Situasi pandemic selama dua tahun belakang ini, memberlakukan pembatasan aktivitas tidak terkecuali pada anak sekolah yang di tuntut untuk dapat beradaptasi dengan kebiasaan baru. Kecenderungan kondisi tersebut berisiko terhadap penurunan kesejahteraan mental termasuk tekanan fisik dan emosional seperti depresi, kecemasan dan stress. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui gambaran depresi, kecemasan dan stres selama pandemic pada anak sekolah menengah pertama (SMP). Adapun metode yang digunakan dalam penelitian menggunakan pendekatan cross sectional. Dalam tahapan pemilihan sampel dengan teknik snowball sesuai dengan kriteria inklusi yang telah di tetapkan, dan didapatkan jumlah sampel sebanyak 344 anak sekolah. Pemenafaatan platform daring seperti google form telah digunakan dalam penelitian ini, selain menggunakan instrument sosiodemografik, instrumen lain yang digunakan adalah Depression, Anxiety, and Stress Scale (DASS-21) dalam Bahasa Indonesia. Dalam penyajian analisis data untuk melihat prevalensi karakteristik, depresi, kecemasan, dan stres pada anak SMP selama pandemic COVID-19. Hasil penelitian melaporkan bahwa sebagian besar anak sekolah dengan jenis kelamin pria sebanyak (55,2%), beragama Islam (94,5%), jenjang kelas 3/IX (38,7%). Temuan yang paling utama dalam penelitian ini depresi, kecemasan dan stress yang dirasakan anak SMP berada dalam kategori sangat berat selama pandemic COVID-19.