Claim Missing Document
Check
Articles

Hubungan Instrumental Conditioning dengan Motivasi Belajar Peserta Didik Kelas VIII SMP N 1 Lemahabang suriswo, suriswo
JCOSE Jurnal Bimbingan dan Konseling Vol 1 No 1 (2018): OKTOBER 2018
Publisher : Program Studi Bimbingan dan Konseling, FKIP Universitas Pancasakti Tegal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (354.152 KB) | DOI: 10.24905/jcose.v1i1.10

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Bagaimana penerapan instrumental conditioning, bagaimana motivasi belajar dan adakah hubungan antara instrumental conditioning dengan motivasi belajar peserta didik di SMP Negeri 1 Lemahabangtahun pelajaran 2014/2015 Metode penelitian yang digunakan ialah menggunakan metode penelitian Penelitian Korelasional. Populasi penelitian berjumlah 170 peserta didik, teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah teknik acak (random). Ditetapkan sejumlah 34 peserta didik. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, angket, wawancara, dan dokumentasi. Uji validitas dengan Product Moment dan uji reliabilitas menggunakan rumus Alpha Cronbach. Analisis data dengan analisis deskriptif dan uji hipotesis dengan analisis Korelasi product moment angka kasar. Hasil penelitian ditemukan bahwa penerapan instrumental conditioning pada peserta didik mencapai hasil 32,4% dalam kategori tinggi, sedangkan tingkat motivasi belajar peserta didik mencapai hasil 35,3% dalam kategori tinggi. Berdasarkan hasil perhitungan analisis statistik korelasi diperoleh rhitung sebesar 0,346, , yang berarti hipotesis nihil (Ho) ditolak dan hipotesis kerja (Ha) diterima.
Studi Evaluatif Pada Pelaksanaan Kurikulum BK 2013 di Kota Tegal (Studi tentang Pelaksanaan Kurikulum 2013 Pada MGBKKota Tegal dalam Hal Perencanaan, Pelaksanaan dan Evaluasi Kurikulum 2013) suriswo, suriswo
JCOSE Jurnal Bimbingan dan Konseling Vol 2 No 1 (2019): JCOSE Jurnal Bimbingan dan Konseling
Publisher : Program Studi Bimbingan dan Konseling, FKIP Universitas Pancasakti Tegal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (304.359 KB) | DOI: 10.24905/jcose.v2i1.47

Abstract

Tujuan khusus dari penelitian ini adalah mengevaluasi tentang Pelaksanaan Kurikulum 2013 pada MGBK Kota Tegal dalam Hal Perencanaan, Pelaksanaan dan Evaluasi Kurikulum 2013. Pada setiap kurikulum, evaluasi menjadi hal yang sangat penting untuk diperhatikan, mengingat evaluasi sebagai salah satu alat untuk menilai dan mengukur tingkat kemampuan peserta didik di samping memahami perubahan-perubahan yang terjadi pada keseharian siswa. Kurikulum 2013 mengisyaratkan penting sistem penilaian diri, dimana peserta didik dapat menilai kemampuannya sendiri. Sistem penilaian mengacu pada tiga (3) aspek penting, yakni: knowlidge, skill dan Attitude. Berdasarkan permasalahan di atas, peneliti tertarik untuk meneliti untuk Pelaksanaan Kurikulum 2013 oleh Guru BK SMP pada MGBK Kota Tegal dalam Hal Perencanaan, Pelaksanaan dan Evaluasi Kurikulum 2013. Desain kegiatan evaluasi program dalam bahasan ini menggunakan model CIPP dengan rancangan penelitian evaluasi kualitatif yang bersifat deskriptif, pendekatan dalam penelitian ini menggunakan pendekatan fenomenologik, yaitu memungkinkan untuk mengungkap realita yang mendeskripsikan situasi secara komprehensif dengan konteks yang sesungguhnya tentang efektifitas pelaksanaan kurikulum BK 2013 di Kota Tegal.
UPAYA MENINGKATKAN MINAT MENGIKUTI LAYANAN INFORMASI BK MELALUI MEDIA AUDIO VISUAL -, Mardliyah; -, Maufur; -, Suriswo
Jurnal Penelitian Tindakan Bimbingan & Konseling Vol 1, No 3 (2015): Edisi September 2015
Publisher : Jurnal Penelitian Tindakan Bimbingan & Konseling

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan penelitian ini mengetahui penggunaan media audio visual dapat meningkatkan minat mengikuti layanan informasi bimbingan konseling. Subyek penelitian berjumlah 32 siswa Kelas IX H dengan metode pengumpulan datanya menggunakan observasi, wawancara, dokumentasi dan angket. Teknik analisis data yang digunakan yaitu analisis deskriptif kuantitatif dengan cara menggunakan rumus persentase. Hasil penelitian yaitu penggunaan media audio visual dapat meningkatkan minat mengikuti layanan informasi bimbingan konseling.
PEMANFAATAN BLOG SEBAGAI SUMBER BELAJAR SISWA -, Suriswo
Didaktikum Vol 18, No 3 (2017): Juli 2017
Publisher : Didaktikum

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk: (1) mengetahui bagaimana pemanfaatan blog bagi guru untuk membantu siswa dalam pembelajaran di luar kelas, (2) mengetahui faktor-faktor apa saja yang mendukung dan menghambat dalam pemanfaatan media blog sebagai media pembelajaran bagi siswa. Objek dalam penelitian ini adalah guru Sekolah Dasar Dukuhwaru Kabupaten Tegal. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu angket. Teknik pengumpulan data melalui angket ini yang akan ditujukan kepada responden untuk memperoleh data langsung dari responden tersebut. Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis data deskriptif. Analisis deskriptif mempunyai tujuan untuk memberikan gambaran atau deskripsi mengenai bagaimana pemanfaatan media blog sebagai bahan ajar oleh guru untuk membantu siswa dalam memberi pelajaran di luar kelas. Data yang dianalisis dapat berupa data kuantitatif. Cara penyajian dapat dilengkapi dengan menggunakan tabel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dilihat dari dimensi pemanfaatan blog oleh guru masih dalam kategori sedang dengan prosentase sebesar 60%. Dilihat dari dimensi fungsi blog termasuk dalam kategori sedang dengan persentase sebesar 53,33%. Sedangkan dari dimensi peran media komputer bagi guru termasuk dalam kategori tinggi sebesar 53,33%.
Metode Pembelajaran Inkuiri untuk Peningkatan Kemampuan Berpikir dalam Pembelajaran IPS di Sekolah Dasar Suriswo Suriswo
Cakrawala: Jurnal Pendidikan Vol 1 No 1 (2005)
Publisher : Universitas Pancasakti Tegal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3151.665 KB) | DOI: 10.24905/cakrawala.v1i1.9

Abstract

Salah satu masalah yang dihadapi dunia pendidikan dasar kita dewasa khususnya dalam pembelajaran adalah adri sudut PBM di kelas yang dibangun oleh guru dalam pelajaran IPS ini cenderung terbatas pada penguasaan materi pelajaran atau bertumpu pada pengembangan aspek kognitif tingkat rendah. Untuk itu perlunya menerapkan metode pembelajaran inkuiri sesuai dengan tujuan pembelajaran IPS. Tujuan metode inkuiri ialah mengembangkan disiplin intelektual dan keterampilan yang dibutuhkan dengan memberikan permasalahan – permasalahan untuk dipecahkan. Metode inkuiri merupakan metode pembelajaran taraf tinggi karena memerlukan pemecahan masalah yang kompleks dan menuntut/mengembangkan kemampuan berpikir tingkat tinggi pila. Metode pembelajaran inkuiri dalam meningkatkan kemampuan berpikir siswa dalam pembelajaran IPS di SD adalah di bangun atas dua sisi, yaitu sisi proses belajar sebagai upaya untuk meningkatkan kemampuan berpikir dan sisi hasil belajar untuk mengkontruksi pengetahuan atau penguasaan materi pembelajaran yang baru.
Peranan Manajemen dan Kepemimpinan MBS dalam Mensukseskan KBK di Sekolah Suriswo Suriswo
Cakrawala: Jurnal Pendidikan Vol 1 No 2 (2005)
Publisher : Universitas Pancasakti Tegal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (12112.429 KB) | DOI: 10.24905/cakrawala.v1i2.11

Abstract

Rendahnya mutu pendidikan masih menjadi pekerjaan rumah dalam sistem pendidikan kita. Manajemen dan kepemimpinan MBS bisa mengatasi masalah rendahnya mutu pendidikan. Implementasi kurikulum berbasis kompetensi (KBK) di sekolah juga tergantung dari peranan manajemen dan kepemimpinan yang MBS tersebut. Keberhasilan implementasi KBK di sekolah tidak terlepas dari bagaimana pola manajemen yang digunakan dalam mensukseskan KBK di sekolah yakni Manajemen Berbasis Sekolah (MBS). MBS ini kiranya diharapkan mampu dalam meningkatkan mutu pendidikan. Untuk itu maka peran manajemen dan kepemimpinan sekolah yang MBS merupakan usaha inovatif dalam mensukseskan KBK di sekolah. Sehingga pada giliran dapat meningkatkan mutu pendidikan. Tidak hanya peran kepala sekolah saja, melainkan guru dan masyarakat juga sangat berperan dalam ikut mensukseskan KBK di sekolah tersebut.
Pengembangan Konseling Sekolah Berbassis Life Skill Suriswo
Cakrawala: Jurnal Pendidikan Vol 2 No 1 (2006)
Publisher : Universitas Pancasakti Tegal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3282.381 KB) | DOI: 10.24905/cakrawala.v2i1.21

Abstract

Masalah pendidikan di indonesia dari waktu ke waktu meliputi pemerataan mutu, revelansi, efeisiensi, dan efektifitas pendidikan. Konseling life skill sebagai upaya untuk membantu siswa agar mampu mengembangkan keterampilan membantu dirinya sendiri. Melalui konseling kecakapan hidup individu diharapkan mampu memahami kecakapan-kecakapan yang dimiliki, memahani kebutuhan masa depannya, menyusun alternatif-alternatif pemecahan masalah masa depannya berdasarkan potensinya dalam rangka mencapai kesuksesan dalam hidup. Tujuan konseling life skills adalah (1) membantu individu agar dapat mampu membantu dirinya dengan cara mengembangkan keterampilan berpikir (thinking skills) dan bertindak (action skills) sehingga dapat mengatasi masalah yang dialaminya sekarang, dan mampu mencegah terjadinya masalah di masa depan. (2) membantu individu agar menjadi “the skilled person†yang memiliki pengetahuan dan keterampilan untuk hidup secara efektif dalam memghadapi berbagai aspek kehidupan
Pengembangan Kurikulum Berbasis Kompetensi di Perguruan Tinggi: Menuju Kompetensi Lulusan Tuntutan Masa Depan Suriswo
Cakrawala: Jurnal Pendidikan Vol 4 No 8 (2010)
Publisher : Universitas Pancasakti Tegal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3111.611 KB) | DOI: 10.24905/cakrawala.v4i8.46

Abstract

Manakala pada saat ini kualitass lulusan masih dipersoalkan banyak kalangan karena ketidak mampuannya berkompetisi dengan perguruan tinggi luar negeri maka jangalah secara membabi buta seratus persen menyalahkan pihak lembaga. Namun demikian, kasus ini bisa jadi merupakan bahan masukan yang berharga bagi pihak lembaga perguruan tinggi untuk berbenah diri guna semakain meningkatkan mutu terutama dalam rangka memasuki era kehidupan pasar bebas. Pengembangan kurikulum di perguruan tinggi yang berbasis kompetensi, maka tujuan, isi program, model implementasi, dan evaluasi pembelajaranya harus mengacu pada sejumlah kurikulum di Perguruan Tinggi yang berbasis kompetensi sangat dimungkinkan untuk dipakai satu bahan pertimbangan dalam upaya untuk meningkatkan lulusan masa depan.
Hambatan Implementasi Kurikulum 2013 oleh Guru Bimbingan dan Konseling di SMP Negeri 1 Kota Tegal Dino Rozan; Suriswo
Cakrawala: Jurnal Pendidikan Vol 9 No 1 (2015)
Publisher : Universitas Pancasakti Tegal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (341.092 KB) | DOI: 10.24905/cakrawala.v9i1.81

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui (1). kondisi sarana dan prasarana yang mendukung layanan BK dalamimplementasi kurikulum 2013 di SMP 01 Kota Tegal. (2). Dukungan kepala sekolah dan wakil kepala sekolah serta guruguru dalam implementasi kurikulum 2013 dalam layanan BK di SMP 01 Kota Tegal. (3). Materi layanan BK dalamimplementasi kurikulum 2013 di SMP 01 Kota Tegal.Pendekatan penelitian ini adalah kualitatif, jenis penelitian ini adalahpenelitian kasus. Variabel atau subyek yang diteliti yaitu guru-guru BK dan Kepala Sekolah, Wakil Kepala Sekolah, dansiswa kelas VII SMP Negeri 01 Kota Tegal. Pengumpulan data menggunakan metode wawancara dan dokumentasi. Dalampenelitian ini peneliti menggunakan triangulasi teknik pengumpulan data dan sumber data sebagai uji keabsahan data.Dalam penelitian ini peneliti menggunakan teknik analisis deskriptif. Hasil penelitian adalah sebagai berikut: (1). kondisisarana dan prasarana yang mendukung layanan BK dalam implementasi kurikulum 2013 di SMP 01 Kota Tegal adalahmenunjukkan cukup memadai (2). Dukungan kepala sekolah dan wakil kepala sekolah serta guru-guru dalam implementasikurikulum 2013 dalam layanan BK di SMP 01 Kota Tegal menunjukkan sangat apresiasif.(3). Materi layanan BK dalamimplementasi kurikulum 2013 di SMP 01 Kota Tegal menunjukkan sesuai dengan kemampuan dasar, bakat, dan minatpeserta didik, dan sudah sesuai dengan peminatan peserta didik. Hambatan-hambatan yang ditemukan dalam penelitianadalah (1).sarana layanan BK masih menggunakan kelas, (2). belum memiliki LCD khusus untuk guru BK. (3).terbatasnyadana dan sekolah tidak diperbolehkan memungut dana dari siswa, (4). materi layanan peminatan yang disampaikan kepadasiswa,dan guru BK mencari atau berusaha sendiri.
Implementasi Pembelajaran Berbasis Masalah untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Suriswo suriswo; Manfur manfur
Cakrawala: Jurnal Pendidikan Vol 13 No 1 (2019)
Publisher : Universitas Pancasakti Tegal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (638.415 KB) | DOI: 10.24905/cakrawala.v13i1.198

Abstract

The aim of this research is to develop a learning model that can improve student achievement. Analyzing the effectiveness of the problem-based learning model (PBM) can improve student achievement higher than the previous learning outcomes that do not use PBL learning models in SD Negeri Kagok 01 Slawi District, Tegal Regency. Knowing the form of support from the principal, other teachers and facilities in the implementation of the PBM learning model. The target of this research is expected to find empirical data and facts is the desired product of this research and development in the form of PBM learning models. The research method will be implemented namely Field Prasurvey (factual model), collecting data relating to: (a) students; (b) teaching and learning process; (c) teacher and (d) facilities and environment. The draft model (a) design of the model, consists of formulating competencies, determining material, and preparing lesson plans, determining methods, media, and evaluation; (b) Application of the model by conducting a pre test. (c). Application of the model by conducting a post test. (d). Conduct analysis by comparing pre test and post test scores with t tests. From the results of calculations with the t test obtained, the empirical t test is greater than the t test in the table, so it is concluded that the PBM model is more effective.