Mayangsari, Elly
Department Of Pharmacology, Faculty Of Medicine, Universitas Brawijaya, Malang, Indonesia

Published : 10 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

EFEK PAPARAN SUBKRONIK DEBU VULKANIK GUNUNG KELUD TERHADAP KADAR KOLESTEROL TOTAL TIKUS JANTAN MODEL DIABETES MELITUS Mayangsari, Elly; Santosa, I Putu Adi; Chikita, Gauca Syadzaiffat
Majalah Kesehatan FKUB Vol 5, No 3 (2018): Majalah Kesehatan
Publisher : Faculty of Medicine Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (248.784 KB) | DOI: 10.21776/ub.majalahkesehatan.005.03.1

Abstract

Penduduk disekitar Gunung Kelud yang memiliki riwayat diabetes mellitus berisiko menghirup debu vulkanik yang bisa menyebabkan stres oksidatif melalui terbentuknya radikal bebas. Pada penderita diabetes melitus, keadaan hiperglikemia memicu terbentuknya radikal bebas. radikal bebas yang terbentuk karena kondisi hiperglikemia dan pengaruh paparan debu vulkanik ini menyebabkan kerusakan pada membran sel hepar dan meningkatkan kolesterol total darah. Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan bahwa pemaparan debu vulkanik Gunung Kelud mempengaruhi peningkatan kadar kolesterol total pada tikus Wistar model diabetes melitus. studi eksperimental menggunakan post-test only control group design dilakukan pada 25 ekor tikus Wistar jantan. Sampel dibagi ke dalam 5 kelompok, yaitu kelompok kontrol negatif, kelompok kontrol positif, kelompok perlakuan 1, kelompok perlakuan 2, dan kelompok perlakuan 3. Variabel yang diukur adalah kadar kolesterol total. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kenaikan kadar kolesterol total tikus setelah dipapar debu vulkanik berbeda bermakna (p = 0,049; α = 0,05). Terdapat hubungan yang kuat antara dosis paparan debu vulkanik dengan kadar kolesterol total serum tikus jantan Rattus norvegicus galur Wistar model diabetes mellitus (p = 0,016, r = 0,609). Kesimpulan dari penelitian ini adalah paparan debu vulkanik Gunung Kelud dapat meningkatkan kadar kolesterol total tikus putih model diabetes melitus. 
Pengaruh Pemberian Air Tape Ketan Putih terhadap Kadar Hemoglobin Tikus Rattus norvegicus Bunting Laili, Sauli Nur; Mayangsari, Elly; Rahayu, Indriati Dwi
Journal of Issues in Midwifery Vol 2, No 2 (2018)
Publisher : Journal of Issues in Midwifery

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (303.996 KB) | DOI: 10.21776/ub.JOIM.2018.002.02.2

Abstract

Tape merupakan hasil proses fermentasi yang akan menghasilkan alkohol. Pada beberapa daerah, banyak larangan ibu hamil untuk mengkonsumsi tape karena dipercaya dapat menyebabkan keguguran. Keguguran merupakan salah satu dampak dari anemia. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian air tape ketan putih terhadap kadar hemoglobin pada tikus Rattus novegicus bunting. Penelitian ini menggunakan desain experimental sejati dengan rancangan penelitian Post Test Only Control Group Design. Sampel yang digunakan sebanyak 20 tikus bunting yang dibagi menjadi 4 kelompok; kelompok kontrol (K), kelompok perlakuan dengan 3 dosis air tape ketan putih dengan kadar 2,79% (P1=20 ml/kgBB, P2=30 ml/kgBB, P3=40 ml/kgBB). Air tape ketan putih diberikan hari pertama sampai hari ke-19 kebuntingan. Kemudian pada hari ke-20 tikus dikorbankan dan diambil darahnya dari jantung untuk penghitungan kadar hemoglobin. Hasil pada penelitian ini menunjukkan bahwa kadar hemoglobin setelah perlakuan menunjukkan kecenderungan menurun tetapi tidak berbeda secara signifikan p = 0,1 (p>0,05). Namun berdasarkan hasil uji d-type effect size pada P3 menunjukkan pengaruh yang sangat besar dengan ES = 1.40540541 dalam menurunkan kadar hemoglobin. Hasil uji korelasi pearson p= 0,017 (p<0,05) menunjukkan ada hubungan yang cukup kuat dan berlawanan arah p=– 0,529 (p>0,5). Kadar hemoglobin setelah perlakuan menunjukkan kecenderungan menurun tetapi tidak berbeda secara signifikan. Kata kunci: hamil,air tape ketan putih, kadar hemoglobin
Minyak Cengkeh (Syzygium aromaticum) Menginduksi Apoptosis pada Sel Kanker Servik HeLa melalui Peningkatan Kadar Protein p53 Permatasari, Happy Kurnia; Kusuma, Ihda Dian; Mayangsari, Elly
Jurnal Kedokteran Brawijaya Vol 30, No 3 (2019)
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jkb.2019.030.03.4

Abstract

Kanker serviks merupakan kanker yang paling sering dijumpai pada wanita setelah kanker payudara. Kanker ini terkait dengan infeksi persisten virus yaitu Human Papillomovirus (HPV). Virus ini mengekspresikan protein onkogenik virus yaitu protein E6 dan E7 yang terkait dengan proses karsinogenesis. Salah satu mekanisme onkogenik virus ini adalah pengikatan protein p53 yang menginduksi degradasi oleh protein E6, mengakibatkan efek anti-apoptosis dan proliferasi sel secara terus menerus. Minyak cengkeh yang mengandung senyawa aktif eugenol telah dilaporkan memiliki efek anti kanker pada beberapa kanker. Namun, mekanisme minyak cengkeh yang terkait dengan penghambatan kanker servik masih belum jelas. Penelitian ini, untuk mengkaji efek minyak cengkeh dari Syzygium aromaticum dalam efek pro-apoptosis sel kanker servik HeLa terkait dengan kadar protein p53. Tingkat apoptosis diamati dengan pewarnaan dengan Annexin-V dan PI dan dilakukan dengan metode flow-cytometry. Dilakukan pengecatan immunohistokima untuk melihat ekspresi caspase-3 aktif untuk mengonfirmasi sel yang apoptosis, sedangkan kadar protein p53 dievaluasi dari lisat sel menggunakan ELISA protein p53. Hasil studi menunjukkan bahwa minyak cengkeh memiliki efek pro-apoptosis, berkaitan dengan kadar protein p53, pada sel kanker serviks secara in vitro.
EFEK EKSTRAK DAUN KENCANA UNGU (Ruellia tuberosa) TERHADAP KADAR MALONDIALDEHIDA (MDA) USUS TIKUS YANG DIINDUKSI INDOMETASIN Mayangsari, Elly; Kalsum, Umi; Pragiwaksana, R. Galih Agung
Majalah Kesehatan FKUB Vol 7, No 2 (2020): Majalah Kesehatan
Publisher : Faculty of Medicine Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1024.714 KB) | DOI: 10.21776/ub.majalahkesehatan.2020.07.02.3

Abstract

Indometasin adalah salah satu NSAID yang dapat menimbulkan ulkus. Ulserasi akan terjadi di saluran cerna, terutama di lambung, dan usus halus. Dosis 30 mg/kgBB indometasin dapat menghasilkan   senyawa radikal bebas akibat ulserasi dan kerusakan atau disfungsi mitokondria pada sel enterosit dan villus. Senyawa radikal bebas ini jika berikatan dengan lemak tak jenuh akan menghasilkan senyawa baru yaitu malondialdehida (MDA). Kadar senyawa radikal bebas tersebut dapat diukur melalui indikator kadar malondialdehida. Salah satu alternatif terapi stres oksidatif adalah dari tanaman tradisional yaitu daun kencana ungu (Ruellia tuberosa) yang diduga mempunyai aktivitas antioksidan sehingga kerusakan yang terjadi akibat senyawa radikal bebas dapat dihambat. Ektraksi daun kencana ungu menggunakan metode maserasi. Sebanyak 30 ekor tikus dibagi menjadi 5 kelompok: kelompok I kontrol negatif (K(-)) tanpa induksi indometasin dan ekstrak Ruellia tuberosa; kelompok II kontrol positif (K(+)) indometasin 30 mg/kgBB p.o; kelompok III dosis 1 (D1) indometasin 30 mg/kgBB p.o + ekstrak Ruellia tuberosa 100mg/kgBB p.o; kelompok IV dosis 2 (D2) indometasin 30 mg/kgBB p.o + ekstrak Ruellia tuberosa 150mg/kgBB p.o; kelompok V dosis 3 (D3) indometasin 30 mg/kgBB p.o + ekstrak Ruellia tuberosa 200mg/kgBB p.o. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa induksi ketiga dosis ekstrak daun kencana ungu dapat menurunkan  kadar MDA usus secara signifikan (p < 0,05). Kesimpulan penelitian ini adalah ekstrak daun kencana ungu dapat menurunkan kadar MDA usus tikus yang diinduksi indometasin.   
Efek Pemberian Jus Paprika Merah (Capsicum annuum L.) Terhadap Kadar Kolesterol Tikus Putih (Rattus norvegicus) Bunting Larasati, Sasmita Dyah; Mayangsari, Elly; Fatmawati, Fatmawati
-
Publisher : Journal of Issues in Midwifery

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.JOIM.2020.004.02.2

Abstract

ABSTRACTDuring pregnancy, the cholesterol level in pregnant women can increase by 50-60%. This increase has occurred since the second trimester and continue to increase until the third trimester. Continuous increase in cholesterol level can causes cholesterol build up in blood vessels so that il narrows the blood vessels which can causes atherosclerotic. In this increase of cholesterol level can be suppressed by choosing the right foods, one of them is consumption of foods that contain vitamin C. Red Paprika is one of the foods that contain high vitamin C, where vitamin C inhibits the work of HMG Ko-A reduktase which play a role in enzyme in the synthesis of cholesterol. The study aims to determine the effect of red paprika juice administration to cholesterol level of pregnant rat. This study used 24 white rats with randomly divided groups into 4 group, the control group, treatment 1 with a dose of 0.85 cc (95 gr), treatment 2 with a dose of 1.7 cc (1.9 gr), treatment 3 with a dose of 3.4 cc (3.8 gr) per head per day. Cholesterol level obtained in this study were cholesterol obtained on first day and the nineteenth days of pregnancy. The post hoc test result showed P1 p=0.33, P2 p=0.008, P3 p=0.008 paired with the control group. The ANOVA test result showed significant result, p=0.004 (p<0.05). in this study it can be concluded that administration of red paprika juice can reduce the cholesterol level in pregnant rats.
PERBEDAAN ANTARA INTERVENSI SHORT WAVE DIATHERMY DENGAN CRYOTHERAPY TERHADAP SKALA FUNGSI PENDERITA OSTEOARTHRITIS LUTUT Mayangsari, Elly; Rahmad, Rahmad; Binti Razali, Nately Diana
Majalah Kesehatan FKUB Vol 7, No 3 (2020): Majalah Kesehatan
Publisher : Faculty of Medicine Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.majalahkesehatan.2020.007.03.3

Abstract

Osteoarthritis (OA) adalah gangguan kronis pada sendi synovial, yaitu terjadi pelunakan yang progresif dan kerusakan pada tulang rawan sendi yang mengakibatkan nyeri dan gangguan fungsi. OA lutut simtoma-tik terjadi pada 10% laki-laki dan 13% wanita yang berusia 60 tahun ke atas. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat perbedaan antara  intervensi short wave diathermy (SWD) dan cryotherapy terhadap skala fungsi pasien OA lutut dengan munggunakan VAS, WOMAC, dan 10MWT. Metode penelitian ini adalah experimental dengan consecutive sampling. Pasien diukur tingkat fungsional sebelum dan sesudah satu kali terapi SWD (15 pasien) atau cryotherapy (15 pasien) menggunakan skala VAS, WOMAC dan 10MWT. Hasil penelitian pada pasien yang menerima SWD, rata-rata nilai VAS menurun dari 4,400 menjadi 2,467 (p = 0,003), rata-rata nilai WOMAC menurun dari 24,600 menjadi 15,200 (p = 0,004) dan rata-rata nilai 10MWT menurun dari 8,361 menjadi 7,891 (p = 0,789). Pada pasien yang menerima cryotherapy, rata-rata nilai VAS menurun dari 5,467 menjadi 2,867 (p = 0,003), rata-rata nilai WOMAC menurun dari 35,000 menjadi 23,867 (p = 0,003) dan rata-rata nilai 10MWT meningkat dari 8,907 menjadi 8,946 namun tidak bermakna (p = 0,691). Pada satu kali terapi SWD dan cryotherapy mampu menurunkan VAS dan WOMAC secara signi-fikan, namun belum cukup untuk memperbaiki 10MWT. Tetapi pada perbandingan antara kedua kelompok SWD dengan cryotherapy tidak terdapat berbedaan yang bermakna. Kesimpulannya, terdapat perbedaan skala fungsi pasien OA lutut dari VAS dan WOMAC pada intervensi SWD atau cryotherapy. Pada  penilaian 10MWT tidak terdapat perbedaan pada intervensi SWD atau cryotherapy. 
EFEK SAMPING KEMOTERAPI BERBASIS KARBOPLATIN TERHADAP FUNGSI GINJAL PADA PASIEN KANKER GINEKOLOGI Hermanto, Djoko Heri; Mayangsari, Elly; Fadriyana, Aulia Putri
Majalah Kesehatan FKUB Vol 8, No 3 (2021): Majalah Kesehatan
Publisher : Faculty of Medicine Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.majalahkesehatan.2021.008.03.3

Abstract

Karboplatin merupakan regimen platinum terapi lini pertama pada pengobatan kanker ginekologi. Karboplatin analog dengan cisplatin, tetapi lebih stabil dan memiliki lebih sedikit efek samping. Namun, pemberian karboplatin dalam jangka panjang dapat meningkatkan akumulasinya pada tubuh sehingga meningkatkan efek samping, salah satunya pada ginjal. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui efek samping kemoterapi berbasis karboplatin terhadap fungsi ginjal pada pasien kanker ginekologi di RSUD Dr. Saiful Anwar Malang, dengan parameter penurunan laju filtrasi glomerulus (LFG) dan peningkatan kadar blood urea nitrogen (BUN). Desain penelitian adalah analitik observasional cross-sectional dengan mengumpulkan data rekam medis dari pasien kanker ginekologi. Jumlah subjek diperoleh 45 pasien yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Karakteristik subjek penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar pasien dalam rentang usia 40-49 dan 50-59 tahun masing-masing sebanyak 15 pasien (33,33%). Berdasarkan hasil uji t berpasangan diketahui bahwa tidak ada penurunan yang signifikan pada LFG pre dan post kemoterapi (p = 0,254) sedangkan berdasarkan hasil uji Wilcoxon didapatkan tidak ada peningkatan yang signifikan pada kadar BUN pre dan post kemoterapi (p = 0,498). Dari hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat penurunan laju filtrasi glomerulus (LFG) dan peningkatan kadar BUN pada pasien kanker ginekologi yang mendapat kemoterapi berbasis karboplatin sebanyak 6 siklus di RSUD Dr. Saiful Anwar Malang. 
Subchronic Toxicity of the Physalis minima Leaves Setyawati Soeharto; Dian Nugrahenny; Nur Permatasari; Elly Mayangsari
Research Journal of Life Science Vol 5, No 1 (2018)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (315.343 KB) | DOI: 10.21776/ub.rjls.2018.005.01.8

Abstract

The study was to evaluate the subchronic toxicity of aqueous extract of Physalis minima leaves in female rats. Eighteen female Wistar rats were orally administered with aqueous extract of P. minima leaves at doses of 90, 270 and 450 mg/kg BW, respectively for 90 days. Six female rats without any treatment were provided as a control group. At the end of the experiment, blood samples were collected for hematological and biochemical (aspartate transaminase/AST, alanine transaminase/ALT, creatinine, urea, glucose, cholesterol, and triglyceride) analyses. The results showed that hematological and biochemical biomarkers were not significantly different in treated groups compared to the control group. It is concluded that the aqueous extract of P. minima leaves do not induce hematologic toxicity, hepatotoxicity and renal toxicity in the subchronic toxicity study.
Physalis angulata Leaf Ethanol Extract Reduces Oxidative Stress and Improves Endothelial Progenitor Cells in L-NAME-Induced Hypertensive Rats Dian Nugrahenny; Nur Permatasari; Setyawati Soeharto; Indriati Dwi Rahayu; Edwin Widodo; Karyono Mintaroem; Hidayat Sujuti; Retty Ratnawati; Elly Mayangsari; Dicky Faizal Irnandi; Lavina Sofia Ardani; Tika Ardhini Wardoyo; Nathania Bella Claresta; Nura Fattah Cantika Yoga; Adinda Chika Anindita; Niarti Ulan Sari Siarnu; Fardizia Putri Alia
HAYATI Journal of Biosciences Vol. 30 No. 1 (2023): January 2023
Publisher : Bogor Agricultural University, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.4308/hjb.30.1.81-87

Abstract

This study aimed to evaluate the effects of ciplukan (Physalis angulata L.) leaf ethanol extract on L-NG-nitroarginine methyl ester (L-NAME)-induced hypertensive rats. We randomly divided twenty-five Wistar rats into five groups. The sham group was given a PBS injection. The hypertensive group was injected with L-NAME on days 1 to 28. Three groups of hypertensive rats were given the extract on days 4 to 28. Blood pressure was measured using the tail-cuff method on days 0, 4, 10, and 27. The endothelial progenitor cells (EPCs) in the blood were measured by flow cytometry as a percentage of circulating angiogenic cells (CACs, CD34+/CD309+/CD45+) and endothelial colony-forming cells (ECFCs, CD34+/CD309+/CD45-). Serum NO and MDA levels, as well as serum SOD activity, were measured colorimetrically. Serum TNF-α levels were measured by the ELISA method. The ciplukan leaf extract reduced systolic and diastolic blood pressure, reduced the percentage of EPCs in the blood, increased serum NO levels, reduced MDA levels, increased serum SOD activity, and reduced serum TNF-α levels in L-NAME-induced hypertensive rats. It is concluded that ciplukan ethanol leaf extract exerts protective effects on L-NAME-induced hypertensive rats. These study results can strengthen the scientific basis of using ciplukan leaf ethanol extract to treat hypertension.
Pengaruh Pemberian Sari Ketela Ungu (Ipomea Batatas L.) Terhadap Kadar Insulin Tikus Wistar Bunting Model DMG Ningrum Irfandi Putri, Nur Ilmya Nugraha; Mayangsari, Elly; Dewi, Mustika
Journal of Issues in Midwifery Vol. 7 No. 2 (2023)
Publisher : Journal of Issues in Midwifery

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.JOIM.2023.007.02.2

Abstract

Background : Gestational Diabetes Mellitus is a complication of pregnancy in mothers without a previous diagnosis of diabetes, then chronic hyperglycemia is detected during pregnancy. Generally, this hyperglycemia is caused by impaired glucose tolerance due to pancreatic cell dysfunction, which begins with chronic insulin resistance conditions. The prevalence of GDM in Southeast Asia is 10%, while the overall diagnosis of diabetes in women in Indonesia is 1.8%. Nowadays, antioxidant therapy is being developed to treat DMG, one of which is the use of purple cassava plants.Objective : to determine the effect of purple cassava juice (Ipomea Batatas L.) on increasing insulin levels of wistar rats model of gestational diabetes mellitus. Methode : This study used an experimental method which was designed with the Post Test Only Group Design method. The total number of samples used in this study was 30 rats which were divided into 5 groups. Furthermore, the treatment group was given STZ injection of 45 mg/KgBB and then given purple cassava juice therapy for 14 days. Next, blood samples were tested for insulin levels using the ELISA Rat Kit. Result : There are no differences of insulin level between the treatment group and the control group because they had constant result. Conclusion : In this study, it was not found that there was an increase in insulin levels after treatment of purple yam juice for 14 days. So the research hypothesis was rejected. Keyword : Diabetes Mellitus Gestasional, Insulin Levels, Wistar Rats, Purple Yam Juice.