Chrisna Adhi Suryono
Unknown Affiliation

Published : 8 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

Arsenic Contamination of the Coastal Aquifers in the North Coast of Java, Indonesia Chrisna Adhi Suryono; Agus Sabdono; Bhaskoro Rochaddi; B. Tyas Susanti
ILMU KELAUTAN: Indonesian Journal of Marine Sciences Vol 13, No 1 (2008): Jurnal Ilmu Kelautan
Publisher : Marine Science Department Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (24.823 KB) | DOI: 10.14710/ik.ijms.13.1.25-30

Abstract

A study was conducted to assess the Arsenic (As) metal contamination of the shallow aquifers in Jakarta, Semarang, and Surabaya city of Java and its relation to the highly developed industrial and domestic activities in the coastal region. Arsen was assayed in the waters of 30 wheals throughout the terrestrial cities, in residential zones using Atomic Absorption Spectrophotometer technique. The mean and standard deviation of As in Jakarta, Semarang and Surabaya were 17.19± 19.08, 1.78 ±2.28 and 0.59 ± 0.26 μgL-1, respectively.The r As concentration of groundwate shows in correlation with Fe significantly. The levels of As in some investigated three Indonesian metropolis cities were below the maximum allowable concentrations of metals recommended by Indonesian Drinking &. Domestic Water Quality Standard for Ground Water and WHO's (World Health Organization) Guideline Values for Drinking Wate, except for station 6 of Jakarta were concentration 59,65 μgL-1
Prospek Budidaya Kerang Darah (Anadara granosa) untuk Peningkatan Produktifitas Tambak di Kecamatan Tugu Semarang Chrisna Adhi Suryono; Irwani Irwani; Baskoro Rochaddi
Jurnal Kelautan Tropis Vol 18, No 1 (2015): JURNAL KELAUTAN TROPIS
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (390.543 KB) | DOI: 10.14710/jkt.v18i1.509

Abstract

Tujuan dari kegiatan ini adalah: meningkatkan produktifitas tambak kurang produktip dengan budidaya kerang darah. Metodologi pemecahan masalah yang digunakan adalah mengubah sistim budidaya monokultur menjadi sistim polikultur dua jenis komoditas yang berbeda yang dapat dibudidayakan secara bersamaan dalam satu tambak. Hasil kegiatan menunjukan mitra kerja (petambak) sangat berantusias untuk mengikuti kegiatan tersebut terlihat dari cara mereka yang mengubah sitim budidaya tambak dari monokultur ke polikultur kerang darah. Setelah mengikuti cara sistim polikultur petambak nampak puas dengan hasil peliharaannya karena kedua jenis biota dapat hidup bersama dan menunjukan pertumbuhan yang baik. Dari hasil kegiatan pengabdian ini dapat disimpulkan bahwa sistim budidaya polikultur .dapat meningkatkan produktifitas tambak.Kata kunci: Tambak, kerang dan produktifitas The aim of the activities was increasing productivity on unproductive brackishwater pound to change the culture system to culture cockle Anadara granosa. The method used to solve the problem was to change the system cultivation from monoculture to be poly-culture two different species which can live and cultivate together in one brackishwater pound.The result shows, the partners was very serious followed all the instruction cultivation process. It can be seen he has change the system of the monoculture cultivation to be poly-culture system which introduce two different species. The result of program showed the farmer (petambak) was very sustified cause of the species can lives together and shows the increasing of weight. The conclusion of the activities was the poly-culture system can improve brackishwater pound productivity.Key words: brakishwater pound, cockle and productivity
Kontaminasi Pestisida Organoklorin pada Sedimen dan Air Laut dan Pengaruhnya Terhadap Kelimpahan Makrozoobenthos di Pesisir Jepara Chrisna Adhi Suryono; Ken Suwartimah; Baskoro Rochaddi; Sarjito Sarjito
Jurnal Kelautan Tropis Vol 18, No 3 (2015): JURNAL KELAUTAN TROPIS
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (281.684 KB) | DOI: 10.14710/jkt.v18i3.526

Abstract

Senyawa pestisida merupaka senyawa persisten yang sangat sulit diuraikan dan akan terakumulasi dalam lemak suatu organisme. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui keberadaan senyawa pestisida dan keterkainya dengan keanekaragaman makrozoobenthos di perairan Mlonggo Jepara. Metode survey digunakan dalam penelitian ini dengan mengambil 3 lokasi titik sampling dan ulangan sebanyak 4 kali. Hasil penelitian menunjukan daerah muara sungai (stasiun II) menunjukan kandungan pestisida yang lebih tinggi dan keanekaragaman hewan makrozoobenthos yang rendah bila dibandingkan dengan stasiun I (perairan sungai) dan stasiun III (perairan laut).Kata kunci: Pestisida, akumulasi dan makrozoobenthosThe pesticide compound has characteristic difficult to degrade in the nature and accumulate in fat tissue of organism. The purpose o the research was conducting the existing of pesticide compound on Mlonggo waters and their correlation to macrozoobenthic diversity. Sampling survey method was applied on this research which take place on 3 station and 4 replicate. The present research show, that the location on the mouth of river (station II) has the highest concentration of pesticide compound and lowest of macrozoobenthic diversity compared with stations I and III which located on the river and sea.Keywords: Pesticide, accumulation and macrozoobenthic
Kontaminasi Logam Berat pada Kerang Bulu Anadara inflate Secara Laboratorium Chrisna Adhi Suryono
Jurnal Kelautan Tropis Vol 18, No 3 (2015): JURNAL KELAUTAN TROPIS
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (192.71 KB) | DOI: 10.14710/jkt.v18i3.532

Abstract

Masuknya logam berat sepeti Pb kedalam tubuh kerang dapat melalui jaringan makananan atau kontak dengan lingkungannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh akumulasi logam berat Pb terhadap filtrasi Anadara inflata. Penelitian eksperimen laboratories ini menggunakan 4 konsentrasi Pb (19 ppm, 18 ppm, 17 ppm dan 16 ppm) sebagai perlakuan dan diulang sebanyak 3 kali. Hasil penelitian menunjukan kesemua perlakuan menunjukan penurunan kemampuan filtrasi setelah kerang bulu terakumulasi logam Pb setelah berada dalam media 13 jam kedua.Kata kunci : Anadara inflata, bioakumulasi, PbThe heavy metal Pb can be contaminated on Anadara inflata tissue through food web system and direct contact. The aim of present study is to understand the effect of Pb accumulation on A. inflata filtration. The laboratories experiment with 4 different concentrations of Pb (19 ppm, 18 ppm, 17 ppm and16 ppm) and 3 replication has done. The result show, that all concentration of Pb gave negative impact on cockle filtration after the second of 13 hours exposure.Keyword : Anadara inflata, bioaccumulation, Pb
The Toxic Metal Arsenic Contamination of the Coastal Aquifers in the North Coast of Java, Indonesia Chrisna Adhi Suryono
Jurnal Kelautan Tropis Vol 18, No 2 (2015): JURNAL KELAUTAN TROPIS
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (237.18 KB) | DOI: 10.14710/jkt.v18i2.518

Abstract

Pesatnya perkembangan industri dan aktivitas domestic di daerah pantai utara Jawa mendorong untuk perlunya dilakukan penelitian tentang kemungkinan adanya pencemaran logam Arsen (As) di akifer dangkal kota-kota Jakarta, Semarang dan Surabaya. Sebanyak 30 contoh air dari sumur-sumur yang berasal dari zona pemukiman di daerah pesisir dianalisis kandungan logam As dengan menggunakan teknik Atomic Absorption Spectrophotometer (AAS). Hasil analisis menunjukkan adanya kandungan logam As sebesar 59.65 μg L−1 di Jakarta. Rerata dan simpangan baku dari logam As di Jakarta, Semarang and Surabaya adalah 15.47 ± 18.79, 1.25 ± 2.05 and 0.59 ± 0.26 μgL-1. Terdapat korelasi yang nyata antara logam As dan Fe di airtanah. Dari hasil ini dapat disimpulkan bahwa tingkat kandungan logam As dan Fe di daerah akifer pantai utara Jawa masih berada di bawah ambang yang dipersyaratkan oleh Indonesian Drinking & Domestic Water Quality Standard for Ground Water and WHO’s (World Health Organization) Guideline Values for Drinking Water, kecuali untuk stasion 5 dan 6 dari Jakarta.Kata kunci: Arsen (As), AAS, akifer pantaiA study was conducted to assess the Arsenic (As) metal contamination of the shallow aquifers in Jakarta, Semarang, and Surabaya city of Java and its relation to the highly developed industrial and domestic activities in the coastal region. Arsen was assayed in the waters of 30 wells throughout the terrestrial cities, in residential zones using Atomic Absorption Spectrophotometer (AAS) technique. Analysis of the As level revealed that high As contents were found primarily in Jakarta, to a maximum of 59.65 μg L−1. The mean and standard deviation of As in Jakarta, Semarang and Surabaya were 15.47 ± 18.79, 1.25 ± 2.05 and 0.59 ± 0.26 μgL-1, respectively. The groundwater As concentration shows a correlation with Fe significantly. It was concluded that the levels of As in some investigated 3 Indonesian metropolis cities were below the maximum allowable concentrations of metals recommended by Indonesian Drinking & Domestic Water Quality Standard for Ground Water and WHO’s (World Health Organization)Guideline Values for Drinking Water, except for station 5 and 6 of Jakarta.Keywords: Arsenic (As), AAS, coastal aquifer
Uji Lethal Concentration (LC) Senyawa Cyanida pada Karang Tingkat Laboratatorium dalam Kaitannya sebagai Bahan Penangkap Ikan Hias Chrisna Adhi Suryono
Jurnal Kelautan Tropis Vol 18, No 3 (2015): JURNAL KELAUTAN TROPIS
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (255.46 KB) | DOI: 10.14710/jkt.v18i3.529

Abstract

Salah satu cara menagkap ikan hias yang efektip adalah dengan cara membius dengan menggunakan cyanida. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui letathal concetration senyawa cyanida terhadap karang Porites lutea dan Galaxea fascicularis. Rancangan penelitian yang digunakan adalah split plot RAK dengan ulangan 3 kali. Jenis karang merupakan kelompok utama dan konsentrasi cyanida merupakan sub-kelompok. Pengamatan yang diamati adalah jumlah zooxanthellae dan prosentase kematian karang. Hasil penelitian menunjukan semakin tinggi konsentrasi cyanida menunjukan semakin tinggi prosentase kematian karang. Demikain pengaruhnya terhadap zooxanthellae, semakin tinggi konsentrasi cyanida semakin kecil jumlah zooxanthellae pada karang. Hasil uji anova terhadap tingkat kematian karang dan jumlah zooxanthellae.menunjukan pengaruh yang sangat nyata (P<0,001).Kata kunci : Cyanida, LC, karang, dan ikan hiasOne of the most effective to capture ornamental fishes by using cyanide unconscious. The purpose of this study was to conduct LC of cyanide compound on coral Porites lutea and Galaxea fascicularis. The split plot randomized block design with 3 replicate was use on this study. While the kind of corals as the main block and the cyanide concentration as the sub-block. The study focusing on the analyzed of the number of zooxanthellae and the percentage mortality of corals. The results of the study shows, increasing cyanide concentration affected increasing percentage mortality of coral and decreasing the number of zooxanthellae on the coral. The result of ANOVA test showed highly differences significantly (p<0.001).Keywords: Cyanide, LC, coral and artistic fishes
Distribusi Kerang Geloina sp. (Bivalvia: Corbiculidae) di Kawasan Mangrove Segara Anakan, Cilacap Chrisna Adhi Suryono
Jurnal Kelautan Tropis Vol 18, No 2 (2015): JURNAL KELAUTAN TROPIS
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (323.433 KB) | DOI: 10.14710/jkt.v18i2.514

Abstract

Segaraanakan merupakan salah satu estuaria terbesar di Pulau Jawa yang terkenal dengan keanekaragaman hayatinya. Diantara biota yang terdapat adalah kerang totok (Geloina sp) yang berasosiasi dengan hutan mangrove. Karena memiliki nilai ekonomis maka selalu di tangkap. Maka dari itu sangat tepat jika kerang tersebut dipelajari ekologis maupun biologisnya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui distribusi dan stuktur populasi kerang Geloina sp tersebut. Penelitian dilakukan di Segaraakan Cilacap pada empat stasiun yang berbeda salinitasnya (13, 15, 30 dan 32 ppt). Sifat penelitian adalah studi kasus, metoda pengambilan sampel yang digunakan adalah metoda sampling area. Data yang diambil meliputi kerang dan kondisi perairan. Data yang didapatkan dikelompokan berdasarkan kelas ukuran panjang cangkang selanjutnya dilakukan uji chi kwadrat untuk menentukan pola sebaran.Hasil penelitian menunjukan kerang yang didapat adalah G. erosa dengan pola sebaran merata pada keempat stasiun penelitian yang berbeda salinitasnya. Adapun kepas ukuran kerang yang didapat dalam keempat stasiun dapat dikelompokan menjadi kelas ukuran <3, 3 – 3,9, 4 – 4,9, 5 – 5,9, 6 – 6,9, 7 – 7,9, .>8 cm. Populasi kerang terbanyak pada semua stasiun adalah kelas ukuran 6 – 6,9 cmKata Kunci : Segara anakan, Geloina sp, salinitasSegera anakan is the widest estuaries in Java Island and the famous high diversity. One of fauna found which associate with the mangroves was totok mussel Geloina sp. That mussel had economic value so that faced high exploited along season. Considering that condition a study of distribution and their population structure was very importance. The research was carried out on Segaraanakan Cilacap on different station which had different salinity (13, 15, 30 and 32 ppt). The case study type research and sampling area method was used to collect the data of information of the Geloina sp. The data collected in the field was mussel population and water quality condition where the mussel life. The data of mussel was grouping in several length of class and following chi quadrant test to define the distribution of Geloina sp. The result of the study showed, Thad the Geloina sp was uniform distribute along the fourth station which had different salinity and the length of class mussel was found <3, 3 – 3,9, 4 – 4,9, 5 – 5,9, 6 – 6,9, 7 – 7,9, .>8 cm. The class length of 6 – 6,9 cm was the highs number of mussel class on forth station in SegaraanakanKeywords : Segara anakan, Geloina sp, salinity
Ekologi Mangrove Di Segara Anakan Ditinjau dari Aspek : Kelimpahan dan Distribusi Chrisna Adhi Suryono
Jurnal Kelautan Tropis Vol 18, No 1 (2015): JURNAL KELAUTAN TROPIS
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (660.247 KB) | DOI: 10.14710/jkt.v18i1.510

Abstract

Kawasan hutan mangrove Segara Anakan merupakan yang paling luas di Pulau Jawa, tetapi sekarang ini sudah banyak mengalami penurunan luas. Penelitian ini bertujuan untuk mengatahui struktur populasi dan distribusi mangrove di Segara Anakan Cilacap. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survey, sedangkan pengambilan sampel dengan menggunakan Point Centered Quarter Method (PCQM). Data yang telah diperoleh dianalisa untuk memperoleh nilai kepadatan relatif, dominansi relatif, frekuensi relatif dan nilai penting.Hasil akhir menunjukan bahwa struktur populasi hutan mangrove Ujung Alang Segara Anakan Cilacap masih cukup baik dengan H’=2,427 – 2,076 dan e = 0,686 – 0,902. Jenis mangrove yang didapatkan 10 jenis Avecinia marina, A. alba, Avecinia marina, A. alba, Soneratia caseolaris, S. alba, Rhizophora apiculata, R. mucronata, Bruguiera cylindrical, B. gymnorhiza, Aegiceras corniculatum dan Nypa fruticans, S. alba, Rhizophora apiculata, R. mucronata, Bruguiera cylindrical, B. gymnorhiza, Aegiceras corniculatum dan Nypa fruticans. Jenis mangrove yang mendominansi adalah Avecinia marina (NP= 58 - 73,5 %) dan Soneratia caseolaris (NP = 62,1 – 69,8 %)Kata kunci : kelimpahan, distribusi, mangroveThe mangrove areas in Segara Anakan Cilacap is the widest mangroves in the Java Island, but nows that mangrove have been decreased in large. The aims of the reseach was to understand the population stucture and distribution. The Poit Centered Quarter Method (PCQM) was used to take data samplers along the trancks. The data was colected analised to find relative density, relative dominance, relative frequency and the important value of each species.The result showed that the population structure at Ujung Alang Segara Anakan Cilacap was stil good condition wich H’ = 1,427 – 2,076, e= 0,686 – 0,902. There were 10 species found : Avecinia marina, A. alba, Avecinia marina, A. alba, Soneratia caseolaris, S. alba, Rhizophora apiculata, R. mucronata, Bruguiera cylindrical, B. gymnorhiza, Aegiceras corniculatum dan Nypa fruticans, S. alba, Rhizophora apiculata, R. mucronata, Bruguiera cylindrical, B. gymnorhiza, Aegiceras corniculatum and Nypa fruticans. The mangrove dominance was Avecenia marina (IV= 58 - 73,5 %) and Soneratia caseolaris (IV = 62,1– 69,8 %).Key words : abundance, distribution, mangrove