Claim Missing Document
Check
Articles

Found 35 Documents
Search

Profil Pemecahan Masalah Pecahan Siswa Sd Berdasarkan Adversity Quotient Irfan, Ade; Juniati, Dwi; Lukito, Agung
APOTEMA : Jurnal Program Studi Pendidikan Matematika Vol 4 No 2 (2018): APOTEMA: Jurnal Program Studi Pendidikan Matematika
Publisher : Penerbit STKIP PGRI Bangkalan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan profil pemecahan masalah pecahan siswa SD berdasarkan Adversity quotient. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara berbasis tugas pemecahan masalah pecahan berdasarkan tahapan Polya. Subjek dalam penelitian ini yaitu siswa kelas V SD dengan kategori climber, camper, dan quitter. Validasi data dilakukan dengan membandingkan hasil wawnacara berbasis tugas TMP-1 dan TPMP-2. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa subjek climber, memahami masalah dengan mengakses informasi dengan membaca dengan suara keras sesuai naskah soal hanya satu kali, mengidentifikasi apa yang diketahui dan ditanyakan secara lisan kemudian menuliskannya dengan membuat sketsa gambar, menyusun rencana penyelesaian masalah dengan menyebutkan akan membuat sketsa gambar dan menjelaskan dengan menceritakannya dan hanya memiliki satu rencana penyelesaian masalah. Dalam melaksanakan rencana, melaksanakanya sesuai dengan rencana yang dikemukakan dengan membuat sketsa gambar kemudian membuat garis-garis (mencoret-coret/mengarsir) pada bagian dari sketsa gambar serta menjelaskan secara lisan. Namun, tidak menggunakan alat bantu ketika membuat gambar, memeriksa kembali penyelesaian masalahnya dengan menjelaskan secara lisan serta merasa yakin jawabannya sudah benar dengan alasan mengerjakan dengan teliti. Sementara itu, profil pemecahan masalah pecahan dari subjek camper, memahami masalah dengan mengakses informasi dengan membaca dengan suara keras sesuai naskah soal hanya satu kali, mengidentifikasi apa yang diketahui dan ditanyakan dengan lisan kemudian menuliskannya dengan bahasa verbal. Menyusun rencana penyelesain masalah dengan menyebutkan membayangkan ilustrasi gambar lalu menghitung dengan menuliskannya,  memperoleh rencana setelah membaca soal dan hanya memiliki satu rencana penyelesaian masalahnya, melaksanakan penyelesaiannya berbeda dengan rencana yang telah dikemukakannya dengan menulis jawabannya dengan bahasa verbal kemudian membuat sketsa gambar dengan tidak menggunakan alat bantu menggambar kemudian menjelaskannya secara lisan, memeriksa kembali jawabannya secara lisan dan menunjuk pada sketsa gambar. Sedangkan, profil pemecahan masalah pecahan dari subjek quitter, memahami masalah dengan mengakses informasi dengan membaca dengan suara keras sesuai naskah soal hanya satu kali, mengidentifikasi apa yang diketahui dan ditanyakan secara lisan kemudian menuliskannya dengan membuat sketsa gambar, menyusun rencana penyelesaian masalah dengan menyebutkan akan membuat sketsa gambar dan mencari dengan menghitung, memperoleh rencana dari diri sendiri dan hanya memiliki satu rencana penyelesaian masalah, dalam melaksanakan rencana penyelesaian masalah, melaksanakannya sedikit berbeda dengan rencana yang dikemukakan dengan membuat sketsa gambar kemudian membuat garis-garis (mencoret-coret/mengarsir) pada bagian dari sketsa gambar untuk menjawab bagian yang ditanyakan serta menjelaskan secara lisan. Tidak menggunakan alat bantu ketika membuat gambar. Memeriksa kembali penyelesaian masalahnya dengan menjelaskan secara lisan dan menunjuk gambar serta merasa yakin jawabannya sudah benar dengan alasan sudah mencarinya.
PROFIL PEMECAHAN MASALAH PECAHAN SISWA SD BERDASARKAN ADVERSITY QUOTIENT Irfan, Ade
APOTEMA : Jurnal Program Studi Pendidikan Matematika Vol 4 No 2 (2018): APOTEMA: Jurnal Program Studi Pendidikan Matematika
Publisher : Penerbit STKIP PGRI Bangkalan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (424.347 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan profil pemecahan masalah pecahan siswa SD berdasarkan Adversity quotient. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara berbasis tugas pemecahan masalah pecahan berdasarkan tahapan Polya. Subjek dalam penelitian ini yaitu siswa kelas V SD dengan kategori climber, camper, dan quitter. Validasi data dilakukan dengan membandingkan hasil wawnacara berbasis tugas TMP-1 dan TPMP-2. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa subjek climber, memahami masalah dengan mengakses informasi dengan membaca dengan suara keras sesuai naskah soal hanya satu kali, mengidentifikasi apa yang diketahui dan ditanyakan secara lisan kemudian menuliskannya dengan membuat sketsa gambar, menyusun rencana penyelesaian masalah dengan menyebutkan akan membuat sketsa gambar dan menjelaskan dengan menceritakannya dan hanya memiliki satu rencana penyelesaian masalah. Dalam melaksanakan rencana, melaksanakanya sesuai dengan rencana yang dikemukakan dengan membuat sketsa gambar kemudian membuat garis-garis (mencoret-coret/mengarsir) pada bagian dari sketsa gambar serta menjelaskan secara lisan. Namun, tidak menggunakan alat bantu ketika membuat gambar, memeriksa kembali penyelesaian masalahnya dengan menjelaskan secara lisan serta merasa yakin jawabannya sudah benar dengan alasan mengerjakan dengan teliti. Sementara itu, profil pemecahan masalah pecahan dari subjek camper, memahami masalah dengan mengakses informasi dengan membaca dengan suara keras sesuai naskah soal hanya satu kali, mengidentifikasi apa yang diketahui dan ditanyakan dengan lisan kemudian menuliskannya dengan bahasa verbal. Menyusun rencana penyelesain masalah dengan menyebutkan membayangkan ilustrasi gambar lalu menghitung dengan menuliskannya,  memperoleh rencana setelah membaca soal dan hanya memiliki satu rencana penyelesaian masalahnya, melaksanakan penyelesaiannya berbeda dengan rencana yang telah dikemukakannya dengan menulis jawabannya dengan bahasa verbal kemudian membuat sketsa gambar dengan tidak menggunakan alat bantu menggambar kemudian menjelaskannya secara lisan, memeriksa kembali jawabannya secara lisan dan menunjuk pada sketsa gambar. Sedangkan, profil pemecahan masalah pecahan dari subjek quitter, memahami masalah dengan mengakses informasi dengan membaca dengan suara keras sesuai naskah soal hanya satu kali, mengidentifikasi apa yang diketahui dan ditanyakan secara lisan kemudian menuliskannya dengan membuat sketsa gambar, menyusun rencana penyelesaian masalah dengan menyebutkan akan membuat sketsa gambar dan mencari dengan menghitung, memperoleh rencana dari diri sendiri dan hanya memiliki satu rencana penyelesaian masalah, dalam melaksanakan rencana penyelesaian masalah, melaksanakannya sedikit berbeda dengan rencana yang dikemukakan dengan membuat sketsa gambar kemudian membuat garis-garis (mencoret-coret/mengarsir) pada bagian dari sketsa gambar untuk menjawab bagian yang ditanyakan serta menjelaskan secara lisan. Tidak menggunakan alat bantu ketika membuat gambar. Memeriksa kembali penyelesaian masalahnya dengan menjelaskan secara lisan dan menunjuk gambar serta merasa yakin jawabannya sudah benar dengan alasan sudah mencarinya
PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TPSDENGAN FLASH CARD N.H, Esty Saraswati; Suarma’iyah, Endah; Irfan, Ade
Prosiding Conference on Research and Community Services Vol 1, No 1 (2019): Prosiding Conference on Research and Community Services)
Publisher : STKIP PGRI Jombang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan penelitian ini untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar matematika siswa di sebuah SMK pada tahun pelajaran 2018/2019. Subjek dalam penelitian tindakan kelas ini adalah siswa kelas XI PS yang berjumlah 20 siswa dengan materi Program Linear. Penelitian terdiri dari dua siklus, setiap siklusnya terdiri dari empat tahap yaitu perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Data penelitian diperoleh dengan metode observasi. Penerapan model pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share (TPS) dengan flash card dapat meningkatan aktivitas dan hasil belajar matematika siswa, terlihat dari hasil analisis menunjukkan bahwa terdapat peningkatan aktivitas belajar siswa dari Siklus I ke Siklus II. Pada siklus I ke Siklus II aktivitas belajar  meningkat pada aspek memperhatikan penjelasan guru sebesar 64% menjadi 88%, aspek berpikir secara individu sebesar 65% menjadi 81%, aspek berpasangan sebesar 75% menjadi 90%, aspek memecahkan, menyelesaikan masalah, dan memilih jawaban yang tepat sebesar 66% menjadi 90%, dan aspek berbagi informasi atau jawaban sebesar 75% menjadi 91%. Sedangkan peningkatan hasil belajar siswa terlihat pada siklus I dengan rata-rata sebesar 63,30 menjadi 78,45 pada siklus II dengan peningkatan sebesar 15,15. Persentase ketuntasan belajar secara klasikal siswa pada siklu I sebesar 45% menjadi 80% pada siklus II dengan peningkatan sebesar 35%.
Perancangan Sistem Pemetaan Dan Pendataan Populasi Penduduk Miskin di Kota Banda Aceh Menggunakan Aplikasi Quantum GIS Muttaqin, Muttaqin; Mulya, Zuhril; Irfan, Ade
JOURNAL OF INFORMATICS AND COMPUTER SCIENCE Vol 5, No 1 (2019): April 2019
Publisher : Ubudiyah Indonesia University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33143/jics.Vol5.Iss1.455

Abstract

Abstrak— Banda Aceh merupakan ibukota dari Provinsi Aceh yang memiliki sembilan kecamatan. Banda Aceh memiliki tingkat persebaran penduduk miskin yang tinggi di masing-masing kecamatannya. Jumlah penduduk miskin di Kota Banda Aceh mencapai 7,72% dari total penduduk 250.303 jiwa atau sekitar 19.300 jiwa. Jumlah penyebaran penduduk miskin disetiap kecamatan Kota Banda Aceh belum terpetakan dengan baik. Hal ini bisa menyulitkan pemerintah di dalam mengambil tindakan yang efektif di dalam mengurangi penyebaran penduduk miskin secara terfokus. Dibutuhkan sebuah sistem pemetaan berbasis sistem informasi geografis (SIG) untuk menggambarkan penyebaran penduduk miskin disetiap kecamatan Kota Banda Aceh. SIG ini dapat menggambarkan kecamatan yang memliliki tingkat penduduk miskin terendah sampai tertinggi menggunakan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Banda Aceh. Perancangan SIG ini berjenis penelitian kualitatif menggunakan metode deskriptif. Aplikasi Quantum GIS digunakan sebagai pengolah dan pembuatan SIG pemetaan penyebaran penduduk miskin di Kota Banda Aceh. Hasil akhir perancangan SIG berbentuk webmap. Kata kunci: Penduduk Miskin, Webmap, Banda Aceh, Quantum GIS, Pemetaan
Teachers’ Perspective on E-Learning Readiness in Junior High School: A Case Study in Indonesia Irfan, Ade; Alfurqan, Alfurqan; N.H, Esty Saraswati; Safriana, Safriana
International Conference on Multidisciplinary Research Vol 4, No 1 (2021): ICMR
Publisher : Universitas Serambi Mekkah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (303.591 KB) | DOI: 10.32672/pic-mr.v4i1.3749

Abstract

This paper aimed to reveal the readiness of Junior High Schools in Banda Aceh and Jombang to implement e-learning based on the teacher's perspective through six factors of e-learning readiness, including student readiness factors, teacher readiness, infrastructure readiness, school culture readiness, and face-to-face learning tendencies. Data was collected through an online questionnaire, involving 69 students from various junior high schools. The findings of this study showed that the readiness for implementing e-learning in Junior High Schools in Banda Aceh and Jombang was at a score of 3.5 and was in the ready category but still needed improvement. Six factors were the basis for determining the readiness to implement e-learning, four of which were in the ready category but required a slight improvement of student readiness factor, teacher readiness factor, school culture readiness, and management readiness. While, the other two factors were in the unready category including the infrastructure readiness factor and readiness for face-to-face learning tendencies. Keywords: e-learning, readiness, teachers’ perspective, junior high school
KEMAMPUAN PEDAGOGICAL CONTENT KNOWLEDGE ALUMNI PENDIDIKAN BAHASA ARAB FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UIN AR-RANIRY BANDA ACEH Asyraf Muzaffar; Ade Irfan; Tabrani ZA Tabrani
Jurnal Ilmiah Didaktika Vol 21, No 1 (2020): Jurnal Ilmiah Didaktika Agustus 2020
Publisher : Center for Research and Publication Universitas Islam Negeri (UIN) of Ar-Raniry

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22373/jid.v21i1.7129

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pedagogical content knowledge alumni Prodi Pendidikan Bahasa Arab di Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Ar-Raniry Banda Aceh. Jenis penelitian deskriptif naturalistik dengan pendekatan kualitatif. Data pedagogical content knowledge diperoleh dari alumni melalui wawancara dan observasi. Analisis data dalam penelitian ini dilakukan dengan reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Pengecekan keabsahan data dilakukan dengan metode triangulasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan pedagogical content knowledge alumni Pendidikan Bahasa Arab sudah baik. Dimana dari empat komponen pedagogical content knowledge, tiga diantaranya sudah terpenuhi dengan maksimal dan baik yaitu pengetahuan tentang materi, representatif dan strategi pengajaran, serta tujuan dan konteks pembelajaran. Meskipun alumni masih memiliki kemampuan yang rendah dalam mempersiapkan interaksi dan suasana belajar yang baik bagi siswa. Sementara komponen pengetahuan tentang pemahaman siswa masih rendah. Alumni tidak mengetahui kemampuan awal siswa sebelum memasuki kelas, tidak mengidentifikasi kesulitan belajar siswa sebelum memasuki kelas, tidak menggunakan metode penilaian untuk mengevaluasi pemahaman siswa mengenai pelajaran, serta tes yang diberikan belum membantu siswa menyadari situasi belajarnya. Meskipun demikian alumni telah mengajukan pertanyaan-pertanyaan untuk mengetahui pemahaman siswa tentang topik yang diajarkan selama pembelajaran di kelas, menggunakan pendekatan berbeda dengan diskusi dan tanya jawab untuk mengetahui pemahaman siswa terhadap materi yang diajarkan, dan memfasilitasi siswa memahami materi pelajaran melalui scaffolding walaupun belum maksimal.
Learning for Children with Special Needs of Dyscalculia Budi Azhari; Muhammad Yacoeb; Ade Irfan
Jurnal Ilmiah Peuradeun Vol 8 No 3 (2020): Jurnal Ilmiah Peuradeun
Publisher : SCAD Independent

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26811/peuradeun.v8i3.550

Abstract

This study aimed to develop mathematics learning tools to help children with special needs of dyscalculia in elementary school. The procedural development of the device was through a 4-D model consisting of four phases; defining, designing, developing, and disseminating. However, based on the research objectives, this development was limited only to the development stage (develop), which is to the learning device testing activities. So the development of learning tools in this study consisted of three main stages, namely: defining, designing, and development. The results of this study illustrated that learning devices for children with dyscalculia learning disorders could help children more easily deal with learning difficulties. Specifically, it is on the topic of sequencing numbers, addition, and subtraction of integers.
Analisis Pedagogical Content Knowledge Mahasiswa Calon Guru Pada Program Studi Pendidikan Matematika Ade Irfan; Anzora Anzora; Tuti Marjan Fuadi
Mosharafa: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 7, No 2 (2018)
Publisher : Institut Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (205.989 KB) | DOI: 10.31980/mosharafa.v7i2.25

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pedagogical content knowledge mahasiswa calon guru pada program studi pendidikan matematika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Abulyatama Aceh. Untuk mencapai tujuan tersebut penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan desain triangulasi, dimana peneliti mengumpulkan data dari beberapa sumber dan metode yang berbeda, membandingkan hasilnya dan menggunakan hasil temuan untuk melihat apakah saling memvalidasi satu sama lainnya. Data tentang pedagogical content knowledge mahasiswa calon guru kemudian dipaparkan apa adanya sehingga jenis penelitian ini dikategorikan dengan penelitian deskriptif-kualitatif dengan desain triangulasi. Adapun subjek dalam penelitian ini adalah 3 (tiga) orang mahasiswa program studi pendidikan matematika FKIP Universitas Abulyatama yang telah menyelesaikan matakuliah micro teaching atau sedang praktek pengalaman lapangan. Instrumen penelitian ini adalah lembar tugas berbasis masalah, pedoman wawancara, dan lembar observasi. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini berdasarkan analisi data yang dikembangkan oleh Miles dan Huberman (1992), yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan/verifikasi. Berdasarkan penelitian diketahui bahwa content knowledge mahasiswa calon guru program studi pendidikan Matematika FKIP Universitas Abulyatama berada pada kategori rendah sampai sedang dengan skor 1 sampai dengan 2. Sementara itu, pedagogical knowledge mahasiswa calon guru program studi pendidikan matematika FKIP Universitas Abulyatama berada pada kategori rendah sampai sedang dengan skor 1 sampai dengan 2. This study aimed to determine pedagogical content knowledge of prospective students in mathematics education program Faculty of Teacher Training and Education University Abulyatama Aceh. To achieve this objective, this study used a qualitative approach with triangulation design, in which the researchers collected data from several different sources and methods, compared the results and used the findings to see if mutually validate each other. Data about pedagogical content knowledge of prospective teacher students were then presented as it is so that this type of research was categorized by descriptive-qualitative research with triangulation design. The subjects in this study were 3 (three) students of mathematics education program of FKIP University Abulyatama who had completed micro teaching courses or were practicing field experience. The instruments of this research were problem-based task sheets, interview guides, and observation sheets. Data analysis used in this study based on data analysis developed by Miles and Huberman (1992), namely data reduction, data presentation, and withdrawal of conclusions / verification. Based on the research, it is known that the content knowledge of the prospective teachers of the study program of Mathematics Education of FKIP Universitas Abulyatama was in the low to moderate category with the score of 1 to 2. Meanwhile, pedagogical knowledge of the candidate of the teacher of the mathematics education program of FKIP Universitas Abulyatama was in low to moderate category with a score of 1 to 2.
ANALISIS PEMAHAMAN KONSEP ALJABAR MAHASISWA CALON GURU MELALUI PETA KONSEP PADA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA UNIVERSITAS ABULYATAMA ACEH Ade Irfan; Anzora Anzora
Jurnal Dedikasi Pendidikan Vol 1, No 1 (2017): Januari 2017
Publisher : Center for Research and Community Service (LPPM) University of Abulyatama

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30601/dedikasi.v1i1.63

Abstract

Understanding is the ultimate goal to be achieved from each strategy applied learning in the learning process. However, teachers generally do not know the specific tool that can measure the understanding and misconceptions. Novak refers to the theories Ausubel said that these problems can be solved with a concept map. According to Novak, Concept Map can be applied with the purpose of (1) investigate what is already known by students, (2) learn how to learn, (3) reveal misconceptions, and (4) an evaluation tool. Algebra is one of the materials that are important in mathematics. The mistake in understanding the concept of algebra will impact on the erroneous understanding of other materials, because algebra is one of the foundations of mathematics. Therefore, understanding the concepts and misconceptions that occur in algebra important to know. This study aimed to describe understanding of algebra concepts, find misconceptions as well as evaluating the lecturing process that has been going on mathematics education of Abulyatama University. To achieve these objectives, the researchers used a method-descriptive exploratory study with a qualitative approach. Subjects were pre-service teacher in mathematics education, The Faculty of Education, Abulyatama University. Researchers became the main instrument, while supporting instruments namely; concept mapping assignment sheet (LTPK), the questionnaire, questionnaire responses and the recorder. Data validity checking carried out by the same method on different sources, called triangulation method. Data analysis was performed with the stage offered by Miles and Huberman, namely; (1) data reduction, (2) presentation of data, and (3) conclusion. The results showed that the understanding of algebra concept of pre-service teacher using a concept map on Mathematics Education is at the level of misconceptions portion (MSG). The misconception algebra of pre-service teacher in mathematics education using concept maps happen to identify a secondary idea, in determining the type of map concepts and reasons for selecting it, and in clarifying the relationship with the main idea of secondary ideas. The response of pre-service teacher to the lecture algebra is positive (3.27).
Identifikasi Pemahaman Guru Tentang Penggunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) Dalam Pembelajaran Matematika Di SMAN 1 Krueng Sabee Anzora Anzora; Irma Aryani; Nurlaila Nurlaila; Ade Irfan
Jurnal Dedikasi Pendidikan Vol 4, No 2 (2020): Juli 2020
Publisher : Center for Research and Community Service (LPPM) University of Abulyatama

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Teacher’s understanding of the use of information and communication technology needs to be considering the current era globalization where education in technologycal development. The results of this study indicate that the teacher’s understanding of the types of ICT is good, this was obtained 87,5% of teacher’s expressed understanding. Teacher’s understanding of the fuctions of various types of ICT already understood this was pbtaind 62,5% of teacher’s expressed understanding. The teacher’s understanding of how to use ICT is classified as good, it was obtained 62,5% of teacher’s expressed understanding. Teacher understanding of the  way to deliver material using ICT is classified as good it is obtained 50% of teacher expressed understanding. Teacher’s undestanding of the steps of using ICT is sufficient, this was obtained by 50% of teacher’s saying they understood enough. The teacher’s understanding of the positive impact of using ICT is already good, it was obtained 62,5% of teachers expressed undestanding. Teacher’s understanding of the negative impact of using ICT is good, it was obtained 62,5% of teachers expressed understanding. Teacher’s understanding of the advantages of using ICT is classified as good, this was obtained 87,5% of teacher’s expressed very understanding. Teacher’s understanding of the weaknesses of using ICT is classified as good, of teachers expresed understanding. While the teacher’s understanding of the procedures for delivering material using ICTs has not been classified as good..