Claim Missing Document
Check
Articles

Found 26 Documents
Search

STUDI TERHADAP RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DI SMP NEGERI BANJARMASIN Sarbaini, Sarbaini
Vidya Karya Jurnal Kependidikan Vol 30, No 2 (2015): Oktober 2015
Publisher : Vidya Karya Jurnal Kependidikan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The basic value of democration are the obedience to norms of law and orderliness, which is also become the characteristic of a democratic citizhen. The character could be thought through the civics education based on the character of obedience of student at school, especially to student at secondary level (SMP). For some schools at secondary level in Banjarmasin, there are students who have the obedience to the norm of orderliness with high, medium, and low category. The purpose of this study is to explore the lesson plan of civics education for organizing the model of building obedience character to the norms of orderliness as the effort in preparing democratic citizen at school. This study used a qualitative method. The technic used in collecting data is documentation study. The data was analyzed by a qualitative analysis. The result of this study is that the lesson plan of civics education still not based on affective domain and also not integrating the obedience character yet.
Kajian tentang Studi Keterbacaan dalam Pengembangan Bahan Ajar Ekologis di Daerah Lahan Basah Winarti, Atiek; Yamin, Moh.; Sarbaini, Sarbaini
Vidya Karya Jurnal Kependidikan Vol 30, No 2 (2015): Oktober 2015
Publisher : Vidya Karya Jurnal Kependidikan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This research has the objective to assess the readability level of valid, practical and effective learning model in building the students ecological consciousness in the area of wetlands, to increase the listening skills and the students concepts mastery on subject matter relating to the social environment and the generic structure of English. This study intends to develop the instructional materials in the form of Student Worksheet (LKS) used to create a society that has a high sensitivity in listening to the destruction of the ecology in wetland areas. The study population was all students in all junior high schools in Banjarmasin. By using purposive sampling, each of the first class of eighth grade students from three schools located in the area around the river, namely SMPN 4, Junior High School SMPN 5 and 17 became the sample. The number of students of SMPN 27 Banjarmasin is 165 from 5 classes , While the number of students of SMPN 5 Banjarmasin is 170 from 5 classes. The number of students for each class is between 33 and 34 students. Similarly, the SMP 17, the number of students for the sample was relatively the same. The results showed that the material Worksheet 1 and Worksheet 2 is considered to fulfill the  criteria of material legibility by respondents where they gave positive responses, ranging from the worksheet itself, which includes the presentation of working procedures easy to understand; pictures in worksheet clarify the material; the questions in worksheet are easy to understand; and questions in worksheets guide the students understand the importance of the environment, including the physical form letter corresponding to the font selection and readable; the font size is large enough and clear; and the overall appearance of worksheet is interesting.
PERAN DINAS SOSIAL DALAM PENANGGULANGAN ANAK JALANAN DI KOTA BANJARMASIN Harpani Matnuh, M. Ramadhani, Sarbaini
Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan Vol 6, No 11 (2016): Pendidikan Kewarganegaraan
Publisher : Lambung Mangkurat University Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The method used in this study is a qualitative method. Data collected by observation, interview, and literature. In analyzing the data used qualitative analysis that includes data collection, data reduction, and data presentation. Testing the validity of the data is done by triangulation and using reference materials. The results of this study indicate that: (1) control program in the form of handling street children in terms of education: knowledge; skills; knowledge attitude that emphasizes the education of mental discipline. (2) Implementation of the program in the prevention of street children conducted with the data collected by the municipal police raids or Trantib and others and from the data subsequently used as input in penanggulanngan street children. (3) Constraints faced in tackling street children are street children who have to get back to the current coaching environment tend to live in the street and generate economic activity.How to overcome the obstacles in tackling street children among them to disseminate to the public, especially those of the motorists who move in the way that they do not give money to children who move up the road.Based on these results, it can be suggested: (1) Social Service should be able to make a new model in the management and supervision of street children in addition to provide knowledge about the dangers of drugs because street children are particularly vulnerable to the dangers of drugs. (2) The prevention of street children program implementation is maximized not only for street children netted municipal police but involving the community around. (3) In dealing with street children after getting coaching tends to return to live on the street and generate economic activity in the street should provide coaching skills that can be used by children when it will no longer be on the streets so that they can empower themselves.Keywords: Treatment, Prevention, Street Children, Social Service
PERTIMBANGAN MORAL MENURUT GENDER PESERTA DIDIK DALAM PEMBELAJARAN PKN DI SMA KORPRI BANJARMASIN Sarbaini, Sarbaini
Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan Vol 6, No 11 (2016): Pendidikan Kewarganegaraan
Publisher : Lambung Mangkurat University Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dalam perspektif PKn, pembelajaran yang memberikan kasus “dilema moral” akan menjadi wahana pendidikan yang memfasilitasi peserta diri untuk memberikan argumen moral sekaligus menunjukkan posisi perkembangan moralnya terhadap kasus “dilema moral” yang diajukan kepadanya, sehingga lambat laun mengembangkan dirinya menjadi warga negara yang cerdas, bertanggungjawab dan berkeadaban. Peserta didik kelas XII SMA Korpri Banjarmasin, secara keseluruhan berdasarkan rerata ‘judgment score” sebesar 14,7, maka tingkat perkembangan moral kognitif peserta didik kelas berada pada tahapan II (konvensional), yang berorientasi pada hukum dan ketertiban, yakni 70% peserta didik lelaki dengan rata-rata “judgment score” sebesar 13,6, dan 100% peserta didik perempuan dengan “judgment score” sebesar 15,8. Perbedaan gender pada pengukuran Kohlberg menampakkan hasil-hasil bermakna ganda, memperlihatkan pola-pola yang amat berbeda dari jenis kelamin, tetapi juga kontoversial, namun ditegaskan bahwa perempuan memang berkembang secara berbeda dari laki-laki, juga dalam hal berpikir moral.  Kata-kata kunci: pertimbangan moral, gender, peserta didik, PKn
STRATEGI GURU PKN MENANAMKAN KARAKTER SOPAN SANTUN DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DI SMP NEGERI 3 BANJARMASIN Rabiatul Adawiah, Ainah, Sarbaini,
Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan Vol 6, No 11 (2016): Pendidikan Kewarganegaraan
Publisher : Lambung Mangkurat University Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Strategi Guru PKn Menanamkan Karakter Sopan Santu dalam Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) di SMP Negeri 3 Banjarmasin. Skripsi Program Studi Pendidikan Kewarganegaraan, jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial FKIP Universitas Lambung Mangkurat. Pembimbing (I) H. Sarbaini (II) Hj. Rabiatul Adawiyah.Kata Kunci: Strategi guru, PKn, menanamkan, sopan santun, pembelajaran,Kesadaran diri siswa terhadap sopan santun di SMPN 3 Banjarmasin cukup baik tetapi masih kurang, karena masih terjadi pelanggaran-pelanggaran yang dilakukan siswa terhadap tata kesopanan yang telah ditetapkan sekolah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran sopan santun siswa. Di samping itu, juga untuk mengetahui strategi guru PKn menanamkan karakter sopan santun dalam pembelajaran Pkn di SMP Negeri 3 Banjarmasin.Metode penelitian yang dipilih adalah metode kualitatif. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data dilakukan dengan metode kualitatif dimulai dari pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Data dapat diuji keabsahannya dengan cara perpanjangan pengamatan, meningkatkan ketekunan, triangulasi dan menggunakan bahan referensi.Hasil penelitian menunjukkan sikap kesopanan siswa sudah baik dilihat dari cara mereka menghormati guru saat berpapasan dengan guru, mengucapkan salam dan mencium tangan guru meskipun masih terjadi pelanggaran-pelanggaran terhadap tata kesopanan yang berlaku di sekolah dan masih ada siswa yang mengolok-olok. Strategi guru PKn menanamkan karakter sopan santun dalam pembelajaran PKn di SMP Negeri 3 Banjarmasin dengan cara memberlakukan system point, memberikan himbauan, memberikan contoh yang baik melalui pembiasaan saat berada disekolah, seperti mengucapkan salam ketika memasuki kelas, bersalaman sebelum memasuki sekolah dan sebagainya, menegur siswa dengan tegas, sedangkan dalam pembelajaran Pkn guru menggunakan strategi dengan menggunakan metode diskusi, skala sikap, serta apersepsi, hal ini mendapat respon positif dari siswa namun mereka lebih menyukai guru yang benar-benar mencontohkan dan akrab dengan siswa agar terjalin kedekatan serta keharmonisan. Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa siswa menyukai strategi yang digunakan oleh pihak sekolah tetapi mereka lebih menyukai strategi yang lebih akrab dengan siswa dan bisa bersosialisasi dengan ramah kepada siswa. Dapat disarankan untuk menentukan kebijakan mendengar respon dari beberapa siswa sehingga baru diputuskan bagaimana strategi yang baik untuk menanamkan karakter sopan santun siswa, selain itu semua pihak guru harus mencontohkan kesopanan terhadap siswa-siswi, dan saat menegur pelanggaran dengan lemah lembut namun tetap berwibawa.
PENENTUAN Sr-90 DALAM SAMPEL BERAS DAN BEBERAPA SAYURAN DI SUMATERA BARAT SARI, MAYA; Sarbaini, Sarbaini
Sainstek : Jurnal Sains dan Teknologi Vol 5, No 2 (2013)
Publisher : IAIN Batusangkar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (598.175 KB) | DOI: 10.31958/js.v5i2.90

Abstract

Rice and vegetables are the most of agriculture in West Sumatera. These are of environment media that needs reaserched to know how far the radioactivity level. This was done at environment laboratory of PTKMR-BATAN. Step of reaserch has been done as follow determining the location and take the samples, cultivating the samples in laboratory, measuring the samples with LBC and samples analysis. From the result of measurement it shown that the lowest concentrate could be measured by LBC device that was 0,093 mBq/Kg. Sr-90 concentrate into the result of reaserch shown the data with variation from undetected data (0,4749 ± 1,1422)mBq/Kg. Activity concentration Sr-90 which was found in the plants of agriculture result in West Sumatera land are the low than Java island area and lower than found in Japan.Key words: environment media, radioactivity level, LBC.
The Dynamics of Students Religion in Lambung Mangkurat University Sarbaini, Sarbaini; Husin, Gusti Muhammad Irhamna; Arief, M Ihsanul; Ainah, Noor
SYAMIL: Jurnal Pendidikan Agama Islam (Journal of Islamic Education) SYAMIL VOL. 8 NO. 2, 2020
Publisher : Program Pascasarjana Universitas Islam Negeri Sultan Aji Muhammad Idris Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21093/sy.v8i2.2679

Abstract

One of the visible forms of worship is reading, studying and practicing the contents of the Koran. The ability to read the Koran properly that is owned by a person will increase the enthusiasm to deepen it. Thus, fluency and accuracy in reciting the recitation of the Koran is very important for everyone, because it will lead to validity and failure of one's prayers, and also an encouragement to deepen the study of the Koran. This research was conducted at Lambung Mangkurat University in the Teaching and Education Faculty (FKIP), the Faculty of Economics and Business (FEB) and the Faculty of Medicine (FK). The focus of research on students' religious behavior is assessed by their ability to read the Koran by the behavior they display in their daily lives. The method used is a qualitative approach with descriptive analysis techniques. Data were collected using participant observation and dept interview techniques. The interview approach used was structured interviews and free interviews. The research was conducted for two months, (October-November, 2019). Data checking was carried out through focus group discussions. There are three categories that this research produces: first, students who have high quality; second, students who have medium quality; and third, have low quality in reading the Koran. The factors that become the difference in quality are caused by the influence of the family environment, the influence of the previous educational environment, and the influence of the community environment.
PERTIMBANGAN MORAL MENURUT GENDER PESERTA DIDIK DALAM PEMBELAJARAN PKN DI SMA KORPRI BANJARMASIN Sarbaini Sarbaini
Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan Vol 6, No 11 (2016): Pendidikan Kewarganegaraan
Publisher : Prodi PPKn ULM dan AP3KnI Kal-Sel

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/kewarganegaraan.v6i11.729

Abstract

Dalam perspektif PKn, pembelajaran yang memberikan kasus “dilema moral” akan menjadi wahana pendidikan yang memfasilitasi peserta diri untuk memberikan argumen moral sekaligus menunjukkan posisi perkembangan moralnya terhadap kasus “dilema moral” yang diajukan kepadanya, sehingga lambat laun mengembangkan dirinya menjadi warga negara yang cerdas, bertanggungjawab dan berkeadaban. Peserta didik kelas XII SMA Korpri Banjarmasin, secara keseluruhan berdasarkan rerata ‘judgment score” sebesar 14,7, maka tingkat perkembangan moral kognitif peserta didik kelas berada pada tahapan II (konvensional), yang berorientasi pada hukum dan ketertiban, yakni 70% peserta didik lelaki dengan rata-rata “judgment score” sebesar 13,6, dan 100% peserta didik perempuan dengan “judgment score” sebesar 15,8. Perbedaan gender pada pengukuran Kohlberg menampakkan hasil-hasil bermakna ganda, memperlihatkan pola-pola yang amat berbeda dari jenis kelamin, tetapi juga kontoversial, namun ditegaskan bahwa perempuan memang berkembang secara berbeda dari laki-laki, juga dalam hal berpikir moral.  Kata-kata kunci: pertimbangan moral, gender, peserta didik, PKn
STRATEGI GURU PKN MENANAMKAN KARAKTER SOPAN SANTUN DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DI SMP NEGERI 3 BANJARMASIN Ainah, Sarbaini, Rabiatul Adawiah
Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan Vol 6, No 11 (2016): Pendidikan Kewarganegaraan
Publisher : Prodi PPKn ULM dan AP3KnI Kal-Sel

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/kewarganegaraan.v6i11.725

Abstract

Strategi Guru PKn Menanamkan Karakter Sopan Santu dalam Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) di SMP Negeri 3 Banjarmasin. Skripsi Program Studi Pendidikan Kewarganegaraan, jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial FKIP Universitas Lambung Mangkurat. Pembimbing (I) H. Sarbaini (II) Hj. Rabiatul Adawiyah.Kata Kunci: Strategi guru, PKn, menanamkan, sopan santun, pembelajaran,Kesadaran diri siswa terhadap sopan santun di SMPN 3 Banjarmasin cukup baik tetapi masih kurang, karena masih terjadi pelanggaran-pelanggaran yang dilakukan siswa terhadap tata kesopanan yang telah ditetapkan sekolah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran sopan santun siswa. Di samping itu, juga untuk mengetahui strategi guru PKn menanamkan karakter sopan santun dalam pembelajaran Pkn di SMP Negeri 3 Banjarmasin.Metode penelitian yang dipilih adalah metode kualitatif. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data dilakukan dengan metode kualitatif dimulai dari pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Data dapat diuji keabsahannya dengan cara perpanjangan pengamatan, meningkatkan ketekunan, triangulasi dan menggunakan bahan referensi.Hasil penelitian menunjukkan sikap kesopanan siswa sudah baik dilihat dari cara mereka menghormati guru saat berpapasan dengan guru, mengucapkan salam dan mencium tangan guru meskipun masih terjadi pelanggaran-pelanggaran terhadap tata kesopanan yang berlaku di sekolah dan masih ada siswa yang mengolok-olok. Strategi guru PKn menanamkan karakter sopan santun dalam pembelajaran PKn di SMP Negeri 3 Banjarmasin dengan cara memberlakukan system point, memberikan himbauan, memberikan contoh yang baik melalui pembiasaan saat berada disekolah, seperti mengucapkan salam ketika memasuki kelas, bersalaman sebelum memasuki sekolah dan sebagainya, menegur siswa dengan tegas, sedangkan dalam pembelajaran Pkn guru menggunakan strategi dengan menggunakan metode diskusi, skala sikap, serta apersepsi, hal ini mendapat respon positif dari siswa namun mereka lebih menyukai guru yang benar-benar mencontohkan dan akrab dengan siswa agar terjalin kedekatan serta keharmonisan. Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa siswa menyukai strategi yang digunakan oleh pihak sekolah tetapi mereka lebih menyukai strategi yang lebih akrab dengan siswa dan bisa bersosialisasi dengan ramah kepada siswa. Dapat disarankan untuk menentukan kebijakan mendengar respon dari beberapa siswa sehingga baru diputuskan bagaimana strategi yang baik untuk menanamkan karakter sopan santun siswa, selain itu semua pihak guru harus mencontohkan kesopanan terhadap siswa-siswi, dan saat menegur pelanggaran dengan lemah lembut namun tetap berwibawa.
HAK DAN KEWAJIBAN PEREMPUAN DAYAK WARUKIN Siti Fatimah; Sarbaini Sarbaini; Heru Puji Winarso
Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan Vol 9, No 1 (2019): PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
Publisher : Prodi PPKn ULM dan AP3KnI Kal-Sel

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/kewarganegaraan.v9i1.8520

Abstract

Indonesia memiliki beragam suku, agama, bahasa dan kebudayaan. Salah satu suku yang terdapat di Indonesia adalah suku Dayak yang merupakan suku asli pulau Kalimantan. Suku Dayak tersebar diseluruh provinsi di Kalimantan salah satunya adalah Kalimantan Selatan. Terdapat beberapa sub suku Dayak yang ada di Kalimantan Selatan yakni Dayak Maanyan, Deyah, Bakumpai, Meratus dan lainnya. Suku Dayak Maanyan banyak bermukim dibagian utara Kalimantan Selatan salah satunya di kabupaten Tabalong. Masyarakat Dayak Maanyan di Tabalong dalam kehidupannya masih sangat menjunjung tinggi nilai-nilai keadatan Maanyan, seperti yang terjadi di desa Warukin Kecamatan Tanta atau yang sering disebut dengan Dayak Warukin. Dalam kesehariannya masyarakat Dayak Warukin memiliki kekhasan yakni mengenai hak dan kewajiban bagi perempuan Dayak Warukin baik dalam rumah tangga maupun di masyarakat adat. Hasil penelitian menunjukan bahwa hak perempuan Dayak Warukin dalam rumah tangga yakni hak untuk diberi nafkah, mengatur keuangan dalam rumah tangga, serta berhak mengatur segala hal dalam rumah tangga. Sedangkan kewajibannya yakni wajib patuh terhadap suami, menjaga nama baik suami dan keluarga, wajib mengasuh dan mendidik anak, wajib meringankan beban suami dalam mencari nafkah, serta wajib mengurus keperluan anak dan suami. Selain itu hak perempuan Dayak Warukin di masyarakat yakni meliputi hak untuk dilibatkan dalam setiap kegiatan dimasyarkat seperti upacara adat, berhak memimpin ritual, serta berhak untuk berpartisipasi dalam pemerintah desa. Sedangkan kewajibannya ialah wajib untuk saling tolong menolong, wajib menjaga dan melestarikan budaya adat Dayak Warukin, wajib menyiapkan konsumsi dalam setiap upacara adat, dan wajib untuk turut serta bergotong royong. Kata Kunci: Hak, Kewajiban dan Perempuan Dayak