Claim Missing Document
Check
Articles

CATECHIN CONTENT AND ANTIOXIDANT ACTIVITY OF SOME BREWED TEMPERATURE OF BLACK TEA SYRUP Anggraini, Tuty
Jurnal Litbang Industri Vol 1, No 1 (2011)
Publisher : Institution for Industrial Research and Standardization of Industry - Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (153.124 KB) | DOI: 10.24960/jli.v1i1.589.8-14

Abstract

The catechin contents and the antioxidant activity of black tea syrup that brewed at some temperature still poorly understood. It has been investigated whether catechin contents and antioxidant activity of black tea syrup may be affected by hot or cold water.  The temperature of 30°C, 60°C, and 90°C were used to brew the syrup, and then the catechin and the antioxidant were determined at each temperature by using DPPH radical scavenging activity method. Measurement of DPPH was conducted for 2 minutes reaction time. Catechin contents were determined by using HPLC method. The result of research showed that the catechin and the antioxidant activity affected by temperature tested. Five kinds of catechin derivatives detected in black tea syrup, EGC (epigallocatechin), C (catechin), EGCG (epigallocatechin gallate), EC (epicatechin) and ECG (epicatechin gallate). The highest DPPH scavenging activity of black tea syrup was showed by 30°C.ABSTRAKKandungan katechin dan aktivitas antioksidan dari sirup teh hitam yang diseduh pada beberapa temperatur masih belum begitu dipahami. Pada penelitian ini telah diselidiki apakan kandungan katechin dan aktioksidan dipengaruhi oleh air dingin atau air panas. Temperatur 30oC, 60oC, dan 90oC digunakan untuk menyeduh sirup teh hitam lalu ditentukan kandungan katechin dan aktifitas antioksidannya pada masing-masing temperatur menggunakan metode aktifitas perangkap radikal bebas DPPH (dyphenyl pycrylhydrazyl). Pengukuran DPPH dilakukan selama waktu reaksi dua menit. Kandungan katechin ditentukan menggunakan metode HPLC (High Performance Liquid Chromatography). Hasil penelitian menunjukkan bahwa kandungan katechin dan aktifitas antioksidan sirup teh hitam dipengaruhi oleh temperatur yang diuji. Lima jenis turunan katechin terdeteksi dalam sirup teh hitam yaitu EGC (epigallocatechin), C (catechin), EGCG (epigallocatechin gallate), EC (epicatechin) and ECG (epicatechin gallate). Aktifitas perangkap DPPH tertinggi dari sirup teh hitam diperoleh pada temperatur 30oC.
Karakteristik Sponge Cake Berbahan Dasar Tepung Beras Merah, Hitam, dan Putih dari Beberapa Daerah di Sumatera Barat Anggraini, Tuty; Dewi, Yossie Kharisma; Sayuti, Kesuma
Jurnal Litbang Industri Vol 7, No 2 (2017)
Publisher : Institution for Industrial Research and Standardization of Industry - Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (407.909 KB) | DOI: 10.24960/jli.v7i2.3378.123-136

Abstract

Pigmented rice such as red and black rice contains bioactive compound including flavonoids that can act as antioxidants. However, the use of red and black rice has not been as popular as white rice thus need to improve the utilization of these type of rice. The alternative is conducted by increasing the fiber and antioxidant intake. Red and black rice can be utilized as the main material to make sponge cake. West Sumatera had many cultivars of black, red, and white rice. The research was aimed to know the antioxidant activity, polyphenols, anthocyanin and the physical characteristics of the sponge cake from different varieties of red, black, and white rice from some areas in West Sumatra. The results showed that the sponge cake of black rice had the highest value of antioxidants, polyphenols, and anthocyanin as well as the physical characteristics compared to sponge cake of red and white rice. Sponge cake of black rice from Solok Selatan was the best product with antioxidant activity 44.94%, at a concentration 1000 ppm, total polyphenols 13.79%, and anthocyanin content 10.31 mg/l.ABSTRAKBeras berpigmen seperti beras merah dan beras hitam mengandung sejumlah komponen bioaktif, seperti senyawa flavonoid yang dapat berperan sebagai antioksidan. Namun, penggunaan beras merah dan hitam belum sepopuler beras putih sehingga perlu dilakukan suatu alternatif untuk meningkatkan pemanfaatan jenis beras tersebut guna meningkatkan asupan serat dan antioksidan. Beras merah dan beras hitam dapat dimanfaatkan sebagai bahan utama dalam pembuatan sponge cake. Sumatera Barat memiliki banyak kultivar beras hitam, merah dan putih. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antioksidan, kadar polifenol, antosianin serta karakteristik fisik sponge cake dari berbagai varietas beras merah, hitam dan putih dari beberapa daerah di Sumatera Barat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sponge cake beras hitam memberikan nilai antioksidan, kadar polifenol dan antosianin yang lebih tinggi, serta karakteristik fisik yang lebih baik dibanding sponge cake beras merah dan putih. Spongecake dari beras hitam varietas Solok Selatan dipilih menjadi produk terbaik dengan aktivitas antioksidan 44,94% pada konsentrasi 1000 ppm,total polifenol 13,79% dan kandungan antosianin 10,31 mg/L.
Pengaruh Penambahan Peppermint (Mentha piperita, L.) Terhadap Kualitas Teh Daun Pegagan (Centella asiatica, L. Urban) Anggraini, Tuty; Silvy, Diana; Ismanto, Sahadi Didi; Azhar, Firdaus
Jurnal Litbang Industri Vol 4, No 2 (2014)
Publisher : Institution for Industrial Research and Standardization of Industry - Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (336.43 KB) | DOI: 10.24960/jli.v4i2.636.79-88

Abstract

The aim of this research was to determine the effect of peppermint extract toward quality of pegagan leaves tea. The research using a completely randomized design (CRD) consisted of 5 treatments and 3 replications. Data was analyzed statistically using ANOVA that followed by a test of Duncans New Multiple Range Test (DNMRT) at the 5% significance level. The treatments were without the addition of peppermint extract, addition of peppermint extract 1%, 2%, 3%, and 4%. Observation of the pegagan leaves tea consisted of moisture content, ash content, antioxidant activity test, a qualitative test of triterpenoids and steroids compounds, qualitative test of alkaloids compounds, total polyphenol content, and sensory evaluation. The results showed that the addition of peppermint extract significantly affected the moisture content, ash content, antioxidant activity and total polyphenol content of pegagan leaves tea. The results of sensory evaluation showed that the addition of 4% pepermint extract was the best treatment with water content (4.10%), ash content (14.23%), antioxidant activity (55.22%), containing triterpenoid and steroid compounds, containing alkaloid compound, and total polyphenols value (11.88%).ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan ekstrak peppermint terhadap kualitas teh daun pegagan. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari 5 perlakuan dan 3 kali ulangan. Data dianalisis secara statistika dengan menggunakan ANOVA dan jika berbeda nyata, dilanjutkan dengan uji Duncan’s New Multiple Range Test (DNMRT) pada taraf nyata 5% dengan perlakuan: tanpa penambahan ekstrak peppermint, penambahan ekstrak peppermint 1%, 2%, 3 %, dan 4%. Pengamatan pada teh daun pegagan dengan penambahan ekstrak peppermint meliputi uji kadar air, kadar abu, uji aktivitas antioksidan, uji kualitatif senyawa triterpenoid dan steroid, uji kualitatif senyawa golongan alkaloid, uji kandungan total polifenol, dan uji organoleptik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan ekstrak peppermint berpengaruh nyata terhadap uji kadar air, kadar abu, aktivitas antioksidan, dan kandungan total polifenol teh daun pegagan yang dihasilkan. Hasil uji organoleptik menunjukkan penambahan ekstrak peppermint 4% sebagai produk terbaik dengan nilai kadar air (4,10%), kadar abu (14,23%), aktivitas antioksidan (55,22%), mengandung senyawa triterpenoid dan steroid, mengandung senyawa alkaloid, dan nilai total polifenol (11,88%).
PENGARUH PERBANDINGAN ARANG KULIT DURIAN DAN ARANG SERBUK KAYU SURIAN TERHADAP MUTU BRIKET Ismanto, Sahadi Didi; Siregar, Muhammad Rosyadi; Anggraini, Tuty
Jurnal Sains dan Teknologi Pangan 2017: PROSIDING SEMINAR NASIONAL FKPT-TPI 2017
Publisher : JURUSAN ILMU DAN TEKNOLOGI PANGAN, UNIVERSITAS HALU OLEO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (25.875 KB)

Abstract

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh perbandingan arang kulit durian dan arangserbuk kayu surian terhadap mutu briket arang yang dihasilkan berdasarkan Standar Nasional Indonesia dan untuk mengetahui kelayakan usaha pembuatan briket arang. Rancangan yang digunakan dalampenelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 5 perlakuan dan 3 ulangan sebagai berikutA (70% arang kulit durian : 30% arang serbuk kayu), B (60% arang kulit durian : 40% arang serbuk kayu), C (50% arang kulit durian : 50% arang serbuk kayu), D (40% arang kulit durian : 60% arangserbuk kayu), E (30% arang kulit durian : 70% arang serbuk kayu). Data dianalisis dengan uji F dandilanjutkan dengan New Multiple Range Uji Duncan (DNMRT) pada 5%. Pengamatan briket arang terdiri dari kadar air, kadar abu, volatile matter, fixed carbon, nilai kalor,  densitas, kuat tekan, dan lajupembakaran. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perlakuan perbandingan pembuatan briket arangmemberikan pengaruh terhadap uji kadar air, kadar abu, kualitas nilai kalor, volatile matter, fixed carbon,dan kekuatan tekan yang dilakukan, kecuali densitas yang tidak memberikan pengaruh terhadappembuatan briket arang. Perlakuan terbaik ditinjau dari segi nilai kalor adalah perlakuan E : 30% arangkulit durian + 70% arang serbuk kayu sebesar 4903,803 Kal/gram. Hasil analisa sifat kimia dan fisikbriket arang dari kulit durian dan serbuk kayu surian rata rata belum memenuhi SNI 01-6235-2000 briketarang. Briket arang ini layak untuk dikembangkan dari segi kelayakan usahanya dengankeuntungan/tahun Rp 13.032.864,99 , BCR = 1,29 dan BEP= 11.538,49 kg/tahun, untuk produksibriket/tahun maka titik impas akan tercapai.
Pengaruh Penambahan Peppermint (Mentha piperita, L.) Terhadap Kualitas Teh Daun Pegagan (Centella asiatica, L. Urban) Tuty Anggraini; Diana Silvy; Sahadi Didi Ismanto; Firdaus Azhar
Jurnal Litbang Industri Vol 4, No 2 (2014)
Publisher : Institution for Industrial Research and Standardization of Industry - Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (336.43 KB) | DOI: 10.24960/jli.v4i2.636.79-88

Abstract

The aim of this research was to determine the effect of peppermint extract toward quality of pegagan leaves tea. The research using a completely randomized design (CRD) consisted of 5 treatments and 3 replications. Data was analyzed statistically using ANOVA that followed by a test of Duncan's New Multiple Range Test (DNMRT) at the 5% significance level. The treatments were without the addition of peppermint extract, addition of peppermint extract 1%, 2%, 3%, and 4%. Observation of the pegagan leaves tea consisted of moisture content, ash content, antioxidant activity test, a qualitative test of triterpenoids and steroids compounds, qualitative test of alkaloids compounds, total polyphenol content, and sensory evaluation. The results showed that the addition of peppermint extract significantly affected the moisture content, ash content, antioxidant activity and total polyphenol content of pegagan leaves tea. The results of sensory evaluation showed that the addition of 4% pepermint extract was the best treatment with water content (4.10%), ash content (14.23%), antioxidant activity (55.22%), containing triterpenoid and steroid compounds, containing alkaloid compound, and total polyphenols value (11.88%).ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan ekstrak peppermint terhadap kualitas teh daun pegagan. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari 5 perlakuan dan 3 kali ulangan. Data dianalisis secara statistika dengan menggunakan ANOVA dan jika berbeda nyata, dilanjutkan dengan uji Duncan’s New Multiple Range Test (DNMRT) pada taraf nyata 5% dengan perlakuan: tanpa penambahan ekstrak peppermint, penambahan ekstrak peppermint 1%, 2%, 3 %, dan 4%. Pengamatan pada teh daun pegagan dengan penambahan ekstrak peppermint meliputi uji kadar air, kadar abu, uji aktivitas antioksidan, uji kualitatif senyawa triterpenoid dan steroid, uji kualitatif senyawa golongan alkaloid, uji kandungan total polifenol, dan uji organoleptik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan ekstrak peppermint berpengaruh nyata terhadap uji kadar air, kadar abu, aktivitas antioksidan, dan kandungan total polifenol teh daun pegagan yang dihasilkan. Hasil uji organoleptik menunjukkan penambahan ekstrak peppermint 4% sebagai produk terbaik dengan nilai kadar air (4,10%), kadar abu (14,23%), aktivitas antioksidan (55,22%), mengandung senyawa triterpenoid dan steroid, mengandung senyawa alkaloid, dan nilai total polifenol (11,88%).
Karakteristik Sponge Cake Berbahan Dasar Tepung Beras Merah, Hitam, dan Putih dari Beberapa Daerah di Sumatera Barat Tuty Anggraini; Yossie Kharisma Dewi; Kesuma Sayuti
Jurnal Litbang Industri Vol 7, No 2 (2017)
Publisher : Institution for Industrial Research and Standardization of Industry - Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (407.909 KB) | DOI: 10.24960/jli.v7i2.3378.123-136

Abstract

Pigmented rice such as red and black rice contains bioactive compound including flavonoids that can act as antioxidants. However, the use of red and black rice has not been as popular as white rice thus need to improve the utilization of these type of rice. The alternative is conducted by increasing the fiber and antioxidant intake. Red and black rice can be utilized as the main material to make sponge cake. West Sumatera had many cultivars of black, red, and white rice. The research was aimed to know the antioxidant activity, polyphenols, anthocyanin and the physical characteristics of the sponge cake from different varieties of red, black, and white rice from some areas in West Sumatra. The results showed that the sponge cake of black rice had the highest value of antioxidants, polyphenols, and anthocyanin as well as the physical characteristics compared to sponge cake of red and white rice. Sponge cake of black rice from Solok Selatan was the best product with antioxidant activity 44.94%, at a concentration 1000 ppm, total polyphenols 13.79%, and anthocyanin content 10.31 mg/l.ABSTRAKBeras berpigmen seperti beras merah dan beras hitam mengandung sejumlah komponen bioaktif, seperti senyawa flavonoid yang dapat berperan sebagai antioksidan. Namun, penggunaan beras merah dan hitam belum sepopuler beras putih sehingga perlu dilakukan suatu alternatif untuk meningkatkan pemanfaatan jenis beras tersebut guna meningkatkan asupan serat dan antioksidan. Beras merah dan beras hitam dapat dimanfaatkan sebagai bahan utama dalam pembuatan sponge cake. Sumatera Barat memiliki banyak kultivar beras hitam, merah dan putih. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antioksidan, kadar polifenol, antosianin serta karakteristik fisik sponge cake dari berbagai varietas beras merah, hitam dan putih dari beberapa daerah di Sumatera Barat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sponge cake beras hitam memberikan nilai antioksidan, kadar polifenol dan antosianin yang lebih tinggi, serta karakteristik fisik yang lebih baik dibanding sponge cake beras merah dan putih. Spongecake dari beras hitam varietas Solok Selatan dipilih menjadi produk terbaik dengan aktivitas antioksidan 44,94% pada konsentrasi 1000 ppm,total polifenol 13,79% dan kandungan antosianin 10,31 mg/L.
Isolasi, identifikasi dan penyiapan sediaan kering Bakteri Asam Laktat yang berpotensi sebagai probiotik dari dadih asal Sijunjung Sumatera Barat Yulia Helmi Diza; Alfi Asben; Tuty Anggraini
Jurnal Litbang Industri Vol 10, No 2 (2020)
Publisher : Institution for Industrial Research and Standardization of Industry - Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24960/jli.v10i2.6532.155-164

Abstract

Dadih merupakan produk fermentasi susu kerbau yang berasal dari Sumatera Barat, kaya akan bakteri asam laktat yang berpotensi sebagai probiotik. Berdasarkan hal tersebut, telah dilakukan penelitian untuk mengisolasi, mengidentifikasi, menguji karakteristik probiotik dan menyiapkan sediaan kering bakteri asam laktat dari dadih Sijunjung Sumatera Barat. Isolasi bakteri dadih dilakukan sampai diperoleh koloni yang seragam dilanjutkan dengan identifikasi bakteri menggunakan Kit API 50 CHL Kemudian dilakukan pengujian sifat probiotiknya, dan dilanjutkan dengan proses penyediaan bakteri kering menggunakan bahan pengkapsul natrium alginat dan skim secara  freeze drying. Terhadap sediaan bakteri kering dihitung rata-rata kadar air dan viabilitasnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa isolat bakteri dari dadih merupakan bakteri gram positif, berbentuk sel batang, ujung bentuk persegi dan posisi berantai. Hasil identifikasi menggunakan Kit API 50 CHL, teridentifikasi sebagai Lactobacillus paracasei ssp paracasei yang potensial sebagai probiotik dengan viabilitas yang baik, yaitu 89,52%.
Physical properties of a natural foam made from gambier: influence of proportion of gambier extract used Inda Three Anova; Anwar Kasim; Tuty Anggraini
Jurnal Litbang Industri Vol 8, No 2 (2018)
Publisher : Institution for Industrial Research and Standardization of Industry - Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (319.151 KB) | DOI: 10.24960/jli.v8i2.4059.89-94

Abstract

Tannin made from gambier extract contains hydroxyl groups and so can be modified to synthesize polymers. Gambier extract has a high tannin content that contains polyflavonoids with other additives. This allows it to be modified by polycondensation to make a polymer foam which can be used as an insulator for heat and sound, an absorber of heavy metal pollutants and for protective packaging. This study investigates the utilization of gambier in the manufacture of foam and determines the physical properties of the foam produced. The study was conducted using ethanol to produce the gambier extract from leaves of the plant which was used in the proportions of 14%, 24%, and 34% by weight to make different foam samples. Foam produced from 24% gambier extract had optimum qualities with a density value of 0.34 g/cm3, pH 6.83, compressive strength of 0.14 kg/cm2, thermal conductivity of 5.52 W/moC, and was semi-flexible foam. AbstrakSalah satu senyawa kelompok OH yang dapat dimodifikasi untuk tujuan sintesis polimer adalah tanin dari ekstrak gambir. Ekstrak gambir dengan kandungan tanin tinggi dapat dimodifikasi untuk pembuatan busa yang dapat digunakan sebagai bahan isolator panas, suara, dan penyerap logam serta untuk pengemasan. Pada pembuatan busa berbasis  gambir, tanin yang terdapat pada gambir berfungsi sebagai isolasi materi yang terjadi karena polikondensasi dari poliflavonoid tanin dengan bahan tambahan lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk memanfaatkan gambir dalam pembuatan busa dan mengetahui sifat fisik busa yang dihasilkan. Penelitian dilakukan dengan tahap awal ekstraksi gambir menggunakan etanol. Perlakuan penelitian adalah pemakaian ekstrak gambir 14%, 24%, dan 34%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa busa yang dihasilkan dari pemakaian ekstrak gambir 24% memiliki nilai densiti 0,34 g/cm3, pH 6,83, kuat tekan 0,14 kg/cm2, konduktivitas termal 5,52 W/moC, dan busa dapat digolongan sebagai busa semi fleksibel.
Karakterisasi busa kaku (rigid foam) yang dihasilkan dari bubuk gambir (Uncaria gambir Roxb.) dengan bubuk albumin E Efrina; Anwar Kasim; Tuty Anggraini; N Novelina; Alfi Asben
Jurnal Litbang Industri Vol 9, No 2 (2019)
Publisher : Institution for Industrial Research and Standardization of Industry - Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24960/jli.v9i2.5382.127-133

Abstract

Salah satu kandungan yang terdapat pada Gambir adalah tanin, tanin memiliki gugus hidroksil dan dapat membentuk senyawa kompleks yang kuat dengan protein. Sifat fenolik dari tanin dapat digunakan sebagai bahan polimer seperti pada pembuatan busa. Busa dapat digunakan sebagai adsorpsi ion logam dan bahan isolasi. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui interaksi antara perbedaan konsentrasi bubuk gambir dengan dua macam bubuk albumin yang digunakan pada pembuatan busa. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) Faktorial dengan 2 faktor dan 3 ulangan. Faktor A adalah jumlah penggunaan bubuk gambir pada pembuatan busa yaitu  16 g (A1), 18 g (A2), 20 g (A3), 22 g (A4), 24 g (A5) untuk setiap perlakuan. Faktor B adalah cara persiapan (preparasi) bubuk albumin yaitu dengan cara pengeringan lapis tipis (B1) dan dengan cara pengembangan busa (B2). Hasil penelitian menunjukkan nilai terbaik untuk kerapatan busa diperoleh pada perlakuan A4B1 yaitu 0.09 g/cm3, kekuatan tekan pada perlakuan A4B2 yaitu 4.68 kg/cm2, derajat pengembangan pada perlakuan A4B1 yaitu 53.61%, derajat keasaman pada perlakuan A4B1 yaitu pH 7.04, porositas pada perlakuan A3B2 yaitu 62.03% dan untuk pengamatan dengan menggunakan alat SEM, keseluruhan struktur mikroskopik busa yang dihasilkan adalah mulai dari berpori, agak rapat-sampai sangat rapat, memiliki diameter yang kecil-sangat besar sehingga busa dapat dikategorikan sebagai busa dengan sel tertutup atau busa kaku.ABSTRACTOne of the ingredients contained in Gambier is tannins, tannins have a hydroxyl group and can form strong complex compounds with proteins. The phenolic properties of tannins can be used as polymer materials as in foam making. Foam can be used as an adsorption of metal ions and insulating materials. This study aims to  determined the interaction between different concentration of gambier powder and two kinds of albumin powder to be used in making of foam. This study used Factorial Completely Randomized Design (CRD) with 2 factors and 3 replications. Factor A was the amount of gambier powder which was used in the manufacture of foam, there were 16 g (A1), 18 g (A2), 20 g (A3), 22 g (A4), 24 g (A5) for each of treatment. Factor B was the preparation method of albumin, with pan drying (B1) and by foaming drying (B2). The results showed the best value for bulk density is A4B1 (0.09 g/cm3), compressive strength in treatment A4B2 (4.68 kg/cm3), swelling degree in treatment A4B1 (53,61%), acidity (pH) in treatment A4B1 (7.04), porocity in treatment A3B2 (62.03%) and for SEM observations the entire microscopic structure of the foam produced is starting from porous, rather dense to very tight, having a small diameter until large, so that foam can be categorized as foam with rigid foam (closed cells).
CATECHIN CONTENT AND ANTIOXIDANT ACTIVITY OF SOME BREWED TEMPERATURE OF BLACK TEA SYRUP Tuty Anggraini
Jurnal Litbang Industri Vol 1, No 1 (2011)
Publisher : Institution for Industrial Research and Standardization of Industry - Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (153.124 KB) | DOI: 10.24960/jli.v1i1.589.8-14

Abstract

The catechin contents and the antioxidant activity of black tea syrup that brewed at some temperature still poorly understood. It has been investigated whether catechin contents and antioxidant activity of black tea syrup may be affected by hot or cold water.  The temperature of 30°C, 60°C, and 90°C were used to brew the syrup, and then the catechin and the antioxidant were determined at each temperature by using DPPH radical scavenging activity method. Measurement of DPPH was conducted for 2 minutes reaction time. Catechin contents were determined by using HPLC method. The result of research showed that the catechin and the antioxidant activity affected by temperature tested. Five kinds of catechin derivatives detected in black tea syrup, EGC (epigallocatechin), C (catechin), EGCG (epigallocatechin gallate), EC (epicatechin) and ECG (epicatechin gallate). The highest DPPH scavenging activity of black tea syrup was showed by 30°C.ABSTRAKKandungan katechin dan aktivitas antioksidan dari sirup teh hitam yang diseduh pada beberapa temperatur masih belum begitu dipahami. Pada penelitian ini telah diselidiki apakan kandungan katechin dan aktioksidan dipengaruhi oleh air dingin atau air panas. Temperatur 30oC, 60oC, dan 90oC digunakan untuk menyeduh sirup teh hitam lalu ditentukan kandungan katechin dan aktifitas antioksidannya pada masing-masing temperatur menggunakan metode aktifitas perangkap radikal bebas DPPH (dyphenyl pycrylhydrazyl). Pengukuran DPPH dilakukan selama waktu reaksi dua menit. Kandungan katechin ditentukan menggunakan metode HPLC (High Performance Liquid Chromatography). Hasil penelitian menunjukkan bahwa kandungan katechin dan aktifitas antioksidan sirup teh hitam dipengaruhi oleh temperatur yang diuji. Lima jenis turunan katechin terdeteksi dalam sirup teh hitam yaitu EGC (epigallocatechin), C (catechin), EGCG (epigallocatechin gallate), EC (epicatechin) and ECG (epicatechin gallate). Aktifitas perangkap DPPH tertinggi dari sirup teh hitam diperoleh pada temperatur 30oC.
Co-Authors Abdi Abdi, Abdi Ade Sukma Ade Sukma Aidila Fitria, Eddwina Aisman Aisman Al-Hafit, Busra Alfi Asben Amaliyah Tarumiyo, Aurelia Anak Agung Istri Sri Wiadnyani Anesti Viantika Gea Annesa Kadri Anwar Kasim Athanasia Amanda Septevani Azhar, Firdaus Azzahra, Yasmin Bahar, Rini Benni Satria Chandra Gunawan D. Novia Daimon Syukri Deddi Prima Putra Deni Novia Dewi, Yossie Kharisma Diana Sylvi Diana Sylvi Dini Hari, Purnama Dini Hervani Dini Hervani E Efrina Emil Salim Fauzan Azima Felga Zulfia Rasdiana Firdaus Azhar Hasbullah Hasbullah Hasbullah Hasbullah Hasbullah Hasbullah Hasbullah Hasbullah Hendra Saputra Hendra Saputra Hendra Saputra Heni Pujiastuti Hervani, Dini Inda Three Anova Indrapriyatna, Ahmad Syafruddin Indri Juliyarsi Irfan Suliansyah Ismed Ismed Jessica, Adhitya Kadri, Annesa Lailita Nurrahmi Putri Laksono Trisnantoro Lidya Nora Marlis Salisma Melia, Sri Melisa Zahra Meuthia Fiana, Risa Mimi Harni Mimi Harni Mimi Harni Mislaini Mislaini Najmiatul Fitria Nela Shinta Neswati Neswati Netty Sri Indeswari Nia Boru Ritonga Novelina Novitasari, Rifni Novizar Nazir Novizar Novizar Novizar Novizar Novizar, Novizar Pebrina Rohayati Rina Purnama Dini Hari Putri, Lailita Nurrahmi Qisthina, Yaumil Rahmi Holinesti Ratna Mayang Sari Reni Koja Rilma Novita Rina Yenrina Rina Yenrina Rini B Rini Rini RINI RINI Rini Rini Rini Rini Rini Rini Rini Rini Ritonga, Nia Boru Sahadi Didi Ismanto Sayuti, Kesuma Siregar, Muhammad Rosyadi Sri Melia Surini Siswarjono Vlio Lina Monalisa Wellyalina, Wellyalina Welya Refdi, Cesar Yulia Helmi Diza Yusniwati Yusniwati