Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Anemia Pada Ibu Hamil Akhirin, May Munah; Sanjaya, Riona; Sagita, Yona Desni; Putri, Nopi Anggista
Wellness And Healthy Magazine Vol 3, No 1 (2021): February
Publisher : Universitas Aisyah Pringsewu (UAP) Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30604/well.158312021

Abstract

Anemia in pregnancy usually occurs in the first and third trimesters with Hb levels below 11gr% and in the second trimester with Hb levels less than 10.5gr%. The incidence of anemia in pregnant women in Indonesia still reaches 40 - 50%. There are several factors that cause anemia such as nutritional status, pregnancy spacing, education, parity, mother's age, and frequency of Antenatal Care (ANC). The purpose of this research was to determine the associated factors to the anemia incidence of pregnant women in the Working Area of Biha Public Health Center Pesisir Barat Regency in 2021. This research type is quantitative with a cross-sectional design. The population in this study were all the third trimester of pregnant women in the working area of the Biha Public Health Center Pesisir Barat Regency in February-March 2021, amounting to 55 people with a sample of 55 people. The sampling technique used is total sampling. The data analysis used was univariate and bivariate (chi-square) analysis. The research result indicated that there was a correlation between mothers’ age and the anemia incidence of pregnant women in the Working Area of Biha Public Health Center, Pesisir Barat Regency in 2021 with a P-value of 0.044. There was a correlation between maternal parity and the anemia incidence of pregnant women in the Working Area of Biha Public Health Center Pesisir Barat Regency in 2021 with a P-value of 0.036. There was a correlation between maternal pregnancy and the anemia incidence of pregnant women in the working area of Biha Public Health Center Pesisir Barat Regency in 2021 with a p-value of 0.002. The suggestions for pregnant women can routinely carry out ANC so that the health condition of pregnant women is always monitored so that there are no complications during childbirth.Abstrak: Anemia pada kehamilan biasanya terjadi pada trimester 1 dan 3 dengan kadar Hb dibawah 11gr% dan trimester 2 dengan kadar Hb kurang dari 10,5gr%. Angka kejadian anemia pada ibu hamil di Indonesia masih mencapai 40 - 50%. Ada beberapa faktor yang menyebabkan anemia seperti status gizi, jarak kehamilan, pendidikan, jumlah paritas, umur ibu, dan frekuensi Antenatal Care (ANC). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian anemia pada ibu hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Biha Kabupaten Pesisir Barat tahun 2021. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan rancangan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu hamil trimester III di wilayah kerja Puskesmas Biha Kabupaten Pesisir Barat pada bulan Februari-Maret tahun 2021 yang berjumlah 55 orang dengan sampel 55 orang. Teknik sampel yang digunakan yaitu total sampling. Analisis data yang digunakan adalah analisis univariat dan bivariat (chi square). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada hubungan usia ibu dengan kejadian anemia pada ibu hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Biha Kabupaten Pesisir Barat tahun 2021 dengan P value 0,044. Ada hubungan paritas ibu dengan kejadian anemia pada ibu hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Biha Kabupaten Pesisir Barat tahun 2021 dengan P value 0,036. Ada hubungan jarak kehamilan ibu dengan kejadian anemia pada ibu hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Biha Kabupaten Pesisir Barat tahun 2021 dengan p value 0,002. Saran ibu hamil dapat rutin melakukan ANC agar keadaan kesehatan ibu hamil selalu terpantau sehingga tidak ada penyulit saat persalinan.
Pengaruh Sari Kacang Hijau Terhadap Kenaikan Kadar HB Pada Ibu Hamil Mayasari, Miranti; Sanjaya, Riona; Sagita, Yona Desni; Putri, Nopi Anggista
Wellness And Healthy Magazine Vol 3, No 2 (2021): Agustus
Publisher : Universitas Aisyah Pringsewu (UAP) Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30604/well.167322021

Abstract

According to the World Health Organization (WHO), 20% of the 515,000 maternal deaths worldwide are caused by anemia. Anemia is a condition where there is a decrease in hemoglobin, hematocrit and erythrocyte counts below normal values. Generally, anemia is a condition in which the hemoglobin and erythrocyte levels are lower than normal by setting Hb 11gr% as the basis. The research purpose was to determine the effect of giving green bean extract on the increase of HB levels in pregnant women of Seroja mother's class in Karang Rejo Village in the working area of Ketapang Public Health Center North Lampung 2021. The type of research used is pre-experimental with a one-group pre-test and post-test design approach. The population in this research were pregnant women in the third trimester. The sample in this study amounted to 15 people. The sampling technique used was purposive sampling. Univariate and Bivariate analysis used dependent t-test The results showed that the average Hb level in pregnant women of the third trimester before consuming green bean extract was 9.747, the minimum Hb level was 9.0 and the maximum was 11.0. The average Hb level in pregnant women of the their trimester after consuming green bean extract was 10,707, the minimum Hb level was 9.8 and the maximum was 12.0. There was an effect of Green Bean Extract on the Increase of HB Levels in pregnant women of the third trimester in Seroja class Karang Rejo Village, in the working area of Ketapang Public Health Center North Lampung with a p-value 0.000. The health workers can provide information about the benefits of non-pharmacological treatments such as giving green bean extract to increase hemoglobin levels to prevent anemia. Abstrak: Menurut World Health Organization (WHO) 20% dari 515.000 kematian maternal di seluruh dunia disebabkan oleh anemia. Anemia merupakan suatu keadaan adanya penurunan kadar hemoglobin, hematokrit dan jumlah ertirosit dibawah nilai normal. Anemia secara umum merupakan suatu keadaan di mana kadar hemoglobin dan eritrosit lebih rendah dari normal dengan menetapkan Hb 11gr% sebagai dasarnya. Tujuan penelitian adalah untuk Diketahui pengaruh pemberian sari kacang hijau terhadap kenaikan kadar HB pada ibu hamil di kelas ibu Seroja Desa Karang Rejo Wilayah Kerja Puskesmas Ketapang Kabupaten Lampung Utara Tahun 2021. Jenis penelitian yang digunakan adalah pre eksperimental  dengan pendekatan one group pre test and post test desaign. Populasi dalam penelitian ini adalah ibu hamil Trimester III. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 15 orang. Tehnik sampling yang di gunakan yaitu purposive sampling. Analisa Univariat dan Bivariat menggunkan uji t dependen. Hasil penelitian didapat rata-rata kadar Hb pada ibu hamil TM III sebelum mengkonsumsi sari kacang hijau adalah 9,747, kadar Hb minimal 9,0 dan maksimal 11,0. Rata-rata kadar Hb pada ibu hamil TM III sesudah mengkonsumsi sari kacang hijauadalah 10,707, kadar Hb minimal 9,8 dan maksimal 12,0. Ada Pengaruh Pemberian Sari Kacang Hijau Terhadap Kenaikan Kadar HB pada ibu hamil TM III di Kelas Ibu Seroja Desa Karang Rejo Wilayah Kerja Puskesmas Ketapang  Kabupaten Lampung Utara  p value 0,000. Petugas kesehatan dapat memberikan informasi tentang manfaat pengobatan non farmakologi seperti sari kacang hijau untuk meningkatkan kadar hemoglobin untuk mencegah anemia.
Pelaksanaan Pelayanan Komplementer pada Masa Nifas di Praktik Mandiri Bidan Kabupaten Pringsewu Putri, Nopi Anggista; Komalasari, Komalasari; Fauziah, Nur Alfi; Fitriana, Fitriana; Isnaini, Maulia; Sulistiawati, Yuni
Jurnal Aisyah : Jurnal Ilmu Kesehatan Vol 6 (2021): Special Issue GINC
Publisher : Universitas Aisyah Pringsewu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (602.591 KB) | DOI: 10.30604/jika.v6iS1.782

Abstract

The postpartum period is a transitional period where many changes occur, both physically and mentally, which are different for each woman. Efforts to deal with complaints such as perineal injuries, breast problems and even postpatum depression at this time by utilizing complementary therapies using the use of herbs, massage and aromatherapy. Midwives provide complementary services to address these complaints because women tend to believe more in complementary therapies because they feel more natural and safer. This study used a descriptive type of research conducted at the Pringsewu District Midwife's Independent Practice in December 2020 - January 2021. The sample in this study was probably 21 midwives using accidental sampling technique. Data analysis using univariate analysis. The results of the research obtained from people 36 - 45 years of age were 47.6%, with a third diploma education of 52.4%, 42.9% from 11 - 20 years of age and participation in complementary service training partly said that they had attended training a number of trainings 52.4%. As many as 19 (90.5%) midwives have provided complementary services to patients, namely the types of complementary services provided are massage as much as 15 (71.4%), as well as the implementation of complementary services to assist patients in accelerating milk production during the puerperium as many as 18 (85.7%).Masa nifas merupakan masa transisi dimana banyak terjadi perubahan baik fisik maupun mental  yang berbeda pada setiap wanita. Upaya untuk mengatasi keluhan seperti luka perineum, masalah payudara bahkan depresi postpatum pada saat ini dengan memanfaatkan terapi komplementer yaitu penggunaan herbal, pemijatan dan aromaterapi.Bidan melakukan pelayanan komplementer untuk mengatasi keluhan tersebut dikarenakan para wanita cenderung lebih percaya pada terapi komplementer karena dirasakan lebih alami dan aman. Jenis penelitian deskriptif, dilakukan di Praktik Mandiri Bidan wilayah Kabupaten Pringsewu pada bulan Desember 2020 - Januari 2021.Sampel dalam penelitian ini berjumlah 21 bidan dengan teknik accidental sampling. Analisis data yang digunakan adalah analisis univariat.Hasil penelitian ini didapatkan mayoritas Bidan berusia 36 - 45 tahun sejumlah 47,6%, berpendidikan Diploma tiga sejumlah 52,4%, lamanya praktik 11–20 tahun sejumlah 42,9% dan keikutsertaan dalam pelatihan pelayanan komplementer sebagian bersar mengatakan pernah mengikuti pelatihan sejumlah 52,4%. Sebanyak 19 (90,5%) bidan sudah memberikan pelayanan komplementer kepada pasien, yakni jenis pelayanan komplementer yang diberikan adalah pijat sebanyak  15 (71,4%), serta penerapan pelayanan komplementer untuk membantu pasien dalam memperlancar produksi ASI pada masa nifas sebanyak 18 (85.7%).
Analisis Perbandingan Klasifikasi Virus Cacar Monyet Dengan Pendekatan Algoritma Machine Learning Bintoro, Panji; Zulkifli, Zulkifli; Putri, Nopi Anggista
Prosiding Seminar Nasional Teknik Elektro, Sistem Informasi, dan Teknik Informatika (SNESTIK) 2024: SNESTIK IV
Publisher : Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31284/p.snestik.2024.5849

Abstract

Monkeypox Virus (MPXV) is part of the Orthopoxvirus (OPXV) group within the Poxviridae family. This virus is contagious when someone has direct contact with infected individuals, animals, or contaminated materials. Transmission can occur through direct bodily contact, animal bites, respiratory droplets, or mucus in the eyes, nose, or mouth. However, since the emergence of the recent outbreak in May 2022, this disease has spread to various countries, posing a threat to develop into a global pandemic. Many machine learning algorithm approaches, including for classifying monkeypox disease, are proposed. This research suggests a system that can be used for Comparative Analysis of monkeypox virus classification with several machine learning algorithm approaches. From the work that has been done, it states that the neural network algorithm model outperforms other algorithm models. Testing the neural network algorithm model obtained accuracy of 1.0, precision of 1.0, recall of 1.0, f1-score of 1.0, and ROC-AUC of 1.00 for Monkeypox Positive and Monkeypox Negative.
Pengaruh Kompres Hangat Terhadap Penurunan Nyeri Dismenore Pada Remaja Putri Di SMP N Satap 1 Pagar Dewa Lampung Barat Wati, Melinda; Ningrum, Sundari; Sutini, Sutini; Dari, Wulan; Febriyanti, Hellen; Putri, Nopi Anggista
Innovative: Journal Of Social Science Research Vol. 4 No. 6 (2024): Innovative: Journal Of Social Science Research
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/innovative.v4i6.17034

Abstract

Nyeri saat haid (dismenore) yang dirasakan setiap wanita berbeda-beda, ada yang sedikit terganggu namun ada pula yang sangat terganggu hingga tidak dapat menjalankan aktivitas sehari-hari dan membuatnya harus istirahat bahkan terpaksa absen dari sekolah. Data yang ada dalam catatan buku UKS SMPN Satap 1 Pagar Dewa Tahun 2024 terdapat 16 siswi berobat ke UKS dimana 13 (81,2%) mengeluh nyeri saat haid. Tujuan penelitian ini diketahui pengaruh kompres hangat terhadap penurunan nyeri desminore pada remaja putri di SMP N Satap 1 Pagar Dewa Lampung Barat Tahun 2024. Jenis penelitian kuantitatif dengan rancangan penelitian pra eksperimen terhadap pendekatan penelitian one group pretes and post test group design. Populasi penelitian ini adalah remaja putri yang mengalami nyeri haid di SMP N Satap 1 Pagar Dewa Kabupaten Lampung Barat dengan sampel yang digunakan sebanyak 30 remaja putri menggunakan teknik purposive sampling. Penelitian telah dilaksanakan pada bulan Juli – Agustus. Pengumpulan data menggunakan lembar observasi. Analisis secara univariat dan bivariat (uji wilcoxon). Hasil penelitian ini diketahui rata-rata nyeri haid pada remaja sebelum diberikan kompres hangat adalah 4,7 dan sesudah diberikan kompres hangat adalah 1,4. Ada pengaruh kompres hangat untuk mengurangi nyeri haid pada remaja putri di SMP N Satap 1 Pagar Dewa Lampung Barat Tahun 2024 (p-value = 0,000). Saran bagi remaja wanita dapat melakukan kompres hangat untuk mengurangi nyeri pada saat terjadinya mentruasi
Sosialisasi Pentingnya ASI Ekslusif untuk Mencegah Kejadian Wasting pada Balita Umar, Mareza Yolanda; Wardani, Psiari Kusuma; Ayu, Juwita Desri; Putri, Nopi Anggista; Primadevi, Inggit
Yumary: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 5 No. 2 (2024): Desember
Publisher : Penerbit Goodwood

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35912/yumary.v5i2.2511

Abstract

Purpose: Malnutrition, especially wasting, in children is a major public health problem and one of the most common causes of morbidity and death in the world. About 800,000 children under the age of 5 are estimated to die because of wasting, and about 60% is caused by severe wasting Wasting can be prevented by exclusively breastfeeding. The purpose of this community service is to provide counseling about the importance of exclusive breastfeeding to prevent wasting events in toddlers. Methodology: This community service will be held in Pekon Sidokaton, with a total of participants is 35. Carried out by providing outreach using the lecture method assisted by Leaflets and PPT as well as questions and answers about the importance of exclusive breastfeeding given to postpartum mothers and posyandu cadres. Results: All participants expressed enthusiasm and responded to the counseling activity. After being explained, participants became more aware of the importance of exclusive breastfeeding in preventing wasting in toddler. Conclusions: Exclusive breastfeeding can prevent wasting in infants, leading to improved child well-being in the present and contributing to long-term human capacity development. Increasing efforts to promote exclusive breastfeeding during the first six months of life is essential to ensure proper nutritional intake, healthy infant growth, and support nutrition-related and culturally appropriate interventions.. Limitations: This community service is only carried out in one pekon, namely the Pekon Sidokaton where the Gisting sub-district has 9 pekons, of course it is still very insufficient to reduce the number of wasting incidents. Contribution: The results of this community service is hoped that will be increase the focus on promoting exclusive breastfeeding during the first 6 months of life, which is necessary to ensure proper nutritional intake and healthy growth of babies and promote interventions that are related to nutrition and cultural.
Pengaruh Edukasi Video Animasi Terhadap Peningkatan Pengetahuan Sadari Pada Remaja Putri DI SMA Negeri 2 Gadingrejo Yana, Merda; Putri, Nopi Anggista
Jurnal Medika Malahayati Vol 9, No 1 (2025): Volume 9 Nomor 1
Publisher : Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jmm.v9i1.16294

Abstract

Bedasarkan  Data  Word  Health  Organization  (WHO)  pada  tahun  2020  terdapat  2,3  juta  wanita  yang  didiagnosis  menderita  kanker  payudara  dan  diantaranya  685.000  kematian  secara  global.  Pada  akhir  tahun  2020  terdapat  7,8  juta  wanita  hidup  yang  di  diagnosa  menderita  kanker  payudara  terjadi  pada  setiap  negara  didunia. Kanker payudara dapat dideteksi pada tahap yang lebih dini melalui metode periksa payudara sendiri ( SADARI) yang efektif untuk menemukan kanker payudara sedini mungkin. Tujuan dari penelitian ini adalah diketahui pengaruh edukasi video animasi terhadap peningkatan pengetahuan sadari pada remaja putri di SMA Negeri 2 Gadingrejo tahun 2024. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain Pre Eksperimen dengan rancangan One Grup Pretest Posttest. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa remaja putri di SMA Negeri 2 Gadingrejo yang berjumlah 418 siswa. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 81 responden diberikan intervensi video animasi tentang SADARI selama 7 hari. Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik Acidental Sampling. Analisis yang digunakan adalah uji wilcoxon signed rank test.Hasil dari penelitian ini adalah rata-rata skor pengetahuan sebelum (Pretest) diberikan edukasi video animasi adalah 10,67 dan sesudah (Postest) diberikan edukasi video animasi adalah 18,77. Hasil analisis bivariat ada pengaruh edukasi video animasi terhadap peningkatan pengetahuan sadari pada remaja putri di SMA Negeri 2 Gadingrejo (P-value :0.000). Saran untuk SMA Negeri 2 Gadingrejo dapat meningkatkan pengetahuan siswa remaja putri terutama tentang deteksi dini kanker payudara dengan periksa payudara sendiri (SADARI) dengan meningkatkan pelayanan kesehatan dilingkungan sekolah menggunakan media video.
Edukasi Kesehatan Mental Pada Remaja Putri, Nopi Anggista; Riyadi, Selianita Rahma; Juliani, Deta; Rahmawati, Nira; Sari, Eva Yulita; Yuyun, Yuyun; Hoerunnisa, Hoerunnisa; Sari, Feti Yulia; Siskarina, Aulia; Dewi, Terresia Novita; Wulandari, Septi; Yana, Putri Sheilla Septi Erda; Anggriani, Yunita; Putriani, Olif Delfia
Jurnal Pengabdian Sosial Vol. 2 No. 8 (2025): Juni
Publisher : PT. Amirul Bangun Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59837/x1jr7352

Abstract

Masalah kesehatan mental yang terjadi pada remaja dapat diakibatkan oleh berbagai faktor. Perubahan biologi, psikologi dan sosial dapat menjadi faktor risiko atau menjadi faktor protektif terhadap munculnya masalah kesehatan mental pada remaja. Maka, deteksi terhadap masalah kesehatan jiwa menjadi sangat penting, sehingga sedini mungkin dapat dilakukan upaya untuk mencegah munculnya masalah kesehatan mental yang dapat berdampak terhadap kualitas hidup remaja. Berdasarkan hasil penelitian (Malfasari et al., 2020) diperoleh bahwa kondisi mental emosional remaja sebanyak 78 orang (36,1%) remaja mengalami kondisi mental emosional kategori abnormal, sebanyak 76 orang (35,2%) remaja dengan kondisi mental emosional kategori normal, dan sebanyak 62 orang (28,7%) remaja mengalami kondisi mental emosional kategori borderline. Kesehatan mental remaja dibentuk oleh interaksi kompleks dari berbagai faktor yang dapat mempengaruhi kesejahteraan mental secara positif atau negatif. Faktor-faktor ini dapat dikategorikan secara luas ke dalam faktor individu, sosial, lingkungan, dan struktural. Faktor genetik dapat mempengaruhi kecenderungan seseorang terhadap, akses ke sumber daya seperti pendidikan, layanan kesehatan, dan aktivitas rekreasi mempengaruhi kesehatan mental, penggunaan smartphone dan media sosial yang berlebihan dapat meningkatkan risiko kecemasan, depresi, dan gangguan tidur. Pengalaman masa lalu seperti perundungan, kekerasan, atau pelecehan dapat memiliki dampak jangka panjang pada kesehatan mental remaja, serta peran orang tua dapat mempengaruhi kesejahteraan emosional remaja,baik melalui pengaruh langsung maupun tidak langsung (Mustamu et al., 2020)(WHO, 2021).
Peningkatan Pemahaman Remaja Tentang Bahaya Pergaulan Bebas  Melalui Edukasi Kesehatan di SMPN 34 Bandar Lampung Putri, Nopi Anggista; Anggriani, Yunita; Ifayanti, Hikmah; Wahyuni, Rini; Dewi, Adinda Puspa; Sari, Juvita; Rossy, Putri Amalia; Azzah, Junis Afif Ulayya
Jurnal Pengabdian Sosial Vol. 2 No. 9 (2025): Juli
Publisher : PT. Amirul Bangun Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59837/451vtx16

Abstract

Penulisan ini dimaksudkan untuk memperluas pemahaman para remaja, terutama siswa di SMPN 34 Bandar Lampung, tentang pentingnya menjaga kesehatan reproduksi serta menyadarkan Siswa akan bahaya yang dapat timbul dari pergaulan bebas. Berdasarkan hasil observasi langsung dan penyebaran kuesioner, terlihat bahwa sebagian besar siswa masih kurang memahami isu pergaulan bebas secara mendalam. Kegiatan edukasi yang dilakukan menggunakan pendekatan partisipatif dan terbagi ke dalam lima tahapan. Materi disampaikan secara interaktif melalui metode ceramah dan diskusi, yang juga dilengkapi dengan media seperti slide PowerPoint, leaflet, serta evaluasi menggunakan pretest dan posttest. Selama pelaksanaan kegiatan, siswa menunjukkan pemahaman yang semakin baik. Siswa tidak hanya lebih terlibat dalam diskusi, tetapi juga dapat menjawab pertanyaan dengan lebih lancar dan benar. Cara penyampaian yang sederhana namun tepat sasaran terbukti efektif dalam menjangkau Siswa, dan dampaknya cukup terasa dalam jangka panjang. Model kegiatan ini bisa dijadikan acuan dalam pelaksanaan pelatihan serupa, baik untuk peserta didik maupun tenaga pendidik. Secara umum, kegiatan ini membawa dampak yang cukup baik dalam meningkatkan kesadaran para remaja. Harapannya, kegiatan ini juga bisa menjadi langkah awal dalam membentuk kebiasaan bergaul yang lebih positif dan sehat dalam kehidupan Siswa sehari-hari.
Penyuluhan Edukasi HIV pada Remaja di SMA Muhammadiyah Pringsewu Putri, Nopi Anggista; Kesumayusa, Khoirunnisa; Sari, Wanda Fatika; Andriani, Norsya Vitri; Ishaeni, Iyas; Suryanti, Firma Dwi; Zonalentera, Inda; Arselly, Sabrina Windy; Syarah, Swari; Wahyuni, Rini; Anggriani, Yunita; Ifayanti, Hikmah; Putri, Cindyana Sabila
Jurnal Pengabdian Sosial Vol. 2 No. 9 (2025): Juli
Publisher : PT. Amirul Bangun Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59837/eqz80922

Abstract

pentingnya diagnosis dini HIV melalui tes cepat dan mandiri serta strategi konfirmasi oleh tenaga kesehatan guna mengurangi penularan. Metode yang digunakan meliputi penyuluhan interaktif, diskusi, dan inovasi edukatif di SMA Muhammadiyah Pringsewu, serta pengembangan materi edukatif dan pelatihan guru untuk keberlanjutan edukasi. Hasil menunjukkan peningkatan pemahaman dan kesadaran remaja tentang pencegahan HIV serta pentingnya menjaga kesehatan reproduksi, yang didukung oleh pendekatan santun dan penuh kasih sayang sesuai nilai akhlakul karimah. Kesimpulannya, edukasi yang efektif dan berkelanjutan dapat meningkatkan pengetahuan dan perilaku sehat remaja, serta berkontribusi dalam menurunkan angka penularan HIV di masyarakat.