Claim Missing Document
Check
Articles

Efek Ekstrak Etanol Daun Kelor (Moringa oleifera) terhadap Nuclear Factor Kappa Beta (NF-kB) Aktif dan Apoptosis Cell Line Kanker MCF-7 Andjani, Nabila; Sujuti, Hidayat; Winarsih, Sri
Majalah Kesehatan FKUB Vol 3, No 4 (2016): MAJALAH KESEHATAN
Publisher : Faculty of Medicine Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (661.165 KB)

Abstract

Aktivasi NF- ĸB, suatu parameter apoptosis kanker, menyebabkan induksi beberapa fungsi seluler antara lain proliferasi sel meningkat dan penurunan apoptosis. Daun kelor (Moringa oleifera) secara ayurveda telah terbukti dalam mencegah penyakit leukemia dan skin papilomagenesis. Tujuan penelitian ini ialah membuktikan bahwa pemberian ekstrak daun kelor menurunkan aktivitas sel kanker payudara MCF-7. Penelitian ini menggunakan true experimental in vitro design dengan sel MCF-7. MTT Assay dilakukan dengan menggunakan dosis terapi dari rentang 7,1825–20000 µg/ml untuk menentukan IC50 pada sel MCF-7. IC50 yang didapatkan adalah dosis 2200 µg/ml. Immunositokimia dan TUNEL assay dengan kelompok kontrol negatif, kelompok perlakuan dosis 1100, 2200, 4400 µg/ml. Terdapat perbedaan signifikan yang lebih rendah pada perlakuan dosis 2200 µg/ml (p = 0,000) dan dosis 4400 µg/ml (p = 0,000) dibandingkan kontrol tanpa terapi pada aktivitas NF-ĸB. Besar persentase aktivitas NF-ĸB pada dosis 2200 µg/ml  adalah 31,651% dan 4400 µg/ml  adalah 36,575%. Namun, apoptosis pada MCF-7 tidak dapat dilihat. Kesimpulan dari penelitian ini ialah ekstrak daun kelor dapat menurunkan aktivitas sel MCF-7, ekstrak daun kelor dapat menurunkan jumlah NF-ĸB aktif pada dosis 2200 dan 4400 µg/ml. Dosis IC50 yang diperoleh adalah 2200 µg/ml, dan peristiwa apoptosis tidak dapat diamati. Kata kunci: Daun kelor (Moringa oleifera), Kanker payudara, MCF-7, NF kB.
Hubungan Pola Konsumsi Makanan Sumber Kalsium dan Magnesium dengan Kadar Kolesterol Total Pasien Diabetes Mellitus Tipe 2 di Poliklinik Penyakit Dalam RSU Dr. Saiful Anwar Malang Wijayanti, Prima; Sujuti, Hidayat; Tritisari, Kanthi Permaningtyas
Majalah Kesehatan FKUB Vol 1, No 2 (2014)
Publisher : Faculty of Medicine Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (319.966 KB)

Abstract

Pasien diabetes mellitus (DM) di Indonesia pada tahun 2000 mencapai 8.43 juta jiwa dan diperkirakan mencapai 21.257 juta jiwa pada tahun 2030. Pada pasien DM terjadi peningkatan kadar kolesterol akibat pemecahan energi yang berasal dari protein dan lemak. Beberapa penelitian menunjukkan kalsium dan magnesium mempunyai kemampuan menurunkan kadar kolesterol dalam darah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pola konsumsi makanan sumber kalsium dan magnesium dengan kadar kolesterol total pada pasien diabetes mellitus tipe 2. Metode penelitian menggunakan desain cross sectional dengan purposive sampling (n = 53). Pola konsumsi makanan sumber kalsium dan magnesium diperoleh dengan menggunakan semi quantitative food frequency questionnaire (SQFFQ). Hasil penelitian menunjukkan karakteristik responden perempuan (62,3 %), usia responden 51-59 tahun (81,1 %), pendidikan perguruan tinggi (35,8 %), kebiasaan olahraga (69,8 %), tidak memiliki kebiasaan merokok (92,8 %), tidak minum alkohol (100 %), pernah melakukan konsultasi gizi (71,7 %), kolesterol normal (62,3 %). Hasil uji korelasi Pearson’s product moment didapatkan tidak ada korelasi yang bermakna antara pola konsumsi makanan sumber kalsium dengan kadar kolesterol total (p = 0,705). Tidak ada korelasi yang bermakna antara pola konsumsi makanan sumber magnesium dengan kadar kolesterol total (p = 0,233). Kesimpulan dari penelitian ini adalah tidak ada hubungan antara pola konsumsi makanan sumber kalsium dan magnesium dengan kadar kolesterol total pasien diabetes mellitus tipe 2. Kata Kunci :  Diabetes mellitus tipe 2, Kadar kolesterol total, Kalsium, Magnesium.
Kombinasi Elektroporasi dan Aspirin Menghambat Aktivasi Nuclear Factor Kappa B (NFkB) pada Kultur Sel Mononuklear Darah Tepi Pasien Leukemia Akut Aulya, Zuly Vita; Arthamin, Maimun Z; Chilmi, Syahrul; Widodo, Moch. Aris; Sujuti, Hidayat
Majalah Kesehatan FKUB Vol 1, No 1 (2014)
Publisher : Faculty of Medicine Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (336.602 KB)

Abstract

Leukemia akut (LA) adalah keganasan klonal akibat mutasi gen somatik pada progenitor sel hematopoietik. Mutasi ini menyebabkan pertumbuhan sel hematopoietik berhenti. Penangganan LA saat ini masih menggunakan protokol kemoterapi standar dengan angka kekambuhan yang tinggi sehingga diperlukan peningkatan dosis yang secara tidak langsung meningkatkan efek samping. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas dan efisiensi kombinasi antara elektroporasi dan aspirin pada kultur sel mononuklear darah tepi pasien LA. Penelitian ini adalah studi eksperimental menggunakan randomized post test only controlled group design. Sampel penelitian adalah isolat sel mononuklear darah tepi (PBMC) pasien LA yang diambil dari lab PK RSSA dengan studi ex vivo yang dibagi dalam 4 kelompok dengan pemberian paparan listrik sebesar 200 Hz selama 5 detik dan aspirin dalam tiga variasi dosis (PA1 = 2,5 mmol ; PA2 = 5 mmol ; PA3 = 10 mmol). Ekspresi NFkB diidentifikasi dengan metode imunositokimia. Data yang diperoleh dianalisis dengan uji analysis of varian (ANOVA). Adanya perbedaan ekspresi NFkB pada keempat kelompok tersebut diuji dengan post hoc multiple comparison test. Penelitian ini  menunjukkan bahwa pada kelompok PA3 ekspresi NFkB menurun paling tinggi dibandingkan dengan kelompok  PA1 dan PA2. Penelitian ini menyimpulkan bahwa kombinasi elektroporasi  dan aspirin  dapat meningkatkan jumlah kultur sel mononuklear darah tepi pasien leukemia akut yang mengalami apoptosis setelah diberikan perlakuan dengan melihat penurunan ekspresi NFkB secara signifikan. Kata kunci: Apoptosis, Aspirin, Leukemia akut (LA), Listrik pulsasi, NFkB. 
Kadar C-Reactive Protein (CRP) Serum sebagai Pertanda Prognosis pada Pasien Pneumonia Anak. Afina, Nisrina Nur; Olivianto, Ery; Sujuti, Hidayat
Majalah Kesehatan FKUB Vol 1, No 3 (2014)
Publisher : Faculty of Medicine Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (268.355 KB)

Abstract

Pneumonia merupakan penyebab utama morbiditas dan mortalitas anak berusia di bawah lima tahun (balita). Menurut Survey Kesehatan Nasional (SKN) 2001, 27,6 % kematian bayi dan 22,8 % kematian balita di Indonesia disebabkan oleh penyakit respirasi, terutama pneumonia. Berbagai penelitian telah dilakukan untuk mencari pertanda yang dapat dipakai sebagai penentu prognosis pasien pneumonia. Namun belum ada  pertanda untuk menilai prognosis pneumonia anak.  Salah satu alternatif pertanda  yang dapat dipakai sebagai nilai prognosis untuk pneumonia anak adalah dengan menggunakan nilai CRP (C-reactive protein).  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kegunaan nilai CRP sebagai pertanda prognostik pada pasien pneumonia anak. Penelitian ini menggunakan prospective-cohort study terhadap 26 subjek usia 1-60 bulan di RSUD dr.Saiful Anwar. Subjek yang telah didiagnosis pneumonia akan diukur kadar CRP pada hari pertama masuk rumah sakit. Perkembangan klinis pasien akan diikuti setiap hari selama berada di rumah sakit. Dari analisis statistik didapatkan nilai cut off CRP untuk kecepatan penurunan demam adalah 0,24 mg/dl dan pasien yang memiliki nilai CRP < 0,24 memiliki peluang lebih besar untuk memiliki perbaikan demam lebih dari 2 hari. Sementara nilai cut off CRP untuk kecepatan perbaikan gangguan nafas adalah 1,55 mg/dl dan pasien yang memiliki nilai CRP < 1,55 mg/dl memiliki peluang lebih besar untuk memiliki lama perbaikan gangguan nafas lebih dari 2 hari. Dari hasil uji statistik didapatkan nilai p = 0,15 untuk korelasi antara lama rawat dan CRP. Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa nilai CRP (C-reactive protein) kurang dapat diandalkan sebagai indikator untuk menentukan prognosis pasien pneumonia anak Kata kunci : CRP, Pneumonia, Pertanda prognosis.
LEVELS’ INFLUENCE OF IFN-γ AND IL-10 IN CHILDREN WITH EPILEPTICUS STATUS Salim, Irfan Agus; Muid, Masdar; Sujuti, Hidayat
Malang Neurology Journal Vol 4, No 1 (2018): January
Publisher : Malang Neurology Journal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (458.49 KB) | DOI: 10.21776/ub.mnj.2018.004.01.4

Abstract

Background. Seizures are a common clinical manifestation in the emergency room. Nearly 5% of children aged under 16 years. Seizures are important as a sign of neurological disorders. Members of interferon are widely studied with seizures and epileptogenesis is interferon-γ. In a study by Choi in 2011, a study of seizures in humans showed that the condition of status epilepticus increased levels of interferon-γ which is quite high compared to patients not status epilepticus seizures. In response to the aftermath of the seizure, Interferon-γ system induces the formation of IL-10 acts as an anti-inflammatory agent that aims to put an end to the action of Interferon-γ. Objective. To know role of Interferon-γ and IL-10 in children with status epilepticus.Methods. This research using cross sectional design with recruiting 30 study sample consisted of 15 children in the seizure group SE and 15 children in the group without SE seizures. Measured levels of IFN-γ and interleukin-10 by ELISA. Results were analyzed with the Mann-Whitney and corelation Spearman to see the relationship levels of IFN-γ and IL-10 in children with status epilepticus with SPSS-23.Results. The results showed significant differences between groups SE and convulsive seizures non SE ;IL10 (p = 0.000) and IFN-γ (p= 000).Conclusion. There are significant correlation between the levels of IFN-γ and IL-10 with status epilepticus. 
THE EFFECT OF INFECTION OF MYCOBACTERIUM TUBERCULOSIS STRAIN H37RV TOWARDS THE EXPRESSION OF TNF- α IN THE BRAIN Santoso, Giovani Anggasta; Sujuti, Hidayat; Hidayati, Dwi Yuni Nur
Malang Neurology Journal Vol 3, No 1 (2017): January
Publisher : Malang Neurology Journal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (580.751 KB) | DOI: 10.21776/ub.mnj.2017.003.01.3

Abstract

Background. Tuberculosis caused by mycobacterium tuberculosis. The support of these inflamated factors contained in this focus determine the prognosis of TB towards Central Nervous System. One of the inflammation factors is TNF-α.Objective. To find the expression of TNF-α on the brain which are infected by M. tuberculosis.Methods. Experimental study, Wild Mus musculus to compare the group which has got infected before. The similiar study has been conducted by Laksmi Wulandari, pulmonologist. The observation towards the expression of TNF-a into a mouse’s brain was done by using the imunohistokimia method. It is marked by the brown color in the core, sitoplasma and the cell with upgrading size 100x times 20.Results. This is evident that significanly corelation (P = 0.000) between independent Mycobacterium tuberculosis infection at incubation periode 8 and 16 weeks) and dependent variabel (TNF-α expression on brain winstar tissue that infected by Mycobacterium tuberculosis for 8 and 16 weeks).Conclusion. Strong relationship between expression of TNF-a and the M. Tuberculosis’ infection.
THE ROLE OF TNF-α AND IL-6 CYTOKINE IN CHILDREN WITH STATUS EPILEPTICUS Wibowo, Agung Prasetyo; Sujuti, Hidayat; Rahayu, Masruroh; Muid, Masdar; Kawuryan, Siti Lintang
Malang Neurology Journal Vol 4, No 2 (2018): July
Publisher : Malang Neurology Journal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (682.222 KB) | DOI: 10.21776/ub.mnj.2018.004.02.2

Abstract

Background. One of pediatric emergencies that has high mortality is status epilepticus (SE). Correlation between tumor necrosis factor (TNF)-α, interleukin (IL)-6, and SE had been reported but human study of it is limited. Objective. To compare TNF-α and IL-6 level in children with SE to those of children without SE and to find correlation between both cytokines.Methods. Cross-sectional study was conducted in dr.Saiful Anwar Hospital Malang with 48 children were enrolled in this study. All subjects were divided into three groups, including children who had SE; children who had seizure but not SE; and children who have no seizure. The levels of TNF-α and IL-6 serum were measured by ELISA.Results. TNF-α and IL-6 serum level were not significantly different between groups (p=0.920, p=0.829). We found interesting fact that the level of IL-6 in children with SE who have no disability was significantly higher than that of children who died or had disability (p=0.015). There was strong correlation between TNF-α and IL-6 in SE group (R 2 = 0.841 and p = 0.0001).Conclusion. IL-6 serum level was higher in SE children who have no disability and correlate with TNF-α serum level.
PENGARUH KADAR GLUKOSA TERHADAP EKSPRESI PROTEIN AdhO36 BAKTERI Salmonella Typhi Winarsih, Sri; Sujuti, Hidayat; Yasmin, Aulia
Majalah Kesehatan FKUB Vol 4, No 3 (2017): MAJALAH KESEHATAN FAKULTAS KEDOKTERAN
Publisher : Faculty of Medicine Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (612.515 KB) | DOI: 10.21776/ub.majalahkesehatan.2017.004.03.1

Abstract

Demam tifoid yang disebabkan oleh Salmonella Typhi merupakan salah satu penyakit infeksi terbanyak penyebab rawat inap penderita di Indonesia. Sehingga diperlukan penelitian tentang faktor-faktor yang mempengaruhi patogenesitas dari S.Typhi salah satunya adalah kadar glukosa. S. Typhi diketahui memiliki molekul adhesin pada bagian  outer membrane protein (OMP) dengan berat molekul 36 kDa atau disebut juga AdhO36. Molekul adhesin ini berfungsi sebagai perlekatan bakteri pada sel hospes. Pada penelitian ini ingin diketahui pengaruh kadar glukosa terhadap ekspresi protein AdhO36 OMP S. Typhi. Perlakuan glukosa diberikan pada lima kelompok bakteri yaitu konsentrasi 40 mg/100mL, 80 mg/100mL, 160 mg/100mL, 240 mg/100mL dan 320 mg/100mL. Hasil elektroforesis OMP pada lima kelompok bakteri tersebut menunjukkan peningkatan ketebalan pita protein, yaitu semakin tinggi kadar glukosa akan  semakin tebal protein yang  terekspresi. Ketebalan pita protein OMP 36 kDa dibaca menggunakan program Corel Photo Paint 11. Hasil analisis statistik menunjukkan perbedaan yang tidak bermakna (ANOVA, p = 0,559), namun secara deskriptif terlihat adanya peningkatan ketebalan protein OMP 36 kDa pada perlakuan konsentrasi glukosa yang makin besar. Kesimpulan penelitian ini adalah peningkatan kadar glukosa cenderung akan meningkatkan ekspresi protein AdhO36 S. Typhi. Kata kunci : AdhO36, Kadar Glukosa, OMP, Salmonella Typhi
The Effect of Extra Virgin Olive Oil (EVOO) on Expression of Vascular Endhothelial Growth Factor (VEGF) and Arteriole Number on Endometrium of Female Rattus norvegicus of Wistar Strain Exposed to Rhodamin B Anisak, Siti; Sujuti, Hidayat; Sutrisno, Sutrisno; Mintaroem, Karyono; Nurseta, Tatit; Kalsum, Umi
Health Notions Vol 2 No 8 (2018): August 2018
Publisher : Humanistic Network for Science and Technology (Address: Cemara street 25, Ds/Kec Sukorejo, Ponorogo, East Java, Indonesia 63453)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (505.013 KB)

Abstract

.
THE INFLUENCE OF SAMPLING TIME TO SERUM GLIAL FIBRILLARY ACIDIC PROTEIN (GFAP) LEVELS IN ACUTE STROKE Raisa, Neila; Sujuti, Hidayat; Purnomo, Hari; Rahayu, Masruroh; Dalhar, Mochamad
Malang Neurology Journal Vol 5, No 1 (2019): January
Publisher : Malang Neurology Journal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.mnj.2019.005.01.5

Abstract

Background: Serum Glial Fibrillary Acidic Protein (GFAP) is a great potential for biomarker that is widely studied as a diagnostic biomarker of acute stroke. Sampling within 6 hours after onset is the best time window, but in Indonesia, stroke patients often arrive late more than 6 hours.Objective: To identify the difference in time of blood sampling with serum GFAP levels within 24 hours onset of ischemic stroke (IS) patients and intracerebral hemorrhage (ICH) strokes.Methods: Cross-sectional analysis with purposive sampling, sampling in IS and ICH strokes that arrive at the ER within 24-hour on-site. The serum GFAP examination was performed with ELISA.Results: In this study, 41 acute stroke patients with 24-hour onset of each stroke were grouped into group 1 (<6 hours), group 2 (6-12 hours) and group 3 (12-24 hours). One Way ANOVA and Tukey's analysis showed no significant difference in GFAP levels among the three groups in both IS and ICH. Conclusion: There was no significant difference in GFAP levels in samples <6 hours, 6-12 hours, and 12-24 hours in ischemic strokes and ICH strokes.
Co-Authors A. Harijono A.A. Ketut Agung Cahyawan W Abdalrauf A Mahmud Yousif Abdalrauf A Mahmud Yousif, Abdalrauf A Mahmud Abdussalam Ashour, Abdussalam Achmad Rudijanto Adinda Chika Anindita Affandi, Haykal Agung Prasetyo Wibowo Agustiana Dwi Agustiana Dwi Indiah Ventiyaningsih Agustina Tri Endharti Ala Shukri Eshami, Ala Shukri Analis W Wardhana Anik Puryatni Anisak, Siti Ariani Ariani Ariani Ariani Arifin, Mochammad Samsul Arsinah Habibah Fitriah, Arsinah Habibah Arum, Mentari Sekar Askandar Tjokroprawiro Astika Swastirani Aulanni'am, Aulanni'am Aulia Yasmin, Aulia Bagus Hermansyah Bambang Rahardjo Bayu Kurniawan Bintang Soetjahjo Bogi Pratomo Wibowo Burhan, Niniek Chabibi, Mochamad Chabibi Chairinnisa, Elsa Safira Christina Dewi Dalhar, Mochamad Dewi, Ni Ketut Ayu Feriyanti Dian Handayani Dian Nugrahenny Diana Lyrawati Diana Lyrawati Dicky Faizal Irnandi Didi Candradikusuma Didi Candradikusuma Dr.Ir. Yunianta, DEA Dwi Jayasa, Pande Made Dwi Jayasa, Pande Made Dwi Yuni Nur Hidayati Edi Mustamsir Edi Widjajanto Edi Widjajanto Edwin Widodo Effendi, Ma'sum Eko Sulistijono Elok Zubaidah Erma Sulistyaningsih Ery Olivianto Fardizia Putri Alia Feni Istikharoh Fibrianto, Yuda Fita Shofiyah Gading, Inges Manggar Gerry Gunawan, Gerry H., Nunuk Handono Kalim Hanif Hanif Happy Kurnia Permatasari Hara, Kenta HARI PURNOMO Hariwati Hariwati Hasfiani, Yuliatin Huda Rohmawati Husna, Ully Husnul Khotimah Ika Kustiyah Oktaviyanti Indrayanti Indrayanti Indriati Dwi Rahayu Inggita Kusumastuty Josef Sem Berth Tuda Juniartha, Putu Kalsumy, Umi Kanthi Permaningtyas Tritisari, Kanthi Permaningtyas Karyono Mintaroem Karyono Mintaroem Karyono Mintaroem Karyono mitaroem, Karyono Krisni Subandiyah Krisni Subandiyah Kusworini Handono Laily Yuliatun Lavina Sofia Ardani Lely Retno W Leny Budhi Harti Lestari, Bayu Lirawati, Diana Loeki Enggar Fitri M Rasjad Indra Machlusil Husna, Machlusil Maimun Z Arthamin, Maimun Z Masafumi Matsuo Masdar Muid Masdar Muid Masruroh Rahayu Masruroh Rahayu, Masruroh Mayangsari, Elly Miftahu Soleh Moch. Aris Widodo, Moch. Aris Mochammad Dalhar Mohammad Hidayat Mohammad Hidayat Mohammad S. Rohman Muhammad Ali Faisal Muhammad Rasjad Indra Muhammad Rasjad Indra Nabila Andjani, Nabila Nabila Erina Erwan Nashi Widodo Nathania Bella Claresta Niarti Ulan Sari Siarnu Nindy Sabrina Niniek Burhan Nisrina Nur Afina, Nisrina Nur Nur Kusmiyati Nur Permatasari Nura Fattah Cantika Yoga Nurshalilah Nurshalilah Pande Made Dwi Jayasa Pande Made Dwijayasa Prima Wijayanti, Prima Primawardani, Putri Puryatni, Anik - Putri, Dianita Setya Pradita Putu Juniartha Raisa, Neila Raudhatul Jannah Restuningwiyani, Sintha Retnani, Diah Prabawati Retty Ratnawati Retty Ratnawati Rizky Amalia RR. Ettie Rukmigarsari Salim, Irfan Agus Samsul Arifin Santoso, Giovani Anggasta Satrijo, Budi Selvi Marcellia Septi Nur Rachmawati Setiyaningsih, Fera Yuli Setyawati Soeharto Setyawati Soeharto, Setyawati Shintiya Dewi, Debby Shofiyah, Fita SIMON BAMBANG WIDJANARKO Sintha Restuningwiyani Siti Lintang Kawuryan Siti Narsito Wulan Soetjahjo, Bintang Sri Andarini Sutrisno Sutrisno Syahrul Chilmi, Syahrul Syarifah Rohaya Tatit Nurseta Tatit Nurseta Tatit Nurseta Tika Ardhini Wardoyo Tinny Endang Tinny Endang Hernowati Tokunaga, Chiharu Tri Dewanti Widyaningsih Triawanti Triawanti Tuda, Josef Sem Berth Umar Zein Vierlia, Wino Vrieda Widowati, Hesty Widya Rahmawati Winda Nurtika Yonezawa, Kazuyoshi Yoshino, Ken-ichi Yuda Fibrianto Yudanto, Hendy Setyo Zuly Vita Aulya, Zuly Vita