Claim Missing Document
Check
Articles

Found 24 Documents
Search

URGENSI BIMBINGAN KONSELING DALAM PENDIDIKAN NONFORMAL KHUSUSNYA PENDIDIKAN KESETARAAN (EQUIVALENCY EDUCATION) Galuh Mulyawan
JBKI (Jurnal Bimbingan Konseling Indonesia) Vol 5, No 1 (2020): Volume 5 Number 1, March 2020
Publisher : STKIP Singkawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (140.9 KB) | DOI: 10.26737/jbki.v5i1.932

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan pentingnya layanan bimbingan dan konseling juga mengetahui permasalahan yang ada pada jalur pendidikan nonformal khusunya pendidikan kesetaraan. Keadaan di lapangan siswa pendidikan kesetaraan didominasi oleh anak dengan usia 17-20 tahun, beberapa faktor yang membuat siswa berada pada pendidikan kesetaran adalah kemiskinan, D.O (droup out) dan letak geografis. Metode dalam penelitian ini adalah study pustaka (library research). Hasil penelitian ini adalah terdapat permasalahan dalam pendidikan kesetaraan meliputi: 1) masalah pribadi dan sosial dalam pendidikan kesetaraan, 2) permasalahan belajar dalam pendidikan kesetaraan 3) permasalahan karir dalam pendidikan kesetaraan.
Program Bimbingan Karir Untuk Meningkatkan Kemauan Kerja Siswa Kesetaraan Paket C di Kota Serang Galuh Mulyawan; Dede Rahamat Hidayat; Aip Badrujaman
Dinamisia : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 4 No. 2 (2020): Dinamisia: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Lancang Kuning

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (364.989 KB) | DOI: 10.31849/dinamisia.v4i2.4018

Abstract

Pendidikan nonformal khususnya pendidikan kesetaraan lahir untuk membantu masyarakat yang tidak dapat menikmati pendidikan formal, siswa pendidikan kesetaraan memiliki beberapa permasalahan dari hasil alat ungkap masalah yang dilakukan pada dua lembaga pendidikan kesetaraan paket C diKota Serang, dari 10 item pernyataan terdapat 3 item yang tertingi yaitu permasalahan yang paling tinggi adalah karier dan pekerjaan 84% selanjutnya adalah permasalahan diri pribadi sebesar 35% dan pendidikan dan pelajaran sebesar 38% , Dari hasil alat ungkap masalah diketahui bahwa salah satu permasalahan yang dominan dalam pendidikan kesetaraan paket C di Kota Serang adalah permasalahan karir, dirancanglah program bimbingan karir yang sesuai dengan karakteristik siswa kesetaraan untuk meningkatkan kemauan kerja pada siswa, Kemauan kerja (work volition) ,dari hasil pretest diketahui skor total yang diperoleh adalah 2534 setelah dilaksanakan bimbingan karier terjadi peningkatan sebesar 216 point menjadi 2750 hal ini menunjukan bahawa program bimbingan karir bagi siswa kesetaraan paket C dapat meningkatkan kemauan kerja
ART THERAPY SEBAGAI COPING STRESS PADA SISWA REMAJA Galuh Mulyawan; Yoga Mahendra; Nedi Kurnaedi
Ristekdik : Jurnal Bimbingan dan Konseling Vol 8, No 4 (2023): RISTEKDIK: JURNAL BIMBINGAN DAN KONSELING - OKTOBER-DESEMBER 2023
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/ristekdik.2023.v8i4.575-579

Abstract

Remaja merupakan restrukturisasi atau juga disebut dengan masa penyempurnaan dari tahapan sebelumnya dalam hal ini ada juga yang mengartikan masa transisi atau masa perpindahan dari masa anak- anak  dan menuju pada masa dewasa, pada masa inilah remaja kerap mengalami stress yang dapat menggu pada masa perkembangannya sehigga diperlukan suatu copping untuk menanggulangi stress tersebut, salah satu cara dalam melakukan copping stress pada remaja dengan dilakukannya art therapy sebagai upaya untuk mereduksi stress yang dialami Art therapy proses kreatif untuk mengeksplorasi diri, meningkatkan keterampilan coping individu, mengelola stress, dan memperkuat rasa percaya diri. Selain itu art therapy sebagai aktivitas menciptakan sebuah karya seni untuk mencapai kebutuhan emosional serta psikilogis terhadap individu. Baik untuk individu yang mempunyai kemampuan dalam seni ataupun sebaliknya yang tidak mempunyai kemampuan terhadap seni. Terapi seni ini dapat memberi kesempatan pada suatu lingkungan yang mendukung dalam menjelajahi pikiran yang biasanya muncul dan perasaan menyakitkan yang terpendam. Art therapy juga sudah dibuktikan keefektifannya dengan beberapa penelitan yang mengatakan bahwa dengan terapi ini dapat mereduksi stress pada individu
PROBLEMATIKA PENDIDIKAN INKLUSI DI SEKOLAH DASAR Galuh Mulyawan; Destri Astrianingsih; Siti Fudiana; Ahmad Jajang Jajuli
Jurnal Review Pendidikan dan Pengajaran Vol. 7 No. 2 (2024): Volume 7 No. 2 Tahun 2024
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jrpp.v7i2.27233

Abstract

Salah satu usaha yang dilakukan untuk meningkatkan mutu sumber daya manusia yang ada didalamnya melalui Pendidikan. Pendidikan formal merupakan Pendidikan yang sangat dekat dengan masyarakat namun pada masyarakat dengan kualifikasi tertentu Pendidikan formal belum menjadi sahabat untuk mengembangkan potensi pada individu, kualifikasi yang dimaksud adalah kelainan fisik, emosional, mental, dan sosial, atau memiliki potensi kecerdasan yang berbeda jika dibandingkan dengan anak anak seusianya. Berdasarkan data World Health Organization (WHO), setiap tahun sekitar 3.000 sampai 5.000 anak lahir dengan kondisi down syndrome. selanjutnya terdapat banyak anak berkebutuhan khusus (ABK) belum mendapatkan layanan pendidikan. Pendidikan inklusi merupakan salah satu upaya dalam memberikan kesempatan bagi seluruh golongan masyarakat tanpa terkecuali, namun dalam penerapannya masih sangat banyak permasalahan didalamnya. Lembaga pendidikan yang melaksanakan pendidikan inklusif harus mempersiapkan diri untuk menyesuaikan dengan kebutuhan setiap individu mulai dari penerimaan peserta didik baru (PPDB), kurikulum, perencanaan pembelajaran, sarana dan prasarana ,dan juga sumber daya manusia didalamnya namun dalam penerapannya masih jauh dari sempurna sehingga dibutuhkan perhatian khusus bagi seluruh aspek khusnya stake holder
Pengembangan Buku Bertekstur dalam Menstimulus Motorik Halus Anak Galuh Mulyawan; Devi Ayu Kurniawati; Muthia Sari
Jurnal Obsesi : Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini Vol 8, No 4 (2024)
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/obsesi.v8i4.6028

Abstract

Menurut data terbaru Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) sekitar 18 persen BALITA di Indonesia mengalami gangguan perkembangan motorik halus dan kasar. Stimulasi terhadap perkembangan motorik halus anak  khususnya diawal masa kehidupannya yaitu pada fase pertumbuhan sensorimotori pada usia 0-2 tahun  dilakukan oleh orang tua anak, Buku bertekstur merupakan salah satu inovasi yang dapat ditempuh dalam memberikan stimulus pada motorik halus anak, Media ini dibuat dan dirancang dengan tujuan menstimulus motorik  halus pada anak usia 0-2 tahun. Pengembangan media pembelajaran ini menggunakan perancangan model ADDIE. memiliki 5 tahapan antara lain Analysis (Analisis), Design (Desain), Development (Pengembangan), Implementation (Implementasi) dan Evaluation (Evaluasi). Penelitian pengembangan model ADDIE yang dilakukan hanya sampai tahap Development (Pengembangan). Dari hasil akhir Media buku bertekstur yang dikembangakan mendapatkan penilaian dari ahli dengan menilai dari dua aspek yaitu media dan materi sudah termasuk layak sehingga dalam tahap selanjutnya buku ini dapat di implementasikan
Meninjau Kemandirian Anak Usia Dini melalui Gaya Pengasuhan Demokratis di PAUD As-Sa’adah Kota Cilegon Haeriyah, Haeriyah; Laili, Mahsiani Mina; Mulyawan, Galuh
Asian Journal of Early Childhood and Elementary Education Vol 2 No 5 (2024): Asian Journal of Early Childhood and Elementary Education
Publisher : Darul Yasin Al Sys

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58578/ajecee.v2i5.3804

Abstract

This study aims to examine the influence of democratic parenting styles on the independence of early childhood in schools, highlighting the factors that support the development of such independence. The background of this research stems from the importance of independence in early childhood as a foundation for future academic and social success. Democratic parenting, characterized by open communication, children's participation in decision-making, and respect for their needs and feelings, is hypothesized to play a significant role in fostering children's independence. Using a qualitative method with in-depth interviews, the research findings indicate that children raised with democratic parenting are more capable of making their own decisions, showing initiative, and having higher responsibility in school. The discussion of this study emphasizes that in addition to parenting style, factors such as a supportive school environment, active teacher involvement, and collaboration between parents and the school also play an important role in shaping children's independence. The conclusion of this study affirms that the implementation of democratic parenting and a supportive school environment is crucial in developing early childhood independence. Recommendations are given to parents and teachers to strengthen communication and collaboration in supporting children's independence in school, to ensure their readiness in facing future educational challenges.
TRANSFORMASI PEMBELAJARAN SOSIOLOGI: PERAN KETERAMPILAN 4C DI ABAD KE-21: Indonesia Mahendra, Yoga; Mulyawan, Galuh; Putri, Vina Karina
P2M STKIP Siliwangi Vol 10 No 2 (2023): Volume 10 Nomor 2: November 2023
Publisher : IKIP Siliwangi Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22460/p2m.v10i2.4188

Abstract

The development of education and the transformation of 21st-century learning have influenced the shift in the educational paradigm in preparing learners who are adaptable to the challenges of the times. Unlike other scientific fields, especially sociology, which aims to explore various events or phenomena that emerge in society. Therefore, this article aims to critically examine the transformation of sociology learning through the role of the 4C skills in the 21st century. This research employs a qualitative method with a descriptive analysis approach and gathers information through literature review. The research findings indicate that the role of the 4C skills in the 21st century can be considered an alternative in sociology learning, which can be internalized by changing the conventional "teacher-centric" teaching model to a "student-centric" one. The teaching models referred to include project-based learning, problem-based learning, inquiry learning, and discovery learning, by applying Critical Thinking, Communication, Collaboration, and Creative skills.
Upaya pencegahan kekerasan seksual bagi remaja dilingkungan Sekolah Menengah Pertama Islam Terpadu Bait Et-Tauhdi Kota Serang Ayu Kurniawati, Devi; Mulyawan, Galuh; Mahendra, Yoga
Abdimas Siliwangi Vol. 7 No. 3 (2024): Oktober 2024
Publisher : IKIP SILIWANGI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22460/as.v7i3.24984

Abstract

Kekerasan seksual di kalangan remaja merupakan masalah serius dengan dampak jangka panjang pada kesehatan fisik dan mental korban. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan menganalisis upaya pencegahan kekerasan seksual di lingkungan SMPIT Bait Et-Tauhdi Kota Serang. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara mendalam, Focus Group Discussion (FGD), dan observasi partisipatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendidikan seksual komprehensif diakui sebagai elemen penting dalam pencegahan kekerasan seksual. Meskipun siswa memahami konsep batasan pribadi dan persetujuan, masih terdapat ketakutan untuk melaporkan kejadian kekerasan seksual. Guru dan staf sekolah memerlukan pelatihan yang lebih intensif mengenai cara mendeteksi dan menangani kasus kekerasan seksual. Sosialisasi kebijakan pencegahan kekerasan seksual juga perlu ditingkatkan untuk memastikan pemahaman dan implementasi yang efektif di kalangan komunitas sekolah. Kesimpulannya, untuk menciptakan lingkungan sekolah yang aman dan mendukung, diperlukan pendidikan seksual yang komprehensif, pelatihan berkelanjutan bagi guru dan staf, serta mekanisme pelaporan yang jelas dan efektif. Implementasi strategi pencegahan ini diharapkan dapat mengurangi insiden kekerasan seksual di lingkungan sekolah.
Pemenuhan Legalitas Usaha untuk Meningkatkan Kualitas dan Daya Saing UMKM dalam Pengolahan Hasil Bumi di Desa Warunggunung Kecamatan Warunggung Kabupaten Lebak Jumhana, Enjum; Jefri, Ulfi; Basrowi; Mulyawan, galuh; Hasan, Siddiq
Abdimas Siliwangi Vol. 7 No. 3 (2024): Oktober 2024
Publisher : IKIP SILIWANGI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22460/as.v7i3.25510

Abstract

This service discusses the importance of business legality in improving the quality and competitiveness of MSMEs in Warunggunung Village, Warunggunung Subdistrict, Lebak Regency. Business legality, such as the Business Identification Number (NIB), Home Industry Food Production Certificate (PIRT), and Halal Certification, are crucial aspects that are often overlooked by micro, small and medium enterprises (MSMEs), which can limit market access and reduce consumer trust. This mentoring program aims to assist MSMEs in the village in obtaining business legality through socialization, training, and intensive mentoring. The program involves collaboration between universities, local governments, and related institutions. The results of the program show a significant increase in MSMEs' understanding of the importance of business legality, with an increase from 40% to 93% after the program was implemented. In conclusion, this program successfully raised awareness and fulfillment of business legality among MSMEs, which in turn contributes to the improvement of their product competitiveness and quality in the market.Keywords: Legality, MSMEs, Competitiveness
Blended Learning in the Digital Era: An Analysis of Self-Regulated Learning Assisted with Edmodo-GeoGebra Nasrullah, Anton; Marlina, Mira; Ratnasari, Silvia; Hilman, Hilman; Mulyawan, Galuh; Ali , Ashraf
International Journal of Geometry Research and Inventions in Education (Gradient) Vol. 1 No. 2 (2024)
Publisher : EDUPEDIA Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56855/gradient.v1i2.1266

Abstract

This study aims to describe students' self-regulated learning in mathematics learning supported by Edmodo-GeoGebra on the topic of the volume of rotating objects. The research employs a qualitative approach with a descriptive method. The participants in this study were 36 students from Universitas Bina Bangsa. The data collection technique involved distributing a self-regulated learning questionnaire consisting of 30 statements with 8 indicators. Data analysis was conducted by calculating the percentage of students' responses, which were then described using percentage interpretation criteria. The analysis results for each indicator of self-regulated learning are as follows: 1) learning initiative 76%; 2) diagnosing learning needs 78%; 3) setting learning goals 76%; 4) viewing difficulties as challenges 75%; 5) utilizing and seeking relevant resources 74%; 6) selecting and applying learning strategies 77%; 7) evaluating the learning process and outcomes 76%; 8) self-concept 74%. The overall average of students' self-regulated learning supported by Edmodo-GeoGebra was 75.57%, categorized as high. This study recommends that educational institutions support and optimize the improvement of students' self-regulated learning.