Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Development of Jakarta Kota Station Function From Public Transportation Facilities to Become a Historical and Cultural Tourism Destination Ariani, Atridia Wilastrina, Titien Retnoningsih, Ari Atmadja Ariani, Ariani; Wilastrina, Atridia
KOMUNITAS: International Journal of Indonesian Society and Culture Vol 12, No 2 (2020): September
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/komunitas.v12i2.24117

Abstract

The Jakarta Kota Station, also known as Beos Station, is one of the buildings designed by a Dutch architect full of historical value and beautiful architectural form. In addition to its main function as a railway facility, Jakarta Kota station also plays a role in the economic sector for the surrounding community. This study aims to examine and provide recommendations regarding opportunities to develop the function of Jakarta Kota station from public facilities to become historical and cultural attractions. The method of design sociology with a qualitative approach is used to analyze various aspects related to the research problems such as design connection and socio-cultural phenomena, urban society, socio-cultural changes, design and environment, design and architecture, as well as tourism and culture. Based on the results of the analysis it can be concluded that apart from being a public railway facility, Jakarta Kota station is feasible to be developed into a historical and cultural tourism destination that supports the government's goal of making the Kotatua region into a historical, cultural, business and tourism site without changing its original physical form
Peningkatan Kreativitas Remaja Karang Taruna Dalam Membuat Hiasan Kepala dan Masker untuk Tari Betawi Kreasi Adisurya, Susy Irma; Ariani, Ariani; Wilastrina, Atridia; Wiemar, Rosalinda
Aksara: Jurnal Ilmu Pendidikan Nonformal Vol 7, No 2 (2021): May 2021
Publisher : Magister Pendidikan Nonformal Pascasarjana Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37905/aksara.7.2.177-190.2021

Abstract

Remaja Karang Taruna Cikoko Timur RW 02 has several routine activities, one of which is traditional Betawi dance. Based on the survey results, it is known that one of the obstacles faced is the limited funds to rent dancing equipment if you are going to appear in a show. Based on this, the Trisakti University FSRD Community Service team decided to provide training in making headdresses and masks using cheap and easily available materials. The training was carried out by giving examples (demonstrations) by the instructor and continued with practice by the participants accompanied by the PkM instructor team. The results of the training were in the form of a headdress made of chicken feathers and equipped with a mask as self-protection so that you could dance during the pandemic. Knowledge of the design and application of independently produced headdresses and face masks not only saves costs, but also hones the skills and creativity of youth of Karang Taruna. Furthermore, if it is seriously developed it will open up new business opportunities for the youth of the Youth Organization.Remaja Karang Taruna Cikoko Timur RW 02 memiliki beberapa kegiatan rutin salah satunya adalah menari tradisional Betawi. Berdasarkan hasil survei, diketahui bahwa salah satu kendala yang dihadapi adalah keterbatasan dana untuk menyewa perlengkapan menari jika akan tampil dalam sebuah pertunjukan. Berdasarkan hal tersebut, tim Pengabdian kepada Masyarakat FSRD Universitas Trisakti memutuskan untuk memberikan pelatihan pembuatan hiasan kepala dan masker dengan menggunakan material yang murah dan mudah diperoleh. Pelatihan dilakukan dengan memberikan contoh (demonstrasi) oleh instruktur dan dilanjutkan dengan praktik oleh para peserta didampingi oleh tim instruktur PkM. Hasil pelatihan berupa hiasan kepala berbahan baku utama bulu ayam dan dilengkapi dengan masker sebagai proteksi diri agar tetap dapat menari selama pandemi. Pengetahuan tentang desain dan penerapannya pada hiasan kepala dan masker wajah yang diproduksi secara mandiri tidak hanya menghemat biaya, namun juga mengasah keterampilan dan kreativitas remaja Karang Taruna. Lebih jauh lagi, jika dikembangkan secara serius akan membuka peluang usaha baru bagi remaja Karang Taruna tersebut.
Development of Jakarta Kota Station Function From Public Transportation Facilities to Become a Historical and Cultural Tourism Destination Ariani, Atridia Wilastrina, Titien Retnoningsih, Ari Atmadja Ariani, Ariani; Wilastrina, Atridia
Komunitas Vol 12, No 2 (2020): September 2020
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/komunitas.v12i2.24117

Abstract

The Jakarta Kota Station, also known as Beos Station, is one of the buildings designed by a Dutch architect full of historical value and beautiful architectural form. In addition to its main function as a railway facility, Jakarta Kota station also plays a role in the economic sector for the surrounding community. This study aims to examine and provide recommendations regarding opportunities to develop the function of Jakarta Kota station from public facilities to become historical and cultural attractions. The method of design sociology with a qualitative approach is used to analyze various aspects related to the research problems such as design connection and socio-cultural phenomena, urban society, socio-cultural changes, design and environment, design and architecture, as well as tourism and culture. Based on the results of the analysis it can be concluded that apart from being a public railway facility, Jakarta Kota station is feasible to be developed into a historical and cultural tourism destination that supports the government's goal of making the Kotatua region into a historical, cultural, business and tourism site without changing its original physical form
PENGEMBANGAN PERALATAN TERPADU STERILISASI ALAT PELINDUNG DIRI (APD) COVID-19 Murwonugroho, Wegig; Burhanudinnur, Muhammad; Rinanti, Astri; Nilotama, Sangayu Ketut Laksemi; Dewanti, Asih Retno; Setiadi, Virginia Suryani; Nugrahadi, Gihon; Wilastrina, Atridia; Maulani, Mustamina
JURNAL PENELITIAN DAN KARYA ILMIAH LEMBAGA PENELITIAN UNIVERSITAS TRISAKTI Volume 6, Nomor 2, Juli 2021
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25105/pdk.v6i2.9533

Abstract

Petugas kesehatan sebagai garda depan dalam penanganan pasien Covid-19 memerlukan perlindungan dari risiko terpapar virus. Seusai menjalankan tugasnya, para petugas medis melakukan tindakan sterilisasi diri dengan cara memasuki arena disinfectant chamber, membungkus hazmad sekali pakai untuk dibuang dan mengembalikan APD (Alat Pelindung Diri) lain dalam wadah yang telah tersedia untuk dicuci kembali. Namun demikian terlihat fasilitas yang tersedia belum nampak optimal, dan terlihat kumuh. Sehingga beberapa APD yang akan dikenakan kembali beresiko terpapar virus COVID-19.  Selain itu beberapa peralatan yang memungkinkan dipakai kembali tercampur, resiko hilang, dan kacamata resiko patah atau kaca lebih buram. Alhasil APD para petugas mulai menipis.Latar belakang ini menjadi alasan pentingnya dirancang fasilitas sterilisasi yang terpadu. Kegitaan dilakukan di RSUD Pademangan, Jakarta Utara merupakan salah rujukan pasien COVID-19. Penelitian pengembangan ini bertujuan menghasilkan seperangkat alat terpadu sterilisasi Alat Pelindung Diri (APD) yang efektif dan praktis.  Penelitian ini dilaksanakan dengan pendekatan Design Thinking, yang terdiri atas emphatize, define, ideate, prototype, dan testing. Hasil penelitian ini adalah peralatan terpadu steriliasi APD Covid-19 yang terdiri atas disinfectan chamber, bak penampugan APD, ozone chamber, dan almari kompartemen dua arah. Berdasarkan serangkaian pengujian, hasilnya adalah: 1) disinfectant chamber dapat bekerja dengan baik. Ini ditandai oleh: disinfectant chamber dapat menyemprot secara otomatis setelah sensor diberi isyarat/pemicu, kekuatan tekanan cairan optimal, bak penampung untuk menampung sisa cairan berfungsi dengan baik, dan kontruksi lebih ergonomis. 2)  bak penampungan berfungsi dengan baik (mudah dibuka untuk diambil dan dibersihkan, dan terbagi sesuai kelengkapan APD. 3) ozone chamber memenuhi kriteria keberhasilan. Indikasinya adalah  ozon chamber menyemprot otomatis setelah sensor diberi isyarat/pemicu, kekuatan tekanan asap optimal, terdapat bak penampung yang menampung sisa cairan ozon, dan konstruksi lebih ergonomis. 4)  Nilai inovasi dari almari dua kompartemen solutif bagi masalah dan memenuhi kebutuhan petugas medis. Pencapaian ini disebabkan oleh berfungsinya semua fitur sebagaimana dalam desainnya. Berdasarkan penelitian tersebut, dapat disimpulkan bahwa peralatan sterilisasi APD Covid-19 dalam penelitian ini efektif dan layak untuk digunakan, utamanya untuk membersihkan diri dan APD petugas medis. Oleh sebab itu, produk peralatan sterilisasi dalam penelitian ini pantas untuk diproduksi secara massal dan dipergunakan di berbagai pusat layanan kesehatan.