Claim Missing Document
Check
Articles

ANALISIS FAKTOR RISIKO YANG MEMPENGARUHI TEKANAN DARAH DAN PROTEIN URINE PADA IBU DENGAN PREEKLAMSIA DI RSUD DR. H. ABDUL MOELOEK PROVINSI LAMPUNG 2017 Bernika Mutiara; Khoidar Amirus; Nurul Aryastuti; Ririn Wulandari; Ika Sudirahayu
Jurnal Kesmas (Kesehatan Masyarakat) Khatulistiwa Vol 5, No 2 (2018): Jurnal Kesmas (Kesehatan Masyarakat) Khatulistiwa
Publisher : Universitas Muhammadiyah Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (249.618 KB) | DOI: 10.29406/jkmk.v5i2.1567

Abstract

Preeklampsia merupakan timbulnya hipertensi sistolik/diastolik ≥ 140/90 mmHg, proteinuria ≥ 300mg/24, dan edema pada ibu hamil, bersalin dan nifas.  Faktor ibu sebagai risiko terjadinya preeklamsia antara lain umur ibu yang terlalu muda/tua (ibu hamil usia ≤ 20 tahun dan atau ≥ 35 tahun), paritas yang tinggi, usia kehamilan, kehamilan ganda, riwayat penyakit dan riwayat obstetrik. Berdasarkan data di RSUD DR. H. Abdul Moeloek pada tahun 2015 terdapat 344 (25%)kasus ibu yang mengalami preklamsia, sedangkan pada tahun 2016 sebanyak 285 kasus (22,19%) dan tahun 2017 sebanyak 314 kasus (20.93%). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor risiko yang mempengaruhi tekanan darah dan protein urine pada ibu dengan preeklamsia di RSUD DR. H. Abdul Moeloek tahun 2017. Jenis Penelitian ini adalah analitik observasional dengan pendekatan cross sectional  Sampel penelitian adalah ibu bersalin dengan preeklamsia berjumlah 314. Analisa Data yang digunakan adalah data sekunder dengan uji statistik korelasi dan multivariat regresi linear. Hasil penelitian menunjukan rata-rata tekanan darah sistolik ibu preeklamsia adalah 164,9 mmhg dan rata-rata kadar protein urine adalah 244,84 mg/dl. Hasil analisis bivariat diketahui ada hubungan umur (p-value 0,000), hubungan jarak kehamilan (p-value 0,000), hubungan paritas dengan tekanan darah (p-value 0,000), protein urine (p-value 0,014), riwayat penyakit diabetes mellitus (p-value-0,000), tidak ada hubungan kehamilan ganda (p-value= 0,607). Hasil multivariat yang paling dominan dengan kejadian tekanan darah dan protein urine adalah umur dengan beta tekanan darah (0,499) dan beta protein urine (0,38). Disarankan bagi Ibu hamil untuk melakukan pemeriksaan antenatal care minimal 4 kali selama kehamilan dan petugas kesahatan diharapkan dapat meningkatkan kegiatan penyuluhan tentang faktor risiko preeklamsia.
DETERMINAN BERAT BAYI LAHIR DI PUSKESMAS PRINGSEWU, LAMPUNG: LAPORAN KOHORT IBU TAHUN 2016-2017 Hikmah Ifayanti; Khoidar Amirus; Nurhalina Sari
Jurnal Kesehatan Reproduksi Vol 9 No 2 (2018): JURNAL KESEHATAN REPRODUKSI VOLUME 9 NO. 2 TAHUN 2018
Publisher : Puslitbang Upaya Kesehatan Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (157.856 KB) | DOI: 10.22435/kespro.v9i2.416.99 - 107

Abstract

Latar belakang: Neonatus dengan berat lahir di atas atau di bawah indeks kurva normal memiliki risiko tingkat morbiditas dan mortalitas yang lebih tinggi. Di Provinsi Lampung, kejadian berat lahir rendah tahun 2015 sebesar 2,5 persen dan tahun 2016 menjadi 2,03 persen. Tujuan: Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menilai faktor-faktor yang berhubungan langsung dan tidak langsung dengan berat bayi lahir di wilayah kerja Puskesmas Pringsewu Kabupaten Pringsewu tahun 2016-2017. Metode: Penelitian menggunakan desain studi cross sectional dengan sampel sebanyak 213 bayi lahir hidup dari laporan kohort ibu pada bulan Oktober 2016 sampai Desember 2017. Analisis data dengan model analisis jalur. Hasil: Kunjungan antenatal care (ANC) berhubungan tidak langsung dengan berat bayi lahir melalui masa gestasi, sedangkan ukuran lila ibu dan masa gestasi berhubungan langsung dengan berat bayi lahir. Setiap kenaikan 1 kali jumlah kunjungan ANC maka masa gestasi akan naik sebesar 0,35 minggu. Setiap kenaikan lingkar lengan atas (LiLA) ibu 1 cm, maka berat bayi akan naik sebesar 0,25 gram dan setiap kenaikan masa gestasi 1 minggu maka berat bayi akan naik sebesar 0,49 gram. Kesimpulan: Kunjungan ANC, masa gestasi, ukuran LiLA ibu berhubungan dengan berat bayi lahir. Disarankan kepada Puskesmas Pringsewu untuk dapat mengoptimalkan program perencanaan persalinan dan pencegahan komplikasi, melakukan penyuluhan gizi persiapan kehamilan, dan sosialisasi gerakan hidup sehat.
KARAKTERISTIK HABITAT LINGKUNGAN TERHADAP KEPADATAN LARVA ANOPHELES SPP Nova Nur Aziyah Zamil; Khoidar Amirus; Agung Aji Perdana
Journal Health & Science : Gorontalo Journal Health and Science Community Vol 5, No 1 (2021): APRIL: JOURNAL HEALTH AND SCIENCE : GORONTALO JOURNAL HEALTH AND SCIENCE COMMUNI
Publisher : Gorontalo State University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35971/gojhes.v5i1.10266

Abstract

Menangani habitat vektor dapat menurunkan kepadatan vektor sehingga kasus malaria bisa dikendalikan. Karakteristik habitat larva Anopheles meliputi karakteristik fisik, kimia, dan biologi. Tujuan dari penelitian ini diketahui karakteristik habitat terhadap kepadatan larva Anopheles spp di wilayah kerja Puskesmas Hanura kecamatan Teluk Pandan Kabupaten Pesawaran.Penelitian ini adalah penelitian analitik kuantitatif dengan design penelitian cross-sectional. Variabel independent dalam penelitian ini yaitu karakteristik fisik (suhu air) dan karakteristik kimia ( pH air dan salinitas air). Variabel Dependent yaitu kepadatan larva. Analisis menggunakan analisis korelasi rank spearman.Hasil penelitian (n=24l) rata rata suhu air berkisar 29-30⁰C (CI 95%), pH air 7.72–7.97 (CI 95%), salinitas 0.41-0.83‰ (CI 95%), kepadatan larva 0.48 – 2.26 ekor/cidukan (CI 95%). Hasil analisis korelasi rank spearman, suhu air terhadap kepadatan larva (p-value 0.002 kurang dari p 0.05), r -0.600 menunjukkan ada pengaruh signifikan dengan arah negative, semakin tinggi suhu air pada penelitian maka semakin rendah kepadatan vektor. Salinitas air terhadap kepadatan larva (p-value 0.050 kurang dari p 0.05), r0.404, menunjukkan ada pengaruh signifikan dengan arah positive, semakin tinggi salinitas pada penelitian maka semakin tinggi kepadatan larvanya . Sedangkan pH air terhadap kepadatan larva (p-value 0.025 kurang dari p 0.05), r 0.456, menunjukkan ada pengaruh signifikan dengan arah positive, semakin tinggi pH air pada penelitian maka semakin tinggi kepadatan larvanya. Hasil penelitian karakteristik habitat di lokasi penelitian maka sangat memungkinkan larva Anopheles dapat berkembangbiak dengan baik. Disarankan  kepada petugas kesehatan untuk mengintensifkan peranan dalam melakukan surveilens vektor. Selain itu dalam upaya preventif, peran serta masyarakat perlu dilibatkan. ABSTRACTHandling the habitat of vector would reduce the density vector, so that malaria cases can be controlled. The habitat characteristics of Anopeheles spp larva include physical, chemical, and biological characteristics. The aim of this research was to determine the habitat characteristics with density of Anopheles spp larva in the work area of puskesmas (primery health care) Hanura, Teluk Pandan, Pesawaran Regency.This research is a quantitative analytic study with cross-sectional design. Independent variabels on this research are physical characteristic (water temprature) and chemical characteristics (pH water and salinity water). Dependent variabel is density larva. Analysis used Rank Spearman correlation analysis.Result of this research, the range of water temperature 29-30⁰C (CI 95%), pH water 7.72–7.97 (CI 95%), salinity water 0.41-0.83‰ (CI 95%), density larva 0.48 – 2.26 larva/dipper (CI 95%), n = 24. The result of Rank Spearman correlation analysis, water temperature with density larva (p-value 0.002 ≤ p 0.05), r -0.600 indicates there is a significant negative correlation, the higher water temprature in the research result so the lower density of larvae. Salinity water with density larva (p-value 0.050 smaller than p 0.05), r0.404, indicates there is a significant between salinity and density larva with positive correlation, the higher salinuty  water in the research result so the higher density of larvae. While, pH water with density larva (p-value 0.025 smaller than p 0.05), r 0.456 indicates there is a significant positive correlation , the higher pH water in the research result so the higher density of larvae . This result of the characteristics habitat in the location, it is very possible that Anopheles spp larvae can reproduce well. Recommended for health workers to intensify their roles in vector surveillance. In addition for preventive effort, community participation needs to be involved.
Hubungan Lingkungan Fisik Rumah Dengan Penyakit Tuberkulosis Paru Di Puskesmas Kuala Tungkal II, Jambi Dwi Ruth Rahayuning Asih Budi; Khoidar Amirus; Agung Aji Perdana
Jurnal Kesehatan Saelmakers PERDANA (JKSP) Vol. 4 No. 2 (2021): Jurnal Kesehatan Saelmakers PERDANA
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Katolik Musi Charitas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32524/jksp.v4i2.270

Abstract

The purpose of this study was to determine the relationship between occupancy, ventilation area, humidity, temperature, lighting, and floor conditions on pulmonary tuberculosis. This was a case-control study with the number of samples as many 60 cases of positive pulmonary tuberculosis patients and 60 control, not pulmonary tuberculosis patients and applied logistic regression analysis. The result of the bivariate analysis was showing that there was a correlation between pulmonary tuberculosis disease with the physical house condition crowded household, ventilation, room temperature, humidity of the house, lighting, and floor condition p-value indicates a row of ((0.002, 0.028, 0.010, 0.006, 0.003, 0.009). Results of regression analysis showed that ventilation is the most dominant factor affecting pulmonary tuberculosis disease OR (2,207). The conclusion of this study, there is relationship between crowded household, ventilation, room temperature, humidity, light intensity and floor condition with Pulmonary Tuberculosis. Recommended to pay attention to healthly house sanitary aspects in terms of crowded household, ventilation, room temperature, light intensity, floor condition, habit of opening the windows in the morning and increase hygiene and healthy behaviors to prevent transmission of pulmonary tuberculosis and doing health promotion for the community.
Hubungan Jenis Kelaamin dan Pekerjaan Terhadap Kepatuhan Melaksanakan Protokol Kesehatan 6M Covid-19 Pada Masyarakat Wilayah Kerja Puskesmas Rajabasa Indah Bandar Lampung Mochammad Aulia Febriansyah; Khoidar Amirus; Dalfian Dalfian
Malahayati Nursing Journal Vol 4, No 6 (2022): Volume 4 Nomor 6 2022
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (514.959 KB) | DOI: 10.33024/mnj.v4i6.6432

Abstract

ABSTRACT Coronavirus disease-19 (COVID-19) is a type of acute respiratory disease caused by Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus-2 (SARS-CoV-2). Community compliance with health protocols is very important to break the chain of the spread of COVID-19. However, based on the survey results, 7 (70%) of 10 (100%) people disobedience in implementing the health protocol 6M COVID-19. To determine the correlation between gender and occupation on compliance with implementing the 6M health protocol in the community working area of the Rajabasa Indah Public Health Center Bandar Lampung in 2021. This type of research is analytic observational with a cross-sectional research design. The study was conducted in February 2021 using a questionnaire. Sampling using accidental sampling technique with a total sample of 214 respondents. Data were analyzed using the Chi Square test. Based on the results of this study, it was found that the most respondents who were obedient in implementing the 6m COVID-19 health protocol were women as many as 69 (62.2%) respondents from a total of 214 (100%) respondents, and from the occupational group, 75 (62.5%) respondents from a total of 214 (100%) respondents. From The Chi-Square test results, it was found that there was a significant relationship between gender (p=0.010) and occupation (p=0.004) to compliance with implementing the 6M COVID – 19 health protocol in the community of the Rajabasa Indah Bandar Lampung Health Center working area 2021. It is recommended for the community, especially to keep the distance between friends while working and keep using masks, then for elderly workers are sought not to work too often outside the home. Keywords: Compliance, Gender, Health Protocol 6M COVID-19, Occupation ABSTRAK Coronavirus disease-19 (COVID-19) merupakan jenis penyakit saluran pernapasan akut yang disebabkan oleh Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus-2 (SARS-CoV-2). Kepatuhan masyarakat terhadap protokol Kesehatan sangatlah penting untuk memutus rantai penyebaran COVID-19. Namun berdasarkan hasil presurvei didapatkan 7 (70%) dari 10 (100%) orang tidak patuh dalam melaksanakan protokol kesehatan 6M COVID-19. Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan jenis kelamin dan  pekerjaan terhadap kepatuhan melaksanakan protokol kesehatan  6M pada masyarakat wilayah kerja puskesmas Rajabasa Indah Bandar Lampung tahun 2021. Jenis penelitian ini adalah analitik observasional dengan desain penelitian cross sectional. Penelitian dilakukan pada bulan Februari 2021 dengan menggunakan kuisioner. Pengambilan sampel mengunakan teknik accidental sampling dengan jumlah sampel sebanyak 214 responden . Data dianalisis menggunakan uji Chi Square. Berdasarkan hasil penelitian ini didapatkan bahwa paling banyak responden yang patuh dalam melaksanakan protokol kesehatan 6M COVID-19 yaitu berjenis kelamin perempuan sebanyak 69 (62.2%) responden dari total 214 (100%) responden, dan dari kelompok pekerjaan yaitu sebanyak 75 (62,5%) responden dari total 214  (100%) responden. Dari hasil uji Chi-Square didapatkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara jenis kelamin (p=0,010) dan pekerjaan (p=0,004) terhadap kepatuhan melaksanakan protokol kesehatan 6M COVID – 19 pada masyarakat wilayah kerja Puskesmas Rajabasa Indah Bandar Lampung 2021. Disarankan bagi masyarakat, terutama menjaga jarak antar teman disaat bekerja tetap menggunakan masker,lalu untuk pekerja usia lanjut diusahakan untuk tidak terlalu sering bekerja diluar rumah. Kata Kunci: Jenis Kelamin, Pekerjaan, Kepatuhan, Protokol Kesehatan 6M COVID-19
Hubungan Lingkungan Sosial Terhadap Kepatuhan Melaksanakan Protokol Kesehatan 6M Covid-19 Pada Masyarakat Wilayah Kerja Puskesmas Rajabasa Indah Bandar Lampung Milanisa Nur Azizah; Khoidar Amirus; Dalfian Dalfian
Malahayati Nursing Journal Vol 4, No 5 (2022): Volume 4 Nomor 5 2022
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (290.71 KB) | DOI: 10.33024/mnj.v4i5.6420

Abstract

ABSTRACT Corona virus are a large family of viruses that cause disease in humans and animals. In humans it can cause respiratory tract infections, ranging from the common cold to serious diseases such as Middle East Respiratory Syndrome (MERS) and Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS). In order to overcome the transmission of COVID-19, prevention efforts are carried out, namely by implementing the 6M COVID-19 health protocol. However, based on the results of the survey, 7 (70%) out of 10 (100%) people did not comply in implementing the 6M COVID-19 health protocol. Knowing the relationship of the social environment to compliance with implementing the COVID-19 6M health protocol in the community working area of the Rajabasa Indah Health Center Bandar Lampung in 2021. This study uses a quantitative method using an observational analytical research design with a cross sectional approach. Sampling using accidental sampling technique with a sample of 214 samples / respondents with a questionnaire then analyzed using the Chi-Square test. The results of this study found that the distribution of the social environment from 214 respondents got the most, namely the social environment was not good as many as 116 (54.2%) respondents and the distribution of compliance was found to be the most obedient in implementing the 6M COVID-19 health protocol as many as 114 (53 ,3%) respondents. From the results of the Chi-Square test, p value = 0.000, means there is a significant relationship between the social environment and compliance with implementing the COVID-19 6M health protocol in the community working area of the Rajabasa Indah Health Center Bandar Lampung 2021. It is recommended for the community to continue to improve the social environment that is more and reminding each other to the surrounding community to remain obedient in using masks, washing hands 6 steps, maintaining distance, limiting mobility, and staying away from crowds.   Keywords: Social Environment, health protocol 6M COVID-19 ABSTRAK Coronavirus merupakan keluarga besar virus yang menyebabkan penyakit pada manusia dan hewan. Pada manusia dapat menyebabkan penyakit infeksi saluran pernapasan, mulai dari flu biasa hingga penyakit yang serius seperti Middle East Respiratory Syndrome(MERS) dan Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS). Dalam rangka mengatasi penularan COVID-19 maka dilakukan upaya pencegahan yaitu dengan menerapkan protokol kesehatan 6M COVID-19. Namun berdasarkan hasil presurvei didapatkan 7 (70%) dari 10 (100%) orang tidak patuh dalam melaksanakan protokol kesehatan 6M COVID-19. Tujuan Penelitian untuk mengetahui hubungan lingkungan sosial terhadap kepatuhan melaksanakan protokol kesehatan 6M COVID-19 pada masyarakat wilayah kerja Puskesmas Rajabasa Indah Bandar Lampung tahun 2021. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan rancangan penelitian analitik observasional dengan pendekatan cross sectional. Pengambilan sampel mengunakan teknik accidental sampling dengan sampel sebanyak 214 responden dengan kuesioner selanjutnya dianalisis menggunakan uji Chi- Square. Berdasarkan hasil penelitian ini, didapatkan distribusi lingkungan sosial dari 214 responden didapatkan yang paling banyak yaitu lingkungan sosial tidak baik sebanyak 116 (54,2%) responden dan distribusi kepatuhan didapatkan yang terbanyak patuh dalam melaksanakan protokol kesehatan 6M COVID-19 yaitu sebanyak 114 (53,3%) responden. Dari hasil uji Chi-Square diperoleh p value = 0,000 yang berarti terdapat hubungan yang signifikan antara lingkungan sosial terhadap kepatuhan melaksanakan protokol kesehatan 6M COVID-19 pada masyarakat wilayah kerja Puskesmas Rajabasa Indah Bandar Lampung 2021. Disarankan bagi masyarakat, tetap meningkatkan lingkungan sosial yang lebih baik lagi Serta saling mengingatkan pada masyarakat lingkungan sekitar agar tetap patuh dalam menggunakan masker, mencuci tangan  6 langkah, menjaga jarak, membatasi mobilitas, serta menjauhi kerumunan. Kata Kunci: Lingkungan Sosial, Kepatuhan, Protokol Kesehatan 6M COVID-19
Hubungan Tingkat Pengetahuan Dan Pendidikan Terhadap Kepatuhan Divaksinasi Covid-19 Pada Masyarakat Wilayah Kerja Puskesmas Rajabasa Indah Bandar Lampung Trisna Nur Aqilla Fadia Haya; Khoidar Amirus; Dalfian Dalfian
Malahayati Nursing Journal Vol 4, No 7 (2022): Volume 4 Nomor 7 2022
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (294.669 KB) | DOI: 10.33024/mnj.v4i7.6433

Abstract

ABSTRACT Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) is an infectious disease caused by Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus 2 (SARS-CoV-2). The handling of COVID-19 that must be implemented is one of the COVID-19 vaccines. The purpose of vaccination is to reduce transmission, reduce morbidity, and mortality, achieve herd immunity in the community, and protect the community from COVID-19. However, based on the results of the survey, 7 (70%) of 10 (100%) people did not comply with the covid-19 vaccination. It is known the relationship between the level of knowledge and education to compliance with covid-19 vaccination in the community of the Rajabasa Indah Health Center working area in 2021. Quantitative research uses observational analytical research with a cross-sectional approach. Sampling using accidental sampling technique as many as 214 respondents with questionnaires then analyzed using Chi-Square test. The distribution of knowledge and education from 214 respondents obtained the most knowledge from both 117 (54.7%) respondents, 112 higher education (52.3%) respondents, and the distribution of compliance obtained the most obedient vaccinated against COVID-19 among 132 (61.7%) respondents. From the results of The Chi-Square test analysis obtained p-value = 0.000 (p<0.05), there is a significant relationship between the level of knowledge and education on compliance with covid-19 vaccination in the community of the Rajabasa Indah Puskesmas Bandar Lampung working area. It is recommended that the public be expected to increase knowledge about the symptoms of COVID-19, the age group that is susceptible to being affected, the handling of COVID-19 patients, the use of masks, and how to wash their hands. Keywords: Knowledge, Education, COVID-19, Vaccination COVID-19. ABSTRAK Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) adalah penyakit menular yang disebabkan Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus 2 (SARS-CoV-2). Penanganan COVID-19 yang harus dilaksanakan salah satunya vaksin COVID-19. Tujuan vaksinasi adalah mengurangi penularan, menurunkan angka kesakitan, kematian, mencapai kekebalan kelompok di masyarakat dan melindungi masyarakat dari COVID-19. Namun berdasarkan hasil presurvei didapatkan 7 (70%) dari 10 (100%) orang tidak patuh dilakukan vaksinasi COVID-19. Diketahui hubungan tingkat pengetahuan dan pendidikan terhadap kepatuhan divaksinasi COVID-19 pada masyarakat wilayah kerja Puskesmas Rajabasa Indah Tahun 2021. Penelitian kuantitatif menggunakan penelitian analitik observasional dengan pendekatan cross sectional. Pengambilan sampel menggunakan teknik accidental sampling sebanyak 214 responden dengan kuesioner selanjutnya dianalisis menggunakan uji Chi- Square. Didapatkan distribusi pengetahuan dan pendidikan dari 214 responden paling banyak pengetahuan baik 117 (54,7%) responden, pendidikan tinggi 112 (52,3%) responden, dan distribusi kepatuhan didapatkan terbanyak patuh divaksinasi COVID-19 132 (61,7%) responden. Dari hasil analisis uji Chi-Square diperoleh p value = 0,000 (p<0,05), terdapat hubungan signifikan antara tingkat pengetahuan dan pendidikan terhadap kepatuhan divaksinasi COVID-19 pada masyarakat wilayah kerja Puskesmas Rajabasa Indah Bandar Lampung. Disarankan bagi masyarakat diharapkan menambah pengetahuan mengenai  gejala COVID-19, kelompok usia yang rentan terkena, penanganan pasien COVID-19, penggunaan masker, serta cara mencuci tangan. Kata Kunci: Pengetahuan, Pendidikan, COVID-19, Vaksinasi COVID-19
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kepatuhan Protokol Kesehatan pada Masa Tatanan Baru di Kecamatan Sukarame Kota Bandar Lampung Prihantoro Prihantoro; Lolita Sary; Fitri Ekasari; Khoidar Amirus
Malahayati Nursing Journal Vol 4, No 2 (2022): Volume 4 Nomor 2 2022
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (351.278 KB) | DOI: 10.33024/mnj.v4i2.5873

Abstract

ABSTRACT: FACTORS AFFECTING HEALTH PROTOCOL COMPLIANCE WHEN NEW ORDER IN BANDAR LAMPUNG Introduction: The Covid-19 pandemic shows cases that continue to increase, especially in the Sukarame District area. But on the other hand, public awareness in implementing health protocols is still low.Objective: The purpose of this study was to determine the factors that influence compliance with health protocols during the New Order era in Sukarame District, Bandar Lampung City in 2021.Methods: This type of research is quantitative, with a cross sectional design. The research was conducted in Sukarame District, Bandar Lampung City. The number of population and sample was determined based on accidental sampling so that the sample obtained in this study amounted to 97 respondents. The data analysis techniques used were univariate, bivariate (chi-square), and multivariate (multiple logistic regression). Results: The results showed that there was an effect of perceived vulnerability (pv=0.001), perceived severity (pv=0.022), perceived barriers (pv=0.034), and perceived benefits (pv=0.018) on adherence to health protocols during the New Order in the District. Sukarame City of Bandar Lampung.Conclusion: This study suggests optimizing the program and minimizing misinformation about covid-19 at the local, cluster level by using pamphlets, banners, posters, or direct outreach media. Provide proper education about Covid-19 and equip officers with basic communication skills. Keywords: Covid-19, severity perception, vulnerability, benefits, and barriers  INTISARI: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN PROTOKOL KESEHATAN PADA MASA TATANAN BARU DI BANDAR LAMPUNG  Pendahuluan: Pandemi Covid-19 menunjukkan kasus yang terus meningkat khususnya di wilayah Kecamatan Sukarame. Namun di sisi lain kesadaran masyarakat dalam penerapan protokol kesehatan masih rendah.Tujuan: Tujuan Penelitian ini adalah diketahuinya faktor faktor yang mempengaruhi kepatuhan protokol kesehatan pada masa tatanan baru di Kecamatan Sukarame Kota Bandar Lampung tahun 2021.Metode: Jenis penelitian kuantitatif, dengan desain crossectional. Penelitian dilakukan di Kecamatan Sukarame Kota Bandar Lampung. Jumlah populasi dan sampel ditentukan berdasarkan accidental sampling sehingga diperoleh sampel pada penelitian berjumlah 97 responden. Teknik analisis data yang digunakan adalah univariat, bivariat (chisquare) dan multivariat (regresi logistik berganda) Hasil: Hasil penelitian menunjukkan adanya pengaruh persepsi kerentanan (pv=0,001), persepsi keparahan (pv=0,022), persepsi hambatan (pv=0,034) dan persepsi manfaat (pv=0,018) terhadap kepatuhan protokol kesehatan pada masa tatanan baru di kecamatan Sukarame Kota Bandar Lampung.Kesimpulan: Penelitian ini menyarankan agar mengoptimalkan program dan meminimalisisr informasi tidak benar tentang covid-19 di tingkat lokal, cluster dengan menggunakan media pamflet, spanduk, poster atau penyuluhan langsung. Memberikan edukasi benar seputar Covid-19 dan membekali petugas dengan keterampilan dasar komunikasi. Kata Kunci: Covid-19, persepsi keparahan, kerentanan, manfaat dan hambatan.
Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Keberadaan Jentik Nyamuk Aedes Aegypti Di Wilayah Kerja Puskesmas Way Halim Kota Bandar Lampung Tahun 2020 Khoidar Amirus; Luci Andriani; Dina Dwi Nuryani
JURNAL DUNIA KESMAS Vol 10, No 3 (2021): Volume 10 Nomor 3
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jdk.v10i3.3010

Abstract

Penyakit demam berdarah dengue (DBD) menjadi masalah kesehatan yang berkaitan dengan keberadaan nyamuk Aedes aegypti. faktor-faktor yang mendukung sulitnya pemberantasan nyamuk Aedes aegypti karena habitatnya ada di sekitar kita. Di wilayah kerja Puskesmas Way Halim terdiri dari 6 kelurahan yang merupakan daerah endemis DBD. Tujuan penelitian diketahui faktor-faktor yang berhubungan dengan keberadaan jentik nyamuk Aedes aegyptidi Wilayah Kerja Puskesmas Way Halim Kota Bandar Lampung tahun 2020. Jenis penelitian menggunakan penelitian kuantitatif dan rancangan survey analitik dengan pendekatan cross-sectional. Populasi dalam penelitian adalah seluruh rumah yang berada di Wilayah Kerja Puskesmas Way Halim Kota Bandar Lampung sejumlah 12.393 Rumah. Sampel sebanyak 200 rumah yang diambil dengan teknik purposive sampling. Uji statistik yang digunakan adalah uji chi square. Hasil Penelitian ada hubungan antara menguras, menutup tempat penampungan air dan mengumpulkan atau menyingkirkan barang bekas dengan keberadaan jentik nyamuk Aedes aegypti (p value=0,004; OR=2,924); (p value=0,000; OR=3,227); (p value=0,000; OR=3,728); Ada hubungan antara kondisi tempat penampungan keperluan sehari-hari dan kondisi TPA bukan keperluan sehari-hari dengan keberadaan jentik nyamuk Aedes aegypti (p value=0,004; OR=2,601);(p value=0,002; OR=2,799); Tidak ada hubungan antara kondisi tempat penampungan air alami dengan keberadaan jentik nyamuk Aedes aegypti(p value=0,574). Petugas kesehatan dapat meningkatkan monitoring dan evaluasi juga membuat kebaruan progam pemberantasan nyamuk.
ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH (Studi Kasus Di Rumah Sakit Umum Daerah Dr. H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung) Vera Yulyani; Khoidar Amirus; Ridwan Ridwan
Holistik Jurnal Kesehatan Vol 12, No 3 (2018)
Publisher : Program Studi Ilmu Keperawata Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (406.297 KB) | DOI: 10.33024/hjk.v12i3.285

Abstract

Background: Reported in Hi. Abdul Moeloek hospital, the rate accident of needle-stick injuries was qiuet high and achieved 71.4% than other accident. Purpose: To find out the contributing factors of needle-stick injuries among nurses in Hi. Abdul Moeloek Hospital Province of Lampung  2017 Methods: This research was a quantitative research with cross sectional approach. The population was 137 nurses as respondents and the sample in this study used total sampling technique. Results: Finding several factors had a correlations with needle stick injuries  such as physical condition due to workload/fatigue  with p-value: 0,004 and management support with p-value: 0.02. While job stress factor was uncorrelated with needle stick injuries  with p-value: 0.095.   Conclusion: For hospital management especially in occupational health and safety departements to evaluation and applying standard safety among nurses.Pendahuluan: Angka Kecelakaan kerja di tahun 2016 di RSUD Hi. Abdul Moeloek menunjukan terdapat tujuh angka kecelakaan kerja yang terlaporkan, dimana 71,4% disebabkan oleh tertusuk jarum suntik.Tujuan: Untuk mengetahui apakah ada hubungan faktor contributing cause terhadap angka kecelakaan luka tusuk jarum suntik (needle stick injury) pada perawat ruang rawat inap Di RSUD Hi.Abdul Moeloek Provinsi Lampung tahun 2017.Metode: Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan pendekatan potong lintang (cross sectional). Populasi adalah 137 perawat di ruangrawat inapkelas 2 dan kelas 3rumahsakit Hi. Abdul Moeloek. Sampel pada penelitian ini menggunakan teknik total sampling dengan sampel sebesar 137 responden.Hasil: menunjukkan adanya hubungan antara kondisi fisik (p= 0,004) dan dukungan manajemen (p=0.02) denganlukatusukjarumsuntik (needle stick injury) pada perawat di RSUD Dr.H Abdul Moeloek Provinsi Lampung Tahun 2017. Tidak ada hubungan antara stress (p=0.095) dengan dengan kecelakaan luka tusuk jarum suntik (needle stick injury) pada perawat di RSUD Dr.H Abdul Moeloek Provinsi Lampung Tahun 2017. Bagi rumah sakit dan manajemen K3RS diharapakan mampu meningkatkan pengawasan terhadap penerapan K3 di rumah sakit bagi semua pekerja dirumah sakit, terutama bagi perawat yang berada pada garis depan pelayanan. 
Co-Authors Achmad Farich Adelia, Martha Adli, Mulki Agung Aji Perdana Agung Aji Perdana Agung Aji Perdana Agung Aji Perdana Aji Perdana, Agung Akhmad Kheru Dermawan Akhmalbih, Muhamad Aknes Yulyanto Aldy Fazirah Alharomain, Eko M. Atiq Alwa Ayu Azzahra Alwa Ayu Azzahra Ambar Budi yanto Amir Sariffudin Ana Mariza Andesta Ramadhani Andoko Andoko Anisa Ermasari Anita Anita Aprianita Aprianita Apriwesa, Teloe Ari Budianto Arlindova, Ardinda Aryawati, Wayan Astriana Astriana Aulyya Rahmah Awaliyah, Kharismatul Belinda Apriannanti Beauty Bernika Mutiara Chanita Sari Manulang Chanita Sari Manulang Christin Angelina Febriani Christin Angelina Febrianti Dalfian Dalfian Dalfian Dalfian Dalfian, Dalfian Damayanti, Septiyana Dekotyanti, Trivira Delima Selviyani Putri Deni Ardiansyah Desi Paramita Desna Sari Putri Dessy Hermawan Dhini Easter Yanyi Diah Adelia Emilda Diah Astika Winahyu Dias Dumaika Dina Dwi Nuryani Dina Dwi Nuryani Dina Dwi Nuryani Dwi Nuryani, Dina Dwi Nuryani, Dina Dwi Ruth Rahayuning Asih Budi Easter Yanti, Dhiny Easter Yanti, Dhiny Echa Rafika Eka Sari Siregar, Fitri Eka Yuliana Ekasari, Fitri Eko Purnanto Eliza Eka Nurmala Elsa Rizki Lilian Nofita Sari Elva Nuryanti Eni Herleni Evayanti, Lely Farah Ulya Suryadana Farich, Achmad Fatma Helna Febriani Putri, Devita Febriani, Christin Febrianti Febrianti Ferizal Masra Fina Apriliana Firdayunsari, Firdayunsari Firdha Azzahra Saputri Fitri Eka Sari Fitri Eka Sari Fitri Eka Sari Fitri Eka Sari Fitri Ekasari Gunawan Irianto Hafiratul Fitri Usfa Hafizhah Harjiati Rahmandini Hardini Ariningrum Hendy Pratama Heni Herdanela Henindita Anggra Swastika Henri Setiawan Hermawan, Dessy Hernandi ashari Hikmah Ifayanti Ida Maya Meika Sari Iing Lukman Ika Sudirahayu Indra Kumala Indriyani, Annisa Iskandar, Fryiska Fauziah Islalia, Indah Ismunarti, Diah Ita Paramitha Karbito Karbito Lathifah, Neneng Siti Lestari, Wiwin Lolita Sari Lolita Sary Luci Andriani Majid, Ijlal Manulang, Chanita Sari Mariawati Mariawati Mariza, Ana Marleza Adriyani Marliyana Marliyana Masdiana Masdiana Maternity, Dainty Meliyana, Rossy Milanisa Nur Azizah Mira Puspita Mislianti Mislianti Mochammad Aulia Febriansyah Monica Ramadayanti, Desty Muhani, Nova Nani Soleha Nelya Retika Neno Fitriyani Hasbie Niputu Sudiadnyani Nova Muhani Nova Muhani Nova Muhani Nova Nur Aziyah Zamil Nur Maya Sari Nurfazira, Nurfazira Nurhalina Sari Pangaribuan, Betseba Natalia Prayoga Yushananta Prihantoro Prihantoro Putri, Desna Sari Rega Wahyudi Retika, Nelya Retnaningsih, Agustina Ridwan Ridwan Riesca Lavenia Terta Ririn Wulandari Riyanti Riyanti Riyanti Riyanti Riyanti Riyanti Romadon, Fiqri Ardiansyah Saeffurqon Saeffurqon Safitri, Devi Nilam Laila Samino Samino Samino Samino Samino Samino Samino Samino Samino Samino Saradiah Mariana Natapradja Sari, Fitri Eka Siti Mariam Sri Wulandari Sunarsih Sunarsih Suri, Biantara Susilawati, Susilawati SUWITO SUWITO Taufiqqurokhim Taufiqqurokhim Torry Duet Irianto trio pranoto Trisia Dira Yuniar Trisna Nur Aqilla Fadia Haya Usfa, Hafiratul Fitri Uswatul Hasanah, Uswatul Vera Lesmana Vera Yulyani Vivi Septiana Wahyu Karhiwikarta Welly Rizkianti Winahyu, Diah Astika Yahdhiani Nurindahsari Yanti, Dhiny Yanti, Dhiny Easter Yulendasari, Rika Yuli Yandara Yulianti Yulianti Yulyani, Vera Yuniar Herdarini Utami Yuniar, Trisia Dira Yuviska, Ike Ate Zaenal Abidin Zatalini, Nabila Zitunah, Zitunah