Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

Analisis Faktor yang Berhubungan dengan Ketepatan Imunisasi Dasar pada Masa Pandemi COVID-19 di Wilayah Kerja Puskesmas Kotabumi II Selatan Kabupaten Lampung Utara Tahun 2020 Kartini, Dwi; Sari, Fitri Eka; Aryastuti, Nurul
Jurnal Formil (Forum Ilmiah) Kesmas Respati Vol 6, No 1 (2021)
Publisher : Universitas Respati Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35842/formil.v6i1.350

Abstract

Latar Belakang: Imunisasi adalah cara untuk mencegah agar anak terhindar dari cacat atau penyakit yang mematikan dengan biaya efektif. Data provinsi Lampung menurut Riskesdas Imunisasi HB 0 dengan capaian 84,85%, BCG dengan capaian 90,66%, DPTHB/DPT- HB-Hib 1 72,04%, DPTHB/DPT- HB-Hib 2 71,21%, DPTHB/DPT- HB-Hib 2 70,11%, Campak 82,99%. Tujuan penelitian ini adalah diketahui Analisis Faktor Yang Beruhubungan Dengan Ketepatan Imunisasi Dasar Pada Masa Pandemi Covid-19 Di Wilayah Kerja Puskesmas Kotabumi II Selatan Lampung Utara Tahun 2020.Metode: Jenis penelitian ini adalah kuantitatif, rancangan cross sectional. Subjek dalam penelitian ini adalah ibu yang memiliki balita di Puskesmas Kotabumi II, dan objek pada penelitian ini adalah ketepatan  imunisasi dasar. Penelitian akan dilakukan pada setelah proposal  disetujui  tempat penelitian dilakukan  Di Wilayah Kerja Puskesmas Kotabumi II Selatan Lampung Utara Tahun 2020. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan lembar observasi dan kuesioner. analisis data secara univariat dan bivariat (Chi Square)Hasil: Hasil penelitian 73 responden sebagian besar memiliki pengetahuan baik sebanyak 42 (57,5%) responden,  sebagian besar responden memiliki sikap positif sebanyak 31 (42,5%), sebagian besar responden dengan norma positif sebanyak 41 (67,5%), sebagian besar responden dengan pengendalian perilaku positif sebanyak 39 (53,4%), sebagian besar responden dengan pelaksanaan imunisasi dengan tepat sebanyak 50 (68,5%). Ada hubungan pengetahuan (p-value 0,016 OR 3,984), sikap (p-value 0,002 OR 6,400), norma (p-value 0,001 OR 6,611), dan pengendalian perilaku (persepsi) ibu  dengan ketepatan imunisasi dasar di Puskesmas Kotabumi II Selatan Lampung Utara Tahun 2020 (p-value 0,016 OR 4,063). Saran untuk meningkatkan mutu pelayanan pada ibu  untuk meningkatkan derajat kesehatan secara optimal untuk mengurangi risiko yang disebabkan oleh tidak dilakukannya imunisasi dasar lengkap.
An Community Perspectives in Ethogram for Komodo Dragon (Varanus komodoensis) in the Wild Fauzia, Alienda M; Kusrini, Mirza Dikari; Mulyani, Yeni Aryati; Sari, Fitri Eka; Nusantara, Muhammad Galih Gurenda; Setiawan, Rezky Agust; Ariefiandy, Achmad
Media Konservasi Vol. 29 No. 2 (2024): Media Konservasi Vol 29 No 2 May 2024
Publisher : Department of Forest Resources Conservation and Ecotourism - IPB University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/medkon.29.2.91

Abstract

The Komodo dragon (Varanus komodoensis) of East Nusa Tenggara, Indonesia, is an endemic species protected by Indonesian law, mostly due to its population size and limited distribution. The natural distribution of the Komodo dragon is limited to Komodo National Park and several areas on the island of Flores and its surroundings. However, increasing population and tourism in its natural habitat might increase the conflict between the Komodo dragon and humans. To study the impact of human activities on the behavior of the Komodo dragon, we constructed an ethogram to catalog the behavioral inventories of the Komodo to enable future quantitative comparison. The Komodo dragon ethogram was obtained from observations in Loh Buaya and Loh Baru Resorts, Rinca Island, Komodo National Park. Observations were made on 10 adult males, 13 adult females, 12 juveniles, and 3 hatchlings Komodo dragons. Data were collected during July-September 2019, February-March 2020, and June-September 2020. Based on observations, observed behavior was grouped into 9 categories based on their function. Among them are sexual behavior, parental behavior, antagonistic behavior, ingestion/egestion, maintenance, movement, resting, and investigative.
Hubungan Pengetahaun Dan Sikap Dengan Perilaku Pencegahan Penularan Tuberkulosis Paru Di Kelurahan Pesawahan Bandar Lampung yani, cindri; Sari, Fitri Eka; Perdana, Agung Aji; Nuryani, Dina Dwi
Jurnal Dunia Kesmas Vol 14, No 1 (2025): Volume 14 Nomor 1
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jdk.v14i1.17064

Abstract

Tuberkulosis adalah suatu penyakit kronik menular yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberkulosis. Menurut Global Tuberculosis Report tahun 2022, Indonesia peringkat ke-2 penderita TBC tertinggi di dunia mencapai 677.464 kasus setelah India dengan proporsi kasus baru sebesar 13%. Jumlah kasus TBC di Provinsi Lampung tahun 2022 sebanyak 19.835 kasus. Jumlah kasus Tuberkulosis di Wilayah Kerja Puskesmas Pasar Ambon pada bulan Januari-Juni 2024 sebanyak 51 kasus. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan pengetahuan, dan sikap dengan perilaku pencegahan penularan TB Paru di Kelurahan Pesawahan Bandar Lampung. Penelitian ini menggunakan desain penelitian kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Populasi dari penelitian ini adalah 6 RT yang berada di Kelurahan Pesawahan Bandar Lampung, yakni 214 Responden dengan sampel sebanyak 140 Responden. Teknik pengambilan sampel secara purposive sampling. Teknik pengumpulan data melalui kuesioner berbentuk google form. Analisis data menggunakan univariat (distribusi frekuensi) dan bivariat ( chi square ). Hasil penelitian diketahui bahwa ada hubungan pengetahuan (p-value = 0,007), dan sikap (p-value = 0,000) dengan perilaku pencegahan penularan TB Paru. Diperkirakan petugas kesehatan melakukan deteksi dini dan skrinning untuk kelompok yang berisiko TB untuk mengurangi penularan dan memperbaiki hasil pengobatan. Kata Kunci: Perilaku pencegahan penularan Tuberkulosis Paru, pengetahuan, dan sikap
Faktor Risiko yang Berhubungan dengan Kejadian Stunting pada Balita di Pekon Tugurejo Kabupaten Tanggamus Pangaribuan, Betseba Natalia; Hermawan, Dessy; Sari, Fitri Eka; Amirus, Khoidar; Anita, Anita
Jurnal Dunia Kesmas Vol 14, No 1 (2025): Volume 14 Nomor 1
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jdk.v14i1.17032

Abstract

Stunting atau balita pendek merupakan permasalahan gizi pada balita yang masih banyak ditemukan di berbagai negara saat ini. Indonesia termasuk negara urutan kedua dengan kasus stunting tertinggi di Kawasan Asia Tenggara setelah Timor Leste. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian stunting  pada balita di Pekon Tugurejo Kecamatan Semaka Kabupaten Tanggamus. Penelitian ini menggunakan metode Crossectional. Subjek penelitian terdiri dari 83 responden dengan menggunakan lembar observasi. Hasil penelitian ini diperoleh variabel yang terdapat hubungan signifikan adalah variabel berat badan lahir dengan kejadian stunting dengan p value  0,000, usia saat melahirkan p value  0,014, paritas p value 0,001 dan riwayat imuniasasi dasar  p value 0,005. Pada analisis multivariate di dapatkan nilai Exp (B) tertinggi yaitu pada BBLR dengan nilai 3.825 dengan  (95% CL 1.207-12.117) yang berarti BBLR memiliki risiko 3.8 kali mengalami kejadian stunting. Berat badan lahir rendah, usia saat melahirkan, paritas dan riwayat imunisasi dasar  merupakan variabel yang memiliki hubungan dengan kejadian stunting pada balita di Pekon Tugurejo Kecamatan Semaka Kabupaten Tanggamus
Faktor Yang Berhubungan Dengan Perilaku Buang Air Besar Sembarangan (BABS) Di Desa Cipadang Kecamatan Gedong Tataan Tahun 2023 Islalia, Indah; Amirus, Khoidar; Nuryani, Dina Dwi; Sari, Fitri Eka
Jurnal Ilmiah Manusia Dan Kesehatan Vol. 7 No. 3 (2024): Jurnal Ilmiah MANUSIA DAN KESEHATAN
Publisher : FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PAREPARE

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31850/makes.v7i3.2475

Abstract

Pendahuluan: Menurut data WHO dan UNICEF Indonesia berada di negara kedua yang penduduknya masih berperilaku BABS. Menurut data monev STBM kemkes 2020 Provinsi Lampung berada pada urutan 28 dengan data 82.75%. Desa Cipadang memiliki jumlah BABS 68 kepala keluarga dan menjadi jumlah BABS tertinggi. Menurut RPJMN 2020–2024 Indonesia memiliki target 90% akses sanitasi layak dan 0% BABS. Tujuan: penelitian untuk diketahui penyebab perilaku BABS di Desa Cipadang Kecamatan Gedong Tataan Kabupaten Pesawaran pada tahun 2023. Metode: Jenis penelitian kuantitatif menggunakan pendekatan cross sectional untuk jumlah sampel 248 dengan teknik pusrposive sampling, menggunakan uji analisis univariat, bivariat, dan uji chi square. Hasil: hasil univarit yang memiliki pengetahuan buruk sebanyak 50,4%, sikap buruk 54,0% dan perilaku buruk sebanyak 51,6%. Berdasarkan hasil bivariat ada hubungan antara pengetahuan terhadap perilaku BABS yaitu nilai p value = 0,000 (OR : 5,325) atau p = <0,05 dan ada hubungan sikap dengan perilaku BABS yaitu nilai p value = 0,000 (OR : 10,788) atau p = < 0,05. Simpulan: Terdapat hubungan antara pengetahuan dan sikap dengan perilaku BABS. Perlu adanya upaya untuk meningkatkan pengetahuan dan sikap masyarakat agar tidak berperilaku BABS berupa adanya penyuluhan terkait dampak negatif jika tetap berperilaku BABS, meningkatkan kesadaran akan pentingnya kepemilikan jamban sebagai sarana keluarga untuk hidup bersih dan sehat, oleh karena itu arisan jamban bisa menjadi solusi yang tepat bagi masyarakat kurang mampu agar bisa mempunyai jamban
Analisis Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan pada Pemeriksaan Kualitas Air di Labkesda Kabupaten Lampung Selatan Astari, Yulia; Wayan, Wayan; Yanti, Dhiny Easter; Samino, Samino; Sari, Fitri Eka
MAHESA : Malahayati Health Student Journal Vol 5, No 6 (2025): Volume 5 Nomor 6 (2025)
Publisher : Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/mahesa.v5i6.17211

Abstract

ABSTRACT Based on the results of the South Lampung Regency LABKESDA report, of the 1,071,727 South Lampung residents whocarry out water quality checks is still low, namely in 2022 there are 154 (0.014%) who carry out water quality checks and in 2023 there are 171 (0.015%) who carry out water quality checks. water quality inspection. Thepurpose of this research is to determine the analysis of the use of health services in water quality checks atLABKESDA South Lampung Regency in 2024. This type of research is qualitative research with a case study approach. There  were  7  informants  for  this  research,  namely,  the  Head  of  the  South Lampung District Health Service,the Head of Administration for the South Lampung LABKESDA, Community Health Center Officers, Clinic Officers,PDAM  Officers,  and  2  members of  the  public.  Informants were  taken  using purposive sampling. Datacollection uses in-depth interview techniques and data analysis techniques using Content Analysis. The results of theresearch show that the Analysis of Health Service Utilization  in  Water  Quality  Inspections  at  LABKESDA,  South  Lampung Regency, Obstacles and Obstacles are still quite high funding and long distances for the community toreach. The benefits can improve health rates, especially in the use of clean water sanitation. The community isconfident and supports the water quality inspection services at LABKESDA South Lampung. Accessibility in checkingwater quality regarding distance is very affordable, but for sub-district areas it is quite far. The availability offacilities and infrastructure at LABKESDA is good and adjusted to applicable regulations. The suggestion of thisresearch is that the government can pick up the ball and increase cooperation with all Community Health Centersand Pustu to facilitate the implementation of good services. Keywords: Facilities, Obstacles, Utilization, LABKESDA  ABSTRAK Berdasarkan hasil laporan LABKESDA Kabupaten Lampung Selatan bahwa dari 1.071.727 jumlah penduduk Lampungselatan yang melakukan pemeriksaan kualitas air masih rendah, yaitu pada tahun 2022 terdapat 154 (0,014%) yangmelakukan pemeriksaan kualitas air dan pada tahun 2023 terdapat 171 (0,015%) yang melakukan pemeriksaankualitas air.  Tujuan dilakukannya penelitian ini untuk mengetahui Analisis pemanfaatan pelayanan kesehatan pada pemeriksaan  kualitas  air  di  LABKESDA  Kabupaten  Lampung  Selatan  Tahun 2024. Jenis penelitian  ini  yaitu  penelitian  kualitatif  dengan  pendekatan  Studi kasus. Terdapat 7 informan penelitian ini yaitu, Kepala DinasKesehatan Kabupaten Lampung Selatan, Kepala Tata Usaha LABKESDA Lampung Selatan, Petugas Puskesmas, PetugasKlinik, Petugas PDAM, dan 2 orang masyarakat. Pengambilan informan dengan cara Purposive Sampling. Pengumpulandata menggunakan teknik wawancara mendalam dan teknik analisis data menggunakan Content Analysis. Hasilpenelitian bahwa Analisis Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan Pada Pemeriksaan   Kualitas   Air   di   LABKESDA   Kabupaten   Lampung   Selatan Hambatan Dan Kendala yaitu masih cukup tingginya pembiayaan dan jarak yang jauhuntuk dijangkau masyarakat. Manfaatnya dapat meningkatkan angka kesehatan terutama dalam penggunaan sanitasiair bersih. Keyaninan masyarakat yakin dan mendukung pelayanan pemeriksaan kualitas air di LABKESDA Lampungselatan. Aksebilitas dalam pemeriksaan kualitas air terkait jarak sangat terjangkau  namun  untuk  daerah  kecamatan  agak  jauh.  Ketersediaan  fasilitas sarana  dan  prasarana  yang  ada  di  LABKESDA  sudah  baik  dan disesuaikan dengan peraturan yang berlaku.  Saran penelitian ini, yaitu agar pemerintah dapat jemput bola danmenambah kerjasama kepada seluruh Puskesmas dan Pustu untuk mempermudah terlaksananya pelayanan dengan baik. Kata Kunci: Fasilitas, Hambatan, Pemanfaatn, LABKESDA
Faktor yang Berhubungan Dengan Status Gizi Wanita Berdasarkan IMT di LPP Kelas IIA Kota Bandar Lampung Aryastuti, Nurul; Suti, Shalsabila; Aryawati, Wayan; Sari, Fitri Eka; Samino, Saminp
Jurnal Dunia Kesmas Vol 14, No 3 (2025): Volume 14 Nomor 3
Publisher : Persatuan Dosen Kesehatan Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jdk.v14i3.17640

Abstract

Status gizi merupakan gambaran kondisi tubuh sebagai akibat pemanfaatan zat-zat gizi dari makanan yang dikonsumsi. Berdasarkan data Riskesdas 2018, kondisi gizi kurang atau kurus di Provinsi Lampung sebesar 8,95%, gizi lebih sebesar 12,35% dan obesitas sebesar 17,31%.  Tujuan penelitian untuk mengetahui analisis faktor yang berhubungan dengan status gizi wanita berdasarkan indeks massa tubuh di Lembaga Pemasyarakatan Perempuan Kota Bandar Lampung. Jenis penelitian kuantitatif dengan rancangan cross sectional. Populasi dan sampel dalam penelitian sebanyak 223 orang dengan Teknik total sampling.  Instrumen penelitian menggunakan lembar kuesioner. Analisis data menggunakan uji univariat, chi square dan Multivariat (regresi logistik ganda). Hasil penelitian bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara usia (p-value 0.002), asupan makan (p-value <0.001), riwayat penyakit (p-value 0.016), aktivitas fisik (p-value 0.041), tingkat stress (p-value 0.003), dan pola asuh (p-value 0.001). Variabel yang paling dominan yaitu tingkat stress (p-value 0.006) OR 7.509. Diharapkan petugas lapas dapat memberikan edukasi dan kegiatan positif mengenai pentingnya menjaga kesehatan mental guna mencegah tingkat stress serta dapat meningkatkan status gizi terhadap warga binaan.
Analisis Faktor Determinan Terjadinya Stunting pada Balita di Kecamatan Metro Pusat Kota Metro Fesliria, Eka; Samino, Samino; Sari, Fitri Eka; Yanti, Dhiny Easter; Nuryani, Dina Dwi
Jurnal Dunia Kesmas Vol 14, No 2 (2025): Volume 14 Nomor 2
Publisher : Persatuan Dosen Kesehatan Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jdk.v14i2.17383

Abstract

Stunting merupakan indikator fisik malnutrisi kronis pada masa anak-anak. Tujuan penelitian ini adalah diketahui faktor determinan terjadinya stunting pada balita di Kota Metro. Jenis penelitian survey analitik menggunakan pendekatan case control. Besar sampel yang diambil sebanyak 156 balita yang terdiri dari 78 (kasus) dan 78 (kontrol). Analisis dalam penelitian ini menggunakan analisis bivariat dengan uji chi square dan analisis  multivariat dengan uji  regresi logistic. Hasil didapatkan variabel yang berhubungan dengan kejadian stunting yaitu usia ibu (p-value 0,037), jarak kehamilan (p-value 0,002), status gizi ibu (p-value 0,001), tingkat pendidikan (p-value 0,009), status ekonomi (p-value 0,033), berat bayi lahir (p-value 0,034), dan riwayat pemberian ASI (p-value 0,037). Sementara jenis kelamin tidak berhubungan dengan kejadian stunting. Variabel yang signifikan mempengaruhi terjadinya stunting yaitu status gizi ibu (OR: 7,503) jarak kehamilan (OR: 5,249), usia ibu (OR: 2,715), dan riwayat pemberian ASI (OR: 2,281) setelah dikontrol variabel tingkat pendidikan dan status ekonomi. Status gizi ibu merupakan variabel yang paling dominan memengaruhi terjadinya stunting (p-value 0,001). Disarankan upaya pencegahan dimulai dari faktor status gizi ibu dengan cara memberikan edukasi pada ibu hamil tentang pentingnya makanan bergizi dan minum tablet tambah darah pada saat hamil, dan rajin memeriksakan diri ke puskesmas atau fasilitas kesehatan lain.
Analisis Faktor Risiko Analisis Paritas Terhadap Kejadian Stunting Usia 0-24 Bulan di Indonesia (Studi Data Sekunder Ssgi 2022) Aryawati, Wayan; Kesuma, Dyah Gaby; F, Christin Angelina; Sari, Fitri Eka; Muhani, Nova
Jurnal Ners Vol. 9 No. 4 (2025): OKTOBER 2025
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jn.v9i4.49513

Abstract

Stunting merupakan masalah kesehatan masyarakat utama di Indonesia, khususnya pada anak usia 0–24 bulan, dengan dampak meliputi keterlambatan pertumbuhan fisik, perkembangan kognitif, produktivitas masa depan, dan risiko penyakit kronis. Tujuan penelitian ini menganalisis hubungan antara paritas ibu dan faktor pelayanan kesehatan, seperti kunjungan antenatal care (ANC), ASI eksklusif, pemberian makanan pendamping ASI (MP-ASI), serta akses layanan kesehatan, dengan kejadian stunting. Metode: Penelitian cross-sectional menggunakan data sekunder Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) 2022, melibatkan 124.250 anak usia 0–24 bulan, dianalisis dengan regresi logistik univariat, bivariat, dan multivariat. Hasil: Prevalensi stunting sebesar 7,7%. Analisis bivariat menunjukkan hubungan signifikan antara stunting dengan paritas (p=0,000), ASI eksklusif (p=0,006), dan kunjungan ANC (p=0,000). Analisis multivariat mengonfirmasi paritas sebagai determinan signifikan stunting (p=0,000; OR=0,908; 95% CI: 0,871–0,946), terutama pada anak dari ibu multiparitas. Kesimpulan: Pencegahan stunting perlu fokus pada peningkatan cakupan dan kualitas ANC, akses layanan kesehatan, serta edukasi kesehatan reproduksi untuk ibu multigravida.
Analisis Faktor Risiko Antenatal Care Terhadap Stunting Usia 0-24 Bulan Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) Tahun 2022 Aryawati, Wayan; Indriani, Annisa; F, Christin Angelina; Sari, Fitri Eka; Muhani, Nova
Jurnal Ners Vol. 9 No. 4 (2025): OKTOBER 2025
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jn.v9i4.49514

Abstract

Stunting merupakan masalah gizi utama yang memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak, terutama pada 1.000 hari pertama kehidupan. Pelayanan antenatal (ANC) menjadi strategi kunci pencegahan stunting, namun kepatuhan terhadap standar ANC masih rendah. Tujuan penelitian ini menganalisis hubungan kepatuhan ANC standar dengan kejadian stunting pada anak usia 0–24 bulan di Indonesia menggunakan data Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) 2022. Metode: Studi potong lintang kuantitatif ini menggunakan data sekunder SSGI 2022 dengan populasi 334.878 individu dan sampel 118.736 anak usia 0–24 bulan. Data dianalisis dengan metode univariat, bivariat (Chi-Square), dan multivariat (regresi logistik biner). Hasil: Terdapat hubungan signifikan antara stunting dengan kunjungan ANC standar (p=0,000), paritas (p=0,000), ASI eksklusif (p=0,000), dan akses layanan kesehatan (p=0,000). Usia ibu saat hamil pertama (p=0,776) dan pemberian MP-ASI (p=0,349) tidak signifikan. Anak dari ibu tanpa ANC standar berisiko stunting 1,33 kali lebih tinggi. Kesimpulan: Ketidakpatuhan ANC meningkatkan risiko stunting. Penguatan layanan ANC dan edukasi kesehatan ibu hamil penting untuk menurunkan stunting.