Claim Missing Document
Check
Articles

KAJIAN KARAKTERISTIK ORGANOLEPTIK DAN NILAI GIZI BROWNIES YANG BERBASIS SAGU HMT (HEAT MOISTURE TREATMENT) Hajiana, Hajiana; Karimuna, la; ansharullah, ansharullah
Jurnal Sains dan Teknologi Pangan Vol 3, No 4 (2018): JURNAL SAINS DAN TEKNOLOGI PANGAN
Publisher : JURUSAN ILMU DAN TEKNOLOGI PANGAN, UNIVERSITAS HALU OLEO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (272.063 KB) | DOI: 10.33772/jstp.v3i4.5171

Abstract

ABSTRACT The purpose of this study was to determine the composition of HMT (heat moisture treatment)-treated sago flour, which was used to substitute wheat flour in brownies, and to determine the nutritional values in the product favored by panelists. This study used a completely randomized design (CRD) with five treatments and four repetitions. The five ratios of wheat flour and HMT-treated sago flour were S0 (wheat flour 100%: HMT-treated sago flour 0%), S1 (wheat flour 90%: HMT-treated sago flour 10%), S2 (wheat flour 80%: HMT-treated sago flour 20%), S3 (wheat flour 70%: HMT-treated sago flour HMT 30%), and S4 (wheat flour 60%: HMT-treated sago flour 40%). The products (brownies) most preferred by panelists was the S2 treatment (wheat flour 80%: HMT-treated sago flour 20% with favorite rating scores of color, texture, aroma, and taste reached 3.87 (like), 3.97 (like), 4.00 (like), and 3.93 (like), respectively. Brownies in S2 treatment had 40.88% moisture content, 1.14% ash content, 3.03% fat content, 1.22% protein content, and 23.52% carbohydrate content. The results indicate that substitution of wheat flour with HMT-treated sago flour in brownies had a significant effect on the nutritional value of the product. The panelists also preferred the product.Keywords: Sago Brownies (Heat Moisture Treatment), wheat flour, organoleptic, nutritional value ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui komposisi tepung sagu HMT (Heat Moisture Treatment) yang digukan untuk mensubtitusikan tepung terigu dalam pembuatan produk brownies dan mengetahui kandungan nilai gizi dalam pembuatan produk brownies yang disukai oleh panelis.Penelitian ini menggunakan  Rancangan Acak Lengkap (RAL), dengan 5 perlakuan dan 4 kali ulangan. perlakuan  subtitusi dengan perbandingan S0 (tepungteigu 100% : tepung saguHMT 0%), S1(tepungteigu 90% : tepung sagu HMT 10%), S2 (tepungteigu 80% : tepung sagu HMT 20%), S3(tepungteigu 70% : tepung sagu HMT 30%), S4 (tepungteigu 60% : tepung sagu HMT40%).Penilaian organoleptik produk  brownies yang disukai panelis terdapat pada perlakuan S2 (subtitusi tepung terigu 80% : tepung sagu HMT20%) dengan penilaian kesukaan warna 3,87% (suka), tekstur 3,97% (suka), aroma 4,00% (suka) dan rasa 3,93% (suka). brownies pada perlakuan S2 mengandung kadar air sebesar 40,88%, kadar abu sebesar 1,14%, kadar lemak sebesar 3,03%, kadar protein sebesar 1,22%, kadar karbohidrat sebesar 23,52%.Hasil yang diperoleh dari penelitian ini menunjukan bahwa tepung terigu dengan substitusi tepung sagu HMT dalam pembuatan brownies memberikan pengaruh yang signifikan terhadap komposisi kimia produk brownies, sehingga disimpulkan brownies tepung terigu subtitusi tepung sagu HMT dapat meningkatkan nilai gizi brownies dan hasil penilaian panelis terhadap perlakuan substitusi tepung terigu dengan tepung sagu HMT pada produk brownies disukai oleh panelis.Kata kunci :Brownies sagu HMT  (Heat Moisture Treatment), tepung terigu, organoleptik, nilai gizi 
EFEKTIVITAS BERBAGAI FORMULASI RIZOBAKTERI SEBAGAI BIOHERBISIDA PADA PERTANAMAN KEDELAI (Glycine max (L.) Merril) Bahrawi, Afiati; Karimuna, La; Muhidin, Muhidin
Berkala Penelitian Agronomi Vol 6, No 2 (2018)
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (712.679 KB) | DOI: 10.33772/bpa.v6i2.7411

Abstract

ABSTRACKThe purpose of this research was to study the effectiveness of various formulations rhizobacteria as bioherbicide in soybean. This research was conducted at the Agrotechnology Laboratory Unit Agronomy and Field Laboratory, Faculty of Agriculture Halu Oleo university, Kendari from March to June 2016.This research was arranged on randomized complete block design (CBD), which consisted of seven treatments that are P0 (Control), P1 (Bacillus sp. A05 + water), P2 (Bacillus sp. A05 + talc), P3 (Bacillus sp. A05 + husk charcoal powder), P4 (P. aeruginosa A08 + water), P5 (P. aeruginosa A08 + talc), P6 (P. aeruginosa A08 + husk charcoal powder). The treatments was repeated three times so that there were 21 experimental units. Weed vegetation were analyzed using quadratic metode, quadrant size used was 1x1 m2, observations were made one time when the soybean was 21 HST. The soybean data were analyzed using of analysis variance followed by Duncan's Multiple Range Test if the treatments was significant. The results showed that treatment of formulations rhizobacteria P6 namely P. aeruginosa A08 in the husk charcoal powder carrier formulation was the best among all 5 other formulations, that could be seen in the weeds vegetation analysis data results, showed that P. aeruginosa A08 in the husk charcoal powder carrier formulation could suppress the growth of Cleome rutidosperma D.C and Cyperus rotundus L. which was the dominant weeds in soybean. Husk charcoal powder was able to improve the suitability of rhizobacteria P. aeruginosa A08 as bioherbisida in the field so that they could worked more effectively as bioherbisida than other treatments. Keywords: Bioherbicides, formulation rhizobacteria, Glycine max (L.) Merrill
Pengaruh Faktor Iklim Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Jagung (Zea mays L.) Sumarlin, Sumarlin; Karimuna, La; Syaf, Hasbullah
Berkala Penelitian Agronomi Vol 6, No 1 (2018)
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (683.421 KB) | DOI: 10.33772/bpa.v6i1.7517

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh factor iklim terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman, dan  mempelajari fenologi masing-masing fase pertumbuhan tanaman. Penelitian telah dilaksanakan di Pos Klimatologi Kendari BMKG Kecamatan Ranomeeto Kabupaten Konawe Selatan Lokasi penelitian berada pada pada posisi 040 03’ 20.6” LS dan 1220 26’ 56.8” BT pada ketinggian tempat 33 mdpl, berlangsung pada Bulan April sampai dengan Agustus 2015. Percobaan lapangan disusun berdasarkan rancangan acak kelompok (RAK). Faktor tunggal dengan perbedaan waktu tanam yang terdiri atas : J1=Waktu tanam pertama jagung; J2 = Waktu tanam kedua jagung yaitu 1 minggu setelah J1; J3 = Waktu tanam ketiga jagung yaitu 2 minggu setelah J1. Tiap perlakuan di ulang 4 kali (kelompok), sehingga didapatkan 12 unit percobaan. Data hasil pengamatan dianalisis ragam, uji lanjut menggunakan uji Beda Nyata Terkecil (BNT) pada taraf kepercayaan 95%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor iklim berpengaruh pada pertumbuhan dan produksi tanaman jagung. Kondisi iklim waktu tanam II merupakan yang terbaik bagi tanaman jagung. Fenologi tanaman jagung dan kedelai dipengaruhi oleh akumulasi satuan panas (heat unit), dengan fase pertumbuhan jagung dari tanam hingga panen membutuhkan besaran nilai akumulai satuan panas berkisar 1.195,9  sampai 1.290,9  oC d.Keywords: Iklim, satuan panas, waktu tanam
PENGARUH FORMULASI TEPUNG KEDELAI DAN TEPUNG TAPIOKA TERHADAP KARAKTERISTIK ORGANOLEPTIK DAN NILAI GIZI NUGGET IKAN KAKAP PUTIH (Lates carcarifer, Bloch) Eni, Wa; karimuna, La; Isamu, Kobajashi Togo
Jurnal Sains dan Teknologi Pangan Vol 2, No 3 (2017): JURNAL SAINS DAN TEKNOLOGI PANGAN
Publisher : JURUSAN ILMU DAN TEKNOLOGI PANGAN, UNIVERSITAS HALU OLEO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (730.847 KB) | DOI: 10.33772/jstp.v2i3.2636

Abstract

Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh formulasi tepung kedelai dan tapioka terhadorganoleptik dan nilai gizi nugget ikan kakap putih.  Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL),yang terdiri atas empat perlakuan yaitu tepung tapioka : tepung kedelai (100%:0%, 85%:15%, 75%:25%,65%:35%). Hasil penelitian menunjukkan bahwa formulasi tepung kedelai dan tepung tapioka menunjukkanberpengaruh sangat nyata terhadap organoleptik aroma, rasa, kadar air, kadar abu, kadar protein dan kadarlemak tetapi berpengaruh tidak nyata terhadap organoleptik warna, tekstur dan karbohidrat. Berdasarkan hasilpenelitian maka dapat disimpulkan bahwa perlakuan terbaik formulasi tepung kedelai dan tepung tapioka padapembuatan nugget ikan kakap putih yaknii formulasi tepung kedelai 15% dan tepung tapioka 85%.Kata Kunci: ikan kakap putih, nugget, tepung kedelai.
PENGARUH FORMULASI WORTEL (Daucus carota L.) DAN RUMPUT LAUT (Eucheuma cottonii) TERHADAP SIFAT ORGANOLEPTIK DAN NILAI GIZI NUGGET AMPAS TAHU Febriana, Tia Nanda; karimuna, La; asyik, nur
Jurnal Sains dan Teknologi Pangan Vol 2, No 2 (2017): JURNAL SAINS DAN TEKNOLOGI PANGAN
Publisher : JURUSAN ILMU DAN TEKNOLOGI PANGAN, UNIVERSITAS HALU OLEO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (399.551 KB) | DOI: 10.33772/jstp.v2i2.2605

Abstract

Tujuan dari penelitian ini untuk mempelajari pengaruh formulasi wortel dan rumput laut terhadap sifatorganoleptik dan nilai gizi produk nugget berbahan dasar tepung ampas tahu. Penelitian ini menggunakanRancangan Acak Lengkap (RAL) dengan sembilan perlakuan. Setiap perlakuan tersebut diulang sebanyak tigakali sehingga diperoleh 27 unit percobaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan formulasi wortel danrumput laut mempunyai pengaruh sangat nyata terhadap penilaian organoleptik dan nilai gizi nugget ampas tahu.Sampel P8 (wortel 40%, rumput laut 50%, tepung ampas tahu 10%) merupakan perlakuan yang paling disukaipanelis dengan skor penilaian kesukaan terhadap warna, aroma, rasa dan tekstur berturut-turut sebesar 3.78(suka), 3.71 (suka), 3.76 (suka) dan 3.78 (suka). Sedangkan kadar air, abu, lemak, protein dan karbohidrat padasampel 8 berturut-turut sebesar 56.79%, 0.89%, 11.70%, 6.67% dan 23.95%.  Kata kunci: Nugget ampas tahu, wortel, rumput laut.
PENGARUH SUBSTITUSI TEPUNG JAGUNG (Zea mays L.) TERFERMENTASI TERHADAP KARAKTERISTIK ORGANOLEPTIK DAN NILAI GIZI CAKE TULBAN Budiarti, Asri Eka; ansharullah, ansharullah; Karimuna, la
Jurnal Sains dan Teknologi Pangan Vol 2, No 3 (2017): JURNAL SAINS DAN TEKNOLOGI PANGAN
Publisher : JURUSAN ILMU DAN TEKNOLOGI PANGAN, UNIVERSITAS HALU OLEO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (446.433 KB) | DOI: 10.33772/jstp.v2i3.2626

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh substitusi tepung jagung terhadap organoleptik dan nilai gizicake tulban. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL), yang terdiri atas lima perlakuan yaitu substitusitepung jagung dan tepung terigu (0%:100%; 25%:75%; 50%:50%; 75%:25%; 100%:0%). Setiap perlakuan diulang sebanyaktiga kali sehingga diperoleh 15 unit percobaan. Variabel pengamatan terdiri atas penilaian organoleptik dengan parameter ujimeliputi warna, aroma, tekstur, rasa, dan analisis nilai gizi meliputi kadar air dan abu menggunakan metode gravimetri,kadar lemak menggunakan metode soxhlet, kadar protein menggunakan metode biuret dan kadar glukosa menggunakanmetode aplikasi dari Sudarmadji tahun 2007. Data dianalisis menggunakan Analyses of Variances (ANOVA) dan apabilaberpengaruh nyata terhadap variabel pengamatan, maka dilanjutkan dengan uji Duncan’s Multiple Range Test (DMRT) padataraf kepercayaan 95%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan substitusi tepung jagung berpengaruh sangat nyataterhadap penilaian organoleptik dan nilai gizi cake tulban. Berdasarkan hasil penelitian ini, maka dapat disimpulkan bahwaperlakuan terbaik substitusi tepung jagung dan tepung terigu dalam pembuatan cake tulban yakni pada perbandingantepung jagung 25% dan tepung terigu 75% dengan rerata penilaian organoleptik disukai panelis.  Kata Kunci: cake tulban, tepung jagung, tepung terigu.
HASIL DAN NILAI GIZI BERBAGAI EKOTIPE KACANG TANAH PADA PERTANAMAN AGROFORESTRY YANG DIBERI BERBAGAI DOSIS PUPUK BOKASHI PLUS Karimuna, La; Halim, Halim; Resman, Resman; Rufendi, M; Marfi, Waode Ernawati
Jurnal Sains dan Teknologi Pangan 2017: PROSIDING SEMINAR NASIONAL FKPT-TPI 2017
Publisher : JURUSAN ILMU DAN TEKNOLOGI PANGAN, UNIVERSITAS HALU OLEO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (25.875 KB)

Abstract

Kegiatan ini bertujuan untuk menganalisa hasil dan nilai gizi berbagai ekotipe kacang tanah yang diberi berbagai dosis pupuk bokashi plus pada lahan pertanaman agroforestry, yang telah dilaksanakan di Kebun Petani Desa Kotawo, Kecamatan Kulisusu Barat, berlangsung sejak Desember 2016 sampai Juni 2017. Kegiatan ini disusun dalam bentuk penerapan menggunakan Rancangan Acak Kelompok dengan dua faktor dalam pola faktorial. Faktor pertama terdiri atas 4 ekotipe kacang tanah dan 1 kacang tanah varietas unggul nasional yaitu Ekotipe Rakadua (V1), Ekotipe Kolasa (V2), Ekotipe Lamaeo (V3), Ekotipe Poleang (V4) dan Varietas Domba (V5). Faktor kedua terdiri atas empat taraf pupuk boakshi plus yaitu pupuk bokashi plus 0 t ha-1 (B0), pupuk bokashi plus 6 t ha-1 (B1), pupuk bokashi plus 12 t ha-1 (B2) dan pupuk bokashi plus 18 t ha-1 (B3). Sehingga diperoleh 20 kombinasi perlakuan dan diulang tiga kali sebagai kelompok, dengan demikian secara keseluruhan terdapat 60 unit percobaan. Variabel pengamatan terdiri atas komponen hasil dan nilai gizi kacang tanah. Komponen hasil meliputi jumlah polong isi, jumlah polong total, bobot kering 100 biji dan bobot kering tanaman, bobot kering biji tanaman. Nilai gizi meliputi kadar air, lemak, protein dan karbohidrat dengan melalu uji proksimat. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa aplikasi pupuk bokashi plus berpengaruh sangat nyata terhadap jumlah polong total, jumlah polong isi, bobot kering 100 biji, bobot kering tanaman dan bobot biji kering tanaman. Produksi kacang tanah terbaik didperoleh pada perlakuan Ekotipe Rakadua dengan 35,64 g hasil biji atau 2,67 t ha-1 yang diperoleh pada dosis pupuk bokashi plus 18 t ha-1. Nilai gizi rata-rata kacang tanah yang diperoleh secara berturut-turut untuk kadar air 8.16%, kadar abu 2.23%, protein 26.94%, lemak 46.74% dan karbohidrat 15.56%, sedangkan kandungan gizi terbaik diproleh untuk kadar air, kadar abu dan kadar lemak pada ekotipe Kontumere secara berturut-turut dengan 8.89%, 2.31% dan 48.25%, untuk kadar protein pada ekotipe Bombana dengan 27.78%, dan untuk kadar karbohidrat pada varietas Bogor dengan 17.81%. Hasil kegiatan menunjukkan pula bahwa kandungan gizi berpengaruh tidak nyata antara biji kacang tanah yang ditanami secara monokultur (tanpa naungan) dan di areal pertanaman agroforestry.Kata kunci: agroforestry, kacang tanah, mikoriza, nilai gizi, bokashi plus 
KAJIAN FORMULASI BUBUR JAGUNG (Zea mays L.) DAN TEPUNG DAUN KATUK (Sauropus androgynus L.) pada PEMBUATAN DODOL JAGUNG TERHADAP NILAI GIZI DAN SIFAT ORGANOLEPTIK Taswin, Nurul Cahya; Karimuna, La; Asyik, Nur
Jurnal Sains dan Teknologi Pangan Vol 3, No 2 (2018): JURNAL SAINS DAN TEKNOLOGI PANGAN
Publisher : JURUSAN ILMU DAN TEKNOLOGI PANGAN, UNIVERSITAS HALU OLEO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (436.821 KB) | DOI: 10.33772/jstp.v3i2.4426

Abstract

ABSTRACT This study aimed to determine the effect of the formulation of corn porridge and katuk leaf powder on the characteristics ofnutritional value and organoleptic characteristics of corn dodol. This research uses Completely Randomized Design (RAL)with 5 treatment of corn and katuk leaf addition ie. 100: 0%, 90: 10%: 80%: 20%, 70%: 30% and 60%: 40. The resultsshowed that the difference ratio of corn porridge and katuk leaf powder had a very significant effect on organoleptic quality.The results of nutritional content test of corn dodol on selected product consisting of water, ash, protein, fat, carbohydrateand fiber contents were 15,50 (% bb), 2.58 (% bb), 10, 05 (% bb), 10.51 (% bb), 61.33 (% bb), and 9.16 (% bb), respectively.The selected product based on organoleptic test of corn dodol was K1 sample (90%: 10%) with the score of favorite ratingon color, aroma, taste, and texture were 3.30 (rather like), 3.43 (somewhat like), 3.37 (rather like) and 3.37 (rather like),respectively. Based on the study, the corn dodol was accepted by panelists with acceptance level of organoleptic test.Keywords: Corn, katuk leaf, nutritional, organoleptic, dodol. ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh formulasi bubur jagung dan tepung daun katuk terhadap karakteristiknilai gizi dan organoleptik produk dodol jagung. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 5perlakuan penambahan bubur jagung dan daun katuk yaitu 100:0%, 90:10% : 80% : 20%, 70% : 30% dan 60% : 40. Hasilpenelitian menunjukkan bahwa perbedaan perbandingan bubur jagung dan tepung daun katuk berpengaruh sangat nyataterhadap kualitas organoleptik. Hasil uji kandungan gizi dodol jagung pada produk terpilih terdiri dari kadar air, kadar abu,kadar protein, kadar lemak, kadar karbohidrat dan kadar serat berturut-turut sebesar 15,50 (%bb), 2,58 (%bb), 10,05 (%bb),10,51 (%bb), 61,33 (%bb), dan 9,16 (%bb). Produk terpilih berdasarkan uji organoleptik dodol jagung adalah sampel K1(formulasi bubur jagung 90% : tepung daun katuk 10%) dengan skor penilaian kesukaan terhadap warna, aroma, rasa, dantekstur berturut-turut sebesar 3,30 (agak suka), 3,43 (agak suka), 3,37 (agak suka) dan 3,37 (agak suka). Berdasarkanpenelitian, dodol jagung dengan formulasi bubur jagung dan tepung daun katuk dapat diterima panelis dengan tingkatpenerimaan uji organoleptik.Kata kunci: Jagung, daun katuk, nutritional, organoleptic, dodol. 
PENGARUH FORMULASI TEPUNG TAPIOKA,TEPUNG BERAS MERAH (Oryza sativa L) DAN SARI WORTEL (Daucus carota L) TERHADAP SIFAT ORGANOLEPTIK DAN NILAI GIZI NUGGET TEMPE surtini, surtini; karimuna, La; asyik, Nur
Jurnal Sains dan Teknologi Pangan Vol 2, No 3 (2017): JURNAL SAINS DAN TEKNOLOGI PANGAN
Publisher : JURUSAN ILMU DAN TEKNOLOGI PANGAN, UNIVERSITAS HALU OLEO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (380.101 KB) | DOI: 10.33772/jstp.v2i3.2627

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh formulasi tepung tapioka, tepung beras merah dan sari wortelterhadap sifat organoleptik dan nilai gizi nugget tempe. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL), yangterdiri atas tujuh perlakuan. Komposisisi tepung tapioka, tepung beras merah dan sari wortel terdiri dari 100%:0%:0% (M0);90%:5%:5% (M1); 80%:10%:10 (M2); 70%:15%15% (M3); 60%:20%:20% (M4); 50%:25%:25% (M5); 40%:30%:30% (M6).Data dianalisis menggunakan analisis of variances (ANOVA) apabila berpengaruh nyata, maka dilanjutkan dengan Uji JarakBerganda Duncan (UJBD) pada taraf kepercayaan 95%. Berdasarkan hasil penelitian ini, maka dapat disimpulkan bahwaperlakuan terbaik formulasi tepung tapioka, tepung beras merah dan sari wortel dalam pembuatan nugget tempe yakni padaperlakuan 50% tepung tapioka, 25% tepung beras merah dan 25% sari wortel dengan rerata penilaian organoleptik disukaipanelis.  Kata Kunci: Nugget tempe, tepung tapioka, tepung beras merah, sari wortel.
PENGARUH FORMULASI TEPUNG BERAS DAN TEPUNG UBI KAYU FERMENTASI DENGAN PENAMBAHAN MALTODEKSTRIN TERHADAP PENILAIAN ORGANOLEPTIK DAN KANDUNGAN GIZI KERIPIK BAYAM (Amaranthus spp) Shihab, Shihab; karimuna, La; tamrin, tamrin
Jurnal Sains dan Teknologi Pangan Vol 2, No 3 (2017): JURNAL SAINS DAN TEKNOLOGI PANGAN
Publisher : JURUSAN ILMU DAN TEKNOLOGI PANGAN, UNIVERSITAS HALU OLEO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (498.778 KB) | DOI: 10.33772/jstp.v2i3.2633

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mempelajari pengaruh interaksi antara formulasi tepung beras dan tepungmocaf terhadap penilaian organoleptik dan kandungan gizi keripik bayam, untuk mempelajari pengaruh formulasi tepungberas dan tepung mocaf dengan penambahan maltodekstrin terhadap penilaian organoleptik dan kandungan gizi keripikbayam dan, untuk mempelajari pengaruh penambahan maltodekstrin terhadap penilaian organoleptik dan kandungan gizikeripik bayam. Penelitian ini terdiri atas dua faktor dan menggunakan Rancangan Acak Lengkap dengan menggunakankombinasi proporsi tepung beras : tepung mocaf dan Maltodekstrin. Faktor pertama adalah formulasi antara tepung berasdan tepung mocaf dengan taraf 100% : 0% (T1), 80% : 20% (T2), dan 60% : 40% (T3). Faktor ke dua adalah penambahanmaltodekstrin yang terdiri atas tiga taraf, yakni 0% (M0), 0,2% (M1), dan 0,4% (M2). Variabel pengamatan yang dilakukanadalah uji organoleptik dan kandungan gizi. Data dianalisis dengan menggunakan Analyses of Variances (ANOVA),berpengaruh nyata dilanjutkan dengan uji Beda Nyata Terkecil (BNT) pada taraf kepercayaan 95%. Hasil penelitianmenunjukan bahwa penilaian organoleptik terpilih oleh panelis terdapat pada komposisi 100% tepung beras : 0% tepungmocaf dengan penambahan maltodekstrin 0,2% dengan skor penilaian terhadap warna 4,48% (Disukai), aroma 4,24(Disukai), tekstur 4,25 (Disukai), rasa 4,18 (Disukai) dan nilai fisikokimia meliputi: kadar air 3,50 (%), kadar abu 1,74 (%),kadar protein 5,05 (%), kadar lemak 43,37 (%), dan kadar pati 46,34 (%). Hal ini menunjukan bahwa keripik bayam denganformulasi beras dan tepung mocaf dengan penambahan maltodekstrin disukai dan diterima oleh konsumen. Kata kunci: Keripik Bayam, Tepung hasil Fermentasi, Maltodextrin, Tepung Beras.
Co-Authors A.A. Ketut Agung Cahyawan W ABDU RAHMAN BACO, ABDU RAHMAN Abdul Madiki Ainun, Poppy Aminuddin Mane Kandari, Aminuddin Mane Aminuyati Anak Agung Istri Sri Wiadnyani Andi Bahrun Ansarullah, Ansarullah Ansharullah ansharullah Aprilius, Silvius Ardin, La Arham Arham, Arham Arsyad, Mirza Arsiaty Asranudin Asranudin, Asranudin Ayu, Dita Puspita Bahrawi, Afiati Bakri, Wa Ode Helmina Budiarti, Asri Eka Dhian Herdhiansyah DIRVAMENA BOER, DIRVAMENA Eni, Wa Ernawati Harfi, Wa Ode Faradillah, F Febriana, Tia Nanda Febrianti Febrianti Firlana, Ayuh Fitri Fitri Gusnawati, Gusnawati Gusnawaty H.S., Gusnawaty H.S. Hajiana, Hajiana Halim Halim, Halim Halmina, Halmina Hardinata, Wayan Harlianti, Harlianti Hartati, Lili Hasbullah Syaf Hasrudin, Hasrudin Herdiansyah, Dhian Herlina, Riska Hermanto Hermanto Herpin, Herpin Holilah Holilah, Holilah Ibrahim, Ariyati Irna Safitri Isamu, Kobajashi Togo Izwar Akbar, Laode Muhammad Jamhari Jamhari Jamili Jamili Josaphat, Josaphat Kasrun, La Ode Koila, Wa Ode Nurul Maulidya L, Mariani La Aba La Ode Nafiu La Ode Santiaji Bande Laksono Trisnantoro Laode Muhammad Harjoni Kilowasid Laode Sabaruddin Madiki, A Majido, Rusni Mani Yusuf Marfi, Waode Ernawati Maulidina, Ardisa Merlianti, Merlianti Mirna Sari Misrawati, Windi Muhammad Amrullah Pagala Mukminah, Sitti MUSAHIDIN, REZKI Nensiati, Nensiati Ningsi, Alriani Nini Mila Rahni Nur Asyik, Nur Nurcaya Nurcaya PRATIWI, EIS SUKMAWATI Rachmawati Hasid Rahayu Rahayu Rahmayanti, Siti Rani Anggraini, Rani Rattagi, Risma Rego Resman, Resman RH. Fitri Faradilla Risman Risman Rizal, Muahammad Robiatul Adawiyah Rufendi, M Rufiana, Siti Sadimanatara, Muh. Syukri Sadimantara, Muhammad Syukri sadimantara, muhammad syukri sahrul, ade Sakir Sakir, Sakir Salin, Emilia Saputra, Hengki Erlanda Sarawa, Sarawa Sari, fatma Sarlina, Wa Sarmin Shihab, Shihab Sri Rejeki Sri Wahyuni SUBAIR, IMRAN Sudarman Sudarman surtini, surtini TAKDIR SAILI Tamani, La Ode Tamrin Tamrin Taswin, Nurul Cahya TRESJIA CORINA RAKIAN, TRESJIA CORINA Triantari, Novi Ulfa, Sitti Hawana Widyanti, Andi Yana, Novi Yuningsih, Salmawati Yunita, Selvi