p-Index From 2020 - 2025
8.486
P-Index
This Author published in this journals
All Journal Jurnal Legalitas Jurnal Dinamika Hukum Halu Oleo Law Review Jambura Law Review GANEC SWARA Al Hurriyah : Jurnal Hukum Islam Al Ahkam Jurnal Pendidikan dan Konseling Indonesian Journal of Advocacy and Legal Services Community Development Journal: Jurnal Pengabdian Masyarakat Jurnal Abdidas UNISKA LAW REVIEW Batulis Civil Law Review Jurnal Hukum Legalita Jurnal Pengabdian Mandiri NUSANTARA: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Journal of Comprehensive Science Protection: Journal Of Land And Environmental Law Innovative: Journal Of Social Science Research Jurnal Nusantara Berbakti Estudiante Law Journal Jurnal Ilmu Sosial, Humaniora dan Seni Deposisi: Jurnal Publikasi Ilmu Hukum Doktrin: Jurnal Dunia Ilmu Hukum dan Politik Birokrasi: Jurnal Ilmu Hukum dan Tata Negara Jurnal Mahasiswa Kreatif Jurnal Pelayanan Hubungan Masyarakat Pandawa : Pusat Publikasi Hasil Pengabdian Masyarakat Eksekusi: Jurnal Ilmu Hukum dan Administrasi Negara Perkara: Jurnal Ilmu Hukum Dan Politik Mandub: Jurnal Politik, Sosial, Hukum dan Humaniora Jurnal Pengabdian Masyarakat Nian Tana Jurnal Riset Ilmiah Indonesian Journal of Community Empowerment Hukum Inovatif : Jurnal Ilmu Hukum Sosial dan Humaniora Politika Progresif : Jurnal Hukum, Politik dan Humaniora Jembatan Hukum: Kajian Ilmu Hukum, Sosial dan Administrasi Negara Journal of Law and Legal Reform Presidensial: Jurnal Hukum, Administrasi Negara, Dan Kebijakan Publik Demokrasi: Jurnal Riset Ilmu Hukum, Sosial dan Politik Nusantara Mengabdi kepada Negeri Indonesian Journal of Advocacy and Legal Services
Claim Missing Document
Check
Articles

ANALISIS UU NO.1 TAHUN 1974 TENTANG PERKAWINAN DAN UU NO. 23 TAHUN 2002 TETANG PERLINDUNGAN ANAK TERKAIT PERKAWINAN DIBAWAH UMUR (STUDI PADA MASYARAKAT BATU LAYAR PROVINSI GORONTALO) Bakung, Dolot Alhasni
Alhurriyah Vol 15, No 1 (2014): Januari - Juni 2014
Publisher : Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Bukittinggi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (289.62 KB) | DOI: 10.30983/alhurriyah.v15i1.608

Abstract

Negative effects of the implementation of the marriage to minors who are often carried out by a number of public as well as to the other party is very large, especially in the child's psychological, so the need for treatment for the prevention of execution serisu underage marriage either caused by the environment until a match to date this is often done by a number of people residing in remote areas. With the Law No. 23 of 2002 on Protection of Children and the Law No. 1 of 1974 About Marriage, the need for restrictions on underage marriage.
Unraveling Authority of Coal Mining Management by the Regional Government and Its Implications for Regional Autonomy Bakung, Dolot Alhasni
Indonesian Journal of Advocacy and Legal Services Vol 1 No 2 (2020): Legal Services and Advocacy in the Industrial Revolution 4.0 Era
Publisher : Faculty of Law, Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/ijals.v1i2.36069

Abstract

The region has the authority to manage and regulate its territory independently based on the mandate of Article 18 paragraph (2) of the 1945 Constitution. One such authority is to manage natural resources in this case conducting coal mining. The management of coal mining under the Minerba Act places the district/city government in authority in its management. Meanwhile, the Local Government Law places the provincial government also in possession of this management authority. This gave birth to the dualism of regulation in terms of the authority to manage coal, giving rise to a contradiction between one rule and another. The problem in this study is First, how is the condition of coal mining management by local governments in the perspective of regional autonomy? Second, what are the implications of the current coal mining arrangements by the regional government? The results of the study showed that coal mining authority from the district/municipal government under the Minerba Act then was transferred to the provincial government based on the Regional Government Law was reasonable because of various problems that arose from the authority of the district/city government. However, this fact puts the authority of coal mining management in dualism and disharmony in its regulation. This dualism has implications for the disruption of the pattern of authority relations between the central and regional governments, financial management between the central and regional governments, and the division of supervisory authorities between the central and regional governments.
Peran Orang Tua Yang Menikah Di Bawah Umur Terhadap Pembentukan Karakter Anak Kamba, Sri Nanang Meiske; Sarson, Moh. Taufiq Zulfikar; Bakung, Dolot Alhasni
Halu Oleo Law Review Vol 5, No 2 (2021): Halu Oleo Law Review: Volume 5 Issue 2
Publisher : Halu Oleo University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33561/holrev.v5i2.17774

Abstract

Pernikahan di bawah umur sering terjadi di Indonesia dan tiap tahun jumlahnya cenderung meningkat. Pernikahan ini berdampak negatif bagi anak terutama bagi anak perempuan yakni resiko terganggunya kesehatan reproduksi ibu, terenggutnya hak – hak anak hingga kesiapan anak menjadi orang tua. Faktor usia muda ini yang berdampak pada emosi anak yang labil, masalah lingkungan  pun  juga berpengaruh pada peran orang tua yang menikah di bawah umur dalam hal mendidik dan menjadi teladan yang baik bagi anak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran orang tua yang menikah di bawah umur terhadap pembentukan karakter anak dan kendala yang dihadapi oleh orang tua dibawah umur dalam membentuk karakter anak yang baik. Metode Penelitian menggunakan metode Yuridis Sosiologis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peran orang tua yang menikah dibawah umur dibantu oleh kedua orang tuanya dalam segi pola asuh maupun kebutuhan hidup rumah tangga, mengingat anak yang menikah mengalami putus sekolah dan sulit mendapatkan pekerjaan. Kendala yang dihadapi orang tua yang menikah di bawah umur  ini yakni : usia yang muda dan  masih memiliki emosi yang labil, lingkungan, finansial dan waktu. 
Unraveling Authority of Coal Mining Management by the Regional Government and Its Implications for Regional Autonomy Bakung, Dolot Alhasni
Indonesian Journal of Advocacy and Legal Services Vol 1 No 2 (2020): Legal Services and Advocacy in the Industrial Revolution 4.0 Era
Publisher : Faculty of Law, Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/ijals.v1i2.36069

Abstract

The region has the authority to manage and regulate its territory independently based on the mandate of Article 18 paragraph (2) of the 1945 Constitution. One such authority is to manage natural resources in this case conducting coal mining. The management of coal mining under the Minerba Act places the district/city government in authority in its management. Meanwhile, the Local Government Law places the provincial government also in possession of this management authority. This gave birth to the dualism of regulation in terms of the authority to manage coal, giving rise to a contradiction between one rule and another. The problem in this study is First, how is the condition of coal mining management by local governments in the perspective of regional autonomy? Second, what are the implications of the current coal mining arrangements by the regional government? The results of the study showed that coal mining authority from the district/municipal government under the Minerba Act then was transferred to the provincial government based on the Regional Government Law was reasonable because of various problems that arose from the authority of the district/city government. However, this fact puts the authority of coal mining management in dualism and disharmony in its regulation. This dualism has implications for the disruption of the pattern of authority relations between the central and regional governments, financial management between the central and regional governments, and the division of supervisory authorities between the central and regional governments.
Determinasi Perlindungan Hukum Pemegang Hak Atas Neighbouring Right Dolot Alhasni Bakung; Mohamad Hidayat Muhtar
Jambura Law Review VOLUME 2 NO. 1 JANUARY 2020
Publisher : Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (101.888 KB) | DOI: 10.33756/jalrev.v2i1.2400

Abstract

ABSRTAK Hak Terkait (Neighbouring Right) dengan Hak Cipta merupakan hak eksklusif bagi Pelaku yang dapat terdiri dari artis film/telivisi, pemusik, penari, pelawak dan lain sebagainya untuk menyiarkan pertunjukannya. Yang dimaksud dengan menyiarkan termasuk menyewakan, melakukan pertunjukan umum (Public Performance), mengkomunikasikan pertunjukan langsung (Live Performance), dan mengkomunikasikan secara interaktis suatu karya rekaman suara pelaku. Selain pelaku, juga produser rekaman suara dan lembaga penyiaran mempunyai hak-hak terkait. Berdasarkan ketentuan Pasal 1 angka 5 Undang-Undang No. 28 Tahun 2014 Tentang Hak Cipta (UUHC) dapat diketahui bahwa yang dimaksud Hak Terkait adalah hak yang berkaitan dengan Hak Cipta yang merupakan hak eksklusif bagi Pelaku Pertunjukan, Produser Fonogram atau Lembaga Penyiaran. Judul Penelitian ini adalah Determinasi Perlindungan Hukum Pemegang Hak atas Neighbouring Right Dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2014 Tentang Hak Cipta dengan rumusan masalah. 1. Bagaimana Problematika Pemegang Hak atas Neighbouring Right Dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2014 Tentang Hak Cipta? 2. Bagaimana Perlindungan Hukum Pemegang Hak atas Neighbouring Right Dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2014 Tentang Hak Cipta?Dari hasil penelitian menunjukan bahwa perkembangan globalisasi memberikan kontribusi dengan banyaknya karya cipta seperti lagu, film, acara televisi yang sering disalah gunakan oleh orang yang tidak bertanggung jawab seperti memperbanyak, memasarkan dan segala upaya untuk memperoleh keuntungan finansial, sehingga pencipta atau pemilik hak cipta merasa dirugikan baik dari segi Hak Moral maupun Hak Ekonomi. Karena inilah hak terkait dengan hak cipta lahir dengan tujuan untuk melindungi hak performers, produser rekaman dan lembaga penyiaran dari penyalahgunaan karya mereka. Perlindungan hukum untuk hak terkait diberikan melalui peraturan perundang-undangan yaitu Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta juga melalui konvensi konvensi Internasional yaitu Konvensi Roma 1961, Konvensi Jenewa, dan Brussel Convention. Kata Kunci : Hak Terkait (Neighbouring Right), Hak Cipta, Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2014 Tentang Hak Cipta
Comparative Analysis of Legal Policies Regarding Force Major During Covid-19 Pandemic in Indonesia and China Dolot Al Hasni Bakung; Mohamad Hidayat Muhtar; Nabih Amer
Batulis Civil Law Review Vol 3, No 1 (2022): VOLUME 3 NOMOR 1, MEI 2022
Publisher : Fakultas Hukum Universitas Pattimura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47268/ballrev.v3i1.721

Abstract

Covid-19 as a pandemic in the 20th century has brought consequences in many aspects, one of which is the force major aspect. The force majeure policy in Indonesia is still incomplete, unlike China, which already has a more complete policy. The purpose of the research is to be able to find out about the Covid-19 policy in Indonesia and to compare the Indonesian and Chinese force major policy settings. The research method uses a normative research type with a statutory approach. The results of the study show that Indonesia's policy in dealing with covid 19 has problems in two policies, namely: the provision of information and the Lockdown policy. Meanwhile, the comparison problem with China is better by providing a mechanism with more legal certainty, namely providing access to the determination of force major against the Supreme Court, while Indonesia does not have a similar mechanism.
Penyuluhan tentang Peningkatan Kesadaran Hukum Masyarakat dalam Mencegah Penyalahgunaan Narkotika Dolot Alhasni Bakung; Sri Nanang Meiske Kamba; Moh Taufiq Zulfikar Sarson
Jurnal Abdidas Vol. 3 No. 3 (2022): June, Pages 355-611
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/abdidas.v3i3.614

Abstract

Penyalahgunaan narkotika merupakan persoalan nasional yang dipandang serius oleh pemerintah yang dapat menyebabkan rusaknya moral suatu bangsa. Di Indonesia, penyalahgunaan narkotika semakin lama semakin meningkat. Penyalahgunaan narkotika memberikan dampak yang buruk bagi pengedar maupun penggunanya baik secara fisik maupun psikis. Adapun tujuan dari kegiatan pengabdian adalah melakukan penyuluhan dalam meningkatkan kesadaran hukum masyarakat. Metode yang digunakan adalah pengumpulan data melalui observasi, melakukan penyuluhan baik secara langsung maupun door to door. Hasil kegiatan pengabdian menunjukkan bahwa masyarakat memperoleh pemahaman dan terciptanya masyarakat yang cerdas, taat dan sadar hukum, sehingga dapat mencegah penyalahgunaan narkotika dikalangan masyarakat khususnya kalangan pemuda atau remaja.
Faktor Penghambat Lembaga Kantor Urusan Agama Dalam Mengatasi Perkawinan Di Bawah Umur Zuriyati T. Deni; Nur Mohamad Kasim; Dolot Alhasni Bakung
Jurnal Pendidikan dan Konseling (JPDK) Vol. 4 No. 6 (2022): Jurnal Pendidikan dan Konseling: Special Issue (General)
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jpdk.v4i6.10766

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk untuk mengetahui bagaimana peran dari KUA Kecamatan Bongomeme dalam mengatasi perkawinan dibawah umur diwilayah hukumnya, untuk mengatahui faktor apa saja yang menghambat peran dari KUA Kecamatan Bongomeme dalam mengatasi perkawinan dibawah umur di Kecamatan Bongomeme. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian hukum empiris yang menggunakan fakta di lapangan sebagai data utama dalam menyusun penelitian. Jenis data yang dipakai adalah data primer yang terdiri dari hasil wawancara dengan para responden, observasi dan dokumentasi; dan data sekunder yang terdiri dari buku, artikel ilmiah, dan sumber lain yang dianggap relevan untuk digunakan dalam penelitian ini. Hasil penelitian menunjukkan pertama, peran lembaga KUA Bongomeme untuk mengatasi masalah perkawinan di Kecamatan Bongomeme dilakukan dengan cara memverifikasi berkas administrasi oleh calon pasangan yang mengajukan, menjalin kemintaraan (kerjasama) dengan lembaga lain, dan melakukan sosialisasi kepada masyarakat. Kedua, hambatan yang dialami oleh pihak KUA Bongomeme dalam mengatasi perkawinan dibawah umur yang terjadi di Kecamatan Bongomeme adalah hambatan secara internal dan hambatan secara eksterna.
Tertium Comparatum Pengaturan Hak Ulayat Masyarakat Adat Dalam Pelaksanaan Akad Nikah Dolot Alhasni Bakung
Jurnal Legalitas Vol 12, No 1 (2019)
Publisher : Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (867.682 KB) | DOI: 10.33756/jelta.v12i1.5381

Abstract

Pasal 18B ayat dua (2) yang berbunyi Negara mengakui dan menghormati kesatuan-kesatuan masyarakat hukum adat beserta hak-hak tradisionalnya sepanjang masih hidup dan sesuai dengan perkembangan masyarakat dan prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia, yang diatur dalam undang-undang. Dalam masyarakat Adat Gorontalo pelaksanaan akad Nikah haruslah dilaksanakan di dalam rumah mempelai wanita yang disesuaiakan dengan sistematika pelaksanaan adat yang berlakua diwilayah Gorontalo. Sementara itu dalam Peraturan Pemerintah (PP) 19/2015 tentang Tarif Atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) yang berlaku di Kementerian Agama, termasuk biaya pencatatan nikah. pasal 1 poin B, menjelaskan bahwa dalam pelaksanaan akad nikah atau rujuk dibebankan biayaa kurang lebih Rp. 600.000. secara tidak langsung memberikan beban tersendiri bagi pihak yang menikah mengingat dengan pelaksaaan nikah diluar KUA haru membayar biaya yang telah ditetapkan oleh pemerintah, sementara disisi lain pelaksanaan akad nikah berdasarkan adat Gorontlao harus dilakukan di dalam rumah mempelai wanita kalau tidak dilakukan akan mendapatkan sanksi adat. Perbandingkan tersebut menggambarkan bahwa pemerintah membuka ruang kepada masyarakat wilayah adat gorontalo untuk melanggar aturan adat yang berlaku dimana apabila dilangsukan di dalam KUA tidak membayar biaya administasi dan waktu yang sudah ditentukan oleh pihak KUA. Sementara kalau diluar KUA harus membayar biaya adminitrasi dan disesuaikan dengan jadwal dari pihak KUA. Hal ini sangatla bertentang dengan amanat konstitusi tentang penghormatan terhadap kesatuan masyarakat adat beserta hak-hak tradisionalnya. Sehingga dengan ini penuliis menyimpulkan bahwa perlu adanya tertium comparatum antara PP No 19 Tahun 2015 tentang PNBP dengan Hak Ulayat Masyarakat Adat yanga ada di Wilayah Provinsi Gorontalo.
KEBIJAKSANAAN LINGKUNGAN DI PROVINSI GORONTALO BERDASARKAN UU No. 32 tahun 2009 tentang PPLH Dolot Alhasni Bakung
JURNAL LEGALITAS VOL 05, NO 01, 2012
Publisher : Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (191.924 KB) | DOI: 10.33756/jelta.v5i01.876

Abstract

Suatu tatanan kehidupan memerlukan adanya aturan sehingga tercipta suatu keseimbangan. Seperti halnya dalam hubungan antara manusia dengan lingkungannya dimanaterdapat ilmu tersendiri yang khusus mempelajari mengenai interaksi antara manusia dengan lingkungan yakni ekologi.meski demikian berbagai persoalan lingkungan terus terjadi dimana masalah lingkungan tidak selesai dengan pemberlakuan Undang-Undang dan komitmen untuk melaksanakannya. Penetapan suatu Undang-Undang yang mengandung instrumen hukum masih harus diuji dalam pelaksanaannya (uitvoering atau implementation) sebagai bagian dari mata rantai pengaturan (regulatory chain) pengelolaan lingkungan. Dalam merumuskan kebijakan lingkungan, Pemerintah lazimnya menetapkan tujuan yang hendak dicapai. Kebijakan lingkungan disertai tindak lanjut pengarahan dengan cara bagaimana penetapan tujuan dapat dicapai agar ditaati masyarakat. Oleh karena itu penegakan hukum lingkungan semakin penting sebagai salah satu sarana untuk mempertahankan dan melestarikan lingkungan hidup yang baik. Penegakan hukum yang berkaitan dengan masalah lingkungan hidup meliputi aspek hukum pidana.
Co-Authors Adistia R. Nur Ahmad Ahmad Ahmad Ahmad Aid Pramudya Husain Aid Pramudya Husain Al-Hadad, Monalisa Aldi D. Butudoka Andi Anisa Nurlia Mamonto Apripari, Apripari Apriyansa Pranata Ayuba Arwin Dunggio Asmarani Ramli Avelia Rahmah Y Mantali Debi Rahmat Huntialo Dewa Ezza Mahendra Ungko Dewa Ezza Mahendra Ungko Dian Ekawaty Ismail Dimas Rahmat Yusuf Dungga, Wenny Almoravid Fence M Wantu Gita Amalia S. Aru Hadju, Zainal Abdul Aziz Hikmawati Sabue Ilham Jafar Ilham Jafar Itra Saleh Jufryanto Puluhulawa Julisa Aprilia Kaluku Julius T Mandjo Julius T. Mandjo Karlin Z. Mamu KASIM, NUR M. Kaunang, Alfian Liani Sari Mantali, Avelia Rahmah Y Moh Aditya Adjara Mohamad Djovan Kurniawan Mokodompit Mohamad Hidayat Muhtar Mohamad Rivaldi Moha Mohamad Taufiq Zulfikar Sarson Mohammad Hidayat Muhtar Muh Nizar Zulmi Muhamad Khairun Kurniawan Kadir Muhamad Rusdiyanto Puluhuluwa Muhammad Sabrisa Khartanta Ginting Suka Muhammad Sabrisa Khartanta Ginting Suka Muthia Cherawaty Thalib Mutia Cherawaty Thalib Nabih Amer Ngurawan, Mohamad Eka Purwanto Nirwan Junus Nisrina M. Adam Nur M. Kasim Nur Mohamad Kasim Nur Mohammad Kasim Nur Mohammad Kasim, Nur Mohammad Nurul Fazri Elfikri Nusi, Andri Nuvazria Achir PUSI, TINSIAWATY R. Randi Randi Revie Kurnia Katjong Risky Yanto Yunde Roman Agustian Hasan Roman Agustian Hasan Romansyah Fitra Lebie Sarson, Moh Taufiq Zulfikar Sinta Pomahiya Siti Hardianti Paramata Siti Nurmilawaty Tuliyabu Sri Nanang Meiske Kamba Sri Susanti Auna Suwitno Yutye Imran Tessa Pritama Eda Tessa Pritama Eda Thanh Nga Pham Usman Rasyid Vivi Swarianata Weny A Dungga Weny Almoravid Dungga Yulin Kamumu Yulin Kamumu Zainal Abdul Aziz Hadju Zainal Hadju Zamroni Abdusamad Zamroni Abdussamad Zuriyati T. Deni