Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

POTENSI AUGMENTED REALITY DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA Sari, Juwita; Abdurrahmansyah; Abadi, Satria; Mardeli
Jurnal Teknologi Pendidikan Vol. 5 No. 1 (2025): Vol. 5 No. 1 (2025): Jurnal Teknologi Pendidikan (JTekpend)
Publisher : FKIP Palangka Raya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37304/jtekpend.v5i1.17217

Abstract

Abstrak Penelitian ini mengkaji potensi augmented reality (AR) dalam mentransformasi motivasi belajar Pendidikan Agama. Menggunakan metode studi pustaka sistematis, penelitian bertujuan mengeksplorasi inovasi teknologi dalam pengalaman pembelajaran keagamaan. Studi menganalisis karakteristik AR untuk meningkatkan motivasi dan pencapaian kompetensi spiritual-etika. Sumber data primer meliputi jurnal internasional, prosiding, dan disertasi berbahasa Indonesia dan Inggris periode 2010-2023. Metode Systematic Literature Review (SLR) digunakan untuk mengidentifikasi, mengevaluasi, dan mensintesis penelitian empiris. Hasil penelitian menunjukkan AR mampu mengubah paradigma pembelajaran konvensional menjadi pengalaman interaktif dan kontekstual melalui beberapa mekanisme. Pertama, teknologi menghadirkan visualisasi digital konsep abstrak keagamaan. Kedua, AR menciptakan simulasi pengalaman spiritual yang mendalam dengan pendekatan multisensori. Ketiga, fitur personalisasi dan gamifikasi mendorong motivasi intrinsik peserta didik. Keempat, teknologi memfasilitasi eksplorasi nilai moral melalui skenario interaktif. Penelitian membuktikan AR memiliki potensi signifikan dalam merevitalisasi pendidikan agama, menciptakan ekosistem pembelajaran lebih personal, transformatif, dan bermakna. Implikasi kajian memberikan perspektif teoritis dan praktis tentang integrasi teknologi digital dalam pendidikan spiritual.   Kata kunci: Potensi, Augmented Reality, Motivasi Belajar, Pendidikan Agama   Abstract This study examines the potential of augmented reality (AR) in transforming Religious Education learning motivation. Using systematic literature review methodology, the research aims to explore technological innovation in religious learning experiences. The study analyzes AR characteristics to enhance motivation and spiritual-ethical competency achievement. Primary data sources include international journals, proceedings, and dissertations in Indonesian and English from 2010-2023. Systematic Literature Review (SLR) method was employed to identify, evaluate, and synthesize empirical research. Research findings demonstrate AR's ability to transform conventional learning paradigms into interactive and contextual experiences through multiple mechanisms. First, technology presents digital visualization of abstract religious concepts. Second, AR creates deep spiritual experience simulations using multisensory approaches. Third, personalization and gamification features drive students' intrinsic motivation. Fourth, technology facilitates moral value exploration through interactive scenarios. The research proves AR's significant potential in revitalizing religious education, creating more personal, transformative, and meaningful learning ecosystems. The study's implications provide theoretical and practical perspectives on digital technology integration in spiritual education.   Keywords : Potential, Augmented Reality, Learning Motivation, Religious Education
Urgency of Multicultural Islamic Education on Modern Indonesian Education S., Sumarni; Aisyah, Neng; Abdurrahmansyah; Handayani, Tutut
Al-Jadwa: Jurnal Studi Islam Vol. 3 No. 2 (2024): March
Publisher : Universitas Islam Internasional Darullughah Wadda'wah Bangil Pasuruan Jawa Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.38073/aljadwa.v3i2.1551

Abstract

Examining the necessity of multicultural Islamic education in contemporary Indonesian school is the goal of this study. This study employed library research as its methodology. Both primary and secondary data sources are used in the data collection for this study. The author applies analytical descriptive data analysis approaches to the data analysis. Specifically, information about the subject of the study is gathered, categorized, explained, and ultimately concluded. According to the study's findings, multicultural education is thought to be the greatest way to address the diversity that already exists in society, including differences in culture, religion, ethnicity, and other areas, by encouraging an appreciation of diversity. Since Allah SWT created humanity and nature with great diversity, differences are a blessing rather than something to be despised or viewed as sinful. Therefore, multicultural education must be seen as a practical aspect of multiculturalism, where one must put the theory into practice by taking actual action in addition to understanding it.
Guru di Era Digital: Mengatasi Masalah dan Mengembangkan Solusi untuk Kebijakan Pendidikan Eka Wati; Siti Nurhaliza; mrizkypadriansyah; Abdurrahmansyah
Jurnal Pendidikan Modern Vol. 10 No. 03 (2025): Edisi Mei
Publisher : STKIP Modern Ngawi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37471/jpm.v10i03.1201

Abstract

Dunia pendidikan telah dipengaruhi secara signifikan oleh munculnya era digital, khususnya dalam kaitannya dengan tugas dan tanggung jawab pendidik. Ada beberapa manfaat dari kemajuan teknologi informasi dan komunikasi dalam proses pendidikan. dan juga menghadirkan tantangan, seperti rendahnya keterampilan digital guru, ketimpangan akses terhadap teknologi, serta tuntutan untuk beradaptasi dengan metode pembelajaran yang lebih inovatif. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memastikan hambatan yang dihadapi oleh pendidik di era teknologi digital serta merumuskan solusi kebijakan pendidikan yang dapat diterapkan untuk mengatasinya. Penelitian ini menerapkan metode studi kepustakaan dengan pendekatan kualitatif deskriptif, yang mengkaji beragam sumber literatur, jurnal ilmiah, serta kebijakan pendidikan yang berkaitan dengan era digital. Hasil penelitian menunjukkan bahwa untuk menghadapi tantangan tersebut, diperlukan kebijakan yang berfokus pada peningkatan kompetensi digital guru melalui pelatihan berkelanjutan, pemerataan akses terhadap infrastruktur teknologi, serta pengembangan kurikulum yang lebih fleksibel dan sesuai dengan perkembangan digital. Selain itu, pendidik juga diharapkan dapat menjalankan fungsi sebagai fasilitator pembelajaran yang mendorong keterlibatan aktif siswa serta memanfaatkan teknologi secara optimal dalam proses belajar-mengajar. Dengan kebijakan yang tepat dan kesiapan guru dalam beradaptasi terhadap perubahan teknologi, transformasi pendidikan di era digital dapat berjalan lebih optimal. Sehingga meningkatkan kualitas pembelajaran dan memastikan sistem pendidikan tetap relevan dengan kebutuhan siswa di masa depan Hal ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas pembelajaran serta Pastikan sistem pendidikan masih sesuai dengan tuntutan siswa dan perkembangan zaman.
Transformasi Model Pengembangan Kurikulum di Era Digital: Analisis Literatur terhadap Relevansi Teori dan Praktik: Penelitian Arini Damayanti; Athifa Aabidah; Abdurrahmansyah
Jurnal Pengabdian Masyarakat dan Riset Pendidikan Vol. 4 No. 2 (2025): Jurnal Pengabdian Masyarakat dan Riset Pendidikan Volume 4 Nomor 2 (October 202
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jerkin.v4i2.3089

Abstract

Perkembangan teknologi digital telah mendorong perubahan mendasar dalam berbagai sektor, termasuk pendidikan. Dalam konteks ini, kurikulum tidak lagi hanya berfungsi sebagai dokumen administratif, melainkan menjadi instrumen strategis yang adaptif dan responsif terhadap perubahan zaman. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis transformasi model pengembangan kurikulum di era digital dengan meninjau relevansi teori pengembangan kurikulum dan praktik implementasinya di Indonesia. Metode yang digunakan adalah pendekatan kualitatif deskriptif melalui studi kepustakaan (library research) dengan sumber data berupa jurnal ilmiah, buku akademik, dokumen kebijakan, dan laporan penelitian terkait. Hasil kajian menunjukkan bahwa model Research and Development (R&D), konstruktivisme, dan konektivisme sangat relevan untuk memperkuat fleksibilitas dan adaptivitas kurikulum, khususnya dalam mengintegrasikan teknologi digital ke dalam pembelajaran. Praktik implementasi di lapangan menunjukkan efektivitas penerapan model kurikulum digital, meskipun masih dihadapkan pada tantangan seperti kesenjangan infrastruktur, literasi digital pendidik yang belum merata, dan keterbatasan akses di wilayah 3T. Kesimpulannya, transformasi kurikulum digital memerlukan sinergi antara teori, kebijakan, peningkatan kompetensi pendidik, serta penguatan infrastruktur pendidikan agar tercipta sistem pembelajaran yang inklusif, kontekstual, dan berkelanjutan.