Claim Missing Document
Check
Articles

Found 17 Documents
Search

UJI EFEKTIVITAS KOMBINASI EKSTRAK KULIT BATANG DAN KULIT BUAH MANGGIS (Garcinia mangostana L.) SEBAGAI ANTIBAKTERI Shigella dysentriae Prasaja, Dimas; Darwis, Welly; Astuti, Sri
Jurnal Ilmu Lingkungan Vol 12, No 2 (2014): Oktober 2014
Publisher : School of Postgraduate Studies, Diponegoro Univer

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (185.132 KB) | DOI: 10.14710/jil.12.2.83-91

Abstract

Telah dilakukan penelitian tentang uji efektivitas kombinasi ekstrak kulit batang dan kulit buah manggis (Gracinia mangostana L.) sebagai antibakteri Shigella dysenteriae dari bulan Maret sampai Mei 2011, untuk mengetahui konsentrasi efektif dari ekstrak kulit batang dan kulit buah manggis dalam menghambat pertumbuhan bakteri Shigella dysenteriae. Penelitian uji antibakteri ini menggunakan metode difusi cakram (Kirby-Bauer). Konsentrasi perlakuan yang diperoleh dari uji awal MIC digunakan untuk uji efektivitas kombinasi dari ekstrak kulit buah dan ekstrak kulit batang masing-masing 5,5%, 6,25%, 7%, 7,75%, 8,5%, dan 4,5%, 5,25%, 6%, 6,75%, 7,5%. Sebagai pembanding digunakan antibiotik kloramfenikol 50μg/ml. Dari hasil analisis keragaman dengan Rancangan Acak Lengkap berfaktor diperoleh bahwa pada setiap faktor konsentrasi perlakuan menunjukkan berbeda tidak nyata. Uji antibakteri dengan diameter zona bening yang paling efektif terdapat  pada perlakuan kombinasi konsentrasi esktrak kulit buah dan kulit batang manggis A2B1 6,25% dan 4,5% yaitu 5,66 mm dengan kategori daya hambat sedang (5-10 mm). Hasil zona bening baku pembanding kloramfenikol sebagai antibakteri Shigella dysenteriae yaitu 5,55 mm.A research on combined the effectiveness Test of combination  of tree bark and rind extract of Mangosteen (Gracinia mangostana L.) as antibacteria on Shigella dysenteriae to know the effective concentration of tree bark and rind extract of Mangosteen in inhibiting the growth of Shigella dysenteriae had been conducted from March to May 2011. Research method used is disk diffusion (Kirby-bauer). The obtained concentration in preliminary test MIC which were used to exam combined effectiveness test of each tree bark and rind extract of mangosteen were 5,5 % ; 6,25 % ; 7 % ; 7,75 % ; 8,5 % and 4,5 % ; 5,25 % ; 6 % ; 6,75 % ; 7,5 %. Antibiotic Chloramphenicol 50 µg/ml was used as standard of comparison. Based on Diversity analysis by using factorial completely randomized design method acquired that each test concentration factor indicated not significantly different result. The most effective clear zone diameter of antibacterial test found in combination of 6,25% and 4,5% of tree bark and rind extract (A2B1) that was 5,66 mm as medium inhibition in category (5-10 mm). While the result of Chloramphenicol comparison clear zone as antibacterial was 5,55 mm.
ETNOBOTANI PANDAN (PANDANACEAE) DI TAMAN NASIONAL BUKIT DUABELAS, JAMBI Prasaja, Dimas; Muhadiono, Muhadiono; Hilwan, Iwan
BERITA BIOLOGI Vol 14, No 2 (2015)
Publisher : Research Center for Biology-Indonesian Institute of Sciences

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14203/beritabiologi.v14i2.1816

Abstract

This research was aimed to study ethnobotany and the diversity of Pandanaceae that utilized by the people of Orang Rimba tribe who lives in Bukit Duabelas National Park, Jambi. The results of this study showed there were six species of two genera (Benstonea and Pandanus)that were used for habitual and religion activities of those tribes. Only four species were used for crafts, especially mat and wallets (sumpit):Pandanus furcatus Roxb.; Pandanus labyrinthicus Kurz ex Miq.; Pandanus immersus Ridl.; and Benstonea atrocarpa (Griff.) Callm. & Buerki. Two species were used as a ceremony?s complement materials and tribe?s rituals: Pandanus labyrinthicus Kurz ex Miq. (ritual of marriage), and Benstonea atrocarpa (Griff.) Callm. & Buerki to kiding (the procession before the rice planting season begins).Only one species that was used as a material for the house?s or cottage?s roof, Benstonea kurzii (Merr.) Callm. & Buerki. Leaves were the part of the plant which used for the Orang Rimba daily needs.The skill for making handicraft were obtained iterally from generations. The population of pandan assumed to be decreased without effort for the cultivation and conservation.
Performansi Hutan di Berbagai Tipe Kategorisasi Hutan Adat Berdasarkan Kelembagaan Masyarakat Adat. Hefri Oktoyoki; Didik Suharjito; Saharuddin Saharuddin; Dimas Prasaja
Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa Vol 6, No 2 (2020): Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa
Publisher : Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20886/jped.2020.6.2.137-148

Abstract

Studi terdahulu menunjukkan adanya perbedaan hasil peran kelembagaan adat dalam menjamin kelestarian sumberdaya hutan. Oleh karena itu penelitian tentang performansi hutan pada hutan milik masyarakat adat masih menjadi kajianpenting untuk dilakukan di berbagai daerah. Setiap masyarakat dengan berbagai macam kebudayaan memilikikelembagaan tersendiri dalam hal pengelolaan hutannya. Penelitian ini menjelaskan performansi hutan yang dimilikimasyarakat adat. Pengambilan data dengan cara wawancara semi terstruktur, observasi lapangan dan pengukuran tegakanhutan. Pendekatan menggunakan analisis kelembagaan dan analisis performansi hutan. Hasil penelitian berdasarkanpengetahuan lokal masyarakat (local knowledge) menunjukkan bahwa terdapat nilai, norma terkait dengan pengelolaanhutan yang diwujudkan dengan berbagai bentuk kategorisasi hutan. Analisis performansi menunjukkan hutan-hutan yangmereka miliki secara ekologi termasuk kategori hutan yang stabil (balanced forest).
Potensi Liken Sebagai Bioindikator Kualitas Udara Di Kawasan Sentul Bogor Surti Kurniasih; Munarti Munarti; Dimas Prasaja; Anna Ayu Lestari
Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa Vol 6, No 1 (2020): Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa
Publisher : Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20886/jped.2020.6.1.17-24

Abstract

Polusi udara merupakan salah satu masalah lingkungan yang terjadi di perkotaan terutama di daerah dengan kepadatan lalu lintas yang tinggi.  Liken sangat peka terhadap parameter lingkungan seperti suhu, kelembaban, angin dan polusi udara sehingga dapat dijadikan sebagai bioindikator pencemaran udara.  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis liken yang dapat dijadikan sebagai bioindikator untuk memonitoring kualitas udara di Kawasan Sentul Eco Edu Tourism Forest.  Metode penelitian yang digunakan adalah deskripif eksploratif, Pengambilan data liken dilakukan di tiga lokasi secara purposive sampling yaitu memilih secara sengaja lokasi yang dianggap memiliki tingkat polusi yang berbeda berdasarkan tingkat aktivitas manusia.  Luas pengamatan liken dilakukan pada permukaan kulit batang pohon secara melingkar setinggi ±150 cm dari permukaan tanah, Analisis kandungan logam berat yaitu timbal (Pb) dan kromium (Cr) dengan metode Atomic Absorption Spectrophotometer (AAS).  Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat Sembilan jenis liken yang berhasil diidentifikasi dengan dua jenis tipe tallus yaitu Foliose dan Crustose.  Jenis Parmelia paling sedikit ditemukan dan merupakan jenis liken yang sensitif sedangkan jenis liken Cryptochenia effusa ditemukan paling banyak dan terdapat pada semua lokasi pengamatan sehingga jenis ini tergolong toleran terhadap perubahan kualitas udara. Berdasarkan akumulasi Pb dan Cr pada tallus, jenis Parmelia lebih banyak mengakumulasi Pb dan Cr dibanding jenis Crypthocenia dan Physcia.
INVENTARISASI JAMUR MAKROSKOPIS DI JALUR PENDAKIAN KAWAH RATU TAMAN NASIONAL GUNUNG HALIMUN SALAK Aip Muhamad Irpan; Dimas Prasaja
Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa Vol 7, No 1 (2021): Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa
Publisher : Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20886/jped.2021.7.1.35-48

Abstract

Di Indonesia, penelitian mengenai Jamur masih belum banyak dilakukan. Hal ini membuat minimnya informasi tentang keanekaragaman Jamur, sehingga perlu adanya kegiatan eksplorasi. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan untuk menginventarisasi Jamur makroskopis khususnya di jalur pendakian Kawah Ratu Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS). Penelitian ini menggunakan metode jelajah. Data yang diamati meliputi data primer dan data sekunder. Identifikasi Jamur menggunakan alat bantu berupa buku identifikasi, jurnal yang relevan, aplikasi, dan website identifikasi Jamur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa di kawasan jalur pendakian Kawah Ratu TNGHS terdapat 59 spesies Jamur dari 2 divisi yang berbeda, yaitu Divisi Ascomycota yang meliputi satu famili dan 2 spesies, serta Divisi Basidiomycota yang meliputi 18 famili dan 57 spesies.
ETNOBOTANI PANDAN (PANDANACEAE) DI TAMAN NASIONAL BUKIT DUABELAS, JAMBI Dimas Prasaja; Muhadiono Muhadiono; Iwan Hilwan
BERITA BIOLOGI Vol 14, No 2 (2015)
Publisher : Research Center for Biology-Indonesian Institute of Sciences

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14203/beritabiologi.v14i2.1816

Abstract

This research was aimed to study ethnobotany and the diversity of Pandanaceae that utilized by the people of Orang Rimba tribe who lives in Bukit Duabelas National Park, Jambi. The results of this study showed there were six species of two genera (Benstonea and Pandanus)that were used for habitual and religion activities of those tribes. Only four species were used for crafts, especially mat and wallets (sumpit):Pandanus furcatus Roxb.; Pandanus labyrinthicus Kurz ex Miq.; Pandanus immersus Ridl.; and Benstonea atrocarpa (Griff.) Callm. & Buerki. Two species were used as a ceremony’s complement materials and tribe’s rituals: Pandanus labyrinthicus Kurz ex Miq. (ritual of marriage), and Benstonea atrocarpa (Griff.) Callm. & Buerki to kiding (the procession before the rice planting season begins).Only one species that was used as a material for the house’s or cottage’s roof, Benstonea kurzii (Merr.) Callm. & Buerki. Leaves were the part of the plant which used for the Orang Rimba daily needs.The skill for making handicraft were obtained iterally from generations. The population of pandan assumed to be decreased without effort for the cultivation and conservation.
Floristic Composition, Distribution, and Association of Pandanus (Pandanaceae) in Bukit Duabelas National Park Jambi Dimas Prasaja
Biota Vol 12 No 1 (2019)
Publisher : Universitas Islam Negeri Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (494.329 KB) | DOI: 10.20414/jb.v12i1.165

Abstract

Pandanus species is widely distributed over Bukit Duabelas National Park in Jambi. Suku Anak Dalam (SAD), a local community living in Bukit Duabelas National Park area, use the natural fibers from Pandanus for many necessities, such as plaiting, building materials, and performing mytological rituals. This study aimed to examine floristic composition, distribution patterns, and association of pandanus species in Bukit Duabelas National Park. Sampling was conducted using a striped line, with a plot of 35 sample plots. Dominance of species was calculated using dominant type of important Value Index (IVI) based on the density, frequency, and dominance of sample plot enumeration. Distribution patterns was analyzed using the Morisita Index, while association patterns were measured by Contingency tables and Chi-square tests. Floristic composition was mostly found in the seedling strata consisting of 106 species. The species with highest important value index (IVI=14.53) was Palaquium gutta. There were two species of Pandanus (Benstonea kurzii and Benstonea atrocarpa) were spread in groups and three species of pandanus (Pandanus labyrinthicus, Pandanus furcatus, and Pandanus immersus) were spread evenly. The pandanus species found was associated with Benstonea kurzii was Litsea sp1. This present study suggested that the conservation of pandanus species should be conducted as a piece of rehabilitation of tropical forests in Bukit Duabelas National Park.
KEANEKARAGAMAN INSEKTA (ORDO LEPIDOPTERA) DI PUSAT SUAKA SATWA ELANG JAWA BOGOR Rizky Krismawanti; Teti Rostikawati; Dimas Prasaja
EKOLOGIA Vol 21, No 2 (2021): EKOLOGIA : Jurnal Ilmiah Ilmu Dasar dan Lingkungan Hidup
Publisher : Universitas Pakuan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33751/ekologia.v21i2.3893

Abstract

The Javan Eagle Wildlife Sanctuary Center (PSSEJ) is one of the regions in Indonesia that has a high diversity of flora and fauna in Bogor, West Java. One of the fauna that live in PSSEJ is an insect of the order Lepidoptera. The limited information about Lepidoptera in this location causes the data on the diversity of these species to not be known with certainty. It is necessary to research the diversity of Lepidoptera. This study aims to study the species diversity of the order Lepidoptera at the Javan Eagle Wildlife Sanctuary Center. This research is an exploratory research conducted from December 2020 to August 2021 in two routes, namely track 1 (camping ground area) and route 2 (officer entrance route and land use). The research method uses a survey method using a sweeping net technique. Collecting data in the form of primary data covering the number of Lepidoptera species and secondary data covering temperature, humidity and light intensity. Based on the research, it was found 39 species of the order Lepidoptera with a moderate diversity index of 2.84, a high evenness index of 0.87 and a low dominance index of 0.08. Keywords: Diversity, Javan Eagle Sanctuary Center, Lepidoptera
Performansi Hutan di Berbagai Tipe Kategorisasi Hutan Adat Berdasarkan Kelembagaan Masyarakat Adat. Hefri Oktoyoki; Didik Suharjito; Saharuddin Saharuddin; Dimas Prasaja
Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa Vol 6, No 2 (2020): Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa
Publisher : Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20886/jped.2020.6.2.137-148

Abstract

Studi terdahulu menunjukkan adanya perbedaan hasil peran kelembagaan adat dalam menjamin kelestarian sumberdaya hutan. Oleh karena itu penelitian tentang performansi hutan pada hutan milik masyarakat adat masih menjadi kajianpenting untuk dilakukan di berbagai daerah. Setiap masyarakat dengan berbagai macam kebudayaan memilikikelembagaan tersendiri dalam hal pengelolaan hutannya. Penelitian ini menjelaskan performansi hutan yang dimilikimasyarakat adat. Pengambilan data dengan cara wawancara semi terstruktur, observasi lapangan dan pengukuran tegakanhutan. Pendekatan menggunakan analisis kelembagaan dan analisis performansi hutan. Hasil penelitian berdasarkanpengetahuan lokal masyarakat (local knowledge) menunjukkan bahwa terdapat nilai, norma terkait dengan pengelolaanhutan yang diwujudkan dengan berbagai bentuk kategorisasi hutan. Analisis performansi menunjukkan hutan-hutan yangmereka miliki secara ekologi termasuk kategori hutan yang stabil (balanced forest).
Potensi Liken Sebagai Bioindikator Kualitas Udara Di Kawasan Sentul Bogor Surti Kurniasih; Munarti Munarti; Dimas Prasaja; Anna Ayu Lestari
Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa Vol 6, No 1 (2020): Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa
Publisher : Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20886/jped.2020.6.1.17-24

Abstract

Polusi udara merupakan salah satu masalah lingkungan yang terjadi di perkotaan terutama di daerah dengan kepadatan lalu lintas yang tinggi.  Liken sangat peka terhadap parameter lingkungan seperti suhu, kelembaban, angin dan polusi udara sehingga dapat dijadikan sebagai bioindikator pencemaran udara.  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis liken yang dapat dijadikan sebagai bioindikator untuk memonitoring kualitas udara di Kawasan Sentul Eco Edu Tourism Forest.  Metode penelitian yang digunakan adalah deskripif eksploratif, Pengambilan data liken dilakukan di tiga lokasi secara purposive sampling yaitu memilih secara sengaja lokasi yang dianggap memiliki tingkat polusi yang berbeda berdasarkan tingkat aktivitas manusia.  Luas pengamatan liken dilakukan pada permukaan kulit batang pohon secara melingkar setinggi ±150 cm dari permukaan tanah, Analisis kandungan logam berat yaitu timbal (Pb) dan kromium (Cr) dengan metode Atomic Absorption Spectrophotometer (AAS).  Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat Sembilan jenis liken yang berhasil diidentifikasi dengan dua jenis tipe tallus yaitu Foliose dan Crustose.  Jenis Parmelia paling sedikit ditemukan dan merupakan jenis liken yang sensitif sedangkan jenis liken Cryptochenia effusa ditemukan paling banyak dan terdapat pada semua lokasi pengamatan sehingga jenis ini tergolong toleran terhadap perubahan kualitas udara. Berdasarkan akumulasi Pb dan Cr pada tallus, jenis Parmelia lebih banyak mengakumulasi Pb dan Cr dibanding jenis Crypthocenia dan Physcia.