Azis Rifai
Departemen Oseanografi, Fakultas Perikanan Dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Published : 38 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 38 Documents
Search

Studi Batimetri dan Berkurangnya Daratan Di Wilayah Pesisir Tugu Semarang Nugraha, Wahyu Aditya; Rochaddi, Baskoro; Rifai, Azis
Journal of Oceanography Vol 4, No 2 (2015)
Publisher : Program Studi Oseanografi, Jurusan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (637.081 KB)

Abstract

Pesisir Kecamatan Tugu Semarang merupakan daerah dengan topografi yang landai sehingga memiliki tingkat kerentanan yang tinggi terhadap dampak kenaikan air laut serta penurunan tanah. Hal tersebut dapat mengakibatkan berkurangnya daratan pesisir Kecamatan Tugu dan menyebabkan kerugian dengan berkurangnya lahan produktif. Dengan demikian daerah pesisir Tugu perlu dilakukan pengkajian berkurangnya wilayah daratan berdasarkan kondisi batimetri terkini perairan. Kajian tersebut memperlukan suatu studi batimetri, sebagai data pendukung dalam kajian berkurangnya daratan di wilayah pesisir Tugu.Tujuan penelitian ini adalah mengetahui kondisi terkini batimetri serta mengetahui perubahan wilayah daratan di pesisir Kecamatan Tugu dari tahun 1995 sampai tahun 2014Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif berdasarkan data penelitian berupa angka – angka yang dianalisis secara statistik atau model. Pengambilan data lapangan dilakukan pada tanggal 16-21 Juni 2014. Data utama dalam penelitian ini ialah data kedalaman, pasang surut, serta perubahan garis pantai. Data-data tersebut kemudian dianalisa secara kuantitatif disajikan dalam bentuk tabel, gambar dan peta.Hasil menunjukan wilayah perairan kecamatan pesisir Tugu-Semarang memiliki kedalaman hingga 5,5m pada jarak 2,6 km dari garis pantai. Daerah tambak memiliki morfologi yang beragam, berupa morfologi dasar yang tidak rata, menunjukan lokasi tambak yang tergenang dibawah permukaan air. Dari hasil overlay citra Landsat tahun 1995 dan 1999 serta citra Quickbird tahun 2006-2014 menunjukan terjadinya berkurangnya daratan di pesisir Tugu. Tahun 1995-2006 menunjukan mundurnya garis pantai hingga 293 meter kearah darat. Dalam kurun waktu tahun 2006-2014 luas area yang berkurang mencapai 384 Ha.
DINAMIKA TRANSFORMASI GELOMBANG MENGGUNAKAN MODEL CMS-WAVE (COASTAL MODELLING SYSTEM - WAVE) DI PANTAI BOOM TUBAN, JAWA TIMUR Thirtasari, Rohma Desi; Rifai, Azis; Atmodjo, Warsito
Journal of Oceanography Vol 4, No 1 (2015)
Publisher : Program Studi Oseanografi, Jurusan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (793.809 KB)

Abstract

Gelombang merupakan salah satu parameter oseanografi yang mempengaruhi dinamika pantai. Gelombang laut menjalar menuju pantai akan mengalami transformasi yang berpengaruh terhadap tinggi dan arah gelombang serta distribusi energi gelombang di sepanjang pantai. Tujuan penelitian ini adalah mengkaji dinamika transformasi gelombang di Pantai Boom Tuban, Jawa Timur, dengan menggunakan software CMS – Wave (Coastal Modelling System – Wave). Penelitian dilaksanakan pada tanggal 27 – 29 Juni 2014 di Pantai Boom Tuban, Jawa Timur. Data primer berupa pengukuran gelombang laut menggunakan palem gelombang sedangkan data sekunder berupa data angin 5 tahun (2009-2013) dan peta Lingkungan Pantai Indonesia wilayah Tuban tahun 2005. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif. Peramalan  gelombang laut menggunakan metode SMB (Sverdrup Munk Bretchneider) dengan inputan data angin. Penjalaran gelombang menuju pantai disimulasikan dengan model CMS – Wave (Coastal Modelling System – Wave).Berdasarkan hasil perhitungan data gelombang laut lapangan diketahui bahwa gelombang di Pantai Boom Tuban, Jawa Timur, merupakan gelombang laut transisi dengan Hs sebesar 0,33 meter dan Ts sebesar 6,23 detik. Berdasarkan hasil peramalan gelombang laut, pada musim barat didapatkan Hs 0,21 meter dan Ts 1,96 detik, pada musim peralihan I didapatkan  Hs 0,17 meter dan Ts 1,95 detik, pada musim timur didapatkan Hs 0,20 meter dan Ts 2,22 detik, lalu pada musim peralihan II didapatkan Hs 0,19 meter dan Ts 2,16 detik. Transformasi gelombang laut yaitu refraksi dan difraksi dapat dilihat berdasarkan peta tinggi gelombang tiap musim dari hasil pemodelan. 
Pemetaan Zona Rip Current sebagai Upaya Peringatan Dini Untuk Bahaya Pantai (Lokasi Kajian : Pantai Kuta Bali) Khoirunnisa, Nurfa; Hariyadi, Hariyadi; Rifai, Azis
Journal of Oceanography Vol 2, No 2 (2013)
Publisher : Program Studi Oseanografi, Jurusan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (423.906 KB)

Abstract

Abstrak                Wisata pantai merupakan wisata favorit yang mengandung resiko tinggi. Bahaya pantai salah satunya adalah kecelakaan yang terjadi di wilayah pantai dan  beberapa kasus kecelakaan yang terjadi di pantai biasanya akibat pengawasan yang lemah, kurangnya pemahaman wisatawan akan bahaya pantai, fasilitas pengawasan yang kurang memadai, atau wisatawan yang tidak dapat berenang kemudian terseret arus sampai ke tengah laut. Menurut Daryono (2010), arus yang membawa korban tersebut adalah Rip Current. Penelitian ini bertujuan untuk Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui zona potensi rip current, Mengetahui persentase potensi terjadinya rip current di Pantai Kuta Bali. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Pantai Kuta Bali dibagi kedalam 2 (dua) zona, yaitu zona aman dan zona bahaya. Pada zona aman terdapat 2 (dua) pola rip current, karena gelombang yang datang tidak membentuk sudut yang tegak lurus terhadap garis pantai, sedangkan pada zona berbahaya terdapat 7 (tujuh) pola rip current. Persentase terjadinya rip current di sepanjang Pantai Kuta Bali adalah sebesar 83%, nilai ini berdasarkan kejadian gelombang pecah tipe plunging. Slope pantai akan mempengaruhi terjadinya rip current. Pada penelitian ini pantai landai memiliki potensi rip current paling besar yaitu sebesar 91.5% yang memiliki slope sebesar 7.5˚, berada pada koordinat 08˚43’23” LS dan 115˚10’9” BT. Sedangkan, pantai datar memiliki potensi rip current yang kecil yaitu sebesar 51.5% dan memiliki slope antara 0.5˚ sampai 1.8˚.
KAJIAN POLA ARUS DI TELUK UJUNGBATU JEPARA Hardani, Okky Muda; Rifai, Azis; Sugianto, Denny Nugroho
Journal of Oceanography Vol 4, No 1 (2015)
Publisher : Program Studi Oseanografi, Jurusan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1339.566 KB)

Abstract

Teluk Ujungbatu merupakan salah satu teluk yang berada di Kabupaten Jepara dan termasuk dalam rencana pengembangan untuk menunjang berbagai aktifitas masyarakat antara lain, pariwisata, transportasi, perdagangan, dan perikanan. Rencana pengembangan berupa penambahan panjang dermaga di Perairan Teluk Ujungbatu akan mempengaruhi faktor-faktor hidrooseanografi di daerah tersebut.Salah satu data faktor hidrooseanografi yang akan mendapat pengaruh adalah pola arus. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji pola arus akibat penambahan panjang dermaga di Perairan Teluk Ujungbatu Jepara berdasarkan pendekatan model numerik software Surface Modelling System (SMS) modul ADCIRC.Pengambilan data lapangan dilaksanakan di Perairan Teluk Ujungbatu Jepara pada tanggal 17 Februari 2014 sampai 3 Maret 2014 yang terdiri dari pengukuran arus selama 3 hari dengan ADCP dan pengamatan pasang surut selama 15 hari dengan palem pasut. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakteristik arus merupakan arus pasang surut dengan persentase sebesar 75,11% dan arus non pasut dengan persentase sebesar 24,89%. Tipe pasang surut yaitu pasang surut campuran condong ke harian tunggal. Kecepatan arus rata-rata pada kedalaman rata-rata sebesar 0,045 m/det. Kecepatan arus secara umum berkisar antara 0,001 m/det hingga 0,199 m/det. Dengan adanya penambahan panjang dermaga 50 meter terjadi penurunan kecepatan arus sebesar 4,22% dibandingkan dengan kondisi awal dermaga.
Rancang Bangun Wave Flume Sederhana Menggunakan Wavemaker Tipe Piston Prayogi, Harmon; Rifai, Azis; Kunarso, Kunarso
Journal of Oceanography Vol 5, No 3 (2016)
Publisher : Program Studi Oseanografi, Jurusan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (213.689 KB)

Abstract

Fenomena gelombang di laut disebabkan olah berbagai hal, salah satunya adalah gelombang yang dibangkitkan oleh pengaruh angin dan gaya gravitasi. Di dalam mempelajari fenomena tersebut, pendekatan eksperimen telah banyak dilakukan untuk membuat fenomena gelombang menjadi lebih sederhana untuk keperluan praktis.  Penelitian ini bertujuan untuk merancang dan membuat wave flume (saluran gelombang) sederhana serta menilai kinerja dari wavemaker (pembuat gelombang) tipe piston berdasarkan perbandingan antara hasil eksperimen dan analitik. Metode yang digunakan adalah metode eksperimen di laboratorium, meliputi tahap merancang, membuat, dan analisa data.Wave flume dengan dimensi 300 m x 20 m x 50 m akan menghasilkan gelombang pecah pada panjang stroke lebih dari 4,5 cm dan kecepatan putar dinamo lebih dari 82,167 rpm. Hasil menunjukan perbandingan nilai kedalaman relatif (kh) dan rasio tinggi gelombang dan stroke (H/S) antara data eksperimen dan analitik menunjukan kinerja wavemaker dapat dikatakan baik dengan nilaiPercentage Model Bias(PB) ≤ 40%, meskipun masih terdapat lima dari 24 total perlakuan yang memiliki nilai PB > 40%.
Kajian Lapisan Termoklin Di Perairan Utara Jayapura Sidabutar, Herni Cahayani; Rifai, Azis; Indrayanti, Elis
Journal of Oceanography Vol 3, No 2 (2014)
Publisher : Program Studi Oseanografi, Jurusan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (332.513 KB)

Abstract

Abstrak Lapisan termoklin merupakan lapisan perairan laut yang dicirikan terjadi penurunan temperatur yang cepat terhadap kedalaman. Struktur lapisan termoklin tersebut dapat dijumpai pada perairan Utara Jayapura sebagai satu wilayah perairan yang merupakan aliran utama massa air di Indonesia, dari Samudera Pasifik Menuju Samudera Hindia. Pergerakan massa air tersebut akan berpengaruh terhadap perubahan struktur temperatur vertikal, yang selanjutnya berdampak terhadap perubahan lapisan termoklin perairan. Materi yang digunakan dalam penelitian ini adalah data temperatur dan kedalaman hasil pengukuran dengan menggunakan CTD. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kuantitatif yang digunakan untuk menganalisis data. Struktur lapisan termoklin dideskripsikan dengan penentuan nilai sebaran batas atas dan batas bawah menggunakan asumsi bahwa terdapat perbedaan gradien temperatur lebih besar atau sama dengan 0,05 ºC/m. Data diolah menggunakan software Ocean Data View 4.1 untuk melihat sebaran vertikal temperatur serta pembuatan tabulasi struktur termoklin menggunakan Ms.Excel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa struktur lapisan termoklin di Perairan Utara Jayapura memiliki sebaran batas atas berada pada kedalaman antara 49,719 – 99,426 m dengan temperatur batas atas 28,781 – 29,862 ºC, rata-rata sebaran batas atas adalah 64,632 m dengan temperatur 29,862 ºC. Sebaran batas bawah lapisan termoklin berada pada kedalaman antara 268,341 – 566,089 m dengan temperatur batas bawah 7,03 – 12,300 ºC, rata-rata sebaran batas bawah adalah 358,604 m dengan temperatur sebesar 9,395 ºC. Ketebalan lapisan termoklin berada pada kedalaman 208,669 – 506,427 m dengan ketebalan rata-rata 293,972 m. Gradien temperatur lapisan termoklin sebesar 0,043 – 0,095 ºC/m dengan rata-rata 0,078 ºC/m.
STUDI PENGARUH FAKTOR ARUS DAN GELOMBANG TERHADAP SEBARAN SEDIMEN DASAR DI PERAIRAN PELABUHAN KALIWUNGU KENDAL Siregar, Christine Ruth E.; Handoyo, Gentur; Rifai, Azis
Journal of Oceanography Vol 3, No 3 (2014)
Publisher : Program Studi Oseanografi, Jurusan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Perairan Pelabuhan Kaliwungu Kendal merupakan perairan yang banyak dimanfaatkan sebagai tempat aktifitas masyarakat. Aktifitas tersebut dapat mempengaruhi proses sedimentasi. Hal ini dibuktikan dengan adanya penghalang gelombang (break water) dan pelabuhan di wilayah perairan. Sedimentasi dapat dipengaruhi oleh berbagai kondisi hidro-oseanografi seperti gelombang, arus dan pasang surut. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui jenis dan sebaran sedimen dasar yang dipengaruhi oleh faktor hidro-oseanografi. Manfaat penelitian ini diharapkan dapat digunakan oleh pihak pengelola pelabuhan dalam mengembangkan wilayah perairan pelabuhan Kaliwungu Kendal. Penelitian ini dilaksanakan dalam 2 tahapan, tahap pertama dilaksanakan pada tanggal 24-27 Mei 2013 di Perairan Pelabuhan Kaliwungu Kabupaten Kendal dan tahap kedua adalah analisis data sedimen dasar laut di laboratorium Geologi, Jurusan Ilmu Kelautan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro, Semarang. Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode deskriptif. Metode pengambilan sampel sedimen dasar adalah simple random sampling. Materi penelitian meliputi data primer berupa sedimen dasar laut, dan data sekunder meliputi data hidro-oseanografi seperti arus, gelombang,dan pasut. Berdasarkan hasil analisa data menunjukan jenis sedimen dasar di Perairan Pelabuhan Kaliwungu Kendal berupa sand, silt, dan silty sand. Bentuk pola sebaran sedimen mengikuti arah profil perairan. Arus dominan di perairan adalah arus pasut, dengan kecepatan arus rata-rata sebesar 0,0609 m/s dan arah arus menuju ke arah tenggara dan barat laut. Nilai tinggi gelombang signifikan yaitu 0,26 m dengan periode 4,1 detik, adanya pengaruh longshore current memiliki sudut datang gelombang pecah sebesar 13,297o terhadap garis pantai. Jenis pasut di daerah penelitian yaitu jenis campuran condong ke harian tunggal. Segala dinamika hidro-oseanografi mempengaruhi pola sebaran sedimen dasar di perairan.
STUDI KARAKTERISTIK DAN PERAMALAN PASANG SURUT PERAIRAN TAPAKTUAN, ACEH SELATAN Christianti, Andhita Pipiet; Setiyono, Heryoso; Rifai, Azis
Journal of Oceanography Vol 5, No 4 (2016)
Publisher : Program Studi Oseanografi, Jurusan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (670.685 KB)

Abstract

Perairan Tapaktuan merupakan salah satu perairan yang dikelilingi hamparan karang dan pantai berpasir yang landai serta berhadapan langsung dengan samudera Hindia. Pemilihan perairan Tapaktuan sebagai daerah penelitian karena masih kurangnya informasi mengenai hidro-oseanografi salah satunya adalah pasang surut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik pasang surut serta memprediksi kondisi pasang surut setelah 5 tahun (tahun 2020) di perairan Tapaktuan. Penelitian dilaksanakan selama 30 hari dimulai pada tanggal 1 - 30 November 2015 di Pelabuhan Tapaktuan, Aceh Selatan dengan menggunakan palem pasang surut dan interval pengukuran 1 jam. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif . Perhitungan pasang surut dilakukan secara analisa harmonik dengan metode Admiralty dan untuk memprediksi pasang surut menggunakan software World Tides (MATLAB 7.1). Berdasarkan data pengolahan menggunakan metode Admiralty (29 piantan) sehingga dihasilkan 9 komponen pasang surut dan menunjukkan nilai Formzhal sebesar 0.5, dengan nilai MSL sebesar 300 cm, nilai HHWL sebesar 345 cm dan nilai LLWL sebesar 253 cm. Prediksi pasang surut bulan Desember 2020 dengan menggunakan software World Tides dan diolah menggunakan metode Admiralty menunjukkan nilai Formzhal sebesar 0.4, dengan nilai MSL sebesar 301 cm, nilai HHWL sebesar 347 cm dan nilai LLWL sebesar 255 cm. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa Perairan Tapaktuan, Aceh Selatan memiliki tipe pasang surut campuran condong harian ganda.
PENGARUH ARUS PERMUKAAN TERHADAP SEBARAN KUALITAS AIR DI PERAIRAN GENUK SEMARANG Indrayana, Reandy; Yusuf, Muh.; Rifai, Azis
Journal of Oceanography Vol 3, No 4 (2014)
Publisher : Program Studi Oseanografi, Jurusan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1307.844 KB)

Abstract

Perairan Genuk merupakan wilayah perairan di sebelah utara Semarang, dimana pada daerah ini terdapat banyak aktivitas pabrik / industri. Pembuangan limbah pabrik yang menuju ke laut dapat merusak kondisi perairan. Turunnya kualitas air yang melewati baku mutu akan menyebabkan gangguan bagi organisme yang berada di sekitar perairan Genuk. Tujuan dilakukan penelitian ini adalah untuk mengetahui konsentrasi / nilai parameter fisika-kimia serta dapat melihat persebarannya di daerah Genuk berdasarkan dari pola arus permukaan. Penelitian lapangan dilakukan pada tanggal 12-15 Desember 2013 di perairan Genuk. Materi yang digunakan meliputi data primer dan data sekunder. Data primer berupa arus permukaan, temperatur, salinitas, kekeruhan, kecerahan, pH, DO, COD dan logam berat kadmium. Data sekunder berupa data angin, data pasut, peta batimetri dan peta RBI. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif dan untuk pengambilan sampel menggunakan metode sampling purposive method. Pengolahan data arus menggunakan SMS 8.1 modul RMA2, wind rose, world current, current rose dan untuk persebaran menggunakan ArcGIS 10.0. Berdasarkan hasil olahan data arus, kecepatan arus rata-rata sekitar 0.067 m/s, dengan karakteristik arus pasang surut. Prosentase arus pasut 88.840% dan arus residu 11.160%. Untuk hasil data kualitas air, temperatur memiliki nilai 30.4°C-31.3°C, salinitas 25 – 35 ppm, kekeruhan 0.53-12.6 NTU, kecerahan 1.5-5.4 meter, pH 6.12-8.34, DO 1.32-3.49 mg/l, COD 339-710 mg/l, logam berat kadmium <0.001-0.003 mg/l. Pola sebaran temperatur, salinitas, kecerahan, pH, dan COD dari konsentrasi rendah ke konsentrasi tinggi menuju laut ke arah utara-timur laut. Berbeda dengan kekeruhan, DO dan logam berat kadmium pola persebaran yang terjadi menjauhi pantai, ke arah utara, dengan pola sebaran dari konsentrasi tinggi menuju ke konsentrasi rendah. Berdasarkan baku mutu menurut Keputusan Menteri Lingkungan Hidup nomor 51 tahun 2004 nilai kualitas air daerah dekat pantai telah melewati batas baku mutu yang telah ditetapkan. 
PEMETAAN BATIMETRI DAN LAJU SEDIMENTASI UNTUK ALUR PELAYARAN DI PELABUHAN PERIKANAN PANTAI (PPP) TEGALSARI, TEGAL Hastari, Safira Dwijayanti; Rifai, Azis; Maslukah, Lilik
Journal of Oceanography Vol 5, No 2 (2016)
Publisher : Program Studi Oseanografi, Jurusan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (897.716 KB)

Abstract

Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Tegalsari merupakan pelabuhan perikanan yang terletak di Kota Tegal dan merupakan pelabuhan dengan aktivitas kapal yang cukup ramai. Hal tersebut menjadikan Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Tegalsari menjadi pelabuhan yang memiliki potensi ekonomi yang tinggi. Permasalahan di Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Tegalsari adalah berkaitan dengan pendangkalan alur pelayaran akibat sedimentasi di bagian kolam pelabuhan maupun di alur pelayaran. Sehingga diperlukan informasi mengenai batimetri dan laju sedimentasi guna kelancaran alur pelayaran di Pelabuhan tersebut. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui kondisi batimetri, menentukan kedalaman dan lebar alur pelayaran, dan mengetahui laju sedimentasi di dalam kolam Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Tegalsari. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif. Penentuan lokasi pengukuran dan pengamatan dilakukan dengan metode sampling purposive. Data yang digunakan meliputi data batimetri, data pasang surut, dan data laju sedimentasi. Pengolahan data menggunakan software Surfer 10 dan ArcGIS 10. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kondisi batimetri di Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Tegalsari bervariasi. Berdasarkan garis kontur, terdapat batimetri yang landai dan curam. Hasil pengolahan data menunjukkan bahwa kedalaman maksimal di Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Tegalsari sebesar 8.27 meter dengan kedalaman rata-rata sebesar 3.78 meter. Syarat kedalaman minimum alur pelayaran yang dibutuhkan sebesar 3.51 meter dan lebar minimum sebesar 50 meter. Laju Sedimentasi di Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Tegalsari selama penelitian berkisar 14,2346 - 16,5891 g/m2/hari. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat sedimentasi di Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Tegalsari termasuk rendah. Sehingga, sedimentasi tidak mempengaruhi kedalaman alur pelayaran di Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Tegalsari.