Claim Missing Document
Check
Articles

Found 16 Documents
Search

ANALISIS SWOT SEBAGAI PENENTU STRATEGI PEMASARAN PADA RUMAH SAKIT GIGI DAN MULUT BAITURRAHMAH PADANG Hanim Khalida Zia; Rima Semiarty; Ratni Prima Lita
Jurnal Kesehatan Andalas Vol 7 (2018): Supplement 4
Publisher : Fakultas Kedokteran, Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jka.v7i0.914

Abstract

Jumlah kunjungan pasien Instalasi Rawat Jalan Rumah Sakit Gigi dan Mulut Baiturrahmah Padang pada tahun 2016 yaitu 27.933 kunjungan. Pada tahun 2017 mengalami penurunan (41,7%) yaitu 16.288 kunjungan. Sedangkan, pada tahun 2018 mengalami sedikit peningkatan (3,7%) yaitu 16.884 kunjungan. Setiap rumah sakit harus dapat membuat suatu strategi pemasaran yang tepat untuk dapat bersaing dimasa sekarang dan akan datang. Salah satu upaya strategi pemasaran adalah analisis SWOT. Analisis SWOT mengidentifikasi strengths (kekuatan) dan weaknesses (kelemahan) pada aspek internal serta opportunities (peluang) dan threats (ancaman) pada aspek eksternal perusahaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui strategi pemasaran yang dapat dilakukan oleh Rumah Sakit Gigi dan Mulut Baiturrahmah Padang berdasarkan analisis SWOT. Jenis penelitian adalah kualitatif. Informan terdiri dari Pemilik, Direktur, Wakil Direktur, Karyawan, Mahasiswa, Pasien dan Masyarakat yang tinggal di sekitar Rumah Sakit Gigi dan Mulut Baiturrahmah Padang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi SO (Strengths Opportunities): meningkatkan kualitas kesehatan pelayanan gigi dan mulut, menjalin kerja sama dengan instansi di bidang kesehatan, menggunakan alat dan bahan terbaru dan menjadi pusat rujukan pelayanan kesehatan gigi dan mulut. Strategi WO (Weaknesses Opportunities): menyelesaikan proses akreditasi, pengaturan jadwal dan tarif dokter, melakukan promosi melalui berbagai media dan menambah jumlah SDM untuk kegiatan pemasaran. Strategi ST (Strengths Threats): meningkatkan pelayanan unggulan di bidang periodonsia dengan pelatihan kepada karyawan dan membuat pendaftaran online. Sedangkan, strategi WT (Weaknesses Threats): membentuk bagian pemasaran untuk meningkatkan kegiatan promosi.
ANALISIS KOMPARATIF SEBAGAI PENENTU SWOT PADA RUMAH SAKIT GIGI DAN MULUT BAITURRAHMAH PADANG Hanim Khalida Zia; Rima Semiarty; Ratni Prima Lita
B-Dent: Jurnal Kedokteran Gigi Universitas Baiturrahmah Volume 6, Nomor 1, Juni 2019
Publisher : Universitas Baiturrahmah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (196.277 KB) | DOI: 10.33854/jbd.v6i1.125

Abstract

Pada tahun 2017 pendapatan Rumah Sakit Gigi dan Mulut Baiturrahmah Padang meningkat 5,8% dan pada tahun 2018 pendapatan menurun sebanyak 23,5%. Situasi perkembangan zaman yang selalu berubah-ubah dapat menjadikan peluang peningkatan usaha atau bahkan menjadi ancaman bagi rumah sakit. Salah satu upaya untuk mengetahui strategi pemasaran yang tepat bagi rumah sakit adalah dengan analisis SWOT. Analisis SWOT dapat dimulai dengan memahami strengths (kekuatan) dan weaknesses (kelemahan) pada aspek internal serta mengenali opportunities (peluang) dan threats (ancaman) yang terkandung dalam lingkungan eksternal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hasil analisis komparatif sebagai penentu SWOT pada Rumah Sakit Gigi dan Mulut Baiturrahmah Padang. Jenis penelitian adalah kualitatif. Informan terdiri dari Pemilik, Direktur, Wakil Direktur, Karyawan, Mahasiswa, Pasien dan Masyarakat yang tinggal di sekitar Rumah Sakit Gigi dan Mulut Baiturrahmah Padang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kekuatan utamanya yaitu memiliki izin operasional RSGM. Kelemahan utamanya yaitu belum terakreditasi. Peluang utamanya yaitu perkembangan teknologi yang semakin maju. Sedangkan, ancaman utamanya yaitu media sosial sehingga promosi pesaing lebih gencar.
Hubungan Tingkat Pengetahuan Anak Tentang Kesehatan Gigi Dan Mulut Dengan Perilaku Menyikat Gigi Pada Siswa Kelas 1-3 Di Sdn 28 Rawang Timur Hanim Khalida Zia; Resa Ferdina; Salsa Nabila Evandi
Menara Ilmu : Jurnal Penelitian dan Kajian Ilmiah Vol 17, No 1 (2023): Vol 17 No. 01 JULI 2023
Publisher : LPPM Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31869/mi.v17i1.4527

Abstract

Kesehatan gigi dan mulut merupakan penunjang tercapainya kesehatan tubuh yang optimal. Kondisi kesehatan gigi dan mulut yang terpelihara akan berpengaruh pada peningkatan kualitas hidup dan produktifitas sumber daya manusia. Periode usia anak sekolah 6-12 tahun adalah salah satu kelompok yang rentan akan penyakit gigi dan mulut. Pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut pada anak sangat penting karena merupakan kelompok usia yang sangat kritis terhadap terjadinya karies gigi permanen, pada usia ini mempunyai sifat khusus yaitu masa transisi pergantian gigi susu ke gigi permanen. Beberapa penelitian menyatakan bahwa tingkat pengetahuan dan perilaku menyikat gigi pada anak dapat mempengaruhi pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut. Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan anak tentang kesehatan gigi dan mulut dengan perilaku menyikat gigi pada Siswa Kelas 1-3 di SDN 28 Rawang Timur. Jenis penelitian ini adalah survei analitik dengan pendekatan cross sectional. Penelitian ini dilakukan dengan jumlah sampel sebanyak 103 responden yang diambil secara purposive sampling. Pengambilan data dilakukan dengan memberikan lembaran kuesioner kepada Siswa SD kelas 1-3 di SDN 28 Rawang Timur. Hasil Penelitian menunjukkan sebagian besar siswa kelas 1-3 memiliki tingkat pengetahuan kategori cukup sebanyak 42,7% dan perilaku menyikat gigi dengan kategori cukup sebanyak 52,4%. Hasil uji statistik menunjukkan adanya hubungan signifikan antara pengetahuan dengan perilaku menyikat gigi pada Siswa Kelas 1-3 di SDN 28 Rawang Timur dimana hasil uji statistik diperoleh nilai p = 0,000 (p < 0,05). Kata Kunci: Tingkat pengetahuan, kesehatan gigi dan mulut anak, perilaku menyikat gigi
HUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU IBU TERHADAP KEBIASAAN MENYIKAT GIGI ANAK Hanim Khalida Zia; Nurhamidah Nurhamidah; Dhona Afriza
B-Dent: Jurnal Kedokteran Gigi Universitas Baiturrahmah Volume 1, Nomor 1, Juni 2014
Publisher : Universitas Baiturrahmah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (169.679 KB) | DOI: 10.33854/JBDjbd.51

Abstract

Peran orang tua terutama ibu, sangat berpengaruh dalam pemeliharaan kesehatan dan kebersihan gigi anak. Pengetahuan, sikap dan perilaku ibu terhadap kesehatan gigi akan menentukan status kesehatan gigi anak kelak. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan, sikap dan perilaku ibu terhadap kebiasaan menyikat gigi pada murid kelas 1 di SDN 02 Ulak Karang Kota Padang. Jenis penelitian adalah survei analitik dengan rancangan cross sectional. Cara pengambilan sampel dengan conservative sampling yaitu 36 orang ibu beserta anaknya. Hasil penelitian menunjukkan 52,8% murid kelas 1 SDN 02 Ulak Karang Kota Padang sering menyikat gigi, sedangkan 47,2% lagi jarang menyikat gigi. Terdapat hubungan signifikan antara pengetahuan ibu dengan kebiasaan menyikat gigi anaknya (p = 0,000). Antara perilaku ibu dengan kebiasaan menyikat gigi anaknya juga memiliki hubungan signifikan (p = 0,007). Namun tidak terdapat hubungan antara sikap ibu dengan kebiasaan menyikat gigi anaknya (p = 0,101). Dari hasil penelitian sebagian besar responden sudah mengetahui cara memelihara kesehatan gigi dan mulut anak, aplikasinya dalam hal tindakan pemeliharaan juga sudah baik, tetapi sikap yang ditunjukkan responden dalam pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut anak masih kurang.
Tingkat Keberhasilan Perawatan Rampant Caries Pada Anak: Scoping Review Lucky Joisie; Sri Pandu Utami; Hanim Khalida Zia
Menara Ilmu : Jurnal Penelitian dan Kajian Ilmiah Vol 17, No 2 (2023): Vol 17 No. 02 OKTOBER 2023
Publisher : LPPM Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31869/mi.v17i2.4751

Abstract

ABSTRAK Latar belakang: Rampant caries merupakan suatu jenis karies yang sering ditemukan pada anak usia dibawah 5 tahun, dimana proses terjadinya karena ketidakseimbangan mineralisasi dalam waktu lama dalam rongga mulut yang diakibatkan peningkatan konsumsi karbohidrat yaitu sering mengkonsumsi makanan dan minuman kariogenik yang tinggi kandungan sukrosanya. Proses meluasnya karies sangat cepat dan terjadi secara tiba-tiba. Pengendalian rampant caries harus dilakukan secara sistematis dan komprehensif serta sesuai dengan prinsip pencegahan dan perawatan secara menyeluruh. Tujuan: Tujuan dari scooping review ini adalah untuk mengetahui tingkat keberhasilan perawatan rampant caries pada anak. Metode: Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian adalah metode studi pustaka. Data berupa artikel didapatkan melalui pencarian Database Google Scholar, PubMed, Midline. Artikel yang dijadikan sampel penelitian adalah artikel yang dipublikasikan dengan rentang waktu penerbitan maksimal 7 tahun dari tahun 2015 – 2022, artikel berbahasa Indonesia dan berbahasa Inggris, artikel tersedia dalam bentuk abstrak, fulltext, dan original article. Hasil: Dari scooping review ini mengungkapkan bahwa perawatan rampant caries pada anak dapat dilakukan dengan berbagai macam cara oleh dokter gigi tergantung kedalaman dan letak karies (gigi anterior dan posterior). Kesimpulan : Tingkat keberhasilan perawatan rampant caries terbaik pada anak yaitu dengan perawatan SSC Teknik Hall pada gigi posterior dengan tingkat keberhasilan (86,2%) dan Perawatan menggunakan larutan SDF 38% pada gigi anterior dengan tingkat keberhasilan (71%) dalam jangka waktu 30 bulan. Background: Rampant caries is a type of caries that is often found in children under 5 years of age, where the process occurs due to an imbalance of long-term mineralization in the oral cavity resulting from increased consumption of carbohydrates, namely frequent consumption of cariogenic foods and drinks that contain high sucrose content. The process of spreading caries is very fast and occurs suddenly. Control of rampant caries must be carried out systematically and comprehensively and in accordance with the principles of prevention and treatment as a whole. Purpose: The purpose of this scooping review is to determine the success rate of treating rampant caries in children. Method: The research method used in this research is the literature study method. Data in the form of articles were obtained through searching the Google Scholar Database, PubMed, Midline. Articles used as research samples are published articles with a maximum publication period of 7 years from 2015 – 2022, articles in Indonesian and English, articles available in abstract, full text, and original articles. Results: This scooping review reveals that the treatment of rampant caries in children can be done in various ways by dentists depending on the depth and location of the caries (anterior and posterior teeth). Conclusion: The best success rate for treating rampant caries in children is SSC Hall Technique treatment on posterior teeth with a success rate (86.2%) and treatment using 38% SDF solution on anterior teeth with a success rate (71%) within 30 months . Keywords: Rampant caries, success rate, treatment, children    
The Relationship of Knowledge and Attitude Towards Hand Washing Behavior in Baiturrahmah Dental Hospital During the Covid-19 Pandemic Amirah Dinah; Hanim Khalida Zia; Valendriyani Ningrum
Denta Journal Kedokteran Gigi Vol 17 No 2 (2023): Agustus
Publisher : Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Hang Tuah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30649/denta.v17i2.8

Abstract

Bacground: Dental practice is very susceptible to nosocomial infections. One of the infection control prevention efforts that can be done is by washing hands. Hand washing is a process that removes dirt on the hands by using a detergent containing an antiseptic agent and running water. Objective: To determine the relationship between knowledge and attitudes towards hand washing in professional students at Baiturrahmah Dental Hospital during the COVID-19 pandemic. Method: This research was a type of quantitative research using observational analytic method with a cross-sectional design. This research was conducted at Baiturrahmah Dental Hospital which was held in November–December 2021. The sampling technique in this study was consecutive sampling. The number of sampels in this study was 80 sampels. Research through the google form given by researchers to research respondents. Result:This study indicated that most of the respondents have good knowledge of hand washing (91.2%), good hand washing attitudes (99.0%), and good hand washing behavior (100.0%). The correlation analysis test was carried out using the Pearson correlation test for parametric analysis and the Spearman correlation test for non-parametric analysis. There was a significant relationship between knowledge of hand washing behavior (p<0.05) and attitudes towards hand washing behavior (p<0.05). Conclusion: There was a significant relationship between knowledge of handwashing behavior in professional students at Baiturrahmah Dental Hospital and there is a significant relationship between attitudes towards handwashing behavior in professional students at Baiturrahmah Dental Hospital.
Uji zona hambat ekstrak metanol teripang putih (holothuria scabra) mentawai terhadap Streptococcus sanguinis pada Stomatitis Aftosa Rekuren secara in vitro: studi eksperimental Rahmah, Aisha Fatihatur; Arma, Utmi; Lestari, Citra; Edrizal, Edrizal; Zia, Hanim Khalida
Padjadjaran Journal of Dental Researchers and Students Vol 8, No 1 (2024): Februari 2024
Publisher : Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/pjdrs.v8i1.52551

Abstract

ABSTRAKPendahuluan: Stomatitis aftosa rekuren (SAR) atau sariawan merupakan ulser berbentuk oval atau bulat yang sakit dan terjadi secara berulang, serta dapat sembuh secara spontan dengan atau tanpa pengobatan. Streptococcus sanguinis (S. sanguinis) bentuk initial L forms banyak ditemukan pada penderita SAR dan dapat memperparah kondisi SAR. Salah satu hewan yang banyak dimanfaatkan sebagai bahan untuk pengobatan alternatif adalah teripang putih atau Holothuria scabra (H. scabra) yang berasal dari kepulauan Mentawai. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis daya hambat ekstrak metanol teripang putih (H. scabra) terhadap S. sanguinis yang banyak ditemukan pada penderita Stomatitis Aftosa Rekuren secara in vitro. Metode: Jenis penelitian eksperimental laboratoris dengan rancangan penelitian posttest only control group design. Sampel pada penelitian ini adalah ekstrak metanol teripang putih dari pulau Siberut, kepulauan Mentawai, yang diperoleh dalam keadaan sudah kering di kota Padang dan bakteri S. sanguinis ATCC 10556 yang diperoleh dari Laboratorium Penelitian Antar Universitas (PAU) Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. Terdapat 5 kelompok perlakuan, yaitu pengujian dengan konsentrasi ekstrak metanol teripang putih (H. scabra) 2, 4, dan 8%, serta kontrol positif (chlorhexidine 0,2%) dan kontrol negatif.  Masing-masing kelompok perlakuan diulang sebanyak 5 kali sehingga besar sampel menjadi total 25 pengulangan.  Data yang diperoleh diolah menggunakan uji Independent Sample (T-Test). Hasil: Terdapat zona hambat ekstrak metanol teripang putih (H. scabra) terhadap S. sanguinis pada stomatitis aftosa rekuren yang diujikan secara in vitro pada konsentrasi 8% dengan sig 0,001 atau < 0,05, sebesar 0,81 mm, sedangkan pada konsentrasi 2 dan 4% tidak terdapat zona hambat. Simpulan: Ekstrak metanol teripang putih (H. scabra) Mentawai memiliki zona hambat pada konsentrasi 8%, tetapi dalam kategori lemah (weak) dan kurang efektif jika dibandingkan dengan kontrol positif yaitu chlorhexidine 0,2%KATA KUNCI:  stomatitis aftosa rekuren, s. sanguinis, h. scabra, zona hambat, ekstrak teripangInhibition zone test of methanol extract of mentawai white sea cucumber (holothuria scabra) against streptococcus sanguinis in recurrent aphthous stomatitis in vitro: experimental studyABSTRACTIntroduction: Recurrent aphthous stomatitis (SAR) or canker sores are painful oval or round ulcers that occur recurrently and can heal spontaneously with or without treatment. Streptococcus sanguinis (S. sanguinis) plays a role in aggravating SAR in patients and mostly found in the of initial L forms. One of the animals that is widely used as an ingredient for alternative medicine is white sea cucumber or Holothuria scabra (H. scabra) from the Mentawai islands. The purpose of this study was to analyze the inhibition zone of white sea cucumber (H. scabra) methanol extract against S. sanguinis in recurrent aphthous stomatitis (in vitro study). Methods: Laboratory experimental and posttest only control group designs were used in this study. The samples in this study were a dry form of methanol extract of white sea cucumber from Siberut island, Mentawai islands obtained in Padang city. The S. sanguinis ATCC 10556 bacteria obtained from the Inter-University Research Laboratory (PAU) of Gadjah Mada University, Yogyakarta. There were 5 treatment groups, namely 2, 4, and 8%, of white sea cucumber (H. scabra) methanol extract, as well as positive control (0.2% chlorhexidine) and negative control. Each treatment group was repeated 5 times so that the sample size was a total of 25 repetitions. The data obtained was processed using the Independent Sample test (T-Test). Results: The obtained zone of inhibition of the 8% methanol extract of white sea cucumber (H. scabra) against S. sanguinis was 0.81 mm, with a significance of 0.001 (<0.05), while at concentrations of 2% and 4% there were no zone of inhibition. Conclusion: Methanol extract of Mentawai white sea cucumber (H. scabra) has an inhibition zone at the best concentration of 8%, with a weak category against S. sanguinis bacteria and less effective when compared to the 0.2% chlorhexidine.KEY WORDS: recurrent aphthous stomatitis, s. sanguinis, h. scabra, inhibition zone, sea cucumber extract.
Analisis Penerapan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) pada Anak-Anak di Rumah Asuh YABNI Padang Huvaid, Sevilla Ukhtil; Zia, Hanim Khalida
Jurnal Riset Hesti Medan Vol 8, No 1 (2023): Edisi Juni
Publisher : Akademi Keperawatan Kesdam I/Bukit Barisan Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34008/jurhesti.v8i1.315

Abstract

Clean and Healthy Living Behavior (PHBS) is a form of community empowerment that is aware, willing and able to practice PHBS. YABNI Padang Foster Home is a foster home/dormitory which not only functions as a residence but also as a base for services, coaching, a means of development and maturation as well as a place to practice skills as a provision to achieve the dreams of foster children. The aim of this research is to conduct an analysis of the application of PHBS to foster children at the YABNI Padang Orphanage. The type of research used is analytical research using a cross sectional design. The population unit in this study is 45 foster children residing in the YABNI Padang Orphanage. Data analysis in this study used bivariate analysis with the chi square test. The results of research regarding the implementation of PHBS at the YABNI Padang Foster Home can be concluded that there is a significant relationship between the variables of knowledge (p=0.028), attitude (p=0.024), availability of facilities (p=0.027) and the role of foster siblings/managers (p=0.011) with the implementation of PHBS at the YABNI Padang Orphanage. Therefore, it is necessary to create behavior change communication by increasing the active role of foster siblings/managers in efforts to implement PHBS through providing education and providing the health facilities needed to implement PHBS. Apart from that, it is also necessary to carry out routine and timely supervision of the entire series of PHBS activities so that the activities are right on target and in accordance with the predetermined schedule.
Pengobatan Gigi Gratis Santriwati Panti Asuhan Liga Dakwah Padang Kornialia Kornialia; Hanim Khalida Zia; Yenita Alamsyah
Warta Pengabdian Andalas Vol 31 No 3 (2024)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jwa.31.3.634-642.2024

Abstract

The 2018 basic health research of the Indonesian Ministry of Health reported that dental and oral health problems in adolescents have a large percentage. In contrast, caries or cavities have the most significant proportion at 45.3%, and swollen gums have 14%. Meanwhile, according to WHO, those who experience cavities in the 12-year-old age group are 43.43%, and in the 15-year-old age group are 33.54%. Of this proportion, only a few receive services from dental medical personnel. Community service was carried out at the Liga Dakwah Padang Orphanage. In the initial survey, when the team interviewed the foster teachers, it was discovered that so far, many female students have experienced dental and oral problems, ranging from toothache, cavities, bleeding gums, and canker sores. The foster teachers gave them available painkillers at the orphanage or went to the nearest health center to treat the students' toothaches. The community service aimed to improve the dental and oral health of the female students who live there by providing counseling, services, and dental and oral care to female students with dental and oral problems. The method of implementing the activity is: 1. Dental and oral health counseling, demonstration of brushing teeth, discussion and provision of pretest and posttest questionnaires, 2. Service activities were carried out at the dentist's practice for female students with dental and oral problems, such as caries, fillings, extractions, and tartar cleaning. The results of this service were that dental and oral health counseling activities were carried out for female students so that the level of knowledge of female students improved, increasing from 23.7% to 50.8%. Dental and oral care has been carried out for 49 female students with the following actions: cleaning of tartar to 11 people, fillings to 19 people, extractions to 14 people, and provision of toothache medicine to 5 people. This activity provided students access to dental services and improved their dental and oral health. This service activity concluded that there is an increase in female students' knowledge about dental and oral health and their level of dental and oral health.
Minat Global dalam Bidang Konservasi Gigi Sebelum dan Masa Pandemi COVID-19: Analisis Data Google Trends Salmia Atika Desri; Hanim Khalida Zia; Widyawati Widyawati; Valendriyani Ningrum
Jurnal Penelitian Kesehatan SUARA FORIKES 2022
Publisher : FORIKES

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33846/sf13nk434

Abstract

The COVID-19 pandemic situation has caused changes in needs and new challenges in dentistry services. Toothache often requires immediate treatment. The source of pain is generally caused by cavities that require conservative measures. The aim of this research is to analyze the changing global interest in dental conservation before and during the COVID-19 pandemic. This research used analytic observational method. The secondary data used came from Relative Search Volume (RSV) Google Trends, from all countries in the world that access search data through the Google database. This study used five keywords related to the field of tooth conservation, namely "tooth decay", dental veneers", "dental filling", "root canal treatment", "fracture tooth". Data from Google Trends was continued with statistical tests using the Wilcoxon test. The top searched topics related to tooth conservation are tooth decay, dental veneers, dental fillings, root canal treatment, fracture teeth. The results of Google Trends data analysis showed that there had been a significant change in interest in searching for information related to the field of dental conservation from before the pandemic to the pandemic worldwide with p-value <0.05 for all keywords. The decrease in keyword searches predicts concerns about dental treatment during a pandemic. Teledentistry is a program that can be used to prepare for effective remote dental services in the future.Keywords: global interest; Google Trends; toothache; tooth conservation; COVID-19 ABSTRAK Situasi pandemi COVID-19 menyebabkan perubahan kebutuhan dan tantangan baru dalam pelayanan kedokteran gigi. Rasa sakit gigi seringkali membutuhkan penanganan segera. Sumber rasa sakit pada umumnya diakibatkan oleh gigi berlubang yang memerlukan tindakan konservatif. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis perubahan minat global dalam bidang konservasi gigi sebelum dan masa pandemi COVID-19. Penelitian ini menggunakan metode observasional analitik. Data sekunder yang digunakan bersumber dari Relative Search Volume (RSV) Google Trends, dari seluruh negara di dunia yang mengakses pencarian data melalui Google database. Penelitian ini menggunakan lima kata kunci yang terkait bidang konservasi gigi yakni “tooth decay”, dental veneers”, “dental filling”, “root canal treatment”, “fracture tooth”. Data dari Google Trends dilanjutkan dengan uji statistik menggunakan uji Wilcoxon. Topik teratas pencarian terkait konservasi gigi adalah tooth decay, dental veneers, dental filling, root canal treatment, fracture tooth. Hasil analisis data Google Trends menunjukkan adanya perubahan minat pencarian informasi terkait bidang konservasi gigi secara signifikan dari masa sebelum pandemi hingga masa pandemi di seluruh dunia dengan nilai p <0,05 pada semua kata kunci. Penurunan pencarian kata kunci tersebut memprediksi adanya kekhawatiran melakukan perawatan gigi pada masa pandemi. Teledentistry merupakan program yang dapat dikembangkan penggunaannya untuk mempersiapkan pelayanan kedokteran gigi jarak jauh yang efektif di masa depan.Kata kunci: minat global; Google Trend; sakit gigi; konservasi gigi; COVID-19