Claim Missing Document
Check
Articles

Found 20 Documents
Search

AJARAN TASAWUF TAREKAT TIJANIYAH Ainah, Noor
Jurnal Ilmiah Ilmu Ushuluddin Vol 10, No 1 (2011): Jurnal Ilmiah Ilmu Ushuluddin
Publisher : Fakultas Ushuluddin dan Humaniora UIN Antasari Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (203.987 KB) | DOI: 10.18592/jiu.v10i1.746

Abstract

Tarekat adalah jalan atau petunjuk dalam melaksanakan suatu ibadah sesuai denganajaran yang dibawa oleh Rasulullah saw. dan dicontohkan oleh beliau, para sahabat,tabii dan tabi tabiin. Lewat ajarannya tentang proses tabiyah ruhiah (pendidikanruhani) dapat dilihat tarekatnya sebagai upaya meraih posisi warasat al-anbiya (pewarispara nabi). Tampilnya seorang sufi di tengah masyarakat merupakan bentuk laindari ketaatannya pada Allah dan rasul-Nya. Peranan para sufi begitu penting dalamkehidupan masyarakat dalam melakukan dakwah Islam. Para sufi tidak selayaknyajika hanya mementingkan kontemplasi dan zikr, lantas mengabaikan masyarakatyang memerlukan bimbingan.
The Dynamics of Students Religion in Lambung Mangkurat University Sarbaini, Sarbaini; Husin, Gusti Muhammad Irhamna; Arief, M Ihsanul; Ainah, Noor
SYAMIL: Jurnal Pendidikan Agama Islam (Journal of Islamic Education) SYAMIL VOL. 8 NO. 2, 2020
Publisher : Program Pascasarjana Universitas Islam Negeri Sultan Aji Muhammad Idris Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21093/sy.v8i2.2679

Abstract

One of the visible forms of worship is reading, studying and practicing the contents of the Koran. The ability to read the Koran properly that is owned by a person will increase the enthusiasm to deepen it. Thus, fluency and accuracy in reciting the recitation of the Koran is very important for everyone, because it will lead to validity and failure of one's prayers, and also an encouragement to deepen the study of the Koran. This research was conducted at Lambung Mangkurat University in the Teaching and Education Faculty (FKIP), the Faculty of Economics and Business (FEB) and the Faculty of Medicine (FK). The focus of research on students' religious behavior is assessed by their ability to read the Koran by the behavior they display in their daily lives. The method used is a qualitative approach with descriptive analysis techniques. Data were collected using participant observation and dept interview techniques. The interview approach used was structured interviews and free interviews. The research was conducted for two months, (October-November, 2019). Data checking was carried out through focus group discussions. There are three categories that this research produces: first, students who have high quality; second, students who have medium quality; and third, have low quality in reading the Koran. The factors that become the difference in quality are caused by the influence of the family environment, the influence of the previous educational environment, and the influence of the community environment.
DINAMIKA KEBERAGAMAAN MAHASISWA FKIP UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT Noor Ainah; M. Ihsanul Arief; Gusti Husin
Al Qalam: Jurnal Ilmiah Keagamaan dan Kemasyarakatan Al Qalam Vol. 14, No. 1, Januari-Juni 2020
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Al-Qur'an (STIQ) Amuntai Kalimantan Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (493.742 KB) | DOI: 10.35931/aq.v14i1.332

Abstract

Seorang muslim dalam menjalankan ibadah yang tampak dilakukan, dinilai sebagai ukuran taat dan tidaknya seseorang. Walau banyak lagi ukuran lainnya salah satunya konsistensi mengerjakan shalat Selain shalat ada lagi ritual ibadah yang sangat penting bagi seorang muslim yakni membaca al-Quran. Kemampuan membaca al-Quran dengan baik yang dimiliki seseorang akan menambah semangat untuk memperdalamnya. Al-Quran bukan hanya untuk dilafalkan saja, tetapi harus dipahami agar kita bisa belajar darinya. Penelitian ini dilaksanakan di Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin. Menggunakan pendekatan kualitatif dengan Teknik analisa diskriptif. Data dikumpulkan dengan menggunakan teknik participant observation dan dept interview. Pendekatan wawancara yang digunakan dengan wawancara terstruktur dan wawancara bebas (semi terstruktur). Dilaksanakan dua bulan, Nopember 2019-Januari 2020. Pengecekan data dilakukan melalui focus group discussion. Artikel ini mendapatkan bahwa 1800 mahasiswa angkatan 2019 jika diangkakan hanya 10 % yang benar-benar bagus bacaan al-Qurannya. Untuk kebiasaan shalat mahasiswa angkatan 2019 dari tes bacaan dan gerakan shalat 1-2 pertemuan dan kebiasaan shalat selama 1 semester mahasiswa bervariasi, ada yang sangat rajin dan alhamdulillah tidak ada yang buruk. Rata-rata mahasiswa sudah baik bacaan shalatnya, hanya saja ada beberapa yang masih kurang hapal bacaan tasyahhud akhir dan doa qunut. 
Wacana dan Kontroversi Ajaran Tasawuf Syekh Abdul Hamid Abulung di Kota Kandangan Noor Ainah
Matan : Journal of Islam and Muslim Society Vol 2 No 2 (2020): Matan: Journal of Islam and Muslim Society Vol 2 (No 2) 2020
Publisher : Assosiation of Islamic Education Lecturer of Universitas Jenderal Soedirman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20884/1.matan.2020.2.2.2345

Abstract

The discourse and controversy about understanding and practicing the teachings of sufism is indeed not a new phenomenon in Indonesia, but in the Kandangan, precisely in the village of Mandapai is something new. There is a small community emerged that was different from usual in understanding and practicing the teachings of sufism taught by Sheikh Abdul Hamid Abulung or Datu Abulung. The research problem is the discourse of the teachings of sufism taught by Sheikh Abdul Hamid Abulung and the controversy of Sufism teachings of Sheikh Abdul Hamid in the city of Kandangan. The type of research used is field research and also the approach used is a qualitative approach. The data collection techniques used interviews, observations, and documentations. The findings in the field are based on interviews with the tomb guard as well as his descendants that among the teachings delivered by Datu Abulung, the essence of prayer is actually dhikr. Prayers are done not only to make Allah swt happy, but to dhikr (remember) Allah swt. and prevent the seeds of fahsya' and evil deeds. Understanding like this has an impact on the need to do daim prayers. While the teachings of sufism Shaykh Abdul Hamid Abulung are understood by a small number of controversial people, namely remembering Allah without the other practices.
PEMAHAMAN DA’IYAH KOTA BANJARMASIN TERHADAP HADIS MENCELA MAKANAN Noor Ainah
Tarbiyah Islamiyah: Jurnal Ilmiah Pendidikan Agama Islam Vol 9, No 1 (2019): Januari - Juni
Publisher : UIN Antasari Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (41.8 KB) | DOI: 10.18592/jt ipai.v9i1.3117

Abstract

Masalah ini diangkat karena kebiasaan masyarakat sekarang yang sering mencela makanan, sehingga enggan untuk memakan makanan tersebut. Oleh karena itu perlu diadakan penelitian. Permasalahan yang diteliti adalah bagaimana pemahaman da’iyah tentang hadis mencela makanan. Tujuan penelitian ini untuk mendapatkan gambaran tentang da’iyah kota Banjarmasin berkenaan dengan hadis mencela makananPenelitian ini merupakan penelitian lapangan dengan pendekatan fenomenologis. Dimana sejumlah data diperoleh dengan menggunakan metode deskriptif kualitatif. Untuk memilih responden, peneliti menggunakan metode purpose sampling dengan menggunakan kriteria untuk membatasinya. Adapun yang menjadi subjek dalam penelitian ini adalah da’iyah yang berada di kota Banjarmasin. Sedangkan objeknya adalah pemahaman mereka tentang hadis mencela makanan.Setelah dilakukan penelitian dan analisis terhadap data-data yang didapatkan, maka dapat dinyatakan bahwa kualitas hadis mencela makanan adalah shahih dan hadis ini tidak ada sabab wurudnya dan juga tidak bertentangan dengan al-Quran dan hadis-hadis lain. Pemahaman da’iyah kota Banjarmasin secara tekstual terhadap hadis mencela makanan itu ada persamaan yakni tidak boleh mencela makanan karena termasuk sikap kurang bersyukur atas nikmat yang telah Allah swt. Berikan. Akan tetapi juga ada perbedaan diantara pendapat-pendapat itu yakni tentang pemahaman hadis mencela makanan secara kontekstual.Kata Kunci: Hadis, Da’iyah, Mencela Makanan
Sosialisasi Pentingnya Menjaga Kesehatan Mental dan Kesehatan Jasmani Bagi Remaja di Banjarmasin Ainah, Noor; Rusli, Rusdi; Husin, Gt. Muhammad Irhamna; Arief, Muhammad Ihsanul
Al Khidma: Jurnal Pengabdian Masyarakat Al Khidma Vol. 4 No. 2 Juli 2024
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Al-Qur'an (STIQ) Amuntai Kalimantan Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35931/ak.v4i2.4011

Abstract

Kesehatan Mental di kalangan remaja Indonesia perlu menjadi sorotan bagi semua pihak. Banyak kasus akibat menurunnya mental remaja yang berujung pada depresi berat, hingga menyakiti diri sendiri. Pembinaan dan bimbingan bagi remaja harus dilakukan, baik orang tua, dan masyarakat sekitar. Kesehatan mental menjadi pendorong bagi remaja untuk meningkatkan semangat hidup, dan meningkatkan prestasi mereka guna mencapai cita-cita.   Kegiatan pengabdian masyarakat ini diikuti oleh remaja yang sedang menempuh pendidikan formal sekaligus pesantren di Arrahmatul Abadiyah Banjarmasin, Kalimantan Selatan. Kegiatan ini bertujuan terkait sosialisasi tentang pentingnya kesehatan mental dan fisik yang harus menjadi perhatian khusus bagi remaja mengingat masih kurangnya pemahaman untuk memperdalam hal tersebut. Selain itu hidup bersama-sama dengan jumlah santri yang banyak masih sulit mengukur apakah kesehatan mental dan fisik sudah ideal. Sasaran dari kegiatan pengabdian ini adalah remaja yang berstatus pelajar sekaligus santri di sekolah Arrahmatul Abadiyah Banjarmasin.  Metode kegiatan dilaksanakan dalam bentuk sosialisasi (ceramah) kemudian dilanjutkan dengan tanya jawab. Hasil dari kegiatan sosialisasi menunjukkan bahwa antusias para remaja yang hadir mengikuti sosialisasi cukup tinggi. Selain itu materi kesehatan mental dan fisik dapat diterima dengan mudah karena menggunakan pendekatan studi kasus. Dari awal sampai akhir mereka menyimak sekaligus memberikan respon yang positif untuk diterapkan dilingkungan tempat mereka. Temuan di lapangan tidak terdapat gangguan kesehatan mental dan fisik yang signifikan dialami santri. Implementasi dari materi sosialisasi berupa aksinya dengan memperbaiki hubungan timbal balik antar sesama dan pola hidup yang sehat bagi santri.
RELIGIOUS MODERATION IN THE ACADEMIC ENVIRONMENT: A STUDY OF INTERNALISATION OF RELIGIOUS VALUES AND PATRIOTISM AT UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT Husin, Gt. Muhammad Irhamna; Rusli, Rusdi; Arief, Muhammad Ihsanul; Ainah, Noor
Psikis : Jurnal Psikologi Islami Vol 9 No 2 (2023): Psikis : Jurnal Psikologi Islami
Publisher : Program Studi Psikologi Islam, Fakultas Psikologi, Universitas Islam Negeri Raden Fatah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19109/psikis.v9i2.19979

Abstract

We are now facing a tsunami wave of social media development. Anyone and anywhere can access religious information. The impact of this correlates with the vital flow of globalization to all levels of society. The negative influence from the media development side gives a strong impetus for social insecurity. Our integrity as citizens will be at stake because of the appeal of social media. To maintain this, it is essential to strengthen and foster so as not to get out of the path of the nation's ideals. This research discusses how students establish relationships with God and each other in the frame of love for the homeland, surrounded by a plurality of religions, tribes, ethnicities, and cultures, to create an attitude of religious moderation. This type of research is included in field research with quantitative and qualitative approaches. Internalization of spiritual values and love for the homeland in students showed positive results. The results of respondent data show that the strong tendency of religious influence has a positive impact and correlates with love for the homeland. Based on the data, 60% strongly agree, and 28% agree with maintaining relationships with others regardless of anything. This reflects that students' religious understanding has shown an inclusive category, which means they can openly accept differences irrespective of religion, ethnicity, and culture, which is necessary in the Republic of Indonesia.
Scrunitizing Social Presence of In-Service EFL Teachers’ Instruction in The Enactment Of Blended Learning Nasrullah, Nasrullah; Rosalina, Elsa; Mariani, Nanik; Rezma Sari, Annisa; Alfisah, Mutiara; Rahmadina, Nida; Ainah, Noor
International Journal of Educational Research & Social Sciences Vol. 5 No. 1 (2024): February 2024 ( Indonesia - Malaysia )
Publisher : CV. Inara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51601/ijersc.v5i1.765

Abstract

Technology utilization learning is gaining popularity especially when online learning is conducted during and after the worldwide pandemic. Many studies have examined blended learning as an effort to integrate online learning and face-to-face learning which has an impact on increasing student engagement, improving learning outcomes, and providing a more flexible and personalized educational experience. However, the results of previous research also reported that the application of online learning has minimal interaction, thus leading to less meaningful learning. To respond to these problems, this study aims to investigate perceptions about the application of social presence in English teaching in the implementation of blended learning. The results of this study show that quantitatively English teachers have applied 3 important aspects of social presence, of which 59.82% agreed with teaching activities based on affective categories. Followed by the second position, which strongly agrees with 39.50% and disagrees with the application as much as 0.69%. In the Open Communication category, as many as 62.37% of English teachers also agreed with the implementation of this activity, 34.72% strongly agreed, and as many as 3% expressed disapproval. Meanwhile, on the concept of group cohesion, as many as 64.63% agreed, and 35.37% strongly agreed with this concept.
Upaya Pencegahan Stunting dengan Program Succes Goes to School Melalui KKNT MBKM Universitas Borneo Tarakan Ardiansyah, Ardiansyah; Ainah, Noor; Deby, Deby; Yusnia, Yusnia; Amelia, Riya; Nur Abdiansyah, Dhanu Agung; Gusriani, Gusriani; Octamelia, Mega; Ose, Maria Imaculata; Cahyani, Reni Tri
Borneo Community Health Service Journal SPECIAL EDITION
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Borneo Tarakan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35334/neotyce.v3i3.4904

Abstract

Provinsi Kalimantan Utara adalah provinsi yang terbentuk sebagai Daerah Otonom Baru. Ibu kota dari provinsi Kalimantan Utara adalah Kabupaten Bulungan dan Ibu Kota dari Kabupaten Bulungan dengan Kelurahan Tanjung Selor Hilir yang luasnya 191,34 Km², merupakan wilayah kelurahan terluas dikabupaten bulungan, dan memiliki latar belakang yang bervariasi tidak menolak kemungkinan kabupaten bulungan memiliki kasus stunting. Stunting merupakan sebuah kondisi dimana Balita (Bayi Bawah Lima Tahun) mengalami gagal tumbuh kembang akibat kekurangan gizi kronis sehingga anak terlalu pendek untuk usianya. Success Goes to School adalah program yang mengajak siswa-siswi sekolah untuk membawa bekal 2 kali dalam seminggu dengan konsep Isi Piringku, sebagai upaya awal perubahan perilaku dan pola makan, dengan melibatkan peran aktif orang tua, guru, dan masyarakat. Pelaksanaan program Succes Goes to School dimulai dengan sosialisasi program dan dilanjutkan dengan pengukuran status gizi siswi kelas X Kuliner SMKN 1 Tanjung Selor, lalu mulai membawa bekal 2 kali dalam seminggu dimulai sejak pada tanggal 31 Oktober - 1 Desember, pada hari selasa dan jumat, disertai pemberian Tablet Fe pada hari jumat untuk seluruh siswi SMKN 1 Tanjung Selor, dimana bekal yang dibawa oleh siswa-siswi adalah bekal dengan konsep isi piring ku, dan setelah melakukan pengukuran antropometri setelah 30 hari membawa bekal, di dapatkan hasil bahwa sebagian besar siswa-siswi kelas X Kuliner mengalami peningkatan BB dan LILA. Adapun setelah dilaksanakannya program Succes Goes to School ada perubahan status gizi pada siswi kelas X Kuliner, setelah dilakukan pengukuran antropometri kedua kalinya.  
Evaluation Analysis Reformulation Nusantara Moderate Ulama Sani, Adul; Kumari, Fatrawati; Ainah, Noor
ProBisnis : Jurnal Manajemen Vol. 14 No. 6 (2023): December: Management Science
Publisher : Lembaga Riset, Publikasi dan Konsultasi JONHARIONO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62398/probis.v14i6.382

Abstract

Ulama Special Program (PKU) or Ulama Special Program with the same abbreviation, is a product of the initial Study Program (Prodi) of PKU Tafsir Hadith (TAHA) IAIN Antasari, before becoming UIN since 2005 became a superior program at IAIN, so many typical enthusiasts come from various parts of the island outside Kalimantan. The core of the program is to produce intellectual scholars who are able to combine religious knowledge (Islam and other sciences). Then it developed into PKU AFI (Akidah and Islamic Philosophy) Program with TAHA. Planning and management application and implementation in the field of implementation from student input, implementation and results are not all in accordance with planning and implementative management. Based on the problem of weak methodology of mastering the primacy of memorizing the Koran, mastering the basic science of keushuluddin and the main science of the study program such as the science of Akidah-Tasawuf-Akhlak and the science of logical sources (philosophy), plus there are still weaknesses in mastering the yellow book, English, and others, this study aims to analyze the evaluative recruitment of students, the process of non-regulated and special lectures, special religious guidance, special extra-curriculars, special financial assistance (scholarships) and additional programs in an 'exceptional' manner, so as to be able to produce prospective scholars with the formality of Higher Education. The research method is qualitative by analyzing the application of the program in the field in evaluative studies using observation, in-depth interviews and documentary methods. The results of the input, process and out-put targets, namely, although there are additional mastery such as Islamic boarding schools, yellow books and Arabic in scientific work from the results of the final thesis and coursework. Measured by academic achievement based on IP above 3.30 -3.75 plus. Another finding is the need to improve the jargon, the label of scientific content and the orientation of good morals, the ability to master local content Islamic science, as well as proposing a reformulation program (a more ideal improvement), with a new mission of producing or producing Nusantara-moderate scholars. Ulama-moderate-nusantara prioritizes ihsan - righteous deeds and community practices by and for the people. The soul of Islamist-modern nationalism, upholding the practices of the inheritors of the Apostles and Anbiya, but being a pioneer of the uniqueness of the archipelago