Claim Missing Document
Check
Articles

Found 15 Documents
Search

Pendampingan Masyarakat Tentang Tanaman Obat Dalam Mencegah Diabetes Melitus Di Kelurahan Kampung Baru Kecamatan Baranti Izza, Nurril Cholifatul; Yusraa, Yusraa; Marpaung, Mauritz Pandapotan; Makualaina, Fenska Narly; Rambu, Sitti Herliyanti; Artama, Syaputra; Lestari, Ima Mustika Tri
Sahabat Sosial: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 2 No. 3 (2024): Sahabat Sosial: Jurnal Pengabdian Masyarakat (Juni)
Publisher : Asosiasi Guru dan Dosen Seluruh Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59585/sosisabdimas.v2i3.380

Abstract

Diabetes mellitus has become a serious and chronic metabolic disorder resulting from a complex interaction of genetic and environmental factors. This disease has become one of the most common metabolic disorders and continues to increase to alarming levels throughout the world. One effort to prevent diabetes mellitus that is safe and affordable is to use medicinal plants. The aim of this community service is to increase public knowledge about the importance of using TOGA for the treatment of diabetes mellitus. The method used in this activity is a lecture method followed by a question and answer discussion. Participants in the activity were from the Kampung Baru Village community where the participants' education level was at high school level. From this activity, it was discovered that before the material was delivered, 45% of participants had knowledge about medicinal plants that can prevent diabetes mellitus and after the material was delivered it was 97%. The conclusion of this activity is that participants' knowledge increased regarding what medicinal plants can be used to prevent diabetes and how to use them.
Gambaran Pengetahuan Masyarakat Terhadap Upaya Pencegahan Tuberkulosi Paru Di Kampung Toladan Kabupaten Jayapura Fenska Narly Makualaina; Crystin E Watunglawar; Merson Tempul
Journal of International Multidisciplinary Research Vol. 2 No. 2 (2024): Februari 2024
Publisher : PT. Banjarese Pacific Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62504/za8f1w60

Abstract

Latar Belakang: Cara yang efektif untuk menurunkan jumlah penderita TB paru adalah meningkatkan kepatuhan penderita dalam menjalani pengobatan. Selain itu, kepatuhan dalam pengobatan TB paru juga dapat mencegah timbulnya resistensi obat, kekambuhan penyakit dan kematian. Ketidakpatuhan terhadap pengobatan TB paru menjadi suatu penghalang penting dalam melakukan pengendalian TB paru secara global dan telah menjadi faktor utama penyebab kegagalan pengobatan. Tujuan: Untuk mengetahui Gambaran Pengetahuan Masyarakat terhadap upaya pencegahan Tuberkulosis Paru di Kampung Toladan Jayapura. Metode: Desain Penelitian yang di gunakan adalah mengunakan metode desain penelitian deskriptif kuantitatif. Hasil: Berdasarkan distribusi frekuensi responden menurut pengetahuan tentang tuberkulosis paru kategori baik sebanyak 34 responden (56.7%), kategori cukup sebanyak 24 (40.0%) dan kurang sebanyak 2 responden (3.3%).Distribusi frekuensi responden menurut pencegahan tuberkulosis paru kategori baik sebanyak 33 responden (55.0%), cukup sebanyak 24 (40.0%) dan kurang sebanyak 3 responden (5.0%). Kesimpulan: Pengetahuan masyarakat tentang tuberkulosis berpengetahuan baik begitu pula dengan pencegahan tuberkulosis paru sebagaian besar baik. Saran: Diharapkan hasil penelitian ini dapat memberikan masukan kepada Puskesmas tentang upaya masyarakat dalam menghadapi penyakit TB paru dan cara mencegah penularan TB paru dan melakukan edukasi pada keluarga tentang upaya pencegahan TB paru, dapat referensi dan bahan bacaan di Perpustakaan, sehingga dapat menambah pengetahuan bagi mahasiswa/i terkait pencegahan TB Paru.
Edukasi Perlindungan Hukum Bagi Tenaga Kesehatan Dalam Penanganan Pasien Dengan HIV/Aids di Puskesmas Sentani Makualaina, Fenska Narly
Jurnal Pengabdian Kesehatan Vol 7, No 1 (2024): Jurnal Pengabdian Kesehatan
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) STIKES Cendekia Utama Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31596/jpk.v7i1.407

Abstract

Banyak permasalahan yang dihadapi oleh tenaga kesehatan yang bertugas di Puskesmas Sentani, salah satunya yaitu diskriminasi oleh pasien dan keluarga terhadap penerimaan informasi status kesehatan pasien dengan HIV AIDS. Seperti yang diketahui bahwa Papua termaksud dalam lima provinsi dengan jumlah kasus HIV AIDS tertinggi. Papua berada pada urutan ke lima dengan jumlah kasus HIV dan AIDS pada urutan pertama. Adapun tujuan dari kegiatan ini yaitu memberikan informasi dan mengedukasikan perlindungan hukum bagi tenaga kesehatan dalam pelaksanaan pelayanan pasien dengan HIV AIDS di Puseksmas Sentani. Program pengabdian kepada masyarakat ini dilaksanakan dengan metode pendekatan partisipatif, dimana petugas kesehatan yang bertugas di Poli VCT Puskesmas sentani turut serta terlibat dan berperan aktif dalam diskusi yang dibuat oleh penyuluh. Jumlah partisipan yang terlibat dalam kegiatan ini sebanyak 12 orang. Ditemukan dari hasil penyuluhan 10 orang partisipan aktif bertanya kepada penyuluh tentang bagaimana mendapatkan perlindungan hukum tersebut serta regulasi terkait perlindungan hukum itu sendiri. Diakhir kegiatan diskusi dan tanya jawab penyuluh membagikan leaflet sebagai bahan informasi tambahan. Dari hasil penyuluhan dapat disimpulkan bahwa keterbatasan informasi tentang hak dan kewajiban, bentuk sanksi, dan perlindungan hukum bagi pasien serta tenaga keshatan  dapat mempengaruhi pola komunikasi antara pasien dan tenaga kesehatan.  
Nursing Care for Clients with Disorders Altered Sensory Perception Hallucinations Hearing Nurlela, Lela; Hastutiningtyas, Wahidyanti Rahayu; Hamdanesti, Rischa; Ervan, Ervan; Makualaina, Fenska Narly; Nurhaedah, Nurhaedah
International Journal of Health Sciences Vol. 2 No. 2 (2024): International Journal of Health Sciences
Publisher : Asosiasi Guru dan Dosen Seluruh Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59585/ijhs.v2i2.358

Abstract

Hallucinations are perceptual disorders where the patient perceives something that is not actually happening. An application of the five senses without any external stimulation. An appreciation experienced by a perception through the five senses without external stimulus: False perception. In contrast to illusions where the patient experiences a wrong perception of the stimulus, misperceptions in hallucinations occur without any external stimulus occurring. Internal stimuli are perceived as something that actually exists by the patient. The aim of this research is to gain real experience in providing nursing care to patients with auditory hallucinations, it is hoped that they will be able to identify all problems that occur in connection with hallucinations. The methods used in writing this paper are the library method, interview method and observation method. The results of the research showed that the nursing problems found were in the case of patients with auditory hallucinations based on the theory that there were three nursing diagnoses, namely: Risk of harm to self, others and the environment related to auditory hallucinations; Changes in sensory perception: auditory hallucinations related to withdrawal; Impaired social interactions: Withdrawal is associated with low self-esteem. The conclusion is that hallucinations often occur in schizophrenia patients with nursing problems of low self-esteem and/or withdrawal.
Empowering Students in Improving Knowledge of Healthy Toothbrushing Techniques in The Use of The Tongue Scraper Purnamasari, Anisa; Saragih, Hondor; Pannyiwi, Rahmat; Puspitarini, Nurul Aisyiyah; Makualaina, Fenska Narly; Sipahutar, Pongki
International Journal of Health Sciences Vol. 2 No. 2 (2024): International Journal of Health Sciences
Publisher : Asosiasi Guru dan Dosen Seluruh Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59585/ijhs.v2i2.362

Abstract

Tongue cleaning is a simple and quick procedure that helps remove organisms and debris on the tongue. Tongue cleaning can be done using a tongue scraper. This research was conducted to determine the correlation between the OHI-S index and tongue coating, and to explain knowledge regarding tongue hygiene and tongue scrapers in children at the Sejati Muhammadiyah Rappang Orphanage. The research subjects were children from the Sejati Muhammadiyah Rappang Orphanage who were on site at the time of the research and were willing to follow the research procedures. Dental hygiene is assessed by the OHI-S index and tongue examination is based on the tongue coating index. A total of 24 men and 16 women were given questionnaires before and after counseling. The results showed there was no significant relationship between the two indices (p=0.382). The distribution of questionnaire answers shows an increase in correct answers after providing counseling. However, based on education level and gender, there was no significant difference in knowledge regarding tongue hygiene and tongue scrapers (p=0.858, p=0.486). Non-significant differences were also seen in the comparison of groups that used and did not use a tongue scraper. It was concluded that there was no significant correlation between the OHI-S index and tongue coating. However, providing counseling was able to increase the knowledge of children at the Sejati Muhammadiyah Rappang Orphanage, although there was no difference in knowledge regarding tongue hygiene and tongue scrapers based on education level and gender.
Penyuluhan Pentingnya Kesehatan Mental bagi Siswa Siswi di SMP Negeri 5 Sentani Makualaina, Fenska Narly; Mesa, Nofita Dewi Kok; Sembiring, Lisma Natalia Br
Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Kesehatan Vol. 1 No. 3 (2024): Desember 2024
Publisher : Menara Science Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70109/jupenkes.v1i3.29

Abstract

Orang yang sehat  mentalnya  adalah orang  yang  dapat  menggunakan  potensi  yang  dimilikinya  secara  maksimal, mampu  mengatasi  masalah  yang  datang, serta  mampu bekerja  secara produktif. Kesehatan  mental  sebagai pengupayan secara  penuh  fungsi  mental  hingga  dapat bekerja  secara  produktif, menjalin koneksi secara  baik  dengan lingkungan, cepat beradaptasi dan mampu menyelesaikan semua masalah secara baik.  Sedangkan gangguan kesehatan mental  dapat   di deskripsikan dengan suatu hal yang mempengaruhi suasana hati (emosi)  seseorang hingga menggangu kegiatan kesehariannya dalam berinteraksi dengan lingkungan sekitar. Sekolah merupakan suatu lembaga yang sangat populer untuk membentuk perkembangan anak-anak selaian di rumah bersama dengan keluarga dan orang tua. Masalah mental emosional semakin tinggi pada kelompok usia sekolah di atas 15-18  tahun, yang berdampak pada masalah perilaku saat dewasa. Masalah perkembangan anak disekolah sangat berbeda-beda hal ini terbentuk dari berbagai macam faktor antaralain lingkungan keluar, sosial budaya, ekonomi, dan teman sebaya. Berkaca dari fenomena tentang  kesehatan  mental  serta  dampaknya terhadap perkembangan anak maka, diperlukan sebuah  kajian yang membahas tentang  “Pentingnya Kesehatan Mental Bagi Anak di Sekolah”. 
Peningkatan Pengetahuan Kesehatan Masyarakat tentang HIV AIDS melalui Penyuluhan Kesehatan di Wilayah Kerja Puskesmas Harapan Makualaina, Fenska Narly
Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Kesehatan Vol. 1 No. 3 (2024): Desember 2024
Publisher : Menara Science Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70109/jupenkes.v1i3.30

Abstract

Human Immunodefiency Virus (HIV) merupakan kelompok retrovirus yang mempunyai kemampuan dalam menduplikasi, mencetak dan memasukkan materi genetik sehingga menyebabkan Acquired Immunodeficiency Syndrom (AIDS) yang dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh seseorang dan merupakan penyebab infeksi ikutan (oportunistik). Penyakit HIV/ AIDS saat ini tidak hanya diderita oleh usia produktif atau orang dewasa, namun bisa mengenai anaka-anak maupun remaja. Dampak HIV dan AIDS sangat mengkhawatirkan, karena virus ini telah menyebabkan peningkatan angka kesakitan dan kematianpenduduk di usia produktif. Epidemi ini tumbuh seiring dengan penggunaan narkoba baik narkoba injeksi yang tidak steril maupun narkoba hisap, hubungan seks berisiko dengan tidak menggunakan kondom juga merupakan penyebab tingginya angka kejadian HIV dan AIDS. Sebagai langkah pencegahan maka perlu dilakukannya edukasi untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang penting HIV AID. 
Promosi Kesehatan tentang HIV/ AIDS di SMA Negeri Keureh Papua Sembiring, Lisma Natalia Br; Lestari, Susi; Makualaina, Fenska Narly
Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Kesehatan Vol. 1 No. 3 (2024): Desember 2024
Publisher : Menara Science Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70109/jupenkes.v1i3.38

Abstract

HIV/AIDS merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus yang menyerang sistem imun yang mengakibatkan terjadinya AIDS yang menimbulkan berbagai gejala pada seseorang. Pengetahuan  salah satu faktor yang dapat mencegah penularan HIV/AIDS. Tujuan dari pelaksanaan kegiatan ini untuk menambah pengetahuan tentang HIV/AIDS di SMA Negeri Kaureh. Metode yang digunakan yaitu pemberian promosi kesehatan tentang HIV/AIDS pada siswa-siswi kelas SMA Negeri Kaureh sebanyak 52 oran. Hasil dan pembahasan pengetahuan siswa-siswi pada kategori baik sebanyak 76,9%, kategori cukup 21,2%, dan karegori kurang 1,9%. Kesimpulan hasil menunjukkan bahwa pengetahuan siswa-siswi tentang HIV/AIDS pada kategori baik dan disarankan untuk melakukan kegiatan promosi kesehatan secara berkelanjutan dengan bekerjasama dengan pelayanan kesehatan.
Pentingnya Edukasi Penggunaan Alat Pelindung Diri Pada Penanganan Kegawat Daruratan Pasien HIV/AIDS Mesa, Nofita Dewi Kok; Thome, Angela Librianty; Makualaina, Fenska Narly; Watunglawar, Crystin Evangelin
Jurnal Pengabdian Sosial Vol. 2 No. 3 (2025): Januari
Publisher : PT. Amirul Bangun Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59837/0tspsq88

Abstract

Tingginya penularan kasus HIV di kalangan remaja dapat disebabkan oleh kurangnya pengetahuan terkait HIV. Pengetahuan yang baik terhadap pencegahan HIV/AIDS sangat dibutuhkan oleh remaja sejak dini. Pentingnya pemahaman penggunaan alat pelindung diri (APD) dalam menolong pasien HIV/AIDS sangat perlu diajarkan ke remaja sebagai wujud pelindung terhadap dirinya. Tujuan dilakukannya kegiatan ini agar dapat memberikan dapat memberi peningkatan pemahaman, pengetahuan bagi remaja agar dapat mengerti tentang penggunaan APD dengan baik. Metode yang digunakan adalah dengan memberikan edukasi berupa penyuluhan dan melakukan Focus Group Discussion pada remaja. Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat dengan pemberian edukasi melalui penyuluhan menjadi salah satu sumber ilmu pengetahun bagi siswa siswi terkait pentingnya Pentingnya penggunaan alat pelindung diri pada penaganan kegawat daruratan pasien HIV/AIDS di SMP N 6 Sentani. Terjadi peningkatan pemahaman atau pengetahuan siswa sebelum dan diberikan intervensi.  Siswa siswi menjadi paham tentang jenis dan penggunaan APD bagi dirinya dan untuk orang lain. Hal tersebut dapat memberikan peningkatan pemahaman untuk melindungi diri saat berada pada kegawat daruratan pasien HIV di lingkungan masyarakat dan sekitarnya.
GAMBARAN PERILAKU BUANG AIR BESAR SEMBARANG PADA MASYARAKAT DI RW 13 RT 5 PERUMNAS II WAENA KOTA JAYAPURA Makualaina, Fenska Narly
MOLUCCAS HEALTH JOURNAL Vol 6, No 2 (2024): Agustus
Publisher : Lembaga Penerbitan Fakultas Kesehatan Universitas Kristen Indonesia Maluku

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54639/mhj.v6i2.1486

Abstract

Background: Semarang defecation behavior continues to persist globally, including in Indonesia and in the city of Jayapura. One of the causes is the lack of safe, comfortable and healthy public sanitation facilities as well as hereditary habits. This will have an impact on people's health so there is a need for public awareness regarding correct defecation behavior. Objective: To determine the description of open defecation behavior in the community in RW 13 RT 5 Perumnas II Waena, Jayapura City.  Research method: Quantitative descriptive research type. with a total sample of 71 heads of families or representatives using purposive sampling, data collection using a questionnaire and analyzed univariately. Result: Open defecation behavior in RW 13 RT 5 Perumnas II Waena, Jayapura City was mostly in the positive category, as many as 43 people (60.6%) compared to negative behavior as many as 28 people (39.4%). Cnclussion: The majority of public defecation behavior is carried out positively, so it needs to be further improved so that awareness of negative behavior will arise among the public by providing clean, healthy and comfortable latrine facilities supported by health promotion efforts from local agencies.