Claim Missing Document
Check
Articles

Found 31 Documents
Search

KOMUNITAS MASYARAKAT SEBAGAI GENERATOR TERBENTUKNYA KARAKTER DAN IDENTITAS KAWASAN KOTA. Rahma Ghaesani Subagja; Mohammad Ischak
JURNAL PENELITIAN DAN KARYA ILMIAH LEMBAGA PENELITIAN UNIVERSITAS TRISAKTI Vol. 6 No. 1 (2021)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2254.532 KB) | DOI: 10.25105/pdk.v6i1.8636

Abstract

Kampung Condet saat ini mengalami perkembangan dan perubahan yang sangat pesat terhitung setelah dinyatakan sebagai Kawasan cagar budaya pada tahun 1974. Salah satu bentuk perubahan tersebut adalah banyaknya penduduk keturunan timur tengah yang bermukim di sepanjang jalan utama Condet dan membuka usaha komersial. Keberadaan penduduk keturunan timur tengah tersebut, saat ini justru menjadi salah satu identitas dari Kawasan Condet. Penelitian ini dilakukan untuk menjawab  pertanyaan penelitian terkait dengan apakah banyaknya penduduk keturunan timur tengah juga memunculkan karakter arsitektural di  Kawasan Condet. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif eksploratif dengan membatasi pembahasan hanya pada fasade bangunan rumah toko yang dihuni oleh penduduk keturunan Timur Tengah di penggal Jalan Condet Raya, dengan menggunakan pendekatan tipomorfologi kota. Temuan penelitian yang didapat adalah bahwa Jalan Raya Condet menampilkan karakter Kawasan yang kuat, yang berpotensi menjadi identitas Kawasan Condet. Terbentuknya karakter kawasan   merupakan perpaduan antara elemen jalan sebagai path, yang didukung aktivitas komersial khusus barang-barang yang khas Timur Tengah, dan diperkuat signage yang menampilkan nama-nama toko yang juga khas Timur Tengah. Sedangkan karakter arsitektural pada fasade bangunan tidak menunjukkan karakter khusus.
IMPLIKASI DAN MANFAAT PELAKSANAAN KEBIJAKAN MERDEKA BELAJAR KAMPUS MERDEKA BAGI MAHASISWA UNIVERSITAS TRISAKTI Winnie Septiani; Astri Rinanti; Triwulandari Satitidjati Dewayana; Melati Feuranita Fachrul; Mohammad Ischak; Wegig Murwonugroho
JURNAL PENELITIAN DAN KARYA ILMIAH LEMBAGA PENELITIAN UNIVERSITAS TRISAKTI Vol. 7 No. 1 (2022)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1120.709 KB) | DOI: 10.25105/pdk.v7i1.12711

Abstract

Kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) memberikan tantangan dan kesempatan kepada mahasiswa untuk mengembangkan kreativitas, kemandirian, kapasitas dan kebutuhan mahasiswa di luar program studi dan di luar Perguruan Tinggi selama tiga semester.  Kebijakan MBKM yang sesuai dengan Permendikbud No 3 tahun 2020 mulai dilaksanakan pada beberapa Program Studi di Universitas Trisakti pada semester Gasal 2020/2021. Penelitian ini bertujuan untuk menilai pemahaman mahasiswa terhadap kebjiakan MBKM dan menganalisis implikasi serta manfaat kebijakan MBKM bagi mahasiswa. Penelitian ini dilaksanakan dengan survey dengan metode total sampling. Instrumen penelitian berasal dari dua sumber yaitu survey Spada yang dilakukan oleh Dikti dan survey yang dirancang oleh universitas trisakti.  Penelitian ini dilakukan pada semua civitas akademika, akan tetapi pada paper ini bahasan dibatasi pada survey yang dilakukan pada mahasiswa Universitas Trisakti S1, seluruh angkatan dan semua program studi. Hasil analisis menunjukan  bahwa pemahaman mahasiswa tentang MBKM ini masih kecil, akan tetapi 60.87% menyatakan tertarik untuk mengikuti program MKBM. Tiga Program MBKM yang diminati mahasiswa adalah pertukaran pelajar, Magang/Praktik kerja dan kewirausahaan. Mahasiswa menilai implikasi pelaksanaan MBKM ini pada keterampilan untuk menyelesaikan masalah yang kompleks, memperluas perspektif, bekal bekerja setelah lulus, peningkatan soft skill dan persiapan menghadapi masa paska kampus.
CONFORMITY BEHIND THE SOCIAL AND SPATIAL SEGREGATION IN SUB-URBAN AREA A CASE AT GADING SERPONG NEW TOWN, TANGERANG Mohammad Ischak; Bambang Setioko; Dedes Nurgandarum
TATALOKA Vol 21, No 2 (2019): Volume 21 No. 2, May 2019
Publisher : Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/tataloka.21.2.361-370

Abstract

The phenomenon of urban growth in rural areas created sub-urban areas like Tangerang region. Occupancy of space created by planned settlement against unplanned settlement raises spatial and social segregation. Previous studies have shown more on the negative side of the collision phenomenon with the point of view of the occurrence of physical and social unconformity between the newcomers as residents of planned settlements with the natives. On the other hand, it turns out that unplanned settlements still exist, thus raising the question of research is there conformity in the point of view of unplanned settlement settlers? To get an answer to the question, this research used analytical descriptive method, where data obtained directly from the field through observation and in-depth interviews with unplanned settlement settlers. The result of the analysis showed that although the spatial and social segregation is apparent, the community of unplanned settlers does not feel disturbed and the daily social economic activity of the community keeps going well, even the quality of life improves in some points. Such conditions create a form of internal conformity with parameters formulated by the community, including access to and from unplanned settlements, integrated infrastructures, open access to economic activities, and still guaranteed socio-cultural activities.
KOMUNITAS MASYARAKAT SEBAGAI GENERATOR TERBENTUKNYA KARAKTER DAN IDENTITAS KAWASAN KOTA. Rahma Ghaesani Subagja; Mohammad Ischak
JURNAL PENELITIAN DAN KARYA ILMIAH LEMBAGA PENELITIAN UNIVERSITAS TRISAKTI Vol. 6 No. 1 (2021)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25105/pdk.v6i1.8636

Abstract

Kampung Condet saat ini mengalami perkembangan dan perubahan yang sangat pesat terhitung setelah dinyatakan sebagai Kawasan cagar budaya pada tahun 1974. Salah satu bentuk perubahan tersebut adalah banyaknya penduduk keturunan timur tengah yang bermukim di sepanjang jalan utama Condet dan membuka usaha komersial. Keberadaan penduduk keturunan timur tengah tersebut, saat ini justru menjadi salah satu identitas dari Kawasan Condet. Penelitian ini dilakukan untuk menjawab  pertanyaan penelitian terkait dengan apakah banyaknya penduduk keturunan timur tengah juga memunculkan karakter arsitektural di  Kawasan Condet. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif eksploratif dengan membatasi pembahasan hanya pada fasade bangunan rumah toko yang dihuni oleh penduduk keturunan Timur Tengah di penggal Jalan Condet Raya, dengan menggunakan pendekatan tipomorfologi kota. Temuan penelitian yang didapat adalah bahwa Jalan Raya Condet menampilkan karakter Kawasan yang kuat, yang berpotensi menjadi identitas Kawasan Condet. Terbentuknya karakter kawasan   merupakan perpaduan antara elemen jalan sebagai path, yang didukung aktivitas komersial khusus barang-barang yang khas Timur Tengah, dan diperkuat signage yang menampilkan nama-nama toko yang juga khas Timur Tengah. Sedangkan karakter arsitektural pada fasade bangunan tidak menunjukkan karakter khusus.
IMPLIKASI DAN MANFAAT PELAKSANAAN KEBIJAKAN MERDEKA BELAJAR KAMPUS MERDEKA BAGI MAHASISWA UNIVERSITAS TRISAKTI Winnie Septiani; Astri Rinanti; Triwulandari Satitidjati Dewayana; Melati Feuranita Fachrul; Mohammad Ischak; Wegig Murwonugroho
JURNAL PENELITIAN DAN KARYA ILMIAH LEMBAGA PENELITIAN UNIVERSITAS TRISAKTI Vol. 7 No. 1 (2022)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25105/pdk.v7i1.12711

Abstract

Kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) memberikan tantangan dan kesempatan kepada mahasiswa untuk mengembangkan kreativitas, kemandirian, kapasitas dan kebutuhan mahasiswa di luar program studi dan di luar Perguruan Tinggi selama tiga semester.  Kebijakan MBKM yang sesuai dengan Permendikbud No 3 tahun 2020 mulai dilaksanakan pada beberapa Program Studi di Universitas Trisakti pada semester Gasal 2020/2021. Penelitian ini bertujuan untuk menilai pemahaman mahasiswa terhadap kebjiakan MBKM dan menganalisis implikasi serta manfaat kebijakan MBKM bagi mahasiswa. Penelitian ini dilaksanakan dengan survey dengan metode total sampling. Instrumen penelitian berasal dari dua sumber yaitu survey Spada yang dilakukan oleh Dikti dan survey yang dirancang oleh universitas trisakti.  Penelitian ini dilakukan pada semua civitas akademika, akan tetapi pada paper ini bahasan dibatasi pada survey yang dilakukan pada mahasiswa Universitas Trisakti S1, seluruh angkatan dan semua program studi. Hasil analisis menunjukan  bahwa pemahaman mahasiswa tentang MBKM ini masih kecil, akan tetapi 60.87% menyatakan tertarik untuk mengikuti program MKBM. Tiga Program MBKM yang diminati mahasiswa adalah pertukaran pelajar, Magang/Praktik kerja dan kewirausahaan. Mahasiswa menilai implikasi pelaksanaan MBKM ini pada keterampilan untuk menyelesaikan masalah yang kompleks, memperluas perspektif, bekal bekerja setelah lulus, peningkatan soft skill dan persiapan menghadapi masa paska kampus.
KAMPUNG TERJEPIT SEBAGAI INDIKATOR PERTUMBUHAN WILAYAH SUB URBAN DI KAWASAN GADING SERPONG TANGERANG Mohammad Ischak
Jurnal Ilmiah Arsitektur Vol 10 No 2 (2020): Desember
Publisher : Jurusan Arsitektur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32699/jiars.v10i2.1618

Abstract

Kota-kota disekitar Jakarta mengalami pertumbuhan yang sangat pesat pada dasawarsa belakangan ini dikarenakan beberapa factor pendorong, diantaranya adalah munculnya permukiman skala besar, yang dibangun oleh pengembang-pengembang besar. Salah satu diantaranya adalah wilayah Tangerang, sebagai salah satu kota penyangga Jakarta. Pembebasan dan penguasaan lahan yang sangat luas yang dilakukan oleh pengembang besar dalam rangka mengembangkan kawasannya berlangsung secara sporadis termasuk penguasaan lahan dengan membebaskan perkampungan yang sudah ada sebelumnya. Pola penguasaan lahan tersebut mengakibatkan terbentuknya perkampungan terjepit yang saat ini masih eksis diantara perumahan-perumahan elit yang dibangun oleh pengembang. Kondisi demikian memunculkan permasalahan keruangan permukiman yang diakibatkan keberadaan dinding pembatas yang memisahkan dua jenis permukiman. Penelitian ini mengkaji karakteristik perkampungan terjepit dalam konteksnya sebagai penanda pertumbuhan Kawasan sub-urban di Indonesia sekaligus mencari elemen pembentuk karakter kampung terjepit. Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode deskriptif kualitatif. Data-data didapatkan secara langsung dari lapangan dan dari sumber lain untuk mengkaji karakter keruangan wilayah perkampungan terjepit. Temuan penelitian didapatkan bahwa elemen pola penataan massa bangunan dan akses yang hanya berupa satu jalur keluar masuk merupakan karakter yang paling khas dari suatu perkampungan terjepit.
KOMUNITAS MASYARAKAT SEBAGAI GENERATOR TERBENTUKNYA KARAKTER DAN IDENTITAS KAWASAN KOTA. Rahma Ghaesani Subagja; Mohammad Ischak
JURNAL PENELITIAN DAN KARYA ILMIAH LEMBAGA PENELITIAN UNIVERSITAS TRISAKTI Vol. 6 No. 1 (2021)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2254.532 KB) | DOI: 10.25105/pdk.v6i1.8636

Abstract

Kampung Condet saat ini mengalami perkembangan dan perubahan yang sangat pesat terhitung setelah dinyatakan sebagai Kawasan cagar budaya pada tahun 1974. Salah satu bentuk perubahan tersebut adalah banyaknya penduduk keturunan timur tengah yang bermukim di sepanjang jalan utama Condet dan membuka usaha komersial. Keberadaan penduduk keturunan timur tengah tersebut, saat ini justru menjadi salah satu identitas dari Kawasan Condet. Penelitian ini dilakukan untuk menjawab  pertanyaan penelitian terkait dengan apakah banyaknya penduduk keturunan timur tengah juga memunculkan karakter arsitektural di  Kawasan Condet. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif eksploratif dengan membatasi pembahasan hanya pada fasade bangunan rumah toko yang dihuni oleh penduduk keturunan Timur Tengah di penggal Jalan Condet Raya, dengan menggunakan pendekatan tipomorfologi kota. Temuan penelitian yang didapat adalah bahwa Jalan Raya Condet menampilkan karakter Kawasan yang kuat, yang berpotensi menjadi identitas Kawasan Condet. Terbentuknya karakter kawasan   merupakan perpaduan antara elemen jalan sebagai path, yang didukung aktivitas komersial khusus barang-barang yang khas Timur Tengah, dan diperkuat signage yang menampilkan nama-nama toko yang juga khas Timur Tengah. Sedangkan karakter arsitektural pada fasade bangunan tidak menunjukkan karakter khusus.
IMPLIKASI DAN MANFAAT PELAKSANAAN KEBIJAKAN MERDEKA BELAJAR KAMPUS MERDEKA BAGI MAHASISWA UNIVERSITAS TRISAKTI Winnie Septiani; Astri Rinanti; Triwulandari Satitidjati Dewayana; Melati Feuranita Fachrul; Mohammad Ischak; Wegig Murwonugroho
JURNAL PENELITIAN DAN KARYA ILMIAH LEMBAGA PENELITIAN UNIVERSITAS TRISAKTI Vol. 7 No. 1 (2022)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1120.709 KB) | DOI: 10.25105/pdk.v7i1.12711

Abstract

Kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) memberikan tantangan dan kesempatan kepada mahasiswa untuk mengembangkan kreativitas, kemandirian, kapasitas dan kebutuhan mahasiswa di luar program studi dan di luar Perguruan Tinggi selama tiga semester.  Kebijakan MBKM yang sesuai dengan Permendikbud No 3 tahun 2020 mulai dilaksanakan pada beberapa Program Studi di Universitas Trisakti pada semester Gasal 2020/2021. Penelitian ini bertujuan untuk menilai pemahaman mahasiswa terhadap kebjiakan MBKM dan menganalisis implikasi serta manfaat kebijakan MBKM bagi mahasiswa. Penelitian ini dilaksanakan dengan survey dengan metode total sampling. Instrumen penelitian berasal dari dua sumber yaitu survey Spada yang dilakukan oleh Dikti dan survey yang dirancang oleh universitas trisakti.  Penelitian ini dilakukan pada semua civitas akademika, akan tetapi pada paper ini bahasan dibatasi pada survey yang dilakukan pada mahasiswa Universitas Trisakti S1, seluruh angkatan dan semua program studi. Hasil analisis menunjukan  bahwa pemahaman mahasiswa tentang MBKM ini masih kecil, akan tetapi 60.87% menyatakan tertarik untuk mengikuti program MKBM. Tiga Program MBKM yang diminati mahasiswa adalah pertukaran pelajar, Magang/Praktik kerja dan kewirausahaan. Mahasiswa menilai implikasi pelaksanaan MBKM ini pada keterampilan untuk menyelesaikan masalah yang kompleks, memperluas perspektif, bekal bekerja setelah lulus, peningkatan soft skill dan persiapan menghadapi masa paska kampus.
UPAYA MENINGKATKAN PENGETAHUAN DAN KESADARAN MASYARAKAT TENTANG PENTINGNYA RUANG TERBUKA HIJAU DI PERMUKIMAN PADAT Mohammad Ischak; Muhammad Burhannudinnur
Jurnal AKAL : Abdimas dan Kearifan Lokal Vol. 1 No. 1 (2020): Jurnal AKAL : Abdimas dan Kearifan Lokal
Publisher : Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3331.819 KB) | DOI: 10.25105/akal.v1i1.7746

Abstract

The existence of open space in densely populated settlements in the city of Jakarta has a very important role in its function as controlling the environment, microclimate, sosial community, and economy of the population. Until now, the total area of open space in Jakarta is still below 30% as a requirement mandated by Law number 26 of 2007 due to a number of reasons, one of which is the very dense land used as a residence. in the condition of the lack of available green open space, the people living in dense settlements are not yet fully aware of the importance of the existence and efforts of structuring green open space around their settlements in supporting their daily lives. The community service program aims to increase knowledge as well as public awareness of the importance of green open space within inhabited residential areas. To achieve this goal, a consultation and pilot method for structuring green open space is used, which begins with counseling, discussion, and a pilot on how to organize green open space in densely populated areas in Meruya Selatan Village. The results obtained through the community service program are increased awareness and enthusiasm of the community to organize the open space around the residence they inhabit.
Upaya Desain Untuk Meminimalisir Disorientasi Pengunjung Pada Rancangan New Mall One Kelapa Gading Mahardhika Mahardhika; Mohammad Ischak; Rita Walaretina
AGORA:Jurnal Penelitian dan Karya Ilmiah Arsitektur Usakti Vol. 17 No. 2 (2019): KOSMOLOGI ARSITEKTUR DAN BENTUK BANGUNAN
Publisher : Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (498.596 KB) | DOI: 10.25105/agora.v17i02.7498

Abstract

Sirkulasi merupakan aspek penting sebuah mall karena berperan sebagai pengatur dalam membentuk mall. Sirkulasi pada mall yang luas sering kali membingungkan karena terlihat monoton dan mengakibatkan munculnya kemungkinan disorientasi pengunjung. Penelitian ini bertujuan untuk menemukan kriteria desain yang meminimalisir disorientasi pengunjung untuk rancangan ruang dalam New Mall One Kelapa Gading dengan menganalisis sirkulasi ruang dalam Mall Kelapa Gading 3. Penelitian menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan dukungan data primer dari observasi dan wawancara manajemen mall. Hasil penelitian menunjukkan bahwa identitas area sirkulasi, zonasi tenant, keberadaan anchor tenant dan fasilitas publik dapat meminimalisir disorientasi pengunjung di dalam mall.