Claim Missing Document
Check
Articles

The Effectiveness of Hypnobreastfeeding and Marmet Techniques in Improving Breast Milk Production Rusmilawaty, Rusmilawaty; Hapisah, Hapisah; Rafidah, Rafidah
Journal of Maternal and Child Health Vol. 6 No. 4 (2021)
Publisher : Masters Program in Public Health, Universitas Sebelas Maret, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (34.121 KB) | DOI: 10.26911/thejmch.2021.06.04.10

Abstract

Background: Breast milk as a natural food is the best food that a mother can give to a newborn child. Judging from the factor of peace of mind and mind to produce good breast milk, the mental condition and mind must be calm. The psychological state of the mother who is depressed, sad, stressed, anxious, depressed and tense will reduce the volume of breast milk. One of the methods that can be done to increase milk production is Hypnobreastfeed­ing and marmet technique.The purpose of this study was to examine the effectiveness of hypno­­breastfeeding and marmet techniques in increasing breast milk production. Subjects and Method: This study used a quasi-experimental design with a non-equiva­lent control group design. The population in this study were pregnant women ≥36 weeks in the Banjar District Health Center in 2019 (Ara­nio, Astambul and Mataraman). The sample of the study was 45 pregnant women ≥36 weeks consisting of 3 groups, namely the group that received hypno­breastfeeding treatment, the group that received the marmet technique treatment and the group that did not get the treatment consisted of 15 people each. Biva­ri­able analysis used the one way anova statistical test. Results: Breast milk production in the hypno­breasfeeding group Hypnobreastfeeding vs con­trol group (mean= 2.00; SD= 0.50; p= 0.001); The marmet technique vc marmet technique group (mean= 1.87; SD= 0.50; p= 0.002). The marmet technique vc control group (mean= -18.7; SD= 0.50; p= 0.002). Conclusion: Pregnant women should get hypnobreasfeeding during pregnancy and after giving birth, health workers, especially mid­wives, to have hypnobreasfeeding skills.
Efektifitas Pemberian Jus Kurma Terhadap Jumlah Perdarahan Pada Ibu Bersalin Tahiru, Yohana; Hipni, Rubiati; Megawati, Megawati; Hapisah, Hapisah
Journal Midwifery Jurusan Kebidanan Politeknik Kesehatan Gorontalo Vol 9, No 2 (2023): September
Publisher : Politeknik Kesehatan Kementrian Kesehatan Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52365/jm.v9i2.614

Abstract

Latar belakang: Perdarahan post partum merupakan salah satu faktor penyebab tingginya Angka Kematian Ibu (AKI). Jumlah AKI di Kalimantan Selatan tahun 2015 disebabkan oleh pendarahan, pre eklampsi/eklampsia, infeksi, gangguan peredaran darah, gangguan metabolik, lain-lain termasuk partus lama. Untuk mencegah terjadinya perdarahan pada persalinan menggunakan non farmakologi yaitu dengan menggunakan buah kurma ( Phoenix dactylifera ).Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa efektifitas pemberian jus kurma terhadap jumlah perdarahan pada ibu bersalin.Metode: Penelitian ini menggunakan desain eksprimental semu ( quasi eksperimen ), dengan jenis rancangan posttest only control group design , dimana peneliti mengukur pengaruh perlakuan pada kelompok eksperimen (diberi jus kurma) dengan membandingkan kelompok kontrol (diberi kebebasan untuk minum makanan yang lain) terhadap jumlah perdarahan pada ibu bersalin. Jumlah sampel sebanyak 60 orang responden pada ibu bersalin yang terdiri dari 30 orang kelompok perlakuan dan 30 orang kelompok kontrol. Analisis yang digunakan dengan Uji Anova One Way .Hasil: Pelaporan adanya perbedaan yang berdampak pada kelompok kontrol dan kelompok intervensi terhadap jumlah perdarahan pada kala I – kala IV. Pada kelompok kontrol rata-rata jumlah perdarahan adalah 553,50 ml dan kelompok intervensi adalah 239,48 ml. (ρ =0,000).Kesimpulan: Pemberian jus kurma selama kehamilan pada ibu bersalin terbukti efektif untuk mengurangi jumlah perdarahan pada persalinan.Kata kunci: Jus kurma, Ibu bersalin, Perdarahan  
Pengenalan, Budidaya, dan Inovasi Produk Laktagogum Daun Torbangun di Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan Andrestian, Meilla Dwi; Mas’Odah, Siti; Dewi, Zulfiana; Hapisah, Hapisah
Majalah Cendekia Mengabdi Vol 1 No 3 (2023): Majalah Cendekia Mengabdi
Publisher : CV. Wadah Publikasi Cendekia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.63004/mcm.v1i3.178

Abstract

Pendahuluan: Peningkatan cakupan ASI dapat diupayakan melalui pengenalan produk laktagogum. Manfaat pengembangan produk yaitu sebagai sumber pendapatan, peningkatan kesejahteraan, kemandirian, dan cakupan ASI di wilayah kerja Puskesmas Astambul Kabupaten Banjar, Provinsi Kalimantan Selatan, khususnya di Desa Lok Gabang. Upaya tersebut diaplikasikan melalui keluarga anggota PKK yang dapat berperan sebagai agen perubahan di wilayahnya.Tujuan: Tujuan kegiatan ini adalah untuk mengedukasi anggota PKK Desa Lok Gabang tentang penatalaksanaan pemberian ASI, pengenalan tanaman Torbangun sebagai laktagogum yang layak dibudidayakan, dan mengedukasi pengembangan produk daun Torbangun dan komersialisasinya.Metode: Metode yang dilaksanakan dalam kegiatan ini adalah edukasi dan praktik terkait pemberian ASI, budidaya tanaman Torbangun, dan praktik inovasi produk daun Torbangun serta upaya komersialisasinya. Kelompok sasaran adalah 15 orang anggota PKK yang akan menjadi agen perubahan di wilayah kerja Puskesmas Astambul, Kabupaten Banjar, Provinsi Kalimantan Selatan. Hasil: Meskipun secara statistik tidak signifikan, kegiatan telah berhasil memperbaiki pengetahuan, sikap, dan perilaku peserta dalam penatalaksanaan pemberian ASI, kemampuan budidaya tanaman Torbangun, dan inovasi produk daun Torbangun sebagai laktagogum. Simpulan: Kegiatan ini telah memberikan teori dan praktik untuk mendorong kesadaran pemberian ASI, budidaya tanaman laktagogum Torbangun, dan pengembangan produk olahan daun Torbangun.
Determinants of Problems in Teenage Pregnancy Hapisah, Hapisah; Rafidah, Rafidah; Sofia, Norlaila; Mahpolah, Mahpolah
JOSING: Journal of Nursing and Health Vol 4 No 1 (2023): JOSING: Journal of Nursing and Health
Publisher : Institut Penelitian Matematika, Komputer, Keperawatan, Pendidikan dan Ekonomi (IPM2KPE)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31539/josing.v4i1.7594

Abstract

This study aims to determine the determinants or risk factors for pregnancy complications in adolescents. This type of research is quantitative analytical research with a case-control approach. The results of univariate analysis show that most respondents married at the age of 16-19 years (92%), and the remainder at the age of 12-15 years lived in rural areas (62%) and with their parents. (70). %), have low education (65.3%), have poor economic conditions (56%), and have anemia status (60%). The most frequently experienced pregnancy problems were constant vomiting and not wanting to eat (39.3%), while the least experienced were bleeding at the beginning or end of pregnancy and yellow eyes/skin (1.3% each). There are two variables related to teenage pregnancy problems, namely anemia status and knowledge about pregnancy. The most influential variable is anemia (p=0.000, OR: 3.995 (1.952-8.174). In conclusion, the impact of complications and deaths on women and children and the effect on future generations can be prevented. Keywords: Determinants, Teenage Pregnancy, Problems
Pengaruh Terapi Murottal Al-Qur’an Terhadap Tingkat Kecemasan Ibu Hamil Primigravida Trimester III dalam Menghadapi Persalinan Ainah, Ainah; Zakiah, Zakiah; Hapisah, Hapisah; Megawati, Megawati
JURNAL KEBIDANAN BESTARI Vol 8 No 01 (2024): Jurnal Kebidanan Bestari
Publisher : Midwifery Departement Poltekkes Kemenkes Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31964/jkb.v8i01.169

Abstract

Introduction: Pregnancy is a natural process in a woman's life which is characterized by physical and psychological changes. These changes make pregnant women experience anxiety, especially primigravida pregnant women in the third trimester. According to data from the Ministry of Health of the Republic of Indonesia 2018 and the Ministry of Health of the Republic of Indonesia 2020, there has been an increase in the anxiety of pregnant women by 20% for 2 years. Anxiety reduction can be done with murottal al-qur'an therapy. Purpose: The aim of this study to determine the effect of murottal Al-Qur'an therapy on anxiety in third trimester pregnant women. Methods: This research uses quantitative research with a quasi-experiment using the nonequivalent control group research design. The population in this study was 22 respondents taken using total sampling technique. The independent variable in this study was murottal Al-Qur'an therapy. The dependent variable in this research is anxiety, data collection used the HRS-A questionnaire. Data analysis used the independent t testResults: The results of the study showed that there was an effect of providing murottal Al-Qur'an therapy and relaxation therapy on anxiety in third trimester pregnant women (murottal therapy = 0.018, relaxation therapy= 0.001). Conclusion: The resulting effect is a decrease in the anxiety level of pregnant women after being given murottal Al-Qur'an therapy and relaxation therapy. Therefore, midwives at community health centers can socialize murottal Al-Qur'an therapy and relaxation therapy to provide calm benefits and reduce anxiety in pregnant womenKeyword : anxiety, murottal al-qur’an, pregnancy, relaxation
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN PREEKLAMPSIA PADA IBU BERSALIN DI INSTALASI KEBIDANAN DAN KANDUNGAN RSUD ULIN BANJARMASIN TAHUN 2023 Ariyanti, Ernita; Hapisah, Hapisah; Laili, Fitria Jannatul; Zakiah, Zakiah
Medic Nutricia : Jurnal Ilmu Kesehatan Vol. 10 No. 1 (2025): Medic Nutricia : Jurnal Ilmu Kesehatan
Publisher : Cahaya Ilmu Bangsa Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5455/nutricia.v10i1.10275

Abstract

Preeclampsia merupakan komplikasi kehamilan serius yang berisiko terhadap morbiditas dan mortalitas ibu serta janin, dengan faktor risiko seperti usia, paritas, obesitas, dan riwayat hipertensi. Penelitian ini menggunakan desain kasus-kontrol dengan pendekatan retrospektif, melibatkan ibu postpartum yang didiagnosis preeklamsia (kelompok kasus) dan tanpa preeklamsia (kelompok kontrol) dalam rasio 1:3. Variabel independen mencakup usia, paritas, obesitas, dan riwayat hipertensi, sementara variabel dependen adalah kejadian preeklamsia. Data diperoleh dari rekam medis dan dianalisis menggunakan uji chi-square serta regresi logistik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa usia (p < 0,05), obesitas (p < 0,05), dan riwayat hipertensi (p < 0,05) memiliki hubungan signifikan dengan kejadian preeklamsia, sementara paritas tidak menunjukkan hubungan yang signifikan (p > 0,05). Faktor paling dominan adalah usia dengan p = 0,000 dan OR 4,3. Kesimpulannya, usia, obesitas, dan riwayat hipertensi berperan signifikan dalam kejadian preeklamsia di RSUD Ulin Banjarmasin, sehingga diperlukan intervensi lebih lanjut melalui pemantauan intensif dan edukasi kesehatan bagi ibu hamil dengan faktor risiko tinggi. Preeclampsia is a severe pregnancy complication that poses morbidity and mortality risks for both mothers and fetuses, with risk factors including age, parity, obesity, and a history of hypertension. This study employed a case-control design with a retrospective approach, involving postpartum mothers diagnosed with Preeclampsia (case group) and those without Preeclampsia (control group) in a 1:3 ratio. Independent variables included age, parity, obesity, and a history of hypertension, while the dependent variable was the incidence of preeclampsia. Data were collected from medical records and analyzed using chi-square tests and logistic regression. The results indicated significant associations between age (p < 0.05), obesity (p < 0.05), and a history of hypertension (p < 0.05) with the incidence of preeclampsia, while parity showed no significant association (p > 0.05). The most dominant factor was age, with p = 0.000 and OR 4.3. In conclusion, age, obesity, and a history of hypertension significantly contribute to the incidence of Preeclampsia at RSUD Ulin Banjarmasin, highlighting the need for further interventions through intensive monitoring and health education for pregnant women with high-risk factors.
ANALISIS KEPATUHAN KUNJUNGAN ANTENATAL CARE (ANC) TERHADAP KEJADIAN KOMPLIKASI PERSALINAN DI RSD IDAMAN KOTA BANJARBARU TAHUN 2024 Mustika, Dwi; Hapisah, Hapisah; Prihatanti, Nur Rohmah; Megawati, Megawati
Medic Nutricia : Jurnal Ilmu Kesehatan Vol. 10 No. 1 (2025): Medic Nutricia : Jurnal Ilmu Kesehatan
Publisher : Cahaya Ilmu Bangsa Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5455/nutricia.v10i1.10297

Abstract

Komplikasi persalinan merupakan satu penyebab utama tingginya angka kematian ibu. Tahun 2023, kematian ibu di Kota Banjarbaru meningkat mencapai 75% akibat komplikasi persalinan. Komplikasi persalinan yang terjadi di RSD Idaman Kota Banjarbaru tahun 2023 berkisar 56% dari total persalinan. Cakupan kunjungan ANC tahun 2023 mengalami penurunan menjadi K1 99%, K4 90,8% dan K6 86%. Kunjungan ANC sesuai standar merupakan faktor penting dalam mencegah kejadian komplikasi persalinan. Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan kepatuhan kunjungan ANC terhadap kejadian komplikasi persalinan di RSD Idaman Kota Banjarbaru tahun 2024. Penelitian ini adalah analisis korelasional dengan pendekatan cross sectional, pengambilan sampel menggunakan accidental sampling dengan total 60 ibu hamil yang melahirkan dan dirawat di ruang nifas RSD Idaman Kota Banjarbaru bulan oktober 2024. Data dikumpulkan melalui cheklist kuisioner kemudian dianalisis menggunakan uji chi-square dengan nilai signifikasi <0,05. Hasil analisis menunjukkan terdapat hubungan yang signifikan antara kepatuhan kunjungan ANC dengan kejadian komplikasi persalinan (p-value = 0,015). Ibu hamil yang patuh melakukan kunjungan ANC memiliki resiko kejadian komplikasi persalinan yang lebih rendah dibandingkan yang tidak patuh. Ketidakpatuhan kunjungan ANC mengakibatkan kelainan yang terjadi saat hamil tidak terdeteksi sedini mungkin. Edukasi dan pendampingan intensif terhadap ibu hamil sangat diperlukan untuk meningkatkan kepatuhan kunjungan ANC sebagai upaya menurunkan komplikasi persalinan. Childbirth complications are one of the main causes of high maternal mortality. In 2023, maternal mortality in Banjarbaru City will increase to 75% due to childbirth complications. Delivery complications that occur at RSD Idaman Kota Banjarbaru in 2023 are around 56% of the total deliveries. The coverage of ANC visits in 2023 has decreased to K1 99%, K4 90.8% and K6 86%. ANC visits according to standards are an important factor in preventing complications of childbirth. This study aims to determine the relationship between ANC visit adherence and the incidence of complications of childbirth at RSD Idaman Kota Banjarbaru in 2024. This study is a correlational analysis with a cross sectional approach, sampling using accidental sampling with a total of 60 pregnant women who gave birth and were treated in the postpartum room of RSD Idaman Kota Banjarbaru in October 2024. Data were collected through a questionnaire checklist and then analysed using the chi-square test with a significance value of <0.05. The results of the analysis showed that there was a significant relationship between adherence to ANC visits and the incidence of childbirth complications (p-value = 0.015). Pregnant women who are adhere with ANC visits have a lower risk of complications of labour than those who are not adhere. Non adherence with ANC visits results in abnormalities that occur during pregnancy not being detected as early as possible. Intensive education and assistance to pregnant women is needed to increase adherence with ANC visits as an effort to reduce complications of childbirth.
HUBUNGAN LAMA PENGGUNAAN KONTRASEPSI SUNTIK DMPA DENGAN PENINGKATAN TEKANAN DARAH PADA AKSEPTOR DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TAMBANG ULANG Holiyeh, Holiyeh; Isnaniah, Isnaniah; Hipni, Rubiati; Hapisah, Hapisah
Medic Nutricia : Jurnal Ilmu Kesehatan Vol. 10 No. 2 (2025): Medic Nutricia : Jurnal Ilmu Kesehatan
Publisher : Cahaya Ilmu Bangsa Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5455/nutricia.v10i2.10393

Abstract

The DMPA injectable contraceptive is the most widely used method in the working area of Tambang Ulang Public Health Center, with a total of 1,329 acceptors (40.3%). Long-term use of hormonal contraception, particularly those containing estrogen and progesterone, may contribute to changes in blood pressure. This study employed a quantitative approach with a cross-sectional design and utilized secondary data from the Family Planning (KB) register. The study population consisted of all DMPA injectable contraceptive acceptors, totaling 142 individuals, with a total sampling technique. The independent variable was the duration of DMPA injectable contraceptive use, while the dependent variable was an increase in blood pressure. The Chi-Square test was employed to perform data analysis. Univariate analysis results showed that 76 acceptors (53.52%) had used DMPA injectable contraception for ≥2 years, while 72 acceptors (50.7%) experienced an increase in blood pressure. The bivariate test showed a p-value of 0.000 (p < 0.05), indicating a significant the correlation between DMPA usage and its effects injectable contraception for ≥2 years and increased blood pressure. Prolonged use of hormonal contraception may elevate the risk of high blood pressure, and it is recommended that acceptors consider non-hormonal contraceptive methods after more than two years of use Kontrasepsi suntik DMPA merupakan metode yang paling banyak digunakan di wilayah kerja Puskesmas Tambang Ulang, dengan jumlah pengguna sebanyak 1.329 akseptor (40,3%). Penggunaan kontrasepsi hormonal dalam jangka panjang, khususnya yang memiliki kandungan estrogen dan progesteron, mampu berkontribusi terhadap perubahan tekanan darah. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain cross-sectional, serta memanfaatkan data sekunder dari register Keluarga Berencana (KB). Kelompok sasaran dalam penelitian ini mencakup seluruh akseptor kontrasepsi suntik DMPA dengan total sebanyak 142 orang, dengan teknik total sampling. Variabel independen adalah lama penggunaan kontrasepsi suntik DMPA, sedangkan variabel dependen adalah peningkatan tekanan darah. Analisis data dilakukan menggunakan uji Chi-Square. Hasil analisis univariat menunjukkan bahwa 76 akseptor (53,52%) telah menggunakan kontrasepsi suntik DMPA selama ≥2 tahun, sementara 72 akseptor (50,7%) mengalami peningkatan tekanan darah. Uji bivariat menunjukkan nilai p = 0,000 (p < 0,05), yang mengindikasikan adanya hubungan signifikan antara penggunaan kontrasepsi suntik DMPA selama ≥2 tahun dengan peningkatan tekanan darah. Dengan demikian, penggunaan kontrasepsi hormonal dalam jangka panjang berisiko meningkatkan tekanan darah, sehingga disarankan agar akseptor mempertimbangkan metode kontrasepsi non-hormonal setelah penggunaan lebih dari dua tahun
HUBUNGAN LAMA PENGGUNAAN KONTRASEPSI SUNTIK DMPA DENGAN PENINGKATAN BERAT BADAN PADA AKSEPTOR DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TAMBANG ULANG Mustika, Heny; Isnaniah, Isnaniah; Kristiana, Efi; Hapisah, Hapisah
Medic Nutricia : Jurnal Ilmu Kesehatan Vol. 10 No. 2 (2025): Medic Nutricia : Jurnal Ilmu Kesehatan
Publisher : Cahaya Ilmu Bangsa Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5455/nutricia.v10i2.10395

Abstract

Depo Medroxyprogesterone Acetate (DMPA) injectable contraception is the most widely used method, with the highest number of acceptors in Tambang Ulang District in 2023 reaching 1,329 individuals (40.27%). One of the most frequently reported side effects is weight gain, which can impact women's health. This study employs a quantitative approach with a cross-sectional design to analyze the relationship between the duration of DMPA injectable contraception use and weight gain. Secondary data from family planning registers and primary data from measurements were used, with a population of 180 DMPA injectable contraception acceptors from January 2021 to December 2023 and a sample of 64 respondents determined using the Slovin formula. Univariate analysis revealed that 62.5% of respondents had used DMPA injectable contraception for ≥ 2 years, and 76.56% experienced weight gain. The chi-square test yielded a p-value of 0.008 (p < 0.05), indicating a significant relationship between the duration of DMPA use and weight gain. These findings confirm that using DMPA injectable contraception for ≥ 2 years poses a risk of weight gain, highlighting the need for education and communication regarding its effectiveness and side effects to help acceptors make informed decisions Kontrasepsi suntik Depo Medroksi Progesteron Asetat (DMPA) merupakan metode yang paling banyak digunakan, dengan jumlah akseptor terbanyak di Kecamatan Tambang Ulang pada tahun 2023 mencapai 1.329 orang (40,27%). Salah satu efek samping yang sering dikeluhkan adalah peningkatan berat badan, yang berpotensi mempengaruhi kesehatan wanita. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain cross-sectional, menganalisis hubungan antara lama penggunaan kontrasepsi suntik DMPA dengan peningkatan berat badan. Data sekunder dari register KB dan data primer hasil pengukuran digunakan dalam penelitian ini, dengan populasi sebanyak 180 akseptor suntik DMPA periode Januari 2021–Desember 2023, serta sampel sebanyak 64 responden yang ditentukan melalui rumus Slovin. Hasil analisis univariat menunjukkan bahwa 62,5% responden telah menggunakan kontrasepsi suntik DMPA selama ≥ 2 tahun, dan 76,56% mengalami peningkatan berat badan. Uji chi-square menghasilkan nilai ρ = 0,008 (ρ < 0,05), yang mengindikasikan adanya hubungan signifikan antara lama penggunaan DMPA dan peningkatan berat badan. Temuan ini menegaskan bahwa penggunaan kontrasepsi suntik DMPA selama ≥ 2 tahun berisiko menyebabkan peningkatan berat badan, sehingga diperlukan edukasi dan komunikasi informasi efektivitas serta efek samping kontrasepsi agar akseptor dapat mengambil keputusan yang lebih tepat
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN KEK PADA IBU HAMIL DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BATI-BATI TAHUN 2024 Yuniarti, Yuniarti; Hapisah, Hapisah; Dewi, Vonny Khresna; Isnaniah, Isnaniah
Medic Nutricia : Jurnal Ilmu Kesehatan Vol. 10 No. 2 (2025): Medic Nutricia : Jurnal Ilmu Kesehatan
Publisher : Cahaya Ilmu Bangsa Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5455/nutricia.v10i2.10416

Abstract

Chronic Energy Deficiency (KEK) in pregnant women is a prolonged nutritional deficiency condition, categorized by an upper arm circumference (LILA) of less than 23.5 cm. The Bati-Bati Community Health Center recorded the highest prevalence of KEK among 22 Community Health Centers in Tanah Laut, reaching 24%. This study employed a qualitative descriptive approach with a case-control design to examine the relationship between education, age, and parity with KEK incidence in pregnant women within the Bati-Bati Community Health Center working area in 2024. The study population consisted of 154 newly pregnant women from January to July 2024, with a randomly selected sample of 74, divided into 37 cases and 37 controls. Data analysis was conducted using the Chi-square test with a significance level of 0.05. The results indicated no significant relationship between education (p=0.453), age (p=0.269), or parity (p=1.000) and the prevalence of Chronic Energy Deficiency (CED) in pregnant women. These findings suggest that factors such as education level, maternal age, and parity do not significantly influence the prevalence of KEK in the studied population Kekurangan Energi Kronis (KEK) pada ibu hamil merupakan kondisi defisiensi nutrisi yang berlangsung lama dan dikategorikan berdasarkan lingkar lengan atas (LILA) kurang dari 23,5 cm. Puskesmas Bati-Bati mencatat prevalensi KEK tertinggi di antara 22 Puskesmas di Tanah Laut, yaitu sebesar 24%. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dengan desain kasus-kontrol untuk menganalisis hubungan antara pendidikan, usia, dan paritas dengan kejadian KEK pada ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Bati-Bati tahun 2024. Populasi penelitian terdiri dari 154 ibu hamil baru dari Januari hingga Juli 2024, dengan sampel acak sebanyak 74 orang yang terbagi dalam 37 kelompok kasus dan 37 kelompok kontrol. Analisis data dilakukan menggunakan uji Chi-square dengan tingkat signifikansi 0,05. Hasil penelitian menunjukkan tidak adanya hubungan yang signifikan antara pendidikan (p=0,453), usia (p=0,269), dan paritas (p=1,000) dengan kejadian KEK pada ibu hamil. Temuan ini mengindikasikan bahwa faktor tingkat pendidikan, usia ibu, dan paritas tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap prevalensi KEK dalam populasi yang diteliti