Stunting remains a major public health problem in Indonesia, particularly during the first 1,000 days of life. One of the key risk factors is noncompliance with appropriate complementary feeding (MP-ASI) in terms of timing, nutrition, and hygiene. This study aimed to examine the relationship between compliance with complementary feeding (MP-ASI) and the incidence of stunting among toddlers at Telaga Langsat Public Health Center. A quantitative cross-sectional design was employed with 37 respondents, consisting of mothers or caregivers of children aged 6–24 months, selected through purposive sampling. Data were collected using questionnaires and anthropometric measurements, and analyzed with the Chi-Square test. The results showed that most respondents complied with complementary feeding practices (67.6%), while the prevalence of stunting was recorded at 35.1%. The Chi-Square test revealed a significant relationship between MP-ASI compliance and the incidence of stunting (p = 0.007). In conclusion, compliance with MP-ASI significantly contributes to reducing stunting cases. Therefore, strengthening education and monitoring of MP-ASI practices is essential to support stunting prevention efforts at the community level. Abstrak Stunting merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat yang masih tinggi di Indonesia, khususnya pada periode 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK). Salah satu faktor risiko yang berperan adalah ketidakpatuhan dalam pemberian Makanan Pendamping ASI (MP-ASI) yang tepat waktu, bergizi, dan higienis. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan kepatuhan mengonsumsi MP-ASI terhadap kejadian stunting pada balita di wilayah kerja Puskesmas Telaga Langsat. Metode penelitian menggunakan desain kuantitatif dengan pendekatan cross-sectional. Sampel penelitian berjumlah 37 responden yang merupakan ibu atau pengasuh balita usia 6–24 bulan, dipilih dengan teknik purposive sampling. Data dikumpulkan melalui kuesioner dan pengukuran antropometri, kemudian dianalisis menggunakan uji Chi-Square. Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar responden patuh dalam pemberian MP-ASI (67,6%), sedangkan prevalensi stunting tercatat sebesar 35,1%. Uji Chi-Square menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara kepatuhan pemberian MP-ASI dengan kejadian stunting (p = 0,007). Kesimpulannya, kepatuhan dalam pemberian MP-ASI memiliki pengaruh yang signifikan terhadap penurunan kejadian stunting. Oleh karena itu, diperlukan peningkatan edukasi serta pemantauan kepatuhan pemberian MP-ASI guna mendukung pencegahan stunting di tingkat masyarakat. Kata Kunci: MP-ASI, Kepatuhan, Stunting, Balita