Claim Missing Document
Check
Articles

Found 17 Documents
Search

Harga Pokok Produksi Dan Titik Impas Pengolahan Ikan Kayu M. Ramli; Syarifah Zuraidah
Ilmu Perairan (Aquatic Science) Vol 7, No 2 (2009)
Publisher : Universitas Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31258/jipas.7.2.p.38-47

Abstract

This research aims to detect cost structure, Cost of goods manufactured,Profit level, Break even point, and fish processing investment elegibility. Analysisresult is known biggest cost in raw material cost (69,87%) and Labour cost(14,53%). Cost of goods manufactured as big as Rp 17.890, - /kg, With profit level20,09%. Sale break even point is achieved in Rp 6.052.699, - and Proper investmentis carried out.
ANALISIS USAHA PENGASAPAN IKAN LELE (Clarias) UD. SAROHA KECAMATAN BINJAI UTARA, SUMATRA UTARA Syarifah Zuraidah
Jurnal Perikanan Terpadu Vol 1, No 1 (2018): Jurnal Perikanan Terpadu
Publisher : Universitas Teuku Umar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35308/jupiter.v1i1.754

Abstract

Ikan lele asap merupakan olahan hasil perikanan yang bahan baku utamanya adalah ikan lele dan melalui proses pengolahan dengan sistem pengasapan. Berkembangnya ilmu pengetahuan sumber daya manusia ikan lele tersebut tidak hanya dipasarkan secara hidup. Usaha pengolahan tersebut menjadi usaha rumah tangga karena sistem pengolahan yang mudah tanpa harus membutuhkan modal yang banyak. penelitian ini bertujuan untuk mengetahui analisis usaha dari pengolahan ikan asap secara finansial di Unit Pengolahan Ikan (UPI) lele asap UD. Saroha Binjai, Sumatera Utara. Sumber data digunakan ada dua jenis yaitu data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dari hasil wawancara dan partisipasi aktif yaitu ikut langsung didalam pengolahan atau proses pembuatan ikan asap dan juga pemasaran. Sedangkan sekunder diperoleh dari laporan keuangan perusahaan yaitu data dari laporan keuangan,data gambaran umum lokasi perusahaan dan juga dari hail studi pustaka. Hasil produksi ikan lele asap UD saloha dijual ke wilayah Medan, Subulussalam, Singkil, Pekanbaru, dan Padang dengan cara pengiriman melalui paket dan pengantaran. UD. Saroha mampu mengolah 400 kg ikan segar menjadi 112 kg/hari dimana dalam 1 bulan UD saloha memproduksi sebanyak 26 kali produksi, berarti dalam waktu 1 bulan UD saloha memproduksi sebanyak 2.912 Kg dengan harga Rp.65.000/Kg. Dalam jangka waktu sebulan mengeluarkan biaya Rp 167,669,631/bln yang mencakup biaya total, biaya variabel dan biaya investasi. Adapun penerimaan dari hasil penjualan Rp.189.280.000/bln, maka Keuntungan yang peroleh sebesar Rp.21.610.369/bulan. Berdasarkan hasil penelitian didapat Net B/C yaitu 1,13 yang artinya analisis kelayakan usaha ikan lele asap UD. Saroha layak dan memberi manfaat karena nilainya lebih dari 1. Kata Kunci : analisis,usaha UD Saloha, Pengasapan ,ikan lele
PERAN ISTRI NELAYAN DALAM RANGKA MENINGKATKAN ENDAPATANKELUARGA ( STUDI KASUS ISTRI NELAYAN DI GAMPONG PADANG BARU KECAMATAN SUSOH KABUPATEN ACEH BARAT DAYA ) Syarifah Zuraidah
Jurnal Perikanan Terpadu Vol 1, No 2 (2018): Jurnal Perikanan Terpadu
Publisher : Universitas Teuku Umar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35308/.v1i2.799

Abstract

Penelitian ini dilaksanakan di Gampong Padang Baru, Kecamatan Susoh, Kabupaten Aceh Barat Daya. Pada bulan April 2018. Penelitian ini bertujuan utuk Menganalisis rata-rata kontribusi istri nelayan terhadap pendapatan total keluarga nelayan dan Untuk mengidentifikasi jenis-jenis pendapatan istri nelayan. Metode penelitian yang digunakan adalah metode survey. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner dari semua responden. Data yang diperoleh dari hasil penelitian ini dianalisis dengan menggunakan metode deskriptif kuantitatif .hasil penelitian menunjukan bahwa kontribusi pendapatan istri nelayan berpengaruh cukup besar yaitu sebesar 35,18 % terhadap pendapatan keluagra. Istri nelayan memperoleh pendapatan bekerja sebagai tukang nyuci/gosok, jual kue membuka kios, jahit menjahit, Peternak, penjaga anak dengan total rata-rata pendapatan sebesar Rp. 890.773.Kata kunci : Peranan, Suami Istri, Penghasilan, Rumah Tangga            The research carried in Padang Baru Village, Sub- district Susoh, District Aceh Barat Daya. At April 2018. The purpose of this study for analyze the average contribution of the wives of the fishermen's  to the total fishermen's family income and for identify kind of income  by the wives of the fishermen's. The method of this research was survey method. Collection of data carried out by used questionnaires from all respondents. Data obtained from this study was analyzed using quantitative descriptive method. The results of this study showed that contribution of the wives income had a significant influence, namely 35.18% to fisherman's family income. The  wives of fisherman's had income fom  worked as a cleaning service, selled cake, open the kios, became a Tailor, a Farmers, became a baby sitter with total income was Rp. 890,773.Keywords: Role, Fisher Man Wife, Income, Household 
ASPEK FISIKA TANAH MANGROVE Rhizopora sp. DI KAWASAN MANGROVE KABUPATEN ACEH JAYA Syarifah Zuraidah
Journal of Aceh Aquatic Sciences Vol 2, No 1 (2018): Journal of Aceh Aquatic Sciences
Publisher : Journal of Aceh Aquatic Sciences

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35308/.v2i1.1692

Abstract

Peningkatan Kapasitas Produksi Pada Home Industry Gudang Terasi Udang Kecamatan Meureubo, Aceh Barat Rahmawati; Syarifah Zuraidah; Teuku Amarullah; Zuriat
KAIBON ABHINAYA : JURNAL PENGABDIAN MASYARAKAT Vol. 6 No. 2 (2024)
Publisher : Universitas Serang Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30656/ka.v6i2.7801

Abstract

Aceh Barat Regency is directly facing the sea and has many local potentials that can be utilized, including rebon shrimp. In the rainy season, many rebon are caught, but in the dry season, many small fish are caught. People usually sell fish and rebon directly at very low prices. Pumpkin shrimp, which are dried, are then resold. As one of the perishable fishery products, prawn shrimp must be processed so that it can last for a long time. For years, shrimp paste warehouses have been processing rebon into shrimp paste. However, the industry has not maximized its production. Therefore, there was a training to increase the production capacity of shrimp paste by using printing aids, which can produce more shrimp paste in one printing process. This training is intended to improve the ability of industrial houses to produce products with time efficiency in production. The training assisted industrial houses in streamlining the shrimp paste production process, allowing them to increase their production capacity in a single production run. In addition, terasi business owners received training on product branding to increase sales and expand the market, thereby increasing revenue.
Fish Coolbox using Coconut Fiber (Cocos nucifera) and Baggage (Saccharum sp) Insulated Thahir, Muhammad Agam; Nurlalili, Nurlaili; Khairi, Ihksanul; Zuraidah, Syarifah; Nasution, Muhammad Arif
Jurnal Perikanan dan Kelautan Vol 28, No 3 (2023): October
Publisher : Faculty of Fisheries and Marine, Universitas Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31258/jpk.28.3.361-366

Abstract

The quality of the catch can be seen from the fish storage container used to maintain its temperature. An insulated storage area can maintain ice resistance during the operation of fishing gear, as well as during the transportation of the catch to the fish landing site. Generally, fishermen use fish storage containers made of fiber with insulation in the form of polyurethane. Some fish storage containers are made from polystyrene-insulated styrofoam. This research aims to determine how optimal cooling is using coconut fiber and sugar cane bagasse insulation. The method used in this research was an experimental method using a Completely Randomized Design (CRD) with one control (Styrofoam cooler box), two treatments (Coconut fiber insulated cooler box and sugarcane bagasse), and three repetitions. The dimensions of the coolbox are the same as those on the market, namely 42 cm x 26 cm x 23 cm and a thickness of 2 cm. The lowest temperature of the coolbox made from coconut fiber insulation, 17.7 °C, was reached after the 70th minute. The bagasse was only able to reach the lowest temperature of 19.4°C, achieved in the 60th minute. Temperature stability in the coconut fiber coolbox reached 2 hours 10 minutes (130 minutes) from 80-200 minutes, while the bagasse coolbox reached 3 hours 40 minutes (220 minutes) from 70-280 minutes
Pendistribusian dan Pemanfaatan Bantuan Mesin Penggerak Perahu Terhadap Aktifitas Penangkapan Nelayan di Kecamatan Simeulue Timur Nofrisal; Syarifah Zuraidah
JURNAL SOSIAL EKONOMI PESISIR Vol 4 No 4 (2023): Jurnal Sosial Ekonomi Pesisir
Publisher : Jurusan Sosial Ekonomi Perikanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian dilaksanakan pada bulan Juli-November 2022. Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan Simeulue Timur. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Pendistribusian dan Pemanfaatan bantuan mesin penggerak perahu terhadap aktifitas penangkapan nelayan. Metode dalam penelitian ini adalah metode purposive sampling dengan cara sengaja agar dapat menjawab penelitian yang dituju. Data yang dibutuhan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Pengumpulan data primer diperoleh langsung dari Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Simeulue, wawancara dengan responden, beberapa pertanyaan dalam wawancara diantaranya: identitas nelayan, jenis mesin, merk mesin, daya mesin, lokasi penangkapan, daerah penangkapan ikan (Fishing Grounds), kondisi mesin dan beberapa pertanyaan yang menjelaskan tentang perbedaan armada penangkapan antara tradisional dengan modern lain. Sedangkan data sekunder diperoleh dari studi pustaka seperti: jurnal dan buku yang berkaitan dengan penelitian ini. Dalam pengambilan sampel sebagai responden berjumlah 11 orang dari 103 populasi dengan menggunakan rumus 10%. Analisis data dilakukan secara deskriptif dan disajikan dalam bentuk deskripsi. Hasil penelitian diperoleh pendistribusian bantuan melalui beberapa tahap yaitu: DPR, DKP, SEKDAKAB dan Bupati kemudian pemberian bantuan dilakukan oleh DKP. Sumber dana dalam pemberian bantuan menggunakan dana aspirasi DPR. Pemanfaatan bantuan diberikan berdampak besar dalam peningkatan perekonomian nelayan setelah menerima bantuan mesin penggerak perahu meningkatkan hasil tangkapan ikan.
Pandangan Masyarakat Nelayan Terhadap Peranan Panglima Laot di Kabupaten Simeulue Ikra, Ikramah Nur Afni; Syarifah Zuraidah
JURNAL SOSIAL EKONOMI PESISIR Vol 4 No 4 (2023): Jurnal Sosial Ekonomi Pesisir
Publisher : Jurusan Sosial Ekonomi Perikanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian dilaksanakan pada bulan Juli-November 2022. Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan Teupah Selatan. Tujuan penelitian ini adalah karakteristik masyarakat nelayan, peranan panglima laot bagi masyarakat nelayan dan pandangan masyarakat nelayan terhadap peranan keberadaan panglima laot di kabupaten simeulue. Metode dalam penelitian ini adalah metode purposife sampling dengan cara sengaja atau menggunakan pertimbangan tertentu agar dapat menjawab penelitian yang dituju. Data yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah data primer dan sekunder. Pengumpulan data primer diperoleh langsung dari wawancara dengan responden, Sedangkan data sekunder diperoleh dari studi pustaka seperti: jurnal, buku yang berhubungan dengan penelitian ini. Dalam pengambilan sampel sebagai responden berjumlah 20 orang. Hasil penelitian nya untuk karakteristik usia, produktif untuk melaut, pendidikan tamatan SMP, dan berpendapatan Rp. 500.000,-1.000.000/bulan. Peranan panglima laot ada 6 yaitu: melaksanakan, memelihara dan mengawasi pelaksanaan adat istiadat dan hukum adat laot, membantu pemerintah dalam bidang perikanan dan kelautan, menyelesaikan sengketa dan perselisihan yang terjadi diantara nelayan sesuai dengan ketentuan hukum adat laot, menjaga dan melestarikan lingkungan kawasan pesisir laot, memperjuangkan peningkatan taraf hidup masyarakat nelayan, mencegah terjadinya penangkapan ikan secara illegal. Pandangan masyarakat dalam memelihara dan mengawasi pelaksanaan adat istiadat dan hukum adat laot masyarakat berpandangan setuju. Membantu pemerintah dalam bidang perikanan dan kelautan masyarakat nelayan berpandangan setuju dengan pernyataan itu. Menyelesaikan sengketa dan perselisihan yang terjadi diantara nelayan sesuai dengan ketentuan hukum adat masyarakat berpandangan setuju. Menjaga dan melestarikan lingkungan pesisir dan laot masyarakat nelayan berpandangan setuju. Memperjuangkan peningkatan taraf hidup, masyarakat nelayan berpandangan setuju. Mencegah terjadinya penangkapan ikan secara illegal masyarakat nelayan berpandangan setuju.
Socio-Economic Potential Of Fishermen In Pulau Banyak, Aceh Singkil Amarullah, Teuku; Rahmawati, Rahmawati; Zuraidah, Syarifah; Zuriat, Zuriat
Jurnal Kelautan dan Perikanan Terapan (JKPT) Vol 6, No 1 (2023): (Juni, 2023)
Publisher : Politeknik Ahli Usaha Perikanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15578/jkpt.v6i1.12674

Abstract

Communities in Pulau Banyak District on average work in the fisheries sector as fishers. Pulau Banyak fishers take advantage of the potential of captured fisheries as their main source of income. The living conditions of fishers are often classified as a marginal group close to poverty. This study aims to examine the socio-economic conditions of fishers in the Pulau Banyak District of Aceh Singkil. The method used is to conduct a field survey using a questionnaire (interview). The location of the research was in Pulau Banyak District, Aceh Singkil Regency. The results of the study show that the social conditions of the Pulau Banyak people work as fishers with a low level of education, at most equivalent to elementary school. The economic condition of the fishers on Pulau Banyak is seen based on their main income and also other income sourced from side income and the income of family members who help fishers. The main source of income for fishers is an average of IDR 1,000,000-1,500,000 per month with an average trip of 6 times a week or 24 times a month with catches of 8 types of fish. While the pattern of fish marketing, the average fishers as much as 64 percent choose to sell to bench shops. The government has an important role in monitoring the marketing pattern of fishery products and implementing policies for optimal and sustainable utilization of fishery resources.
Keragaan Unit Penangkapan Ikan di Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Lhok Bengkuang Kecamatan Tapaktuan Kabupaten Aceh Selatan Andriana, Mutia Rifka; Hafinuddin, Hafinuddin; Zuraidah, Syarifah; Fuadi, Afdhal
JURNAL PERIKANAN TROPIS Vol 10, No 2 (2023)
Publisher : Universitas Teuku Umar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35308/jpt.v10i2.10248

Abstract

South Aceh currently has 5 fish landing base points (PPI), namely PPI Lhok Bengkuang, PPI Labuhan Haji, PPI Sawang Ba'u, PPI Keude Mekek and PPI Keude Bakongan. There are three types of fishing fleets in South Aceh in 2019, namely motorboats, motorboats, and non-motorized boats. The fishing gear used by South Aceh fishermen is fishing rods, gill nets, shrimp nets, ring trawls, payang, rawai, tonda, beach trawls and bagan. The purpose of this study is to find out the types of fishing gear and fish catches in PPI Lhok Bengkuang. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober sampai November 2022, data yang diambil yaitu data primer dan data sekunder, data primer berupa data koesioner sebanyak 44 responden. The method of selecting respondents was carried out by the purposive sampling method for fishermen at PPI Lhok Bengkuang and secondary data was obtained from related agencies. This research method uses descriptive analysis, the data analysis process is in accordance with the instructions in the Decree of the Minister of Fisheries and Fisheries Regulation number 6 of 2010 concerning fishing equipment in the national standard WPPRI. The results of the study showed that there were 3 main fishing gear at PPI Lhok Bengkuang that were environmentally friendly, namely stretch fishing rods, bottom fishing gear and ring trawls, then there was 1 type of fishing gear that was prohibited, namely fishing gear that used a compressor. The type of fishing gear is included in PermenKP No. 6 of 2010 at PPI Lhok Bengkuang.