Claim Missing Document
Check
Articles

Found 37 Documents
Search

ETIKA DAN NILAI-NILAI PROFESI KEPENDIDIKAN Subroto, Wisnu
Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan Vol 6, No 2 (2016): Pendidikan Kewarganegaraan
Publisher : Lambung Mangkurat University Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Etika sebagai filsafat yang ruang lingkupnya adalah masalah nilai, baik buruk, yang terjalin dalam hubungan antar manusia, mempunyai sejumlah aliran. Di antara aliran-aliran itu terdapat absolut dan relatif idealis, praktis, pragmatis dan konsekuensiatis serta non-konsekuensiatis. Masing-masing mempunyai dasar pijakan sendiri. Meskipun masing-masing dapat diurai dan dapat diperkirakan bagaimana konsekuensinya bila dikaitkan dengan pendidikan namun keadaan ini akan semakin lebih jelas, bila konsep tentang pendidikan dikupas lebih dahulu. Hal yang semacam ini juga terjadi pada pembicaraan tentang nilai-nilai profesi kependidikan. Kata Kunci: etika, pendidikan, nilai-nilai profesi.
EDUKASI PENGELOLAAN SAMPAH RUMAH DI BANTARAN SUNGAI KELURAHAN BENUA ANYAR Wisnu Subroto; Melisa Prawitasari
Jurnal Pengabdian Masyarakat Ilmu Keguruan dan Pendidikan (JPM-IKP) Vol 4, No 2 (2021): Jurnal Pengabdian Masyarakat (JPM-IKP)
Publisher : FKIP Universitas Trilogi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31326/jmp-ikp.v4i2.1037

Abstract

Pengabdian ini dilaksanakan selama tiga hari secara luring dan daring pada tanggal 2-4 Juni 2021. Tujuan kegiatan ini meningkatkan kesadaran masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan bagi masyarkat yang tinggal di bantaran sungai Kelurahan Banua Anyar. Metode pelaksanaan pengabdian menggunakan perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi. Hasil dari kegiatan ini adalah pemahaman masyarakat meningkat dalam mengelola sampah dengan baik dan benar, masyarakat memahami betul dampak yang akan terjadi apabila sampah terus menurus dibuang ke sungai. Kata kunci: Pendidikan, Pengelolaan Sampah, Rumah Tepi Sungai.
ETIKA DAN NILAI-NILAI PROFESI KEPENDIDIKAN Wisnu Subroto
Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan Vol 6, No 2 (2016): Pendidikan Kewarganegaraan
Publisher : Prodi PPKn ULM dan AP3KnI Kal-Sel

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/kewarganegaraan.v6i2.2431

Abstract

Etika sebagai filsafat yang ruang lingkupnya adalah masalah nilai, baik buruk, yang terjalin dalam hubungan antar manusia, mempunyai sejumlah aliran. Di antara aliran-aliran itu terdapat absolut dan relatif idealis, praktis, pragmatis dan konsekuensiatis serta non-konsekuensiatis. Masing-masing mempunyai dasar pijakan sendiri. Meskipun masing-masing dapat diurai dan dapat diperkirakan bagaimana konsekuensinya bila dikaitkan dengan pendidikan namun keadaan ini akan semakin lebih jelas, bila konsep tentang pendidikan dikupas lebih dahulu. Hal yang semacam ini juga terjadi pada pembicaraan tentang nilai-nilai profesi kependidikan. Kata Kunci: etika, pendidikan, nilai-nilai profesi.
POWER SHIFT AND SOCIO-POLITICAL CHANGES ON BANJARMASIN IN 19TH-20TH CENTURY Wisnu Subroto
Sejarah dan Budaya : Jurnal Sejarah, Budaya, dan Pengajarannya Vol 12, No 2 (2018)
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (832.789 KB)

Abstract

The arrival of Dutch at Banjarmasin has become the historical pillar which signifies the changes in the life of people in many aspects. In an economic aspect, it introduced money economy. From a political aspect, it created centered administration and managed government system. This system management was refuted by the nobles because it did not suit local people system which had been long established and passed down from generation to generation. Despite this objection, the colonial government insisted on performing the management of government system in order to achieve its political goal.After the conquest of Banjarmasin in 1860, the power of colonial government got stronger. As a result, the government performed the implementation of policies and consolidation in the effort to manage administration. The Dutch Colonial government kept insisting on the idea of the administration management to ensure monitoring and centralized governance. The government’s policy had greatly influenced the mind set and perspective of the society about the importance of administration. The implementation of this administration system on the city government has resulted in changes which are greatly contrast with the prevailing culture. The status of people was no longer determined by its family background, but their position in government determined the level of social status. DOI: http://dx.doi.org/10.17977/um020v12i22017p120
Rumah Bulat Sebagai Markas Perjuangan Pemuda Bakumpai Marabahan Borneo Bagian Selatan (1929-1946) ‪Mohamad Zaenal Arifin Anis; Mansyur Mansyur; Hairiyadi Hairiyadi; Rusdi Effendi; Wisnu Subroto; Melisa Prawitasari
PAKIS (Publikasi Berkala Pendidikan Ilmu Sosial) Vol 1, No 2 (2021): PAKIS, September 2021
Publisher : Pendidikan IPS FKIP ULM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2361.08 KB) | DOI: 10.20527/pakis.v1i2.4008

Abstract

The stage of Indonesian history, especially southern Borneo (Kalimantan), in the first decade of the 20th century was marked by the growth and development of nationalism. The main actors are the youngsters. From 1929-1942, there were many movement organizations with various characteristics. The organization is generally based in one headquarters. Among them are Bakumpai’s youth organizations such as the Marabahan Youth Association (PPM), the Marabahan Branch of Sarekat Islam up to the Taman Siswa School which is headquartered in Round House, Marabahan. Historical studies of the existence of round houses are still not enough. Spatial aspects (place of events) still get a small portion in local historiography. This study aims to describe the existence of Round House as the headquarters for the Marabahan Youngsters (Bakumpai) in Marabahan, Southern Borneo, in 1929 -1946. This research used a historical method with heuristics, criticism, interpretation and historiography stages. The results of the research showed that Round House is a symbolic name for the determination of the Bakumpai youngsters to fight through the organization. Originally named the Joglo Cap Crown House, as a symbol of the glory of the Bakumpai Merchant. The Cap Crown house later changed its name to Round House after becoming the headquarters of the Marabahan Youth Association and the Marabahan Branch of Islamic Sarekat in 1929. This house was also the location of the Sarekat Borneo (Kalimantan) Congress in 1930. Round House also became the school area for PHIS-Taman Siswa Branch in 1931. Due to its important position, Round House became the Headquarters of Indonesian People's Rebellion Front (BPRI) before the return of NICA to southern Borneo in 1945. This building has the status of a cultural heritage building in 2011. However, unfortunately, it is still minimally functioning as a learning resource, place or learning facility for students.
Aisyiyah: Peran dan Dinamikanya dalam Pengembangan Pendidikan Anak di Banjarmasin Hingga Tahun 2014 Sulis Setianingsih; Syaharuddin Syaharuddin; Sriwati Sriwati; Wisnu Subroto; Rochgiyanti Rochgiyanti; Fitri Mardiyani
PAKIS (Publikasi Berkala Pendidikan Ilmu Sosial) Vol 1, No 1 (2021): PAKIS, March 2021
Publisher : Pendidikan IPS FKIP ULM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (219.007 KB) | DOI: 10.20527/pakis.v1i1.3188

Abstract

Kajian ini menganalisis mengenai peran dan dinamika Aisyiyah dalam bidang pendidikan anak di Kota Banjarmasin hingga tahun 2014, sehingga dapat mengetahui peran perempuan dan dinamika Aisyiyah dalam mengembangkan pendidikan anak di Kota Banjarmasin. Artikel ini  menggunakan  metode  sejarah  yang terdiri atas heuristik, kritik, interpretasi, dan historiografi. Pendekatan yang digunakan adalah  pendekatan  sosial  instutisional. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Aisyiyah merupakan badan otonom Muhammadiyah  yang  memiliki  kewenangan  dalam  menjalankan  program pendidikan  untuk  kader  dan  masyarakat  umum.  Pendidikan  ini  berupa pengelolaan pada TK ABA, panti asuhan, pelatihan dan kajianIslam. Selain itu, penelitian ini juga menunjukan tentang perkembangan TK yang dinaungi Aisyiyah dari awal berdiri hingga tahun 2014 meliputi peran dan dinamikanya.
Fungsi Musik Pada Ritual Aruh Ganal Masyarakat Dayak Meratus Muhammad Razief Lutfhi; Wisnu Subroto; Maryanto Maryanto
Pelataran Seni Vol 2, No 2
Publisher : Program Studi Pendidikan Seni Pertunjukan FKIP ULM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jps.v2i2.5208

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan fungsi musik pada ritual aruh ganal masyarakat Dayak Meratus Desa Malaris Kecamatan Loksado Hulu Sungai Selatan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Seni musik menjadi bagian dari ritual aruh ganal pada suku Dayak Meratus. Mereka menamakannya dengan istilah musik bagandang. Musik bagandang adalah musik khas yang dimiliki Kalimantan Selatan. Musik ini belum banyak diketahui oleh masyrakat, karena musik bagandang kurang populer dibandingkan kesenian tradisional lain yang ada di Kalimantan Selatan seperti musik panting, dan belum pernah ada penelitian tentang fungsi musik pada ritual aruh ganal. Ada beberapa hal yang akan dideskripsikan dari hasil penelitian ini sebagai berikut: (1) ritual aruh ganal (2) instrument-instrument musik bagandang (3) organologi instrument musik (4) fungsi-fungsi musik pada ritual aruh ganal yaitu, (a) fungsi ekspresi emosional (b) Fungsi penghayatan estetis (c) fungsi perlambangan (d) fungsi komunikasi (e) fungsi reaksi jasmani (f) fungsi norma sosial (g) fungsi kesinambungan budaya (h) fungsi hiburan (i) fungsi pengiring (j) fungsi ritual.Kata kunci: fungsi musik, aruh ganal, dayak meratus
Makna Kostum Raja Kambang Sakaki Karya Abdullah SP dalam Mamanda Kalimantan Selatan Nida Arifah; Sulisno Sulisno; Wisnu Subroto
Pelataran Seni Vol 4, No 2
Publisher : Program Studi Pendidikan Seni Pertunjukan FKIP ULM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jps.v4i2.12737

Abstract

RIVER HISTORIOGRAPHY IN THE WORKS OF SOUTH KALIMANTAN PAINTS 1950-2000 Putri Dyah Indriyani; Wisnu Subroto
JURNAL SOCIUS Vol 11, No 1 (2022): Jurnal Socius
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/js.v11i1.12469

Abstract

The life of the river community in South Kalimantan with the dynamics that surround it over time has undergone a cultural transformation. The cultural transformation that is sometimes so fast makes the orientation of the people change too. These changes are recorded and illustrated in the works of painters from South Kalimantan through scratches on canvas. This research has the aim of being an inventory as well as an insight into the meaning behind river paintings in South Kalimantan as a representation of past communities. The historical method is used to explore data and facts from events left by historical actors, both in the form of writing, paintings, and relics that they have used. Changes in the people of South Kalimantan can be seen or traced through historical research. The results of this study can clearly describe the social reality and beauty of the river communities in South Kalimantan which have changed through the painter's strokes in pictures from time to time. This reality can provide a new understanding of painting as an aesthetic portrait of the traces of the past. Thus, river painting in South Kalimantan can be viewed from various aspects, one of which is through its historiography.
IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PELAYANAN ADMINISTRASI TERPADU KECAMATAN (PATEN) Wisnu Subroto; Meyzi Heriyanto; Okta Karneli
Jurnal Sumber Daya Manusia Unggul (JSDMU) Vol. 1 No. 2 (2021): Jurnal Sumber Daya Manusia Unggul (JSDMU)
Publisher : Program Studi Administrasi Publik, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (193.281 KB) | DOI: 10.46730/jsdmu.v1i2.14

Abstract

Pendelegasian sebagian urusan Pemerintahan yang menjadi kewenangan Bupati kepada Camat di Kabupaten Indragiri Hulu sebagaimana telah termuat dalam Peraturan Bupati Nomor 25 tahun 2013 tentang Pelimpahan sebagian Kewenangan Pemerintahan dari Bupati Indragiri Hulu ke Camat Se-Kabupaten Indragiri Hulu. Bentuk layanan yang diberikan meliputi, Pengurusan Izin Mendirikan Bangunan (IMB), dan fasilitas pelayanan Pemerintah yang lain. Meskipun sudah ada PATEN, jumlah pengurusan perizinan yang dilakukan oleh masyarakat masih Rendah. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor Implementasi Kebijakan (PATEN) di Kecamatan Lirik Kabupaten Indragiri Hulu Provinsi Riau. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa Komunikasi yang terjalin baik antara pemerintah Kecamatan Lirik dengan Pemerintah Kabupaten sangat baik, maupun dengan masyarakat itu sendiri. Selain itu sumberdaya yang dimiliki sudah mencukupi dan jumlah staff yang ada cukup ideal dan sesuai dengan kompetensi yang dibutuhkan dalam implementasi Kebijakan PATEN di Kecamatan Lirik. Disposisi dari implementator pada dasarnya telah diimplementasikan di Kantor Kecamatan Lirik. Struktur Birokrasi sudah sesuai dimana adanya pengawasan intensif dari Pemerintah Kabupaten dalam Implementasi Kebijakan PATEN di Kecamatan Lirik.