Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

FORMULASI SEDIAAN GEL ANTI JERAWAT EKSTRAK ETANOL 96% RIMPANG JAHE MERAH (Zingiber officinale rosc. var. rubrum) DENGAN VARIASI KONSENTRASI HIDROKSIETIL SELULOSA DAN GLISERIN Sagita, Imelda Ayu; Nurhayatina, Rina
HERBAPHARMA : Journal of Herb Farmacological Vol. 4 No. 2 (2022): Volume 4 Nomor 2 Desember 2022
Publisher : STIKes Muhammadiyah Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55093/herbapharma.v4i2.348

Abstract

Salah satu permasalahan kulit yang sering dijumpai pada kalangan remaja dan dewasa saat ini adalah gangguan jerawat. Jerawat merupakan penyakit kulit yang timbul akibat peradangan kronik Folikel Pilosebasea. Jahe merah (Zingiber officinale rosc. var. rubrum) adalah tanaman yang telah banyak diteliti memiliki aktivitas anti bakteri terhadap Propionibacterium acnes yang merupakan salah satu penyebab jerawat. Untuk mengatasi jerawat bisa diobati secara topical. Salah satu bentuk topical yang sering digunakan untuk pengobatan jerawat adalah bentuk sediaan gel. Pada penelitian ini digunakan hidroksietil selulosa sebagai gelling agent dan gliserin sebagai humektan. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh penurunan konsentrasi hidroksietil selulosa dan pengaruh peningkatan konsentrasi gliserin terhadap formulasi sediaan gel anti jerawat ekstrak etanol 96% rimpang jahe merah. Gel dibuat dalam 3 formula dengan masing-masing konsentrasi hidroksietil selulosa : gliserin (1,5%:10%), (2%:15%) dan (2,5%:20%). Kemudian dilakukan pengujian organoleptik, homogenitas, pH, daya sebar dan daya lekat. Hasil penelitian menunjukkan (F1) berwarna kuning, khas jahe, agak kental, (F2) berwarna kuning kecoklatan, khas jahe, agak kental dan (F3) berwarna kuning kecoklatan, khas jahe, kental. Untuk hasil uji daya sebar hanya (F1) dan (F2) yang memenuhi range daya sebar sesuai syarat untuk sediaan topical. Dan untuk hasil uji homogenitas, pH dan daya lekat ketiga formula stabil memenuhi syarat.
PENGARUH METODE PENGERINGAN TERHADAP KANDUNGAN SENYAWA METABOLIT SEKUNDER PADA RIMPANG LENGKUAS PUTIH (Alpinia galanga (L.) Willd) Nurhayatina, Rina; Maulana, Teguh Iman
HERBAPHARMA : Journal of Herb Farmacological Vol. 5 No. 2 (2023): Volume 5 Nomor 2 Desember 2023
Publisher : STIKes Muhammadiyah Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55093/herbapharma.v5i2.519

Abstract

Lengkuas (Alpinia galanga (L.) Willd) merupakan salah satu spesies yang masuk dalam famili Zingiberaceae dan mudah ditemukan di Indonesia. Masyarakat lokal Indonesia umumnya memanfaatkan lengkuas sebagai bumbu masak dan bahan obat. lengkuas (Alpinia galanga (L.) Willd) memiliki berbagai khasiat diantaranya sebagai antijamur dan antibakteri, untuk pemakaian jangka waktu yang lama biasanya dilakukan pengurangan kadar air agar terhindar dari serangan mikroba, salah satu tahap penting pasca panen yang mempengaruhi kandungan senyawa berkhasiat adalah proses pengeringan. Pengeringan lengkuas adalah antara 40-60°C, dengan suhu paling baik pada 50°C untuk mencapai kadar kekeringan sesuai SNI 01-7084-2005 yaitu dengan kadar air pada lengkuas < 10%. Tujuan penelitian untuk mendapatkan metode pengeringan terbaik terhadap kandungan senyawa metabolit sekunder simplisia lengkuas (Alpinia galanga (L.) Willd) yang menggunakan 2 metode yaitu metode dengan pengeringan sinar matahari langsung (Open Sun Direct Drying) dan oven (open drying). Pengamatan yang dilakukan yakni parameter spesifik. Hasil yang diperoleh yaitu metode pengeringan dapat mempengaruhi kandungan senyawa metabolit sekunder, Dan metode terbaik dalam proses pengeringan rimpang lengkuas yaitu metode pengeringan menggunakan oven dengan lama waktu pengeringan yaitu 24 jam dengan suhu 50˚ C.
Pemberdayaan Tanaman Obat Keluargaa Guna Meningkatkan Imunitas di Musim Pancaroba Sukmawati, Sukmawati; Nurhayatina, Rina; Anwarudin, Wawang; Azizah, Nur; Suhartini, Cucu; Saputra, Sherly Annisa; Aisyah, Siti; Nurqomariyah, Siti Ayu; Nursolihah, Siti
Jurnal Pengabdian Masyarakat Progresif Humanis Brainstorming Vol 7, No 1 (2024): Jurnal Abdimas PHB : Jurnal Pengabdian Masyarakat Progresif Humanis Brainstormin
Publisher : Politeknik Harapan Bersama

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30591/japhb.v7i1.6144

Abstract

Pancaroba merupakan peralihan musim panas ke musim hujan dan sebaliknya, pada musim ini perubahan cuaca cocok untuk pertumbuhan bakteri dan virus, sehingga tubuh rentan terkena penyakit. Tamana obat keluarga menjadi salah satu upaya untuk meningkatkan imunitas dan menjaga kesehatan tubuh. Banyak orang menggunakan rimpang jahe sebagai obat tradisional karena mengandung shogaol dan gingerol yang memiliki aktivitas sebagai antioksidan. Kegiatan pengabdian masyarakat bertujuannya untuk meningkatkan pengetahuan, pemanfaatan, dan keterampilan menanam tanaman obat keluarga untuk meningkatkan kekebalan tubuh masyarakat Desa Puncak. Kegiatan ini berupa penyampaian materi dan langkah pengolahan serbuk jahe ini telah dibuat sebelumnya oleh mahasiswa sehingga pada kegiatan penyuluhan ini tidak dilakukan demonstrasi cara pengolahan jahe menjadi serbuk minuman yang berkhasiat sebagai penguat imunitas. Hasil kegiatan menunjukan bahwa peserta secara bersemangat mengikuti semua program penyuluhan ini, seperti yang terlihat dari antusiasme mereka dalam berkomunikasi aktif dan mengajukan banyak pertanyaan kepada pembicara.
TINGKAT PENGETAHUAN PENGGUNAAN JAMU SEBAGAI UPAYA SWAMEDIKASI DI RT 01 RW 01 DESA JAPARA Sugarna, Azis; Marini, Marini; Nurhayatina, Rina
Jurnal Farmaku (Farmasi Muhammadiyah Kuningan) Vol. 4 No. 2 (2019): Volume 4 Nomor 2 September 2019
Publisher : STIKes Muhammadiyah Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pelayanan sendiri (self care) didefinisikan sebagai suatu sumber kesehatan masyarakat yang utama disetiap pelayanan kesehatan . Self care memiliki cakupan seperti swamedikasi, pengobatan sendiri tanpa menggunakan obat, dukungan sosial dalam mengahadapi suatu penyakit dan pertolongan pertama dalam kegiatan sehari-hari. Swamedikasi yang tepat, aman, dan rasional terlebih dahulu mencari informasi umum dengan melakukan konsultasi kepada tenaga kesehatan seperti dokter atau petugas apoteker. Akhir-akhirini trend pengobatan modern cenderung kembali ke tanaman obat yang digunakansecara tradisional. Terdapat alasan yang mendasarinya seperti tanaman obat yangdigunakan secara tepat memiliki efek samping lebih ringan dibandingkan denganobat modern. Jamu merupakan obat dari bahan alam yang tidak mengandung bahankimia obat dan berasal dari tanaman-tanaman obat yang berkhasiat. Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan untuk mengtahui tingkatan pengtahuan penggunaan jamu sebgai swamedikasi pada masyarakat Rt 01 Rw 01 Desa Japara Kabupaten Kuningan, penlitian ini menggunkan jenis deskriptif. Pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan cara pourposive sampling sebanyak 44 responden. Data diperoleh melalui pengisian lembar angket. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa tingkat pengetahuan penggunaan jamu sebagai swamedikasi yaitu dikategorikan baik karena > 75% yaitu dengan hasil 90,1%.
TINGKAT KEPUASAN PASIEN TERHADAP PELAYANAN KEFARMASIAN DI APOTEK REZA FARMA LOHBENER INDRAMAYU Iqbal, Mochammad; Nurhayatina, Rina
Jurnal Farmaku (Farmasi Muhammadiyah Kuningan) Vol. 6 No. 1 (2021): Volume 6 Nomor 1 Maret 2021
Publisher : STIKes Muhammadiyah Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55093/jurnalfarmaku.v6i1.164

Abstract

Penelitian yang dilakukan sebelumnya membuktikan bahwa kepuasan pasien terhadap pelayanan kafarmasian dipengaruhi oleh sarana prasarana farmasi, komunikasi, informasi dan edukasi (KIE), kecepatan pelayanan serta keramahan petugas apotek. Penerapan factor pengaruh kepuasan pasien tersebut masih banyak ditemui dibeberapa apotek di wilayah kabupaten Indramayu. Dari Apotek Reza Indramayu didapatkan informasi bahwa jumlah kunjungan pasien berkisar antara 80 sampai 100 pasien setiap hari, dengan jumlah kunjungan terbanyak setiap harinya adalah pasien yang melakukan swamedikasi (pengobatan sendiri). Oleh karenya jumlah pasien yang banyak akan berdampak pada tidak efektifnya pelayanan terhadap pasien. Penelitian ini adalah jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan Cross sectional. Penelitian ini tidak melakukan interfensi atau perlakuan terhadap subjek penelitian tetapi hanya memberikan kuesioner ( self administered ). Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif dan untuk pengambilan sampel menggunakan metode Non – Probability Sampling dengan cara Consecutive sampling yaitu mencari sampel yang memenuhi kriteria inklusi, sampai dipenuhi jumlah sampel yang diperlukan. Dari hasil penelitian diperoleh kepuasan pasien terhadap pelayanan dari dimensi sarana prasarana adalah memperoleh nilai 2.5 dan milai mutu pelayanannya adalah B (puas). Kemudian dari penelitian kepuasan pasien terhadap pelayanan dari dimensi KIE adalah memperoleh nilai 3.61 dan milai mutu pelayanannya adalah A (sangat puas), kemudian hasil penelitian pada dimensi kecepatan pelayanan memeroleh nilai 3.31 dan nilai mutu pelayanannya adalah A (sangat puas) dan hasil penelitian kepuasan terhadap dimensi keramahan petugas memperoleh nilai 3.38 dan nilai mutu pelayanannya adalah A (sangat puas). Secara keseluruhan nilai indeks kepuasan masyarakatnya adalah 3.15 yang nilai mutu pealayannya adalah B (puas).
TINGKAT PENGETAHUAN MASYARAKAT TENTANG DAGUSIBU DI RT 001 RW 001 DESA PAMIJAHAN KABUPATEN KUNINGAN Nur'aini, Putri Mega; Nurhayatina, Rina
Jurnal Farmaku (Farmasi Muhammadiyah Kuningan) Vol. 8 No. 2 (2023): Volume 8 Nomor 2 September 2023
Publisher : STIKes Muhammadiyah Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55093/jurnalfarmaku.v8i2.337

Abstract

Pengetahuan adalah sumber yang seseorang dalam bertindak. Dagusibu (Dapatkan, Gunakan, Simpan, dan Buang) merupakan suatu program edukasi kesehatan yang dibuat oleh Ikatan Apoteker Indonesia (IAI) dalam upaya mewujudkan Gerakan Keluarga Sadar Obat (GKSO) sebagai langkah untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat sehingga mencapai derajat kesehatan yang tinggi. . Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat pengetahuan masyarakat tentang Dagusibu Obat di RT 001 Desa Pamijahan Kabupaten Kuningan. Jenis penelitian ini adalah deskriptif dengan menggunakan metode kuantitatif dan kualitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuisioner. Populasi penelitian ini adalah semua masyarakat yang berdomisili di RT 001 Desa Pamijahan. Sampel yang digunakan berjumlah 68 responden. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling. Sebelum kuesioner disebarkan terlebih dahulu memberikan sosialisasi mengenai Dagusibu obat. Hasil pengetahuan yang diperoleh pada penelitian ini mengenai masyarakat mengenai DAGUSIBU tentang Dapatkan obat (82,34%) dikategorikan baik, Gunakan obat (75,98%) dikategorikan baik, Simpan obat (74,50%) dikategorikan cukup, dan Buang ( 70,58%) cukup memadai.
FORMULASI PASTA GIGI KOMBINASI CANGKANG KERANG HIJAU (Perna viridis L.) DAN EKSTRAK KULIT JERUK NIPIS (Citrus aurantifolia (Christm.) Swingle) MENGGUNAKAN VARIASI KONSENTRASI NATRIUM CARBOXYMETHYL CELLULOSE Nurhayatina, Rina; Nurcahya, Pera
HERBAPHARMA : Journal of Herb Farmacological Vol. 6 No. 2 (2024): Volume 6 Nomor 2 Desember 2024
Publisher : STIKes Muhammadiyah Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55093/herbapharma.v6i2.626

Abstract

Cangkang kerang hijau (Perna viridis L.) mempunyai kandungan senyawa kalsium karbonat yang memiliki mekanisme sebagai bahan abrasif. Kulit jeruk nipis (Citrus aurantifolia (Christm.) Swingle) merupakan bahan alami yang dapat menghambat pertumbuhan bakteri Streptococus mutans penyebab karies gigi. Penelitian ini bertujuan untuk memformulasikannya pada sediaan pasta gigi dengan variasi Na CMC. Formula yang dibuat yaitu F0 (Tanpa basis), F1 (Na CMC 0,5%), F2 (Na CMC 1%), F3 (Na CMC 1,5%). Evaluasi sediaan pasta gigi meliputi evaluasi uji organoleptik, homogenitas, pH, daya sebar, daya lekat, viskositas, tinggi busa, stabilitas fisik pasta gigi dengan parameter uji organoleptik, homogenitas, pH, daya sebar, daya lekat, viskositas, dan uji stabilitas selama 12 hari pada suhu dingin (5ºC) selama 24 jam yang kemudian sediaan dipindahkan ke oven dengan suhu panas 40ºC selama 24 jam. Dilakukan selama 12 hari atau 6 siklus. Metode penelitian ini adalah penelitian eksperimental di Laboratorium. Hasil organoleptik sediaan berwarna hijau muda, tekstur kental, bau khas mint dan homogen. Nilai pH rentang 4,5-10,5, viskositas 2000-50000 cps, daya lekat 1 detik-5 menit, daya sebar 2,61-5,32 cm, tinggi busa <15mm. Uji stabilitas sediaan yang paling stabil yaitu formula 3 dengan konsentrasi Na CMC 1,5% dengan memenuhi syarat sesuai dengan SNI No. 12-3524-1995.
Analysis of Hydroquinone and Mercury in Whitening Cream Using UV-Vis Spectrophotometry and ICP-OES Priatni, Haty Latifah; Marini, Marini; Nurhayatina, Rina
JURNAL ILMIAH FARMASI SIMPLISIA Vol. 5 No. 1 (2025): Juni 2025
Publisher : Jurusan Farmasi, Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30867/jifs.v5i1.846

Abstract

Whitening creams contain active substances that inhibit melanin formation. Hydroquinone and mercury are often added due to their effectiveness in reducing melanin and providing quick skin smoothing. This study aims to determine the levels of hydroquinone and mercury in whitening creams using UV-Vis spectrophotometry. A random sampling from cosmetic stores in Kuningan yielded 9 whitening cream samples. The experimental method included sample collection, standard solutions preparation, calibration curve construction, and qualitative tests for hydroquinone and mercury. FeCl3 was used for hydroquinone, and potassium iodide (KI) color test for mercury, with ICP-OES and UV-Vis Spectrophotometry for quantitative analysis. Qualitative KI testing showed that 6 out of 9 samples (A, B, C, D, F, I) contained mercury. FeCl3 testing found hydroquinone in 3 samples (D, E, G). UV-Vis Spectrophotometry identified hydroquinone in 8 samples (A, B, C, D, E, F, H, I) exceeding 0.02%, with concentrations ranging from 0.0809% to 3.5875%. Sample G had 0.0134%. ICP-OES testing revealed mercury content from -0.0071 to -0.6018 mg/L in samples A-H, less than 0.0001% in mg/Kg, but sample I had a high mercury content of 138.4844 mg/L.