Claim Missing Document
Check
Articles

PENGARUH INTENSITAS CAHAYA TERHADAP PENYERAPAN GAS KARBONDIOKSIDA OLEH MIKROALGA TROPIS ANKISTRODESMUS SP. DALAM FOTOBIOREAKTOR Muchammad, Amalia; Kardena, Edwan; Rinanti, Astri
Jurnal Teknik Lingkungan Vol 19, No 2 (2013)
Publisher : ITB Journal Publisher, LPPM ITB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (672.635 KB) | DOI: 10.5614/jtl.2013.19.2.1

Abstract

Abstrak: Mekanisme CCS secara biologis didapat dengan menggunakan mikroalga. Ankistrodesmus sp. adalah mikroalga tropis terpilih yang merupakan hasil isolasi dari kolam fakultatif 2b IPAL Bojongsoang. Pada proses fotosintesis, mikroalga menggunakan bahan anorganik yakni CO2 sebagai bahan utamanya yang akan dirombak menjadi bahan organik dan menghasilkan energi. Intensitas cahaya merupakan faktor yang sangat penting dalam mekanisme fotosintesis. Dilakukan penelitian mengenai pengaruh cahaya untuk mengetahui efektifitas penyerapan CO2 yang ditandai dengan respon kultur. Dari penelitian awal diketahui bahwa fase pertumbuhan  Ankistrodesmus sp. memiliki waktu generasi 7.93 per jam, Laju pertumbuhan spesifik (µs) memiliki nilai sebesar 0.9913 sel/hari dan umur inokulum 3 hari. Pada percobaan selanjutnya diperoleh bahwa efisiensi penyerapan CO2 tertinggi terjadi pada konsentrasi 5% pada intensitas 4000 luks (23.38%). Penambahan 5% konsentrasi CO2 menunjukkan pertumbuhan sel yang tinggi bila dibandingkan dengan konsentrasi 2 dan 0 %. Nilai biomassa kering mengalami kenaikan masing-masing 32.3% pada 2% CO2 dan 21.67% pada CO2 5% setelah intensitas dinaikkan menjadi 4000 luks.Pada variasi 2% CO2 terjadi peningkatan kandungan klorofil sebesar 28.24% ketika intensitas cahaya dinaikkan menjadi 4000 lux 24/0. Sebaliknya pada variasi 0 dan 5 % CO2 kandunganklorofil mengalami penurunan. Intensitas cahaya  4000 luks dengan periodisasi 24/0 dapat menyebabkan CO2  terserap secara optimum.
DIAGRAM FILOGENIK HASIL SEKUENS BASA DNA MENGGUNAKAN PROGRAM MEGA-7 (MOLECULAR EVOLUTIONARY GENETICS ANALYSIS) Harumi Yuniarti; Bambang Cholis S; Astri Rinanti
JURNAL PENELITIAN DAN KARYA ILMIAH LEMBAGA PENELITIAN UNIVERSITAS TRISAKTI Vol. 1 No. 2 (2016)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (833.292 KB) | DOI: 10.25105/pdk.v1i2.1457

Abstract

Sequencing techniques Deoxyribonucleic Acid (DNA) at this time is a method to identify the genetic basis of living beings, including to determine the accurate genetic relationship of several DNA sequence data. Kinship clearly and easily can be expressed in the form of a phylogenetic tree diagram (Phylogenetic Tree). This diagram represents kinship obtained from the elektroferogram process of electrophoresis sequencing of DNA bases. From some sequences experimental results using sequence analysis application program gradually, starting from installing, editing, and alignment so as to obtain the analysis and phylogenetic branching diagram view. This study uses a sequence analysis program Mega-7 (Molecular Evolutionary Genetics Analysis) to obtain a phylogenetic diagram for high accuracy and relatively easy to operate. This program can translate image data into nucleotide bases that shows the kinship of the distance the nearest branch with a standard sequence. The major advantage of this program is that it can do some analysis in a single program.
KAJIAN KUALITAS AIR DAN KEANEKARAGAMAN JENIS FITOPLANKTON DI PERAIRAN WADUK PLUIT JAKARTA BARAT Melati Ferianita Fachrul; Astri Rinanti; Diana Hendrawan; Aidian Satriawan
JURNAL PENELITIAN DAN KARYA ILMIAH LEMBAGA PENELITIAN UNIVERSITAS TRISAKTI Vol. 1 No. 2 (2016)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (845.464 KB) | DOI: 10.25105/pdk.v1i2.1458

Abstract

Pluit reservoir located at Jl. Raya Pluit Selatan, Penjaringan West Jakarta in area of 80 hectares and water depth ranges ± 2-6 meters. This research aimed to analyze the water quality using the phytoplankton communities structure. To determine water quality condition of Pluit reservoir can be done by using phytoplankton as bioindicator of water pollution. The research was conducted in April up to July 2016 with 11 sampling points, that spread in inlet zone, the middle zone and the outlet zone of the reservoir. The physical and chemical parameters of water quality analysis will compared by Government Regulation No. 82 year 2001 of Water Quality and Water Pollution Control, the result show that DO (0.07-2.7 mg/l), BOD (5.59-67.11mg/l), COD (13.76-275.2mg/l), The values of diversity index H’=0.12 – 3.47, the value of Evenness (E) is 0.39– 0.95, that indicated the diversity of species is low and values of Dominace Index is tend to ~ 0. The water condition classified as moderate or indicate semi-polluted waters.
INDUSTRI LAPIS LISTRIK OLEH KULTUR CAMPURAN MIKROALGA AIR TAWAR TERAMOBILISASI Mawar DS Silalahi; Astri Rinanti Nugroho; Melati Ferianita Fachrul,; Rositayanti Hadisoebroto; Laras Kurnia
JURNAL PENELITIAN DAN KARYA ILMIAH LEMBAGA PENELITIAN UNIVERSITAS TRISAKTI Vol. 2 No. 1 (2017)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (366.925 KB) | DOI: 10.25105/pdk.v2i1.2453

Abstract

Research has conducted as an alternative form of advanced treatment in order to eliminate copper (Cu2+) heavy metal contained in electroplating industrial wastewater. The process is conducted biologically by utilizing the ability of mixed cultures of freshwater microalgae immobilized. The purpose of this study was to determine the removal efficiency for copper (Cu2+) using microalgae single and microalgae cultures mixed, determine the removal efficiency for copper (Cu2+) using mixed cultures microalgae which immobilized by alginate, and determine the influence of temperature and initial concentration of wastewater on the efficiency removal of copper metal (Cu2+) by mixed cultures of the immobilized microalgae. Microalgae are isolated from Setiabudi Reservoir, and purified in order to obtain Ankistrodesmus sp and Chlorella sp. These biosorbents then immobilized by adding alginate to form beads with a diameter of ± 0.5 cm. Artificial biosorbent cultivated in a growth medium Phovasoli Haematococcus Medium (PHM) in a series of batch cultures. The study consisted of three phases, namely the determination of biosorbent mobile and immobilized, optimization of temperature variations (25oC, 30oC and 35oC), and optimization of the initial concentration of wastewater (3 mg/l, 5 mg/l, 10 mg/ l, 15 mg/ l, and 15 mg l) at pH 4 and 120 minutes contact time. These used biosorbent was a single microalgae Ankistrodesmus sp and Chlorella sp and mixed cultures consisting of microalgae Ankistrodesmus sp and Chlorella sp with 1:1 ratio. The results prove that the removal efficiency for copper (Cu2+) by mixed cultures of microalgae was higher than either mobile or single immobilized. Copper (Cu2+) removal efficiency was proof depend on temperature process and the initial concentration of the wastewater. The optimal removal of copper (Cu2+) with immobilized biosorbent occurred at 30 °C with an initial concentration of waste by 17.808 mg /l with a value of 82.54% ± 0.11 for Ankistrodesmus sp; 83.66% ± 0.15 for Chlorella sp; and 86.39% ± 0.34 for a mixed cultures.
PENGEMBANGAN PERALATAN TERPADU STERILISASI ALAT PELINDUNG DIRI (APD) COVID-19 Wegig Murwonugroho; Muhammad Burhanudinnur; Astri Rinanti; Sangayu Ketut Laksemi Nilotama; Asih Retno Dewanti; Virginia Suryani Setiadi; Gihon Nugrahadi; Atridia Wilastrina; Mustamina Maulani
JURNAL PENELITIAN DAN KARYA ILMIAH LEMBAGA PENELITIAN UNIVERSITAS TRISAKTI Vol. 6 No. 2 (2021)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1776.754 KB) | DOI: 10.25105/pdk.v6i2.9533

Abstract

Petugas kesehatan sebagai garda depan dalam penanganan pasien Covid-19 memerlukan perlindungan dari risiko terpapar virus. Seusai menjalankan tugasnya, para petugas medis melakukan tindakan sterilisasi diri dengan cara memasuki arena disinfectant chamber, membungkus hazmad sekali pakai untuk dibuang dan mengembalikan APD (Alat Pelindung Diri) lain dalam wadah yang telah tersedia untuk dicuci kembali. Namun demikian terlihat fasilitas yang tersedia belum nampak optimal, dan terlihat kumuh. Sehingga beberapa APD yang akan dikenakan kembali beresiko terpapar virus COVID-19.  Selain itu beberapa peralatan yang memungkinkan dipakai kembali tercampur, resiko hilang, dan kacamata resiko patah atau kaca lebih buram. Alhasil APD para petugas mulai menipis.Latar belakang ini menjadi alasan pentingnya dirancang fasilitas sterilisasi yang terpadu. Kegitaan dilakukan di RSUD Pademangan, Jakarta Utara merupakan salah rujukan pasien COVID-19. Penelitian pengembangan ini bertujuan menghasilkan seperangkat alat terpadu sterilisasi Alat Pelindung Diri (APD) yang efektif dan praktis.  Penelitian ini dilaksanakan dengan pendekatan Design Thinking, yang terdiri atas emphatize, define, ideate, prototype, dan testing. Hasil penelitian ini adalah peralatan terpadu steriliasi APD Covid-19 yang terdiri atas disinfectan chamber, bak penampugan APD, ozone chamber, dan almari kompartemen dua arah. Berdasarkan serangkaian pengujian, hasilnya adalah: 1) disinfectant chamber dapat bekerja dengan baik. Ini ditandai oleh: disinfectant chamber dapat menyemprot secara otomatis setelah sensor diberi isyarat/pemicu, kekuatan tekanan cairan optimal, bak penampung untuk menampung sisa cairan berfungsi dengan baik, dan kontruksi lebih ergonomis. 2)  bak penampungan berfungsi dengan baik (mudah dibuka untuk diambil dan dibersihkan, dan terbagi sesuai kelengkapan APD. 3) ozone chamber memenuhi kriteria keberhasilan. Indikasinya adalah  ozon chamber menyemprot otomatis setelah sensor diberi isyarat/pemicu, kekuatan tekanan asap optimal, terdapat bak penampung yang menampung sisa cairan ozon, dan konstruksi lebih ergonomis. 4)  Nilai inovasi dari almari dua kompartemen solutif bagi masalah dan memenuhi kebutuhan petugas medis. Pencapaian ini disebabkan oleh berfungsinya semua fitur sebagaimana dalam desainnya. Berdasarkan penelitian tersebut, dapat disimpulkan bahwa peralatan sterilisasi APD Covid-19 dalam penelitian ini efektif dan layak untuk digunakan, utamanya untuk membersihkan diri dan APD petugas medis. Oleh sebab itu, produk peralatan sterilisasi dalam penelitian ini pantas untuk diproduksi secara massal dan dipergunakan di berbagai pusat layanan kesehatan.
DEGRADASI MIKROPLASTIK PADA EKOSISTIM PERAIRAN OLEH BAKTERI KULTUR CAMPURAN Clostridium sp. DAN Thiobacillus sp. Melati Ferianita Fachrul; Astri Rinanti; Tazkiaturrizki Tazkiaturrizki; Afferdo Agustria; Dini Amalia Naswadi
JURNAL PENELITIAN DAN KARYA ILMIAH LEMBAGA PENELITIAN UNIVERSITAS TRISAKTI Vol. 6 No. 2 (2021)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1708.276 KB) | DOI: 10.25105/pdk.v6i2.9935

Abstract

Permasalahan akibat akumulasi mikroplastik di lingkungan terjadi karena plastik merupakan polimer sintetis yang sulit untuk terdegradasi, salah satunya disebabkan karena plastik mempunyai kerapatan massa molekul yang tinggi. mikroplastik tersebar di lingkungan dan menimbulkan masalah bagi lingkungan dan biota air dan tanah seperti laut, muara, sungai, danau, tanah. Biodegradasi plastik berbahan dasar minyak bumi konvensional dipengaruhi oleh faktor abiotik terjadi dalam waktu lama, dan tidak dapat sepenuhnya terurai dan faktor biotik dipengaruhi oleh mikroorganisme pengurai yang ada di lingkungan yang dapat mempercepat penguraian. Pendekatan untuk mengendalikan pencemaran mikroplastik dapat dilakukan dengan pendekatan teknologi bioremediasi, dengan memanfaatkan potensi mikroba atau bakteri indigenous yang ditumbuhkan dalam lingkungan media yang terpapar mikroplastik. Faktor abiotik (radiasi UV, suhu, tekanan atmosfer) terjadi dalam waktu lama, dan tidak dapat sepenuhnya terurai. Faktor biotik dipengaruhi oleh mikroorganisme pengurai yang ada di lingkungan yang dapat mempercepat penguraian.
IMPLIKASI DAN MANFAAT PELAKSANAAN KEBIJAKAN MERDEKA BELAJAR KAMPUS MERDEKA BAGI MAHASISWA UNIVERSITAS TRISAKTI Winnie Septiani; Astri Rinanti; Triwulandari Satitidjati Dewayana; Melati Feuranita Fachrul; Mohammad Ischak; Wegig Murwonugroho
JURNAL PENELITIAN DAN KARYA ILMIAH LEMBAGA PENELITIAN UNIVERSITAS TRISAKTI Vol. 7 No. 1 (2022)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1120.709 KB) | DOI: 10.25105/pdk.v7i1.12711

Abstract

Kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) memberikan tantangan dan kesempatan kepada mahasiswa untuk mengembangkan kreativitas, kemandirian, kapasitas dan kebutuhan mahasiswa di luar program studi dan di luar Perguruan Tinggi selama tiga semester.  Kebijakan MBKM yang sesuai dengan Permendikbud No 3 tahun 2020 mulai dilaksanakan pada beberapa Program Studi di Universitas Trisakti pada semester Gasal 2020/2021. Penelitian ini bertujuan untuk menilai pemahaman mahasiswa terhadap kebjiakan MBKM dan menganalisis implikasi serta manfaat kebijakan MBKM bagi mahasiswa. Penelitian ini dilaksanakan dengan survey dengan metode total sampling. Instrumen penelitian berasal dari dua sumber yaitu survey Spada yang dilakukan oleh Dikti dan survey yang dirancang oleh universitas trisakti.  Penelitian ini dilakukan pada semua civitas akademika, akan tetapi pada paper ini bahasan dibatasi pada survey yang dilakukan pada mahasiswa Universitas Trisakti S1, seluruh angkatan dan semua program studi. Hasil analisis menunjukan  bahwa pemahaman mahasiswa tentang MBKM ini masih kecil, akan tetapi 60.87% menyatakan tertarik untuk mengikuti program MKBM. Tiga Program MBKM yang diminati mahasiswa adalah pertukaran pelajar, Magang/Praktik kerja dan kewirausahaan. Mahasiswa menilai implikasi pelaksanaan MBKM ini pada keterampilan untuk menyelesaikan masalah yang kompleks, memperluas perspektif, bekal bekerja setelah lulus, peningkatan soft skill dan persiapan menghadapi masa paska kampus.
DIAGRAM FILOGENIK HASIL SEKUENS BASA DNA MENGGUNAKAN PROGRAM MEGA-7 (MOLECULAR EVOLUTIONARY GENETICS ANALYSIS) Harumi Yuniarti; Bambang Cholis S; Astri Rinanti
JURNAL PENELITIAN DAN KARYA ILMIAH LEMBAGA PENELITIAN UNIVERSITAS TRISAKTI Vol. 1 No. 2 (2016)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25105/pdk.v1i2.1457

Abstract

Sequencing techniques Deoxyribonucleic Acid (DNA) at this time is a method to identify the genetic basis of living beings, including to determine the accurate genetic relationship of several DNA sequence data. Kinship clearly and easily can be expressed in the form of a phylogenetic tree diagram (Phylogenetic Tree). This diagram represents kinship obtained from the elektroferogram process of electrophoresis sequencing of DNA bases. From some sequences experimental results using sequence analysis application program gradually, starting from installing, editing, and alignment so as to obtain the analysis and phylogenetic branching diagram view. This study uses a sequence analysis program Mega-7 (Molecular Evolutionary Genetics Analysis) to obtain a phylogenetic diagram for high accuracy and relatively easy to operate. This program can translate image data into nucleotide bases that shows the kinship of the distance the nearest branch with a standard sequence. The major advantage of this program is that it can do some analysis in a single program.
KAJIAN KUALITAS AIR DAN KEANEKARAGAMAN JENIS FITOPLANKTON DI PERAIRAN WADUK PLUIT JAKARTA BARAT Melati Ferianita Fachrul; Astri Rinanti; Diana Hendrawan; Aidian Satriawan
JURNAL PENELITIAN DAN KARYA ILMIAH LEMBAGA PENELITIAN UNIVERSITAS TRISAKTI Vol. 1 No. 2 (2016)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25105/pdk.v1i2.1458

Abstract

Pluit reservoir located at Jl. Raya Pluit Selatan, Penjaringan West Jakarta in area of 80 hectares and water depth ranges ± 2-6 meters. This research aimed to analyze the water quality using the phytoplankton communities structure. To determine water quality condition of Pluit reservoir can be done by using phytoplankton as bioindicator of water pollution. The research was conducted in April up to July 2016 with 11 sampling points, that spread in inlet zone, the middle zone and the outlet zone of the reservoir. The physical and chemical parameters of water quality analysis will compared by Government Regulation No. 82 year 2001 of Water Quality and Water Pollution Control, the result show that DO (0.07-2.7 mg/l), BOD (5.59-67.11mg/l), COD (13.76-275.2mg/l), The values of diversity index H’=0.12 – 3.47, the value of Evenness (E) is 0.39– 0.95, that indicated the diversity of species is low and values of Dominace Index is tend to ~ 0. The water condition classified as moderate or indicate semi-polluted waters.
INDUSTRI LAPIS LISTRIK OLEH KULTUR CAMPURAN MIKROALGA AIR TAWAR TERAMOBILISASI Mawar DS Silalahi; Astri Rinanti Nugroho; Melati Ferianita Fachrul,; Rositayanti Hadisoebroto; Laras Kurnia
JURNAL PENELITIAN DAN KARYA ILMIAH LEMBAGA PENELITIAN UNIVERSITAS TRISAKTI Vol. 2 No. 1 (2017)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25105/pdk.v2i1.2453

Abstract

Research has conducted as an alternative form of advanced treatment in order to eliminate copper (Cu2+) heavy metal contained in electroplating industrial wastewater. The process is conducted biologically by utilizing the ability of mixed cultures of freshwater microalgae immobilized. The purpose of this study was to determine the removal efficiency for copper (Cu2+) using microalgae single and microalgae cultures mixed, determine the removal efficiency for copper (Cu2+) using mixed cultures microalgae which immobilized by alginate, and determine the influence of temperature and initial concentration of wastewater on the efficiency removal of copper metal (Cu2+) by mixed cultures of the immobilized microalgae. Microalgae are isolated from Setiabudi Reservoir, and purified in order to obtain Ankistrodesmus sp and Chlorella sp. These biosorbents then immobilized by adding alginate to form beads with a diameter of ± 0.5 cm. Artificial biosorbent cultivated in a growth medium Phovasoli Haematococcus Medium (PHM) in a series of batch cultures. The study consisted of three phases, namely the determination of biosorbent mobile and immobilized, optimization of temperature variations (25oC, 30oC and 35oC), and optimization of the initial concentration of wastewater (3 mg/l, 5 mg/l, 10 mg/ l, 15 mg/ l, and 15 mg l) at pH 4 and 120 minutes contact time. These used biosorbent was a single microalgae Ankistrodesmus sp and Chlorella sp and mixed cultures consisting of microalgae Ankistrodesmus sp and Chlorella sp with 1:1 ratio. The results prove that the removal efficiency for copper (Cu2+) by mixed cultures of microalgae was higher than either mobile or single immobilized. Copper (Cu2+) removal efficiency was proof depend on temperature process and the initial concentration of the wastewater. The optimal removal of copper (Cu2+) with immobilized biosorbent occurred at 30 °C with an initial concentration of waste by 17.808 mg /l with a value of 82.54% ± 0.11 for Ankistrodesmus sp; 83.66% ± 0.15 for Chlorella sp; and 86.39% ± 0.34 for a mixed cultures.
Co-Authors Afferdo Agustria Agustria, Afferdo Aidian Satriawan Akkapurlaura Akkapurlaura Alexandre Amo F. Viera Amalia Muchammad Amalia Zuhra Amiri, Ouali Andi Asiz Ariani Dwi Astuti Asih Retno Dewanti Asih Wijayanti Asih Wijayanti, Asih Atridia Wilastrina Azzahra Magfhira Bambang Cholis Bambang Iswanto Besila, Qurrotu 'Aini Burhanudinnur, Muhammad Della Annisa Widyaningrum Dewayana, Triwulandari Satitidjati Diana Hendrawan Diana Hendrawan Diana Irvindiaty Hendarawan Dini Amalia Naswadi Dipankara, Jackson Dwi Indrawati Dzikri Fadhilah Eddy Eddy EDWAN KARDENA Ermitha Ambun Eva Gracia Fachrul, Melati Feuranita Gihon Nugrahadi Gihon Nugrahadi, Gihon Gita Handayani Tarigan Harumi Yuniarti Hendrawan, Diana Irvindiaty Ischak, Mohammad Isti Rahmandani Istri Anindya, Anak Agung Jachanan Satriabudi Jochanan Satriabudi Kesnatri, Manuel Romario Kunio Ishikawa Kusumadewi, Riana Ayu Lailatus Siami Lailatus Siami Laras Kurnia Leonardus Aryo Lisa Oksri-Nelfia Maulani, Mustamina Mawar DS Silalahi Melati Ferianita Fachrul Melati Feuranita Fachrul Miswar Tumpu Mohammad Ischak Muchammad, Amalia Muhammad Burhannudinnur Muhammad Raihan Raivaldi Muhammad Taufiq Fathaddin, Muhammad Taufiq Mustamina Maulani Naswadi, Dini Amalia Nelfia, Lisa Oksri Noor Aida Saad Parea Rusan Rangan Paulus Suryono Adisoemarta Qurrotu ‘Aini Besila Rahmadhania Rahmadhania Ratnaningsih Ruhiyat Rini Setiati Ronny Purwadi Ronny Purwadi Rositayanti Hadisoebroto Rosmalia Dita Nugraheni S Kasmungin Sabrina S Riswati Sabrina, Lucky Maulina Salmiati Salmiati Salmiati Salmiati Sangayu Ketut Laksemi Nilotama Santoso, Hillary Aurenne Sekarningtyas, Nazifa Setia Gunawan Setiadi, Virginia Suryani Sih Andajani Sinthya Desty Sintorini Moerdjoko Sumarno, Agung Sunarno, Yohans Tansza Setiana Putri Tarida Surya Marpaung Tazkiaturrizki Tazkiaturrizki Tazkiaturrizki Tazkiaturrizki Tazkiaturrizki, Tazkiaturrizki Thalia Sunaryo Thalia Sunaryo Thi, Bang Le Triwulandari Satitidjati Dewayana Tsabita Juliandini Jiwanti Virginia Suryani Virginia Suryani Setiadi Wegig Murwonugroho Widyatmoko Widyatmoko Widyo Astono Wilastrina, Atridia Winnie Septiani