Claim Missing Document
Check
Articles

Found 23 Documents
Search

Gambaran Ketepatan Penggunaan Obat Antidiabetik Oral Pada Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 Di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit X Kuningan Periode Juli-September 2016 Anwarudin, Wawang; Syarifuddin, Dedin
CERATA Jurnal Ilmu Farmasi Vol 8, No 1 (2017)
Publisher : CERATA Jurnal Ilmu Farmasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Diabetes  Melitus  Tipe  2  Non-insulin  Dependent  Diabetes  Mellitus (NIDDM)  terjadi  karena hiperinsulinemia  tetapi  insulin  tidak  bisa  membawa  glukosa  masuk  kedalam  jaringan  karena terjadi resistensi insulin. Jumlah prevalensi diabetes melitus tipe 2 di Rumah Sakit XKuningan terus  mengalami  peningkatan  dari  tahun  ketahun.  Penelitian  ini  bertujuan  untuk  mendapatkan gambaran ketepatan penggunaan obat antidiabetik oral pada pasien rawat inap diabetes melitus tipe  2  Rumah  Sakit  X  Kuningan  periode  Juli-September  2015.  Adapun  Aspek  ketepatan  obat meliputi  penilaian  ketepatan  indikasi,  ketepatan  obat,  ketepatan  dosis,  ketepatan  pasien  dan minimal  efek  samping.  Peneliti  melakukan  pengambilan  data  secara  retrospektif  dengan menggunakan berkas rekam medis pasien periode juli-september 2015. Teknik pengambilan data dengan  menggunakan  rumus  slovin,  didapatkan  36  sampel  yang  sesuai  dengan  kriteria  inklusi penelitian.  Pada  hasil  penyajian  data  secara  deskriptif,  penilaian  ketepatan  berdasarkan pemberian  obat  antidiabetik  oral  pada  pasien  terdapat  tepat  dosis  sebesar  100%,  tepat  indikasi 76,6 %, tepat obat 100%, tepat pasien 89,4% dan tanpa efek samping. Hasil akhir dari analisis ketepatan penggunaan obat antidiabetik oral pada pasien diabetes melitus tipe 2 Rumah Sakit X kuningan adalah penggunaan obat antidiabetik oral yang tepat penggunaannya sebanyak 64% dan tidak tepat penggunaannya sebanyak 36%.  Kata Kunci : diabetes melitus tipe 2, obat antidiabetik oral, ketepatan penggunaan, rawat inap
GAMBARAN KETEPATAN PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA PADA BALITA PENDERITA DIARE DI UPTD PUSKESMAS KUNINGAN Maemunah, Maemunah; Anwarudin, Wawang; Sya'bany, Anna Khalida
HERBAPHARMA : Journal of Herb Farmacological Vol 2 No 1 (2020): Volume 2 Nomor 1 Juni 2020
Publisher : STIKes Muhammadiyah Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55093/herbapharma.v2i1.116

Abstract

Diare pada anak masih merupakan masalah yang memerlukan penanganan yang komprehensif dan rasional termasuk penggunaan antibiotika. Terapi yang rasional diharapkan akan memberikan hasil yang maksimal. Hal utama yang perlu ditangani pada pasien diare adalah dehidrasi. Kebanyakan kasus diare yang menyebabkan kematian adalah disebabkan hidrasi yang tidak ditangani secepatnya. Tatalaksana penderita diare yang standar di sarana kesehatan melalui Lintas Diare yang telah dilaksanakan sebagai satu strategi dalam pengendalian penyakit diare. Namun demikian berdasarkan data di UPTD Puskesmas Kuningan, ketidak rasionalan penggunaan obat masih relatif tinggi. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran penggunaan antibiotika pada balita penderita diare di UPTD Puskesmas Kuningan Tahun 2014. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan cross sectional. Penelitian ini menggunakan sampel lembar resep balita penderita diare umur 0 - 60 bulan di UPTD Puskesmas Kuningan dengan jumlah sampel sebanyak 60 lembar resep yang diambil dengan menggunakan teknik simple random sampling. Data diperoleh dari data sekunder dengan menggunakan lembar resep. Hasil penelitian terhadap 60 lembar resep di wilayah kerja di UPTD Puskesmas Kuningan pada tahun 2014, diperoleh data sebagian besar yaitu sebanyak 85,0% termasuk kategori diare non spesifik, sebanyak 75,0% termasuk kategori tidak menggunakan antibiotika, sebanyak 91,7% termasuk kategori menggunakan oralit, sebanyak 88,3% termasuk kategori menggunakan obat zinc, dan sebagian besar yaitu sebanyak 73,3% tidak menggunakan antibiotika dengan kategori diare non spesifik dan sebanyak 13,3% menggunakan antibiotika dengan kategori diare spesifik. Sehubungan dengan hasil penelitian ini, perlunya penatalaksanaan penanggulangan diare pada balita dan hal-hal yang terkait dengan penggunaan obat secara rasional, termasuk penggunaan antibiotika pada diare non spesifik, dan perlu meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat terhadap pencegahan dan penanggulangan diare melalui Lintas Diare.
Studi Rasionalitas Penggunaan Antibiotik Pada Pasien Anak Dengan Faringitis Akut Di Poliklinik Anak RSUD'4S Kuningan Nilawaty Nilawaty; Wawang Anwarudin
Jurnal Farmaku (Farmasi Muhammadiyah Kuningan) Vol 2 No 2 (2017): Volume 2 Nomor 2 September 2017
Publisher : STIKes Muhammadiyah Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Faringitis akut merupakan penyakit saluran pernapasan atas yang banyak diderita oleh anah baik di negara berkembang maupun di negara maju. Sebagian besar penyebabnya adalah virus, sehingga tidak memerlukan pengobatan dengan antibiotik. Pada kenyataannya antibiotik masih digunakan secara luas untuk mengobati faringitis akut sehingga kemungkinan penggunaan antibiotik yang tidak rasional masih tinggi, Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui rasionalitas penggunaan antibiotik pada pasien anak dengan faringitis akut di poliklinik anak RSUD'45 Kuningan. Penelitian ini merupakan penelitian non eksperimental yang dirancang secara deskriptif. Sampel penelitian ini adalah pasien anak dengan diagnosis faringitis akut yang berobatjalan di poliklinik anak RSUD' 45 Kuningan periode 1 Januari sampai dengan 3l Desember 2015. Dari hasil penelitian ini ditemukan bahwa umur penderitn 67,90% di bawah 3 tahun keluhan batuk sebanyak 95,67%, tidak ditemukan penderita dengan skor Mc Isaac >= 4, penggunaan antibiotik sebanyak 65,12%, amoxicillin sebanyak 81,04% dari seluruh jenis antibiotik yang digunakan, semua antibiotik digunakan dengan frekuensi pemberian yang rasional, dan dosis antibiotik yang rasional sebanyak 66,83%.
ANALISIS KUALITATIF BAKTERI COLIFORM PADA AIR BAK PENAMPUNGAN UMUM DESA TARAJU KABUPATEN KUNINGAN Wawang Anwarudin; Didi Suhendi; Nur Azizah
Jurnal Farmaku (Farmasi Muhammadiyah Kuningan) Vol 4 No 1 (2019): Volume 4 Nomor 1 Maret 2019
Publisher : STIKes Muhammadiyah Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (602.369 KB)

Abstract

Water is a very important material in life so that the quality must meet the requirements as clean water and the requirements for drinking water. This study aims to determine the total value of coliform bacteria in the water of public water reservoirs in the Taraju village of kuningan district. The method used in this study is the description of the observation method, and the total coliform value test in this study using the Most Probable Number (MPN) method series 3-3-3. The water samples used was taken from 4 public water reservoirs in the Taraju village. The results of the study of 4 reservoir water samples showed coliform bacteria in the estimation and confirmation test which was characterized by gas and acid formation, and of all the samples tested showed the value of coliform bacteria ≤50/100 mL. The conclusion is that the water of public water reservoirs in Taraju village contains Coliform bacteria so that it does not meet the quality requirements of drinking water, but qualifies as clean water in accordance with the Minister of Health Regulation No.416/MEN.KES/PER/ IX/1990.
POLA PERESEPAN OBAT ANTIHIPERTENSI DI PUSKESMAS CIAWIGEBANG PERIODE JANUARI – JUNI 2021 Diki Nugroho; Wawang Anwarudin
Jurnal Farmaku (Farmasi Muhammadiyah Kuningan) Vol 7 No 1 (2022): Volume 7 Nomor 1 Maret 2022
Publisher : STIKes Muhammadiyah Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55093/jurnalfarmaku.v7i1.250

Abstract

Penyakit hipertensi disebut juga dengan penyakit kardiovaskular. Pola peresepan merupakan gambaran obat yang diresepkan atau diperlukan dari suatu pelayanan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pola peresepan obat antihipertensi di Puskesmas Ciawigebang meliputi karakteristik pasien dan karakteristik obat, agar dapat dijadikan sumber informasi dalam perencanaan dan pengadaan obat di Puskesmas Ciawigebang. Penelitian ini merupakan penelitian non eksperimental dengan deskriptif secara retrospektif di rawat jalan Puskesmas Ciawigebang. Sampel yang akan diteliti 457 resep. Hasil penelitian ini menunjukan pola peresepan berdasarkan karakteristik pasien bahwa pasien dengan jenis kelamin laki-laki lebih banyak menderita hipertensi mencapai 54 % dengan rentang usia >50 tahun (71%). Golongan obat yang paling banyak digunakan yaitu Calsium Channel Blocker (78%) serta jenis obat yang banyak digunakan yaitu amlodipin (78%). Hypertension is also known as cardiovascular disease. The prescribing pattern is a description of the drug prescribed or required from a service. The purpose of this study was to determine the pattern of prescribing antihypertensive drugs at the Ciawigebang Health Center including patient characteristics and drug characteristics, so that they can be used as sources of information in planning and procuring drugs at Ciawigebang Health Center. This research is a non-experimental research with retrospective descriptive in outpatient Ciawigebang Public Health Center. The sample to be studied is 457 recipes. The results of this study showed a prescribing pattern based on patient characteristics that patients with male gender suffered from hypertension more, reaching 54% with an age range of >50 years (71%). The most widely used drug class is Calcium Channel Blocker (78%) and the type of drug that is widely used is amlodipine (78%).
TINGKAT PENGETAHUAN MASYARAKAT TERHADAP PERILAKU SWAMEDIKASI MAAG DI RT 01 RW 01 DESA CISANTANA Wawang Anwarudin; Rizza Luthfiyan; Ega Fadilah Al-Qur’ani
Jurnal Farmaku (Farmasi Muhammadiyah Kuningan) Vol 6 No 2 (2021): Volume 6 Nomor 2 September 2021
Publisher : STIKes Muhammadiyah Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55093/jurnalfarmaku.v6i2.273

Abstract

Sakit maag disebabkan oleh iritasi pada lambung yang terlalu lama dibiarkan tanpa ada pengobatan khusus dan juga akibat Infeksi kuman helycobacter pylori yang juga merupakan penyebab maag. Swamedikasi adalah kegiatan atau tindakan mengobati sendiri dengan obat tanpa resep dokter secara tepat dan bertanggung jawab. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat pengetahuan masyarakat terhadap perilaku swamedikasi maag pada masyarakat Kelurahan Cisantana, Kecamatan Cigugur, Kabupaten Kuningan. Penelitian ini merupakan penelitian obsevasional dengan menggunakan metode deskriptif. Teknik pengambilan sampel menggunakan metode purposive sampling. tingkat pengetahuan masyarakat RT 01 RW 01 Desa Cisantana terhadap swamedikasi maag paling banyak termasuk dalam kategori baik. Dari 58 masyarakat yang dijadikan responden, 26 responden atau 45% berpengetahuan baik, 12 responden atau 21% berpengetahuan cukup dan 20 responden atau 34% berpengetahuan kurang.
FORMULASI SEDIAAN PERMEN ANTIOKSIDAN DARI EKSTRAK KULIT MANGGIS (Garcinia mangostana L.) DAN SUSU SAPI Yuli Nurlita; Wawang Anwarudin
HERBAPHARMA : Journal of Herb Farmacological Vol 1 No 1 (2019): Volume 1 Nomor 1 Juni 2019
Publisher : STIKes Muhammadiyah Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (547.069 KB) | DOI: 10.55093/herbapharma.v1i1.90

Abstract

Manggis (Garcinia mangostana L.) merupakan tumbuhan fungsional yang dapat dimanfaatkan sebagai obat. Salah satunya pemanfaatan kulit buah manggis yang berkhasiat sebagai antioksidan karena di dalamnya terkandung xanthone dan antosianin. Tujuan penelitian ini yaitu memanfaatkan kulit buah manggis yang berkhasiat sebagai antioksidan menjadi sediaan permen karamel susu sehingga meningkatkan nilai gizi permen. Metode yang digunakan untuk membuat ekstrak kulit manggis yaitu metode maserasi. Penelitian ini menggunakan 3 formula dengan kandungan ekstrak kulit manggis yang berbeda yaitu F1 0,15 gram, F2 0,2 gram dan F3 0,25 gram. Parameter uji yang dilakukan yaitu uji organoleptik, uji hedonik dan uji waktu larut. Hasil penelitian menunjukan bahwa uji organoleptik dan uji waktu larut permen memenuhi kriteria uji permen karamel susu yaitu SNI Kriteria Uji Permen Karamel Susu dan uji waktu larut permen 5-10 menit. Kemudian pada uji hedonik permen yang paling banyak disukai yaitu F2 dengan nilai persentase berdasarkan tekstur 69%, warna 70%, aroma 71% dan rasa 77%. Kesimpulan dari penelitian ini bahwa kulit manggis dan susu sapi dapat di formulasikan sebagai sediaan permen antioksidan.
GAMBARAN KETEPATAN PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA PADA BALITA PENDERITA DIARE DI UPTD PUSKESMAS KUNINGAN Maemunah Maemunah; Wawang Anwarudin; Anna Khalida Sya'bany
HERBAPHARMA : Journal of Herb Farmacological Vol 2 No 1 (2020): Volume 2 Nomor 1 Juni 2020
Publisher : STIKes Muhammadiyah Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55093/herbapharma.v2i1.116

Abstract

Diare pada anak masih merupakan masalah yang memerlukan penanganan yang komprehensif dan rasional termasuk penggunaan antibiotika. Terapi yang rasional diharapkan akan memberikan hasil yang maksimal. Hal utama yang perlu ditangani pada pasien diare adalah dehidrasi. Kebanyakan kasus diare yang menyebabkan kematian adalah disebabkan hidrasi yang tidak ditangani secepatnya. Tatalaksana penderita diare yang standar di sarana kesehatan melalui Lintas Diare yang telah dilaksanakan sebagai satu strategi dalam pengendalian penyakit diare. Namun demikian berdasarkan data di UPTD Puskesmas Kuningan, ketidak rasionalan penggunaan obat masih relatif tinggi. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran penggunaan antibiotika pada balita penderita diare di UPTD Puskesmas Kuningan Tahun 2014. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan cross sectional. Penelitian ini menggunakan sampel lembar resep balita penderita diare umur 0 - 60 bulan di UPTD Puskesmas Kuningan dengan jumlah sampel sebanyak 60 lembar resep yang diambil dengan menggunakan teknik simple random sampling. Data diperoleh dari data sekunder dengan menggunakan lembar resep. Hasil penelitian terhadap 60 lembar resep di wilayah kerja di UPTD Puskesmas Kuningan pada tahun 2014, diperoleh data sebagian besar yaitu sebanyak 85,0% termasuk kategori diare non spesifik, sebanyak 75,0% termasuk kategori tidak menggunakan antibiotika, sebanyak 91,7% termasuk kategori menggunakan oralit, sebanyak 88,3% termasuk kategori menggunakan obat zinc, dan sebagian besar yaitu sebanyak 73,3% tidak menggunakan antibiotika dengan kategori diare non spesifik dan sebanyak 13,3% menggunakan antibiotika dengan kategori diare spesifik. Sehubungan dengan hasil penelitian ini, perlunya penatalaksanaan penanggulangan diare pada balita dan hal-hal yang terkait dengan penggunaan obat secara rasional, termasuk penggunaan antibiotika pada diare non spesifik, dan perlu meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat terhadap pencegahan dan penanggulangan diare melalui Lintas Diare.
FORMULASI SEDIAAN PENGARUH CARBOMER 940 PADA SEDIAAN GEL EKSTRAK DAUN KEMANGI (Ocimum sanctum L.) SEBAGAI ANTI NYAMUK Astri Yunita; Wawang Anwarudin
HERBAPHARMA : Journal of Herb Farmacological Vol 2 No 2 (2020): Volume 2 Nomor 2 Desember 2020
Publisher : STIKes Muhammadiyah Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55093/herbapharma.v2i2.148

Abstract

Ekstrak daun kemangi (Ocimum sanctum L.) memiliki bahan aktif seperti flavonoid, saponin, tanin, dan minyak atsiri jenis eugenol. Senyawa inilah yang berfungsi sebagai insektida alami sehingga dapat digunakan sebagai anti nyamuk. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimental laboratorium dimana penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh gelling agent Carbomer 940 terhadap sediaan gel yang dihasilkan. Gel Ekstrak Daun Kemangi dibuat dengan variasi konsentrasi gelling agent Carbomer 940 berbeda yaitu 0,5%; 1%; dan 1,5%. Pengujian dilakukan selama 3 minggu terhadap mutu fisik gel. Berdasarkan hasil penelitian gel Ekstrak Daun Kemangi menggunakan gelling agent Carbomer 940 menghasilkan gel yang baik setelah penyimpanan selama 3 minggu pada suhu kamar. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variasi konsentrasi Carbomer 940 memiliki pengaruh terhadap karakteristik fisik sediaan gel serta menunjukkan bahwa formula gel dengan konsentrasi Carbomer 0,5% merupakan formula yang paling baik karena memenuhi uji organoleptik, uji pH (5), uji daya sebar(6,02 cm; 5,87 cm, dan 6,12 cm), dan uji daya lekat (9 detik, 4 detik, 4 detik), tetapi tidak memenuhi uji syarat bobot jenis.
FORMULASI SEDIAAN SHAMPO EKSTRAK DAUN PANDAN WANGI (Pandanus amaryllifolius Roxb.) SEBAGAI ANTI KETOMBE DENGAN BASIS NATRIUM CARBOXYMETHYL CELLULOSE BERVARIASI Nur Muslimah Utami; Wawang Anwarudin
HERBAPHARMA : Journal of Herb Farmacological Vol 3 No 1 (2021): Volume 3 Nomor 1 Juni 2021
Publisher : STIKes Muhammadiyah Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55093/herbapharma.v3i1.258

Abstract

Daun pandan wangi (Pandanus Amaryllifolius, Roxb) memiliki kandungan senyawa kimia berupa alkaloid, flavonoid, saponin, polifenol, tannin dan zat warna. Dalam daun pandan wangi senyawa yang dapat memberikan aktivitas antimikroba adalah flavonoid dan polifenol (fenol). Tujuan penelitian ini adalah untuk membuat formulasi sediaan shampo dengan ekstrak daun pandan wangi sebagai zat aktif dan variasi konsentrasi Natrium carboxymethylcellulose (Na-CMC) sebagai basis untuk memperoleh sediaan shampo yang baik dan mengetahui uji evaluasi shampo dengan konsentrasi basis Na CMC yang bervariasi. Metode penelitian adalah eksperimental laboratorium. Konsentrasi basis Na CMC yang digunakan 0.5%, 1.5%, 2.5%, dan 3%. Hasil penelitian menunjukan sediaan shampo dengan basis Na CMC memenuhi syarat mutu shampo dengan formula yang paling baik adalah Formula 4 dengan konsentrasi Na CMC 3%. Jika dilihat dari segi organoleptis yaitu dengan warna kuning kecoklatan, bau khas pandan disertai menthol dan tekstur gel kental, pH 6, sediaan shampo yang didapat homogen dan menghasilkan busa yang paling baik yaitu 10,2 cm pada formula 2. Kesimpulan dari penelitian ini, ekstrak daun pandan wangi dapat diformulasikan sebagai zat aktif dalam pembuatan shampo dengan konsentrasi basis Na CMC sebesar 3%, serta evaluasi sediaan shampo ekstrak daun pandan wangi (pandanus amaryllifolius, Roxb) dengan konsentrasi Na CMC yang bervariasi memiliki hasil evaluasi yang baik serta memenuhi syarat uji evaluasi sediaan shampo dengan rata-rata Ph yang diperoleh yaitu 6 memenuhi standar dari SNI 5-9, sediaan shampo yang homogen serta dapat menghasilkan busa dengan baik yaitu 10.2 cm.