ABSTRAK Penyakit DBD termasuk penyakit berbasis lingkungan karena kurangnya kesadaran masyarakat untuk menjaga kebersihan lingkungan. Kasus dan penyebaran DBD meningkat terutama selama musim hujan, yang merupakan waktu terbaik untuk nyamuk berkembang biak. Pemberantasan sarang nyamuk dengan metode 3M Plus, yang melibatkan partisipasi seluruh masyarakat, adalah metode pencegahan dan pemberantasan DBD yang paling efektif. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan tentang pencegahan penyakit DBD melalui kegiatan Pemberantasan Sarang Nyamuk serta melihat ada atau tidaknya larva Aedes sp. di TPA warga. Kegiatan dilakukan di Desa Jipangan, Banyudono, Boyolali. Metode yang digunakan adalah survei jentik-jentik nyamuk, pendataan dan wawancara berdasarkan angket mengenai kegiatan Pemberantasan Sarang Nyamuk yang biasanya dilakukan oleh warga, dan penyuluhan. Dari 10 rumah yang dikunjungi, semua TPA tidak ditemukan jentik nyamuk. Warga juga sudah melakukan beberapa upaya Pemberantasan Sarang Nyamuk seperti rutin menguras dan memeriksa TPA serta memakai obat nyamuk. Dapat disimpulkan bahwa nilai ABJ (Angka Bebas Jentik) dari 10 rumah menunjukkan hasil 100%. Hal ini sudah melebihi dari nilai sasaran yang ditargetkan Pemerintah. Warga dari sampel terpilih juga telah melakukan tindakan Pemberantasan Sarang Nyamuk. Upaya ini dapat terus ditingkatkan untuk menekan angka insidensi DBD. ABSTRACT Dengue fever is an environmental-based disease due to the lack of public awareness of maintaining environmental cleanliness. Cases and spread of dengue fever increase especially during the rainy season, which is the best time for mosquitoes to breed. 3M Plus Mosquito Nest Eradication, which involves the participation of the entire community, is the most effective method of preventing and eradicating dengue fever. This activity aims to provide knowledge about preventing dengue fever through eradicating mosquito nests and seeing whether or not Aedes Sp larvae are present. at the local landfill. Activities were carried out in Jipangan Village, Banyudono, Boyolali. The methods used were surveys of mosquito larvae, data collection and interviews based on questionnaires regarding mosquito nest eradication activities which are usually carried out by residents, and outreach. Of the 10 houses visited, no mosquito larvae were found in all landfills. Residents have also made several efforts to eradicate mosquito nests, such as routinely draining and checking the landfill and using mosquito repellent. It can be concluded that the Larva Free Score value from 10 houses shows a result of 100%. This has exceeded the target value targeted by the Government. Residents from the selected sample have also taken action to eradicate mosquito nests. This effort can continue to be improved to reduce the incidence of dengue fever.