekolah menggunakan bentuk reinforcer yaitu sosial, aktivitas, dan token, sedangkan punishment yang diberikan masih berkaitan dengan kegiatan akademik siswa di sekolah.
METODE ANJANGSANA PADA KOMUNITAS PEMELUK AGAMA MEMUPUK SIKAP TOLERANSI BERAGAMA BAGI KADER PEREMPUAN Yuliati Holifah; Irene Maya Simon; Ella Faridati Zen; Widya Multisari
Jurnal KARINOV Vol 2, No 3 (2019): September
Publisher : Institute for Research and Community Service (LP2M), Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17977/um045v2i3p146-151

Abstract

Kegiatan pengabdian pada masyarakat ini merupakan penerapan metode kearifan lokal yang sudah dilakukan oleh masyarakat Indonesia dalam menumbuhkan sikap saling tolong menolong dan saling hormat menghormati antar sesama.. Mengingat kader perempuan antar umat beragama merupakan figure dan perwakilan dari agamanya masing-masing, maka mereka harus dibekali sikap toleransi beragama yang cukup sebelum mensosialisasikan sikap toleransi beragama kepada umat yang lain. Program kemitraan masyarakat ini ditujukan untuk kader PAUB Kota Malang. Iptek yang diterapkan berupa strategi menumbuhkan sikap toleransi beragama melalui metode anjangsana. Dengan metode anjangsana ini dapat menumbuhkan penghayatan dan praktik kegamaan tidak hanya berhenti pada tahap klaim eksklusifisme (aku) yang berujung pada hubungan personal dengan Tuhan, tidak juga pada tahap inklusifisme (kamu) dengan perhatiannya pada perekrutan dukungan teologis atau ideologis (solidaritas), melainkan juga tahap keterbukaan (kita), dimana penghayatan religius atas nilai-nilai kemanusiaan dapat mewujudkan toleransi beragama tidak hanya pada level wacana.  Produk luaran yang dihasilkan berupa modul peningkatan sikap toleransi beragama bagi kader PAUB yang dapat diterapkan pada kader perempuan antar umat beragama di kota-kota lain di Jawa Timur. Kata kunci— Kader perempuan, Metode anjangsana, PAUB, Toleransi beragama.AbstractCommunity service activities are the application of local wisdom methods that have been carried out by the Indonesian people in fostering mutual assistance to help and respect each other respectfully. Considering women cadres among religious communities are figures and representatives of their respective religions, they sufficient religious tolerance must be provided before socializing the attitude of religious tolerance to other people. This community partnership program is intended for PAUB cadres in Malang. The applied science and technology in the form of strategies to foster an attitude of religious tolerance through the method of Anjangsana. With this method of Anjangsana can foster appreciation and religious practice not only stop at the stage of claims of exclusiveness (I) that lead to a personal relationship with God, not also at the stage of inclusiveism (you) with attention to the recruitment of theological or ideological support (solidarity), but also the stage of openness (us), where the religious appreciation of human values can realize religious tolerance not only at the level of discourse. The output products produced were in the form of modules to increase religious tolerance for PAUB cadres which could be applied to interfaith women cadres in other cities in East Java.Keywords— Female cadres, Anjangsana method, PAUB, religious tolerance
Paket Pelatihan Coping Self-Talk bagi Calon Konselor Irene Maya Simon; Diniy Hidayatur Rahman; Nugraheni Warih Utami; Eko P. Laksana
Jurnal Pendidikan: Teori, Penelitian, dan Pengembangan Vol 5, No 4: APRIL 2020
Publisher : Graduate School of Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17977/jptpp.v5i4.13427

Abstract

Abstract: This study aims to develop a training package of coping self-talk for pre-service counselors that has high acceptability, i.e. meeting the criteria of appropriateness, usefulness, easiness, attractiveness and clarity. The study applied a research and development design and procedure adapted from Borg & Gall. The evaluation of the training package was carried out through expert judgement and field testing. Two experts in guidance and counseling and one expert in instructional media were asked to validate the training package. Next, a lecturer and ten undergraduate students majoring in guidance and counseling were involved in small group testing. After making the necessary revisions, a lecturer and 39 other students were involved in operational field testing. The series of examinations produced a training package of coping self-talk that meets the criteria of appropriateness, usefulness, easiness, attractiveness and clarity.Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan paket pelatihan coping self-talk bagi calon konselor yang mempunyai akseptabilitas tinggi, yaitu memenuhi kriteria ketepatan, kegunaan, kemudahan, kemenarikan, dan kejelasan. Penelitian ini menggunakan desain dan prosedur penelitian pengembangan yang diadaptasi dari Borg & Gall. Pengujian bahan pelatihan dilakukan dengan uji ahli dan uji lapangan. Dua ahli bimbingan dan konseling dan seorang ahli media pembelajaran diminta untuk memvalidasi paket pelatihan. Berikutnya, seorang dosen dan sepuluh mahasiswa BK terlibat dalam pengujian kelompok kecil. Setelah dilakukan revisi produk yang diperlukan, pengujian lapangan operasional dilakukan oleh seorang dosen dan 39 mahasiswa BK lainnya. Serangkaian uji coba tersebut menghasilkan produk paket pelatihan coping self-talk yang memiliki kriteria sangat tepat, sangat berguna, sangat mudah, sangat menarik, dan sangat jelas.
Burnout Akademik Guru Peserta Pendidikan Profesi Diniy Hidayatur Rahman; Irene Maya Simon; Widya Multisari
JURKAM: Jurnal Konseling Andi Matappa Volume 4 Nomor 1 Februari 2020
Publisher : STKIP Andi Matappa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31100/jurkam.v4i1.520

Abstract

The study aims to determine the academic burnout of teachers taking Professional Teacher Education (Pendidikan Profesi Guru) at Universitas Negeri Malang (UM) based on their gender, marital status, and employment status. This is the first study mapping the academic burnout of teachers participating in professional education with various demographic variables. The study applied comparative design. 360 teachers who took their professional education at UM in the even semester 2019 participated in the study. Research data was collected using a demographic questionnaire and School Burnout Inventory that was adapted into Bahasa Indonesia and professional education context. The exploratory factor analysis and Cronbach's Alpha were applied to test the validity and reliability of the instrument. the Mann-Withey U Test and Kruskal Wallis were also used to analyze the data. The results showed that there are no differences in the academic burnout of the subjects in term of gender, marital status, and employment status.
Persepsi Santri Terhadap Eksistensi Penolong Sebaya Berbasis Kearifan Lokal Pesantren Yuliati Hotifah; Irene Maya Simon
Indonesian Psychological Research Vol. 1 No. 2 (2019): IPR July 2019
Publisher : Program Studi Psikologi UIN Sunan Ampel Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (518.708 KB) | DOI: 10.29080/ipr.v1i2.178

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah mengkaji bagaimana persepsi santri terhadap eksistensi penolong sebaya berbasis kearifan lokal pesantren. Eksistensi penolong sebaya tersebut meliputi sikap dan ketrampilan penolong sebaya pesantren serta kualitas layanan penolong sebaya pesantren. Penelitian ini menggunakan metode survey, instrumen pengumpulan datanya menggunakan skala persepsi santri terhadap eksistensi penolong sebaya pesantren yang memenuhi tingkat validitas dan reliabilitas cukup. Populasi penelitian ini adalah santri pondok pesantren Hidayatul Mubtadiin kanigoro Blitar dari berbagai jenjang Mts, MA, SMK dan Salafiyah Tahfidzul Qur’an sebanyak 861 santri. Sedangkan teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling dengan kriteria, yaitu 1) santri remaja yang berusia 13-18, 2) pernah mendapatkan layanan konseling sebaya pesantren dan 3) santri yang mukin di pesantren (bukan santri kalong). Jumlah sampel didapatkan sebanyak 86 santri. Analisis data penelitian ini menggunakan analisis kuantitatif diskriptif dengan teknik prosentase. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa persepsi santri terhadap eksistensi penolong sebaya berbasis pesantren berada pada kategori sedang. Hal ini menunjukkan bahwa sikap dan keterampilan penolong sebaya pesantren masih dipersepsikan secara negative oleh santri. Layanan penolong sebaya pesantren masih belum dilaksanakan secara maksimal sesuai dengan indikator keberhasilan layanan konseling sebaya pesantren. Peningkatan eksistensi penolong sebaya pesantren perlu mendapatkan perhatian yang serius dalam manajemen pengelolaan dan peningkatan SDM penolong sebaya berbasis pesantren. Diharapkan dengan meningkatnya kualitas penolong sebaya pesantren akan berkorelasi positif meningkatkan kepercayaan santri, secara langsung akan berimbas pada proses penyelesaian permasalahan santri. Tujuan penelitian ini adalah mengkaji bagaimana persepsi santri terhadap eksistensi penolong sebaya berbasis kearifan lokal pesantren. Eksistensi penolong sebaya tersebut meliputi sikap dan ketrampilan penolong sebaya pesantren serta kualitas layanan penolong sebaya pesantren. Penelitian ini menggunakan metode survey, instrumen pengumpulan datanya menggunakan skala persepsi santri terhadap eksistensi penolong sebaya pesantren yang memenuhi tingkat validitas dan reliabilitas cukup. Populasi penelitian ini adalah santri pondok pesantren Hidayatul Mubtadiin kanigoro Blitar dari berbagai jenjang Mts, MA, SMK dan Salafiyah Tahfidzul Qur’an sebanyak 861 santri. Sedangkan teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling dengan kriteria, yaitu 1) santri remaja yang berusia 13-18, 2) pernah mendapatkan layanan konseling sebaya pesantren dan 3) santri yang mukin di pesantren (bukan santri kalong). Jumlah sampel didapatkan sebanyak 86 santri. Analisis data penelitian ini menggunakan analisis kuantitatif diskriptif dengan teknik prosentase. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa persepsi santri terhadap eksistensi penolong sebaya berbasis pesantren berada pada kategori sedang. Hal ini menunjukkan bahwa sikap dan keterampilan penolong sebaya pesantren masih dipersepsikan secara negative oleh santri. Layanan penolong sebaya pesantren masih belum dilaksanakan secara maksimal sesuai dengan indikator keberhasilan layanan konseling sebaya pesantren. Peningkatan eksistensi penolong sebaya pesantren perlu mendapatkan perhatian yang serius dalam manajemen pengelolaan dan peningkatan SDM penolong sebaya berbasis pesantren. Diharapkan dengan meningkatnya kualitas penolong sebaya pesantren akan berkorelasi positif meningkatkan kepercayaan santri, secara langsung akan berimbas pada proses penyelesaian permasalahan santri.
Pengembangan Panduan Pelatihan Empati Menggunakan Teknik Sinema Edukasi untuk Mencegah Perilaku Bullying Siswa Sekolah Menengah Pertama Vesti Dwi Cahyaningrum; Dany Moenindyah Handarini; Irene Maya Simon
Jurnal Kajian Bimbingan dan Konseling Vol 3, No 3 (2018)
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (561.471 KB)

Abstract

Abstract: This study aimed to develop a training guide of empathy attitude skills as prevention of bullying behavior on junior high school students. The method was a research and development model. The subjects of the research were guidance and counseling experts; educational technology expert; and school counselors. The instrument was the empathy attitude skill scale for students; expert assessment instruments and counselor assessment instruments. Data from the assessment results of guidance and counseling expert; educational technology expert; and three school counselors in three different schools in Malang City showed that the developed products were acceptable and feasible to be used to improve empathy skills as prevention of bullying behavior of junior high school students.Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan panduan pelatihan keterampilan sikap empati sebagai pencegahan perilaku bullying siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP). Metode yang digunakan dalam penelitian ini ialah model penelitian dan pengembangan. Subjek uji coba penelitian ini melibatkan ahli bimbingan dan konseling (BK); ahli teknologi pendidikan (TEP); dan konselor sekolah. Instrumen yang digunakan adalah skala keterampilan sikap empati untuk siswa; instrumen penilaian ahli dan instrumen penilaian konselor. Data hasil penilaian ahli BK; ahli TEP; dan tiga konselor sekolah di tiga sekolah yang berbeda di Kota Malang menunjukkan bahwa produk yang dikembangkan dapat diterima dan layak digunakan untuk meningkatkan keterampilan sikap empati sebagai pencegahan perilaku bullying siswa SMP.DOI: https://doi.org/10.17977/um001v3i32018p139