Claim Missing Document
Check
Articles

Faktor yang Berhubungan dengan Keikutsertaan Suami pada Program KB Vasektomi di Wilayah Kecamatan Banjarmasin Timur Yuniarti, Yuniarti; Rusmilawaty, Rusmilawaty; Zakiah, Zakiah
Jurnal Kesehatan Vol 6, No 2 (2015): JURNAL KESEHATAN
Publisher : Politeknik Kesehatan Tanjungkarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (166.431 KB) | DOI: 10.26630/jk.v6i2.101

Abstract

Tujuan  mengetahui faktor faktor yang berhubungan dengan keikutsertaan suami pada program KB vasektomi di Wilayah Kecamatan Banjarmasin Timur tahun 2014. Metode Penelitian  adalah survey analitik dengan rancangan cross-sectional. Teknik sampling Stratified random sampling, jumlah sampel 100 responden di Wilayah Kecamatan Banjarmasin Timur. Analisis data dengan uji statistik Chi-Square (α=0,05). Hasil Penelitian 55 responden (55%) ikut serta dalam program KB Vasektomi. 71 responden (71%) berumur ≥35 tahun. 53 responden (53%) mempunyai anak ≥3.50 responden (50%) mempunyai pengalaman yang lalu dalam berkontrasepsi dan 72 responden (72%) mempunyai sikap mendukung terhadap program KB Vasektomi. Ada hubungan antara umur, jumlah anak dan sikap suami dengan keikutsertaan suami dalam program KB Vasektomi serta tidak ada hubungan antara pengalaman lalu dengan keikutsertaan suami dalam program KB Vasektomi di Wilayah Kecamatan Banjarmasin Timur tahun 2014.Kata kunci: Vasektomi, Umur, Jumlah anak, Pengalaman dengan kontrasepsi lalu, Sikap
HUBUNGAN NYERI KEPALA DENGAN GANGGUAN TIDUR PADA LANSIA DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDHA BUDI SEJAHTERA BANJARBARU TAHUN 2014 Rusmilawaty, Rusmilawaty; Darmayanti, Darmayanti
Buletin Media Informasi Vol 1, No 1 (2015)
Publisher : Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (241.278 KB)

Abstract

Lansia yang mengalami nyeri kepala sering merasakan ketidaknyamanan dan menganggu kuantitas dan kualitas tidur sehingga mempengaruhi kesehatan lansia. Studi pendahuluan terhadap10 orang lansia di Panti Sosial Tresna Werda Budi Sejahtera Banjarbaru didapatkan 6 orang mengalami gangguan tidur karena nyeri kepala, 2 orang kadang-kadang terbangun tengah malam dan 2 orang tidak mengalami gangguan tidur. Penelitian bertujuan untuk menganalisa hubungan nyeri kepala dengan gangguan tidur pada lansia di panti sosial Tresna Werda Budi Sejahtera Banjarbaru. Desain penelitian menggunakan survey analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi penelitian berjumlah 110 orang. Sampel Berjumlah 65 orang. Analisis data menggunakan uji Spearman Rank. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat nyeri kepala sebagian besar pada kategori sedang sebanyak 25 orang (38,4%), responden yang mengalami gangguan tidur 53 orang (81,5%) dan ada hubungan nyeri kepala dengan gangguan tidur pada lansia di panti sosial Tresna Werdha Budi Sejahtera Banjarbaru. Bagi petugas kesehatan di Panti Werdha agar memberikan informasi cara mengatasi gangguan tidur sehingga dapat meningkatkan kualitas kehidupan lansia. Bagi peneliti selanjutnya dapat meneliti faktor-faktor lain seperti pola hidup dan kecemasan.
Determinan Kejadian Berat Badan di Bawah Garis Merah (BGM) pada Balita : Determinants of Under-Red Line Weight Occurrence in Toddlers Rusmilawaty, Rusmilawaty; Tunggal, Tri; Daiyah, Isrowiyatun
Jurnal Bidan Cerdas Vol. 2 No. 2 (2020)
Publisher : Poltekkes Kemenkes Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33860/jbc.v2i2.64

Abstract

The prevalence of under-five children under-red line in the working area of Karang Intan I Public Health Center is very high and continues to increase. In 2016 it was 10.3%, and in 2017 it was 12.2%. This study aimed to determine the factors associated with the occurrence of body weight below the red line in toddlers in the working area of Karang Intan 1. This study used analytic survey methods with cross-sectional approach. This study population was all toddlers, amounting to 801 people and a sample of 267 people with the purposive sampling method. The instrument used a questionnaire. The test used was the Chi-Square statistical test. The results showed a relationship between the history of exclusive breastfeeding (ρ=0.001), feeding patterns (ρ=0,000), history of infectious diseases (ρ=0.042), maternal visits to Integrated healthcare center (Posyandu) (ρ=0.002), family economic status (ρ =0,0151) with the occurrence of body weight below the red line (BGM) in infants. Conclusion: there is a relationship between exclusive breastfeeding, eating care, history of infectious diseases, maternal visits to the Posyandu, family economic status towards the occurrence of body weight below the red line in toddlers. Parenting is a significant determinant of BGM events. These determinants can be used for screening the development and growth of infants.
HUBUNGAN ANTARA KEPATUHAN MINUM TABLET FE DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA REMAJA PUTRI DI MA DARUL IMAD KECAMATAN TATAH MAKMUR KABUPATEN BANJAR Yuniarti, Yuniarti; Rusmilawaty, Rusmilawaty; Tunggal, Tri
Jurnal Publikasi Kesehatan Masyarakat Indonesia Vol 2, No 1 (2015): April 2015
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jpkmi.v2i1.2707

Abstract

Abstrak Remajaputrimerupakansalahsatukelompok yang rawanmenderita anemia. Di Indonesia, prevalensi anemia masihcukuptinggi. Penyebabutama anemia gizipadaremajaputriadalahkarenakurangnyaasupanzatgizimelaluimakanan, sementarakebutuhanzatbesirelatiftinggiuntukkebutuhandanmenstruasi.PenelitianinimerupakanpenelitianSurveyanalitikdenganpendekatankuantitatif.Rancangan yang digunakanadalahCross Sectional.PenelitianinimencobamengetahuiApakah ada hubungan antara kepatuhan minum tablet Fe dengan kejadian anemia pada remaja Putri di MA DarulImadKecamatanTatahMakmurKabupatenBanjarTahun 2013.Populasi adalah seluruh remaja putri yang mengalami anemia di  MA Darul Imad Kecamatan Tatah Makmur Kabupaten Banjar Tahun 2013 berjumlah 97 orang. Sampel adalah seluruh remaja putri kelas  IX dan telah diberikan Tablet Feselama 6 minggu berjumlah 49 orang.Hasilpenelitiandidapatkanbahwa responden yang mengalami anemia sebanyak 20 orang (40,8%) dan sebanyak 20orang (40,8%) tidakpatuh mengkonsumsi tablet besi 1 kali sehari selama 6 minggu.Hasilujichi squaredidapatkanadahubunganantarakepatuhanminum tablet besidengankejadian anemia di  MA Darul Imad Kecamatan Tatah Makmur Kabupaten Banjar Tahun 2013.Perlunyameningkatkanpengetahuanremajaputritentang anemia danmanfaat tablet Fe yandibagikan agar anemia padaremajaputridapatdiatasidenganbaik. Kata-kataKunci: tablet Fe dankejadian anemia  Abstract Female teenaer is one of the group who prone to suffer from anemia. In Indonesia, anemia prevalence is still high. The main causes of nutritional anemia at female teenager because lack of nutrient intake through food, while the iron is relatively high for needs and menstruation.This research is analytic survey research with quantitative approach and used cross sectional design. This research is trying to find out the correlation between obedience of female teenager is consumption of fe tablet with incidence of Anemia in Islamic Senior High School DarulImadTatahMakmur District Banjar Regency on 2013.The population was all female teenager who have been anemia in Islamic Senior High School DarulImadTatahMakmur District Banjar Regency on 2013 as many as 97 people. The sample was all of female teenaer grade IX and have administered Fe tablets for 6 weeks as many as 49 people.The result showed that respondents who are anemic as many as 20 people (40,8 %) and as many as 20 people (40,8%) disobedient taking iron tablets (Fe tablets) once a day for 6 weeks. Chi square test result obtained that there was a correlation between obedience in consume Fe tablets with incidence of anemia in islamic Senior High School Darulimad Tanah Makmur District banjar regency on 2013.The need to increase the knowledge of Female teenager about anemia and benefits Fe tablets were distributed so that anemia in feemale teenager can be overcome with good. Keywords: Fe tablet, and incidence of Anemia.
Determinan Kejadian Berat Badan di Bawah Garis Merah (BGM) pada Balita : Determinants of Under-Red Line Weight Occurrence in Toddlers Rusmilawaty Rusmilawaty; Tri Tunggal; Isrowiyatun Daiyah
Jurnal Bidan Cerdas Vol. 2 No. 2 (2020)
Publisher : Poltekkes Kemenkes Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33860/jbc.v2i2.64

Abstract

The prevalence of under-five children under-red line in the working area of Karang Intan I Public Health Center is very high and continues to increase. In 2016 it was 10.3%, and in 2017 it was 12.2%. This study aimed to determine the factors associated with the occurrence of body weight below the red line in toddlers in the working area of Karang Intan 1. This study used analytic survey methods with cross-sectional approach. This study population was all toddlers, amounting to 801 people and a sample of 267 people with the purposive sampling method. The instrument used a questionnaire. The test used was the Chi-Square statistical test. The results showed a relationship between the history of exclusive breastfeeding (ρ=0.001), feeding patterns (ρ=0,000), history of infectious diseases (ρ=0.042), maternal visits to Integrated healthcare center (Posyandu) (ρ=0.002), family economic status (ρ =0,0151) with the occurrence of body weight below the red line (BGM) in infants. Conclusion: there is a relationship between exclusive breastfeeding, eating care, history of infectious diseases, maternal visits to the Posyandu, family economic status towards the occurrence of body weight below the red line in toddlers. Parenting is a significant determinant of BGM events. These determinants can be used for screening the development and growth of infants.
Communication of Parents, Sexual Content Intake and Teenage Sexual Behavior at Senior High School in Banjarmasin City Rusmilawaty Rusmilawaty; Yuniarti Yuniarti; Tri Tunggal
Jurnal Kesehatan Masyarakat Nasional Vol. 10 No. 3 February 2016
Publisher : Faculty of Public Health Universitas Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (274.754 KB) | DOI: 10.21109/kesmas.v10i3.581

Abstract

Free sex behavior among teenagers in Banjarmasin City is currently more worrying parents. Lack of sex education affects teenagers tend to commit premarital sexual intercourse that will cause unintended pregnancy and early marriage. Parent-child communication and exposure of both printed and electronic media are the way to reduce risky sexual behavior. This study aimed to determine correlation between communication of parents and sexual content intake with sexual behavior of teenagers at senior high schools (SHS) in Banjarmasin City. To reach the aim, analitic survey study with cross-sectional approach was conducted on July – October 2015 at two state SHS and one private SHS in Banjarmasin City. Subject was the second grade of SHS students from three SHS as taken with purposive sampling. Variables of study were teenage sexual behavior, communication of parents and sexual content intake measured using questionnaire. Test reliability was stated with cronbach alpha 0.746. Data obtained was analyzed using chi-square test and logistic regression test. Results showed that communication of parents and sexual content intake affected teenage sexual behavior, meanwhile age, sex and family structure did not affect teenage sexual behavior. A good communication of parents and low intake of sexual content may give a protection against risky sexual behavior among teenagers.AbstrakPerilaku seks bebas di kalangan remaja Kota Banjarmasin belakangan ini semakin mengkhawatirkan para orangtua. Kurangnya pendidikan seksologi berdampak para remaja cenderung melakukan hubungan seksual pranikah yang akan berakibat pada kehamilan yang tidak diinginkan dan pernikahan dini. Komunikasi orangtua-anak dan paparan media baik media cetak maupun elektronik merupakan cara untuk mengurangi perilaku seksual berisiko. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan komunikasi orangtua dan asupan muatan seksual dengan perilaku seksual remaja sekolah menengah atas (SMA) di Kota Banjarmasin. Untuk mencapai tujuan tersebut, penelitian survei analitik dengan pendekatan potong lintang dilakukan pada bulan Juli – Oktober 2015 di dua sekolah negeri dan satu sekolah swasta di Kota Banjarmasin. Subjek penelitian adalah siswa SMA kelas XI dari tiga SMA yang diambil secara purporsive sampling. Variabel penelitian adalah perilaku seksual remaja, komunikasi orangtua, dan asupan muatan seksual diukur menggunakan kuesioner. Reliabilitas uji dinyatakan dengan cronbach alpha 0,746. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan uji kai kuadrat dan uji regresi logistik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komunikasi orangtua dan asupan muatan seksual memengaruhi perilaku seksual remaja sedangkan usia, jenis kelamin, dan struktur keluarga tidak memengaruhi perilaku seksual remaja. Komunikasi orangtua yang baik dan asupan muatan seksual yang rendah dapat memberikan proteksi terhadap perilaku seksual berisiko pada remaja.
PENINGKATAN PENGETAHUAN ANAK SD KHAIRU UMMAH TENTANG PHBS DALAM MENYONGSONG ERA NEW NORMAL BANJARBARU 2021 ISROWIYATUN D; ZAKIAH ZAKIAH; YUNIARTI YUNIARTI; RUSMILAWATY RUSMILAWATY; H.M. MUCHTAR
COMMUNITY : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 1 No. 2 (2021)
Publisher : Pusat Pengembangan Pendidikan dan Penelitian Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51878/community.v1i2.935

Abstract

To ensure that children remain safe, parents and schools must remind children to apply health protocols and make various preparations. Therefore, this activity was carried out by a team of midwifery lecturers and involved students, and the school, because Khairu Ummah Elementary School had already conducted face-to-face learning, it was important to facilitate children's knowledge and awareness in implementing health protocols, providing correct hand washing skills, motivating maintaining fitness by exercise together in an effort to promote and prevent transmission during the Covid-19 pandemic. The purpose of this activity is to increase children's knowledge and awareness in implementing health protocols (3M), to practice proper hand washing, and to improve children's fitness and health by doing gymnastics together. After the activity is carried out, it is hoped that it will provide benefits for children and the school. The target of community service activities for Khoiru Ummah Elementary School children is 37 people. The implementation method is counseling and practice, in collaboration and coordination with the Khoiru Ummah school. As a result, the leadership of the Khairu Ummah Foundation along with all teachers and students are very enthusiastic about welcoming this activity because it is very sustainable with prevention and refreshment efforts that can be used as habits and needs in carrying out the New Normal Era, especially in the implementation of offline learning activities (face-to-face meetings) by all Khairu Ummah student ABSTRAKUntuk memastikan anak tetap aman, orangtua dan pihak sekolah wajib mengingatkan anak untuk menerapkan protokol kesehatan dan melakukan berbagai persiapan. Oleh karena itu dilaksanakanlah kegiatan ini oleh tim dosen kebidanan dan melibatkan mahasiswa, dan pihak Sekolah, dikarenakan SD Khairu Ummah sudah melakukan pembelajaran tatap muka maka penting difasilitasinya pengetahuan dan kesadaran anak dalam menerapkan protokol kesehatan, memberikan keterampilan cuci tangan yang benar, memotivasi menjaga kebugaran dengan senam bersama dalam upaya promosi dan preventif penularan dimasa pandemi Covid-19. Tujuan kegiatan ini adalah untuk Meningkatan pengetahuan dan kesadaran anak dalam menerapkan protocol kesehatan (3M), Mempraktikkan cuci tangan yang benar, serta Meningkatkan kebugaran dan kesehatan anak dengan senam bersama. Setelah kegiatan dilaksanakan diharapkan dapat memberikan manfaat bagi anak dan pihak sekolah. Sasaran kegiatan pengabdian kepada anak Sekolah Dasar Khoiru Ummah berjumlah 37 orang. Metode pelaksanaan adalah penyuluhan dan praktik, bekerjasama dan koordinasi dengan pihak sekolah Khoiru Ummah. Hasilnya Pimpinan Yayasan Khairu Ummah beserta seluruh guru dan siswa sangat antusias menyambut kegiatan ini karena sangat berkesinambungan dengan upaya pencegahan dan penyegaran yang dapat dijadikan kebiasaan dan kebutuhan dalam menjalankan Era New Normal, terutama dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran yang bersifat Luring (Pertemuan tatap muka) oleh seluruh siswa Khairu Ummah
EFEK SUPLEMENTASI TABLET Fe + VITAMIN C DAN OBAT CACING TERHADAP PERUBAHAN KADAR HAEMOGLOBIN PADA REMAJA YANG MENGALAMI ANEMIA DI MA DARUL IMAD KECAMATAN TATAH MAKMUR KABUPATEN BANJAR TAHUN 2013 Mukhtar Mukhtar; Rusmilawaty Rusmilawaty; Yuniarti Yuniarti
Jurnal Skala Kesehatan Vol 5 No 1 (2014): JURNAL SKALA KESEHATAN
Publisher : Politeknik Kementerian Kesehatan Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (357.607 KB) | DOI: 10.31964/jsk.v5i1.6

Abstract

Remaja putri mudah terserang anemia karena lebih banyak mengkonsumsi makanan nabati yang kandungan zat besinya sedikit, dibandingkan dengan makanan hewani, sehingga kebutuhan zat besi tidak terpenuhi. Remaja purti biasanya ingin tampil langsing sehingga membatasi asupan makanan. Setiap hari manusia kehilangan zat besi 0,6 mg yang diekskresi, khususnya melalui feses (tinja). Remaja putri mengalami haid tiap bulan, dimana kehilangan zat besi 1,3 mg perhari, sehingga kebutuhan zat besi lebih banyak daripada pria.Penelitian ini bertujuan mengetahui efek suplementasi tablet fe + vitamin c dan obat cacing terhadap perubahan kadar haemoglobin pada remaja putri yang mengalami anemia di MA Darul Imad Kecamatan Tatah Makmur Kabupaten Banjar tahun 2013.Rancangan penelitian ini adalah Quasi eksprimen untuk melihat efek suplementasi tablet Fe + vitamin C dan obat cacing terhadap perubahan kadar haemoglobin pada remaja putri yang mengalami anemia. Populasi penelitian adalah remaja putri yang mengalami anemia di MA Darul Imad Kecamatan Tatah Makmur Kabupaten Banjar Tahun 2012. Sampel berjumlah 50 orang dan dibagi dalam 2 kelompok perlakuan (kelompok suplemen tablet Fe + vitamin C dan kelompok suplemen tablet Fe + obat cacing). Analisa menggunakan uji statistik t Test dan paired independent sampel t testHasil ditemukan adanya perbedaan kadar haemoglobin pada kelompok perlakuan I ( Fe dan Vit C), p = 0,032 dan tidak ada perbedaan rata-rata kadar haemoglobin pada pelakuan II ( Fe dan obat cacing), p = 0,525. Kelompok perlakuan I mengalami peningkatan kadar Hb sebesar 0,5 gr/dl sedangkan pada kelompok perlakuan II mengalami peningkatan kadar Hb sebesar 0,2 gr/dl.
Evaluasi kinerja bidan dalam pelayanan antenatal menggunakan pendekatan balanced scorecard Di kabupaten banjar & kabupaten barito kuala Tahun 2016 rapidah rapidah; rusmilawaty rusmilawaty
Jurnal Skala Kesehatan Vol 10 No 1 (2019): JURNAL SKALA KESEHATAN
Publisher : Politeknik Kementerian Kesehatan Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (491.171 KB) | DOI: 10.31964/jsk.v10i1.209

Abstract

Number of infant deaths in South Kalimantan Province in 2015 was still quite high at 515 people, at the district / city level , Banjar Regency ranks first in the number of infant deaths by 64 cases, North Hulu Sungai Regency by 61 cases, South Hulu Sungai Regency by 60 cases and Barito Kuala District by 58 cases. The number of midwives has been relatively scattered throughout the South Kalimantan region, but has not been able to reduce the number of infant deaths, especially in the Banjar and Barito Kuala Regencies. Evaluation needs to be done on the performance of antenatal services, in order to get an overview of antenatal services comprehensively, it can use a measuring tool, namely the balanced scorecard. This study aims to describe the performance evaluation of midwives inservices antenatal care including financial perspectives, internal business perspectives, perspectives The design of this study was a descriptive approach. Instruments using balanced scorecard. The sample was 156 pregnant women, 3 Puskesmas heads and 3 midwives coordinators at Karang Intan Public Health Center Anjir Pasar and Anjir Muara Financial perspective in the form of operational funds for antenatal services sourced from BOK funds (Health Operational Assistance), internal business process perspective showed most of the respondents who did antenatal visits / examinations received services according to the 10 T standard of 83 people (53.3%), customer perspectives showed that most respondents who did antenatal visits / examinations were not satisfied with the services provided by 87 people (55.8 %), growth and human resource perspectives obtained by midwife education as much as 2 people (67%) with a Diploma IV Midwifery background and 1 person (33%) with a Midwifery Diploma III background. Keywords: Performance, Balanced Score Card
Determinan Keterlambatan Perkembangan Balita Di Wilayah Puskesmas Alalak Tengah Kecamatan Banjarmasin Utara Tahun 2018 hapisah hapisah; rusmilawaty rusmilawaty; rafidah rafidah
Jurnal Skala Kesehatan Vol 12 No 1 (2021): JURNAL SKALA KESEHATAN
Publisher : Politeknik Kementerian Kesehatan Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31964/jsk.v12i1.298

Abstract

Masa balita merupakan periode terpenting tumbuh kembang, Banyak faktor yang mempengaruhi gangguan keterlambatan perkembangan dapat dideteksi dengan menggunakan Kuesioner Praskrining Perkembangan (KPSP). Hasil wawancara 6 ibu didapatkan 3 tidak diberikan ASI eksklusif, 1 dengan BGM. Dari 6 anak tersebut 2 anak memiliki perkembangan motorik kasar tidak sesuai usia yaitu 1 anak berusia 8 bulan tidak mampu merangkak dan tidak mampu berdiri dari posisi duduk atau posisi merangkak dan 1 anak lainnya berusia 9 bulan tidak mampu melangkah dengan berpegangan dan menyusuri meja. Desain penelitian menggunakan rancangan matched case control study. Populasi seluruh balita di wilayah Puskesmas Alalak Tengah Kecamatan Banjarmasin Utara sebanyak 3.321 . Sampel kasus adalah bayi yang mengalami keterlambatan perkembangan sebanyak 36 dan kelompok kontrol yaitu bayi yang tidak mengalami keterlambatan perkembangan sebanyak 36. Analisis bivariabel menggunakan chi square dan analisis multivariable menggunakan Regresi Linear Berganda. Hasil sebanyak 36 kasus keterlambatan perkembangan balita terdiri dari meragukan 23 orang (31,9%) dan penyimpangan 13 orang (18,0%). Faktor risiko yang bermakna adalah status gizi (p=004) dengan nilai OR=4,8, stimulasi (p=003) dengan nilai OR=5,18 dan pendapatan orang tua (p=002) dengan nilai OR=3,5. Sedangkan berat badan lahir (ρ = 0,078), riwayat pemberian ASI (ρ = 0,227), pendidikan (ρ = 0,197), pekerjaan (ρ = 0,484), jenis kelamin (ρ = 0,401) dan jumah saudara (ρ = 0,148) tidak ada pengaruh pada keterlambatan perkembangan balita di Puskesmas Alalak Tengah Kecamatan Banjarmasin. Status gizi buruk memilki angka risiko 4,8 paling tinggi di bandingkan dengan determinan lainnya yang mempengaruhi keterlambatan perkembangan balita. Kata Kunci : Determinan Keterlambatan Perkembangan