Claim Missing Document
Check
Articles

Found 30 Documents
Search

PENGEMBANGAN PROFESSIONAL KEGURUAN DALAM MATA KULIAH MICRO TEACHING Mashuri Mashuri
Jurnal Ilmiah Didaktika Vol 13, No 1 (2012): Jurnal Ilmiah DIDAKTIKA Agustus 2012
Publisher : Center for Research and Publication Universitas Islam Negeri (UIN) of Ar-Raniry

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22373/jid.v13i1.466

Abstract

The quality of education is really determined by various factors, but the most dominant and important is a teacher's professionalism. Almost all effort on curriculum reform and teaching method implementation, is depends on the teachers ultimately. Any teachers lack of ability of the teaching material, teaching strategy, motivate the students to achieve high perpformance, will not improve the quality of education. The teacher acts as one crucial component in educational system. Therefore, since at the very the beginning, the ability of micro teaching practice at a college should be prepared well in order to be a professional teacher in the future. In the modern education system, teacher candidates are required to have professional skills that include the ability to plan learning, learning implementation, and learning evaluation. Without mastering all these aspects, the teacher will not be able to achieve the learning objectives optimally.
KONFLIK BATAS WILAYAH DI ERA OTONOMI MENURUT UNDANG-UNDANG 32 TAHUN 2004 Mashuri Mashuri
Jurnal EL-RIYASAH Vol 5, No 2 (2014): Desember
Publisher : Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24014/jel.v5i2.652

Abstract

Mengkaji konflik batas wilayah pada era Otonomi Daerah yang mana pada kajian ini lebih mendalam akan mengkaji tentang konflik yang terjadi berkaitan dengan tapal batas, hal ini disebabkan oleh lahirnya undang-undang Otonomi daerah akhirnya menjadi persoalan mengenai tapal batas antar kabupaten dan juga antar provinsi yang ada diIndonesia.Kerja sama antar daerah perbatasan merupakan salah satu tema penting untuk memberikan solusi atas munculnya konflik-konflik sumber daya alam (SDA) dan konflik kewenangan lainya. Walaupun belum banyak ditemukan kajian-kajian  mengenai kerja sama antar daerah tersebut, akan tetapi perlu diciptakan pembagian kewenangan antar pusat- provinsi dan juga kabupten kota di Indonesia. Oleh karna itu nuansa penyeragaman kebijakan pusat terhadap heterogenitas daerah yang banyak menimbulkan konflik ti tingkat local. Masalah tersebut muncul karna adanya bebrapa kelemahan  dari undang-undang Otonomi daerah Nomor 22 ahun 1999 tentang pemerintahan daerh(yang undang-undang tersebut tidak berlaku lagi sejak diundangkannya undang-undang No. 32 tahun  2004). Konflik ini terjadi dikarenakan oleh beberapa hal diantaranya adalah lemahnya koordinasi dalam penyelenggaraan fungsi pemerintahan diantara tingkat pemerintahan baik pusat, Provinsi dan juga kabupaten/kota. Disisi lain juga disebabkan oleh pengelolaaan sumber daya alam, daerah merasa lebih berhak dn memiliki wewenang sendiri. Konflik bata wilayah ini bisa dielesaikan  apabila pemerintah local dan pusat berperan penting an tidak mengedepankan kepentingn elit politik.
PARTISIPASI MASYARAKAT SEBAGAI UPAYA PEMBANGUNAN DEMOKRASI Mashuri Mashuri
MENARA RIAU Vol 13, No 2 (2014): Juli - Desember 2014
Publisher : Lembaga penelitian dan pengabdian kepada masyrakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (51.457 KB) | DOI: 10.24014/menara.v13i2.850

Abstract

Demokrasi Dalam Pembangunan Politik Di Indonesia”. Hal ini dilatar belakangi karena hingga saat ini, demokrasi adalah nilai-nilai politik yang disepakati bisa menjamin tersalurnya pertisipasi politik rakyat. Dalam pandangan banyak orang muncul asumsi bahwa satu-satunya bentuk pembangunan politik yang bermakna adalah pembinaan demokrasi. Sumber data diperoleh melalui studi pustaka dan dokumentasi. Semua ini membawa kita pada persoalan pandangan bahwa pembangunan politik itu seharusnya sama dengan diciptanya lembaga-lembaga dan praktek-praktek demokrasi. Partisipasi rakyat dalam politik tentulah sangat dibutuhkan oleh negara yang menyatakan dirinya sebagai negara demokratis. Pendidikan politik rakyat, menurut merupakan unsur yang sangat penting bahkan menjadi titik sentral pembangunan politik. Karena hal itu berguna untuk menumbuhkan kesadaran, kemauan dan kemampuan berpolitik rakyat. Namun demikian, pada dataran praksis, upaya-upaya untuk menciptakan kehidupan politik yang demokratis tidak sedikit mengundang perdebatan, menyangkut strategi pengembangannya. Selain itu, dalam iklim masyarakat yang pluralis seperti masyarakat Indonesia, nilai-nilai demokrasi dapat dianggap sejalan dengan kenyataan alamiahnya. Mendorong adanya upaya modernisasi ini mestinya diterapkan dalam berbagai kelembagaan politik, pendidikan politik dan pimpinan politik sebagai prasarana dalam pembangunan politik. Karena itu, selagi memberikan alternatif pemecahan terhadap potensi disintegrasi yang selalu terkandung dalam semua masyarakat pluralis, demokrasi perlu di tempatkan pada garda depan wacana pembangunan politik. Demokrasi yang diterapkan berbeda-beda pada negara didunia mempengaruhi keberhasilan yang berbeda pula dalam pembangunan politik di negara tersebut. Bagi bangsa kita sendiri saat ini, masalah pembangunan politik sebenarnya merupakan agenda politik yang terus menjadi perhatian demi terciptanya tatanan kehidupan politis yang lebih demokratis pada masa datang
KOMPETENSI PROFESIONAL PRAKTIK KEGURUAN MAHASISWA FTK UIN AR-RANIRY BANDA ACEH mashuri mashuri
PIONIR: JURNAL PENDIDIKAN Vol 7, No 2 (2018)
Publisher : Prodi PGMI FTK UIN Ar-Raniry Banda Aceh bekerjasama dengan PW PERGUNU Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22373/pjp.v7i2.3872

Abstract

Guru professional menurut Undang-undang Guru dan Dosen ditandai dengan empat kompetensi, diantaranya  adalah kompetensi professional. Kompetensi professional adalah suatu kemampuan guru dalam merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi sistem pembelajaran serta kemampuan dalam mengembangkan sistem pembelajaran. Seorang guru yang kompeten dalam aspek professional ini akan meberikan nilai positif terhadap keberhasilan siswa dalam proses pembelajaran.  Kemampuan seperti ini sejatinya telah muncul pada saat mahasiswa melakukan program PPL. PPL adalah salah satu mata kuliah prasyarat yang wajib diambil oleh mahasiswa dan pada dasarnya mata kuliah ini merupakan pengejawantahan dari semua mata kuliah sebelumnya. Diharapkan dengan mata kuliah PPL ini mahasiswa mampu menerapkan kompetensi professional tersebut dalam proses pembelajaran. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif diskriftif, dan lokasi penelitian dilakukan di Madrasah Aliyah se Kabupaten Aceh Tengah. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan professional keguruan mahasiswa FTK UIN Ar-Raniry di Madrasah Aliyah Kabupaten Aceh Tengah sudah sangat baik. Kompetensi professional mahasiswa dalam merancang rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) rata-rata mencapai 90%. Sedangkan kemampuan guru praktikan dalam pelaksanaan pembelajaran rata-rata mencapai 90, 6%. Hal ini menunjukkan bahwa kemampuan mahasiswa praktekan di Madrasah Aliyah Kabupaten Aceh Tengah pada umumnya sudah sangat baik dan sesuai dengan keilmuannya.
ANALISIS KANDUNGAN MINERAL PASIR PANTAI DI KABUPATEN PACITAN DENGAN METODE EKSTRAKSI Linda Silvia; Mochamad Zainuri; Suasmoro Suasmoro; Bintoro Anang Subagyo; Heru Sukamto; Mashuri Mashuri; Sri Yani Purwaningsih
PROSIDING SEMINAR NASIONAL & INTERNASIONAL 2018: SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN SAINS DAN TEKNOLOGI
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (154.681 KB)

Abstract

Pacitan is one of the region in East Java with very potential natural resources, one of which is beach sand. This is the basis for the analysis of mineral content on some beach sand in Pacitan by extraction method. Sand samples taken from Klayar beach, Banyu Tibo beach, Srau beach, and Watukarung beach. X-Ray Fluorescence (XRF) and X-Ray Diffraction (XRD) were employed to investigate the element composition and crystal structure of the prepared particles, respectively. The XRF results showed a largecalcium (Ca) content on the beach sand that is 91.18%, 93.07%, 94.84, and 94.88%, respectively while the rest is another element with a small percentage. The XRD results showed qualitatively the beach sand containing calcium carbonate(CaCO3) material which is one of the advanced material. CaCO3 can be used as an anticorrosive material, raw materials in the pharmaceutical industry, cosmetics, hydrophobic material, and the other applications. Keywords:sand, minerals, extraction, calcium carbonate, advanced material
KORELASI PANJANG LENGAN ATAS DENGAN TINGGI BADAN PADA WANITA SUKU BANJAR Iwan Aflanie; Fitria Amalia; Mashuri Mashuri
Berkala Kedokteran Vol 12, No 1 (2016)
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (329.709 KB) | DOI: 10.20527/jbk.v12i1.3692

Abstract

Abstract: The role of identification in the field of forensic medicine is the most important thing to the victims who have died. Identification is needed to reveal the identity of the corpse, one is needed to estimate the length of the corpse. The purpose of this research is analyzing the correlation between the length of upper arm with height in Banjarese student of Medical Faculty at Lambung Mangkurat University and to get height estimation formula based on the length of upper arm in Banjarese woman. The research methodology is the observational analytic with the cross sectional approach method. This research uses the purposive sampling method to take subject result with the total sample as many as 52 people. The Pearson test result showed that value p = 0,000 and value r = 0,933 for right upper arm and r = 0,928 for left upper arm, which indicated a very strong correlation between right and left upper arm with height in Banjarese woman. The conclusion from this research is that there is very strong correlation between the length of upper arm with height in Banjarese woman, with height estimation formula TB = 59,829 + 3,010 x PLAkn for right upper arm and TB = 59,618 + 3,020 x PLAkr for left upper arm. Keywords : identification, height estimation, Banjarese woman Abstrak: Peranan identifikasi dalam bidang ilmu kedokteran forensik merupakan hal paling penting pada korban yang telah meninggal. Identifikasi sangat dibutuhkan untuk mengungkapkan identitas mayat, salah satu yang diperlukan yaitu dengan memperkirakan panjang tubuh mayat tersebut. Tujuan penelitian ini yaitu menganalisis korelasi panjang lengan atas dengan tinggi badan pada mahasiswi suku Banjar di Fakultas Kedokteran Universitas Lambung Mangkurat dan untuk mendapatkan formula estimasi tinggi badan berdasarkan panjang lengan atas pada wanita suku Banjar. Metode penelitian ini yaitu observasional analitik dengan metode pendekatan cross sectional. Pengambilan subjek penelitian menggunakan metode purposive sampling dengan jumlah sampel sebanyak 52 orang. Hasil uji Pearson menunjukkan nilai p = 0,000 dan nilai r = 0,933 untuk lengan kanan dan r = 0,928 untuk lengan kiri, yang menunjukkan adanya korelasi yang sangat kuat antara panjang lengan atas kanan dan kiri dengan tinggi badan pada wanita suku Banjar. Kesimpulan dari penelitian ini yaitu terdapat korelasi yang sangat kuat antara panjang lengan atas dengan tinggi badan pada wanita suku Banjar, dengan formula estimasi tinggi badan TB = 59,829 + 3,010 x PLAkn untuk lengan kanan dan TB = 59,618 + 3,020 x PLAkr untuk lengan kiri. Kata-kata kunci : identifikasi, estimasi tinggi badan, wanita suku Banjar
KORELASI PANJANG LENGAN BAWAH DENGAN TINGGI BADAN PRIA DEWASA SUKU BANJAR Abdul Latif; Iwan Aflanie; Mashuri Mashuri
Berkala Kedokteran Vol 11, No 2 (2015)
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (119.861 KB) | DOI: 10.20527/jbk.v11i2.3672

Abstract

ABSTRACT: Stature is one of the most important and useful anthropometric parameter and its estimation hold a special place in the field of Forensic Anthropometry. The goal of the present study was to correlate and estimate the stature of Banjar tribe of adult males from forearm length of individuals having age group of 20-25, in Lambung Mangkurat University, Banjarmasin. The present study was observational analytic with cross sectional approximation. All individuals were measured for height with microtoise and forearm length with metering tape. The data thus obtained has been subjected to statistical computation for deriving the regression equations. The results obtained concluded that forearm length exhibit significant correlation in Banjar tribe of adult male. Keywords: forearm length, stature, anthropology, forensic, banjar tribe ABSTRAK: Tinggi badan adalah salah satu bagian yang paling penting dan berguna dalam parameter antropometri dan estimasi tinggi badan mendapat perhatian khusus dalam bidang Antropometri Forensik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui korelasi dan dapat mengestimasi tinggi badan dari pria dewasa suku Banjar dari panjang lengan bawah dari setiap orang yang berusia 20-25 tahun di Universitas Lambung Mangkurat, Banjarmasin. Penelitian ini bersifat observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Setiap orang diukur untuk mendapatkan tinggi badan dengan mikrotoa dan panjang lengan bawah dengan pita meter.Data yangdidapatkan dihitung secara komputasi statistik untuk mendapat rumus regresi.Hasil yang didapatkan menunjukkan bahwa panjang lengan bawah berkorelasi signifikan pada pria dewasa suku Banjar. Kata-kata kunci: panjang lengan bawah, tinggi badan, antropologi, forensik, suku banjar
USING PICTURE SERIES TO IMPROVE THE SPEAKING ABILITY OF THE FIRST YEAR STUDENTS OF SMPN 2 MERBAU Mashuri Mashuri; Eliwarti Eliwarti; Indah Tri purwanti
Jurnal Online Mahasiswa (JOM) Bidang Keguruan dan Ilmu Pendidikan Vol 7, No 2 (2020): EDISI 2 JULI-DESEMBER 2020
Publisher : Jurnal Online Mahasiswa (JOM) Bidang Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstract: This Research is classromm action research that was conducted based on the problem occurred at seventh grade students of SMPN 2 Merbau; namely the students were lack in speaking that influence them got poor scor in test. Therefore, this research was aimed at studying the improvement on the ability of seventh grade students of SMPN 2 Merbau in speaking by using picture series. The participants were 21 students. Besides , vocabulary mostly improve after being taught by using picture series. The participants were 21 students from VII SMPN 2 Merbau. This research conducted in three cycles. The data collection technique was obtained through (i) observation sheet which was applied to know the students and teacher performance during the teahing and learning process., (2) test was done to measure students achievement, and (3) field note was obtain information about teacher, the students activities and performances in the teaching and learning process during the implementation of picture series. The research can briefly can briefly explain as follow : first the students speaking ability could be improve by using picture series, before the research was done , the average score of students was only 46.02 in pretest, after thye research was done for cycle 1, it improved to 59.then, in cycle 2 increased up to 66. Second, the onservation shield and field note result showed that the use of picture series make teaching process more effective and it also helped students improve their seaking ability and more active in learning process. This improvement happened because this picture series method is appropriate applied in class.Key Words: Speaking, Ability, Picture series.
PENDAMPINGAN MASYARAKAT DALAM MEMPEROLEH PENDIDIKAN FORMAL DI DESA TADDAN KECAMATAN CAMPLONG KABUPATEN SAMPANG Fathorrahman Fathorrahman; Moh. Hasyim As'ari Moh. Hasyim As'ari; Mashuri Mashuri
Al-Khidmah: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 1 No. 1 (2020): September
Publisher : LP2M Institut Agama Islam Nazhatut Thullab Sampang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (285.184 KB)

Abstract

Penduduk Desa Taddan Camplong dari jumlah penduduk usia sekolah dasar 1036 anak, tingkat SMP 442 anak dan SMA 178 anak, banyak penurunan yang siknifikan yang terjadi pada masyarakat Desa Taddan untuk memperoleh pendidikan formal yang lebih tinggi. Dari informasi dan data dokumentasi tersebut bahwa masyarakat pada usia sekolah yang ada di atas, kesempatan anak-anak usia sekolah sangat luas pada tingkat sekolah dasar. Akan tetapi ketika menginjak ke sekolah lanjutan pertama dan seterusnya dirasakan mulai adanya indikasi akan penurunan jumlah anak sekolah, hal ini dibuktikan dengan banyaknya keluhan-keluhan yang dikeluarkan oleh masyarakat Desa Taddan mengenai pendidikan anak-anaknya. Jadi dengan demikian, sebenarnya kesempatan mengenyam pendidikan formal yang lebih tinggi dimiliki oleh anak-anak di Desa Taddan, akan tetapi bersifat relatif. Dengan maksud bahwa dari jenjang pendidikan yang rendah ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi kesempatan itu semakin sempit. Kata Kunci: Upaya Masyarakat, Memperoleh Pendidikan Formal, Desa Taddan .
IDENTITAS DAN WARNA LOKAL DALAM SASTRA MADURA MODERN Mashuri Mashuri
JENTERA: Jurnal Kajian Sastra Vol 2, No 2 (2013): Jurnal Jentera
Publisher : Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26499/jentera.v2i2.402

Abstract

Kajian terhadap sastra Madura modern ini menggunakan pendekatan studi kultural (cultural studies). Tujuannya untuk menggali identitas, karakter, dan warna lokal Madura dalam karya sastra yang ditulis generasi kiwari. Teks dalam sastra Madura modern menyimpan sebuah transisi diskursif sepanjang sejarah kemunculan karya tersebut dan kultur masyarakatnya. Karya tersebut memiliki beragam cara pandang dan mode deskripsi terhadap lokalitasnya, baik itu yang berupa ruang budaya, manusia, ingatan kolektif, konflik komunal maupun aspek kemanusiaan dengan segala pergulatannya. Dalam karya itu, terdapat pembacaan pada kekhasan identitas dan lokalitasMadura, baik itu yang hablur dalam kultur maupun tersengal di ranah sosial. Identitas itu tidak statis.