Claim Missing Document
Check
Articles

Found 22 Documents
Search

Peran kebijakan fiskal terhadap trade-off antara ketimpangan dan kemiskinan di indonesia Hardinandar, Fajrin
INOVASI Vol 16, No 1 (2020)
Publisher : Faculty of Economics and Business Mulawarman University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (310.332 KB) | DOI: 10.29264/jinv.v15i2.6108

Abstract

Hipotesis teoritis kami mencurigai adanya trade-off antara ketimpangan dan kemiskinan akibat dari ketergantungan terhadap dana transfer pusat oleh Provinsi-provinsi di Indonesia. Kami menggunakan metode AB-GMM dengan pendekatan Koyck untuk mendeteksi hal tersebut pada 32 provinsi di Indonesia sejak tahun 2010-2018. Hasil penelitian menunjukan kapasitas fiskal dan dana transfer meningkatkan output perekonomian dan mengurangi ketimpangan di pedesaan. Sementara output perekonomian merupakan determinan pengentasan kemiskinan. Namun dana bagi hasil pajak meningkatkan ketimpangan di perkotaan dan menurunkan kemiskinan di pedesaan juga perkotaan. Kemudian, pendapatan asli daerah dan dana alokasi umum memperburuk kemiskinan di pedesaan. Sebaliknya, peran dana alokasi umum menurunkan angka kemiskinan di perkotaan. Dalam jangka panjang, 50 persen dari peningkatan output baru dapat dicapai setelah 10 periode. Sementara itu, perubahan jangka panjang pada ketimpangan jauh lebih cepat dibandingkan penurunan kemiskinan. Kami mengusulkan kebijakan silang dua arah dengan mengurangi eksplorasi sumber dana bagi hasil pajak di perkotaan dan meningkatkannya di pedesaan. Sebaliknya, jika tekanan fiskal di pedesaan lemah, maka dapat dimanfaatkan eksplorasi basis pendapatan asli daerah di perkotaan untuk mengurangi efek ketimpangan di pedesaan melalui distribusi silang.
DETERMINAN KEMISKINAN (STUDI KASUS 29 KOTA/KABUPATEN DI PROVINSI PAPUA) Fajrin Hardinandar
Riset Ekonomi Pembangunan Vol 4, No 1 (2019): April 2019
Publisher : Universitas Tidar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31002/rep.v4i1.1337

Abstract

Provinsi Papua merupakan Povinsi dengan tingkat kemiskinan tertinggi di Indonesia, dengan rata-rata penduduk yang hidup di bawah garis kemiskinan lebih besar dari rata-rata penduduk miskin secara Nasional. Tujuan dari penelitian ini untuk menganalisis faktor-faktor yang berpengaruh terhadap tingkat kemiskinan pada 29 Kota/Kabupaten di Provinsi Papua sejak tahun 2010 - 2016. Metode analisis yang digunakan yaitu metode regresi data panel dengan pendekatan Error Components Model (ECM). Penggunaan metode Feasible Generalizes Least Square (FGLS) dilakukan untuk mengurangi efek heterokedaktidsitas pada observasi, dan penggunaan diferensiasi tingkat pertama untuk menghindari dampak autokorelasi pada residual. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tenaga kerja tidak berpengaruh terhadap tingkat kemiskinan. Hal tersebut disebabkan oleh pergeseran usia kerja dan faktor subsisten, dimana sekitar 63,83 persen penduduk Papua bekerja pada sektor pertanian. Kondisi tersebut tidak pernah bergeser selama beberapa tahun terakhir dan menyebabkan masyarakat Papua terperangkap dalam kemiskinanan. Sedangkan tingkat pendidikan dan PDRB berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kemiskinan di Provinsi Papua, namun pengaruh PDRB memiliki elastisitas yang rendah 
THE ROLE OF SOCIAL CAPITAL IN IMPROVING HOUSEHOLD WELFARE (CASE STUDY IN LAMBU DISTRICT, BIMA REGENCY) Fajrin Hardinandar; Adhi Nurrahman Pratama
Jurnal Ilmu Ekonomi dan Pembangunan Vol 19, No 2 (2019): Jurnal Ilmu Ekonomi dan Pembangunan
Publisher : EP FEB UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (625.35 KB) | DOI: 10.20961/jiep.v19i2.30450

Abstract

This study aims to analyze how the role of social capital in improving household welfare. This study was conducted on households in the Lambu sub-district with an analytical method using probit and Tobit models, as well as a two-way causality relationship between the welfare model and social capital using the TSLS approach. The results of the study show that only bridging capital has an impact on increasing household welfare, due to the complexity of the heterogeneous interactions within it. While bonding capital is only on homogeneous community interactions so that it is less effective in increasing welfare, as well as capital linking which tends to produce distribution bias. The heads of households with more unmarried status are below the poverty line and tend to be active in bridging capital. They are aware that they must be involved in heterogeneous communities to improve their welfare, while married/divorced households tend to be above the poverty line and spend more time in the workplace than active in community activities. Keywords: Bonding capital, bridging, linking, household status, depth of poverty
SECTORAL ROLE ANALYSIS TO STRENGTHEN THE ECONOMIC STRUCTURE (CASE STUDY OF BIMA CITY-WEST NUSA TENGGARA) Fajrin Hardinandar; Ahmad Sandi; Sitaman Said; Suaeb Suaeb
Jurnal PenKoMi : Kajian Pendidikan dan Ekonomi Vol 4 No 2 (2021): Jurnal Penkomi: Kajian Pendidikan dan Ekonomi
Publisher : Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Bima

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1224.13 KB) | DOI: 10.33627/pk.v4i2.549

Abstract

The sectoral contribution of Bima City is very weak towards the economic structure in West Nusa Tenggara Province. The purpose of this study is to increase sectoral strength in the City of Bima and see how it contributes to performance at the provincial level. The results showed the primary sector which actually produced a decline in the City of Bima along with the industrial sector and some service sectors. All sectors in the City of Bima are still in the backward category. The sectoral contribution of Bima City is still very weak to sustain growth at the provincial level. An important finding from this study is that Bima City has a strong economic structure due to the development of the base sector, but the small number of population is sufficient to determine the number of output requests and sectoral contributions of Bima City to the economic structure at the provincial level. Perhaps the base sectors could increase the economic growth of the City of Bima but was less successful in growing growth at the provincial level.
Integrated Tourism Development: an Institutional Management Priority Study Fajrin Hardinandar; Gufran Gufran
Almana : Jurnal Manajemen dan Bisnis Vol 6 No 3 (2022): December
Publisher : Bandung: Prodi Manajemen FE Universitas Langlangbuana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36555/almana.v6i3.1961

Abstract

At least 200 people per day visit the hilly area of Matakando which has the potential for culinary tourism, rice fields, and education that are very likely to be developed. The purpose of this study is to find a management pattern for the development of tourism centers that can integrate the three types of tourism. The criteria and alternative indicators were obtained from the Focus Group Discussion (FGD) held in August 2022. Using the Analytical Hierarchy Process (AHP) method, we confirmed that culinary tourism is a priority, which will be developed into integrated rice field tourism and education. Alternative development strategies that need to be carried out are rearranging the structure and management of tourism, training in the management of tourism institutions, increasing creativity for business actors, developing infrastructure, increasing marketing capabilities, compiling strategic plan documents, and enforcing green zones.
Australian Salt Import Policy in Indonesia: An Analysis of Public Policy Fajrin Hardinandar; Firmansyah Firmansyah
Agriekonomika Vol 12, No 1: April 2023
Publisher : Department of Agribusiness, Faculty of Agriculture, Universitas Trunojoyo Madura, Indonesi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21107/agriekonomika.v12i1.19032

Abstract

The purpose of this study is to examine how economic variables such as the Import of Australian Salt, Domestic Salt Consumption, Domestic Salt Production, GDP Industrial Sector consisting of textile, leather, and pharmaceutical Industry, Cost Insurance Freight (CIF), Australian Dollar Exchange Rate, and non-economic variables respond to the enactment of Government Regulation Number 9 of 2018. The method used is the Feasible Generalized Least Square (FGLS) by observing the dynamic relationship between independent and dependent variables in quarterly data from 2010 to 2021. The results show that Australia's salt imports are smaller than before the enactment of PP No. 9 of 2018. Second, public policy choices in international trade politics for the case of salt imports still prioritize economic benefits (economic scale). Third, the test results show that even though the CIF of imported salt increases, it is inelastic to a decrease in demand. Lastly, the study states that if domestic demand for salt increases with the assumption that national salt production increases, Australian salt imports can be reduced. Our short suggestions are first, the government needs to invest in physical and human technology to reform salt production technology.
STRATEGI PENINGKATAN INVESTASI SEKTORAL DI KABUPATEN BIMA Fajrin Hardinandar; Fitroh Auliani; Syafruddin Syafruddin; Rizky Amelia; Muhammad Akbar
Jurnal PenKoMi : Kajian Pendidikan dan Ekonomi Vol 7 No 1 (2024): Jurnal Penkomi : Kajian Pendidikan dan Ekonomi
Publisher : Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Bima

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33627/pk.v7i1.1486

Abstract

One of the issues addressed in the 2021-2024 Regional Medium-Term Development Plan (RPJMD) of Bima District is the lack of promotion and coordination efforts for local investment, which has resulted in low investment levels. The aim of this study is to elaborate on the strategies that should be implemented to enhance cross-sectoral investments classified into four categories: agriculture, tourism, industry, and mining. By employing EFAS and IFAS analyses, our study findings conclude that collaboration, coordination, sustainable maintenance, and solid academic research are necessary to boost investments in these four sectors. Policy recommendations for investment enhancement include strengthening the agricultural sector, tourism, industrial zones, and mining through support for farmer groups, collaboration with universities, infrastructure development, access to agricultural business credit through regulations, academic manuscripts, and integrated tourism area development, as well as investment cooperation with stakeholders.
Promosi Tenun Khas Bima Sebagai Penguatan Identitas Kota Bima Melalui Kegiatan Lombok Essay Competition Adinda Riska Saputri; Muhammad Afrizanudin; Fajrin Hardinandar
Kreativasi : Journal of Community Empowerment Vol. 3 No. 1 (2024): Vol.3 No.1,2024: Juni 2024
Publisher : UNIB Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33369/kreativasi.v3i1.34349

Abstract

This community service activity aims to promote and strengthen the identity of Bima City through the development of typical Bima weaving. The method is to take part in the Lombok Essay Competition Event. The activity began with cultural and economic observations in Bima City, followed by assistance in the preparation of scientific work on Bima typical weaving which was presented at the event on March 9-12 2024. The results showed that the Bima typical weaving industry provided a significant multiplier effect on other industries in Bima City. Analysis of the Input-Output derivation table shows an increase in final demand of 1.4 billion rupiah in the Bima typical weaving industry. In conclusion, this activity is able to promote Bima's typical weaving as the identity of Bima City and provide a positive economic impact, as well as having the potential to support local development and community empowerment.
Pendampingan Implementasi Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP) di Kabupaten Bima Nurfiani, Sinta; Ramdhani, Fitria; Amanda, Amanda; saputri, Nabila dwita Meifianti; Faiz, Muhammad Alfin; Nurlaila, Nurlaila; Mirnawati, Suci; Fatimah, Fatimah; Dewi, Miswati Mailisa Kaila; Rizal, Muhammad; Sofian, M. Taufan; Setiawan, Awan; Alfarizi, Reyhan; Hardinandar, Fajrin
SEWAGATI: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol 3 No 2 (2024): SEWAGATI: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat
Publisher : Sarau Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61461/sjpm.v3i2.73

Abstract

Pendampingan ini mengkaji faktor-faktor yang menyebabkan rendahnya minat petani padi di Kabupaten Bima untuk mengikuti Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP), dengan tujuan merumuskan program pendampingan dan pemberdayaan petani. Metode pendampingan yang digunakan adalah kualitatif dengan observasi, wawancara, pendampingan kepada Dinas Pertanian Kabupaten Bima. Data dikumpulkan dari petani padi, Dinas Pertanian Kabupaten Bima, dan Bagian Perekonomian SETDA Kabupaten Bima. Hasil wawancara menunjukkan kurangnya sosialisasi dan edukasi, pengalaman buruk dalam klaim asuransi, keterbatasan finansial, dan anggapan gagal panen sebagai hal biasa menjadi faktor utama. Rekomendasi pendampingan pada Dinas Pertanian Kabupaten Bima meliputi peningkatan sosialisasi dan edukasi AUTP, bantuan proses klaim asuransi, fasilitasi akses permodalan, dan perubahan pola pikir tentang pentingnya asuransi. Diharapkan program ini dapat meningkatkan partisipasi petani dalam AUTP dan meningkatkan kesejahteraan petani Padi di Kabupaten Bima.
Pemberdayaan Siswa SDN Sambori dalam Merawat Budaya Lokal Melalui Program Summer Camp dan Literasi Budaya Taufiqurrahman; Salmin, Muhammad; Hardinandar, Fajrin; Rizqan, Muhammad; Apriansyah, Muh; Sanusi, Gufran
SEWAGATI: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol 3 No 2 (2024): SEWAGATI: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat
Publisher : Sarau Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61461/sjpm.v3i2.77

Abstract

Indonesia memiliki kekayaan budaya yang melimpah, termasuk kerajinan tangan tradisional masyarakat adat Suku Sambori di Kabupaten Bima, NTB. Namun, di era globalisasi dan modernisasi, kearifan lokal ini mulai tergerus, terutama di kalangan generasi muda yang lebih tertarik pada budaya asing. Program Pemberdayaan Siswa SDN Sambori dalam Merawat Budaya Lokal Melalui Program Summer Camp dan Literasi Budaya bertujuan untuk mengatasi tantangan ini dengan mengembangkan kreativitas siswa serta meningkatkan pemahaman dan apresiasi mereka terhadap budaya lokal melalui praktik kerajinan tangan pembuatan Waku, payung khas tradisional Suku Sambori. ini menggunakan metode observasi, wawancara, dan evaluasi partisipatif untuk mengevaluasi dampak program terhadap pemahaman budaya, keterampilan, dan identitas budaya siswa. Hasil pengabdian Masyarkakat menunjukkan bahwa program ini berhasil meningkatkan pemahaman siswa tentang proses pembuatan dan makna simbolis Waku, serta mengembangkan keterampilan tangan dan kreativitas mereka. Selain itu, program ini memperkuat identitas budaya siswa, meningkatkan rasa bangga terhadap warisan budaya, dan mendorong mereka untuk melestarikan tradisi adat. Kolaborasi antara siswa, guru, dan komunitas adat memperkaya pengalaman belajar dan memperkuat ikatan sosial. Kesimpulannya, program ini efektif dalam memberdayakan siswa untuk merawat budaya lokal, memberikan motivasi untuk melanjutkan kegiatan serupa di masa depan, dan berpotensi menjadi model bagi upaya pelestarian budaya di daerah lain.