Narullita, Dewi
Institut Adminidtrasi Dan Kesehatan Setih Setio

Published : 11 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

PENGARUH LIFE REVIEW THERAPY TERHADAP HARGA DIRI RENDAH LANSIA DI KABUPATEN BUNGO Narullita, Dewi
Jurnal Endurance Vol 3, No 1 (2018): Jurnal Endurance: Kajian Ilmiah Problema Kesehatan
Publisher : Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah X

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (199.474 KB) | DOI: 10.22216/jen.v3i1.2295

Abstract

Every one will experience age, where the elderly will arise changes as a result of the aging process. The aging process will cause both physical, psychosocial and spiritual issues. Psychosocial problems in the elderly one of them is low self-esteem. Low self-esteem problems in the elderly need to be addressed one of them with the action life review therapy. This purpose study is to determine the effect of life review therapy in the elderly who have low self-esteem in Social Home in Bungo Regency. Design of this study is quasi-experimental pretest and posttest with control group. Technic sampling by random sampling technique asignment as many as 40 people and classified into 20 peoples to intervention groups and 20 peoples to control group. The instrument used in this study is the Rosenberg Self Esteem Scale. The Analysis of paired t test obtained an average low self-esteem in the intervention group before therapy is given at 17.95 and after therapy is given at 10.20, with p value = 0.000. This results that is a significant difference in low self-esteem after being given a life review therapy in the intervention group. Therapy life review is recommended to overcome low self-esteem of the elderly living in Social Home.Setiap individu akan mengalami pertambahan usia, dimana lansia akan timbul perubahan-perubahan sebagai akibat proses penuaan. Proses penuaan tersebut akan menyebabkan masalah-masalah baik fisik, psikososial dan spiritual. Masalah psikososial pada lansia salah satunya adalah harga diri rendah.  Masalah harga diri rendah pada lansia perlu diatasi salah satunya dengan tindakanlife review tehrapy. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh life review therapy pada lansia yang mengalami harga diri rendah di PSTW Kab.Bungo. Desain penelitian ini adalah quasi experiment pretest and posttest with control group. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik random sampling asignment yaitu sebanyak 40 orang dan diklasifikasikan menjadi 20 orang pada kelompok intervensi dan 20 orang pada kelompok kontrol. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rosenberg Self Esteem Scale. Hasil uji paired t test didapatkan rata-rata harga diri rendah pada kelompok intervensi sebelum diberikan terapi sebesar 17,95 dan setelah diberikan terapi sebesar 10,20, dengan nilai p value = 0,000. Hal ini menunjukkan bahwa ada perbedaan yang bermakna harga diri rendah setelah diberikan terapi life review pada kelompok intervensi. Terapi life review direkomendasikan untuk mengatasi harga diri rendah pada lansia yang tinggal di PSTW
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HARGA DIRI RENDAH PADA LANSIA DI KABUPATEN BUNGO PROPINSI JAMBI TAHUN 2016 Narullita, Dewi
Jurnal Endurance Vol 2, No 3 (2017): Jurnal Endurance: Kajian Ilmiah Problema Kesehatan
Publisher : Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah X

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (322.703 KB) | DOI: 10.22216/jen.v2i3.2037

Abstract

Populasi lansia terus meningkat, dimana Umur Harapan Hidup lansia di Indonesia dari 70,1 tahun (tahun 2010-2015) menjadi 72,2 tahun (tahun 2020-2035). Seiring dengan bertambahnya usia, lansia terjadi perubahan sebagai akibat proses menua yang berpotensi menimbulkan masalah fisik dan psikososial. Masalah psikososial pada lansia salah satunya adalah harga diri rendah. Banyak faktor yang menyebabkan harga diri rendah pada lansia, jika tidak ditangani maka mengakibatkan lansia mengalami depresi, menarik diri, perilaku kekerasan dan bunuh diri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan harga diri rendah pada lansia. Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah analitik kuantitatif. Populasi penelitian ini adalah lansia di PSTW Kab. Bungo berjumlah 163 orang. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik total sampling. Teknik pengumpulan data pada data primer dan sekunder serta diolah secara univariat dan bivariat. Hasil penelitian didapatkan bahwa sebagian besar lansia berjenis kelamin perempuan 103 (63,2%) orang, sebagian besar lansia status perkawinannya sebagai janda/duda 88 (54,0%) orang dan sebagian besar lansia mengalami harga diri rendah 111 (68,1%). Berdasarkan pengolahan data didapatkan ada hubungan yang signifikan antara jenis kelamin (p-value = 0,001) dan status perkawinan (p-value = 0,003) dengan terjadinya harga diri rendah pada lansia.
HUBUNGAN SELF-ESTEEM DENGAN TINGKAT DEPRESI PADA LANSIA DI KAB.BUNGO Narullita, Dewi; Yuniati, Erni
SCIENTIA JOURNAL Vol 9 No 2 (2020): SCIENTIA JOURNAL
Publisher : Universitasdiwangsa Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penuaan akan mengakibatkan perubahan keadaan fisik, psikologis, maupun sosial yang saling berinteraksi satu sama lain. Menurunnya fungsi fisik, psikologis, sosial pada lansia ditandai dengan menurunnya beberapa fungsi organ tubuh, seiring dengan menurunnya fungsi organ fisik juga berpengaruh terhadap adanya penurunan fungsi organ non-fisik, yang ditandai dengan munculnya masalah sosial maupun masalah psikologis. Selain itu, lansia mulai kehilangan pekerjaan, kehilangan tujuan hidup, kehilangan teman, risiko terkena penyakit, terisolasi dari lingkungan, dan kesepian. Hal tersebut dapat memicu terjadinya gangguan mental pada lansia. Depresi merupakan salah satu gangguan mental yang banyak dijumpai pada lansia akibat proses penuaan. Jenis penelitian ini adalah deskriptif dan dilakukan melalui pendekatan potong lintang (cross sectional). Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan self-esteem dengan kejadian depresi pada lansia di Kab.Bungo. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, dapat disimpulkan bahwa hampir seluruh responden adalah wanita (84,0%), hampir sebagian besar responden memiliki harga diri sedang (59,3%), hampir setengah responden mengalami depresi ringan (45,7%) serta ada hubungan antara self-esteem dengan tingkat depresi pada lansia. Self esteem merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia. Lansia yang memiliki self esteem yang positif akan selalu merasa puas dan bangga terhadap capaian yang telah ia lalui serta lansia dapat beradaptasi terhadap perubahan-perubahan yang terjadi terhadap dirinya.
PENERAPAN REMINISENCE THERAPY DALAM MENGATASI DEPRESI PADA LANSIA Narullita, Dewi
SCIENTIA JOURNAL Vol 9 No 2 (2020): SCIENTIA JOURNAL
Publisher : Universitasdiwangsa Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Meningkatnya populasi penduduk lansia membutuhkan perhatian dan tindak lanjut, seiring dengan bertambahnya usia, lansia akan timbul perubahan-perubahan yang berpotensi menimbulkan masalah fisik dan psikososial pada lansia. Hal tersebut dapat memicu terjadinya gangguan mental. Salah satu gangguan mental yang terjadi akibat proses penuaan yaitu depresi. Masalah depresi pada lansia perlu diatasi salah satunya dengan tindakan reminiscence therapy. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh reminisence therapy pada lansia yang mengalami depresi di PSTW Kab.Bungo. Desain penelitian ini adalah quasi experiment pretest and posttest with control group. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik purposive sampling yaitu sebanyak 34 orang dan diklasifikasikan menjadi 17 orang pada kelompok intervensi dan 17 orang pada kelompok kontrol. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah Geriatric Depression Scale (GDS). Hasil uji paired t test didapatkan rata-rata depresi pada pada kelompok intervensi sebelum diberikan terapi sebesar 20.56 dan setelah diberikan terapi sebesar 14.18, dengan nilai p value = 0,000. Hal ini menunjukkan bahwa ada perbedaan yang bermakna depresi pada lansia setelah diberikan terapi reminisence pada kelompok intervensi. Terapi reminisence direkomendasikan untuk mengatasi depresi pada lansia yang tinggal di PSTW.
HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN PERKEMBANGAN PERSONAL SOSIAL ANAK USIA PRASEKOLAH (3-6 TAHUN) DI KAB. BUNGO Narullita, Dewi
SCIENTIA JOURNAL Vol 10 No 1 (2021): SCIENTIA JOURNAL
Publisher : Universitasdiwangsa Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pertumbuhan dan perkembangan dalam kehidupan manusia adalah hal yang terjadi secara terus menerus dan berkesinambungan selama kehidupan manusia. Anak dengan usia 3-6 tahun adalah tahapan periode yang sangat kondusif dalam tumbuh kembang anak terkait kemampuan, kecerdasan, bakat, kemampuan fisik, kognitif, bahasa, sosio-emosional dan spiritual. perkembangan sosial merupakan sebuah pencapaian dari kematangan seseorang dalam berhubungan sosial serta menyesuaikan diri terhadap norma-norma kelompok, moral, tradisi, serta mampu berkomunikasi dan bekerjasama dengan orang lain. World Health Organization (WHO) melaporkan bahwa 5-25% dari anak-anak usia prasekolah menderita gangguan perkembangan. Berbagai masalah perkembangan anak, seperti keterlambatan motorik, bahasa, dan perilaku sosial dalam beberapa tahun terakhir ini semakin meningkat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pola asuh orang tua terhadap perkembangan personal sosial anak usia prasekolah (3-6 tahun) di Wilayah Kerja Puskesmas Rimbo Tengah Kab.Bungo. Desain penelitian ini adalah asosiatif kausal dengan menggunakan pendekatan kuantitatif. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik purposive sampling dimana jumlah responden dalam penelitian ini adalah 96 responden. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara pola asuh orang tua terhadap perkembangan personal sosial anak usia prasekolah (3-6 tahun) di Wilayah Kerja Puskesmas Rimbo Tengah Kab.Bungo. Perkembangan personal sosial merupakan perkembangan yang sangat penting dalam tahap tumbuh kembang anak usia prasekolah (3-6 tahun).
PENERAPAN ALAT PERMAINAN EDUKATIF JENIS PUZZLE TERHADAP PERKEMBANGAN PERSONAL SOSIAL ANAK USIA PRASEKOLAH Erni Yuniati; Dewi Narullita
The Shine Cahaya Dunia Ners Vol 6, No 1 (2021): The Shine Cahaya Dunia Ners
Publisher : LPPM An Nuur Purwodadi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35720/tscners.v6i1.274

Abstract

Latar Belakang : Perkembangan personal sosial anak salah satunya dipengaruhi oleh penggunaan alat permainan edukatif. Terdapat jenis permainan edukatif yang digunakan dalam menstimulus perkembangan personal social anak diantaranya adalah puzzle. Namun sayangnya dilapangan, kegiatan yang dapat menstimulus perkembangan personal sosial anak masih belum dilakukan dengan adekuat, dalam hal ini frekuensinya masih kurang dari yang digunakan. Sehingga perkembangan personal sosial anak menjadi kurang optimal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan alat permainan edukatif puzzle terhadap perkembangan personal sosial anak usia prasekolah di Wilayah Kerja Puskesmas Kuamang Kuning X.Metode : Penelitian ini menggunakan metode penelitian quasi experiment designdengan rancangan pretestdan posttest. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive samplingsejumlah 17 responden kelompok intervensi permainan edukatif jenis puzzle. Cara pengumpulan data menggunakan kuisioner dan dengan cara observasi.Penilaian menggunakan lembar instrumen DENVER II yang diambil aspek pengukuran personal sosial. Analisa data yang digunakan adalah uji t 2 sampel dependen dan uji t 2 sampelindependen untuk bivariat. Hasil penelitian membuktikan bahwa terdapat pengaruh intervensi permainan edukatif jenis puzzleterhadap perkembangan personal social anak usia prasekolah. Berdasarkan hasil penelitian, untuk menstimulus perkembangan personal sosia anak, agar dilakukan dengan menambah frekuensi permainan, dapat menggunakan puzzle.Hasil : Hasil penelitian membuktikan bahwa terdapat pengaruh intervensi permainan edukatif jenis puzzleterhadap perkembangan personal sosial anak usia prasekolah. Berdasarkan hasil penelitian, untuk menstimulus perkembangan personal sosial anak, agar dilakukan dengan menambah frekuensi permainan, dapat menggunakan puzzle.Kesimpulan : Kesimpulan pada penelitian ini yaitu terjadi perubahan peningkatan perkembangan personal sosial anak setelah diberikan intervensi permainan edukatif jenis puzzle Kata Kunci :Puzzle, Personal Sosial
Depresi, Ansietas, dan Stres Remaja selama Pandemi Triyana Harlia Putri; Ikbal Fradianto; Dewi Narullita; Mira Agusthia; Yudistira Afconneri; Vivianti Dewi
Jurnal Keperawatan Jiwa Vol 10, No 3 (2022): Agustus 2022
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26714/jkj.10.3.2022.633-640

Abstract

Situasi pandemic selama dua tahun belakang ini, memberlakukan pembatasan aktivitas tidak terkecuali pada anak sekolah yang di tuntut untuk dapat beradaptasi dengan kebiasaan baru. Kecenderungan kondisi tersebut berisiko terhadap penurunan kesejahteraan mental termasuk tekanan fisik dan emosional seperti depresi, kecemasan dan stress. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui gambaran depresi, kecemasan dan stres selama pandemic pada anak sekolah menengah pertama (SMP). Adapun metode yang digunakan dalam penelitian menggunakan pendekatan cross sectional. Dalam tahapan pemilihan sampel dengan teknik snowball sesuai dengan kriteria inklusi yang telah di tetapkan, dan didapatkan jumlah sampel sebanyak 344 anak sekolah. Pemenafaatan platform daring seperti google form telah digunakan dalam penelitian ini, selain menggunakan instrument sosiodemografik, instrumen lain yang digunakan adalah Depression, Anxiety, and Stress Scale (DASS-21) dalam Bahasa Indonesia. Dalam penyajian analisis data untuk melihat prevalensi karakteristik, depresi, kecemasan, dan stres pada anak SMP selama pandemic COVID-19. Hasil penelitian melaporkan bahwa sebagian besar anak sekolah dengan jenis kelamin pria sebanyak (55,2%), beragama Islam (94,5%), jenjang kelas 3/IX (38,7%). Temuan yang paling utama dalam penelitian ini depresi, kecemasan dan stress yang dirasakan anak SMP berada dalam kategori sangat berat selama pandemic COVID-19.
Gambaran Burnout pada Perawat Psikiatri: Literature Review Triyana Harlia Putri; Muhammad Ali Maulana; Dewi Narullita; Aprida Manurung; Djoko Priyono
Jurnal Keperawatan Jiwa Vol 11, No 1 (2023): Februari 2023
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26714/jkj.11.1.2023.225-234

Abstract

Perawat psikiatri memiliki keterampilan yang unik dalam berhadapan dengan pasien dengan masalah psikiatri. Perawat memiliki banyak tanggung jawab seperti terus-menerus memperhatikan kebutuhan pasien. Dalam menghadapi hal tersebut, perawat psikiatri memiliki kecenderungan masalah emosional yang dapat mengarah pada burnout. Studi ini bertujuan untuk mengetahui gambaran burnout pada perawat psikiatri. Jenis studi yang digunakan adalah literature review dengan metode pencarian artikel menggunakan SPIDER. Artikel diperoleh dari database Neliti, Pubmed, ScienceDirect, Sage, Research Gate, EBSCO, Google Scholar dan Garuda dari tahun 2019-2023. Teknik yang digunakan dalam menganalisa data adalah Analisa konten. Didaptkan hasil studi literature ini melaporkan bahwa 10 artikel terkait gambaran burnout, dimana tiga artikel artikel berasal dari negara berkembang dan tujuh artikel berasal dari negara maju. Hampir seluruh artikel melaporkan level burnout yang dialami perawat psikiatri berada pada level ringan hingga sedang. Diharapkan penelitian selanjutnya dapat melakukan analisis pada faktor-faktor yang memengaruhi burnout pada perawat psikiatri dengan lebih memperhatikan karakteristik responden.
Hubungan Penggunaan Gadget Dengan Perkembangan Personal Sosial Anak Prasekolah di Kab. Bungo Dewi Narullita
Jurnal Pustaka Keperawatan (Pusat Akses kajian Keperawatan) Vol 1 No 1 (2022): Jurnal Pustaka Keperawatan
Publisher : Pustaka Galeri Mandiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55382/jurnalpustakakeperawatan.v1i1.172

Abstract

Berdasarkan Hasil Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) tahun 2018, dilaporkan bahwa perkembangan sosial emosional anak Indonesia meningkat menjadi 69,9% akan tetapi lebih rendah jika dibandingkan negara Vietnam 91,2%, Kazakhtan 82,1%, dan Thailand 79,4%. Perkembangan sosial anak akan mengalami keterlambatan apabila faktor pencetusnya tidak segera diatasi .Salah satu faktor pencetus yang dapat mempengaruhi perkembangan sosial anak yaitu kebiasaan anak dalam menggunakan gadget. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan penggunaan gadget terhadap perkembangan personal sosial anak usia prasekolah (3-6 tahun) di Wilayah Kerja Puskesmas Rimbo Tengah Kab.Bungo. Desain penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik purposive sampling  dimana jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 96 responden. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara penggunaan gadget terhadap perkembangan personal sosial anak usia prasekolah (3-6 tahun) Perkembangan personal sosial merupakan perkembangan yang sangat penting dalam tahap tumbuh kembang anak terutama pada anak usia prasekolah.
PENERAPAN ALAT PERMAINAN EDUKATIF JENIS PUZZLE TERHADAP PERKEMBANGAN PERSONAL SOSIAL ANAK USIA PRASEKOLAH Erni Yuniati; Dewi Narullita
The Shine Cahaya Dunia Ners Vol 6, No 1 (2021): The Shine Cahaya Dunia Ners
Publisher : Universitas An Nuur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35720/tscners.v6i1.274

Abstract

Latar Belakang : Perkembangan personal sosial anak salah satunya dipengaruhi oleh penggunaan alat permainan edukatif. Terdapat jenis permainan edukatif yang digunakan dalam menstimulus perkembangan personal social anak diantaranya adalah puzzle. Namun sayangnya dilapangan, kegiatan yang dapat menstimulus perkembangan personal sosial anak masih belum dilakukan dengan adekuat, dalam hal ini frekuensinya masih kurang dari yang digunakan. Sehingga perkembangan personal sosial anak menjadi kurang optimal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan alat permainan edukatif puzzle terhadap perkembangan personal sosial anak usia prasekolah di Wilayah Kerja Puskesmas Kuamang Kuning X.Metode : Penelitian ini menggunakan metode penelitian quasi experiment designdengan rancangan pretestdan posttest. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive samplingsejumlah 17 responden kelompok intervensi permainan edukatif jenis puzzle. Cara pengumpulan data menggunakan kuisioner dan dengan cara observasi.Penilaian menggunakan lembar instrumen DENVER II yang diambil aspek pengukuran personal sosial. Analisa data yang digunakan adalah uji t 2 sampel dependen dan uji t 2 sampelindependen untuk bivariat. Hasil penelitian membuktikan bahwa terdapat pengaruh intervensi permainan edukatif jenis puzzleterhadap perkembangan personal social anak usia prasekolah. Berdasarkan hasil penelitian, untuk menstimulus perkembangan personal sosia anak, agar dilakukan dengan menambah frekuensi permainan, dapat menggunakan puzzle.Hasil : Hasil penelitian membuktikan bahwa terdapat pengaruh intervensi permainan edukatif jenis puzzleterhadap perkembangan personal sosial anak usia prasekolah. Berdasarkan hasil penelitian, untuk menstimulus perkembangan personal sosial anak, agar dilakukan dengan menambah frekuensi permainan, dapat menggunakan puzzle.Kesimpulan : Kesimpulan pada penelitian ini yaitu terjadi perubahan peningkatan perkembangan personal sosial anak setelah diberikan intervensi permainan edukatif jenis puzzle Kata Kunci :Puzzle, Personal Sosial