Claim Missing Document
Check
Articles

Found 23 Documents
Search

Critical Thinking Skills Analysis Students Studying Chemistry Using Problem Based Learning and Guided Inquiry Model Muhammad Eka Putra Ramandha; Nurul Indriani
Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Kimia Vol 10, No 3 (2021): Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Kimia
Publisher : Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstract: Critical Thinking Skills Analysis Students Studying Chemistry Using Problem Based Learning and Guided Inquiry Model. The purpose of this study is to analyze the critical thinking skills of students. The independent variable is the guided inquiry learning model and the Problem Based Learning (PBL) model and the variable is critical thinking skills. The type of research used is a quasi-experimental design with a Non-equivalent Posttest Only Control Group design. 146 Students are subject in this study. Data collection was carried out with a description of 14 questions.  The results showed that the Critical Thinking Skills of students who were taught using the Problem Based Learning model was better than the guided inquiry learning model. Keywords: Guided Inquiry, Problem Based Learning (PBL), Higher Other Thinking Skills.  Abstrak: Analisis Keterampilan Berpikir Kritis Peserta Didik yang Belajar Kimia Menggunakan Model Pembelajaran Inquiry Terbimbing dan Model Pembelajaran Berbasis Masalah. Tujuan dalam penelitian ini yaitu untuk menganalisis keterampilan berpikir kritis peserta didik. Variabel bebasnya adalah Model Pembelajaran Inquiry terbimbing dan model pembelajaran PBL dan variabel terikatnya adalah keterampilan berpikir kritis. Jenis penelitian yang digunakan yaitu quasi eksperimen dengan desain Non-equivalen Posttest Only Control Group. Sampel dalam penelitian ini yaitu 146 peserta didik yang di tentukan dengan teknik Purposive sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan soal tes uraian yang berjumlah 14 soal. Hasil Penelitian menunjukkan Keterampilan Berpikir Kritis (KtBK) peserta didik yang dibelajarkan dengan model PBL lebih baik dibandingkan dengan model pembelajaran inquiry terbimbing.Kata kunci: Inquiry Terbimbing, PBL, Keterampilan Berpikir KritisDOI: 10.23960/jppk. v10.i3.2021.16 
Pemanfaatan Sampah Organik Rumah Tangga Menjadi Pupuk Kompos Bokashi Dan Pupuk Organik Cair (POC) Di Desa Sengkol, Kecamatan Pujut, Kabupaten Lombok Tengah Lalu Zulkifli; Nurul Indriani; M. Irpan Siswandi; Rizky Tri Septiawan; Dinda Febriani; Jannaturroyani; Ispaniah; Hendri Yogi Pratama; Nurfajrin Aliyatri; Estiana; Bq Sari Hidayatullah
Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA Vol 5 No 3 (2022): Juli - September
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (284.502 KB) | DOI: 10.29303/jpmpi.v4i3.2031

Abstract

Desa Sengkol merupakan salah satu desa yang berada di Kecamatan Pujut, Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat. Secara geografis letak Desa Sengkol sangat strategis karena Desa Sengkol termasuk salah satu desa penyangga Kawasan Ekonomi Khusus Mandalika, dengan ditetapkannya Mandalika sebagai KEK Mandalika berdasarkan PP Nomor 52 Tahun 2014. Permasalahan ang saat ini dihadapi oleh desa yaitu permasalahan lingkungan, hal ini disebabkan karena kurangnya tingkat kesadaran masyarakat tentang pengelolaan sampah, disamping itu sarana prasana seperti armada pengangkut sampah serta TPA dan TPS masih sangat terbatas. Alternatif solusi yang dapat dilakukan untuk mengatasi permasalahan tersebut adalah dengan mengadakan kegiatan pengelolaan sampah rumah tangga menjadi pupuk kompos organik cair (POC) dan bokashi. Tujuan dari program ini adalah memberdayakan masyarakat Desa Sengkol dalam membuat pupuk organik cair dan bokashi menggunakan sampah organik rumah tangga. Metode yang digunakan yaitu tahap pra pelaksanaan, tahap pelaksanaan dan tahap evaluasi atau pengecekan. Hasil dari program pengabdian masyarakat ini yaitu masyarakat Desa Sengkol khususnya Dusun Senkol 1 dan 4 memiliki pengetahuan tentang pengolahan sampah dimana masyarakat sudah mampu memilah sampah rumah tangga dan mengolahnya menjadi pupuk kompos cair dan bokashi. Untuk mempercepat proses penguraian atau fermentasi pupuk membutuhkan cairan EM4. Hasil monitoring dan evaluasi menunjukkan bahwa pengolahan sampah rumah tangga menjadi pupuk kompos merupakan langkah tepat dalam menanggulangi permasalah sampah rumah tangga yang ada di Desa Sengkol. Sampah bisa mengahasilkan produk yang memiliki nilai guna dan kedepannya masyarakat Desa Sengkol berkomitmen dalam mengembangkan pupuk kompos dari sampah organik sebagai upaya berkelanjutan dari program pengabdian masyarakat.
UJI EVALUASI FITOKIMIA TUMBUHAN HERBAL BERDASARKAN INFORMASI EMPIRIS PADA MASYARAKAT LOMBOK Nurul Indriani; MUHAMMAD EKA PUTRA RAMANDHA; I Nyoman Bagus Aji Kresnapati
Jurnal Medical Laboratory Vol. 2 No. 1 (2023): Januari: Jurnal MedLab
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kesetiakawanan Sosial Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57213/medlab.v2i1.131

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui potensi tumbuhan khas sasak dapat dijadikan bahan pengobatan atau obat alternatif oleh masyarakat. Uji yang dilakukan yaitu uji kulaitatif yaitu skrining fitokimia. Skrining dilakukan untuk mengetahui kandungan, alkaloid, flavonoid, terpenoid, tanin dan saponin. Penelitian ini merupakan penelitian dasar atau penelitian permulaan untuk menseleksi kandungan-kandungan obat dalam tumbuhan khas sasak. Preparasi sampel dilakukan pengeringan untuk mengurangi kadar air, dan masing-masing tumbuhan obat dilakukan maserasi dengan pelarut metanol 96% selama 2 x 24 jam. Ekstrak kental dilakukan pengujian menggunakan reagen menghasilkan warna tertentu. Hasil penelitian yaitu seluruh tumbuhan obat yang diuji berpotensi dijadikan obat dan dapat digunakan sebagai saran pengobatan oleh masyarakat.
ISOLATION PINOSTROBIN COMPOUND IN TEMU KUNCI (KAEMPFERIA PANDURATA ROXB) RHIZOME Nurul Indriani; Muhammad Eka Putra Ramandha
Jurnal Sains dan Terapan Kimia Vol 17, No 1 (2023)
Publisher : Program Studi Kimia, Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jstk.v17i1.14362

Abstract

Isolation and identification of Pinostrobin compounds in Temu Kunci Rhizomes (Kaempferia pandurata Roxb) were conducted in this study. The isolation and identification methods used were extraction, crystallization & recrystallization, Thin Layer Chromatography, and (4) Infrared (IR) Testing. The extraction results were followed by crystallization and recrystallization processes. The recrystallization produced a yellow solid isolate. A Thin Layer Chromatography test was carried out to determine the purity of the isolate using the eluent Chloroform : n-hexane of 6:4, Chloroform : Ethylacetate of 7:3. A comparison of the Retention Factor (Rf), and the Rf value of the phinostrobin standard indicates that the positive test sample contained the Pinostrobin compound. The Infrared spectrum indicates that the sample belongs to the flavonol group. It is confirmed from the functional groups of the isolates that are compatible or identical to the functional groups in the pinostrobin compound.
Familiar Edible Flowers in Indonesia I Nyoman Bagus Aji Kresnapati; Muhammad Eka Putra Ramandha; Nurul Indriani
PCJN: Pharmaceutical and Clinical Journal of Nusantara Vol. 1 No. 01 (2022): PCJN: Pharmaceutical and Clinical Journal of Nusantara
Publisher : Nusantara Scientific Medical

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (381.802 KB) | DOI: 10.58549/pcjn.v1i01.7

Abstract

Flowers besides being used as ornamental plants, they can also be consumed. Flowers that can be consumed are called Edible Flowers. Edible flowers in general can be consumed directly, usually in tea or can be served in the form of processed food. Edible flowers contain phytochemical compounds such as anthocyanins, flavonoids, phenolics, carotenoids which are useful as antioxidants. Indonesia is rich in biodiversity with a variety of plant species that can grow, including edible flowers. There is diversity, but only a few edibles that can grow and are familiar to Indonesian people will be reviewed in this article.
Aktivitas Antioksidan Ekstrak Metanol dan Fraksi N-Heksan-Etil Asetat Buah Paprika Merah (Capsicum annuum L.) Nur Anisah; Warsi Warsi; Muhammad Eka Putra Ramandha; Widani Darma Isasih; Rizqa Inayati; Nurul Indriani
Biocity Journal of Pharmacy Bioscience and Clinical Community Vol 1 No 1 (2022): Biocity: Journal of Pharmacy Bioscience and Clinical Community
Publisher : Department of Pharmacy, Bumigora University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30812/biocity.v1i1.2459

Abstract

Buah paprika merah (Capsicum annuum L.) mengandung diantaranya adalah vitamin E, vitamin C, karotenoid, dan kapsaisinoid yang dapat digunakan sebagai antioksidan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antioksidan pada ekstrak metanol dan fraksi n-heksan-etil asetat buah paprika merah. Buah paprika merah segar diekstraksi dengan metode maserasi menggunakan pelarut metanol teknis kemudian difraksinasi secara bertingkat menggunakan pelarut n-heksan-dietil eter, hasil fraksi tidak larut n-heksan-dietil eter kemudian difraksinasi kembali menggunakan pelarut n-heksan-etil asetat. Fraksi n-heksan-etil asetat diuji secara kualitatif terhadap senyawa karotenoid yaitu β-karoten dengan uji KLT menggunakan fase diam silika gel F254 dan fase gerak metanol: aseton (1:1). Uji kuantitatif aktivitas antioksidan dilakukan dengan metode penangkapan radikal DPPH dengan parameter nilai IC50. Nilai IC50 selanjutnya dianalisis dengan menggunakan SPSS versi 20. Hasil uji kualitatif menunjukkan bahwa ekstrak metanol dan fraksi n-heksan-etil asetat mengandung senyawa β-karoten. Aktivitas antioksidan ekstrak metanol, fraksi n-heksan-etil asetat, dan standar β-karoten memiliki nilai IC50 berturut-turut sebesar 307,91, 281,69, dan 81,26 μg/mL. Berdasarkan hasil statistik, nilai IC50 fraksi n-heksan-etil asetat lebih kecil signifikan apabila dibandingkan dengan ekstrak metanol buah paprika merah. Namun lebih besar apabila dibandingkan dengan standar β-karoten. Fraksi n-heksan-etil asetat memiliki aktivitas antioksidan yang lebih poten apabila dibandingkan dengan ekstrak metanol buah paprika merah. Namun kurang poten apabila dibandingkan dengan standar β-karoten.
Optimizing Treatment of Herbal Plant Using SOPHERBAL Android Application Fordward Chaining Method Muhamad Azwar; Eka Nurul Qomaliyah; Nurul Indriani
MATRIK : Jurnal Manajemen, Teknik Informatika dan Rekayasa Komputer Vol 23 No 2 (2024)
Publisher : LPPM Universitas Bumigora

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30812/matrik.v23i2.3371

Abstract

The utilization of traditional herbal medicine among the inhabitants of Lombok is notably prevalent yet frequently hindered by a lack of comprehension regarding the efficacy of herbal remedies for specific ailments. Addressing this challenge, this study proposes the development of an Android application called ”sopherbal,” aimed at delivering personalized herbal plant recommendations via easily accessible mobile devices. Employing forward chaining methodology, the application identifies optimal herbal remedies based on ailment type, processing techniques, usage instructions, and recommended dosage and treatment duration. Notably, while effective in this context, the forward chaining approach entails certain trade-offs and hurdles. Previous research indicates that forward chaining facilitatesaccurate recommendation generation, and it may be constrained by its reliance on predefined rules and limited adaptability to complex, evolving scenarios. Despite these challenges, the ”sopherbal” application, featuring 50 Sasak medicinal plants curated for 15 common ailments, achieved an 86% validation rate, affirming its efficacy in bridging the gap between traditional herbal knowledge and modern healthcare needs.
Phytochemical Screening, Total Flavonoids and Antioxidants of Kalanchoe Pinnata Linn. Leaves Eka Nurul Qomaliyah; Nurul Indriani; Atika Rohma; Ricka Islamiyati
Current Biochemistry Vol. 10 No. 1 (2023)
Publisher : IPB University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/cb.10.1.1

Abstract

Kalanchoe pinnata Linn. or in Indonesia known as cocor bebek, this plants grow well in temperate and tropical regions. Cocor bebek is used to treat several diseases including skin diseases, wound healing, kidney stones, gallstones, diabetes. The pharmacological activities of cocor bebek leaves have been reported as anti-inflammatory, anti-oxidant and anti-microbial. The objective of this study is to determine the metabolite content of cocor bebek leaves, total flavonoid levels and antioxidant activity. Observations of secondary metabolites of cocor bebek leaves were carried out through qualitative secondary metabolite screening, while total flavonoid levels were carried out quantitatively UV-VIS with quercetin as a comparison, atioksidan activity through DPPH molecular inhibition testing. The results of this study indicate that cocor bebek leaves contain alkaloids, flavonoids, saponins, triterpenoids, tannins and phenols. 200gr of cocor bebek leaves obtained % yield extract is 14.63%. The total favonoid content obtained was 8.77% of quercetin, while the antioxidant inhibition of DPPH molecules obtained IC50 of 97.42 ppm.
Identifikasi Kandungan Senyawa Fitokimia Minyak Buah Merah (Pandanus conoideus Lam.) : Identification Of Phytochemical Compound Content of Red Fruit Oil (Pandanus conoideus Lam.) Ayudia Cipta Khairani; Nurul Indriani
Jurnal Kolaboratif Sains Vol. 7 No. 12: Desember 2024
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56338/jks.v7i12.6335

Abstract

Minyak buah merah (Pandanus conoideus Lam.) memiliki kandungan fitokimia yang bermanfaat sebagai pengobatan penyakit degeneratif. Secara umum, masyarakat lokal belum mengetahui kandungan senyawa yang berperan dalam pengobatan menggunakan minyak buah merah. Kandungan fitokimia minyak buah merah dilakukan secara skrining fitokimia. Minyak buah merah didapatkan dengan cara ekstraksi secara tradisional di Papua Barat. Senyawa fitokimia yang diujikan terdiri dari flavonoid, terpenoid, steroid, dan alkaloid. Hasil pengujian menunjukkan bahwa minyak buah merah mengandung flavonoid, terpenoid, steroid, dan alkaloid.
Pemanfaatan Eklstrak Limbah Kulit Buah Rambutan (Nephelium Lapaceum L). dalam Formulasli Body Lotion Wilda Marta Paturrahmi; Nurul Indrianii; Muhammad Eka Putra Ramandha
Jurnal Penelitian Perawat Profesional Vol 6 No 5 (2024): Oktober 2024, Jurnal Penelitian Perawat Profesional
Publisher : Global Health Science Group

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37287/jppp.v6i5.4469

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek antioksidan ekstrak kulit buah rambutan (Nephelium lappaceum L.) dalam melembabkan kulit dan menentukan formulasi body lotion yang paling efektif. Kulit buah rambutan mengandung senyawa antioksidan yang berpotensi memberikan manfaat bagi kesehatan kulit.Penelitian eksperimental ini menguji aktivitas antioksidan ekstrak kulit buah rambutan dengan variasi konsentrasi menggunakan metode DPPH. Aktivitas antioksidan diukur dengan spektrofotometer UV-Vis. Ekstrak kemudian diformulasikan ke dalam beberapa variasi body lotion yang dievaluasi profilnya meliputi organoleptis, homogenitas, pH, daya sebar, daya lekat, viskositas, dan iritasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak kulit buah rambutan memiliki aktivitas antioksidan yang berpotensi melembabkan kulit. Beberapa formulasi body lotion dengan penambahan ekstrak memenuhi kriteria sediaan yang baik. Ekstrak kulit buah rambutan berpotensi sebagai bahan aktif dalam formulasi body lotion dengan efek melembabkan. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengoptimalkan formulasi dan menguji efektivitasnya pada manusia.