Articles
KONFLIK HUBUNGAN PUSAT-DAERAH antara PEMERINTAH PUSAT DAN KABUPATEN BLORA TERKAIT dengan DANA BAGI HASIL BLOK CEPU
Setiyono, Budi;
Satrio Jat, Dio;
Jamaludin, Teten
Jurnal Desentralisasi Vol 10 No 2 (2012): Jurnal Desentralisasi Vol.10 No.2 Tahun 2012
Publisher : Pusat Pelatihan dan Pengambangan dan Kajian Desentralisasi dan Otonomi Daerah Lembaga Administrasi Negara
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (752.59 KB)
Cepu Block located between Centre Jawa and Easth Java. Its known as a rich block because it has a source of oil and gas. Block Cepu, where geograficaly located between three districs, Blora (Centre Java), Bojonegoro and Tuban (East Java) has given contribution to national budget (APBN) and respected local government budget (APBD). About 33 percent of land of Cepu Block is owned by Blora, 67 percen onwned by Bojonegoro and the rest is owned by Tuban. Ironically, however, although 33 percent of the Block belongs to Blora, the district does not receive any financial income from the oil exploration. There is no resources share fund from Cepu Block. Moreover, the distric has to deal with the negative impacts of exploration activities at the Block Cepu such as damaging of infrastructure, environmental pollution, and social disturbance. Blora Distric have protested to Centre Government, but so far there is no outcomes. Centre Government asked that this problem should be studied first. The central government argue that if it is approved, then there will be domino impact: other districts will do same like Blora. Blora district is struggling to get equality in resources share fund (dana bagi hasil). Efforts have done, seminars and workshops, lobby to DPD (Upper House) to find solution. Now the district government is proposing judicial review to constitution court. This reseach examines the history of Block Cepu. It reveals the history of the block from colonial era up to reformation era. Further, the research aims to know how the tension between local government (Blora Government) and central government regarding Blok Cepu oil exploration. The research suggests that, there is injustice in the distribution of revenue from the exploration and it is understandable if Blora district government struggle to get proportional revenue sharing
PARTISIPASI, AKUNTABILITAS DAN PERAN CIVIL SOCIETY dalam PENINGKATAN KINERJA DAERAH
Setiyono, Budi
Jurnal Desentralisasi Vol 11 No 1 (2013): Jurnal Desentralisasi Vol.11 No.1 Tahun 2013
Publisher : Pusat Pelatihan dan Pengambangan dan Kajian Desentralisasi dan Otonomi Daerah Lembaga Administrasi Negara
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (766.88 KB)
Bersama dengan dominannya paternalism, ketiadaan transparansi dan akuntabilitas melumpuhkan inisiatif lokal dan menyebabkan keseragaman, standarisasi, kehancuran struktur sosial, kooptasi pemimpin di semua tingkatan, penyalahgunaan kekuasaan dan korupsi dan, yang paling serius adalah, ketidakpercayaan yang mendalam kepada lembaga-lembaga pemerintah. Selama beberapa dekade, suara aspirasi masyarakat sipil dalam kebijakan publik terbatas dalam bentuk surat pembaca dan partisipasi umum dalam proses pemilu setiap lima tahun yang dikendalikan pemerintah. Kritik dan aspirasi kritis warga masyarakat terhadap kebijakan pemerintah dianggap sebagai ketidaksetiaan atau subversi.
IDENTIFIKASI IRIS MATA MENGGUNAKAN TAPIS GABOR WAVELET DAN JARINGAN SYARAF TIRUAN LEARNING VECTOR QUANTIZATION (LVQ)
Setiyono, Budi;
Isnanto, R. Rizal
TEKNIK Volume 30, Nomor 1, Tahun 2009
Publisher : Diponegoro University
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (255.839 KB)
|
DOI: 10.14710/teknik.v30i1.1815
Biometric represents the human identification method development using natural characteristic of humanbeing as its bases. Every iris has the detail and unique texture, even differ between right and left eye.Theeye iris identification process in this research are data acquisition, early processing, feature exctractionand classification. Algorithm used for classification of texture slice the eye is Gabor wavelet filtering, andclassification process of slice the eye texture will be used by a Artificial Neural Network LVQ. Recognitionthe value of feature vektor in each iris obtained from to the number of right recognition value or thepercentage of right one. The best recognition percentage is 87,5 %.
Analisis dan Simulasi Shell Heavy Oil Fractionator (SHOF) Menggunakan Metode Kontrol PID
Aria EL, Jusagemal;
Setiawan, Iwan;
Setiyono, Budi
Transmisi Vol 13, No 4 (2011): TRANSMISI
Publisher : Departemen Teknik Elektro, Universitas Diponegoro
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (537.812 KB)
|
DOI: 10.12777/transmisi.13.4.114-120
Shell Heavy Oil Fractionator (SHOF), types of distillation columns are often used as models in the application of advanced control, are examples that illustrate the dynamics of real plant from the process industries, especially petroleum refining industry. This thesis research analysis and simulation of control systems Shell Heavy Oil Fractionator column (SHOF) which is a multivariable system with three inputs and three outputs (Multi Input Multi Output). Interaction between subsystems is reduced by applying the method of Relative Gain Array and decoupling, so the system can be transformed into three Single Input Single Output (SISO). Control system uses Proportional Integral control (PI) and Proportional Integral Derivative control (PID). SHOF control system simulation can be concluded that decoupling eliminate the influence of input Top Draw on outputs Side End Point Composition and Bottom Reflux Temperature, influence of input Side Draw on outputs Top End Point Composition and Bottom Reflux Temperature, as well as the influence of inputs Bottom Reflux Duty on outputs Top End Point Composition and Side End Point Composition. The best results were obtained from the Top End Point Composition control using PID control Chien-Regulator 1, Side End Point Composition using PI control Minimum IAE-Murill Regulators, and the Bottom Reflux Temperature using PI control with closed loop time constant (Tcl) for 1.5 minutes. Keyword : Shell Heavy Oil Fractionator (SHOF), Relative Gain Array (RGA), decoupling, PID control
Analisis Metode Pendeteksian Langkah Kaki pada Pedestrian Dead Reckoning
Wisnurahutama, Surya;
Setiawan, Iwan;
Setiyono, Budi
Transmisi Vol 12, No 3 (2010): TRANSMISI
Publisher : Departemen Teknik Elektro, Universitas Diponegoro
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (305.356 KB)
|
DOI: 10.12777/transmisi.12.3.120-125
Pedestrian Dead Reckoning merupakan salah satu bagian dari sistem navigasi personal yang diterapkan untuk pejalan kaki. Posisi ditentukan oleh posisi sebelumnya, jarak yang ditempuh dan arah melangkah. Deteksi langkah merupakan salah satu faktor penting pada sistem navigsi PDR. Jarak yang ditempuh dapat ditentukan dengan mengetahui jumlah langkah ketika berjalan dikalikan dengan jarak untuk satu kali melangkah yang dianggap konstan. Banyak penelitian yang telah dilakukan untuk mendeteksi langkah manusia dan dalam tugas akhir ini akan mengulas tentang metode pendeteksian langkah kaki manusia. Pendeteksian langkah dilakukan dengan melihat nilai sensor akselerometer ketika berjalan. Sensor akselerometer yang digunakan adalah sensor 3 axis HITACHI H48C yang dipasang pada sepatu. Nilai percepatan ketiga axis yang terbaca oleh sensor ketika berjalan kemudian dikirim ke netbook. Nilai percepatan ketiga axis tersebut diolah sehingga didapatkan sinyal magnitude, sinyal energi, sinyal product, dan sinyal sum. Pendeteksian langkah kaki dilakukan dengan menganalisis sinyal yang didapatkan menggunakan pendekatan nilai threshold dan nilai variansi. Berdasarkan pengujian dan analisis yang dilakukan dapat diketahui bahwa fase stance merupakan fase yang paling mudah dideteksi karena pada fase stance sinyal akan stabil pada rentang nilai tertentu. Penggunaan nilai variansi pada pendeteksian langkah berguna untuk membuat sinyal pada fase stance akan berada pada nilai nol. Pendeteksian menggunakan nilai variansi memiliki tingkat keberhasilan lebih besar dibandingkan dengan sinyal aslinya. Keyword :  stance, swing, magnitude, threshold, variansi.
IDENTIFIKASI PLANT SIMULATOR SECARA ONLINE MENGGUNAKAN METODE JARINGAN SARAF TIRUAN DENGAN STRUKTUR MODEL NARX (NONLINEAR AUTOREGRESSIVE EXOGENOUS)
Istiqomah, Dini Yasa;
Setiyono, Budi;
Sumardi, Sumardi
Transmisi Vol 17, No 1 Januari (2015): TRANSMISI
Publisher : Departemen Teknik Elektro, Universitas Diponegoro
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (772.05 KB)
|
DOI: 10.12777/transmisi.17.1.1-6
Abstrak  Pada Analisa sebuah sistem, hal ini dapat dilakukan lebih mudah jika diketahui persamaan model matematikanya. Salah satu caramendapatkan persamaan matematika adalahmenggunakan identifikasi sistem.. Identifikasi sistem adalah usaha untuk mendapatkan sebuah informasi yang berupa model matematika yang didapat dari hasil analisa data masukan dan keluaran dari sistem. Pada penelitian ini dilakukan identifikasi secara online atau secara langsung terhubung dengan plant yang bersifat black-box. Metode identifikasi yang digunakan adalah algoritma Neural Network dengan model NARX(Nonlinear Auto Regressive Exogenous). Nilai masukan dan keluaran pada plant simulator akan diidentifikasi menggunakan model NARX dengan pelatihannya menggunakan algoritma Levenberg Marquardt. Hasil yang diperoleh dari identifikasi ini adalah berupa jaringan model. Berdasarkan hasil identifikasi menggunakan struktur model NARX, simulator plant sudah bisa direpresentasikan dalam bentuk jaringan model. Jaringan model ini dapat dibuat dalam persamaan matematika. Salah satu hasil identifikasi yang terbaik ditunjukkan dengan nilai MSE validasi pada rangkaian op-amp orde 3 dengan interkoneksi umpan balik yaitu 0,075.  Kata kunci: Identifikasi, Sistem Black-box, Jaringa Saraf Tiruan   Abstract In system analysis, it becomes easier if the mathematical equation can be known. One way to get the equation is using system identification. System identification is the discipline to obtain system information in the form of mathematical equation, starting from experimental data, the input and the output value.  In this research, the identification was online or directly connected with the black-box system. Neural network methods were used to identify the system. The input and output value of simulator plant were identified with NARX (Nonlinear Auto Regressive Exogenous) model and the training algorithm used Levenberg-Marquardt algorithm. The result from this identification was a model network. Based on the results, the simulator plant can be represented by the network models. The networks model show by mathematic equation form. The best identification gave by op-amp circuit order 3 with feedback interconnection. The MSE validation value of this network model was 0,075. Keywords: Identification, Black-box System, Neural Network
PERANCANGAN PLANT PENCAMPUR AIR MENGGUNAKAN KONTROL PID UNTUK PENGATURAN SUHU CAIRAN BERBASIS ATMEGA16
Ruzianto, Rega Sakti;
Setiyono, Budi;
Sumardi, Sumardi
Transmisi Vol 19, No 2 April (2017): TRANSMISI
Publisher : Departemen Teknik Elektro, Universitas Diponegoro
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (895.488 KB)
|
DOI: 10.12777/transmisi.19.2.65-71
Pemanas air pada saat ini telah menjadi kebutuhan pokok bagi sebagian masyarakat di dunia, terutama masyarakat yang bermukim di daerah dengan musim dingin. Air hangat biasanya digunakan untuk mandi, mencuci, merendam dan kegiatan rumah tangga lainya.Kemajuan teknologi saat ini menuntut agar sistem pemanas menjadi lebih praktis dan mudah digunakan. Pada penelitian ini dibuat prototype sistem pemanas dengan pencampuran air secara otomatis sehingga dapat mengatur suhu air dengan lebih mudah. Otomatisasi alat ini meliputi penetapan suhu air yang ingin digunakan sebagai set point sehingga air panas yang keluar dari keran sudah sesuai dengan suhu air yang dinginkan tanpa perlu mencampurkan dengan air dingin lagi. Metode kontrol yang digunakan adalah pencampuran air adalah kontrol PID. Dalam proses pencampuranya digunakan air panas dengan suhu sekitar 70°C dan air biasa dengan suhu normal 30°C. Proses pencarian nilai parameter kendali PID dengan menggunakan metode trial and error, yaitu dengan memberikan gain parameter secara acak sampai respon sistem sesuai dengan yang diinginkan. Sensor suhu LM35 digunakan untuk mengukur suhu pada air. Hasil pengujian diperoleh bahwa penegendalian suhu air dengan cara pencampuran mengguanakan metode kontrol PID dengan nilai kp=15 dan kd=5 menghasilkan respon sistem dengan suhu yang stabil dan nilai eror yang kecil anatara 2-4 °C.Â
PERANCANGAN SELF BALANCING PITCH CONTROL DENGAN METODE KONTROL FUZZY PADA UNMANNED AERIAL VEHICLE FIXED WING
Wijaya, Aristya Panggi;
Triwiyatno, Aris;
Setiyono, Budi
Transmisi Vol 17, No 4 Oktober (2015): TRANSMISI
Publisher : Departemen Teknik Elektro, Universitas Diponegoro
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (701.74 KB)
|
DOI: 10.12777/transmisi.17.4.162-171
Abstrak  Dalam merancang sebuah UAV terjadinya kesalahan akibat terlambatnya respon sistem terhadap sinyal referensi dari pilot dan kurangnya kestabilan dalam kondisi datar akibat gangguan maupun beban mekanik yang tidak seimbang akan mengakibatkan UAV tidak dapat dikontrol bahkan mengakibatkan UAV tidak dapat mempertahankan kondisi terbang. Pada penelitian ini dilakukan perancangan suatu metode pengontrolan elevator, rudder, dan throttle menggunakan referensi sinyal dari pemancar remot yang dapat dikontrol secara jarak jauh dan pengontrolan sudut pitch dari wahana terbang UAV bersayap tetap yang dapat mempertahankan keseimbangan atau kondisi datar secara otomatis (self balancing).Penelitian ini menghasilkan purwarupa wahana terbang tak berawak (unmanned aerial vehicle) yang dapat dikontrol secara nirkabel secara jarak jauh dan memiliki kemampuan untuk mempertahankan keseimbangan sudut pitch pada kondisi datar (self balancing). Berdasarkan hasil pengujian menunjukkan bahwa metode kontrol fuzzy dapat diterapkan dalam pengontrolan pitch sistem wahana terbang tak berawak (unmanned aerial vehicle). Perbaikan kinerja sistem dengan kontroler fuzzy ditunjukkan dengan hasil keluaran RMSE dengan pengujian gangguan hidung UAV ke atas nilainya hingga sebesar 5,737%. dan gangguan hidung UAV ke bawah yang nilainya hingga sebesar 4,6285% dibandingkan dengan nilai RMSE dengan kontrol open-loop yang nilainya sebesar 27,549% terhadap acuan kondisi datar sudut pitch 0 derajad.  Kata kunci : Self-balancing, sudut pitch, UAV bersayap tetap, kontrol fuzzy   Abstract  In designing an UAV, error caused by the delay in UAV response system to the reference control signal from the pilot and the lack of stability in flat conditions due to interference or unbalanced mechanical load will lead UAV uncontrolled even result UAVs can not maintain flight conditions. This research was conducted to devise a method of controlling an elevator, rudder and throttle using a reference signal from a remote transmitter that can be controlled remotely and controlling the pitch angle of a fixed wing UAV flying vehicle that can maintain balance or flat conditions automatically (self-balancing)). This research resulted in a prototype of unmanned aerial vehicle that can be wirelessly controlled and have the ability to maintain balance on the pitch angle of the flat conditions (self-balancing). Based on the test results indicate that the fuzzy control methods can be applied in the pitch control system of unmanned flying vehicle (unmanned aerial vehicle) Improvement of the performance of the system with fuzzy controller is shown with output RMSE with interference testing UAV nose up the RMSE value up to 5.737%. and disruption UAV nose down the RMSE value up to 4.6285% compared to the value of RMSE with open-loop control whose value amounted to 27.549% of the reference conditions of a flat pitch angle of 0 degrees.  Keyword : Self-balancing, pitch angle, UAV fixed wing, fuzzy control
SELF-BALANCING SCOOTER MENGGUNAKAN METODE KENDALI PROPORSIONAL INTEGRAL DERIVATIF
Cahyono, Bambang Nur;
Sumardi, Sumardi;
Setiyono, Budi
Transmisi Vol 15, No 4 (2013): TRANSMISI
Publisher : Departemen Teknik Elektro, Universitas Diponegoro
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (401.357 KB)
|
DOI: 10.12777/transmisi.15.4.164-169
Abstrak Self-Balancing Scooter merupakan suatu robot mobile yang memiliki dua buah roda disisi kanan dan kirinya yang tidak akan seimbang apabila tanpa adanya kontroler. Self-Balancing Scooter ini merupakan pengembangan dari self balancing robot, yang bisa ditumpangi manusia. Contoh real dari balancing scooter adalah SEGWAY Personal Transporter yang di produksi oleh SegWay TM. Tujuan utama dari penelitian ini adalah mengimplementasikan metode kontrol yang baik untuk menjaga badan robot seimbang dalam posisi tegak lurus terhadap permukaan bumi dan juga bisa dikendarai. Balancing scooter ini menggunakan sensor MPU - 6050 Module 3 Axis Gyroscope+Accelerometer untuk mendeteksi kemiringan serta mendeteksi kecepatan sudut badan robot ketika akan terjatuh. Sedangkan untuk penggeraknya digunakan dua buah motor DC. Dari hasil pengujian di dapatkan bahwa kontrol PID dengan nilai Kp = 40 Ti = 0,5 dan Td = 0,01 merupakan hasil yang paling maksimal dengan nilai Tr sebesar 1 detik dan Ts sebesar 3 detik. Hasil pengujian dari complementary filter yang paling maksimal adalah dengan koefisien (a) sebesar 0,97. Kata Kunci: Complementary Filter, MPU-6050, PID, Self-Balancing Scooter  Abstract Self-Balancing Scooter is a mobile robot that has two wheels on the right and the left that will not be balanced if without a controller. Self-Balancing Scooter is the development of self-balancing robot, which can be boarded humans. A real example of self-balancing scooter is SEGWAY Personal Transporter is produced by Segway TM. Self-Balancing Scooter requires a good control method and powerful tool to maintain the position of the robot in a position perpendicular to the earth's surface, without need for other control from the outside. The main purpose of this final project is to implement a good control method to keep your body in a balanced robot perpendicular to the surface of the earth and human beings can also be boarded. Balancing scooter uses sensors MPU - 6050 Module 3 Axis Gyroscope + accelerometer to detect tilt and angular velocity detecting robot body when it will fall. While for driving two DC motors are used. From the test results it appears that the PID control with the value of Kp = 40 Ti = 0.5 and Td = 0.01 is the maximum result with the value of Tr 1 second and Ts 3 second. The test results of complementary filter are to maximal coefficient (a) of 0.97. Keywords: Complementary Filter, MPU-6050, PID, Self-Balancing Scooter
Perancangan Modulator Elektro-Optik Transversal Pockels
S, Rg Setiawan;
Darjat, Darjat;
Setiyono, Budi
Transmisi Vol 13, No 4 (2011): TRANSMISI
Publisher : Departemen Teknik Elektro, Universitas Diponegoro
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (352.763 KB)
|
DOI: 10.12777/transmisi.13.4.146-153
Perkembangan teknologi telekomunikasi mengakibatkan kebutuhan akan sistem telekomunikasi yang berkapasitas besar dan berkecepatan tinggi semakin meningkat. Peningkatan permintaan sarana telekomunikasi yang berkapasitas besar dan berkecepatan tinggi ini menempatkan sistem komunikasi serat optik sebagai infrastruktur utama yang mampu meningkatkan sistem konvensional yang selama ini dipakai. Penggunaan sistem komunikasi serat optik telah berkembang ke arah alat yang dapat memodulasi amplitude, fasa, frekuensi atau intensitas cahaya dengan kecepatan tinggi yaitu modulator optik. Pada modulator elektro-optik ini hal utama yang menjadi pertimbangan dalam perancangan adalah kinerja dari sistem. Kinerja modulator elektro-optik dipengaruhi oleh beberapa faktor penting, misalnya bahan media interaksi, dimensi media intaraksi serta faktor-faktor lain di luar itu seperti karakterstik cahaya masukan dan tegangan kerja yang digunakan. Dari hasil perhitungan, dapat ditentukan bahan-bahan yang paling cocok untuk merancangsel modulator yaitu kristal KD*P untuk sumber cahaya laser He-Ne, serta dapat ditentukan dimensi dari modulator yang berbentuk balok dengan panjang 57,043 mm, berpenampang bujur sangkar dengan panjang sisi 0,75 mm Keywords: Modulator, Elektro-Optik, Transversal Pockels