Claim Missing Document
Check
Articles

Found 17 Documents
Search

PENGETAHUAN MENCUCI TANGAN PENUNGGU PASIEN MENGGUNAKAN LOTION ANTISEPTIC Nuniek Nizmah Fajriyah
PROSIDING SEMINAR NASIONAL & INTERNASIONAL 2015: Prosiding Bidang MIPA dan Kesehatan The 2nd University Research Colloquium
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (253.448 KB)

Abstract

Pasien, petugas kesehatan, pengunjung dan penunggu pasien merupakan kelompok yang paling berisiko terjadinya infeksi nosokomial, karena infeksi ini dapat menular dari pasien ke petugas kesehatan, dari pasien ke pengunjung atau keluarga ataupun dari petugas ke pasien. Mencuci tangan merupakan tindakan yang dilakukan dalam usaha untuk mencegah terjadinya infeksi nosokomial. Penelitian ini menggunakan desain penelitian deskriptif yang bertujuan untuk mengidentifikasi gambaran pengetahuan mencuci tangan penunggu pasien menggunakan lotion antiseptic. Sampel dalam penelitian ini adalah penunggu pasien di ruang bangsal perawatan kelas III di RSUD Kraton Kabupaten Pekalongan. Teknik pengambilan sampel menggunakan consequetive yaitu pengambilan sampel pada saat tersebut disesuaikan dengan kriteria inklusi dan ekslusi. Sampel berjumlah 156 responden. Hasil penelitian pengetahuan penunggu pasien tentang cuci tangan lotion antiseptic di ruang bangsal perawatan kelas III RSUD Kraton Kabupaten Pekalongan didapat 156 responden. Pengukuran pengetahuan menggunakan kuesioner dengan jumlah 18 pernyataan. Berdasarkan hasil penelitian masing-masing sebanyak 20 responden berpengetahuan baik, 108 responden berpengetahuan cukup, dan 28 responden berpengetahuan kurang. Saran peneliti, petugas kesehatan dapat memberikan penyuluhan kesehatan terkait cuci tangan dengan menggunakan audio visual atau banner (langkah cuci tangan yang benar) di tiap ruangan yang strategis, seperti ruang tunggu pasien.Kata Kunci : Cuci tangan, pengetahuan, penunggu pasien
EVALUASI PENCATATAN KOHORT BAYI DI WILAYAH KABUPATEN PEKALONGAN Rini Kristiyanti; Pujiati Setyaningsih; Nuniek Nizmah Fajriyah
Jurnal Kebidanan Indonesia Vol 10, No 2 (2019): JULI
Publisher : STIKES Mamba'ul 'Ulum Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (323.227 KB) | DOI: 10.36419/jkebin.v10i2.282

Abstract

Latar belakang: Keberhasilan upaya pelayanan kesehatan pada bayi dapat diketahui melalui cakupan pelayanan kesehatan bayi, yang didalamnya menggambarkan kinerja bidan dalam memberikan pelayanan kepada bayi. Kohort bayi merupakan salah satu instrumen kesehatan ibu dan anak yang merupakan sumber data tentang bayi di suatu wilayah kerja bidan. Evaluasi pencatatan kohort perlu dilakukan agar dapat mengetahui sejauh mana instrumen tersebut bermanfaat dan untuk menentukan program ke depan berkaitan dengan kesehatan ibu dan anak. Tujuan: Menggambarkan evaluasi pencatatan kohort bayi di wilayah Kabupaten Pekalongan. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan cross sectional. Populasi penelitian ini adalah seluruh bidan di wilayah kabupaten Pekalongan sejumlah 339 orang. Teknik pengambilan sampel dengan menggunakan purposive sampling didapatkan 6 puskesmas dengan subyek penelitian sejumlah 57 orang. Pada penelitian ini menggunakan checklist yang diisi sesuai dengan hasil kohort bayi masing-masing subyek penelitian. Analisa data menggunakan analisis univariat. Hasil: Item dalam kohort bayi diisi dengan lengkap sebesar 16,7% (No.urut, nama bayi, jenis kelamin, jenis kelamin, alamat, dan kondisi saat lahir), sedangkan item yang lain diisi tidak lengkap. Hasil tidak lengkap paling sering ditemui pada item NIK (93%), kematian (98,2%), masuk balita (75,4%), dan keterangan (82,5%) Simpulan: Sebagian besar (83,3%) item dalam kohort bayi belum diisi dengan lengkap oleh bidan
PENINGKATAN KETERAMPILAN KADER DALAM MELAKUKAN PENDIDIKAN KESEHATAN DAN KONSELING MANAJEMEN LAKTASI MELALUI PELATIHAN KADER PENDUKUNG ASI Windha Widyastuti; Nuniek Nizmah Fajriyah; Herni Rejeki
Prosiding University Research Colloquium Proceeding of The 8th University Research Colloquium 2018: Bidang MIPA dan Kesehatan
Publisher : Konsorsium Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah (PTMA) Koordinator Wilayah Jawa Tengah - DIY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (307.59 KB)

Abstract

Upaya penanganan rendahnya Cakupan ASI Esklusif di Kabupaten Pekalongan adalah dengan meningkatkan dukungan ibu menyusui, yang dapat dilakukan melalui peningkatkan peran aktif kader dalam pemberian edukasi dan konseling ibu tentang manajemen laktasi. Tujuan pengabdian masyarakat ini adalah menghasilkan kader pendukung ASI yang terlatih melakukan pendidikan kesehatan dan konseling tentang manajemen laktasi di Puskesmas Kedungwuni II. Metode yang dilakukan dimulai dengan pembentukan kader pendukung ASI pada bulan Desember 2016, diikuti dengan pendampingan praktik dan berakhir dengan evaluasi ketrampilan kader secara mandiri di bulan Mei 2017. Hasil yang diperoleh yaitu terbentuknya 22 kader pendukung ASI yang memiliki pengetahuan tentang manajemen laktasi (xˉ= 87.36) dan kemampuan memberikan pendidikan kesehatan (ˉx=82.24) dan konseling (xˉ = 85.66). Evaluasi akhir diketahui ada 43.5% kader mampu melakukan 5 kali pendidikan kesehatan secara mandiri, namun hanya 26.1% yang melakukan konseling lebih dari 2kali konseling. Kesimpulan dari pengabdian masyarakat ini adalah melalui pelatihan terstruktur dengan penyediaan keterampilan promosi kesehatan manajemen laktasi akan mampu membentuk kader pendukung ASI yang terlatih.
UJI PARAMETER STANDAR MUTU SIMPLISIA HERBA SELEDRI (Apium Graveolens L.) DARI KABUPATEN PEKALONGAN Nuniek Nizmah Fajriyah; M Syifaul Qulub
Prosiding University Research Colloquium Proceeding of The 8th University Research Colloquium 2018: Bidang MIPA dan Kesehatan
Publisher : Konsorsium Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah (PTMA) Koordinator Wilayah Jawa Tengah - DIY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (235.715 KB)

Abstract

Tempat tumbuh tanaman dapat mempengaruhi kandungan senyawa kimia. Herba seledri (Apium Graveolens L.) merupakan tanaman yang banyak tumbuh di Pekalongan. Tujuan penelitian ini adalah menguji parameter mutu simplisia dari herba sledri. Uji mutu menggunakan prosedur standardisasi ekstrak yang dikeluarkan oleh Badan POM Indonesia. Uji mutu simplisia meliputi organoleptis, susut pengeringan, kadar sari larut air, serta kadar sari larut etanol. Hasil uji mutu diperoleh nilai rentang dari tiap jenis parameter simplisia maupun ekstrak etanol daun dadap serep yang diperoleh dari daerah Pekalongan.
Tekanan Darah Ibu Hamil Primigavida Sebelum dan Sesudah melakukan Olahraga Jalan Kaki Selama Sepuluh Menit Mokhamad Taufik; Nur Chakim; Nuniek Nizmah Fajriyah
Jurnal Ilmiah Kesehatan Vol. 6 No. 1 (2014): Jurnal ILMU KESEHATAN (JIK)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.48144/jiks.v6i1.20

Abstract

Angka Kematian Ibu (AKI) adalah banyaknya kematian perempuan pada saat hamil atau selama 42 hari sejak terminasi kehamilan tanpa memandang lama dan tempat persalinan, yang disebabkan karena kehamilannya atau pengelolaannya. Angka Kematian Ibu (AKI) di seluruh dunia pada tahun 2008 diperkirakan sebesar 358.000. Negara berkembang menyumbangkan 99% (355.000) dari kematian ibu tersebut di mana Afrika Sub-Sahara dan Asia Tenggara berkontribusi sebesar 87% (313.000) dari kematian ibu secara global. Penyebab utama kematian ibu adalah pendarahan (40-50%), infeksi dan sepsis (20-30%), dan toksemia dalam kehamilan (20-30%). Faktor yang dapat meningkatkan kejadiannya adalah kehamilan pertama kali atau primigravida. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran tekanan darah ibu hamil primigravida sebelum dan sesudah melakukan olahraga jalan kaki selama sepuluh menit di kecamatan buaran kabupaten pekalongan Pada Juni 2013. Penelitian yang dilakukan menggunakan desain pre-eksperiment dengan rancangan one group pretest-postest design tanpa kelompok pembanding. Teknik pengambilan sampel dilakukan secara acak (random sampling) dengan jumlah 20 responden. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada penurunan tekanan darah pada ibu hamil primigavida sesudah melakukan jalan kaki sepuluh menit. Untuk menurunkan angka kematian ibu secara bermakna, kegiatan deteksi dini ibu hamil berisiko perlu lebih ditingkatkan baik di fasilitas pelayanan KIA maupun di masyarakat.Maternal Blood Pressure primigravid before and after doing sports Walking Over Ten Minutes Abstract. Maternal Mortality Rate (MMR) is the number of deaths of women during pregnancy or during the 42 days of termination of pregnancy regardless of the duration and place of delivery, which is caused by pregnancy or its management. Maternal Mortality Rate (MMR) in all over the world in 2008 is estimated at 358 000. Developing countries contributed 99% (355,000) of these maternal deaths where Sub-Saharan Africa and Southeast Asia accounted for 87% (313,000) of maternal deaths globally. The main causes of maternal mortality are hemorrhage (40-50%), infection and sepsis (20-30%), and toxemia of pregnancy (20-30%). Factors that can increase the incidence was the first pregnancy or primigravidae. This study aims to describe primigravida pregnant mother's blood pressure before and after exercise walking for ten minutes in the district Buaran Pekalongan district in June 2013. Research carried out using pre-experimental design with the design of one group pretest-posttest design with no comparison group. The sampling technique was randomly (random sampling) by the number of 20 respondents. The results showed that there was a decrease in blood pressure in pregnant women primigavida after doing a ten minute walk. To reduce maternal mortality significantly, early detection activities at risk pregnant women should be improved both in facilities and in the community MCH services.    
Gambaran Pengetahuan Pasien Stroke Tentang ROM (Range Of Motion) Nuniek Nizmah Fajriyah
Jurnal Ilmiah Kesehatan Vol. 6 No. 1 (2014): Jurnal ILMU KESEHATAN (JIK)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.48144/jiks.v6i1.25

Abstract

Menurut data dari World Health Organization (WHO) pada tahun 2011 terdapat 15.000.000 orang di dunia yang mengalami Stroke setiap tahunnya. Dari jumlah tersebut terdapat 5 (lima) juta jiwa meninggal dunia dan 5 (lima) juta jiwa lainnya mengalami cacat total permanen. Stroke yaitu suatu sindroma yang mempunyai serangan yang mendadak pada salah satu bagian otak yang menyebabkan terjadinya kematian jaringan otak yang mengakibatkan kelumpuhan atau kematian. Pengetahuan adalah merupakan hasil “tahu” dan ini terjadi setelah orang mengadakan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Pengindraan terhadap objek terjadi melalui panca indra manusia yakni penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa, dan raba dengan sendiri. ROM adalah kemampuan maksimal seseorang dalam melakukan gerakan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui Gambaran Pengetahuan Pasien Stroke Tentang ROM (Range Of Motion) di RSI PKU Muhammadiyah Pekajangan Kabupaten Pekalongan. Sampel yang digunakan sebanyak 30 responden. Populasi pada penelitian ini adalah semua pasien Stroke selama 1 periode tahun 2013 di RSI PKU Muhammadiyah Pekajangan  Kabupaten Pekalongan sebanyak 238 orang. Teknik pengambilan sampel yang  digunakan dalam penelitian ini adalah teknik propability sampling dan non ferbality sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 30 responden yang diteliti, yang mempunyai tingkat pengetahuan cukup sebanyak 9 responden (30.0%), tingkat pengetahuan kurang sebanyak 21 responden (70.0%). Maka hasil tingkat pengetahuan responden dari data diatas memperoleh gambaran bahwa sebagian besar responden mempunyai tingkat pengetahuan yang kurang tentang latihan ROM (Range Of Motion). Saran bagi peneliti, berharap adanya penelitian lanjut terkait faktor-faktor lain yang berhubungan ROM (Range Of Motion).
Kejadian Ulkus Diabetik Pada Pasien Diabetes Melitus Yang Merokok Nuniek Nizmah Fajriyah; Aisyah Dzil Kamalah; Nurul Fatikhah; Annas Jaya Amrullah
Jurnal Ilmiah Kesehatan Vol. 5 No. 2 (2013): Jurnal ILMIAH KESEHATAN (JIK)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.48144/jiks.v5i2.34

Abstract

Abstrak. Diabetes Melitus merupakan penyakit sistemis, kronis dan multifaktorial yang dicirikan dengan hiperglikemia dan hiperlipidemia. Angka prevalensi Diabetes Melitus di dunia telah mencapai jumlah wabah atau epidemik. WHO memperkirakan pada Negara berkembang tahun 2025 akan muncul 80% kasus baru. Penderita Diabetes dianjurkan untuk tidak merokok, karena merokok dapat memperlambat kerja aliran darah dalam kulit dan menyebabkan lambat dalam menyerap insulin ke dalam darah, serta menjadikan efektivitas kerja insulin dalam darah itu sendiri menjadi berkurang. Penelitian bertujuan untuk mengetahui Kejadian Ulkus Diabetik pada pasien Diabetes Melitus yang Merokok di Wilayah Kerja Puskesmas Kedungwuni II Kabupaten Pekalongan. Desain penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif dengan pendekatan cross-sectional yang pengumpulan datanya dilakukan pada satu titik waktu. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling dengan jumlah 40 responden. Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan kuesioner sebagai instrumen pengumpulan data. Hasil analisis Pasien Diabetes Melitus dalam kategori Merokok adalah 27 Pasien (67,5%) dan Pasien yang Tidak Merokok sebesar 13 Pasien (32,5%). Kejadian Ulkus Diabetik pada Pasien Diabetes Melitus yang Merokok yang mengalami Ulkus Diabetik sebesar 27 pasien (100%). Penanggulangan dan pencegahan Ulkus Diabetik harus ditingkatkan dengan memberikan penyuluhan kepada pasien dan keluarga tentang penyakit Diabetes Melitus, penatalaksanaan secara umum, obat-obatan, perencanaan makan, pola gaya hidup sehat termasuk berhenti merokok. Kata Kunci                  : Ulkus Diabetik, Merokok The Incidence of Diabetic Ulcers in Smokers Patients Diabetes Mellitus Abstract. Diabetes mellitus is a systemic disease, chronic and multifactorial characterized by hyperglycemia and hyperlipidemia. The prevalence rate of diabetes mellitus in the world has reached the number of outbreaks or epidemics. WHO estimates that in developing countries in 2025 will appear 80% of new cases. Diabetics are encouraged not to smoke, because smoking can slow down blood flow in the skin and cause slow in absorbing the insulin into the blood, and make the effectiveness of insulin in the blood itself is reduced. The study aims to determine the incidence of diabetic ulcers in patients with diabetes mellitus who smoke in Puskesmas Kedungwuni II Pekalongan. Design This study uses descriptive study with cross-sectional data collection is done at one point in time. The sampling technique in this study using purposive sampling with 40 respondents. Measuring instruments used in this study using a questionnaire as data collection instruments. Diabetes Mellitus Patients analysis results in the category of smoke were 27 patients (67.5%) and patients were not smoking at 13 patients (32.5%). The incidence of Diabetic Ulcers in Patients with Diabetes Mellitus who smoke who have diabetic ulcers by 27 patients (100%). Diabetic Ulcers reduction and prevention should be increased to provide counseling to patients and families about the disease diabetes mellitus, general management, medication, meal planning, healthy lifestyle patterns including quitting smoking. Keywords: Diabetic Ulcers, Smoking
Tingkat Kecemasan dan Kepatuhan Minum Obat pada Pasien Kusta Nuniek Nizmah Fajriyah; Dwi Agus Dharmawan; Satya Herdiyanto
Jurnal Ilmiah Kesehatan Vol. 5 No. 2 (2013): Jurnal ILMIAH KESEHATAN (JIK)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.48144/jiks.v5i2.35

Abstract

Abstrak. Kusta merupakan penyakit menahun yang menyerang syaraf tepi, kulit dan organ tubuh manusia yang dalam jangka panjang mengakibatkan sebagian anggota tubuh penderita tidak dapat berfungsi sebagaimana mestinya. Kejadian kusta baik baru maupun lama di Kabupaten Pekalongan pada tahun 2009 sebesar 123 kasus dengan jumlah kematian 8 orang. Timbulnya tanda dan gejala menimbulkan kecemasan pada penderita maupun keluarga karena kurangya pengetahuan tentang penyakit tersebut dan timbulnya perasaan negatif karena keadaan yang ada, sehingga penderita enggan untuk berobat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran tingkat kecemasan dengan kepatuhan minum obat pada penderita kusta di Kecamatan Bojong dan Kecamatan Buaran Kabupaten Pekalongan Tahun 2013. Desain penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif. Teknik pengambilan sampel dengan menggunakan sampel jenuh dengan jumlah 32 responden. Alat pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner dalam bentuk check list. Hasil penelitian didapatkan sebanyak 17 responden mengalami tingkat kecemasan ringan dan 15 responden mengalami tingkat kecemasan sedang. Sedangkan kepatuhan minum obat didapatkan 20 responden yang patuh minum obat, dan 12 responden tidak patuh minum obat. Kepatuhan minum obat menjadi aspek penting bagi klien kusta, karena kepatuhan minum obat harus dilakukan oleh klien kusta untuk mencapai derajat kesehatan yang optimal, dalam hal ini adalah kesembuhan. Kata Kunci                  : Kecemasan, Kepatuhan Minum Obat, Kusta Anxiety levels and Drink Drug Compliance in Patients with Leprosy Abstract. Leprosy is a chronic disease that attacks the nervous edge, skin and organs of the human body in the long run lead to some members of the patient's body can not function properly. The incidence of leprosy, both new and old in Pekalongan in 2009 amounted to 123 cases with 8 deaths. The onset of signs and symptoms cause anxiety in patients and families because of a lack of knowledge about the disease and the onset of negative feelings due to the existing situation, so that patients are reluctant to seek treatment. This study aims to describe the level of anxiety with medication adherence in patients with leprosy in the district and sub-district Bojong Buaran Pekalongan 2013. The design of this research using descriptive research. The sampling technique using a sample saturated with a number of 32 respondents. Data collection tools by using the questionnaire in the form of check list. The result showed a total of 17 respondents experiencing mild anxiety level and 15 respondents experienced a moderate level of anxiety. While medication adherence obtained 20 respondents who dutifully taking medication, and 12 respondents did not obey taking medication. Medication adherence is an important aspect for clients leprosy, since medication adherence should be done by leprosy clients to achieve optimal health status, in this case is healing. Keywords: Anxiety, Drug Drinking Compliance, Leprosy
Efektifitas Kompres Hangat Terhadap Skala Nyeri Pada Pasien Gout Nuniek Nizmah Fajriyah; Aida Tyas Kartika Sani; Winarsih Winarsih
Jurnal Ilmiah Kesehatan Vol. 5 No. 2 (2013): Jurnal ILMIAH KESEHATAN (JIK)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.48144/jiks.v5i2.40

Abstract

Abstrak. Gout adalah salah satu penyakit arthritis yang disebabkan oleh metabolisme abnormal purin yang ditandai dengan meningkatnya kadar asam urat dalam darah. Kejadian gout sering ditemukan pada penderita laki-laki diatas umur 50 tahun. Hampir 85-90% penderita yang mengalami serangan pertama biasanya mengenai satu persendian dan umumnya pada sendi antara ruas tulang telapak kaki dengan jari kaki. Intervensi Independen adalah seperti pengaturan posisi, istirahat, atur posisi fisiologis, atur posisi dengan fiksasi atau imobilisasi, teknik relaksasi, relaksasi nafas abdomen, dan kompres. Penelitian bertujuan untuk mengetahui efektifitas kompres hangat terhadap skala nyeri pada pasien gout di Wilayah Kerja Puskesmas Batang III Kabupaten Batang Tahun 2013. Desain penelitian ini menggunakan metode quasy eksperimental dengan pendekatan two group pretest posttes design. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perubahan rata-rata skala nyeri setelah dilakukan intervensi kompres hangat adalah terjadinya penurunan skala nyeri pada pasien gout. Penatalaksanaan nyeri terdiri atas intervensi yang bersifat independen atau nonfarmakologi dan intervensi kolaboratif atau pendekatan secara individu. intervensi nyeri kolaboratif adalah dengan analgesik seperti Non-narkotik dan obat anti-inflamasi nonsteroid (NSAIDs), analgesik narkotik atau opiat, obat tambahan (adjuvan) atau ko-analgesik. Sedangkan intervensi Independen adalah seperti pengaturan posisi, istirahat, atur posisi fisiologis, atur posisi dengan fiksasi atau imobilisasi, teknik relaksasi, relaksasi nafas abdomen, dan kompres. Kata Kunci                  : Kompres Hangat, Skala Nyeri, Gout Warm compresses Effectiveness Against Pain Scale In Gout Patients Abstract. Gout is one of the arthritis disease caused by abnormal purine metabolism characterized by increased levels of uric acid in the blood. The incidence of gout is often found in male patients over the age of 50 years. Nearly 85-90% of patients who experienced a first attack usually affects the joints and is generally in the joints between the vertebrae feet with toes. Independent intervention is like setting position, resting, position the physiological, adjust the position of the fixation or immobilization, relaxation techniques, relaxation breath abdomen, and compress. The study aims to determine the effectiveness of warm compresses on the pain scale in gout patients in Puskesmas Batang III, Batang 2013. The design of this study using an experimental approach quasy two group pretest posttes design. The results showed that the change in average pain scale after warm compresses intervention is the decreasing scale of pain in patients with gout. Pain management consists of interventions which are independent or nonpharmacological and collaborative intervention approach or individually. pain is a collaborative intervention with such Non-narcotic analgesics and nonsteroidal anti-inflammatory drugs (NSAIDs), narcotic analgesics, or opiates, additional drugs (adjuvant) or co-analgesics. While the Independent intervention is like setting position, resting, position the physiological, adjust the position of the fixation or immobilization, relaxation techniques, relaxation breath abdomen, and compress. Keywords: Warm Compress, Scale Pain, Gout
Hubungan Keaktifan dalam Klub Prolanis Terhadap Peningkatan Kualitas Hidup Diabetisi Tipe 2 Susaky Wicaksono; Nuniek Nizmah Fajriyah
Jurnal Ilmiah Kesehatan Vol. 11 No. 1 (2018): Jurnal Ilmu Kesehatan (JIK)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.48144/jiks.v11i1.87

Abstract

Prolanis adalah sistem pelayanan kesehatan proaktif terintegrasi yang melibatkan peserta, Fasilitas Kesehatan dan BPJS kesehatan dalam rangka pemeliharaan kesehatan bagi peserta BPJS Kesehatan yang menderita penyakit kronis termasuk diabetes tipe 2 untuk mencapai kualitas hidup yang optimal. Penelitian bertujuan untuk mengetahui hubungan antara keaktifan dalam klub prolanis terhadap peningkatan kualitas hidup diabetisi tipe 2 di Puskesmas Kedungwuni 2 Kabupaten Pekalongan. Desain penelitiaan deskriptif korelatif melalui pendekatan cross sectional. Teknik pengambilan sampel accidental sampling dengan jumlah 31 responden. Alat ukur menggunakan lembar observasi kehadiran dan kuesioner, uji statistik menggunakan Spearman Rank. Hasil penelitian didapatkan hampir seluruh diabetisi tipe 2 sebanyak 29 orang (93,5%) aktif mengikuti kegiatan klub prolanis dan hampir seluruhnya 27 orang (87,1%) dengan kualitas hidup baik. Hasil uji statistik nilai p value sebesar 0,000 (<0,05) sehingga Ho ditolak. Nilai korelasi Spearman sebesar 0.731 arah korelasi positif dengan kekuatan korelasi kuat (0,51 – 0,75) artinya semakin tinggi keaktifan dalam klub prolanis maka semakin meningkat kualitas hidup diabetisi tipe 2 di Puskesmas Kedungwuni 2 Kabupaten Pekalongan. Sarannya adalah lebih ditingkatkan lagi motivasi keaktifan peserta dalam kegiatan prolanis. Kata kunci     : Keaktifan Klub Prolanis, Kualitas Hidup Diabetisi Tipe 2 Abstrack Prolanis is a system of proactive, integrated health services involving participants, health facilities and health BPJS health maintenance in order for participants who are suffering Health BPJS chronic diseases including type 2 diabetes for a achieve optimal quality of life. The research aims to find out the relationship between the liveliness in the Club prolanis to increased quality of life diabetisi type 2 in Clinics Kedungwuni 2 Pekalongan. Penelitiaan descriptive correlative design through the approach of cross sectional. Accidental sampling sampling technique with a total of 31 respondents. Measuring instrument using the observation sheet and questionnaire, statistical tests using Spearman Rank. The research results obtained nearly all diabetisi type 2 as many as 29 people (93.5%) actively follows the activities of the Club prolanis and almost entirely 27 people (87.1%) with a good quality of life. The results of statistical tests the value of the p value of 0.000 (< 0.05) so Ho is rejected. The value of the Spearman correlation of positive correlation with direction 0731 strength strong correlation (0.51 – 0.75) means that the higher the liveliness in the Club prolanis then increases the quality of life in type 2 Clinics diabetisi Kedungwuni 2 Pekalongan. Her advice is more enhanced motivation liveliness of participants in the activities of the prolanis.